Anda di halaman 1dari 4

NAMA: ALDA NURANI ASMARA

KODE PESERTA : CIAMIS.03.021

ASSIGNMENT BTCLS

PRA HOSPITAL
Laki-laki 30 tahun BB 50kg mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal sepeda motor menabrak
tembok dengan kecepatan 80 km/jam. Tidak menggunakan helm, terdapat luka di kepala, memar
dada kanan dan patah tulang paha kiri. Paramedic sampai ke TKP 2-menit kemudian, mendapati
pasien tergeletak, sadar dan mengeluh kesakitan.

TD 90/60 mmHg, RR: 28X/menit, HR 130x/menit, SpO 2: 94%, S:


36.70C Gambaran EKG Lead II Sinus tachycardia.

Primary Survey:
 Airway + C-spine control: Clear, sudah terpasang neck collar
 Breathing: Terpasang simple mask 6 liter/menit, SpO2 94%.
 Circulation:
- Direct Pressure di luka dikepala
- Terpasang bidai di femur kiri
- Neurovaskular intak
- Terpasang IV line 1-jalur, IV cath no 18 G cairan ringer 500cc
- Urine 10cc/30 menit
 Disability: GCS 15 (E4V5M6), pupil isokor
 Exposure: tidak ditemukan perlukaan dibelakang

IN HOSPITAL
1) Jelaskan proses Triage saat sampai di IGD rumah sakit!
a. SOAP
S: Pasien mengeluh nyeri
O: Pasien tampak meringis kesakitan, TD 90/ 60 mmHg, RR: 28x/menit, HR: 130x/menit,
SPO2: 94%, S: 36.70C

b. Klasifikasi Triage: intermediate prioritas (P2 Kuning)

2) Jelaskan tatalaksana Danger!


a. APD: Masker, Handscoon, Apron/Gaun (APD Level1)
1. APD Level 1 : Masker bedah, handscoon, dan gaun/apron untuk pasien dengan diagnose
penyakit ringan dan tidak terpapar penyakit virus covid-19
2. APD Level 2 : Penutup kepala, google, masker bedah, gaun, dan handscoon untuk pasien
dengan suspek covid-19 tetapi belum ada bukti test PCR atau Swab
3. APD Level 3 : Penutup kepala, pengaman muka, pengaman mata atau google, masker
N95, hazmat, sarung tangan bedah dan sepatu boots anti air untuk pasien dengan
terkonfirmasi positif covid-19.
b. Ruangan: Ruangan negative pressure atau ruangan dengan tekanan negatif dan
batasi orang dan jumlah penolong.

c. Pasien: Amankan pasien dengan mengunci brankar dan pasang handrail agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pasien tampak bingung, SpO2 93%, TD 80/50 mmHg, RR 30x/menit, HR 140x/menit, S


360C, EKG Sinus Tachicardia
Cek respon:
Sadar
Call for Help

3) Jelaskan penilaian dan tatalaksana Airway, Breathing, Circulation, Disability dan Exposure
dengan kondisi sebagai berikut:
 Airway
Terdengar gurgling, terpasang neck collar + LSB. SpO2 93%.
a. Apa tindakan yang harus dilakukan untuk membebaskan jalan napas pasien?
Jawaban : Lakukan Suctioning

b. Apa yang harus diperhatikan saat melakukan tindakan tersebut?


Jawaban : Perhatikan 3A saat melakukan Suctioning yaitu
Aseptik,autraumatik, dan asianotik. Dan perhatikan waktu saat melakukan
Susctioning kurang dari 3 detik untuk bayi, kurang dari 5 detik untuk anak
dan kurang dari15 detik untuk dewasa.

c. Anda harus menghentikan tindakan tersebut bila ditemukan adanya tanda-tanda?


Jawaban : Ada nya respon muntah.

 Breathing
Pasien terpasang NRM 15 liter/menit, SpO 2 93%. Anda telah melakukan pemasangan
airway definitif namun SpO2 hanya 94%. Selanjutnya Anda melakukan penilaian IAPP
dengan hasil sebagai berikut:
Inspeksi: Jejas di dada kanan, pengembangan dada asimetris, RR 30x/menit, terdapat
distensi vena jugularis, tampak adanya paradoxical breathing
Auskultasi: Bunyi paru kanan melemah, Bunyi jantung (+)
Perkusi: Paru kanan hipersonor, kiri sonor
Palpasi: Fraktur segmental costae IV, V, VI dextra

d. Berdasarkan penilaian tersebut, kemungkinan diagnose pasien adalah Flail


ChestTindakan pertolongan pada pasien tersebut adalah Berikan ventilasi atau
oksigen kosentrasi tinggi dan berikan obatan analgetik

 Circulation
- Direct pressure pada luka di kepala
- IV line terpasang 2-jalur, diberikan resusitasi RL 500cc tambahan
- Terpasang folley catheter, urin output saat ini 5cc/30menit
- Pembidaian pada femur sinistra, neurovascular intak
TD 80/50 mmHg, RR 10x/menit, HR 56x/menit, S 36 0C, EKG Sinus Bradikardia
e. Berdasarkan penilaian dan tindakan tersebut, langkah selanjutnya yang akan Anda
lakukan adalah melakukan konsul dan pemberian PRC atau trasfusi darah
 Disability
Pasien mengalami penurunan kesadaran. Mata terbuka dengan rangsang nyeri, verbal
kata-kata jelas, motorik melokalisir nyeri.
f. Berapa GCS pada pasien E2 V3 M5 =10
g. Pupil pasien an isokor. Langkah selanjutnya adalah Pemeriksaan Motorik atau
lakukan cek kekuatan lengan dantungkai.

h. Baju pasien dibuka untuk menilai adanya perlukaan lain. Kemudian Anda melakukan
log roll ke arah kiri pasien

4) Saat Anda menyelimuti pasien untuk mencegah hipotermia, pasien tiba-tiba tidak
sadarkan diri. Anda melakukan RJP, saat analisa irama tampak di monitor seperti di
bawahini:

a. Tindakan Anda selanjutnya adalahcek nadi, nadi tidak ada lakukan RJP. Bila sudah
ada nadi hentikan RJP. Bila masih tidak ada nadi lanjut lakukan DC-Shock jika masih
belum ada nadi lanjut RJP

Dua menit berikutnya irama berubah menjadi seperti dibawah ini:

b. Langkah apa yang harus Anda pastikan? Cek flat line protokol (cek elektroda, cek
lead I II dan III, dan Pembesaran ukuran Gelombang)

c. Setelah memastikan langkah di atas, tindakan selanjutnya adalah lakukan RJP dan
pemberian epinefrin 1 mg flush NS 20cc

Dua menit berikutnya tampak organize rhytm seperti dibawah ini:

d. Apa yang akan Anda lakukan? Cek nadi


e. Nadi pasien tidak teraba, maka kondisi pasien tersebut disebut PEA
f. Tindakan Anda selanjutnya adalah Lakukan RJP
g. Dua menit berselang irama masih menunjukkan hasil yang sama dan teraba nadi 40
x/menit. Status pasien tersebut disebut Sinus Bradikardia
h. Napas pasien tidak ada, tindakan selanjutnya adalah Open Airway
Setelah 2-menit, nadi teraba dan napas ada. Pasien kemudian diobservasi dan dilakukan
penanganan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai