G
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL:
FRAKTUR TIBIA FIBULA SINISTRA
DI RUANG IGD RSUD dr. SLAMET GARUT
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Profesi Ners Angkatan XI
Disusun Oleh:
HASAN RIZAL
NIM: KHG. 21091
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 10 Juni 2022
Jam : 09.00 WIB
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Ny. G
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp. Cipepe. Desa Sirnajaya. Kec Tarogong Kaler
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Tgl Masuk RS : 9 Juni 2022
No. CM :
Diagnosa Medis : Fraktur tibia fibula
5. Riwayat ADL
No Pola Kebiasaan Sewaktu Sehat Sewaktu Sakit
1 Nutrisi
a. Makan
Frekwensi 3 kali/ hari 3kali/ hari
makanan
Pantangan Tidak ada Tidak ada
b. Minum
Jumlah >8 gelas <8 gelas
Jenis Air putih Air putih
Cara Mandiri Dibantu
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Eliminasi
a. BAB
Frekwensi 1 kali/ hari Belum
Konsistensi Padat -
Cara Mandiri -
b. BAK
Frekwensi ±4 kali/ hari ±5 x
3 Istirahat/tidur
a. Tidur malam
Kuantitas >8 jam 6 jam
b. Tidur siang
Kuantitas 1 jam -
Kualitas Nyenyak -
Keluhan Tidak ada Tidak dapat tidur siang
Keterangan Tambahan :
Keterangan : 0 = Mandiri
1 = Menggunakan Alat Bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan menggunakan alat bantu
4 = Tidak mampu sama sekali
3. Pemeriksaan Telinga
Aurikula : Bentuk simetris ukuran proforsional
Tekstur kenyal, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada Lesi
Lubang telinga : Bersih, tidak ada serumen
Pendengaran : Baik (menyahut apabila dipanggil)
4. Pemeriksaan Hidung
Hidung Eksternal : Bentuk simetris ukuran proforsional warna
kulit sawo matang deformitas tidak ada,
implamasi tidak ada
Mukosa Hidung : Warna merah muda lesi tidak ada,
pembengkakan tidak ada perdarahan tidak
ada
Septum :Kesejajaran sejajar, tidak ada deformitas dan
tidak ada perdarahan.
Tes Penciuman :Baik terbukti bisa membedakan bau alkohol
dan kayu putih
5. Pemeriksaan mulut dan faring
Keadaan bibir : Kondisi lembab warna merah muda, tekstur
lembut lesi tidak ada
Mukosa : Warna merah muda, lesi tidak ada
Gigi : Kondisi bersih, gusi tidak berdarah, dan tidak
memakai gigi palsu.
Lidah : Tremor tidak ada, keterbatasan gerak tidak
ada, warna merah muda berbintik-bintik
ukuran proforsional posisi di tengah, tekstur
lembut dan lembek lesi tidak ada.
Palatum :Warna merah muda, bentuk cekung dan
tekstur keras.
Faring : Refleks muntah baik refleks menelan baik
Kondisi tonsil tidak ada tanda implamasi
6. Pemeriksaan Leher
Inspeksi : Kesimetrisan otot simetris
Palpasi :Tidak ada peningkatan JVP, kelenjar tiroid
tidak membesar, trachea di tengah
7. Fungsi Saraf Cranial
N I Oifaktorius : Respon dan Interpretasi bau
Hasil : Baik, terbukti klien bisa membedakan bau kayu putih
dengan bau minyak wangi
N II Optikus : Ketajaman visual dan lapang pandang
Hasil : Klien dapat membaca papan nama pengkaji
N III Okulomotorius : Pergerakan ekstraokuler, elevasi kelopak mata,
kontriksi pupil
Hasil : Klien dapat menutup dan membuka kelopak mata secara
bersamaan kiri dan kanan, pupil mengecil dengan rangsangan
cahaya, bola mata dapat digerakan ke segala arah
N IV Troklearis : Pergerakan bola mata kebawah, kedalam.
Hasil : Klien dapat menggerakan bola mata kebawah dan kedalam
N V Trigeminalis : Sensasi pada wajah, kulit kepala, kornea, membran
mukosa oral dan pergerakan rahang untuk mengunyah
Hasil : Klien dapat mengunyah, dapat merasakan rangsangan pada
wajah, kulit kepala, kornea, dan membran mukosa.
N VI Abdusen : Pergerakan bola mata ke lateral
Hasil : Klien dapat menggerakan bola mata ke samping kiri dan
kanan
N VII Facialis : Rasa pada 2/3 anterior lidah, pergerakan wajah, penutupan
mata, pergerakan bibir saat bicara
Hasil : Klien dapat merasakan rasa manis, dapat tersenyum dengan
otot- otot wajah simetris, dapat menutup mata dan menggerakan
bibir
N VIII Vestibulokoklear : Pendengaran
Hasil : klien dapat mendengar dengan baik
N IX Glasofaringeus : Rasa pada 1/3 posterior lidah, refleks tersedak
faring, sensasi gendang telinga dan saluran telinga, menelan dan otot-otot
fonasi pada laring
Hasil : klien dapat membedakan rasa pahit, mampu menelan
dengan baik
N X Vagus : Sensasi dari faring, visera, badan karotis, dan sinus karotis
Hasil : Mampu membedakan rasa, mampu menelan dengan baik
N XI Aksesorius: Pergerakan otot trapezius, dan sternokleidomasteodeus
Hasil : Klien dapat mengangkat bahu, menengok kanan kiri
N XI Hipoglosus : Pergerakan Lidah saat bicara, artikulasi suara, dan
menelan
Hasil : klien dapat berbicara dengan jelas, mampu menelan, dan
menggerakan lidah.
8. Pemeriksaan Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada lesi/benjolan, tidak
ada nyeri tekan, perkusi dada sonor, suara paru vesikuler, bunyi jantung
S1=S2 irama regular. Payudara simetris, tidak ada benjolan.
9. Abdomen
Bentuk simetris dan datar, bunyi peristaltik ususnya 8 X/menit (Normal),
tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan, suara timpani.
10. Genitalia
Klien menolak dikaji
11. Anus
Klien menolak dikaji
12. Ekstremitas
Pada Ekstremitas atas di tangan kanan terpasang IV cathether. Pada
ekstremitas bawah sinistra ada luka post op removal pen dengan panjang
±15cm
5 5
5 3
13. Kulit
Turgor kulit kering, lesi tidak ada, kondisi kulit bersih, kuku pendek.
C. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium : No lab : 210301038
Tanggal :
Hasil
No Jenis Pemeriksaan Unit Nilai Normal
Pemeriksaan
1. HEMATOLOGI
Masa Pendarahan/BT 1 menit 1-3
Masa pembekuan/CT 7 menit 5-11
Darah rutin
Hemoglobin 15,0 g/dl 13,0~18,0
Hematokrit 44 % 40~52
2. KIMIA KLINIK
Ureum 22 mg/dl 15~50
Kreatinin 0,9 mg/dl 0,7~1,3
Glukosa darah sewaktu 107 mg/dl <140
Electrolyte
Natrium (Na) 138 mEq/L 135~145
D. Terapi
Tanggal :
Inf RL 20 tts/mnt
Cefotaxime 2 x 1 gr (iv)
Ranitidin 2.1 amp (iv)
Ketorolak 2.1 amp (iv)
III.ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. DS: Klien mengeluh nyeri Trauma Nyeri Akut
pada bagian betis kiri langsung/tidak
DO : langsung
klien tampak meringgis
Skala nyeri 8 ( 0-10 ). Fraktur
Panjang luka ± 15 cm
Nyeri tekan di sekitar luka
Pergeseran
TTV
pragmen tulang
- TD :130/95 mmHg
- N :96 x/menit
Nyeri
- R :20 x/menit
- S. :36,80C
2. DS: Trauma Gangguan
Klien mengatakan ketika langsung/tidak mobilitas fisik
di gerakan kaki kirinya langsung
terasa sakit dan kesulitan
dalam beraktivitas Fraktur
DO : Diskontinuitas
5 5
Perubahan
5 3
jaringan sekitar
Skala nyeri 8 ( 0-10 )
Nilai pola aktivitas
Pergeseran
sehari-hari klien dengan fragmen tulang
ketegantungan (dibantu
suami ) Deformitas
Klien tampak belum bisa
melakukan mobilisasi. Gangguan fungsi
Gangguan
mobilitas fisik
3. DS : Trauma Resiko Infeksi
Klien mengeluh nyeri luka langsung/tidak
operasi. langsung
DO :
Tampak luka operasi pada Fraktur
kaki kiri sekitar sekitar 15
cm Tindakan
IV DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhbungan dengan trauma/terputusnya kontinuitas jaringan.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri post op.
V. RENCANA KEPERAWATAN
TANGGAL
NO DP SLKI SIKI
/JAM
10 Juni I Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Manajemen Nyeri
2022
diharapkan tingkat nyeri menurun, dengan kriteria : Observasi:
1. Frekuensi nadi Membaik Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
2. Pola nafas membaik frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
3. Keluhan nyeri Menurun Identifikasi skala nyeri
4. Meringis Menurun Identifikasi respons nyeri non verbal
5. Gelisah menurun Identifikasi faktor yang memperberat dan
6. Kesulitan Tidur Menurun memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Terapeutik:
Berikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
10 Juni II Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Dukungan mobilisasi
2022
diharapkan mobilitas fisik meningkat dengan kriteria Observasi:
hasil : Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
1. Pergerakan ekstremitas Cukup meningkat lainnya
2. Kekuatan otot Cukup meningkat Identifikasi toleransi fisik melakukan
3. Nyeri Cukup Menurun pergerakan
4. Kaku sendi Cukup menurun Monitor frekuensi jantung dan tekanan
5. Gerakan terbatas Cukup menurun darah sebelum memulai mobilisasi
Kelemahan Fisik Cukup menurun Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik:
Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
bantu
Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur)
VI. IMPLEMENTASI
NO EVALUASI
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF
DP (SOAP)
10 Juni I Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S : Klien mengatakan nyeri pada bagian betis
2022
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri kiri sedikit berkurang.
Mengidentifikasi skala nyeri O:
Mengidentifikasi respons nyeri non verbal Klien masih tampak meringgis
Mengidentifikasi faktor yang memperberat Skala nyeri 6 ( 0-10 ).
dan memperingan nyeri Panjang luka ± 15 cm
Memonitor efek samping penggunaan Nyeri tekan di sekitar luka
analgetik
TTV
Memberikan teknik nonfarmakologi untuk
- TD :120/85 mmHg
mengurangi rasa nyeri
- N :87 x/menit
Mengontrol lingkungan yang memperberat
- R :20 x/menit
rasa nyeri
- S. :36,00C
Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu
A: Masalah teratasi sebagian
nyeri
P: Lanjutkan Intervensi
Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
10 Juni II Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan S: Klien mengatakan ketika di gerakan kaki
2022
fisik lainnya kirinya masih terasa sakit dan kesulitan dalam
Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan beraktivitas.
pergerakan O:
Memonitor frekuensi jantung dan tekanan Kekuatan tonus otot
darah sebelum memulai mobilisasi 5 5
Memonitor kondisi umum selama 5 4
melakukan mobilisasi Skala nyeri 6 ( 0-10 )
Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan Nilai pola aktivitas sehari-hari klien
alat bantu dengan ketegantungan (dibantu suami )
Memfasilitasi melakukan pergerakan, jika Klien tampak baru bisa duduk dengan
perlu mandiri.
Melibatkan keluarga untuk membantu A: Masalah teratasi sebagian
pasien dalam meningkatkan pergerakan P: Lanjutkan Intervensi
Menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
Mengajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. Duduk di tempat
tidur)
IV. CATATAN PERKEMBANGAN
TGL NO DP EVALUASI PARAF
11 S: Klien mengatakan nyeri pada bagian betis kiri
Juni sedikit berkurang.
2022 O:
Klien masih tampak meringgis
Skala nyeri 5 ( 0-10 ).
Panjang luka ± 15 cm
Nyeri tekan di sekitar luka
I
TTV
- TD :120/80 mmHg
- N :77 x/menit
- R :20 x/menit
- S. :36,20C
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
11 II S: Klien mengatakan ketika di gerakan kaki
Juni kirinya masih terasa sakit dan kesulitan dalam
2022 beraktivitas.
O:
Kekuatan tonus otot
5 5
5 4
Skala nyeri 5 ( 0-10 )
Nilai pola aktivitas sehari-hari klien
dengan ketegantungan (dibantu suami )
Klien tampak baru bisa duduk dengan
mandiri.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi