URAIAN PRAKTIKUM
Skenario: Nona Gita, 25 tahun, datang ke rumah sakit. Dia telah didiagnosis
menderita kanker lambung stadium lanjut. Selama 5 hari terakhir dia makan
yang tinggal dekat dengan rumahnya. Dia ingin berbicara dengan perawat
sendiri dan berkata, "Kemoterapi tidak membantu saya. Saya tidak tahan lagi.
Intruksi:
No Langkah Contoh
komunikasi
efektif
1 Membina • Sapa dan sambut pasien, misal: “Terima kasih sudah mau
hubungan saling datang dan berbicara dengan saya”
percaya • Tunjukkan bahwa anda tertarik dengan apa yang akan
dibicarakan oleh pasien
• Atur tempat untuk kenyamanan berkomunikasi, atur waktu
dan privasi
• Atur posisi tubuh condong ke arah pasien, duduk sejajar
mata, tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh (masih
memungkinkan untuk menyentuh pasien jika nanti
dibutuhkan)
• Sampaikan empati dengan ekspresi wajah dan kata-kata
(misal) “saya bisa melihat kalo anda sangat khawatir” atau
kata-kata yang mengungkapkan bahwa perawat peduli
2 Membuka • memberi kesempatan pada pasien untuk menyelesaikan
pembicaraan kalimat pembukanya tanpa diganggu (pada kasus ini, pasien
kearah diskusi mengungkapkan keinginannya untuk mati)
No Langkah Contoh
komunikasi
efektif
• Mengakui perasaan sakit dan kehilangan pasien, misal:
“saya bisa melihat bahwa anda berada dalam masa yang
sulit”
• Pengakuan terhadap kesulitan yang dihadapi pasien akan
membuat pasien merasa bahwa dia dimengerti
• Mendengar dengan aktif, caranya antara lain:
mempertahankan kontak mata, ekspresi wajah yang sesuai
(empati), body language (condong kedepan), beberapa
verbal respon yang menyatakan bahwa anda mendengar
(“ya, saya bisa lihat itu”, “dan”, “hmm”, “oh...” dll), mengulang
pernyataan pasien atau parafrase
• Mendengar tidak hanya terbatas pada komunikasi verbal
pasien, tapi juga bahasa tubuh pasien: ekspresi wajahnya,
tatapan matanya, apakah pasien nyaman atau tidak.
• Jelaskan dan membahas agenda kunjungan misal: “baiklah
hari ini kita akan membicarakan kenapa anda berpikiran
untuk mati saja”
3 Kumpulkan • Mencari tahu apa yang telah pasien ketahui dan apa yang
informasi ingin diketahui
• Contoh pertanyaan: “menurut anda apa masalah yang
sebenarnya terjadi?”, “apa yang membuat anda merasa
sangat khawatir?”,
• Klarifikasi detail yang dirasa penting dengan pertanyaan
yang lebih spesifik misalnya pertanyaan “ya/tidak”, misal:
apakah anda merasa kemoterapi tidak lagi bermanfaat untuk
anda?
• Simpulkan dan beri kesempatan pada pasien untuk
memperbaikinya atau jika ada informasi tambahan,
misalnya: “jadi saya menyimpulkan bahwa keinginan itu
muncul karena anda merasa tidak mampu menjalani
kemoterapi lagi, benarkah seperti itu?
• Transisi yang efektif ke pertanyaan tambahan, misal: “hal
tersebut pastilah sangat mengejutkan bagi anda, bagaimana
anda mengatasinya?
4 Memahami • Menanyakan Bagaimanakah perasaan pasien, pertanyaan
perspektif pasien apa yang dia miliki
• Siapkan diri saat muncul emosi dan perilaku seperti
menangis, marah, diam, putus asa
• Berikan kata-kata yang menfasilitasi perasaan berbagi
seperti “dapatkah anda menceritakan apa yang ada dipikiran
anda, dan bagaimana perasaan anda sekarang?”
5 Berbagi informasi • Mengkaji pemahaman pasien tentang masalahnya dan
keinginannya untuk mendapatkan informasi yang lebih
banyak
No Langkah Contoh
komunikasi
efektif
• Gunakan bahasa yang mudah dipahami
• Memastikan pemahaman pasien terkait rencana perawatan
• Apakah pasien punya pertanyaan
6 Mencapai • Sertakan pasien dalam menentukan pilihan sesuai dengan
kesepakatan terkait keinginannya
masalah dan • Tanyakan kemampuan pasien untuk mematuhi perencanaan
perencanaan perawatan
• Identifikasi sumber tambahan
7 Menutup diskusi • Tanyakan apakah pasien memiliki pertanyaan atau hal lain
secara sensitif yang ingin didiskusikan
• Buat kesimpulan akhir
• Klarifikasi follow up dan contact arrangement
• Tunjukkan pernghargaan pada pasien dan tutup
pembicaraan
Penatalaksanaan Nyeri
Scenario: Tuan Rustam usia 67 tahun. Dua tahun yang lalu, pasien
sekitar 6 bulan yang lalu, dan kembali memulai siklus kemoterapinya. Pada
siklus ini, respon terhadap terapi tidak baik dan pasien tidak mampu
dengan terapi radiasi, tapi reposn imun yang rendah berisiko tinggi pada
pasien.
setelah menikah. Putrinya Rahmi, menikah tapi belum memiliki anak dan
sering tugas keluar kota. Putranya Samsul, menikah dan memiliki 2 anak.
Tuan Rustam pernah dirawat di unit onkologi 5 hari yang lalu karena
yang lalu dan dimasukkan ke dalam perawatan hospis. Tuan Rustam dan istri
dan mahasiswa berperan sebagai perawat hospis atau perawat yang sedang
memberikan informasi tentang duka cita. Berikut adalah detail dari role play
Individu yang
berisiko akibat
komplikasi
pengalaman berduka
yang buruk
5 Anda mengatakan Ana mulai Anda Manfaat dari
kepada Ana bahwa dia terlihat lebih memastikan kunjungan saat
bisa menelpon anda jika santai, bahwa Ana berduka dari perawat
layanan beravement berbicara masih memiliki komunitas
care and support dari RS dengan anda nomer kontak (menerima kematian,
belum datang dan anda sepertinya anda tempat untuk
akan membantu sedikit keluarga
menghubungi RS untuk menolong mengekspresikan
Ana kehilangannya,
kesempatan untuk
perawat
mendapatkan
kesimpulan)