Oleh : Kelompok 3
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
karuniaNya kami bisa menyusun makalah berjudul “Pemeriksaan Intra Oral” ini
dengan tepat waktu.
Akhir kata, harapan kami makalah ini bisa memberikan manfaat untuk
pembaca dan kita sekalian.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Makalah ini dibuat untuk mengetahui secara rinci mengenai
pemeriksaan intra oral serta jenis-jenis pemeriksaannya.
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan mahasiswa fakultas kedokteran
gigi.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.2.1. Perkusi
Hal yang perlu diperhatikan dan dicatat dalam pemeriksaan
perkusi adalah nyeri terhadap pukulan (tenderness to percussion) dan
bunyi (redup/dull dan nyaring/solid metalic). Perkusi dilakukan
dengan cara memberi pukulan cepat tetapi tidak keras dengan
menggunakan ujung jari, kemudian intensitas pukulan ditingkatkan.
Selain menggunakan ujung jari pemeriksaan ini juga sering dilakukan
dengan menggunakan ujung instrumen. Terkadang pemeriksaan ini
mendapatkan hasil yang bias dan membingungkan penegakan
diagnosa. Cara lain untuk memastikan ada tidaknya kelainan yaitu
dengan mengubah arah pukulannya yaitu mula-mula dari permukaan
vertikal-oklusal ke permukaan bukal atau horisontal-bukolingual
mahkota.
Gigi yang memberikan respon nyeri terhadap perkusi vertikal-
oklusal menunjukkan kelainan di periapikal yang disebabkan oleh lesi
karies. Gigi yang memberikan respon nyeri terhadap perkusi
horisontal-bukolingual menunjukkan kelainan di periapikal yang
disebabkan oleh kerusakan jaringan periodontal. Gigi yang dipukul
bukan hanya satu tetapi gigi dengan jenis yang sama pada regio
sebelahnya. Ketika melakukan tes perkusi, dokter juga harus
memperhatikan gerakan pasien saat merasa sakit.
Bunyi perkusi terhadap gigi juga akan menghasilkan bunyi yang
berbeda. Pada gigi yang mengalami ankilosis maka akan terdengar
lebih nyaring (solid metalic sound) dibandingkan gigi yang sehat. Gigi
yang nekrosis dengan pulpa terbuka tanpa disertai dengan kelainan
periapikal juga bisa menimbulkan bunyi yang lebih nyaring
dikarenakan resonansi di dalam kamar pulpa yang kosong. Sedangkan
pada gigi yang menderita abses periapikal atau kista akan terdengar
lebih redup (dull sound) dibandingkan gigi yang sehat. Gigi yang
sehat juga menimbulkan bunyi yang redup (dull sound) karena
terlindungi oleh jaringan periodontal. Gigi multiroted akan
menimbulkan bunyi yang lebih solid daripada gigi berakar tunggal
2.2.2. Sondasi
Sondasi merupakan pemeriksaan menggunakan sonde dengan
cara menggerakkan sonde pada area oklusal atau insisal untuk
mengecek apakah ada suatu kavitas atau tidak. Nyeri yang diakibatkan
sondasi pada gigi menunjukkan ada vitalitas gigi atau kelainan pada
pulpa. Jika gigi tidak memberikan respon terhadap sondasi pada
kavitas yang dalam dengan pulpa terbuka, maka menunjukkan gigi
tersebut non vital.
2.2.3. Probing
Probing bertujuan untuk mengukur kedalaman jaringan
periodontal dengan menggunakan alat berupa probe. Cara ini
dilakukan dengan memasukan probe kedalam attached gingiva,
kemudian mengukur kedalaman poket periodontal dari gigi pasien
yang sakit.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan
intra oral adalah pemeriksaan yang dilakuka di dalam rongga mulut pasien.
Pemeriksaan ini merupakan salah satu jenis dari pemeriksaan objektif dalam
menentukan diagnosis terhadap pasien. Pemeriksaan intra oral dapat
dilakukan melalui tes perkusi, sondasi, probing, tes mobilitas depresibilitas,
tes vitalitas, tes jarum miller, serta tes elektris.
3.2 Saran
Berdasarkan materi yang disampaikan diatas, diharapkan mahasiswa atau
dokter gigi tidak menjadikan pemeriksaan intra oral sebagai satu satunya alat
untuk menegakkan diagnosis kepada pasien. Mahasiswa atau dokter gigi
hendaknya melakukan pemeriksaan objektif yang lain serta pemeriksaan
penunjang apabila diperlukan serta agar selalu melakukan pemeriksaan
subjektif seperti anamnesis sebelum melakukan pemeriksaan untuk
mendapatkan diagnosis yang tepat terhadap pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Burns, C. R., Cohen, S., 1994, Pathways of The Pulp, 6th Ed, Mosby-Year Book,
Philadelphia.
Grosman, L. I., Seymour, O., Carlos, E., D., R., 1995, Ilmu Endodontik dalam
Praktek, edisikesebelas, EGC, Jakarta.
https://ibmm.fkg.ugm.ac.id/2017/11/03/pemeriksaan-intraoral-pemeriksaan-gigi/
diakses tanggal 3 november 2017
Rizki Nurul Fatimah., pemeriksaa ekstraoral dan intraoral, from
https://www.scribd.com/doc/295217983/Makalah-Pemeriksaan-Ekstraoral-
Dan-Intraoral