Anda di halaman 1dari 4

Nama: Bhimo Noorasty Whibhisono

NIM: 2111111310018

Dampak Merokok bagi Kesehatan Gigi dan Mulut


Rokok atau sigaret adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau kering yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam saku. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan
tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memeringatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan
jantung (walaupun pada kenyataannya pesan tersebut sering diabaikan).
Dampaknya bagi Kesehatan Mulut
Merokok dan menggunakan produk tembakau lain menjadi penyebab sebagian besar masalah
gusi pada orang dewasa. Merokok dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit gusi.
Tembakau menghambat aliran darah ke gusi, sehingga membuat gusi kekurangan nutrisi,
oksigen dan rentan untuk terserang infeksi. Selain itu, rokok berdampak kepada kerusakan
lapisan tulang dan jaringan pada gigi. Merokok juga menyebabkan terjadinya sariawan di lidah.
Tergantung jumlah dan lamanya merokok, para perokok berisiko mengalami masalah-masalah
berikut ini:

 Perubahan warna gigi.

Diskolorasi gigi adalah perubahan warna gigi yang dapat disebabkan oleh masuknya
bahan kromatogen seperti tetrasiklin atau paparan fluorida yang tinggi kedalam dentin
dan enamel saat proses odontogenesis maupun setelah gigi erupsi. 

 Bau napas tidak sedap yang bersifat menetap.

Halitosis atau yang sering disebut dengan bau mulut adalah suatu keadaan di mana
terciumnya bau yang tidak sedap pada saat seseorang mengeluarkan napas menggunakan
mulut atau saat sedang berbicara.
Keluhan ini sangat menggangu karena memiliki dampak yang tidak menyenangkan
ketika harus berinteraksi secara sosial, dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa
percaya diri yang rendah dan stress.

 Berkurangnya kepadatan tulang pada rahang.

Kandungan dari Rokok dapat membuat tulang rahang berkurang kepadatannya.

 Periodontitis:
Infeksi yang disebabkan bakteri pada rongga mulut sehingga mengakibatkan kerusakan
pada jaringan pendukung gigi.

 Meningkatnya penumpukan plak dan karang gigi.

Plak

Permukaan gigi sebenarnya tidak pernah betul-betul bersih. Beberapa jam setelah sikat
gigi pun, pada permukaan gigi dan tambalan gigi akan terbentuk suatu lapisan tipis yang
disebut pelikel gigi (acquired pellicle). Pelikel gigi inilah tempat menempelnya plak. 

Karang Gigi

Selain penumpukan plak, gigi yang tidak dibersihkan secara optimal, mineral-mineral
yang berasal dari plak, air liur, dan sisa makanan akan menempel di dalam plak, lama-
kelamaan akan mengeras. Itulah yang disebut karang gigi atau kalkulus (dental calculus)

 Meningkatnya risiko kanker mulut.

Kanker mulut adalah kanker yang terjadi di salah satu bagian yang membentuk mulut
(rongga mulut), mulai dari bibir, gusi, lidah, lapisan bagian dalam pipi, atap mulut, dasar
mulut (di bawah lidah), sinus, sampai faring (tenggorokan). Kanker mulut termasuk
dalam kelompok kanker yang lebih besar yang disebut kanker kepala dan leher.

 Meningkatnya risiko sinusitis.

Sinusitis , juga dikenal sebagai rinosinusitis , adalah peradangan pada selaput


lendir yang melapisi sinus yang mengakibatkan gejala yang mungkin termasuk lendir
hidung yang kental , hidung tersumbat , dan nyeri wajah . Tanda dan gejala lain mungkin
termasuk demam , sakit kepala , indra penciuman yang buruk , sakit tenggorokan ,
dan batuk . 

 Peradangan kelenjar ludah.

Ada tiga dipasangkan utama kelenjar ludah pada manusia - (satu kelenjar parotis ,


yang kelenjar submandibula , dan kelenjar sublingual ), dan sekitar 800-1000 kelenjar liur
minor di mukosa dari mulut . Kelenjar parotid terletak di depan telinga , dan
mengeluarkan sebagian besar air liur serosa melalui saluran parotis (duktus Stenson) ke
dalam mulut , biasanya membuka secara kasar berlawanan dengan molar kedua rahang
atas . Kelenjar submandibular terletak medial dari sudut mandibula, dan mengalirkan
campuran air liur serosa dan lendir melalui saluran submandibular (saluran Wharton) ke
dalam mulut, biasanya membuka di punctum yang terletak di dasar mulut . Kelenjar
sublingual terletak di bawah lidah, di dasar mulut. Ini mengalirkan sebagian besar air liur
lendir ke dalam mulut melalui sekitar 8-20 saluran yang terbuka di sepanjang plica
sublingualis (lipatan jaringan di bawah lidah).
 Risiko timbulnya bercak-bercak putih di dalam mulut, disebut leukoplakia.

Leukoplakia adalah bercak putih yang melekat kuat pada selaput lendir yang dikaitkan
dengan peningkatan risiko kanker. Tepi lesi biasanya kasar dan lesinya berubah seiring
waktu. Bentuk lesi lanjutan dapat mengembangkan bercak merah Biasanya tidak ada
gejala lain. Leukoplakia seringkali terjadi di dalam mulut, meskipun terkadang ditemukan
mukosa di bagian lain saluran pencernaan, saluran kemih, atau alat kelamin.

 Meningkatnya risiko penyakit gusi. Kondisi ini menjadi penyebab utama


tanggalnya gigi.
 Bertambahnya risiko lubang pada gigi.

Bahaya Tembakau Non-Isap

Selain menjadi bahan dasar rokok, di beberapa negara termasuk Indonesia, daun tembakau dapat
dikunyah atau dikulum. Tembakau kunyah ini umumnya hanya diproduksi oleh usaha rumahan
skala kecil dan tanpa merek, atau bahkan dilinting hanya untuk konsumsi pribadi. Sayangnya,
tembakau non-isap ini ternyata lebih berbahaya dibandingkan merokok. Tembakau mengandung
lebih dari 25 bahan kimia yang berisiko menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan.
Penggunaan tembakau yang dikunyah dapat menyebabkan tubuh terpapar kandungan nikotin
jauh lebih banyak dibandingkan rokok. Selain itu, tembakau non-isap ini dapat menyebabkan
iritasi dan penipisan lapisan gusi, sehingga gigi menjadi lebih sensitif.

Berhenti Merokok

Seorang perokok memiliki risiko enam kali lebih tinggi untuk mengidap kanker mulut dan
tenggorokan dibandingkan yang tidak merokok. Penelitian juga membuktikan bahwa dengan
berhenti merokok, risiko mengidap penyakit gusi akan menurun drastis. Selain itu, hampir semua
pengguna tembakau non-isap yang mengidap leukoplakia juga bisa sembuh dalam waktu kurang
dari dua bulan.
Nicotine Replacement Therapy (NRT) adalah salah satu terapi untuk menghentikan kebiasaan
merokok yang relatif aman untuk semua orang. Terapi dilakukan dengan beberapa pilihan:
 Permen karet nikotin: dikunyah perlahan-lahan selama 30 menit secara teratur.
 Tablet isap: diisap di antara gusi dan di bagian dalam pipi selama 30 menit.
 Tablet sublingual: tablet dibiarkan larut di bawah lidah.
 Inhaler: dihirup secara teratur dan sesuai dosis.
 Transdermal: ditempelkan pada kulit yang berpemukaan kering dan tidak berambut pada
tubuh bagian atas.
 Obat semprot hidung.

Langkah Praktis Berhenti Merokok


Merokok akan membuat penggunanya menjadi sangat ketergantungan. Jika dibiarkan begitu saja,
merokok akan merusak organ dalam tubuh secara perlahan. Keinginan merokok biasanya akan
menghilang dalam waktu 5–10 menit. Sebagai langkah praktis untuk berhenti merokok, cobalah
beberapa langkah berikut ini ketika keinginan merokok muncul secara tiba-tiba:
 Hindari pemicunya. Keinginan merokok biasanya muncul saat sedang stres,
mengonsumsi kopi, menghadiri pesta, atau saat kumpul bersama teman perokok.
 Tunda keinginan merokok. Seperti penjelasan sebelumnya, keinginan merokok
biasanya hilang setelah 5–10 menit. Untuk menunda keinginan, kamu bisa melakukan
hal-hal yang lebih positif.
 Mengunyah permen karet. Hal ini menjadi salah satu trik untuk menghentikan
keinginan merokok. Kamu dapat mengunyah permen karet mint atau kacang.
 Melakukan aktivitas. Aktivitas fisik yang positif dapat dilakukan dengan berolahraga
ringan. Olahraga dengan intensitas ringan dapat dilakukan dengan berjalan kaki,
bersepeda, jogging, berenang, atau naik turun tangga.

Memeriksakan Diri ke Dokter Gigi


Selain menyikat gigi, berkumur dengan cairan antibakteri dapat mengurangi risiko penyakit gigi
dan gusi. Telah tersedia obat kumur khusus untuk perokok. Apakah Anda perokok atau bukan,
tetaplah penting untuk memeriksakan diri ke dokter gigi jika Anda mengalami gejala berikut ini:
 Gusi berdarah saat disikat.
 Gigi menjadi lebih sensitif terhadap makanan panas atau dingin.
 Gusi bengkak, nyeri, atau merah.
 Gusi yang meregang atau menjauh dari gigi.
 Berubahnya pertemuan deretan gigi atas dan bawah.
 Bau mulut yang tidak kunjung hilang.
 Tanggalnya gigi permanen.

Anda mungkin juga menyukai