Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ANALISA UMUM ORTODONSIA”

Dosen Pembimbing:

drg. Diana Wibowo, Sp. Ort

Disusun oleh:
Kelompok 2
Delfa Rizqi Fajrina 2111111220033
Naura Firda Lunetta 2111111220027
Raket Rizki Rahmaningtyas 2111111220025
Dinda Ayu Febrianti 2111111220023
I Wayan Agesfi Wisnu Wardana 2111111310031
Muhammad Nazarullah 2111111310023
Az Zahra Khairinisa  2111111320028
Helina Agustina 2111111220037
Mohamad Caesar Dwi Rizqi Ansary 2111111210006
Yulia Putri Nur Pambudi 2111111320011
Seffina  Amilusshaliha 2111111220017
Aisyah Fakhrini 2111111220007
Nasya Andini Salsabila 2111111220009
Elnatio Monica Manik 2111111220034

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
dengan judul “Analisa Umum Ortodonsia” ini dapat tersusun hingga selesai. Penyusun
mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing yakni drg. Diana Wibowo, Sp.
Ort. yang telah banyak membimbing sehingga dapat membuat penyusun menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada orang
tua yang telah memberikan dukungan moral sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini.

Makalah ini ditulis dan disusun dengan sebaik-baiknya. Jika ada kekurangan, penyusun
mohon maaf jika ada kesalahan kata atau bahasa. Penyusun sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan isi dari makalah ini.

Banjarmasin, 29 Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
BAB I........................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
BAB 2 …………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini disusun berdasarkan topik Analisa Umum di bidang Ortodonsia.
Pembuatan makalah ini memiliki tujuan untuk menambah wawasan mahasiswa agar lebih
memahami bagaimana analisa yang baik dan benar sebelum memutuskan tindakan
perawatan apa yang akan dilakukan untuk seorang pasien. Dalam makalah ini akan berisikan
tahapan dari analisis dan hal-hal yang harus termuat di dalam analisa umum yang dilakukan.
Analisa yang dilakukan ini akan membuka pikiran dari seorang dokter gigi untuk
mengetahui penyebab atau asal dari adanya kasus yang sedang dihadapi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat kita ambil beberapa
rumusan masalah, yaitu:
1. Apakah definisi dari analisa umum Ortodonsia?
2. Bagaimana tahapan analisa yang harus dilakukan untuk perawatan
Ortodonsia?
3. Apa tujuan dilakukannya analisa umum Ortodonsia?
4. Apa isi dari analisa umum Ortodonsia?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang dituliskan di atas dapat diketahui bahwa tujuan
dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui definisi analisa umum Ortodonsia
2. Mengetahui tahapan analisa yang harus dilakukan untuk perawatan Ortodonsia
3. Mengetahui tujuan dari analisa umum Ortodonsia
4. Mengetahui isi dari analisa umum Ortodonsia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Analisis Umum Ortodonsia


Diagnosa dasar harus meliputi semua informasi penting yang relevan dengan melakukan
pertanyaan secara langsung kepada pasien maupun orangtua. Biasanya informasi ini terdiri atas
detail pribadi, keluhan berat, riwayat medis, riwayat dental, dan asesmen status pertumbuhan.
Pemeriksaan Ortodonsia merupakan hal yang penting dilakukan dalam upaya untuk
mendapatkan diagnosa yang tepat. Diagnosa yang tepat ini nantinya akan membantu dokter gigi
untuk bisa menentukan perawatan yang akan dilakukan. Pemeriksaan Ortodonsia ini meliputi
banyak tahapan mulai dari Identifikasi pasien, Analisis umum hingga Analisis Model kerja.
Tahap Identifikasi pasien merupakan proses tanya jawab dengan pasien untuk bisa mengetahui
identitas umum pasien seperti nama lengkap, umur, jenis kelamin, pekerjaan, berat badan, tinggi
badan dan pertanyaan lainnya yang berkaitan dengan identitas umum dari pasien. Setelah
Identifikasi pasien, tahapan selanjutnya, yaitu analisis umum. Pada tahap analisis umum ini akan
ditanyakan riwayat kesehatan pasien dimulai sejak kelahiran hingga saat pasien ke klinik.
(Premkumar, 2015)

2.2 Tahapan Analisa yang Harus dilakukan untuk Perawatan Ortodonsia


Tahapan analisa yang harus dilakukan sebelum perawatan ortodonsia meliputi
1. Analisa umum
- Identifikasi pasien
- Analisa Umum
2. Analisis lokal
- Ekstra oral
- Intra oral
- Pemeriksaan rontgen foto
3. Analisa fungsional
- Freeway space
- Path of closure
- Temporo Mandibular Joint (TMJ)
4. Analisa model
- Lebar insisif
- Diskrepansi model
- Kurva spee
- Pergeseran gigi
- Gigi dengan letak yang salah
- Kelainan gigi
- Relasi gigi rahang atas
- Relasi gigi anterior

2.3 Tujuan dilakukannya Analisa Umum Ortodonsia


Tujuan dilakukannya analisa umum ortodonsia adalah agar dokter gigi dapat menegakkan
diagnosis dan menentukan perawatan yang nantinya akan memperbaiki susunan dan kedudukan
gigi-geligi pasien untuk mendapatkan hubungan fungsi oklusi yang stabil, serta perbaikan
pengunyahan. Perawatan ortodonti direkomendasikan untuk tujuan fungsional yaitu
meningkatkan kemampuan fungsi dan bicara. Dengan perawatan ortodonti letak gigi dan rahang
yang tidak normal diperbaiki sehingga didapatkan fungsi geligi, estetik geligi dan wajah yang
baik sehingga meningkatkan kesehatan psikososial dan meningkatnya standar kebersihan mulut
seseorang, karena dengan susunan gigi yang rapi dan lebih mudah untuk dibersihkan. Jadi,
perawatan ortodontik tidak hanya dapat memperbaiki susunan gigi geligi, tetapi dalam kasus-
kasus tertentu juga dapat mempunyai dampak yang besar pada lingkungan seseorang Tujuan
utama perawatan ortodontik adalah mendapatkan penampilan dentofasial yang menyenangkan
secara estetika dengan fungsi yang baik dan dengan gigi-gigi dalam posisi yang stabil.
Semua pertanyaan yang diajukan oleh operator atau dokter gigi pada saat berkomunikasi
memiliki hubungan yang penting untuk mendukung diagnosis. Pertanyaan terkait nama lengkap
dari pasien akan sangat membantu dalam berkomunikasi. Pencatatan umur diperlukan untuk
mengetahui apakah pasien masih dalam masa pertumbuhan atau sudah berhenti. Selain itu,
pencatatan umur dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan gigi-geligi masih termasuk periode
gigi susu/decidui, campuran/mixed atau tetap/permanent. Menentukan gigi yang sudah erupsi
sudah sesuai dengan umur pasien (menurut umur erupsi gigi), menetapkan jenis alat ortodontik
yang tepat untuk digunakan (alat cekat atau lepasan, alat aktif atau fungsional), memperkirakan
waktu/lama perawatan yang diperlukan. Serta menentukan apakah perawatan bisa segera
dilaksanakan atau harus ditunda, berapa lama dibutuhkan perawatan aktif, dan berapa lama
diperlukan untuk periode retensi.
Pencatatan jenis kelamin pasien diperlukan berkaitan segi psikologi perawatan. Pasien
wanita cenderung lebih sensitif dari pada pasien lelaki oleh karena itu perawatan harus dilakukan
dengan cara yang lebih lemah lembut dari pasien lelaki. Biasanya, pasien wanita lebih
memperhatikan secara detil keteraturan giginya dari pada pasin laki-laki. Pasien wanita juga
biasanya lebih tertib, lebih sabar, dan lebih telaten dari pada pasien lelaki dalam melaksanakan
ketentuan perawatan.
Pencatatan alamat dan nomer telepon diperlukan agar operator dapat menghubungi pasien
dengan cepat bila diperlukan. Sebaliknya, pasien juga diberi alamat dan nomer telepon operator
untuk mempermudah komunikasi. Selain itu, mengetahui pendidikan pasien juga diperlukan oleh
operator untuk menyesuaikan cara memberi penerangan, cara memotivasi pasien. Mengetahui
suku bangsa pasien diperlukan karena suatu kelompok suku bangsa atau ras tertentu akan
mempunyai ciri-ciri spesifik yang masih termasuk normal untuk kelompok tersebut (misalnya
suku bangsa Negroid sedikit protrusif masih termasuk normal). Kemudian, identitas orang tua
diperlukan jika sewaktu-waktu operator perlu konsultasi dengan orang tua pasien. Semua
identitas pasien perlu dicatat pada kartu status.
Pada kartu status, dicatat tanggal pemeriksaan pertama, nomer kartu status sesuai dengan
nomer pendaftaran di loket pendaftaran bagian diagnostik. Nomer Model sesuai dengan nomer
pendaftaran diloket bagiam Ortodonsia, diikuti dengan angka 0 bila pasien perempuan atau
angka 9 bila pasien laki-laki serta dua angka terakhir sesuai dengan umur pasien.

2.4 Isi dari Analisa Umum Ortodonsia


Analisa umum biasanya berisikan beragam informasi dari pasien yang dirasa perlu seperti
identifikasi pasien yang didapat dengan melakukan pencatatan terhadap identitas pasien meliputi
nama, umur, jenis kelamin, alamat, riwayat pendidikan, suku bangsa, hingga informasi data
orang tua. Informasi dari hal-hal tersebut juga kemudian dijabarkan dengan isi yang disesuaikan
dengan faktor dan maksud tertentu. Selain itu juga terdapat analisa umum yang berisi tentang
riwayat kesehatan pasien yang ditanyakan secara langsung kepada penderita maupun dilihat
melalui rekam medik. Untuk informasinya sendiri mencakup riwayat penyakit yang pernah
diderita pasien, penyakit yang pernah diderita orang tua saat sedang mengandung, riwayat
operasi serta pengecekan trauma yang melibatkan daerah dento-facial, adanya mal-formasi yang
didapat secara herediter atau kongenital, serta informasi akan kelainan maupun alergi yang
diidap pasien.
Data pribadi pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, dan kapan waktu data tersebut
diperoleh. Mengetahui nama lengkap pasien akan memudahkan dokter untuk berkomunikasi dan
mencatat tujuan diagnosa. Umur dari pasien akan membantu dalam identifikasi dan antisipasi
beberapa masalah dalam fase pertumbuhan gigi campuran. Selain itu, hal ini juga akan
mendukung dalam rencana perawatan apakah akan direncanakan untuk modifikasi pertumbuhan
atau operasi ortognatik. Waktu dari pertumbuhan benih gigi juga berbeda pada laki-laki dan
perempuan, sehingga hal ini juga akan berperan penting dalam rencana perawatan.
Keluhan utama pasien dicatat sesuai kalimat yang digunakan oleh pasien itu sendiri.
Tujuan utama dari perlakuan ini adalah untuk mengetahui apa yang paling penting bagi pasien
itu sendiri. Beberapa alasan utama pasien menemui dokter gigi untuk perawatan ortodonsia,
seperti susunan dan oklusi dari gigi sehingga menyebabkan estetika dentofasial terganggu dan
dapat menuju gangguan fisiologis. Selain itu, adanya keinginan untuk memperbaiki estetika dan
kualitas hidup serta masalah Temporo Mandibular Joint. Keluhan utama juga membantu untuk
menelusuri motif dari pasien pergi ke dokter gigi. Motivasi ini juga dapat berasal dari luar diri
pasien. Seperti dukungan orang di sekitar atau masalah sekitar pasien.
Riwayat medis dan dental sangat diperlukan bagi pasien ortodonsia. Hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan latar belakang yang memadai dalam memahami situasi pasien secara
keseluruhan dan mengevaluasi fokus ortodonsia yang berhubungan. Sebuah hal yang tepat jika
memiliki rekam riwayat penyakit apa saja yang telah dimiliki sejak kecil, alergi, riwayat operasi,
deformitas konginental, serta penyakit langka yang diidap di keluarga.
Riwayat dental sangat berkaitan dengan fokus pada sakit gigi, sensitifitas, perdarahan
gusi, nyeri pada area TMJ, trauma, dan riwayat kunjungan terakhir ke dokter gigi. Perawatan
ortodonsia pada periode aktif penyakit periodontal merupakan sebuah kontraindikasi. Riwayat
perawatan ortodonsia juga harus diperhatikan. Fraktur pada mandibula saat kanak-kanak sering
ditemukan sebagai hasil dari kejadian yang menyebabkan trauma lainnya. Oleh karena itu, cidera
rahang mungkin tidak bisa diidentifikasi pada saat itu juga. Meskipun demikian, fraktur rahang
yang telah lama memiliki ciri yang signifikan, trauma pada gigi juga dapat mengganggu
pembentukan dari oklusi. Trauma pada gigi berhubungan dengan pergerakan gigi dikarenakan
kemungkinan resoprsi dari akar.
Riwayat prenatal. Kesehatan dari ibu selama masa kehamilan, kelainan nutrisi, penyakit
menular, riwayat kelahiran prematur, tipe melahirkan, dan obat yang digunakan selama masa
kehamilan juga perlu dicatat. Kelahiran forceps akan menyebabkan trauma pada regio kondilaris
dan menghasilkan mikrognati. Beberapa obat seperti tetracycline yang digunakan saat hamil
akan menyebabkan pigmentasi gigi.
Riwayat keluarga juga merupakan informasi penting yang harus diketahui. Kondisi
seperti skeletal kelas III, skeletal kelas II maloklusi, open bite, serta kelainan pada bibir dan
palatum. Riwayat kelaina di keluarga akan memberikan pencerahan pada posibilitas faktor
herediter. Selain itu, hal tersebut juga memberikan informasi bagaimana pengetahuan orang tua
tentang bidang perawat ortodontik. Jika memungkinkan riwayat perawatan ortodontik orang tua
juga diperlukan. Hal ini dikarenakan terdapat kemungkinan bahwa keluhan yang dirasakan
disebabkan oleh faktor keturunan. (Premkumar, 2015)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan Ortodonsia dilakukan untuk mendapatkan diagnosa yang tepat sehingga
membantu dokter gigi untuk bisa menentukan perawatan. Pemeriksaan Ortodonsia ini meliputi
banyak tahapan mulai tahapan analisa yang harus dilakukan sebelum perawatan ortodonsia
meliputi analisa umum, analisa lokal, analisa fungsional, dan analisa model kerja. Tujuan dari
dilakukannya analisa umum ortodonsia meliputi pencatatan umur diperlukan untuk mengetahui
apakah pasien masih dalam masa pertumbuhan atau sudah berhenti, pencatatan jenis kelamin
pasien diperlukan berkaitan segi psikologi perawatan, pencatatan alamat dan nomer telepon
diperlukan agar operator dapat menghubungi pasien dengan cepat bila diperlukan, mengetahui
pendidikan pasien juga untuk menyesuaikan cara memberi penerangan, dan identitas orang tua
diperlukan jika sewaktu-waktu operator perlu konsultasi dengan orang tua pasien. Analisa umum
berisikan nama, umur, jenis kelamin, alamat, riwayat pendidikan, suku bangsa, hingga informasi
data orang tua.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dan penulis dapat menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai analisis umum ortodonsia. Pembaca juga diharapkan untuk
memperbanyak sumber belajar mengenai analisis umum ortodonsia mulai dari definisi, tujuan,
tahapan analisis, dan isi dari analisis umum bidang ortodonsia. Maka dari itu, dengan adanya
makalah ini, diharapkan mampu menjadi sumber belajar dan dapat menerapkan materi yang ada
kedepannya agar bermanfaat bagi pembaca maupun orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dawson, P.E. 2007.Functional Occlusion: From TMJ to Smile Design. Mosby, Inc., an
affiliate of Elsevier Inc
Ardhana W. 2009. Prosedur Pemeriksaan Ortodontik. Ortodonsia 1. Fakultas Kedokteran
Gigi. Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai