IDENTITAS
Nama : Ny. K
No.RM : 18559xxx
Usia : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tritis 17/04 Lencoh Selo Boyolali
Diagnosa Medis : Ca Mammae Dextra
Tindakan operasi : Masectomy
A. PRE OPERASI
1. Ringkasan hasil anamnesa preoperatif
Pasien mengatakan benjolan pada panyudara muncul sejak kurang lebih 6 bulan
yang lalu,awalnya benjolan hanya muncul sebesar kelereng namun kemudian
bertambah besar dan seiring berjalannya waktu, kurang lebih 2 bulan yang lalu
benjolan tersebut pecah dan kemudian muncul benjolan pada area puting dan
semakin membesar seperti bunga kol dan berwarna merah kehitaman. Awalnya
pasien hanya berobat ke puskesmas namun setelah benjolannya pecah
kemudian pasien berobat ke RS dan kemudian pasien disarankan untuk
menjalani prosedur operasi karena kanker telah pecah dan menyebar sehingga
muncul benjolan pada area puting.
Pasien tampak cemas, pasien tampak terus menanyakan prosedur yang akan
dilakukan, pasien mengatakan ia takut untuk melakukanprosedur operasi,
pasien juga mengatakan ini adalah operasinya yang pertama.
2. Hasil Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
Kesadarn : Composmentis
TD : 130/80 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 36,7 C
RR : 23 x/mnt
b. Pemeriksaan Penunjang ;
Hasil Laboratorium
Hb : 14,4g/dl
AL : 4440 /UL
Laju Endap Darah : 23mm/jam
Hematokrit : 43 %
Trombosit : 260
Eritrosit : 5,17
HBSAg : Negatif
3. Analisa Data
DS : Pasien mengatakan takut, pasien mengatakan khawatir dengan akibat yang akan
dialaminya, pasien mengatakan inuiaadalah operasi pertamanya.
DO : Pasien tampak takut,pasien tampak menanyakan terus menerus tentang prosedur
yang akan dilakukan
TD : 130/80 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 36,7 C
RR : 23 x/mnt
4. Diagnosa Keperawatan
Ansietas berhubungan dengan Krisis situasional
5. Intervensi Keperawatan
- monitor tanda-tanda ansietas
- monitor TTV
- Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
- Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
- Jelaskan prosedur operasi
6. Implementasi Keperawatan
- Memonitor tanda-tanda ansietas
- Memonitor TTV
- Menciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan
- Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
- Menjelaskan prosedur operasi
7. Evaluasi Keperawatan
S : Pasien mengatakan cemas berkurang dan sudah lebih rileks
O : TD : 130/80 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 36,7 C
RR : 23 x/mnt
- Pasien tampak lebih rileks
- Pasien sudah paham tentang prosedur dan sensasi yang mungkin dialami
A : Masalah ansietas sebagian teratasi
P : Lanjut Intervensi
- Monitor TTV
- Anjurkan pasien melakukan tehnik distraksi dan relaksasi
- Anjurkan pasien untuk berdoa
B. INTRA OPERASI
C. POST OPERATIF
a. Pasien dipindahkan keruang RR pukul 11.15 WIB
b. Keluhan saat di RR : Nyeri dan menggigil, pasien tampak pucat dan kedinginan
c. Airway : Tidak ada masalah pada jalan nafas
d. Breathing : Pasien terpasang O2 nasal kanul 3 lt/mnt
e. Sirkulasi : Pasien terpasang infus RL 26 tpm
f. Tanda-Tanda Vital
Kesadaran : Somnolen
TD : 130/90 mmHg
N : 96 x/mnt
S : 36 C
RR : 25 x/mnt
SPO2 : 98 %
g. Analisa Data
DS : -
DO : - Pasien tampak menggigil kedinginan
- Akral dingin
- Pasien tampak pucat
TD : 130/90 mmHg
N : 96 x/mnt
S : 36 C
RR : 25 x/mnt
SPO2 : 98 %
h. Diagnosa Keperawatan
Resiko Hipotermi berhubungan dengan suhu lingkungan rendah
i. Intervensi Keperawatan
- Monitor TTV
- Beri selimut penghangat
- Monitor suhu ruangan
- Atur suhu ruangan
j. Implementasi Keperawatan
- Memonitor TTV
- Memberikan selimut penghangat
- Memonitor suhu ruangan
- Mengatur suhu ruangan
k. Evaluasi Keperawatan
S:-
O : -Pasien tampak berkurang menggigilnya
-Akral masih dingin
TD : 130/90 mmHg
N : 96 x/mnt
S : 36 C
RR : 25 x/mnt
SPO2 : 98 %
Pasien tampak terpasang selimut
A : Masalah hipotermi tidak terjadi
P : -Monitor TTV
-Pertahankan suhu ruangan tetap hangat
2020/2021