Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ACHMAD DELIAR NUR NASUTION

KODE PESERTA : Palembang.09.001


ASAL INSTITUSI : IkesT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

ASSIGNMENT BTCLS

PRA HOSPITAL
Laki-laki 30 tahun BB 50kg mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal sepeda motor
menabrak tembok dengan kecepatan 80 km/jam. Tidak menggunakan helm, terdapat luka di
kepala, memar dada kanan dan patah tulang paha kiri. Paramedic sampai ke TKP 2-menit
kemudian, mendapati pasien tergeletak, sadar dan mengeluh kesakitan.

TD 90/60 mmHg, RR: 28X/menit, HR 130x/menit, SpO2: 94%, S: 36.70C


Gambaran EKG Lead II Sinus tachycardia.

Primary Survey:
 Airway + C-spine control: Clear, sudah terpasang neck collar
 Breathing: Terpasang simple mask 6 liter/menit, SpO2 94%.
 Circulation:
- Direct Pressure di luka di kepala
- Terpasang bidai di femur kiri
- Neurovaskular intak
- Terpasang IV line 1-jalur, IV cath no 18 G cairan ringer 500cc
- Urine 10cc/30 menit
 Disability: GCS 15 (E4V5M6), pupil isokor
 Exposure: tidak ditemukan perlukaan di belakang

IN HOSPITAL
1) Jelaskan proses Triage saat sampai di IGD rumah sakit!
a. SOAP
S : a. SOAP
S:
1. Laki-laki 30 tahun
2. BB 50
3. Mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal sepeda motor menabrak tembok dengan
kecepatan 80 km/jam
4. Tidak menggunakan helm
5. Paramedic sampai ke TKP 2-menit kemudian, mendapati pasien tergeletak,sadar
dan mengeluh kesakitan
O:
1. Terdapat luka dikepala, memar dada kanan dan patah tulang paha kiri
2. TD 90/60 mmHg
3. RR:28x/menit
4. HR 130X/MENIT
5. SpO2: 94%
6. S: 36.70C
7. Gambaran EKG Lead II Sinus tachycardia
8. Primary survey:
a. Airway +C-spine control: Clear, sudah terpasang neck collar
b. Breathing: terpasang simple mask 6 liter/menit, SpO2 94%
c. Circulation:
1) Direct pressure di luka di kepal
2) Terpasang bidai di femur kiri
3) Neurovaskular intak
4) Terpasang IV line 1-jalur, IV cart no18 cairan ringer 500 cc
5) Urine 10 cc/30 menit
d. Disability: GSC 15(E4V5M6),pupil isokor
e. Exposure: tidak ditemukan perlukaan dibelakang
b. Klasifikasi Triage: P1 (Merah) karena mengancam nyawa
2) Jelaskan tatalaksana Danger!
a. APD : Level III
b. Ruangan : Ruangan isolasi, Berikan lingkungan yang aman, batasi jumlah
personil jika ada 5 orang maka hanya 1 orang yang bias masuk.
c. Pasien : Posisikan pasien/korban dengan posisi supinasi atau terlentang dengan
alas yang datar/keras. Pasien tampak bingung, SpO2 93%, TD 80/50 mmHg, RR
30x/menit, HR 140x/menit, S 360C,EKG Sinus Tachicardia
d. Cek respon: Sadar
e. Call for Help

3) Jelaskan penilaian dan tatalaksana Airway, Breathing, Circulation, Disability dan


Exposure dengan kondisi sebagai berikut:

 Airway
Terdengar gurgling, terpasang neck collar + LSB. SpO2 93%.
a. Apa tindakan yang harus dilakukan untuk membebaskan jalan napas pasien?
Jawaban : Tindakan yang harus dilakukan untuk membebaskan jalan napas
pasien adalah pemasangan Suction
b. Apa yang harus diperhatikan saat melakukan tindakan tersebut?
Jawaban : Hal yang harus diperhatikan saat melakukan tindakan Suction 3A
1. Aseptic (Pilihlah selang yang steril)
2. Artomatik (Gerakan pada saat melakukan sution tidak boleh kasar)
3. Asianotik (Saat melakukan suction jangan terlalu lama untuk mencegah
terjadinya sianosis karena bukan hanya cairan yang tersedot, namun oksigen
juga ikut tersedot)
a) Bayi : 3 Detik
b) Anak-anak : 5 Detik
c) Dewasa : 10 Detik
c. Anda harus menghentikan tindakan tersebut bila ditemukan adanya tanda-tanda?
Jawaban : Tindakan tersebut dihentikan apabila terjadi tanda-tanda Sianosis
yaitu warna kebiruan atau keabuan pada kulit, kuku, bibir. Dan Jika pasien
mengalami penurunan SpO2 dibawah 90 %

 Breathing
Pasien terpasang NRM 15 liter/menit, SpO2 93%. Anda telah melakukan
pemasangan airway definitif namun SpO2 hanya 94%. Selanjutnya Anda
melakukan penilaian IAPP dengan hasil sebagai berikut:
Inspeksi: Jejas di dada kanan, pengembangan dada asimetris, RR 30x/menit,
terdapat distensi vena jugularis, tampak adanya paradoxical breathing
Auskultasi: Bunyi paru kanan melemah, Bunyi jantung (+)
Perkusi: Paru kanan hipersonor, kiri sonor
Palpasi: Fraktur segmental costae IV, V, VI dextra
d. Berdasarkan penilaian tersebut, kemungkinan diagnose pasien adalah Tension
Pneumothorax Tindakan pertolongan pada pasien tersebut adalah Dilakukan
Needle Decompression untuk mengatasi breathing, setelah kurang lebih 30-40
menit dilanjutan dengan kolaborasi Chest tube dan WSD

 Circulation
- Direct pressure pada luka di kepala
- IV line terpasang 2-jalur, diberikan resusitasi RL 500cc tambahan
- Terpasang folley catheter, urin output saat ini 5cc/30menit
- Pembidaian pada femur sinistra, neurovascular intak
TD 80/50 mmHg, RR 10x/menit, HR 56x/menit, S 36 0C, EKG Sinus
Bradikardia
a. Berdasarkan penilaian dan tindakan tersebut, langkah selanjutnya yang akan
Anda lakukan adalah Resusitasi cairan

 Disability
Pasien mengalami penurunan kesadaran. Mata terbuka dengan rangsang nyeri,
verbal kata-kata jelas, motorik melokalisir nyeri.
b. Berapa GCS pada pasien E2M5V5: 12(cedera kepala sedang)
c. Pupil pasien an isokor. Langkah selanjutnya adalah CT Scan
 Exposure
d. Baju pasien dibuka untuk menilai adanya perlukaan lain. Kemudian Anda
melakukan log roll ke arah Kiri, Bagian tubuh yang tidak mengalami cedera

4) Saat Anda menyelimuti pasien untuk mencegah hipotermia, pasien tiba-tiba tidak
sadarkan diri. Anda melakukan RJP, saat analisa irama tampak di monitor seperti di
bawah ini:

Irama EKG Ventrikal Thakikardi (VT)

a. Tindakan Anda selanjutnya adalah Melakukan DC Shock 200 Joule, cek nadi,
jika tidak ada lakukan RJP sampai DC-Shock, lanjutkan RJP dan berikan
Epinefrin 1-mg flush Ns 20cc

Dua menit berikutnya irama berubah menjadi seperti dibawah ini:


b. angkah apa yang harus Anda pastikan?
Lakukan flat line protocol yaitu:
1) Cek elektroda
2) Cek lead I, II, III
3) Perbesar ukuran gelombang

c. Setelah memastikan langkah di atas, tindakan selanjutnya adalah RJP selama 2


menit

Dua menit berikutnya tampak organize rhytm seperti dibawah ini: Sinus Bradikardi

d. Apa yang akan Anda lakukan? Cek Nadi


e. Nadi pasien tidak teraba, maka kondisi pasien tersebut disebut PEA
f. Tindakan Anda selanjutnya adalah RJP selama 2 menit dan berikan Obat
Efinefrin 1 mg Flush Ns 20 cc
g. Dua menit berselang irama masih menunjukkan hasil yang sama dan teraba nadi
40 x/menit. Status pasien tersebut disebut ROSC
h. Napas pasien tidak ada, tindakan selanjutnya adalah Ventilasi 10x/menit selama
2 Menit.

Setelah 2-menit, nadi teraba dan napas ada. Pasien kemudian diobservasi dan
dilakukan penanganan lebih lanjut.

__SELESAI __

Anda mungkin juga menyukai