Anda di halaman 1dari 14

JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM SEBAGAI HAK TENAGA KESEHATAN

DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

ADV.SUKENDAR,SKM,SH,MH.KES
Ketua Umum DPN Serikat Tenaga Kesehatan Nasional Indonesia (STKNI) Disampaikan pada ZOOMINAR,
Perlindungan Hukum Tenaga Kesehatan,Komunitas Lentera Muda (KLM ) BIMA, 1 Mei 2021
Visi

Mempersatukan dan menggalang solidaritas


tenaga Kesehatan Indonesia untuk mencapai
kesejahteraan pekerja beserta keluarga tanpa
membedakan ras, suku bangsa,agama dan
keyakinan, jenis kelamin, umur ,kondisi fisik
dan status perkawinan
Misi
Memberikan jaminan perlindungan,pembelaan terhadap hak dan
kepentingan pekerja Kesehatan sesuai dengan hukum kebiasaan yang
berlaku

Memberikan bantuan, dorongan,bimbingan dan Pendidikan untuk


meningkatkan pengetahuan pekerja dalam memperkuat Gerakan serikat
tenaga Kesehatan.

Memperbaiki dan meningkatkan kondisi kerja,syarat-syarat


kerja,keselamatan dan Kesehatan kerja dan terjaminnya pekerjaan.
Jaminan perlindungan hukum sebagai hak tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan

Memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan pekerja serta keluarganya
yang layak bagi kemanusiaan melalui system pengupahan yang berkecukupan dan
meningkatkan kesejahteraan social ekonomi pekerja melalui kegiatan usaha ekonomi
seperti koperasi,usaha Bersama ,Yayasan, dan usaha lain yang sah.

Melaksanakan dan memperjuangkan peningkatan kualitas dan kuantitas perjanjian kerja


bersama
Hubungan Hukum Antara Fasilitas
Kesehatan/Tenaga Kesehatan/Pasien

RUMAH
SAKIT

Hubungan
Hukum

Tenaga Pasien/Institusi
Kesehatan lain/Pihak
Ketiga
Contractual liability
Tanggung gugat ini timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban dari hubungan kontraktual yang sudah disepakati

Di lapangan pengobatan, kewajiban yang harus dilaksanakan adalah daya upaya maksimal, bukan keberhasilan, karena health care provider baik tenaga
kesehatan maupun rumah sakit hanya bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan yang tidak sesuai standar profesi/standar pelayanan
Legal Framework Penyelenggara Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
1.Bagaimana kebijakan pemerintah dalam melindungi tenaga Kesehatan dalam
melakukan pelayanan Kesehatan?

2.Bagaimana implementasi kebijakan negara dalam menyediakan pelayanan Kesehatan


yang layak bagi warga negara untuk memenuhi kewajiban dalam regulasi perspektif
bidang Kesehatan
 Legal Standing Korperasi terdiri dari :
- AD-ART/Yayasan /PT
 Peraturan Perundang udangan Perihal Rumah Sakit terdiri dari :
UU RS, UU Kesehatan, UU Tenaga Kesehatan, Peraturan Pemerintah dan Permenkes
 Kebijakan Dinas Kesehatan Setempat : Policy Kadinkes (Prov/Walikota/Kab)
 Hospital By Laws
 Kebijakan / Peraturan Faslitas Pelayanan Kesehatan : SOP , Job Desc
 Aturan Hukum Umum
Tanggungjawab Institusional/ Korporasi

Pasal 46 UU 44/2009 Tentang Rumah Sakit :


Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.

Pasal 45 UU 44/2009
(1) Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau
keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat
kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang komprehensif.
(2) Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusia.
Bentuk-bentuk perlindungan Hukum bagi Tenaga
Kesehatan

 RS sebagai institusi  Tenaga Kesehatan secara Individu


 RS harus berbentuk Badan   Memiliki STR, SIP, SIKK
Hukum untuk dianggap sebagai  Mentaati SOP
Subyek Hukum
 Mentaati HBL, MSBL dan aturan
 Memiliki Ijin Operasional internal lainnya
 Memiliki SOP dan peraturan  Memiliki pemahaman akan
internal lainnya hukum kesehatan dan regulasi
 Memiliki HBL dan MSBL kesehatan yang menjadi dasar
pelaksanaan tugas profesi
Pertanggung Jawaban RS

 Public Liability
 Medical Liability

Bertanggung jawab sendiri sebagai korporasi


Bertanggung jawab akibat Respondeat Superior
Korelasi UU RS dan UU Kesehatan

 Pasal 58 UU No 36/2009 Tentang Kesehatan

Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap


seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai