Pendahuluan
S audara mahasiswa, pada bagian akhir dari modul ini kita akan membahas tentang
bagian dari alam semesta dimana kita, Bumi dan tatasurya kita, adalah salah satu
isinya. Bagian alam semesta yang erat kaitannya dengan kehidupan kita adalah Bumi
dan tatasurya. Setiap hari kita melihat Matahari terbit di timur dan tenggelam di
barat. Kita merasakan pergantian siang dan malam. Juga ada peristiwa gerhana
matahari dan dan gerhana bulan. Benarkan Matahari terbit di timur kemudian
bergerak dan tenggelam di barat? Kenapa siang hari terang benderang? Apa yang
menyebabkan terjadinya gerhana? Mungkin banyak lagi pertanyaan yang muncul
dalam pikiran Anda tentang fenomena seperti itu. Dalam Unit ini kita akan membuat
simulasi-simulasi sederhana sehingga Anda dapat menemukan jawaban sendiri
terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan simulasi itu Anda akan melihat
secara konkrik pemodelan dari peristiwa tersebut. Pemodelan kongkrik ini tentu juga
sangat berguna bagi Anda dalam mengajarkan konsep-konsep IPA di Sekolah Dasar.
Sebelum masuk ke simulasi-simulasi tersebut, terlebih dahulu kita akan
membahas konsep-konsep tentang alam semesta dan tatasurya. Dari kajian teoritis
tersebut diharapkan pemahaman Anda tentang alam semesta dan tatasurya akan
semakin baik.
Secara umun Unit ini bertujuan memberikan pemahaman kepada Anda
tentang gerakan Buni, Bulan, dan Matahari serta dampak dari pergerakkan tersebut
melalui kegiatan yang dapat Anda lakukan secara berkelompok. Secara khusus,
setelah mempelajari unit Anda diharapkan dapat mensimulasikan:
6-2 Unit 6
Subunit 1
P ernakah Anda membayangkan berapa luas alam semesta ini. Kalau Anda dapat
menentukan luasnya, tentu Anda mengetahui dimana batas alam semesta
tersebut. Lalu jika pertanyaannya dilanjutkan, di luar batas tersebut apa namanya?
Apakah alam semesta juga? Manusia memang tidak dapat memecahkan semua
pertanyaan dengan akal fikirannya. Kita hanya diberi ilmu sedikit oleh Yang Maha
Kuasa. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab, kita hanya berucap
wallahualam bissawab (hanya Allah yang mengetahui yang sebenarnya). Tapi,
apakah kita boleh mempelajari alam ciptaan Tuhan ini? Jawabnya tentu boleh, malah
suatu kewajiban bagi kita. Dengan mempelajari alam semesta ini kita akan
menyadari betapa kecil dan tidak berartinya kita. Kita akan mengetahuinya betapa
luar biasa dan teraturnya alam semesta ini. Akhirnya akan menyadarkan kita bahwa
memang ada Zat Yang Maha Besar dan Maha Mengatur.
B
Praktilum IPA 6-3
c. Langkah Kerja
1. masukkan benang ke dalam pipa,
2. ikatkan kedua beban pada masing-masing ujung benang,
pilih beban B lebih berat sedikit dari beban A.
3. pegang pipa secara vertikal, kemudian putar perlahan,
semakin cepat dan cepat.
e. Penjelasan Teoretis
Alam semesta berisi milyaran benda-benda langit seperti bintang, planet,
satelit, komet, asteroid, gas, dan debu. Kalau kita melihat ke langit di malam yang
cerah akan nampak langit dipenuhi oleh bintang seperti titik-tiktik putih atau
kumpulan titik-titik putih. Kumpulan bintang atau kumpulan kelompok bintang
membentuk kelompok yang lebih besar yang disebut galaksi. Satu galaksi berisi
milyaran bintang. Di alam ini terdapat milyaran galaksi pula. Sebagai contoh kita
berada di galaksi Bimasakti (Milky Way) berisi 200 milyar bintang yang salah
satunya adalah Matahari kita.
Matahari diikuti oleh benda-benda langit seperti planet, komet, satelit,
asteroid, dan benda-benda antar planet lainnya yang membentuk satu kesatuan sistem
yang disebut dengan tatasurya (solar system). Planet adalah benda langit yang
ukurannya cukup besar tidak mempunyai cahaya sendiri dan mengelilingi matahari.
Ada sembilan planet dalam tatasurya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Satelit adalah benda-benda langit yang
beredar mengelilingi planet. Bumi kita mempunyai satu satelit alami, yaitu Bulan.
Pluto juga memiliki satu satelit. Planet lain ada yang memiliki satelit lebih dari satu.
Misal Yupiter memiliki 17 satelit Saturnus 9 satelit, Uranus 5 satelit, Neptunus 2
satelit, dan Mars 2 satelit. Komet adalah benda langit yang beredar mengelilingi
matahari yang disebut juga dengan bintang berekor. Ketika komet mendekati atau
6-4 Unit 6
menjauhi matahari, radiasi matahari menguapkan sebahagian bahan pembentuk
komet yang berebentuk gas atau debu yang membentuk ”ekor” komet yang terang.
Ekor komet selalu menjauhi matahari karena pengaruh tekanan dan panas dari
matahari. Asteroid adalah benda-benda seperti planet juga tapi ukurannya kecil yang
tersusun dari gas beku dan debu. Asteroid dalam tatasurya kita erdapat antara planet
Mars dan Yupiter yang membentuk sabuk asteroid.
Kalau Anda perhatikan semua benda penyusun tata surya bergerak. Planet
dan komet misalnya bergerak mengelilingi matahari. Satelit bergeak mengelilingi
planet, dan karena planetnya mengelilingi matahari otomatis satelit juga mengelilingi
matahari bersama planet. Apaka Matahari dan bintang-bintang lain juga bergerak?
Dari Kegiatan I dapat kita simpulkan bahwa benda harus bergerak dengan
kecepatan tertentu agar ia tetap berada dalam lintasannya. Pada saat Anda mulai
memutar alat, benda A mulai naik. Semakin Anda cepatkan putarannya semakin
besar jari-jari lingkaran lintasan benda A. Jika Anda mempertahankan gerakkan
benda pada kecepatan tertentu, maka benda A juga akan bergerak dalam lingkaran
yang tetap. Kemudian jika Anda mencoba mempercepat gerakkan benda maka
lintasan benda A akan semakin besar dan akan mengangkat benda B (jika Anda
percepat terus, tali dapat putus dan benda A terlempar). Jika Anda menghentikan
putarannya benda A akan jatuh mendekat ke benda B. Analogi yang kita dapat ambil
adalah bahwa benda-benda langit harus beredar dengan kecepatan tertentu agar ia
tetap berada dalam lintasannya. Jika kecepatan edarnya memebsar maka benda langit
akan terlempar ke luar lintasannya. Jika kecepatannya mengecil atau berhenti maka
ia akan jatuh ke benda langit lain yang dikelilinginya.
Berikut kita akan mensimulasikan gerakkan rotasi serta revolusi Bumi dan
Bulan serta menemukan dampak-dampaknya terhadap apa yang kita alami di Bumi.
b. Tujuan Kegiatan :
6. Menemukan bahwa rotasi dan revolusi bulan ditempu dalam waktu yang
sama
c. Landasan Teori
6-6 Unit 6
Kala rotasi Bumi adalah 24 jam yang kita sebut satu hari. Akibat rotasi Bumi,
permukaan Bumi tidak terus menerus mendapat sinar Matahari. Belahan Bumi yang
mendapatkan sinar Matahari mengalami siang, sedangkan belahan Bumi lainnya
mengalami malam. Belahan Bumi timur lebih dahulu mendapatkan sinar Matahari
dibandingkan belahan barat, karena itu belahan timur lebih dahulu mengalami pagi
hari. Misal, di Indonesia daerah Irian lebih dahulu mengalami pagi dibandingkan
Jakarta, dan Jakarta lebih dahulu pagi dibandingkan Aceh. Selain menyebabkan
siang dan malam, rotasi Bumi juga menyebabkan terjadinya peredaran semu harian
benda langit. Kita melihat seolah-olah matahri, bulan, dan bintang gemintang terbit
di timur dan ergerak ke barat. Benarkah demikian? Sebenarnya Bumilah yang
berotasi dari barat ke timur. Selain itu rotasi Bumi juga menyebabkan pembelokan
arah angin, dan perbedaan waktu di setiap daerah belahan Bumi.
Sumbu rotasi Bumi memiliki kemiringan terhadap bidang datar sekitar 23,50.
Hal ini menyebabkan setiap belahan Bumi mengalami perbedaan panjang waktu
siang dan malam. Namun karena Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa pajangnya
waktu siang dan malam hampir sama, yaitu sekitar 12 jam. Semakin ke daerah kutub
semakin besar perbedaan siang dan malam. Misal, pada musim panas di daerah kutub
utara siangnya panjang sedangkan malam singkat, sebaliknya pada waktu yang sama
di kutub selatan malamnya yang panjang sementara siangnya singkat.
Kala revolusi Bulan Mengelilingi Bumi adalah 29 1/5 hari, tepatnya 29 hari
12 jam 44 menit dan 3 detik, yang disebut revolusi sinodik. Lintasan Bulan
mengelilingi Bumi juga berbentuk elips, diamana Bumi berada pada salah satu titik
fokusnya. Jarak terjauh Bulan ke Bumi disebut apogee sekitar 253.000 mil. Jarak
terdekat Bulan ke Bumi disebut perigee sekitar 222.000 mil. Jarak rata-rata Bulan-
Dari Bumi kita hanya dapat melihat satu sisi Bulan. Bagian bulan yang kita
lihat dari Bumi selalu sama. Kenapa demikian? Tahukah Anda berapa kala rotasi
Bulan? Melalui simulasi Anda akan menemukan suatu konsep penting jika Anda
dapat memperagakan bahwa selama Bulan berotasi di porosnya sambil berevolusi
mengelilingi Bumi bagian yang kelihatan oleh ”Bumi” selalu sama.
e. Langkah kerja
6-8 Unit 6
7. Peragakan rotasi bulan
f. Diskusi
3. Setiap hari kita melihat matahari terbit di timur dan tenggelam di barat,
benarkah matahari bergerak seperti itu?
Latihan
Agar pemahaman Anda tentang konsep-konsep rotasi serta revolusi bumi dan
bulan serta dampaknya terhadap kejadian di Bumi, silahkan Anda mengerjakan
latihan di bawah ini. Jika diperlukan silahkan Anda diskusikan dalam kelompok
belajar Anda.
Rangkuman
6 - 10 Unit 6
Tes Formatif 1
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif yang
diberikan
1. Rotasi adalah.....
A. Rotasi Matahari
B. Rotasi Bumi
C. Revolusi Matahari
D. Revolusi Bumi
3. Setiap hari kita melihat matahari terbit di timur dan tenggelam di barat.
Fenomena ini disebabkan
4. Di belahan bumi utara dan selatan terjadi perbedaan panjang siang dan malam
yang sangat berarti. Perbedaan panjang siang dan malam tersebut disebabkan
oleh.
5. Anggap Anda sebagai Bumi. Jika memperagakan Matahari terbit, maka Anda
Pilihlah:
Sebab
Sebab
6 - 12 Unit 6
Pilihlah:
1. Pergeseran Matahari antara garis balik utara dan garis balik selatan
Praktilum IPA 6 - 13
Subunit 2
Sistem Bumi-Bulan-Matahari
P ernakah Anda menyaksikan gerhana Matahari? Pada saat itu disekitar kita
mulai gelap, semakin gelap, dan akhirnya terang lagi. Matahari kelihatan
bergerak mendekati bulan, kemudian terus melintas di belakang Bulan. Pada saat
Matahari dibelakang Bulan, kita tidak dapat melihat Matahari atau sebahagian
Matahari. Peristiwa seperti itu akan menyebabkan gerhana Matahari. Selain gerhana
Matahari, Juga ada gerhana Bulan. Disamping itu di Bumi kita menyaksikan bentuk
Bulan yang beragam, ada kelihatan penuh, kadangkala seperti setengah lingkaran,
dan kadangkala seperti sabit. Kenapa peristiwa-peristiwa alam tersebut terjadi?
Kegiatan 1
b. Tujuan Kegiatan
c. Landasan Teori
Pada Sub Unit 1 kita sudah membahas bahwa bulan disamping berotasi juga
berevolusi mengelilingi Bumi. Karena bumi juga berevolusi mengitari matahari,
maka disamping mengitari Bumi, Bulan juga bersama-sama Bumi mengelilingi
6 - 14 Unit 6
Matahari. Revolusi Bumi mengelilingi Matahari, Bulan mengelilingi Bumi, dan
rotasi ketiga benda tersebut di sumbunya mempunyai arah yang sama, yaitu
berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Bumi, Bulan, dan Matahari dalam satu
sistem yang berotasi dan berevolusi dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 6.1 Arah rotasi dan evolusi Bumi, Bulan, dan Matahari
Pada saat Bulan beredar dalam orbitnya memotong bidang ekliptika bumi,
yaitu sepanjang garis yang menghubungkan Bumi dan Matahari, maka terjadilah
gerhana. Pada kondisi ini Bumi, Bulan, dan Matahari terletak dalam satu garis lurus.
Jika bidang edar Bulan tidak membentuk sudut terhadap bidang edar Bumi
mengelilingi Matahari atau dengan kata lain jika Bumi dan Bulan beredar dalam
bidang yang sama, maka setiap bulan akan terjadi dua kali posisi seperti itu. Tapi
karena bidang edar Bulan membentuk sudut terhadap bidang edar bumi maka hanya
pada waktu-waktu tertentu saja posisi segaris tersebut terjadi. Pada saat posisi Bumi,
Bulan, dan Matahari segaris maka terjadilah gerhana. Gerhana secara sederhana
adalah suatu fenomena terhalangnya penglihatan kita. Dengan mengetahui besar
sudut bidang edar bumi terhadap bidang edar bulan, yaitu sekitar 5,10 dan data-data
kecepatan dan panjang lintasan bumi dan bulan maka para ahli dapat memperkirakan
kapan terjadi gerhana. Penentuan terjadi gerhana bukan hanya sampai tahun
terjadinya tapi juga sampai jam, menit, dan detiknya, serta berapa lama terjadinya,
dan daerah mana saja di Bumi yang akan mengalaminya.
Gerhana matahari terjadi pada saat bulan baru, dimana Bulan terletak antara
Matahari dan Bumi. Cahaya Matahari yang menuju bumi akan terhalang oleh Bulan.
Praktilum IPA 6 - 15
Bayangan Bulan akan mengenai Bumi. Karena ukuran Bulan lebih kecil dari
Matahari maka bayang-bayang Bulan akan berbentuk kerucut. Kerucut bayang-
bayang yang gelap disebut umbra, sedangkan yang tidak gelap disebut penumbra.
Belahan Bumi yang terkena oleh umbra akan mengalami gerhana matahari total,
sedangkan yang terkena penumbra akan mengalami gerhana matahari sebahagian.
Gerhana Bulan terjadi pada saat bulan purnama, dimana Bumi berada
diantara Bulan dan Matahari. Cahaya Matahari yang menuju Bulan terhalang oleh
Bumi. Bayangan Bumi mengenai Bulan. Karena ukuran Bumi juga lebih kecil dari
Matahari maka bayang-bayang Bumi juga berbentuk kerucut. Kerucut bayang-
bayang yang gelap disebut umbra, sedangkan yang tidak gelap disebut penumbra.
Karena bulan tidak memiliki cahaya sendiri, maka ketika sinar matahari terhalang
oleh Bumi, Bulan menjadi tidak kelihatan dari Bumi. Saat itulah disebut gerhana
bulan. Bila bulan terkena umbra akan terjadi gerhana bulan total. Jika Bulan terkena
penumbra akan terjadi gerhana bulan sebahagian. Gerhana bulan terjadoi pada saat
bulan berada pada posisi oposisi, seperti gambar berikut.
6 - 16 Unit 6
Gambar 6.3 Gerhana bulan
e. Langkah kerja
3. Peragakan posisi gerhana matahari, dimana ”bulan berada antara ”bumi” dan
”matahari”
4. Peragakan posisi gerhana bulan, dimana ”bumi berada antara ”bulan” dan
”matahari”
Praktilum IPA 6 - 17
f. Diskusi
1. Pada saat bulan berada antara bumi dan matahari, apakah ”orang”
bumi melihat matahari?
2. Pada saat bumi berada antara bulan dan matahari, apakah ”bulan”
melihat matahari?
3. Pada simulasi yang Anda lakukan berapa kali bulan berada antara
bumi dan matahari setiap satu kali bulan melakukan revolusi (satu
bulan)? Dan berapa kali pula posisi bumi berada antara bulan dan
matahari? Kenapa kita di Bumi tidak mengalami 2 kali gerhana setiap
bulan?
Kegiatan 2:
b. Tujuan Kegiatan
c. Landasan Teori
Bulan merupakan benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri. Bulan
memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari. Bulan juga berevolusi
mengelilingi Bumi. Bentuk bulan yang kelihatyan dari Bumi tergantung pada
posisinya terhadap Bumi dan Matahari.
6 - 18 Unit 6
Gambar 6.4 Fasa-fasa bulan
Jika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, dikatakan Bulan berada
dalam posisi konjungsi. Pada kondisi ini cahaya matahari mengenai sisi Bulan yang
menjauhi Bumi. Sisi bulan yang menghadap Bumi tidak dikenai cahaya matahari,
sehingga Bulan tampak gelap dari Bumi. Pada saat ini disebut fasa bulan baru. Bulan
tanpak di atas horison hanya pada siang hari. Pada kondisi tertentu, dimana Bumi,
Bulan, dan Matahari segaris, maka akan terjadi gerhana matahari. Setelah fasa bulan
baru, bulan terus bergerak dan memasuki fase bulan sabit, penyinaran semakin hari
semakin terang, dan bulan sabit keliahtan semakin gemuk. Pada saat bulan mencapai
titik orbitnya yang berada pada gari tegak lurus dengan garis yang menghubungkan
Bumi dan Matahari, dikatakan bulan berada pada perempatan, fasanya adalah
seperempat pertama. Dari Bumi bulan akan kelihaan setengan atau bulan separoh.
Selanjutnya bulan memasuki fasa punggung bungkuk (gibbous), pada saat ini bulan
kelihatan lebih dari separuh. Pada fasa bungkuk ini bulan dari hari kehari kelihatan
semakin penuh, sampai mencapai bulan penuh atau bulan purnama. Bulan purnama
dicapai pada saat bulan berada dibelakang bumi dari arah matahari. Bulan dikatakan
berada pada opisisi. Pada saat ini semua permukaan bulan yang mengahadap Bumi
dikenai oleh cahaya Matahari sehingga tampak seluruhnya. Bulan purnama hanya
tampak pada sisi Bumi yang mengalami malam hari. Pada kondisi tertentu, diamna
Bulan, Bumi, dan Matahari terletak pada satu garis lurus, maka akan terjadi gerhana
Praktilum IPA 6 - 19
bulan. Selanjutnya bulan memasuki fasa bulan bungkuk kedua. Bulan kelihatan
semakin bopeng sampai mencapai perempat terakhir. Pada perempat terkait ini bulan
kembali kelihatan separoh. Kemudian berangsur-angsur menjadi bulan sabit,
semakin hilang, dan memasuki fase bulan baru lagi.
3. kuas
1. Cat bola, setengah dengan cat putih dan setengahnya dengan cat hitam,
seperti gambar.
Anggap bagian yang dicat putih adalah sisi Bulan yang terkena sinar
matahari, dan bagian yang dicat hitam sisi Bulan yang tidak kena sinar
matahari.
6 - 20 Unit 6
2. Minta 4 orang mahasiswa berdiri berdempetan dan saling membelakangi,
kelompok 4 orang ini anggap sebagai ”bumi”.
3. Minta satu orang lagi memegang bola yang dudah dicat. Bola yang dicat
anggap sebagai ”bulan”
5. kelompok yang berperan sebagai bumi hanya melihat ke depan, tidak boleh
menoleh ke kiri atau ke kanan
f. Hasil Pengamatan
Gambarkan masing-masing oleh ”orang” bumi bentuk bola yang bercat putih
yang dilihatnya.
2 Di depan agak ke
sebelah kiri bumi
3 Di samping bumi
4 Di belakang bumi
5 Di samping kanan
g. Tugas
Buat urutan gambar-gambar bulan yang kelihatan untuk satu bulan sinodik
Praktilum IPA 6 - 21
Latihan
3. Selain dengan mencat bola dengan warna putih dan hitam, apa modifikasi
lain yang dapat untuk memodelkan bulan yang terkena sinar matahari?
Rangkuman
Bumi, Bulan, dan Matahari mengalami rotasi dan revolusi. Revolusi Bumi
mengelilingi Matahari, Bulan mengelilingi Bumi, dan rotasi ketiga benda tersebut
di sumbunya mempunyai arah yang sama. Peredaran sistem Bumi, Bulan, dan
Matahari menimbulkan fenomena gerhana di Bumi. Gerhana matahari terjadi pada
saat bulan berada antara Bumi dan Matahari, cahaya Matahari terhalang oleh
Bulan, Bumi dikenai oleh bayangan Bulan. Gerhana bulan terjadi pada saat Bumi
berada antara Bulan dan Matahari, cahaya Matahari ke Bulan terhalang oleh Bumi,
Bulan menjadi gelap, tidak kelihatan dari Bumi.
Penampakan Bulan dari Bumi selalu berubah. Pada fasa bulan baru, bulan
belum kelihatan. Kemudian mulai kelihatan sebagai bulan sabit, sampai fasa
perempatan, dimana bulan kelihatan setengah (bulan separoh). Kemudian bergeser
ke fasa punggung bungkuk (gibbous). Selanjutnya bulan semakin penuh sampai
mencapai bulan purnama. Bulan purnama dicapai pada saat bulan berada
dibelakang bumi dari arah matahari. Selanjutnya bulan memasuki fasa bulan
bungkuk kedua, perempat terakhir, dan kembali ke bulan baru.
6 - 22 Unit 6
Tes Formatif 2
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa
alternatif yang diberikan
A. Bulan baru
B. Bulan sabit
C. Bulan purnama
Praktilum IPA 6 - 23
A. Bagian bola yang bercat putih selalu diarahkan ke ”bumi”.
6. Gerhana bulan dan gerhana matahari tidak terjadi tiap bulan karena
Pilihlah:
6 - 24 Unit 6
D. Jika kedua pernyataan salah
Sebab
sebab
Pada saat bulan purnama, Bulan berada segaris dengan Bumi dan Matahari
Pilihlah:
1. Gerhana matahari terjadi pada saat Bumi, Bulan, dan Matahari terletak
pada satu garis lurus
Praktilum IPA 6 - 25
10. Pernyataan yang benar untuk bulan berdasarkan gambar di bawah ini adalah
1. Pada saat bulan baru sinar Matahari mengenai sisi Bulan yang
menghadap Bumi
6 - 26 Unit 6
Kunci Jawaban Tes Formatif
Praktilum IPA 6 - 27
8. (D). jawaban cukup jelas
6 - 28 Unit 6
Daftar Pustaka
Darmojo, Hendro dan Kaligis, Yeni. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:
Praktilum IPA 6 - 29
Glosarium
Galaksi : tata surya dan kabut-kabut (biasanya terdiri atas beratus-ratus
Gerhana : suatu keadaan dimana posisi antara matahari, bumi dan bulan berada
pada satu garis lurus
6 - 30 Unit 6