Anda di halaman 1dari 129

PENGARUH DUKUNGAN TEMAN SEBAYA

TERHADAP KORBAN BULLYING PADA SISWA


KELAS 1 SMK X DI JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Mendapat Gelar


Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Sulistia Oktaviani Putri


11180541000088

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TANGERANG SELATAN
2023 M / 1445 H
i
ii
iii
ABSTRAK

Sulistia Oktaviani Putri, 11180541000088. 2023


Pengaruh Dukungan Teman Sebaya Terhadap Korban Bully-
ing Pada Siswa Kelas 1 SMK X Di Jakarta Timur.
Bullying merupakan salah satu jenis kekerasan terhadap
anak yang terjadi di Indonesia. Anak-anak dapat menjadi korban,
pelaku, atau keduanya dalam berbagai jenis kekerasan ini. Bullying
biasanya lebih sering terjadi di lingkungan sekolah. Dukungan te-
man sebaya dituntut berperan dalam mencegah bullying. Hal ini
didasari fenomena perilaku bullying merupakan suatu hal yang
umum terjadi pada lingkungan sosial sekitar anak seperti keluarga,
masyarakat maupun tingkat sekolah. Atas dasar latar belakang ter-
sebut peneliti bertujuan meneliti untuk mengetahui apakah ter-
dapat pengaruh teman sebaya terhadap korban bullying pada siswa
kelas 1 SMK X di Jakarta Timur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, sampel
yang digunakan berjumlah 80 orang, pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik Non Probability Sampling.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala dan kuesioner
dengan bantuan SPSS for windows 25.0 dan diolah menggunakan
analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung -0,100


< t tabel 1,664 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,920 dimana
nilai 0,920 > 0,05 yang artinya tidak terdapat pengaruh yang sig-
nifikan antara dukungan teman sebaya terhadap korban bullying
pada siswa kelas 1 SMK X di Jakarta Timur. Kemudian pada nilai
R Square 0,000 jadi pengaruh dukungan teman sebaya terhadap
korban bullying sebesar 0%. sedangkan sisanya 100% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar dari penelitian ini.

Kata Kunci: Dukungan Teman Sebaya dan Korban Bullying

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti tunjukkan kepada Allah SWT. Atas


segala rahmat, hidayah, dan karunia yang telah diberikannya,
sehinga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Dukungan Teman Sebaya Terhadap Korban Bullying
Pada Siswa Kelas 1 SMK X di Jakarta Timur”. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarga, para sahabat, para tabi’in dan umat islam.

Peneliti menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini


terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, peneliti berharap adanya kritik dan saran yang mem-
bangun untuk perbaikan dalam penulisan ini maupun penelitian di
masa yang akan datang. Peneliti juga menyadari terdapat ham-
batan. Namun berkat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari
segala pihak dan atas ridho Allah SWT penyusunan skripsi ini
dapat diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin
menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:

1. Gun Gun Heryanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Dakwah dan


Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Fita
Fathurokhmah, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik.
Dr. Rubiyanah, MA selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi
Umum dan Keuangan. Dr. Muhtadi,M.Si selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan.
2. Ahmad Zaky, M.Si sebagai Ketua Program Studi
Kesejahteraan Sosial dan Ahmad Fathoni, M.Sos sebagai

v
Sekertaris Program Studi Kesejahteraan Sosial, yang telah
memberikan dukungan kepada peneliti dalam berproses
selama perkuliahan.
3. Suhendra, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan, saran, dan sabar membimbing peneliti
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Semoga Allah membalas kebaikan Bapak.
4. Seluruh Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada peneliti dan
semoga ilmu yang telah diberikan akan bermanfaat untuk
peneliti dalam bersosial baik di lingkungan tempat tinggal dan
bekerja pada masa yang akan datang.
5. Kepada SMK X di Jakarta Timur yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk tempat penelitian, terima kasih juga
kepada Bapak selaku Staff Pembinaan dan juga segenap staff
lainnya yang berada di SMK X yang telah membantu dalam
penelitian.
6. Kedua orang tua tercinta, Bapak Kanap dan Ibu Sunarti yang
selalu mendukung baik dari segi moril dan materil kepada
peneliti selama menempuh pendidikan hingga selesai di
perguruan tinggi.
7. Terimakasih teman-teman seperjuangan sejak awal perkulia-
han Febby Rusbianti, Rafiqa Erza, Riftya Maulidibba, Ridha
Fitri Amelia, dan Nuzul Rahmi, yang telah menjadi
penyemangat, pendukung, dan menimani peneliti selama
perkuliahan hingga sidang skripsi.

vi
8. Sepupu penulis yaitu Syafira Istiqomah yang menjadi tempat
berkeluh kesah dan selalu menemani peneliti dalam melepas
penat selama penyusunan skripsi.
9. Terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat mem-
bantu peneliti dengan memberikan doa dan dukungannya da-
lam pembuatan skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan
satu-persatu.
10. Terakhir untuk diri saya sendiri. Terimakasih telah berjuang
bersama melewati semua ini. Terimakasih karena tidak pernah
menyerah dan selalu yakin bahwa kita mampu. Terimakasih
telah menjadi diriku sendiri dengan versi terbaik yang kita
miliki.

vii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................ 13
C. Batasan Masalah .............................................................. 13
D. Rumusan Masalah ........................................................... 14
E. Tujuan Penelitian ............................................................. 14
F. Manfaat Penelitian ........................................................... 14
G. Penelitian Terdahulu ....................................................... 15
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................... 19
A. Bullying ............................................................................. 19
1. Definisi Perilaku Bullying .......................................... 19
2. Jenis-Jenis Bullying..................................................... 21
3. Faktor Penyebab Perilaku Bullying .......................... 24
4. Dampak Bullying ........................................................ 26
B. Teman Sebaya .................................................................. 29
1. Pengertian Teman Sebaya.......................................... 29
2. Aspek-aspek Teman Sebaya ...................................... 30
3. Fungsi Teman Sebaya................................................. 32
4. Peran Teman Sebaya .................................................. 35
5. Jenis Teman Sebaya.................................................... 36
6. Pengaruh Teman Sebaya............................................ 38
C. Kerangka Berfikir ............................................................ 39
D. Hipotesis Penelitian.......................................................... 41

viii
BAB III METODE PENELITIAN ................................................... 42
A. Pendekatan Penelitian ..................................................... 42
B. Jenis Pendekatan.............................................................. 42
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................... 43
D. Sumber Data ..................................................................... 44
E. Tempat Penelitian ............................................................ 45
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 46
G. Teknik Pengolahan Data ................................................. 47
H. Instrument Penelitian ...................................................... 49
I. Uji Instrumen ................................................................... 56
J. Uji Analisis Data .............................................................. 62
BAB 1V TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............ 66
A. Temuan Hasil Penelitian ................................................. 66
C. Analisis Deskriptif ............................................................ 70
D. Hasil Uji Prasyarat Analisis ............................................ 73
E. Pembahasan ...................................................................... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 83
A. Kesimpulan ....................................................................... 83
B. Saran ................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................ 89
LAMPIRAN 1: PROPOSAL PENELITIAN ...................... 89
LAMPIRAN 2: SURAT IZIN PENELITIAN .................... 90
LAMPIRAN 3: INDIKATOR KUESIONER ..................... 91
LAMPIRAN 4: KUESIONER PENELITIAN .................... 99
LAMPIRAN 5: UJI VALIDITAS VARIABEL X & Y .... 106
LAMPIRAN 6: TABULASI DATA VARIABEL X ......... 112
LAMPIRAN 7: TABULASI DATA VARIABEL Y ......... 114

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin ............................................................................................... 67
Gambar 4. 2 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 68
Gambar 4. 3 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan
Jurusan ............................................................................................... 69

x
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Skala Pengukuran Bullying ................................................ 50
Tabel 3. 2 Skala Pengukuran Dukungan Teman Sebaya ..................... 50
Tabel 3. 3 Blueprint skala Dukungan Teman Sebaya (X) ................... 53
Tabel 3. 4 Blueprint skala Bullying (Y) ............................................. 54
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Bullying .............................................. 57
Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Dukungan Teman Sebaya .................... 58
Tabel 3. 7 Kategori Tingkat Koefisien ................................................ 60
Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabitlitas Bullying .......................................... 61
Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Teman Sebaya ................ 61
Tabel 4. 1 Nilai Perhitungan Deskriptif .............................................. 70
Tabel 4. 2 Kriteria Kategorisasi .......................................................... 71
Tabel 4. 3 Rentang Skor Kategori Bullying ........................................ 71
Tabel 4. 4 Hasil Analisis Data Kategori Bullying ............................... 72
Tabel 4. 5 Rentang Skor Kategori Dukungan Teman Sebaya ............. 72
Tabel 4. 6 Hasil Analisis Data Kategori Dukungan Teman Sebaya .... 73
Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas.......................................................... 74
Tabel 4. 8 Hasil Uji Linearitas ............................................................ 75
Tabel 4. 9 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ................................... 76
Tabel 4. 10 Hasil Uji Hipotesis t ......................................................... 78
Tabel 4. 11 Hasil Uji Determinasi ....................................................... 79

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bullying di sekolah, kampus, rumah, dan tempat ber-


main di Indonesia bukanlah fenomena yang baru, bullying
adalah keinginan untuk menyakiti yang diwujudkan dalam
bentuk perbuatan yang menyebabkan seseorang atau ke-
lompok menderita. Bullying merupakan salah satu jenis
kekerasan terhadap anak yang terjadi di Indonesia. Anak-
anak dapat menjadi korban, pelaku, atau keduanya dalam
berbagai jenis kekerasan ini. Bullying biasanya lebih sering
terjadi di lingkungan sekolah, baik di kampus maupun di
sekolah. Karena berdampak langsung pada pemenuhan hak
anak atas perlindungan negara dan menentukan nasib
bangsa dimasa mendatang.

Bullying adalah represi yang dihasilkan dari perilaku


agresif dan temperamental siswa. Intimidasi hinaan, in-
timid-asi pelecehan, dan bahkan penganiayaan dianggap
sebagai sikap umum yang normal. Mereka tidak merasa
bersalah atas tindakan mereka, bahkan jika tidak memenuhi
standar siswa mereka. Bullying meningkat pesat di
berbagai tingkatan lingkungan sekolah. Dalam semua ka-
sus bullying, baik pelaku maupun korban terbukti adalah
pelajar. Hal itu terjadi ketika aktivitasnya tidak di bawah

1
pengawasan seorang guru. Jika korban tidak melapor,
pelakunya sebagian besar tidak dikenal, ada juga korban
dan pelaku yang dilaporkan oleh saksi (Yeni Herliana
2021).

Diketahui bahwa bullying pada remaja merupakan isu


global yang berdampak negatif bagi korbannya. Bullying
atau perundungan merupakan budaya buruk yang terus ter-
ulang. Di media seperti koran, radio, dan televisi, banyak
sekali pemberitaan tentang kekerasan pada anak di sekolah.
Mulai dari geng antar siswa, perpeloncoan, dan kasus
kekerasan antar siswa di sekolah, banyaknya tindak kekera-
san atau bullying di lingkungan sekolah dapat menyebab-
kan masalah psikologis pada anak.

Bullying di sekolah dapat memiliki dampak psikologis


yang signifikan pada korban. Karena sangat penting bagi
remaja untuk diterima oleh teman sebayanya sehingga ek-
sklusi dapat diartikan sebagai stres, frustrasi, dan kecema-
san, bullying dapat menjadi stresor yang menimbulkan an-
caman bagi mereka (John W. Santrock 2003). Korban in-
timidasi juga dapat menderita kerugian fisik atau mental.
Kehidupan sehari-hari korban akan terpengaruh oleh
trauma yang dialaminya sebagai korban (Ashofa 2019).
Meskipun bullying terjadi pada masa remaja, trauma
psikologis ini dapat bertahan hingga dewasa. DeLara
sendiri menyatakan bahwa sulit bagi korban bullying untuk
melupakan apa yang terjadi. Korban merasa trauma dalam

2
waktu yang lama akibat efek dari pengalaman sebelumnya
dengan bullying (Delara 2016).

Efek mengerikan dari bullying adalah dapat men-


imbulkan keinginan untuk bunuh diri, tidak dapat dipung-
kiri bahwa bullying memiliki efek yang "menakutkan",
terutama bagi mereka yang berulang kali di-bully atau di-
bully secara fisik. Bullying fisik ini biasanya dapat dikenali
dengan adanya tanda bekas kekerasan seperti luka lebam.
Pemberantasan Bullying di lingkungan pendidikan pun
masih menjadi pekerjaan berat bagi semua pihak di Indo-
nesia. Bullying yang sudah dialami kebanyakan orang ini
berdampak serius terhadap kejiwaan bahkan sampai ter-
hadap fisik korban, maupun pelakunya. Bullying wajib di
hentikan didunia pendidikan karena bisa berdampak ke-
matian, tutur Jasra Putra selaku Komisioner Komisi Perlin-
dungan Anak Indonesia (KPAI) (Nur Salma Sofia 2023).

Anak yang mengalami bullying akan mengalami


perasaan rendah diri, cemas, takut, kecewa, sedih, dan pu-
tus asa. Dampak yang lebih fatal jika hal ini tidak diatasi
adalah meningkatnya angka putus sekolah (Argiati 2010).
Menurut temuan penelitian yang dilakukan oleh Argiati
(2010) di sejumlah SMA di Yogyakarta, ada dua bentuk
bullying yang sering dialami siswa yang menjadi korban
bullying adalah fisik 38,15%. Korban bullying mengaku
pernah di-bully dengan cara didorong, ditendang, disuruh
dorong atau lari, pukul, tersandung, diinjak, dicengkeram,

3
ditampar, dilempar, dan ditusuk. Namun, paranormal mem-
buat 46,66% dalam bentuk; difitnah, digosipkan , dibuat
merasa tidak enak di depan umum, disebut-sebut, dituduh,
dibentak, dan diancam. Menurut (Riauskina, Djuwita, and
Soesetio 2005) sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
siswa yang di-bully akan kesulitan bergaul satu sama lain,
akan takut untuk datang ke sekolah, artinya mereka akan
ketinggalan pelajaran, dan tidak jarang anak-anak yang di-
bully tersebut bunuh diri karena kekurangan keberanian un-
tuk berbicara dan meceritakan pengalamannya sebagai
korban bullying. Remaja mengalami kecemasan sosial se-
bagai akibat dari perilaku yang mereka tunjukkan, yang di-
pengaruhi oleh pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menyulitkan mereka untuk membentuk hubungan sosial
dengan teman sebayanya (Riauskina, Djuwita, and
Soesetio 2005).

Perbuatan bullying yang sudah diatur dalam KUHP se-


bagaimana diatur dalam Pasal 351 tentang penganiayaan.
Pasal 351 KUHP berbunyi:

1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling


lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda pal-
ing banyak empat ribu lima ratus rupiah,
2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang
bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama
lima tahun.

4
3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun.
4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak
kesehatan

Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Perlin-


dungan Anak yang dimaksud dengan Anak adalah seseorang
yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih da-
lam kandungan. Terkait dengan bullying diatur dalam Pasal
76C UU Nomor 35 Tahun 2014 yang berbunyi:

"Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan,


melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta
melakukan Kekerasan terhadap Anak." Ancaman hukuman
bagi yang melanggar pasal ini adalah pidana. penjara paling
lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling
banyak Rp72.000.000 (Tujuh Puluh Dua Juta Rupiah).

Selain pasal tersebut, para pelaku juga dapat dijerat ka-


rena telah menyebarkan kekerasan lewat media elektronik.
Pasal 45B Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik yang berbunyi: "Setiap
Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan In-
formasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi
ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan
secara pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipi-
dana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun”
(Rizal Ego Samosir 2022).

5
Salah satu kasus nyata tindak Pidana Bullying yaitu
pada tahun 2022 kasus perundungan yang dialami anak
berinisial FH berusia 11 tahun di Singaparna, Tasikmalaya,
Jawa Barat. Korban meninggal dunia, menurut Komisi Per-
lindungan Anak Indonesia (KPAI) FH mengalami kekerasan
secara fisik, seksual, dan psikologis. Tuduhan tersebut meru-
juk pada video berdurasi 50 detik yang diposting di media
sosial. Dalam video tersebut, terlihat dua orang penyerang
memegang kaki kucing tersebut. Anak itu kemudian ditelan-
jangi dan dipaksa berhubungan seks dengan hewan tersebut
(Rachmawati 2022).

FH menyadari dirinya viral karena video tersebut, FH


merasa malu dan mengalami goncangan psikis yang luar bi-
asa sehingga tidak ada keinginan untuk makan dan kondisi
fisiknya menurun. FH sempat dirawat di RSUD SMC Kabu-
paten Tasikmalaya, dari hasil pemeriksaan medis korban
mengalami suspect depresim thypoid dan ensefalopati atau
peradangan otak, dan komplikasi demam. Saat berada di ru-
mah sakit, korban mengalami penurunan kesadaran karena
masih tidak mau makan dan minum hingga mengalami
demam.

Pelaku terpapar konten pornografi Kepolisian Daerah


(Polda) Jawa Barat mengatakan telah memeriksa sebanyak
15 orang terkait kasus perundungan yang disertai tindakan
asusila yang menimpa bocah FH usai menerima laporan dari
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Dikarenakan

6
pelaku masih anak dibawah umur maka pelaku terjerat UU
Nomor 11 Tahun 2012 (CNN Indonesia 2022).

Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia


(KPAI), ada 37.381 kasus perundungan dari 2011 hingga
2019. Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak In-
donesia (KPAI) pada tahun 2022 terdapat 226 kasus kekera-
san fisik, psikis, dan termasuk perundungan. Berdasarkan
data yang dirilis KPAI, 13 Februari 2023 tercatat kenaikan
angka kasus bullying sebanyak 1.138 kasus kekerasan fisik
dan psikis yang disebabkan oleh bullying. Dikutip laman
resmi Komnas Anak, Indonesia pada tahun 2018 menempati
posisi ke 5 dari 78 negara dengan kasus bullying terbanyak.
Kasus perundungan terus meningkat setiap tahun di Indone-
sia selama sembilan tahun ini (Tim KPAI 2020). 161 kasus
kekerasan anak dan 36 kasus korban bullying atau 22,4% ter-
jadi pada tahun 2018. Terkait pelaku bullying yang menjadi
korban bullying, terdapat 41 kasus atau 25,5% (Rina
Widiastuti 2018). Siswa yang diintimidasi biasanya tidak
memiliki keberanian untuk menghadapi teman sebayanya
yang lebih kuat, sehingga mereka lebih banyak diam ketika
diganggu, diejek, atau diancam oleh teman sebayanya.
(Coloroso and Astuti 2007). Selain itu, perilaku bullying
melibatkan disparitas kekuasaan antara pelaku dan korban
(Astuti and Suryatmini 2008).

Di dalam agama Islam sendiri sangat melarang tinda-


kan merendahkan orang lain. Hal ini sebagaimana dijelaskan

7
dalam firman Allah SWT di dalam QS. Al-Hujurat ayat 11,
sebagai berikut:
‫وا َخي ًْرا ِم ْن ُه ْم َو ََل‬ ۟ ُ‫س َٰٓى أَن َي ُكون‬ َ ‫ع‬َ ‫وا ََل َي ْسخ َْر قَ ْو ٌم ِمن قَ ْو ٍم‬ ۟ ُ‫َيَٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
۟ ‫س ُك ْم َو ََل تَنَابَ ُز‬
‫وا‬ َ ُ‫س َٰٓى أَن يَ ُك َّن َخي ًْرا ِم ْن ُه َّن ۖ َو ََل ت َْل ِم ُز َٰٓو ۟ا أَنف‬َ ‫ع‬ َ ٍ‫سآَٰء‬َ ِ‫سا َٰٓ ٌء ِمن ن‬
َ ِ‫ن‬
َٰٓ
َّ ‫ٱْلي َم ِن ۚ َو َمن لَّ ْم يَتُبْ فَأ ُ ۟ولَئِكَ ُه ُم‬
َ‫ٱلظ ِل ُمون‬ ِ ْ َ‫وق بَ ْعد‬
ُ ‫س‬ ُ ُ‫س ٱِلِ ْس ُم ْٱلف‬ ِ َ‫بِ ْٱْل َ ْلق‬
َ ْ‫ب ۖ بِئ‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekum-
pulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain,
boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan jan-
ganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil
dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk
panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-
orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat:11)

Quraish Syihab dalam Tafsir Al-Misbah menyebut-


kan bahwa ayat di atas diturunkan untuk memberi petunjuk
tentang beberapa hal yang harus dihindari untuk mencegah
timbulnya pertikaian. Kata ‫( يسخر‬yaskhar)/memperolok-
olokkan yaitu menyebut kekurangan pihak lain dengan
tujuan menertawakan yang bersangkutan baik dengan uca-
pan, perbuatan, atau tingkah laku. Ayat di atas melarang
melakukan ejekan terhadap orang lain. Redaksi tersebut
dipilih untuk mengisyaratkan kesatuan dan bagaimana seha-
rusnya seeorang merasakan bahwa penderitaan dan kehinaan
yang menimpa orang lain menimpa pula dirinya sendiri. Dan
dampak dari ejekan tersebut bisa kembali kepada si pengejek.

8
Larangan ini memang ditujukan kepada masing-masing da-
lam arti jangan melakukan suatu aktivitas yang mengundang
orang menghina dan mengejek karena itu seperti mengejek
diri sendiri (Al-Misbah Vol. 21).

Imam Jalil Al-Hafidz ‘Imaduddin abu Al-Fida


Isma’il Bin Katsir dalam Tafsir Ibn Katsir menyebutkan Al-
lah melarang dari mengolok-olok orang lain, yakni mencela
dan menghinakan mereka. Orang-orang yang mengolok dan
mencela orang lain, baik laki-laki dan perempuan, maka
mereka itu sangat tercela dan terlaknat. Kata al-hamz (Al-
Humazah ayat 1) berarti celaan dalam bentuk perbuatan, se-
dangkan kata al-lamz berarti celaan dalam bentuk ucapan.
Mencela orang lain dan menghinakan mereka dengan sew-
enang-wenang dan berjalan ke sana kemari untuk nami-
mah (mengadu domba), dan adu domba itu berarti celaan da-
lam bentuk ucapan (Ibnu Katsir, Jilid 7).

Teman sebaya adalah teman di mana mereka bermain


dan melakukan berbagai hal bersama untuk membuat mereka
bahagia bersama. Teman sebaya biasanya memiliki usia yang
sama, atau bahkan sebaya. Salah satu hal yang memengaruhi
kemampuan bersosialisasi adalah dukungan teman sebaya.
Ada beberapa jenis orang yang mudah bergaul dan ada pula
yang sulit bergaul, karena setiap orang memiliki kapasitas
yang berbeda dalam interaksi sosial.

Dukungan teman sebaya dapat dirasakan dengan


melihat beberapa aspek. (Solomon 2004) mengelompokkan

9
ada empat aspek dukungan yang bisa diberikan oleh teman
sebaya, yaitu: 1) Dukungan emosional, yaitu bantuan dalam
bentuk pemberian kasih sayang dan kehangatan, kepedulian,
perhatian, memberikan kepercayaan terhadap individu serta
mengungkapkan rasa simpati dan empati kepada sesama. 2)
Dukungan penghargaan, bisa melalui penghargaan atau
penilaian yang positif terhadap individu, motivasi untuk
maju dan semangat atau persetujuan tentang pendapat, ide
atau gagasan orang lain serta melakukan perbandingan secara
positif terhadap individu lain. 3) Dukungan informasi, yaitu
pemberian informasi, saran, nasehat, ataupun feed back ten-
tang apa yang seharusnya dilakukan oleh individu lain yang
memerlukan. 4) Dukungan instrumental, yang meliputi ban-
tuan langsung seperti memberikan pinjaman uang atau me-
nolong dalam bentuk pekerjaan dalam rangka menyelesaikan
tugas-tugas individu.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas


dukungan teman sebaya, yaitu pertama, pemberian
dukungan. Dalam hal ini pemberian dukungan yang dimak-
sud adalah sosok yang memiliki arti penting dalam ke-
hidupan individu. Hal ini dapat berasal dari orang tua,
keluarga lain, teman, tokoh masyarakat, dan sebagainya.
Kedua, jenis dukungan. Segala bentuk dukungan yang
diterima oleh individu akan memiliki arti jika dukungan ter-
sebut bermanfaat dan sesuai dengan situasi yang ada. Ketiga,
penerimaan dukungan. Kebiasaan, kepribadian, dan peran

10
sosial merupakan karakteristik penerimaan dukungan yang
akan menentukan keefektifan dukungan. Keempat, masalah
yang dihadapi. Dukungan teman sebaya yang tepat sangat
bergantung pada kecocokan antara jenis dukungan yang
diberikan dan masalah yang dihadapi. Kelima, waktu pem-
berian dukungan. Dukungan teman sebaya akan optimal bila
berada pada situasi dan waktu yang tepat. Keenam, durasi
dukungan. Lamanya dukungan tergantung pada kemampuan
pemberi dukungan. Jika yang memberikan dukungan mampu
bertahan lama dan dapat secara konsisten melakukan peker-
jaan ini, maka semakin lama individu yang mendapatkan ma-
salah dapat terbantu.

Berdasarkan data yang peneliti teliti sebelumnya


dengan mewawancarai salah satu narasumber yaitu siswa di
SMK X Jakarta Timur, narasumber merupakan salah satu
korban bullying verbal dan bullying mental/psikologis. Nara-
sumber selalu dipermalukan, diolok-olok, dikucilkan, diejek
fisiknya dsb oleh teman sekelasnya dan kakak tingkat (sen-
ior). Akibat dari perilaku bullying yang diterima oleh nara-
sumber tersebut yaitu narasumber selalu merasa tidak
percaya diri, stress, depresi, hal tersebut dapat mengganggu
proses belajar narasumber selama di sekolah. Hal tersebut
juga karena kurangnya adanya dukungan dari teman
sebayanya.

11
Pada penelitian di salah satu jurnal dengan judul
“Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bully-
ing” oleh Wahyu Bagja Sulfemi dan Okti Yasita, dalam hasil
penelitian tersebut dijelaskan bahwa: 1) Peserta didik di
SMA Taruna Andhiga lebih banyak yang memberikan
dukungan secara positif dibandingkan yang negatif; 2) Pe-
serta didik di SMA Taruna Andhiga mempunyai kecender-
ungan berperilaku bullying dibandingkan yang tidak berper-
ilaku bullying; 3) Terdapat hubungan antara dukungan so-
sial teman dengan perilaku bullying; 4) Peserta didk SMA
Taruna Andhiga beresiko berperilaku bullying dibandingkan
yang tidak mendapat dukungan sosial (Sulfemi and Yasita
2020).

Dengan adanya penjelasan tersebut, maka dapat


diketahui bahwa dukungan teman sebaya kemungkinan dapat
membantu korban bullying dalam mengatasi dampak negatif
akibat bullying yang terjadi pada dirinya. Tetapi kita perlu
melihat seberapa besar pengaruh yang dihasilkan dari
dukungan teman sebaya terhadap korban bullying di sekolah.
Jika memang terdapat pengaruh yang sangat besar maka
penelitian ini dapat dijadikan patokan kepada masyarakat,
keluarga serta pihak sekolah dalam memberikan dukungan
teman sebaya terhadap korban bullying.

Untuk itu maka peneliti tertarik untuk meneliti


bagaimana pengaruh dukungan teman sebaya terhadap
korban bullying pada siswa kelas 1 SMK X karena setelah

12
melihat banyaknya fenomena bullying di sekolah dan dari
beberapa penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti ter-
tarik untuk mengangkat penelitian dengan judul “Pengaruh
Dukungan Teman Sebaya Terhadap Korban Bullying Pada
Siswa Kelas 1 SMK X di Jakarta Timur .”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka


dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bullying tidak hanya terjadi secara global, namun juga


terjadi di Indonesia
2. Perilaku bullying masuk dalam KUHP Pasal 351 ten-
tang penganiayaan
3. Adanya faktor yang mempengaruhi efektivitas pada
dukungan teman sebaya

C. Batasan Masalah

Agar pembatasan dalam penelitian ini lebih terarah,


maka peneliti mencoba memberikan batasan permasalahan
yang akan diteliti.

1. Responden yang penulis teliti adalah siswa perempuan


dan laki-laki kelas 1 SMK X di Jakarta Timur .

13
2. Penulis hanya meneliti seberapa besar pengaruh
dukungan teman sebaya terhadap korban bullying pada
siswa kelas 1 SMK X di Jakarta Timur.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh dukungan teman sebaya ter-


hadap perilaku bullying ?
2. Seberapa besar pengaruh teman sebaya terhadap per-
ilaku bullying pada siswa SMK X di Jakarta Timur?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian tersebut, maka


yang menjadi tujuan peneliti adalah untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh teman sebaya terhadap korban
bullying pada siswa kelas 1 SMK X di Jakarta Timur.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah refer-


ensi di dalam dunia akademik yang berkaitan dengan
konsep dukungan teman sebaya dan konsep bullying.

14
b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan ma-


sukan untuk penelitian selanjutnya, khususnya mengenai
peran dukungan teman sebaya terhadap korban bullying
pada siswa, dan dapat digunakan sebagai bahan
komparatif dalam penelitian yang lebih kompleks di
masa depan.

G. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi strata 1, judul “Faktor Penyebab Tradisi Bul-


lying Di SMA Al Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan”
disusun oleh Annisa Elfa Arianty, Universitas UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016. Skripsi ini
memfokuskan penelitian pada penyebab terjadinya
bullying di SMA Al Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan.
Yang menjadi perbedaan penelitian ini yaitu selain lo-
kasi penelitian yang berbeda, penelitian ini menjelas-
kan apa saja faktor penyebab terjadinya bullying di ka-
langan SMA. Sedangkan peneliti meneliti seberapa be-
sar peran dukungan teman sebaya terhadap korban bul-
lying.

2. Skripsi strata 1, judul “Analisis Strategi Coping Oleh


Remaja Korban Perundungan (Bullying)” disusun

15
oleh Ratu Putri Yuliandari, Universitas UIN Syarif Hi-
dayatullah Jakarta tahun 2017. Skripsi ini memfokus-
kan penelitian pada analisis strategi coping oleh remaja
korban bullying. Yang menjadi perbedaan penelitian
ini yaitu selain lokasi penelitian yang berbeda,
penelitian ini meneliti mengenai strategi coping se-
dangkan peneliti memfokuskan pada pengaruh
dukungan teman sebaya terhadap korban bullying pada
siswa.

3. Skripsi strata 1, judul “Pengaruh Konformitas Te-


man Sebaya Terhadap Perilaku Bullying di SMA N
Tangerang Selatan” disusun oleh Sabilla Al Haq,
Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2022. Yang menjadi perbedaan penelitian ini yaitu
selain lokasi penelitian yang berbeda, skripsi ini mem-
fokuskan penelitian pada hubungan konformitas teman
sebaya terhadap perilaku bullying. Sedangkan peneliti
memfokuskan pada pengaruh dukungan teman sebaya
terhadap korban bullying.

4. Jurnal bullying dan ilmu kesejahteraan sosial, judul


“Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam
Melakukan Bullying” disusun oleh Ela Zain Zakiyah,
Sahadi Humaedi, Meilanny Budiarti Santoso. Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
tahun 2020. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

16
faktor-faktor penyebab terjadinya bullying oleh
remaja, peran-peran dalam tindakan bullying, dan
jenis-jenis bullying. Sumber data yang digunakan
jurnal ini yaitu dengan metode studi dokumentasi.
Yang menjadi perbedaan pada penelitian ini yaitu
skripsi ini memfokuskan pada pengaruh dukungan te-
man sebaya terhadap korban bullying.

5. Jurnal “Dukungan Teman Sebaya Dan


Pengaruhnya Terhadap Kedisiplinan Siswa”
disusun oleh Ihsan Mz (Institut Agama Islam Negeri
Palangka Raya) dan Isnaeni Marhani (Universitas Mu-
hammadiyah Palangka Raya) tahun 2020. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dukungan
teman sebaya terhadap kedisiplinan pada siswa Mad-
rasah “X” Kota Yogyakarta. Yang menjadi perbedaan
pada penelitian ini selain tempat penelitian yang ber-
beda yaitu skripsi ini memfokuskan pada pengaruh
dukungan teman sebaya terhadap korban bullying.

6. Jurnal “Bullying and Its Associated Individual,


Peer, Family and School Factors: Evidence from
Malaysian National Secondary School Students”
disusun oleh Vikneswaran Sabramani, Idayu Badilla
Idris, Halim Ismail, Thiyagar Nadarajaw, Ezarina Za-
karia, dan Mohammad Rahim Kamaluddin. Fakultas

17
Kedokteran Universitas Kebangasaan Malaysia Medi-
cal Center, Kuala Lumpur, Selangor, Malaysia tahun
2021. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui preva-
lensi perundungan dan faktor individu, teman sebaya,
keluarga, dan sekolah. Yang menjadi perbedaan pada
penelitian ini yaitu skripsi ini memfokuskan pada
pengaruh dukungan teman sebaya terhadap korban
bullying.

18
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bullying

1. Definisi Perilaku Bullying

Bullying berasal dari bahasa Inggris (bully)


yang berarti menggertak atau mengganggu. Secara
umum Bullying artinya juga sebagai perploncoan, pen-
indasan, pengucilan, pemalakan, dan lainnya. Kes-
impulan kata, bullying ialah sebuah perbuatan, semen-
tara “bully” ialah tersangkanya. Berdasarkan pada
KBBI Bullying atau biasa disebut dengan perundungan
yaitu mengganggu; menjahili terus-terusan; membuat
susah; menyakiti orang lain baik fisik ataupun
psikisnya berbentuk kekerasan verbal, sosial, dan fisik
terus menerus dan dari waktu ke waktu, seperti
pemanggilan nama individu dengan julukan, pemuku-
lan, mendorong, penyebaran rumor, pengancaman,
atau merongrongnya. SEJIWA (2008) menyatakan
bahwa bullying terjadi ketika seseorang atau kelompok
menyalah gunakan kekuatan atau pengaruh mereka.
Pihak yang kuat juga bisa berarti kuat secara psikologis
selain kuat secara fisik.

19
Sedangkan menurut Olweus (1993) menya-
takan bahwa bullying ialah: “I define bullying or vic-
timization in the following general way: A student is
being bullied or victimized when he or she is exposed,
repeatedly and over time, to negative actions on the
part of one or more other students.”

Olweus mendefinisikan bahwa bullying atau


penganiayaan sebagai berikut:

Seorang siswa diintimidasi atau menjadi korban


ketika dia dipermalukan berulang kali dan dari waktu
ke waktu, terhadap tindakan negatif dari satu atau lebih
siswa lain. Selain itu, siswa yang melakukan bullying
dapat membuat seseorang tidak nyaman atau terluka.

Definisi bullying menurut Ken Rigby adalah


keinginan untuk menyakiti. Keinginan ini terpenuhi
dan itu menimpa orang-orang. Tindakan tersebut dil-
akukan secara langsung oleh orang atau kelompok
yang lebih berkuasa, tanpa tanggung jawab, sering kali
diulang-ulang dan dilakukan dengan penuh kegembi-
raan. Bullying adalah tindakan agresi yang terencana,
tenang, dan berulang-ulang terhadap target atau
korban, terutama terhadap seseorang yang tidak
berdaya, lemah, atau mudah digoda.

Sementara itu, jika kita mengkhususkan pada


bullying yang terjadi di lingkungan sekolah (school

20
bullying), maka dapat mendefinisikannya sebagai per-
ilaku agresif yang berulang kali dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok siswa yang berada dalam
posisi berkuasa terhadap siswa atau siswa lain yang
lebih lemah dengan maksud untuk menyakiti orang ter-
sebut.

Dari berbagai penjelasan yang diberikan oleh


para tokoh di atas, penulis menyimpulkan bahwa bul-
lying adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja
dan berulang-ulang untuk menyakiti seseorang atau
suatu kelompok. Bullying dapat dilakukan dengan cara
bergosip, menyebarkan kebohongan, dan mengolok-
olok satu sama lain (bullying verbal). Bullying secara
fisik seperti memukul dan mendorong.

2. Jenis-Jenis Bullying

Dalam SEJIWA (2008) ada banyak jenis dan


tipe bullying, namun secara umum perilaku bullying
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Bullying Verbal

Perilaku ini ditunjukkan dengan menyakiti


seseorang, menertawakan seseorang (bercanda),
memanggil atau menyapa seseorang dengan me-
nyebut julukan, menghina seseorang, berbohong,

21
atau menyebarkan desas-desus palsu tentang
seseorang. Contoh-contoh bullying verbal, antara
lain:

1) Memaki
2) Menghina
3) Menjuluki
4) Meneriaki
5) Mempermalukan diri di depan umum
6) Menuduh
7) Menyoraki
8) Menebar gosip
9) Memfitnah
10) Menolak.

b. Bullying Mental/Psikologis

Bullying mental atau psikologis adalah ben-


tuk kekerasan yang paling berbahaya karena mata
dan telinga kita tidak dapat tertangkap jika kita
tidak cukup awas untuk mendeteksinya. Perilaku
bullying ini terjadi secara diam-diam dan tidak
terdeteksi oleh pengawasan kita. Contoh-contoh
bullying mental, antara lain:

1) Memandang sinis
2) Memandang penuh ancaman
3) Mempermalukan di depan umum

22
4) Mendiamkan
5) Mengucilkan
6) Mempermalukan
7) Meneror lewat pesan pendek telepon genggam
8) Memandang yang merendahkan
9) Memelototi
10) Mencibir.

c. Bullying Fisik

Bullying fisik adalah bentuk bullying yang


terlihat. Siapapun dapat melihatnya karena ada kon-
tak fisik antara pelaku dan korban. Contoh bullying
fisik antara lain:

1) Menampar
2) Menimpuk
3) Menginjak kaki
4) Menjegal
5) Meludahi
6) Memalak
7) Melempar dengan barang
8) Menghukum dengan berlari lapangan
9) Menghukum dengan cara push up
10) Menolak.

23
3. Faktor Penyebab Perilaku Bullying

Faktor-faktor penyebab terjadinya bullying antara lain:

a. Keluarga

Pelaku bullying sering kali berasal dari


keluarga yang bermasalah : orang tua yang sering
menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi
rumah yang penuh stress, agresi, dan permusuhan.
Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika
mengamati konflik-konflik yang terjadi pada orang
tua mereka, dan kemudian menirunya terhadap te-
man-temannya. Jika tidak ada konsekuensi yang te-
gas dari lingkungan terhadap perilaku coba-cobanya
itu, ia akan belajar bahwa “mereka yang memiliki
kekuatan diperbolehkan untuk berperilaku agresif,
dan perilaku agresif itu dapat meningkatkan status
dan kekuasaan seseorang”. Dari sini anak mengem-
bangkan perilaku bullying;

b. Sekolah

Pihak sekolah sering mengabaikan


keberadaan bullying ini. Akibatnya, anakanak se-
bagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan

24
terhadap perilaku mereka untuk melakukan in-
timidasi terhadap anak lain. Bullying berkembang
dengan pesat dalam lingkungan sekolah sering mem-
berikan masukan negatif pada siswanya, misalnya
berupa hukuman yang tidak membangun sehingga
tidak mengembangkan rasa menghargai dan
menghormati antar sesama anggota sekolah.

c. Teman Sebaya

Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah


dan dengan teman di sekitar rumah, kadang kala
terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak
melakukan bullying dalam usaha untuk membuktikan
bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu,
meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman
dengan perilaku tersebut.

d. Kondisi Lingkungan Sosial

Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi


penyebab timbulnya perilaku bullying. Salah satu
faktor lingkungan social yang menyebabkan tindakan
bullying adalah kemiskinan. Mereka yang hidup da-
lam kemiskinan akan berbuat apa saja demi memen-
uhi kebutuhan hidupnya, sehingga tidak heran jika di

25
lingkungan sekolah sering terjadi pemalakan antar
siswanya.

e. Media Massa

Televisi dan media cetak membentuk pola


perilaku bullying dari segi tayangan yang mereka
tampilkan. Survey yang dilakukan kompas (Saripah,
2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru
adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya
mereka meniru geraknya (64%) dan kata-katanya
(43%) menyikut, meninju, menendang, menggigit,
memiting, mencakar, serta meludahi anak yang ditin-
das hingga ke posisi yang menyakitkan, serta
merusak dan menghancurkan pakaian serta ba-
rangbarang milik anak yang tertindas. Semakin kuat
dan semakin dewasa sang penindas, semakin berba-
haya jenis serangan ini, bahkan walaupun tidak di-
maksudkan untuk mencederai secara serius.

4. Dampak Bullying

Dampak bullying sangat berpengaruh bagi


anak korban bullying. Gejala yang mereka alami yaitu
menjadi kesepian, trauma psikologis, depresi, sering
merasa cemas.

26
Beberapa dampak yang ditimbulkan perilaku
bullying adalah:

a. Dampak Terhadap Kehidupan Individu


1) Gangguan psikologis seperti cemas dan kesepian
2) Konsep diri korban bullying menjadi lebih nega-
tive karena korban merasa tidak diterima oleh te-
man-temannya.
3) Menjadi penganiaya ketika dewasa
4) Agresif dan kadang-kadang melakukan tindakan
criminal
5) Korban bullying merasa stress, depresi, tertekan,
benci terhadap pelaku, dendam, ingin keluar
sekolah, merana, malu, dan terancam
6) Menggunakan obat-obatan atau alcohol
7) Membenci lingkungan sosialnya
8) Korban akan merasa rendah diri dan tidak ber-
harga
9) Cacat fisik permanen
10) Gangguan emosional bahkan dapat menjurus pada
gangguan kepribadian
11) Keinginan untuk bunuh diri

27
b. Dampak Terhadap Kehidupan Akademik

Prestasi akademik menurun. Tindakan bully-


ing tidak hanya memberi dampak terhadap fisik
korban. Tindakan tersebut juga memberi dampak
kepada psikologis korban, seperti rasa takut. Rasa
takut yang berlebih akan membebani pikiran korban
dan dapat memecah fokus korban yang sebelumnya
fokus kepada materi pelajaran sekarang lebih
memikirkan rasa takut yang dihadapinya.

c. Dampak Terhadap Perilaku Sosial

Korban bullying sering mengalami rasa kha-


watir berlebihan, tidak percaya diri, merasa tidak
nyaman dan tidak bahagia. Aksi bullying menyebab-
kan seseorang menjadi terisolasi dari kelompok
sebayanya, karena teman sebaya yang menjadi
korban bullying takut menjadi korban penindasan
seperti teman sebayanya, mereka menghindari
akhirnya korban bullying semakin terisolir dari per-
gaulan sosial.

28
B. Teman Sebaya

1. Pengertian Teman Sebaya

Horrock dan Benimoff (dalam Hurlock,


2002:214) menjelaskan kelompok teman sebaya ada-
lah tempat kaum remaja yang menyediakan panggung
dimana remaja dapat menilai, menganalisis, dan mem-
perbaiki konsep dirinya. Teman sebaya adalah anak-
anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat
kedewasaan yang relatif sama. Remaja akan saling
memberikan dorongan dengan teman sebayanya
mengenai kemampuan mereka. Remaja belajar dari te-
man sebayanya untuk menilai, membandingkan ten-
tang dunia di luar keluarga. Menurut Slamet Santoso
(2004: 79) menjelaskan bahwa teman sebaya ialah
perkumpulan remaja dengan usia yang sama yang ang-
gotanya mampu bersosialisasi dan berkomunikasi
dengan baik. Hal-hal yang dilakukan oleh anak-anak
usia tersebut adalah hal-hal yang menyenangkan saja.

(Solomon 2004) menjelaskan bahwa dukungan


sosial yang diberikan oleh teman sebaya merupakan
jenis dukungan untuk membantu seseorang menjadi
lebih baik dan menjadi pribadi yang diinginkan. Se-
dangkan (Mead and Hilton 2001) menjelaskan
dukungan teman sebaya adalah proses memberi dan
menerima bantuan berdasarkan rasa hormat, berbagi

29
tanggung jawab, dan memberikan dukungan yang sal-
ing menguntungkan. Dukungan teman sebaya juga
merupakan kondisi di mana seseorang lebih percaya
diri dalam keputusannya, merasa diterima dan
didukung untuk mencapai tujuan mereka (Mead and
Hilton 2001).

Dari penjelasan di atas maka dapat diambil kes-


impulan apa yang dimaksud dengan teman sebaya ada-
lah anak-anak atau remaja yang mempunyai usia
dengan tingkat kematangan yang relatif sama. Remaja
menjadikan teman sebaya sebagai tempat untuk
menilai dan yang mereka dapatkan dari teman sebaya
akan berpengaruh pada apa yang akan mereka lakukan
bisa lebih baik atau lebih buruk.

2. Aspek-aspek Teman Sebaya

Menurut (Solomon 2004), dukungan teman


sebaya memiliki beberapa aspek, yaitu:

a. Dukungan Emosional

Aspek ini meliputi ketersediaan individu yang


secara emosional mendukung orang lain, baik da-
lam bentuk perhatian, keakraban, maupun
dukungan dalam bentuk hiburan. Menurut (Harvey
& Alexander, 2012) dukungan emosional dapat

30
memotivasi individu untuk merasa diperhatikan dan
memotivasi mereka untuk menjalani hidup lebih
sehat. Dukungan emosional berhubungan dengan
kesehatan fisik dan mental seseorang. Selain
dukungan emosional yang diterima seseorang, juga
meningkatkan perilaku sehat seseorang (Whiteman
et al. 2013).

b. Dukungan Informasi

Aspek ini mengacu pada bantuan berupa sa-


ran, informasi, dan umpan balik yang mungkin di-
perlukan orang lain untuk memecahkan suatu ma-
salah. Informasi biasanya diberikan kepada orang-
orang yang berhubungan erat satu sama lain. Juga,
dengan sering bertukar informasi, dua orang atau
lebih dapat saling mendukung dan menjadi akrab.
Selain itu, menurut (Harvey & Alexander, 2012)
seseorang yang mendapatkan dukungan yang men-
dorong mereka untuk meningkatkan kesehatan,
misalnya dengan membeli makanan dan minuman
sehat.

c. Dukungan Instrumental

Aspek ini mengacu pada penyediaan berbagai


hal dan layanan yang dibutuhkan orang lain.

31
Dukungan instrumental adalah dukungan khusus
seperti meminjamkan uang atau merawat orang saat
sakit. Selain itu, dukungan instrumental juga dapat
membimbing seseorang untuk menjaga dan
memulihkan kesehatannya.

d. Dukungan Penghargaan

Dukungan ini diperoleh dengan mendorong


pertumbuhan atau emosi positif di antara orang-
orang, serta dengan menunjukkan penghargaan
yang baik terhadap ekspresi individu. Dukungan
penghargaan ini dapat meningkatkan perasaan ber-
harga dan pencapaian dalam diri seseorang.

3. Fungsi Teman Sebaya

Peran terpenting dalam pergaulan teman sebaya


adalah seorang anak dapat menerima umpan balik ten-
tang kemampuannya dalam kelompok teman sebaya.
Sehingga seorang anak dapat mengevaluasi dan
menilai apakah ia melakukan dengan baik, sama atau
lebih buruk dari perilaku yang dilakukan oleh teman
sebayanya.

Mereka melihat orang lain sebagai tolok ukur


sehingga mereka dapat membandingkan diri mereka
dengan teman-teman lainnya. Proses perbandingan ini

32
merupakan salah satu dasar pembentukan harga diri
dan citra diri anak.

Menurut Slamet Santoso yang dikutip dari Na-


sution fungsi teman sebaya sebagai berikut:

a. Teman sebaya mengajarkan moral yang baru


b. Teman sebagai mengajarkan mobilitas sosial
c. Teman sebaya merupakan informasi baru bagi
orang tua, guru dan masyarakat
d. Teman sebaya membantu sebagai peran sosial se-
hingga memiliki tanggung jawab
e. Dalam suatu kelompok teman sebaya masing-mas-
ing individu memiliki ketergantungan satu sama
lain.
Teman sebaya juga berfungsi sebagai sumber
daya kognitif untuk belajar. Karena persahabatan yang
kuat yang pada akhirnya akan menggantikan ikatan
keluarga. Rasa simpati, empati, dan pengertian akan
berkembang dalam persahabatan antar teman saat
mereka berbagi pengalaman.

Menurut Abu Ahmadi fungsi teman sebaya


yang diungkapkan oleh Abdul Karim sebagai berikut:

a. Mengajarkan untuk bergaul dengan sesama te-


man sebaya yang datang dari budaya yang ber-
beda
b. Mengajarkan untuk mengenal kebudayaan yang ada

33
di masyarakat
c. Memiliki jiwa yang berwibawa, rasa tanggung
jawab terhadap suatu kelompok
d. Mengajarkan tentang mobilitas sosial
e. Mengajarkan arti peran sosial yang baru
f. Mengajarkan patuh terhadap aturan dan jiwa ber-
wibawa
g. Mengajarkan patuh terhadap aturan tanpa me-
mandang dari siapa dan dari perintah siapa larangan
tersebut.
Teman sebaya juga berkontribusi secara signif-
ikan terhadap pertumbuhan pribadi dan sosial individu.
Teman sebaya memiliki pengaruh yang signifikan da-
lam pembentukan perilaku dan keyakinan. Hal ini ter-
masuk mengetahui cara berinteraksi dengan berbagai
orang. Teman sebaya dapat memutuskan bagaimana
menghabiskan waktu luang mereka dengan belajar ber-
sama atau terlibat dalam kegiatan yang mempromosi-
kan nilai-nilai yang baik.

Selain itu, teman sebaya juga memberikan


dukungan sosial dan emosional yang dibutuhkan anak
muda selama masa remaja, dan anak-anak sering kali
melihat teman sebaya mereka sebagai hiburan. Namun,
seiring bertambahnya usia, mereka mencari teman yang
dapat menghibur dan memberikan ketenangan.

34
4. Peran Teman Sebaya

Teman sebaya dapat memberikan pengaruh


positif pada proses belajar anak. Dengan teman
sebayanya, seorang anak dapat menemukan jati
dirinya, terutama di kalangan siswa yang memasuki
usia remaja. Diharapkan teman sebaya akan mem-
berikan pengaruh positif bagi perkembangan remaja di
sekolah dan dapat memberikan informasi yang baik
dan bekerja sama dengan baik dalam menciptakan
hubungan yang akrab. hubungan yang akrab. Membuat
individu merasa dicintai, dihargai dan disayangi.

Teman sebaya memiliki berbagai peran dalam


perkembangan sosial anak-anak. Teman sebaya ber-
peran sebagai teman, sumber stimulasi, dukungan
fisik, dukungan ego, fungsi perbandingan sosial, dan
fungsi kasih sayang bagi anak-anak saat mereka men-
jalani proses perkembangan sosial. Ketika seseorang
dapat memberikan kesempatan untuk berinteraksi
dengan orang lain, dapat mengontrol perilaku sosial,
dapat mengembangkan keterampilan dan minat yang
sesuai dengan usianya, sehingga mereka dapat bertu-
kar pikiran dan memecahkan masalah bersama.

Dalam interaksi teman sebaya, selalu ada kes-


empatan bagi seseorang, terutama siswa. Hal ini di-

35
maksudkan agar mereka dapat belajar dan mendemon-
strasikan kemampuan mereka kepada teman sebaya
atau anggota kelompok sebayanya. Setelah mende-
monstrasikan keterampilan mereka, siswa akan
menerima umpan balik dari teman sebayanya.

Umpan balik itulah yang memungkinkan untuk


mengetahui apakah yang dia lakukan lebih baik, sama
atau lebih buruk daripada yang dilakukan teman
lainnya. Anak-anak seperti ini, terutama siswa, mengi-
kuti mentalitas kelompok mereka dan berpikir bahwa
kelompok mereka selalu baik. Perilaku ini bermula
dari keinginan untuk bergabung dengan kelompok te-
man sebaya. Keinginan untuk masuk tergantung pada
kemauan dan keinginan untuk menjadi mandiri.

Dapat disimpulkan bahwa teman sebaya ber-


peran dalam perkembangan perilaku sosial anak. Peran
teman sebaya juga dapat memberikan kesempatan un-
tuk bersosialisasi dengan orang-orang di luar anggota
keluarga.

5. Jenis Teman Sebaya

Menurut Hurlock, dalam teman sebaya terdapat


beberapa jenis- jenis teman sebaya yaitu sebagai beri-
kut:

36
a. Teman Dekat
Seorang biasanya memiliki dua atau tiga te-
man dekat yang memiliki minat atau keterampilan
yang sama dan berjenis kelamin sama.

b. Kelompok Kecil

Kelompok kecil ini biasanya terdiri dari


sekelompok teman dekat. Awalnya hanya terdiri
dari satu jenis kelamin, kemudian ada dua jenis ke-
lamin.

c. Kelompok Besar

Kelompok besar ini terdiri dari sejumlah ke-


lompok yang lebih kecil dan kelompok teman
dekat. Kelompok besar ini memiliki minat yang
sama sehingga dapat mengurangi individualisme
dan meningkatkan interaksi sosial antara satu orang
dengan orang lain.

d. Kelompok Terorganisasi

Kelompok ini biasanya dipimpin oleh orang


dewasa dan dibentuk oleh sekolah atau organisasi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para
remaja.

37
e. Kelompok Geng

Kelompok ini biasanya adalah anak-anak


yang minat utamanya adalah menghadapi pe-
nolakan oleh teman sebayanya melalui perilaku so-
sial. Di antara jenis-jenis teman sebaya di atas, be-
berapa jenis teman sebaya yang berbeda dapat
membentuk sebuah kelompok yang memiliki
tujuan dan minat yang sama. Salah satu peran ter-
penting dalam teman sebaya adalah seorang anak
dapat menerima umpan balik dari teman lain ten-
tang kemampuan teman sebayanya. Seorang anak
akan menilai dirinya sendiri apakah yang mereka
lakukan lebih baik, sama atau lebih buruk dari apa
yang dilakukan oleh teman sebayanya.

6. Pengaruh Teman Sebaya

Pengaruh adalah segala sesuatu yang ditim-


bulkan oleh suatu hal, baik itu seseorang atau sesuatu
yang memiliki daya dan kekuatan yang dapat
mempengaruhi seseorang. Pengaruh adalah sumber
daya yang berasal dari hal-hal yang memiliki hub-
ungan sebab dan akibat atau yang dipengaruhi oleh
hal-hal di lingkungan sekitarnya. Entah itu berasal dari
orang lain atau hal-hal di lingkungan sekitar, pengaruh
adalah kekuatan yang dapat menyebabkan seseorang
mengikuti jejaknya.

38
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh te-
man sebaya. Pengaruhnya dapat bersifat positif atau
negatif. Ketika seseorang melakukan tindakan yang
bermanfaat dengan teman sebayanya, mereka mem-
iliki pengaruh positif. Sementara pengaruh yang
diduga berbahaya yaitu berupa pelanggaran hukum,
ketika hal tersebut terlihat di lingkungan sekolah
berupa pelanggaran aturan sekolah.

Hubungan teman sebaya yang baik penting un-


tuk perkembangan sosial dan emosional yang normal,
anak-anak yang ditolak oleh teman sebayanya akan di-
intimidasi oleh teman-temannya dan merasa sendirian,
yang dapat menyebabkan depresi.

C. Kerangka Berfikir

Dukungan teman sebaya dituntut berperan dalam


mencegah bullying. Hal ini didasari fenomena perilaku bul-
lying merupakan suatu hal yang umum terjadi pada ling-
kungan sosial sekitar anak seperti keluarga, masyarakat
maupun tingkat sekolah, bahkan dari tingkat Taman kanak-
kanak sekalipun.

Teman sebaya adalah teman dimana mereka biasanya


bermain dan melakukan aktifitas bersama-sama sehingga
menimbulkan rasa senang bersama, dan biasanya dengan

39
jarak usia yang relatif tidak jauh berbeda bahkan sepanta-
ran atau sebaya. dukungan teman sebaya merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi kemampuan bersosialisasi.
Karena kemampuan bersosialisasi setiap individu berbeda-
beda, ada tipe individu yang mudah bergaul dan ada pula
sebagian tipe individu yang susah bergaul.

Keberadaan teman sebaya dalam kehidupan remaja


merupakan keharusan, untuk itu seorang remaja harus
mendapatkan penerimaan yang baik untuk memperoleh
dukungan dari kelompok teman sebayanya. Melalui
berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan
dalam berbagai hal tertentu, remaja dapat mengubah kebia-
san-kebiasan hidupnya dan dapat mencoba berbagai hal
yang baru serta saling mendukung satu sama lain.

Jika dukungan teman sebaya memiliki peran yang be-


sar terhadap perilaku bullying yang ada di sekolah maka
perilaku bullying akan sangat berkurang di kalangan
remaja.

Berikut kerangka berfikir yang menjelaskan hubungan


antar variabel:

40
Bagan 1.1

Kerangka Berfikir

(X) (Y)

Dukungan Teman Sebaya Korban Bullying

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha : Tidak terdapat pengaruh antara dukungan teman


sebaya terhadap korban bullying pada siswa kelas
1 SMK X di Jakarta Timur.

Ho : Terdapat pengaruh antara dukungan teman


sebaya terhadap korban bullying pada siswa kelas
1 SMK X di Jakarta Timur.

41
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode pendekatan penelitian memakai jenis pen-


dekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif meru-
pakan metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu
dengan cara meneliti hubungan antar variable. Variabel-
variabel ini diukur biasanya dengan instrument-instrumen
penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka
dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik (John W.
Creswell 2013).

Peneliti menggunakan pendekatan penelitian


kuantitatif karena peneliti ingin menguji seberapa besar
peran dukungan teman sebaya terhadap korban bullying
pada siswa kelas 1 SMK X di Jakarta Timur.

B. Jenis Pendekatan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korela-


sional. Menurut (John W. Creswell 2013), penelitian
kuantitatif korelasional adalah penelitian dengan
menggunakan metode statistik yang mengukur pengaruh
antara dua variabel atau lebih.

42
C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan satuan yang


ingin diteliti. Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas 1 SMK X di Jakarta Timur.
Pemilihan subjek yang digunakan yaitu dipilih
berdasarkan jurusan yang ada di sekolah SMK X yakni
Broadcasting, Multimedia, Teknik Komputer dan
Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak. Alasan peneliti
meneliti hanya kelas 1 yaitu kemungkinan perilaku
bullying bisa saja dilakukan oleh kakak tingkat atau
adanya senioritas di sekolah tersebut dan juga bisa juga
dilakukan oleh teman sebayanya.
Berdasarkan data yang peneliti teliti sebe-
lumnya dengan mewawancarai salah satu narasumber
yaitu siswa di SMK X Jakarta Timur, narasumber
merupakan salah satu korban bullying verbal dan bully-
ing mental/psikologis. Narasumber selalu diperm-
alukan, diolok-olok, dikucilkan, diejek fisiknya dsb
oleh teman sekelasnya dan kakak tingkat (senior). Aki-
bat dari perilaku bullying yang diterima oleh narasum-
ber tersebut yaitu narasumber selalu merasa tidak
percaya diri, stress, depresi, hal tersebut dapat meng-
ganggu proses belajar narasumber selama di sekolah.

43
Hal tersebut juga karena kurangnya adanya dukungan
dari teman sebayanya.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang


ingin diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebanyak 80 orang dari populasi sekitar.
Penetapan jumlah tersebut disesuaikan dengan
kemampuan peneliti berdasarkan pertimbangan waktu,
tenaga, serta dana penelitian.

Teknik sampel yang digunakan dalam


penelitian ini adalah teknik Non Probability Sampling.
Penelitian ini menggunakan sampling jenuh, teknik
sampling ini merupakan teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau
peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil.

D. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah data informasi penting yang dapat berupa teks, gam-
bar, suara, angka dan kombinasinya. Dalam penelitian

44
metode kuantitatif, data yang dibutuhkan adalah data nu-
merik (nilai numerik). Data penelitian dibagi menjadi data
primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data dari sumber asli atau sum-


ber pertama yang biasa kita sebut narasumber. Data ini
tidak dapat diberikan dalam bentuk kompilasi atau file.
Data tersebut diperoleh secara langsung dengan mengisi
kuesioner di SMK. Data primer tersebut merupakan data
mentah dengan skala Likert untuk mengetahui respon
dari responden mengenai peran dukungan sosial dan te-
man sebaya terhadap perilaku bullying pada siswa.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah diolah oleh


pihak-pihak tertentu sehingga dapat digunakan pada saat
kita membutuhkannya. Data tersebut diperoleh dari
dokumen atau laporan yang ada.

E. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu sekolah SMK


X yang terletak di daerah Jakarta Timur.

45
F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan


dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik-
tenik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Kuesioner (Angket)

Menurut (Sugiyono 2019), kuesioner merupakan


teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk menjawabnya.
Kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas.
Kuesioner tertutup menjadi kuesioner yang akan
digunakan pada penelitian ini. Kuesioner tertutup
(closed questionair) adalah sebuah angket yang
pertanyaan atau pernyataan tidak ada kebebasan untuk
responden menjawab sesuai dengan pendapat mereka
(Komalasari 2017). Responden penelitian ini
merupakan Siswa kelas 1 SMK di Jakarta Timur.

Pada kuesioner dalam penelitian ini jenis skala


yang di implementasikan merupakan skala Likert. Skala
Likert merupakan sebuah skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, serta pandangan seseorang
ataupun sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, oleh karena itu

46
responden harus menggambarkan, mendukung
pernyataan (positif) atau tidak mendukung pernyataan
(negatif) (Sugiyono 2019).

G. Teknik Pengolahan Data

Analisis data yang digunakan untuk mengukur


penelitian ini adalah analisis regresi sederhana (Simple Re-
gression) atau analisis yang digunakan untuk mengukur
pengaruh variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dan
mengetahui seberapa besar signifikan pengaruh yang
ditimbulkan dari variabel- variabel tersebut. Untuk melihat
pengaruh dukungan teman sebaya terhadap korban bully-
ing, maka rumus regresi sederhana tersebut yaitu:

Keterangan:

Y: Variabel Terikat

X: Variabel Bebas

a: Nilai Konstanta

b: Koefisien Regresi

Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data


dengan bantuan komputer, dalam hal ini peneliti
menggunakan perangkat lunak SPSS for windows 25.0
sebagai alai bantu dalam mengubah data. Tahap-tahap
pengolahan data adalah sebagai berikut:

47
1. Penyuntingan data (Editing) Dilakukan pada
tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul. Yakni upaya untuk memeriksa
Kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan.
2. Pengkodean (Coding) Dilakukan untuk
memudahkan pemberian kode numeric (angka)
terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori.
Pemberian kode ini sangat penting, biasanya
dibuat juga daftar kode untuk memudahkan
Kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
suatu variabel.
3. Pemberian Skor atau Nilai, dalam hal ini peneliti
menggunakan skala likert pada tahap pemberian
skor atau nilai dan menjadi acuan dalam
menentukan skor suatu data.
4. Entri data (Tabulasi) Data entri merupakan
kegiatan memasukan data yang telah dikumpul ke
dalam master table, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana atau bisa juga dengan
membuat table kontigensi. Analisa data dapat
dilakukan dengan cara deskriptif dengan melihat
persentase data yang terkumpul dan disajikan
dalam tabel distribusi frekuensi kemudian dicari
besarnya persentase jawaban masing-masing
responden dan selanjutnya dilakukan pembahasan
dengan menggunakan teori pustakaan yang ada.

48
H. Instrument Penelitian

Menurut (Siregar, 2018) Instrument penelitian


merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah, dan menginterprestasikan
informasi yang diperoleh dari para responden yang
dilakukan dengan menggunakan pola ukuryang sama.
Instrument atau alat yang digunakan oleh peneliti pada saat
penelitian adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, serta
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena spesial (Sugiyono 2019).

Menurut (Sugiyono 2019), Dengan menggunakan


skala Likert dapat diukur dan dijabarkan menjadi titik tolak
untuk mengukur item-item instrument yang dapat berupa
pernyataan dan pertanyaan.jawaban dari skala item
instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata
seperti:

1. Kategori sangat baik/sangat setuju/sangat positif


Skor: 4
2. Kategori baik/setuju/positif
Skor: 3
3. Kategori tidak setuju/tidak baik/negatif
Skor: 2

49
4. Kategori sangat tidak baik/sangat tidak setuju/sangat
negatif
Skor: 1.

Instrument penelitian yang menggunakan skala


Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist atau pilihan
ganda. Secara keseluruhan kebenaran data baik dalam
bentuk angka atau fakta-fakta yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Adapun modifikasi skala Likert sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Skala Pengukuran Bullying

Pertanyaan Favorabel Unfavorabel


Sangat Sering (SS) 4 1
Sering (S) 3 2
Kadang-Kadang (KK) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4

(Sumber: (Sugiyono 2019))

Tabel 3. 2 Skala Pengukuran Dukungan Teman Sebaya

Pertanyaan Favorabel Unfavorabel


Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

(Sumber: (Sugiyono 2019))

50
1. Variabel Independent (Bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang akan


mempengaruhi serta menjadi penyebab munculnya
variabel dependen (terikat). Varibel bebas (X) dalam
penelitian ini adalah dukungan teman sebaya. (Solomon
2004), membedakan empat dimensi dukungan teman
sebaya, yaitu:

a. Dukungan Emosional

Aspek ini meliputi ketersediaan individu yang


secara emosional mendukung orang lain, baik da-
lam bentuk perhatian, keakraban, maupun
dukungan dalam bentuk hiburan. Menurut (Harvey
& Alexander, 2012) dukungan emosional dapat
memotivasi individu untuk merasa diperhatikan dan
memotivasi mereka untuk menjalani hidup lebih
sehat. Dukungan emosional berhubungan dengan
kesehatan fisik dan mental seseorang. Selain
dukungan emosional yang diterima seseorang, juga
meningkatkan perilaku sehat seseorang (Whiteman
et al. 2013).

51
b. Dukungan Informasi

Aspek ini mengacu pada bantuan berupa sa-


ran, informasi, dan umpan balik yang mungkin di-
perlukan orang lain untuk memecahkan suatu ma-
salah. Informasi biasanya diberikan kepada orang-
orang yang berhubungan erat satu sama lain. Juga,
dengan sering bertukar informasi, dua orang atau
lebih dapat saling mendukung dan menjadi akrab.
Selain itu, menurut (Harvey & Alexander, 2012)
seseorang yang mendapatkan dukungan yang men-
dorong mereka untuk meningkatkan kesehatan,
misalnya dengan membeli makanan dan minuman
sehat.

c. Dukungan Instrumental

Aspek ini mengacu pada penyediaan berbagai


hal dan layanan yang dibutuhkan orang lain.
Dukungan instrumental adalah dukungan khusus
seperti meminjamkan uang atau merawat orang saat
sakit. Selain itu, dukungan instrumental juga dapat
membimbing seseorang untuk menjaga dan
memulihkan kesehatannya.

52
d. Dukungan Penghargaan

Dukungan ini diperoleh dengan mendorong


pertumbuhan atau emosi positif di antara orang-
orang, serta dengan menunjukkan penghargaan
yang baik terhadap ekspresi individu. Dukungan
penghargaan ini dapat meningkatkan perasaan ber-
harga dan pencapaian dalam diri seseorang.

Tabel 3. 3 Blueprint skala Dukungan Teman Sebaya (X)

Aspek Indikator Nomor Item Jumlah


favoriabel unvaforial
Dukungan 1. Empati 1,2 3,4 12
Emosional 2. Kepedulian 5,6 7,8
3. Perhatian 9,10 11,12
Dukungan Bantuan langsung 13,14 15,16 4
instrumental berupa materi dan
bantuan langsung
berupa tindakan
Dukungan Saling menghor- 17,18 19,20 4
penghargaan mati dan memberi
dukungan satu
sama lain.

53
Aspek Indikator Nomor Item Jumlah
favoriabel unvaforial
Dukungan 1. nasehat 21,22 23,24 12
informatif 2. saran 25,26 27,28
3. petunjuk 29,30 31,32
Jumlah 32

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen (terikat) adalah variabel


yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Sugiyono,
2019). Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah
Bullying. Definisi bullying menurut Ken Rigby dalam
(Arianty 2016) adalah keinginan untuk menyakiti.
Keinginan ini terpenuhi dan itu menimpa orang-orang.
Tindakan ini dilakukan secara langsung oleh orang atau
kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab,
dan biasanya diulang-ulang dan dilakukan dengan
gembira.

Tabel 3. 4 Blueprint skala Bullying (Y)

No Jenis Korban Bully- Indikator No Item Jumlah


ing
1. Bullying Men- a. Dipandang sinis 1, 2 10
tal/Psikologis b. Diremehkan 3, 4
c. Dikucilkan 5

54
Bullying men- d. Difitnah 6
tal/psikologis merupa- e. Diterror 7, 8, 9
kan jenis korban bully- f. Diabaikan 10
ing yang paling berba-
haya karena tidak ter-
tangkap mata atau tel-
inga kita jika kita tidak
cukup awas
mendeteksinya. Praktik
bullying terjadi diam-
diam dan di luar radar
pemantauan kita.
2. Bullying Verbal a. Mempunyai julukan 11 11
Bullying verbal meru- b. Dibentak 12
pakan jenis korban c. Mendapat 13
bullying yang juga penghinaan
bisa tertangkap dengan d. Menebar gossip 14
indra pendengaran e. Menjadi bahan 15, 16, 17
manusia. ejekan
f. Disorakin 18
g. Ditertawakan 19, 20
h. Dimarahi 21
3. Bullying Fisik a. Ditampar 22 12
Bullying fisik merupa- b. Dimaki 23
kan jenis bullying yang c. Dipalak 24
kasat mata. Siapa pun d. Didorong 25, 26

55
bisa melihat tindakan e. Dirusak 27, 28
bullying fisik karena f. Ditonjok 29, 30
terjadi sentuhan fisik g. Diganggu 31, 32
antara pelaku bullying h. Cidera 33
dan korbannya.

I. Uji Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan pada Siswa kelas 1


di SMK X di Jakarta Timur sebanyak 80 orang, dengan
maksud untuk menyempurnakan instrumen ini guna
mendapatkan kesahihan (validitas) dan kehandalan
(reliabilitas) butir-butir pernyataan.

1. Uji Validitas

Cooper (2006) menyatakan bahwa validitas dapat


diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait
dengan tingkat pengukuran sebuah alat tes atau
kuesioner dalam mengukur secara benar apa yang
diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut
valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan
dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu
instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai
validitas tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan
fungsi ukurnya yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut. Pengukuran

56
terhadap variabel psikologis dan sosial mengandung
lebih banyak sumber error daripada pengukuran
terhadap aspek fisik (Azwar, 2007).

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Bullying

Keterangan :
V : Valid
TV : Tidak Valid

No R.hitung R.tabel Status


1. 0.526 0.220 V
2. 0.622 0.220 V
3. 0.704 0.220 V
4. 0.690 0.220 V
5. 0.740 0.220 V
6. 0.598 0.220 V
7. 0.585 0.220 V
8. 0.483 0.220 V
9. 0.763 0.220 V
10. 0.762 0.220 V
11. 0.728 0.220 V
12. 0.831 0.220 V
13. 0.731 0.220 V
14. 0.792 0.220 V
15. 0.759 0.220 V
No R.hitung R.tabel Status

57
16. 0.783 0.220 V
17. 0.798 0.220 V
18. 0.811 0.220 V
19. 0.776 0.220 V
20. 0.808 0.220 V
21. 0.771 0.220 V
22. 0.601 0.220 V
23. 0.689 0.220 V
24. 0.611 0.220 V
25. 0.692 0.220 V
26. 0.763 0.220 V
27. 0.886 0.220 V
28. 0.771 0.220 V
29. 0.512 0.220 V
30. 0.619 0.220 V
31. 0.862 0.220 V
32. 0.795 0.220 V
33. 0.693 0.220 V

Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Dukungan Teman Sebaya

58
No R.tabel R.hitung Status
1. 0.390 0.220 V
2. 0.254 0.220 V
3. 0.502 0.220 V
4. 0.357 0.220 V
5. 0.340 0.220 V
6. 0.246 0.220 V
7. 0.557 0.220 V
8. 0.574 0.220 V
9. 0.376 0.220 V
10. 0.363 0.220 V
11. 0.537 0.220 V
12. 0.269 0.220 V
13. 0.335 0.220 V
14. 0.271 0.220 V
15. 0.491 0.220 V
16. 0.277 0.220 V
17. 0.469 0.220 V
18. 0.430 0.220 V
19. 0.418 0.220 V
20. 0.348 0.220 V
21. 0.452 0.220 V
22. 0.245 0.220 V
23. 0.461 0.220 V
No R.tabel R.hitung Status

59
24. 0.361 0.220 V
25. 0.329 0.220 V
26. 0.273 0.220 V

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Sugiyono dalam


bukunya Statistika Untuk Penelitian, “reliabilitas diukur
dari koefisien antara pencobaan pertama dengan yang
berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan
maka instrument tersebut sudah dinyatakan reliabel”
(Sugiyono, 2012). Suatu alat ukur pengukur diterapkan
realiable apabila dalam mengukur suatu gejala pada
waktu yang tidak sama konsiten menunjukkan hasil
yang sama. Jadi alat yang realiable secara konsisten
menghasilkan ukuran yang tidak berbeda. Reabilitas
merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur yang bisadigunakan dua kali untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang
diperoleh relatif sama atau dapat dikatan reabilitas
menjelaskan konsistensi suatu alat pengukur di dalam
mengukur suatu gejala yang sama. Semakin kecil
kesalahan pengukuran, maka reliable alat pengukur.
Sebaliknya makin besar kesalahan pengukuran makin
tidak reliable alat pengukur tersebut.

Tabel 3. 7 Kategori Tingkat Koefisien

60
Hasil Perhitungan r11 Tingkat Koefisien
0,8<𝒓𝟏 ≤1.0 Sangat Tinggi
0,6<𝒓𝟏 ≤0.8 Tinggi
Hasil Perhitungan r11 Tingkat Koefisien
0,4<𝒓𝟏 ≤0.6 Cukup
0,2<𝒓𝟏 ≤0.4 Rendah
0,0<𝒓𝟏 ≤0.2 Sangat Rendah

(Sumber: (Sugiyono 2012))

Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas Bullying

Cronbach's Alpha N of Items

0.968 33

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui


nilai Cronbach's Alpha untuk variabel bullying adalah
0.968 yang artinya cariabel konstruknya reliable atau
baik. Selanjutnya hasil uji realibilitas variabel dukungan
teman sebaya diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Teman Sebaya

61
Cronbach's Alpha N of Items

0.782 26

Berdasarkan tabel diatas yaitu hasil uji


realibilitas yang dapat diketahui nilai Cronbach's Alpha
pada variabel dukungan teman sebaya adalah 0.782
yang artinya variabel tersebut konstruknya reliable atau
baik.

Dari kedua tabel diatas dapat diketahui bahwa


variabel Bullying mendapatkan hasil 0.968 dan varibel
Dukungan Teman Sebaya mendapatkan hasil 0.782
dimana dari masing masing nilai tersebut adalah ≥ 0.6.
maka kedua variabel diatas menunjukkan reliable.

J. Uji Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan guna untuk


menetapkan data yang ada berdistribusi normal dan
diperoleh dari populasi normal atau tidak. Uji
normalisasi dalam penelitian ini akan menggunakan
analisis kolmogorov Smirnov dikenarenakan jumlah
subjek penelitian lebih dari 50 orang. Data yang
dikatakan terdistribusi normal jika Sig lebih besar dari
0,05 (p>0,05) sebaliknya jika Sig. kurang dari 0,05

62
(p<0,05), maka data dikatakan tidak terdistribusi
normal.

2. Uji Linearitas

Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui


apakah variabel bebas dan variabel terikat pada
penelitian ini memiliki hubungan yang linear atau
tidak. Pada penelitian ini menggunakan bantuan soft-
ware SPSS 25.0 for Windows dengan taraf signifikan
0,05.

3. Regresi Linier Sederhana

Regresi linier merupakan salah satu alat yang


digunakan untuk memprediksi permintaan di masa
yang akan datang berdasarkan daya masalalu atau
untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas
(independent) terhdapa variabel tak bebas (dependent).
Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu
variabel bebas dan satu varibel tak bebas. Tujuan
metode ini merupakan untuk meramalkan atau
memprediksi besaran nilai variabel tak bebas yang
dipengaruhi oleh variabel bebas (Siregar 2018). Pada
uji regresi linier sederhana ini, peneliti menggunakan
product Moment dengan SPSS 25.0 for Windows.

Rumus regresi linier sederhana:


Y = a + b.X

63
Keterangan:
Y = Variabel Terikat
X = Variabel Bebas
a dan b = Konstanta
Menurut (Siregar, 2018) Dasar pengambilan
keputusan dalam uji ini mengacu pada dua hal, yakni:
a. Membandingkan nilai signifikansi dengan nilai
probabilitas 0.05
1) Jika nilai signifikansi < 0,05 artinya variabel X
berpengaruh terhadap variabel Y.
2) Jika nilai signifikansi > 0,05, artinya variabel
X tidak berpengaruh terhadap varibel Y.
b. Membandingkan t hitung dan t table
1) Jika nilai t hitung > 0,05 artinya variabel X
berengaruh terhadap variabel Y.
2) Jika nilai t-hitung < 0,05, artinya variabel X
tidak berpengaruh terhadap variabel Y.

4. Uji Hipotesis (F/ANOVA)

Menurut (Ghozali, 2012) Untuk mengetahui


Dukungan Teman Sebaya (X) terhadap Korban
Bullying (Y) dilakukan uji Anova, dalam uji ini
peneliti menggunakan angka probabilitas signifikansi:

Jika angka probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho


ditolak dan Ha diterima.

64
Jika angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ha
ditolak dan Ho diterima.

5. Uji Determinasi (R)

Menurut (Sugiyono, 2012) Mengetahui berapa


persen (%) dari angka variabel-variabel dependent (Y)
dapat diterangkan oleh variabel independent (X) atau
berapa besar variabel independent (X) mempengaruhi
variabel dependent (Y), maka koefidien determinasi
yang dapat digunakan adalah kuadrat koefisien
korelasi.

Rumus koefisien determinasi yaitu:


Kd = r² x 100%
Dimana Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien korelasi

65
BAB 1V

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian dengan


menggunakan metode kuantitatif, penulis mendapatkan
sesuai dengan data primer yang telah didapatkan melalui
kuesioner dari para responden yang telah menjadi sampel
penelitian. Oleh karena itu, pada bab ini penulis akan
mengkaji hasil dari penelitian melalui deskripsi
karakteristik responden, uji normalitas, uji regresi linear
sederhana, uji hipotesis, uji determinasi.

B. Deskripsi Karakteristik Responden

Penelitian ini menggunakan sampling jenuh, teknik


sampling ini merupakan teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
Responden dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas 1 pada
SMK X di Jakarta Timur yang berjumlah 80 responden.
Pemilihan subjek yang digunakan yaitu dipilih berdasarkan
jurusan yang ada di sekolah SMK X yakni Broadcasting,
Multimedia, Teknik Komputer dan Jaringan, Rekayasa
Perangkat Lunak.

66
Terdapat tiga karakteristik responden yang didata
dalam penelitian ini, yaitu: jenis kelamin, usia, dan jurusan.
Karakteristik responden akan dijelaskan dalam grafik
berikut.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin

Pada hasil penelitian karakteristik responden


pada penelitian ini didominasi oleh siswa/i yang berjenis
kelamin laki-laki dengan jumalah 45 orang atau sebesar
56% dari keseluruhan responden yang ada. Responden
yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 35 orang
atau sebesar 44% dari jumlah keseluruhan responden.
Untuk memperjelas pernyataan diatas, dapat dilihat pada
gambar di bawah

Gambar 4. 1 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan


Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

44%
56%

Laki-Laki Perempuan

67
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Pada hasil karakteristik responden berdasarkan


usia pada penelitian ini memiliki usia yang cukup
bervariatif , terlihat bahwa responden yang berusia kis-
aran 15 tahun dengan presentase 5% yang berarti ber-
jumlah 4 responden dari 80 responden yang didapatkan,
selanjutnya responden yang berusia 16 tahun berjumlah
39 responden dengan presentase tertinggi sebesar 49%
tidak jauh berbeda dengan presentase responden yang
berusia 17 tahun yaitu sebesar 45% atau berjumlah 36
responden, dan responden yang berusia 18 tahun ber-
jumlah 1 responden atau setara dengan 1% dari total
keseluruhan responden yang ada. Untuk memperjelas
pernyataan diatas, dapat dilihat pada gambar di bawah

Gambar 4. 2 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan


Usia

Usia
5%
1%

45%
49%

15 16 17 18

68
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan

Pada hasil karakteristik responden berdasarkan


jurusan pada penelitian ini yaitu dengan jurusan
Multimedia dengan presentase 26% atau berjumlah 21
responden, responden dengan jurusan Broadcasting
dengan presentase 15% atau berjumlah 11 responden,
selanjutnya dengan jurusan Rekayasa Perangkat Lunak
dengan presentase 19% atau berjumlah 15 responden,
presentase tertinggi yaitu 40% pada jurusan Teknik
komputer & Jaringan dengan jumlah 32 responden. Un-
tuk memperjelas pernyataan diatas, dapat dilihat pada
gambar di bawah

Gambar 4. 3 Grafik Karakteristik Responden Ber-


dasarkan Jurusan

Jurusan

26%
40%
15%
19%

Multimedia Broadcasting
Rekayasa Perangkat Lunak Teknik Komputer & Jaringan

69
C. Analisis Deskriptif

Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif dapat


diketahui bahwa variabel Dukungan Teman Sebaya dengan
jumlah data (N) sebanyak 80 orang, mempunyai skor rata-
rata 67,91. Dapat diketahui bahwa skor tertinggi berada
pada 94 dan skor terendah yaitu 41, untuk Standar Deviasi
pada Dukungan Teman Sebaya sebesar 7.700.

Sedangkan nilai perhitungan deskriptif untuk vari-


abel Korban Bullying, dapat dilihat skor rata-rata 116,05
dengan nilai tertingginya yaitu 132 sedangkan nilai teren-
dahnya yaitu 48, untuk Standar Deviasi pada Bullying sebe-
sar 17.905. Guna memperjelas pernyataan diatas, dapat
dilihat pada tabel di bawah nilai perhitungan deskriptif,
berikut:

Tabel 4. 1 Nilai Perhitungan Deskriptif

Descriptive Statistics
Std. Devia-
N Minimum Maximum Mean tion
DukunganTemanSe- 80 41 94 67.91 7.700
baya
Bullying 80 48 132 116.05 17.905

Valid N (listwise) 80

Untuk mendapatkan hasil kategori responden vari-


abel, peneliti menggunakan nilai rata-rata (mean) dan

70
standar deviasi yang didapatkan, sebagai acuan dalam
perhitungan menggunakan kriteria sebagai berikut.

Tabel 4. 2 Kriteria Kategorisasi

Kriteria Kategori
X ≤ M – 1,5 SD Sangat Rendah
M – 1,5 SD < X ≤ M – 0,5 SD Rendah
M – 0,5 SD < X ≤ M + 0,5 SD Cukup
M + 0,5 SD < X ≤ M + 1,5 SD Tinggi
M + 1,5 SD < X Sangat Tinggi

Berdasarkan kriteria tersebut, untuk mendapatkan


hasil dari gambaran karakteristik variabel bullying, maka
peneliti melakukan penghitungan menggunakan software
computer dan mendapatkan hasil seperti pada tabel di
bawah

Tabel 4. 3 Rentang Skor Kategori Bullying

Kriteria Kategori
X ≤ 57,75 Sangat Rendah
57,75 < X ≤ 74,25 Rendah
74,25 < X ≤ 90,75 Cukup
90,75 < X ≤ 107,25 Tinggi
107,25 < X Sangat Tinggi

71
Tabel 4. 4 Hasil Analisis Data Kategori Bullying

Kategori Bullying
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Rendah 1 1.3 1.3 1.3
Rendah 3 3.8 3.8 5.0
Cukup 5 6.3 6.3 11.3
Tinggi 9 11.3 11.3 22.5

Sangat Tinggi 62 77.5 77.5 100.0


Total 80 100.0 100.0

Berdasarkan tabel tersebut, dari 80 responden yang


terkumpul, 1 responden pada kategorisasi bullying yang
berada pada kategori nilai yang sangat rendah, 3 responden
berada pada kategori nilai rendah, 5 responden berada pada
kategori cukup, 9 responden berada pada kategori tinggi
mayoritas responden berada pada nilai sangat tinggi yaitu
sebanyak 62 responden.

Tabel 4. 5 Rentang Skor Kategori Dukungan Teman Sebaya

Kriteria Kategori
X ≤ 45,5 Sangat Rendah
45,5 < X ≤ 58,5 Rendah
58,5 < X ≤ 71,5 Cukup
71,5 < X ≤ 84,5 Tinggi
84,5 < X Sangat Tinggi

72
Tabel 4. 6 Hasil Analisis Data Kategori Dukungan Teman
Sebaya

Kategori

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Rendah 1 1.3 1.3 1.3

Rendah 5 6.3 6.3 7.5

Cukup 54 67.5 67.5 75.0

Tinggi 19 23.8 23.8 98.8

Sangat Tinggi 1 1.3 1.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

Berdasarkan tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa


responden terbanyak berada di kategori cukup sebanyak 54
responden, responden lainnya berada di kategori tinggi 19
responden, kategori rendah 6 responden, kategori sangat
tinggi 1 responden, dan kategori sangat rendah 1 re-
sponden.

D. Hasil Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan guna untuk


menetapkan data yang telah ada berdistribusi normal
dan diperoleh dari populasi normal atau tidak. Uji

73
normalitas pada penelitian ini penulis akan
menggunakan analisis Kolmogorov Smirnov oleh
sebab itu dikarenakan jumlah subjek penelitian ini
lebih dari 50 orang. Data yang dikatakan terdistribusi
normal jika Sig. lebih besar dari 0,05 (p > 0,05)
sebaliknya jika Sig. kurang dari 0,05 (p < 0,05), maka
data dapat dikatakan tidak terdistribusi normal.

Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 80
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 17.90429413
Most Extreme Differences Absolute .249
Positive .186
Negative -.249
Test Statistic .249
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai


signifikansi 0,249 > 0,5 maka dapat disimpulkan
bahwa nilai residual berdistribusi normal.

74
2. Uji Linearitas

Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui


apakah variabel bebas dan variabel terikat pada
penelitian ini memiliki hubungan yang linear atau
tidak. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai
signifikansi deviation from linearity > 0,05 maka ter-
dapat hubungan yang linear antara variabel bebas
dengan variabel terikat, jika nilai signifikasi deviation
from linearity < 0,05 maka tidak terdapat hubungan
yang linear antara variabel bebas dengan variabel teri-
kat. Hasil uji lineraitas dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 8 Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Bullying * Between (Combined) 13585.3 26 522.515 2.358 .004
DukunganTema Groups 94
nSebaya Linearity 3.264 1 3.264 .015 .904

Deviation from 13582.1 25 543.285 2.452 .003


Linearity 31
Within Groups 11742.4 53 221.555
06
Total 25327.8 79
00

75
Dari hasil uji tersebut diketahui bahwa nilai
yang diperoleh Deviation from Linearity Sig. ialah 0,03
< 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang linear secara signifikan antara variabel
bebas (Dukungan Teman Sebaya) dan variabel terikat
(Korban Bullying).

3. Uji Regresi Linear Sederhana

Uji regresi linear sederhana ini bertujuan untuk


mengetahui seberapa besar pengaruh dukungan teman
sebaya terhadap korban bullying pada siswa SMK di
Jakarta Timur, oleh karena itu peneliti akan
menyajikan hasil dari uji regresi linear sederhana
melalui tabel berikut ini:

Tabel 4. 9 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

ANOVAa

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 3.264 1 3.264 .010 .920b

Residual 25324.536 78 324.674

Total 25327.800 79

a. Dependent Variable: Bullying

b. Predictors: (Constant), DukunganTemanSebaya

76
Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai F hi-
tung = 1.838 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,920
> 0,05, maka model regresi tidak dapat dipakai untuk
memprediksi variabel korban bullying atau dengan
kata lain variabel Dukungan Teman Sebaya (X) tidak
memiliki pengaruh dengan variabel Korban Bullying
(Y).

4. Uji Hipotesis

Dengan melakukan uji signifikansi


menggunakan analisis regresi linear sederhana, di-
mana uji t ini adalah untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi
variabel dependen. Pengujian ini memiliki kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. jika nilai sig <0,05 atau t hitung > t tabel maka ter-
dapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
b. jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel maka
tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap vari-
abel Y .

Untuk mengetahui pengaruh dukungan teman


sebaya terhadap korban bullying remaja, maka dil-
akukan pengujian dengan menggunakan analisis re-
gresi linear. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan

77
analisis regresi linear sederhana yang dilakukan
peneliti, maka didapatkan model sebagai berikut:

Tabel 4. 10 Hasil Uji Hipotesis t

Coefficientsa
Standard-
Unstandardized Coef- ized Coeffi-
ficients cients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 117.843 17.992 6.550 .000

DukunganTemanSe -.026 .263 -.011 -.100 .920


baya
a. Dependent Variable: Bullying

Berdasarkan tabel di atas, t hitung -0,100 < t


tabel 1,664 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,920
dimana nilai 0,920 > 0,05 oleh karena itu dapat disim-
pulkan bahwa Ha ditolak. Hipotesis penelitian ini ada-
lah:
Ha : Tidak terdapat pengaruh antara dukungan te-
man sebaya terhadap korban bullying pada siswa
kelas 1 SMK X di Jakarta Timur
Ho : Terdapat pengaruh antara dukungan teman
sebaya terhadap korban bullying pada siswa kelas 1
SMK X di Jakarta Timur.
Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) di-
tolak yang mengartikan bahwa dukungan teman

78
sebaya tidak berpengaruh secara nyata (signifikan) ter-
hadap korban bullying pada siswa kelas 1 SMK X di
Jakarta Timur.

5. Uji Determinasi (R)

Uji koefisien determinasi yang dilakukan


peneliti ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar
pengaruh variabel bebas yaitu Dukungan Teman
Sebaya (X) dengan variabel terikat yaitu Korban
Bullying (Y). Dalam SPSS koefisien determinasi
terletak pada model summary dan tertulis R Square
terdapat Nilai R Square dikatakan baik apabila diatas
0,5 karena nilai R Square berkala 0-1.

Tabel 4. 11 Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square S quare Estimate
1 .011a .000 -.013 18.019

a. Predictors: (Constant), DukunganTemanSebaya

b. Dependent Variable: Bullying

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan besarnya


nilai korelasi/hubungan R yaitu sebesar 0,011. Dari

79
tabel tersebut diperoleh koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,000, yang mengandung pengertian
bahwa tidak adanya pengaruh antara variabel bebas
(Dukungan Teman Sebaya) terhadap variabel terikat
(Korban Bullying). Dengan nilai R Square 0,000 jadi
pengaruh dukungan sosial terhadap korban bullying
yaitu 0%. sedangkan sisanya 100% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar dari penelitian ini.

E. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Keju-


ruan (SMK) X di Jakarta Timur . Data diperoleh melalui 80
orang subjek yang merupakan siswa dan siswi SMK X
yang aktif bersekolah di sekolah tersebut. Pemilihan subjek
yang digunakan yaitu dipilih berdasarkan jurusan yang ada
di sekolah SMK X yakni Broadcasting, Multimedia,
Teknik Komputer dan Jaringan, Rekayasa Perangkat
Lunak.

Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif dapat


diketahui bahwa variabel dukungan teman sebaya dengan
jumlah data (N) sebanyak 80 orang, mempunyai skor rata-
rata 67,91. Skor tertinggi berada pada angka 94 dan skor
terendah 41, untuk standar deviasi pada dukungan teman
sebaya sebesar 7.700. Selanjutnya pada variabel bullying
memiliki jumlah data (N) yang sama yaitu 80 orang dengan
skor rata- rata sebesar 116,05, skor tertinggi berada pada

80
angka 132 dan skor terendah 48 untuk Standar Deviasi
pada Bullying sebesar 17.905.

Berdasarkan hasil uji hipotesis t diketahui nilai kon-


stanta sebesar -0,100 memiliki arti bahwa dukungan teman
sebaya memiliki nilai yang bersifat negatif dan koefisien
regresi dukungan teman sebaya sebesar -0,026 yang bersi-
fat negatif. Hal ini dikarenakan korban bullying pada SMK
X di Jakarta Timur bertaraf tinggi maka dari itu nilai kon-
stanta bersifat negatif.

Menurut hipotesis penelitian ini, bahwa Dukungan Te-


man Sebaya tidak berpengaruh terhadap korban Bullying
pada SMK di Jakarta Timur. Berdasarkan analisis regresi
linier sederhana, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,920
dimana nilai 0,920 > 0,05 oleh karena itu dapat disimpul-
kan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yang dapat di-
artikan bahwa dukungan teman sebaya tidak berpengaruh
terhadap korban bullying pada SMK X di Jakarta Timur.

Pada kasus bullying pada SMK X di Jakarta Timur,


korban bullying di sekolah ini tergolong cukup tinggi.
Dikarenakan tidak adanya dukungan dari teman sebaya,
justru teman sebaya itulah yang berpotensi menjadi pelaku
bullying. Hasil dari penelitian ini selaras dengan penelitian
yang ada pada salah satu jurnal dengan judul “Dukungan
Sosial Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying” oleh
Wahyu Bagja Sulfemi dan Okti Yasita, dalam hasil
penelitian tersebut dijelaskan bahwa berdasarkan data yang

81
diperoleh yaitu peserta didik di SMA Taruna Andhiga Bo-
gor mempunyai kecenderungan melakukan tindakan bully-
ing terhadap peserta didik lain dibandingkan yang tidak
berperilaku bullying. Selanjutnya pada distribusi frekuensi
dukungan sosial teman sebaya yaitu peserta didik
mendapat dukungan sosial dari temannya secara positif
tetapi peserta didik di SMA Taruna Andiga lebih banyak
yang berperilaku bullying.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan


adanya dukungan teman sebaya dapat memperkecil resiko
tindakan bullying tersebut, dengan membangun lingkungan
sekolah dimana siswa dan siswi bersosialisasi dengan te-
man-teman di sekitar sekolah, agar memiliki relasi dan
membangun hubungan yang baik dan terhindar dari tinda-
kan perilaku bullying.

Selain itu, berikan pengetahuan atau edukasi kepada


siswa-siswi mengenai dampak dari tindakan bullying dan
resiko dari korban bullying, agar siswa dan siswi secara
bersama-sama membantu pihak sekolah untuk mendeteksi
sejak dini kemungkinan adanya tindakan bullying pada te-
man-teman mereka dan memberanikan diri untuk melapor
kepada guru di sekolah apabila terdapat teman yang ber-
esiko melakukan hal tersebut.

82
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka


kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan dan analisis dalam penelitian ini ter-
dapat bahwa dukungan teman sebaya tidak memiliki
pengaruh yang bersifat positif terhadap korban bullying.
Hal itu menandakan tindakan bullying dapat terjadi karena
tidak adanya dukungan pada teman sebaya, dan hal terse-
but dilakukan tanpa memandang dampak dan resiko yang
akan terjadi.
2. Tidak adanya korelasi yang erat antara variabel dukungan
teman sebaya terhadap variabel korban bullying dalam
penelitian ini, hal ini dikarenakan tindakan bullying pada
SMK kelas 1 di Jakarta Timur tergolong cukup tinggi.
Faktor teman sebaya ini dapat dikatakan memberi
pengaruh yang cukup besar dalam melakukan tindakan bul-
lying.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa penyebab


terjadinya bullying dapat dilihat dari berbagai faktor. Untuk itu,

83
peneliti memberikan saran dengan harapan dapat memberikan
informasi kepada remaja, sekolah, dan orang tua agar masalah
perundungan di kalangan pelajar tidak terulang kembali. Beri-
kut ini saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para guru untuk meningkatkan manajemen kelas dan


melakukan pendekatan kepada siswa secara individu, un-
tuk mengidentifikasi potensi perilaku bullying dan mem-
buat laporan untuk ditindak lanjuti. Selain itu, guru juga
harus menanggapi kasus-kasus bullying dengan lebih cepat
dan memberikan nasihat serta arahan kepada pelaku,
korban, dan pihak-pihak yang terlibat.
2. Pihak sekolah terutama guru bimbingan konseling dapat
membuat konseling secara rutin dengan pelaku dan korban
bullying. Dengan harapan konseling rutin ini dapat mem-
bangun komunikasi yang baik, sehingga dapat membuat
siswa menerima dan mendengarkan solusi dari para guru
yang memberikan bimbingan konseling.
3. Bagi orang tua siswa harus mengambil peran yang lebih
aktif dalam memantau bagaimana anak-anak mereka ber-
perilaku di lingkungan rumah, di sekolah, dan di antara te-
man-temannya. Untuk mencegah anak-anak merasa
sendirian, orang tua harus dapat memberikan perhatian
lebih kepada mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan men-
erapkan pola asuh demokratis, yaitu bersikap terbuka untuk
mendengarkan pendapat anak dan menetapkan norma-
norma dalam keluarga yang melibatkan anak. Oleh karena

84
itu, menjaga komunikasi yang baik dan menggunakan
teknik pengasuhan yang demokratis dapat membantu anak-
anak belajar menjadi disiplin dan taat hukum.
4. Sekolah memberikan pengetahuan atau edukasi kepada
siswa mengenai perilaku bullying dan meyakinkan siswa
untuk melaporkan jika melihat dan/ atau menjadi korban
bullying diantara kalangan junior, senior, dan dikalangan
teman sebayanya.
5. Karena terbatasnya waktu yang dimiliki oleh peneliti se-
hingga kurangnya hasil dari penelitian ini, maka peneliti
berharap agar diadakan penelitian lanjutan mengenai isu
bullying di sekolah dan dapat menggali permasalahan yang
dialami oleh pelaku dan korban bullying serta penanganan
yang tepat dan peran pekerja sosial dalam masalah bullying
ini.

85
DAFTAR PUSTAKA

Arianty, Annisa Elfa. 2016. “Faktor Penyebab Tradisi Bullying


Di Sma Al Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan 1437 H / 2016
M.”
Ashofa, Nur Hamid. 2019. “Terapi Realitas Untuk Menangani
Trauma (Post Traumatic Stress Disorder) Pada Korban
Bullying Di Balai Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial
Wanita Yogyakarta.” Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling
Dan Dakwah Islam 16 (1): 86–99.
https://doi.org/10.14421/hisbah.2019.161-07.
Astuti, Ponny Retno, and Niken Suryatmini. 2008. Meredam
Bullying : 3 Cara Efektif Menanggulangi Kekerasan Pada
Anak. Jakarta : Grasindo, 2008.
CNN Indonesia. 2022. “Kasus Bullying Anak Setubuhi Kucing
Di Tasikmalaya Naik Ke Penyidikan.” CNN Indonesia.
2022.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220725173918-
12-825930/kasus-bullying-anak-setubuhi-kucing-di-
tasikmalaya-naik-ke-penyidikan.
Coloroso, Barbara, and Santi Indra Astuti. 2007. Stop Bullying! :
Memutus Rantai Kekerasan Anak Dari Prasekolah Hingga
SMU. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2007.
Delara, Ellen. 2016. Bullying Scars: The Impact on Adult Life
and Relationships.
John W. Creswell. 2013. Research Design Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, Dan Mixed. Edited by Saifuddin Zuhri Qudsy.
3rd ed. pustaka pelajar.
John W. Santrock. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja.
Sixth edit. Jakarta: Erlangga, 2003.
Komalasari, Kokom. 2017. Pembelajaran Kontekstual : Konsep
Dan Aplikasi. Cetakan ke.
Mead, Shery, and David Hilton. 2001. “Peer Support : A
Theoretical Perspective,” 1–29.

86
Nur Salma Sofia. 2023. “Angka Kasus Bullying Anak Capai
Ribuan Kasus Dan Semakin Tinggi, Kenali Dampak Dan
Cara Pencegahannya.” Jurnal Soreang. 2023.
https://jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-
1016346150/angka-kasus-bullying-anak-capai-ribuan-kasus-
dan-semakin-tinggi-kenali-dampak-dan-cara-
pencegahannya?page=2.
Rachmawati. 2022. “Kasus ‘Bullying’ Yang Tewaskan Siswa SD
Di Tasikmalaya, KPAI Menduga Pelaku Terpapar Konten
Pornografi.” Kompas.Com. 2022.
https://regional.kompas.com/read/2022/07/24/060600878/ka
sus-bullying-yang-tewaskan-siswa-sd-di-tasikmalaya-kpai-
menduga-pelaku?page=all.
Riauskina, Intan Indira, Ratna Djuwita, and Sri Rochani Soesetio.
2005. “Gencet-Gencetan” Di Mata Siswa/Siswi Kelas 1
SMA: Naskah Kognitif Tentang Arti, Skenario, Dan
Dampak” Gencet-Gencetan”.” Jurnal Psikologi Sosial 12
(01): 1–13.
Rina Widiastuti. 2018. “Hari Anak Nasional, KPAI Catat Kasus
Bullying Paling Banyak.” Tempo.Co. 2018.
https://nasional.tempo.co/read/1109584/hari-anak-nasional-
kpai-catat-kasus-bullying-paling-banyak.
Rizal Ego Samosir. 2022. “Jeratan Hukum Bagi Pelaku Bullying
Terhadap Anak Di Bawah Umur.” KOMPASIANA. 2022.
https://www.kompasiana.com/rizal40445/62863785e8da200
a13180d22/jeratan-hukum-bagi-pelaku-bullying-terhadap-
anak-di-bawah-umur?page=2&page_images=1.
S. Harvey, DrPH and Kezia Alexander. 2012. “Perceived Social
Support and Preventive Health Behavioral Outcomes among
Older Women” 27 (3): 275–90.
https://doi.org/10.1007/s10823-012-9172-3.Perceived.
Siregar, Syofian. 2018. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian :
Dilengkapi Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi
17. Cetakan ke. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Solomon, Phyllis. 2004. “Peer Support/Peer Provided Services
Underlying Processes, Benefits, and Critical Ingredients.”

87
Psychiatric Rehabilitation Journal 27 (4): 392–401.
https://doi.org/10.2975/27.2004.392.401.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
———. 2019a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D. Cetakan ke. alfabeta.
———. 2019b. METODE PENELITIAN KUANTITATIF,
KUALITATIF, DAN R&D. Cetakan ke. Bandung:
ALFABETA.
Sulfemi, Wahyu Bagja, and Okti Yasita. 2020. “Dukungan Sosial
Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying.” Jurnal
Pendidikan 21 (2): 133–47.
https://doi.org/10.33830/jp.v21i2.951.2020.
Tim KPAI. 2020. “Sejumlah Kasus Bullying Sudah Warnai
Catatan Masalah Anak Di Awal 2020, Begini Kata
Komisioner KPAI.” KPAI (Komisi Perlindungan Anak
Indonesia). 2020.
https://www.kpai.go.id/publikasi/sejumlah-kasus-bullying-
sudah-warnai-catatan-masalah-anak-di-awal-2020-begini-
kata-komisioner-kpai.
Whiteman, Shawn D., Adam E. Barry, Daniel K. Mroczek, and
Shelley Mac Dermid Wadsworth. 2013. “The Development
and Implications of Peer Emotional Support for Student
Service Members/Veterans and Civilian College Students.”
Journal of Counseling Psychology 60 (2): 265–78.
https://doi.org/10.1037/a0031650.
Yayasan Semai Jiwa Amini, SEJIWA. 2008. Bullying: Mengatasi
Kekerasan Di Sekolah & Lingkungan. PT. Grasindo.
https://books.google.co.id/books?id=MsVGDwAAQBAJ.
Yeni Herliana. 2021. “Fenomena Bullying Di Kalangan Pelajar,
Tamparan Keras Para Pengajar.” BDK Jakarta Kementrian
Agama RI, 2021.

88
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: PROPOSAL PENELITIAN

89
LAMPIRAN 2: SURAT IZIN PENELITIAN

90
LAMPIRAN 3: INDIKATOR KUESIONER

Keterangan :
V : Valid
TV : Tidak Valid
1. Bullying

No Jenis Indikator No Jml Status Pertanyaan


Korban Bul- Item
lying
1. Bullying a. Dipandang sinis 1, 2 10 V, V 1.Teman-teman terlihat
Men- tidak suka kepada saya.
tal/Psikologis 2. Saya dipelototi oleh
Bullying teman-teman.
men- b. Diremehkan 3, 4 V, V 3.Saya dipandang sebe-
tal/psikologis lah mata oleh teman-te-
merupakan man.
jenis korban 4. Teman-teman
bullying meremehkan kemam-
yang paling puan yang saya miliki.
berbahaya c. Dikucilkan 5 V 5. Saya dikucilkan di
karena tidak kelas.
tertangkap

91
mata atau tel- d. Difitnah 6 V 6. Teman-teman menu-
inga kita jika duh saya melakukan
kita tidak hal-hal yang tidak saya
cukup awas lakukan.
mendeteksiny e. Diterror 7, 8, 9 V, V, V 7. Teman-teman me-
a. Praktik nyembunyikan
bullying ter- peralatan sekolah saya.
jadi diam- 8. Ban sepeda saya
diam dan di dikempesin oleh teman-
luar radar teman saya.
pemantauan 9. Saya mendapat per-
kita. kataan tidak baik dari
teman melalui
Whatsapp/Insta-
gram/Twitter.
f. Diabaikan 10 V 10. Teman-teman
menghindari saya.

2. Bullying Ver- g. Mempunyai 11 11 V 11. Teman-teman me-


bal julukan manggil saya dengan
Bullying ver- sebutan yang tidak baik.
bal merupa- h. Dibentak 12 V 12. Saya dibentak oleh
kan jenis teman.

92
korban bully- i. Mendapat 13 V 13. Teman-teman
ing yang penghinaan menghina keluarga saya
juga bisa ter- karena keluarga saya
tangkap kurang mampu.
dengan indra j. Menebar gossip 14 V 14. Teman-teman mem-
pendengaran fitnah saya atas keadaan
manusia. yang tidak sebenarnya
terjadi.
k. Menjadi bahan 15, V, V, V 15. Teman-teman
ejekan 16, 17 menghina saya karena
saya gendut/kurus.
16. Saya disorakin te-
man-teman ketika salah
mengerjakan soal di pa-
pan tulis.
17. Kekurangan saya
dipakai teman-teman
untuk mengejek saya.
l. Disorakin 18 V 18. Saya disoraki te-
man-teman ketika di-
suruh maju kedepan
oleh guru.
m. Ditertawakan 19, 20 V, V 19. Saya ditertawakan
teman-teman ketika
saya lupa membawa
buku pelajaran.

93
20. Saya ditertawakan
teman-teman jika tidak
bisa mengerjakan soal
atau mendapat nilai
yang jelek.
n. Dimarahi 21 V 21. Saya dimarahi oleh
teman tanpa alasan
yang jelas.
3. Bullying o. Ditampar 22 12 V 22. Saya ditampar oleh
Fisik teman.
Bullying fisik p. Dimaki 23 V 23. Teman-teman ber-
merupakan bicara kasar kepada
jenis bullying saya.
yang kasat q. Dipalak 24 V 24. Saya dimintai uang
mata. Siapa dengan paksa oleh te-
pun bisa man-teman saya.
melihat tinda- r. Didorong 25, 26 V, V 25. Teman-teman men-
kan bullying dorong bahu saya
fisik karena hingga saya terjatuh
terjadi sentu- dan terjadi berulang-
han fisik an- ulang.
tara pelaku 26. Teman-teman men-
bullying dan dorong tubuh saya
korbannya. hingga saya terjatuh
dengan alasan yang
tidak jelas.

94
s. Dirusak 27, 28 V, V 27. Teman-teman
merusak peralatan
sekolah saya.
28. Buku pelajaran saya
dicoret-coret oleh te-
man-teman.
t. Ditonjok 29, 30 V, V 29. Teman-teman men-
onjok saya tanpa alasan
yang jelas.
30. Saya ditonjok oleh
teman-teman jika tidak
memberikan contekan
saat ulangan.
u. Diganggu 31, 32 V, V 31. Teman-teman
mengambil peralatan
sekolah saya dengan
paksa.
32. Saya dijahili oleh
teman-teman tanpa
alasan yang jelas.
v. Cidera 33 V 33. Saya dicubit teman
saya hingga lebam.

95
2. Dukungan Teman Sebaya

No Item Jml Status


Aspek Indikator Pertanyaan
Fav Unf Fav Unf
Dukungan 1. Empati 1 2 9 V V 1. Teman-teman selalu
Emosional menghibur apabila saya
sedang sedih
2. Teman-teman kurang
memahami atas kesulitan
yang saya alami dalam
belajar dan bersosialisasi

2. Kepedulian 3, 4 5, 6 V, V V, V 5. Teman-teman mau


mendengarkan keluh
kesah permasalahan saya
6. Teman-teman dapat
dipercaya untuk dapat
menyimpan rahasia saya
7. Teman saya
menganggap hal tabu
ketika saya menceritakan
masalah pribadi
8. Teman saya tidak
nyaman ketika saya
menceritakan masalah
saya

3. Perhatian 7. 8 9 V, V V 9. Teman-teman
perhatian kepada saya
10. Teman-teman selalu
mengingatkan saya untuk
minum obat ketika saya
sedang sakit
11. Ketika saya
melanggar aturan teman-
teman membiarkan saya

96
Dukungan Bantuan langsung 10, 11 12, 13 4 V, V V, V 13. Teman-teman
instrumental berupa materi dan mengantar saya berobat
bantuan langsung ketika saya sakit
berupa tindakan 14. Saat saya
membutuhkan beberapa
peralatan teman-teman
mau meminjamkan
15. Ketika saya
mengalami kesulitan
dalam belajar dan
bersosialisasi di sekolah,
teman-teman tidak mau
bantu
16. Teman-teman
keberatan saat saya
meminjam barang
miliknya
Dukungan Saling 14, 15 16 3 V, V V 17. Teman-teman
penghargaan menghormati dan memberikan pujian atas
memberi prestasi yang saya raih
dukungan satu 18. Teman-teman akan
sama lain. merasa ikut senang jika
saya mengerjakan tugas
dengan baik
19. Teman-teman selalu
membedakan saya
dengan teman-teman
yang lain

97
1. Nasihat 17, 18 19, 20 V, V V, V 21. Teman-teman
memberikan saya nasihat
agar saya menjadi orang
yang berguna
22. Teman-teman
menganjurkan agar saya
lebih bersabar dalam
menyelesaikan masalah
23. Penjelasan yang
diberikan teman-teman
tidak sesuai dengan apa
yang saya harapkan
24. Teman-teman tidak
menegur saya ketika saya
melakukan kesalahan
2. Saran 21, 22 23 V, V V 25. Ketika saya bimbang
teman-teman memberikan
saya masukan
26. Teman-teman
memberikan saya teguran
bila saya melakukan
kesalahan
27. Saya jarang
Dukungan mendapat teguran dari
10
informatif teman-teman atas
kesalahan yang saya
perbuat

3. Petunjuk 24, 25 26 V, V V 29. Saya mendapat


informasi yang cukup
tentang cara
pengembangan diri yang
baik dari teman-teman
30. Di sekolah saya
memperoleh informasi
yang saya butuhkan dari
teman-teman
31. Di sekolah saya tidak
mempunyai tempat untuk
bertanya tentang cara
menyelesaikan masalah

Jumlah 26

98
LAMPIRAN 4: KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER

A. Pengantar :

Assalamualaikum wr. Wb.

Teman-teman siswa/siswi kelas 1 SMK yang ter-


kasih,

Perkenalkan saya Sulistia Oktaviani Putri Mahasiswi UIN


Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jurusan Kesejahteraan
Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Pada kesempatan ini, saya meminta kesediaan teman-te-


man untuk membantu saya dalam penelitian ini dengan
mengisi kuesioner yang telah saya sediakan.

Jawaban teman-teman tidak akan dinilai benar atau salah


dan juga tidak akan mempengaruhi nilai teman-teman. Ja-
waban dari teman-teman akan dijaga kerahasiaannya. Oleh
sebab itu, hendaklah teman-teman menjawabnya secara ju-
jur dan sesuai dengan pengalaman teman-teman sendiri.

Atas kesediaan teman-teman untuk mengisi


kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih.

B. Identitas
Nama :
Jurusan :

99
No. absen :
Jenis Kelamin :
Umur :
C. Petunjuk Pengisian
SKALA I

Kuesioner Korban Bullying


1. Bacalah setiap pernyataan ini dengan teliti. Tentukan-
lah seberapa sering anda mengalami hal yang dimak-
sudkan dengan masing-masing pernyataan dalam
kuesioner ini. Alternatif jawaban yang disediakan ada
empat, yaitu:
SS : bila anda Sangat Sering menerima perlakuan bul-
lying.
S : bila anda Sering menerima perlakuan bullying.
K : bila anda Kadang-Kadang menerima perlakuan
bullying.
TP : bila anda Tidak Pernah menerima perlakuan bul-
lying.
2. Periksalah kembali jawaban anda dengan teliti.
NO PERNYATAAN SS S KK TP
1. Teman-teman terlihat tidak suka
kepada saya.
2. Saya dipelototi oleh teman-teman.
3. Saya dipandang sebelah mata
oleh teman-teman.

100
4. Teman-teman meremehkan ke-
mampuan yang saya miliki.
5. Saya dikucilkan di kelas.
6. Teman-teman menuduh saya
melakukan hal-hal yang tidak
saya lakukan.
7. Teman-teman menyembunyikan
peralatan sekolah saya.
8. Ban sepeda saya dikempesin oleh
teman-teman saya.
9. Saya mendapat perkataan tidak
baik dari teman melalui
Whatsapp/Instagram/Twitter.
10. Teman-teman menghindari saya.
11. Teman-teman memanggil saya
dengan sebutan yang tidak baik.
12. Saya dibentak oleh teman.
13. Teman-teman menghina keluarga
saya karena keluarga saya kurang
mampu.
14. Teman-teman memfitnah saya
atas keadaan yang tidak
sebenarnya terjadi.
15. Teman-teman menghina saya ka-
rena saya gendut/kurus.

101
16. Saya disorakin teman-teman
ketika salah mengerjakan soal di
papan tulis.
17. Kekurangan saya dipakai teman-
teman untuk mengejek saya.
18. Saya disoraki teman-teman ketika
disuruh maju kedepan oleh guru.
19. Saya ditertawakan teman-teman
ketika saya lupa membawa buku
pelajaran.
20 Saya ditertawakan teman-teman
jika tidak bisa mengerjakan soal
atau mendapat nilai yang jelek.
21. Saya dimarahi oleh teman tanpa
alasan yang jelas.
22. Saya ditampar oleh teman.
23. Teman-teman berbicara kasar
kepada saya.
24. Saya dimintai uang dengan paksa
oleh teman-teman saya.
25. Teman-teman mendorong bahu
saya hingga saya terjatuh dan ter-
jadi berulang-ulang.
26. Teman-teman mendorong tubuh
saya hingga saya terjatuh dengan
alasan yang tidak jelas.

102
27. Teman-teman merusak peralatan
sekolah saya.
28. Buku pelajaran saya dicoret-coret
oleh teman-teman.
29. Teman-teman menonjok saya
tanpa alasan yang jelas.
30. Saya ditonjok oleh teman-teman
jika tidak memberikan contekan
saat ulangan.
31. Teman-teman mengambil
peralatan sekolah saya dengan
paksa.
32. Saya dijahili oleh teman-teman
tanpa alasan yang jelas.
33. Saya dicubit teman saya hingga
lebam.

SKALA II

Kuesioner Dukungan Teman Sebaya

Bacalah setiap pernyataan ini dengan teliti. Ten-


tukanlah seberapa sering anda mengalami hal yang dimak-
sudkan dengan masing-masing pernyataan dalam
kuesioner ini. Alternatif jawaban yang disediakan ada em-
pat, yaitu:

STS : Sangat Tidak Setuju

103
TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

NO PERNYATAAN S SS TS STS
1. Teman-teman selalu
menghibur apabila saya
sedang sedih.
2. Teman-teman kurang me-
mahami atas kesulitan
yang saya alami dalam
belajar dan bersosialisasi.
3. Teman-teman mau
mendengarkan keluh
kesah permasalahan saya.
4. Teman-teman dapat di-
percaya untuk dapat me-
nyimpan rahasia saya.
5. Teman saya menganggap
hal tabu ketika saya
menceritakan masalah
pribadi.
6. Teman saya tidak nyaman
ketika saya menceritakan
masalah saya.

104
7. Teman-teman perhatian
kepada saya.
8. Teman-teman selalu
mengingatkan saya untuk
minum obat ketika saya
sedang sakit.
9. Ketika saya melanggar
aturan teman-teman mem-
biarkan saya.
10. Teman-teman mengantar
saya berobat ketika saya
sakit.
11. Saat saya membutuhkan
beberapa peralatan teman-
teman mau memin-
jamkan.
12. Ketika saya mengalami
kesulitan dalam belajar
dan bersosialisasi di
sekolah, teman-teman
tidak mau bantu.
13. Teman-teman keberatan
saat saya meminjam ba-
rang miliknya.

105
14. Teman-teman mem-
berikan pujian atas pres-
tasi yang saya raih.
15. Teman-teman akan me-
rasa ikut senang jika saya
mengerjakan tugas
dengan baik.
16. Teman-teman selalu
membedakan saya dengan
teman-teman yang lain.
17. Teman-teman mem-
berikan saya nasihat agar
saya menjadi orang yang
berguna.
18. Teman-teman menganjur-
kan agar saya lebih bersa-
bar dalam menyelesaikan
masalah.
19. Penjelasan yang diberikan
teman-teman tidak sesuai
dengan apa yang saya
harapkan.
20. Teman-teman tidak me-
negur saya ketika saya
melakukan kesalahan.

106
21. Ketika saya bimbang te-
man-teman memberikan
saya masukan.
22. Teman-teman mem-
berikan saya teguran bila
saya melakukan kesala-
han.
23. Saya jarang mendapat te-
guran dari teman-teman
atas kesalahan yang saya
perbuat.
24. Saya mendapat informasi
yang cukup tentang cara
pengembangan diri yang
baik dari teman-teman.
25. Di sekolah saya mem-
peroleh informasi yang
saya butuhkan dari teman-
teman.
26. Di sekolah saya tidak
mempunyai tempat untuk
bertanya tentang cara me-
nyelesaikan masalah.

107
LAMPIRAN 5: UJI VALIDITAS VARIABEL X & Y
Correlations
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21 X.22 X.23 X.24 X.25 X.26 X.27 X.28 X.29 X.30 X.31 X.32 Total_X
X.1 Pearson Correlation 1 .640** -0,174 -.400** .514** .333** -0,020 -.380** .287** .419** -.431** -.349** .267* .242* -.363** -.225* .276* .328** -.247* -.367** .295** .252* -.318** -.342** .449** .440** -0,189 -.416** .342** .407** -.286* -.324** 0,162
Sig. (2-tailed) 0,000 0,122 0,000 0,000 0,003 0,860 0,001 0,010 0,000 0,000 0,002 0,017 0,031 0,001 0,045 0,013 0,003 0,027 0,001 0,008 0,024 0,004 0,002 0,000 0,000 0,094 0,000 0,002 0,000 0,010 0,003 0,151
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.2 Pearson Correlation .640** 1 -0,056 -.292** .579** .477** 0,068 -.389** .625** .505** -.437** -.312** .325** .489** -.335** -.247* .479** .443** -0,200 -.405** .483** .465** -.259* -.302** .599** .602** -0,197 -.537** .433** .540** -.229* -.404** .390**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,620 0,009 0,000 0,000 0,551 0,000 0,000 0,000 0,000 0,005 0,003 0,000 0,002 0,027 0,000 0,000 0,076 0,000 0,000 0,000 0,020 0,006 0,000 0,000 0,080 0,000 0,000 0,000 0,041 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.3 Pearson Correlation -0,174 -0,056 1 0,129 -.260* -0,045 .549** .325** 0,010 -0,138 0,124 .238* 0,202 -0,185 0,169 .242* -.342** -0,212 0,110 0,204 -0,112 -0,071 0,195 .244* -.268* -0,088 0,210 0,155 -0,058 -.274* -0,060 .232* 0,181
Sig. (2-tailed) 0,122 0,620 0,252 0,020 0,689 0,000 0,003 0,931 0,221 0,272 0,034 0,072 0,100 0,135 0,031 0,002 0,059 0,331 0,069 0,321 0,532 0,083 0,029 0,016 0,439 0,062 0,169 0,607 0,014 0,596 0,038 0,107
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.4 Pearson Correlation -.400** -.292** 0,129 1 -.328** -0,197 .314** .556** -0,139 -0,162 .450** .322** -0,040 -0,155 .363** .367** -0,111 -0,196 0,158 .283* -0,202 -.227* .296** .397** -0,130 -0,161 .337** .314** -.225* -0,216 .286* .410** .254*
Sig. (2-tailed) 0,000 0,009 0,252 0,003 0,080 0,005 0,000 0,218 0,152 0,000 0,004 0,727 0,170 0,001 0,001 0,329 0,082 0,160 0,011 0,073 0,043 0,008 0,000 0,251 0,154 0,002 0,005 0,045 0,054 0,010 0,000 0,023
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.5 Pearson Correlation ** ** * ** 1 .523** -0,142 ** ** ** * 0,183 .497** -0,141 -0,120 .328** .546** -0,087 -0,104 ** ** -0,149 .497** .342** 0,058 -.309** .407** .462** **
.514 .579 -.260 -.328 -.313 .523 .516 -.279 -0,101 .471 .424 0,001 0,004 -0,187 .502
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,020 0,003 0,000 0,209 0,005 0,000 0,000 0,012 0,373 0,104 0,000 0,214 0,288 0,003 0,000 0,440 0,358 0,000 0,000 0,992 0,188 0,000 0,002 0,611 0,005 0,000 0,000 0,975 0,097 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.6 Pearson Correlation .333** .477** -0,045 -0,197 .523** 1 0,132 -.368** .502** .379** -.277* -0,202 .312** .320** -.276* -.244* .450** .236* -.305** -.243* .301** .309** -.235* -0,113 .339** .368** -0,069 -0,168 .437** .312** -0,180 -0,209 .357**
Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,689 0,080 0,000 0,242 0,001 0,000 0,001 0,013 0,072 0,005 0,004 0,013 0,029 0,000 0,035 0,006 0,030 0,007 0,005 0,036 0,320 0,002 0,001 0,546 0,137 0,000 0,005 0,110 0,062 0,001
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.7 Pearson Correlation -0,020 0,068 .549** .314** -0,142 0,132 1 .342** 0,008 -0,084 0,176 0,167 0,127 -0,111 0,212 .340** -0,051 -0,179 0,085 .233* -0,054 0,000 .248* *
.248 -0,097 -0,077 0,161 0,155 -0,039 -.256
* -0,042 0,201 .340
**

Sig. (2-tailed) 0,860 0,551 0,000 0,005 0,209 0,242 0,002 0,945 0,460 0,119 0,139 0,261 0,325 0,059 0,002 0,654 0,112 0,451 0,038 0,637 1,000 0,026 0,026 0,394 0,499 0,154 0,170 0,734 0,022 0,711 0,074 0,002
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.8 Pearson Correlation -.380** -.389** .325** .556** -.313** -.368** .342** 1 -.277* -0,187 .597** .506** -0,172 -0,166 .450** .546** -.393** -.319** .327** .482** -.260* -.311** .497** .550** -0,210 -.324** .378** .371** -.359** -.302** .250* .380** .246*
Sig. (2-tailed) 0,001 0,000 0,003 0,000 0,005 0,001 0,002 0,013 0,097 0,000 0,000 0,126 0,141 0,000 0,000 0,000 0,004 0,003 0,000 0,020 0,005 0,000 0,000 0,061 0,003 0,001 0,001 0,001 0,006 0,026 0,001 0,028
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.9 Pearson Correlation ** ** 0,010 -0,139 .523** .502** 0,008 * 1 ** * * ** * ** ** * ** ** ** ** ** 0,011 -.326** .498** .497** **
.287 .625 -.277 .578 -.272 -0,080 .264 .513 -0,134 -.225 .475 .550 -.226 -.307 .519 .498 -0,053 -0,128 .543 .413 -0,094 -0,120 .557
Sig. (2-tailed) 0,010 0,000 0,931 0,218 0,000 0,000 0,945 0,013 0,000 0,015 0,483 0,018 0,000 0,234 0,045 0,000 0,000 0,044 0,006 0,000 0,000 0,638 0,258 0,000 0,000 0,923 0,003 0,000 0,000 0,404 0,290 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.10 Pearson Correlation .419** .505** -0,138 -0,162 .516** .379** -0,084 -0,187 .578** 1 -.263* -0,112 .380** .587** -0,177 -0,150 .338** .586** -0,197 -0,135 .416** .385** -0,069 -0,011 .516** .326** 0,100 -.249* .511** .441** 0,082 -0,086 .574**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,221 0,152 0,000 0,001 0,460 0,097 0,000 0,019 0,322 0,001 0,000 0,116 0,185 0,002 0,000 0,080 0,232 0,000 0,000 0,545 0,926 0,000 0,003 0,380 0,026 0,000 0,000 0,472 0,449 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.11 Pearson Correlation ** ** 0,124 .450** -.279* -.277* 0,176 .597** -.272* -.263* 1 .433** -.254* -.233* .476** .459** -.435** -.356** .371** .483** -.397** ** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** 0,116
-.431 -.437 -.458 .432 .450 -.374 -.497 .376 .525 -.437 -.339 .284 .441
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,272 0,000 0,012 0,013 0,119 0,000 0,015 0,019 0,000 0,023 0,037 0,000 0,000 0,000 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,001 0,000 0,000 0,002 0,011 0,000 0,307
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

106
X.12 Pearson Correlation -.349** -.312** .238* .322** -0,101 -0,202 0,167 .506** -0,080 -0,112 .433** 1 -0,091 -0,022 .410** .406** -0,182 -0,111 .316** .586** -0,101 -0,140 .525** .567** -0,157 -.369** .481** .403** -.266* -.244* .246* .456** .376**
Sig. (2-tailed) 0,002 0,005 0,034 0,004 0,373 0,072 0,139 0,000 0,483 0,322 0,000 0,424 0,844 0,000 0,000 0,106 0,328 0,004 0,000 0,371 0,216 0,000 0,000 0,163 0,001 0,000 0,000 0,017 0,029 0,028 0,000 0,001
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.13 Pearson Correlation .267* .325** 0,202 -0,040 0,183 .312** 0,127 -0,172 .264* .380** -.254* -0,091 1 0,119 0,065 0,076 .247* 0,157 -0,065 -0,144 0,096 0,213 -0,162 -0,038 0,090 .352** 0,045 -0,093 .308** .229* -0,170 -0,062 .363**
Sig. (2-tailed) 0,017 0,003 0,072 0,727 0,104 0,005 0,261 0,126 0,018 0,001 0,023 0,424 0,294 0,570 0,506 0,027 0,165 0,568 0,203 0,396 0,058 0,151 0,740 0,425 0,001 0,693 0,413 0,005 0,041 0,132 0,588 0,001
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.14 Pearson Correlation .242* .489** -0,185 -0,155 .497** .320** -0,111 -0,166 .513** .587** -.233* -0,022 0,119 1 -.236* -0,205 .474** .590** -.233* -0,180 .630** .541** 0,082 -0,160 .683** .433** 0,035 -.275* .344** .537** 0,003 -0,169 .537**
Sig. (2-tailed) 0,031 0,000 0,100 0,170 0,000 0,004 0,325 0,141 0,000 0,000 0,037 0,844 0,294 0,035 0,068 0,000 0,000 0,038 0,109 0,000 0,000 0,470 0,156 0,000 0,000 0,758 0,013 0,002 0,000 0,980 0,133 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.15 Pearson Correlation -.363** -.335** 0,169 .363** -0,141 -.276* 0,212 .450** -0,134 -0,177 .476** .410** 0,065 -.236* 1 .518** -.390** -.249* .281* .517** -.290** -0,185 .493** .384** -.341** -.382** .410** .530** -.258* -.325** .413** .377** .269*
Sig. (2-tailed) 0,001 0,002 0,135 0,001 0,214 0,013 0,059 0,000 0,234 0,116 0,000 0,000 0,570 0,035 0,000 0,000 0,026 0,012 0,000 0,009 0,101 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000 0,000 0,021 0,003 0,000 0,001 0,016
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.16 Pearson Correlation -.225* -.247* .242* .367** -0,120 -.244* .340** .546** -.225* -0,150 .459** .406** 0,076 -0,205 .518** 1 -.331** -0,181 .461** .503** -0,175 -0,095 .368** .617** -.276* -.277* .225* .307** -.284* -0,211 0,188 .359** .335**
Sig. (2-tailed) 0,045 0,027 0,031 0,001 0,288 0,029 0,002 0,000 0,045 0,185 0,000 0,000 0,506 0,068 0,000 0,003 0,109 0,000 0,000 0,121 0,402 0,001 0,000 0,013 0,013 0,045 0,006 0,011 0,060 0,096 0,001 0,002
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.17 Pearson Correlation * ** ** ** ** -0,051 -.393** .475** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** * *
.276 .479 -.342 -0,111 .328 .450 .338 -.435 -0,182 .247 .474 -.390 -.331 1 .402 -.368 -.418 .497 .390 -.246 -.382 .589 .519 -0,096 -.414 .441 .553 -0,205 -.265 .271
Sig. (2-tailed) 0,013 0,000 0,002 0,329 0,003 0,000 0,654 0,000 0,000 0,002 0,000 0,106 0,027 0,000 0,000 0,003 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,028 0,000 0,000 0,000 0,396 0,000 0,000 0,000 0,068 0,018 0,015
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.18 Pearson Correlation ** ** ** * -0,179 -.319** .550** ** ** ** * ** 1 -0,166 -0,214 .690** ** 0,025 -0,163 .690** .458** -0,042 -.360** .497** .506** -0,124 -0,144 **
.328 .443 -0,212 -0,196 .546 .236 .586 -.356 -0,111 0,157 .590 -.249 -0,181 .402 .636 .491
Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,059 0,082 0,000 0,035 0,112 0,004 0,000 0,000 0,001 0,328 0,165 0,000 0,026 0,109 0,000 0,141 0,056 0,000 0,000 0,825 0,149 0,000 0,000 0,710 0,001 0,000 0,000 0,273 0,204 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.19 Pearson Correlation * ** 0,085 .327** -.226* -0,197 .371** ** * * ** ** 1 .373** -.228* * ** ** * *
-.247 -0,200 0,110 0,158 -0,087 -.305 .316 -0,065 -.233 .281 .461 -.368 -0,166 -.228 0,173 .363 -.341 -0,190 0,115 .259 -0,184 -0,200 0,067 .279 0,108
Sig. (2-tailed) 0,027 0,076 0,331 0,160 0,440 0,006 0,451 0,003 0,044 0,080 0,001 0,004 0,568 0,038 0,012 0,000 0,001 0,141 0,001 0,042 0,042 0,125 0,001 0,002 0,092 0,309 0,020 0,103 0,075 0,553 0,012 0,340
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.20 Pearson Correlation ** ** * * * ** ** ** ** ** ** ** ** 1 -.234*
* ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** *
-.367 -.405 0,204 .283 -0,104 -.243 .233 .482 -.307 -0,135 .483 .586 -0,144 -0,180 .517 .503 -.418 -0,214 .373 -.268 .581 .537 -.291 -.520 .443 .563 -.302 -.376 .317 .485 .277
Sig. (2-tailed) 0,001 0,000 0,069 0,011 0,358 0,030 0,038 0,000 0,006 0,232 0,000 0,000 0,203 0,109 0,000 0,000 0,000 0,056 0,001 0,037 0,016 0,000 0,000 0,009 0,000 0,000 0,000 0,007 0,001 0,004 0,000 0,013
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.21 Pearson Correlation ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** * * 1 .774** 0,013 -.226* ** ** ** ** ** * ** **
.295 .483 -0,112 -0,202 .471 .301 -0,054 -.260 .519 .416 -.397 -0,101 0,096 .630 -.290 -0,175 .497 .690 -.228 -.234 .727 .421 -0,033 -.397 .513 .563 -.242 -.319 .469
Sig. (2-tailed) 0,008 0,000 0,321 0,073 0,000 0,007 0,637 0,020 0,000 0,000 0,000 0,371 0,396 0,000 0,009 0,121 0,000 0,000 0,042 0,037 0,000 0,907 0,044 0,000 0,000 0,774 0,000 0,000 0,000 0,031 0,004 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

107
X.22 Pearson Correlation * ** * ** ** 0,000 ** ** ** ** ** -0,095 .390** .636** -.228* -.268* .774** 1 -0,023 -0,191 .610** ** ** ** ** ** **
.252 .465 -0,071 -.227 .424 .309 -.311 .498 .385 -.458 -0,140 0,213 .541 -0,185 .544 -0,180 -.319 .471 .494 -0,199 -.397 .430
Sig. (2-tailed) 0,024 0,000 0,532 0,043 0,000 0,005 1,000 0,005 0,000 0,000 0,000 0,216 0,058 0,000 0,101 0,402 0,000 0,000 0,042 0,016 0,000 0,838 0,090 0,000 0,000 0,111 0,004 0,000 0,000 0,076 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.23 Pearson Correlation -.318** -.259* 0,195 .296** 0,001 -.235* .248* .497** -0,053 -0,069 .432** .525** -0,162 0,082 .493** .368** -.246* 0,025 0,173 .581** 0,013 -0,023 1 .400** -0,044 -.341** .543** .371** -0,215 -0,196 .273* .315** .418**
Sig. (2-tailed) 0,004 0,020 0,083 0,008 0,992 0,036 0,026 0,000 0,638 0,545 0,000 0,000 0,151 0,470 0,000 0,001 0,028 0,825 0,125 0,000 0,907 0,838 0,000 0,701 0,002 0,000 0,001 0,056 0,082 0,014 0,004 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.24 Pearson Correlation -.342** -.302** .244* .397** -0,149 -0,113 .248* .550** -0,128 -0,011 .450** .567** -0,038 -0,160 .384** .617** -.382** -0,163 .363** .537** -.226* -0,191 .400** 1 -.313** -.298** .348** .354** -.264* -.237* .280* .429** .348**
Sig. (2-tailed) 0,002 0,006 0,029 0,000 0,188 0,320 0,026 0,000 0,258 0,926 0,000 0,000 0,740 0,156 0,000 0,000 0,000 0,149 0,001 0,000 0,044 0,090 0,000 0,005 0,007 0,002 0,001 0,018 0,034 0,012 0,000 0,002
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.25 Pearson Correlation .449** .599** -.268* -0,130 .497** .339** -0,097 -0,210 .543** .516** -.374** -0,157 0,090 .683** -.341** -.276* .589** .690** -.341** -.291** .727** .610** -0,044 -.313** 1 .558** -0,131 -.419** .489** .545** -.263* -.374** .452**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000
0,016 0,251 0,000 0,002 0,394 0,061 0,000 0,000 0,001 0,163 0,425 0,000 0,002 0,013 0,000 0,000 0,002 0,009 0,000 0,000 0,701 0,005 0,000 0,245 0,000 0,000 0,000 0,019 0,001 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.26 Pearson Correlation .440** .602** -0,088 -0,161 .342** .368** -0,077 -.324** .413** .326** -.497** -.369** .352** .433** -.382** -.277* .519** .458** -0,190 -.520** .421** .544** -.341** -.298** .558** 1 -.404** -.522** .495** .629** -.272* -.479** .245*
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,439 0,154 0,002 0,001 0,499 0,003 0,000 0,003 0,000 0,001 0,001 0,000 0,000 0,013 0,000 0,000 0,092 0,000 0,000 0,000 0,002 0,007 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,015 0,000 0,029
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.27 Pearson Correlation -0,189 -0,197 0,210 .337** 0,058 -0,069 0,161 .378** 0,011 0,100 .376** .481** 0,045 0,035 .410** .225* -0,096 -0,042 0,115 .443** -0,033 -0,180 .543** .348** -0,131 -.404** 1 .400** -0,174 -.221* .374** .649** .461**
Sig. (2-tailed) 0,094 0,080 0,062 0,002 0,611 0,546 0,154 0,001 0,923 0,380 0,001 0,000 0,693 0,758 0,000 0,045 0,396 0,710 0,309 0,000 0,774 0,111 0,000 0,002 0,245 0,000 0,000 0,124 0,049 0,001 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.28 Pearson Correlation -.416** -.537** 0,155 .314** -.309** -0,168 0,155 .371** -.326** -.249* .525** .403** -0,093 -.275* .530** .307** -.414** -.360** .259* .563** -.397** -.319** .371** .354** -.419** -.522** .400** 1 -.304** -.547** .381** .648** 0,109
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,169 0,005 0,005 0,137 0,170 0,001 0,003 0,026 0,000 0,000 0,413 0,013 0,000 0,006 0,000 0,001 0,020 0,000 0,000 0,004 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000 0,006 0,000 0,000 0,000 0,337
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.29 Pearson Correlation .342** .433** -0,058 -.225* .407** .437** -0,039 -.359** .498** .511** -.437** -.266* .308** .344** -.258* -.284* .441** .497** -0,184 -.302** .513** .471** -0,215 -.264* .489** .495** -0,174 -.304** 1 .574** -0,185 -.323** .361**
Sig. (2-tailed) 0,002 0,000 0,607 0,045 0,000 0,000 0,734 0,001 0,000 0,000 0,000 0,017 0,005 0,002 0,021 0,011 0,000 0,000 0,103 0,007 0,000 0,000 0,056 0,018 0,000 0,000 0,124 0,006 0,000 0,101 0,004 0,001
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.30 Pearson Correlation .407** .540** -.274* -0,216 .462** .312** -.256* -.302** .497** .441** -.339** -.244* .229* .537** -.325** -0,211 .553** .506** -0,200 -.376** .563** .494** -0,196 -.237* .545** .629** -.221* -.547** .574** 1 -0,217 -.431** .329**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,014 0,054 0,000 0,005 0,022 0,006 0,000 0,000 0,002 0,029 0,041 0,000 0,003 0,060 0,000 0,000 0,075 0,001 0,000 0,000 0,082 0,034 0,000 0,000 0,049 0,000 0,000 0,053 0,000 0,003
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.31 Pearson Correlation -.286* -.229* -0,060 .286* 0,004 -0,180 -0,042 .250* -0,094 0,082 .284* .246* -0,170 0,003 .413** 0,188 -0,205 -0,124 0,067 .317** -.242* -0,199 .273* .280* -.263* -.272* .374** .381 ** -0,185 -0,217 1 .488** 0,200
Sig. (2-tailed) 0,010 0,041 0,596 0,010 0,975 0,110 0,711 0,026 0,404 0,472 0,011 0,028 0,132 0,980 0,000 0,096 0,068 0,273 0,553 0,004 0,031 0,076 0,014 0,012 0,019 0,015 0,001 0,000 0,101 0,053 0,000 0,076
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
X.32 Pearson Correlation -.324** -.404** .232* .410** -0,187 -0,209 0,201 .380** -0,120 -0,086 .441** .456** -0,062 -0,169 .377** .359** -.265* -0,144 .279* .485** -.319** -.397** .315** .429** -.374** -.479** .649** .648** -.323** -.431** .488** 1 .273*
Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,038 0,000 0,097 0,062 0,074 0,001 0,290 0,449 0,000 0,000 0,588 0,133 0,001 0,001 0,018 0,204 0,012 0,000 0,004 0,000 0,004 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,004 0,000 0,000 0,014
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Total_X Pearson Correlation 0,162 .390** 0,181 .254* .502** .357** .340** .246* .557** .574** 0,116 .376** **
.363 .537
** *
.269 .335
** *
.271 .491
** 0,108 .277* .469** .430** .418** .348** .452** .245* .461** 0,109 .361** .329** 0,200 .273* 1
Sig. (2-tailed) 0,151 0,000 0,107 0,023 0,000 0,001 0,002 0,028 0,000 0,000 0,307 0,001 0,001 0,000 0,016 0,002 0,015 0,000 0,340 0,013 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000 0,029 0,000 0,337 0,001 0,003 0,076 0,014
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

108
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Y.12 Y.13 Y.14 Y.15 Y.16 Y.17 Y.18 Y.19 Y.20 Y.21 Y.22 Y.23 Y.24 Y.25 Y.26 Y.27 Y.28 Y.29 Y.30 Y.31 Y.32 Y.33 Total_Y
Y.1 Pearson Correlation 1 .435** .543** .454** .379** .238* 0,182 .289** .384** .542** .312** .407** .368** .326** .377** .286* .492** .334** .337** .291** .467** .227* .322** .326** 0,206 .292** .404** .364** .289** .335** .437** .491** .352** .526**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,001 0,033 0,106 0,009 0,000 0,000 0,005 0,000 0,001 0,003 0,001 0,010 0,000 0,002 0,002 0,009 0,000 0,043 0,004 0,003 0,066 0,009 0,000 0,001 0,009 0,002 0,000 0,000 0,001 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.2 Pearson Correlation .435** 1 .422** .333** .536** .349** .267* 0,211 .527** .534** .561** .449** .529** .459** .481** .458** .434** .539** .552** .417** .447** .284* .375** .308** .345** .478** .463** .391** .360** .498** .513** .468** .371** .622**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,003 0,000 0,002 0,016 0,061 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,011 0,001 0,005 0,002 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.3 Pearson Correlation .543** .422** 1 .693** .590** .347** .311** 0,176 .502** .637** .443** .607** .547** .506** .508** .546** .623** .505** .436** .459** .626** .308** .435** .346** .535** .505** .566** .498** .243* .332** .582** .586** .399** .704**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,005 0,118 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,006 0,000 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000 0,030 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.4 Pearson Correlation .454** .333** .693** 1 .470** .378** .315** .265* .501** .495** .483** .572** .506** .512** .589** .488** .541** .537** .417** .592** .551** .299** .550** .350** .387** .422** .591** .461** .268* .276* .543** .589** .428** .690**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,003 0,000 0,000 0,001 0,004 0,017 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,007 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,016 0,013 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.5 Pearson Correlation .379** .536** .590** .470** 1 .352** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.333 .394 .470 .515 .382 .551 .725 .567 .532 .609 .545 .594 .592 .566 .613 .501 .411 .369 .545 .604 .626 .584 .421 .541 .647 .561 .613
** ** ** ** ** ** ** ** **
.740
**

Sig. (2-tailed) 0,001 0,000 0,000 0,000 0,001 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.6 Pearson Correlation .238* .349** .347** .378** .352** 1 .484** .333** .492** .398** .537** .468** .466** .716** .516** .329** .380** .383** .398** .486** .410** .313** .387** .320** .360** .400** .444** .385** .283* .321** .469** .350** .410** .598**
Sig. (2-tailed) 0,033 0,002 0,002 0,001 0,001 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,005 0,000 0,004 0,001 0,000 0,000 0,000 0,011 0,004 0,000 0,001 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.7 Pearson Correlation 0,182 .267* .311** .315** **
.333 .484
** 1 0,216 .412** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.364 .410 .473 .264 .491 .498 .569 .460 .543 .420 .506 .351 .327 .442 .482 .340 .386 .550 .460 0,179 .229
** ** ** ** * ** **
.426 .429 .338
**
.585
**

Sig. (2-tailed) 0,106 0,016 0,005 0,004 0,003 0,000 0,054 0,000 0,001 0,000 0,000 0,018 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,003 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000 0,000 0,112 0,041 0,000 0,000 0,002 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.8 Pearson Correlation .289** 0,211 0,176 .265* .394** .333** 0,216 1 .227* .397** .254* .445** .472** .389** .274* .296** .264* .364** .503** .376** .317** .487** .253* .552** .273* .255* .460** .410** .366** .399** .510** .317** .399** .483**
Sig. (2-tailed) 0,009 0,061 0,118 0,017 0,000 0,003 0,054 0,043 0,000 0,023 0,000 0,000 0,000 0,014 0,008 0,018 0,001 0,000 0,001 0,004 0,000 0,024 0,000 0,014 0,022 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,004 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.9 Pearson Correlation .384** .527** .502** .501** ** **
.470 .492 .412 .227
** * 1 **
.587 .714
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.589 .490 .652 .556 .537 .682 .569 .523 .574 .632 .326 .569 .371 .524 .544 .649 .589 .240 .338 .634 .606 .505
** ** * ** ** ** **
.763
**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,043 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,032 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.10 Pearson Correlation .542** .534** .637** .495** .515** .398** .364** .397** .587** 1 .540** .598** .624** .549** .528** .579** .576** .555** .556** .589** .573** .374** .431** .603** .464** .511** .648** .596** .430** .524** .634** .575** .602** .762**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.11 Pearson Correlation .312** .561** ** **
.443 .483 .382 .537
** ** ** * **
.410 .254 .714 .540
** 1 ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.590 .359 .731 .480 .491 .654 .542 .545 .625 .476 .378 .493 .321 .515 .577 .561 .535 .315 .405 .591 .537 .470
** ** ** ** ** ** **
.728
**

Sig. (2-tailed) 0,005 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,023 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,004 0,000 0,000 0,000 0,000 0,004 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

109
Y.12 Pearson Correlation .407** .449** .607** .572** .551** .468** .473** .445** .589** .598** .590** 1 .586** .595** .619** .653** .612** .701** .632** .657** .725** .529** .644** .519** .564** .660** .769** .628** .443** .476** .703** .608** .478** .831**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.13 Pearson Correlation .368** .529** ** ** ** ** *
.547 .506 .725 .466 .264 .472 .490
** ** ** **
.624 .359 .586
** 1 .453** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.567 .554 .521 .565 .550 .579 .535 .409 .433 .562 .366 .506 .660 .504 .552 .612 .630 .460 .610
** ** ** **
.731
** ** ** **

Sig. (2-tailed) 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,018 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.14 Pearson Correlation .326** .459** .506** .512** .567** .716** .491** .389** .652** .549** .731** .595** .453** 1 .591** .567** .646** .553** .601** .699** .604** .444** .553** .391** .572** .560** .641** .642** .290** .409** .623** .590** .518** .792**
Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,009 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.15 Pearson Correlation .377** .481** .508** .589** .532** .516** .498** .274* .556** .528** .480** .619** .567** .591** 1 .530** .581** .554** .498** .674** .599** .376** .607** .461** .437** .507** .671** .471** .296** .410** .689** .624** .479** .759**
Sig. (2-tailed) 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,014 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,008 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.16 Pearson Correlation .286* .458** ** ** ** ** ** ** **
.546 .488 .609 .329 .569 .296 .537 .579 .491 .653
** ** ** ** **
.554 .567 .530
** 1 **
.687 .768
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.603 .738 .614 .494 .470 .410 .637 .625 .697 .644 .328 .422 .627 .629 .580
** ** **
.783
** ** **

Sig. (2-tailed) 0,010 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,008 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.17 Pearson Correlation .492** .434** .623** .541** .545** .380** .460** .264* .682** .576** .654** .612** .521** .646** .581** .687** 1 .654** .563** .609** .535** .431** .446** .416** .565** .602** .695** .654** .372** .484** .670** .720** .489** .798**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,018 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.18 Pearson Correlation .334** .539** .505** .537** .594** .383** .543** .364** .569** .555** .542** .701** .565** .553** .554** .768** .654** 1 .629** .649** .634** .410** .559** .443** .616** .623** .713** .665** .424** .489** .674** .661** .648** .811**
Sig. (2-tailed) 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.19 Pearson Correlation .337** .552** .436** .417** .592** .398** .420** .503** .523** .556** .545** .632** .550** .601** .498** .603** .563** .629** 1 .653** .558** .639** .418** .565** .571** .656** .785** .663** .385** .481** .782** .632** .465** .776**
Sig. (2-tailed) 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.20 Pearson Correlation .291** .417** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.459 .592 .566 .486 .506 .376 .574 .589 .625 .657 .579 .699 .674 .738
** ** ** ** ** ** **
.609 .649 .653
** 1 **
.554 .477
** ** ** ** ** ** ** ** **
.580 .457 .615 .604 .738 .588 .319 .375 .719 .556 .596
** **
.808
** **

Sig. (2-tailed) 0,009 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,004 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.21 Pearson Correlation .467** .447** .626** .551** .613** .410** .351** .317** .632** .573** .476** .725** .535** .604** .599** .614** .535** .634** .558** .554** 1 .423** .609** .408** .536** .613** .627** .517** .358** .427** .605** .653** .470** .771**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,004 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.22 Pearson Correlation .227* .284* .308** .299** .501** .313** .327** .487** .326** .374** .378** .529** .409** .444** .376** .494** .431** .410** .639** .477** .423** 1 .284* .429** .506** .748** .587** .417** .570** .531** .644** .400** .346** .601**
Sig. (2-tailed) 0,043 0,011 0,006 0,007 0,000 0,005 0,003 0,000 0,003 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,011 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

110
Y.23 Pearson Correlation .322** .375** ** ** **
.435 .550 .411 .387 .442
** ** * ** ** ** ** ** ** ** **
.253 .569 .431 .493 .644 .433 .553 .607 .470 .446 .559 .418 .580 .609
** ** **
.284
** ** * 1 .357** .412** ** ** ** ** **
.444 .576 .502 .319 .338 .547 .578 .406
** ** **
.689
**

Sig. (2-tailed) 0,004 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,024 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,011 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,004 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.24 Pearson Correlation .326** .308** .346** .350** .369** .320** .482** .552** .371** .603** .321** .519** .562** .391** .461** .410** .416** .443** .565** .457** ** **
.408 .429 .357 ** 1 .275* .370** .628** .504** .442** .524** .457** .431** .428** .611**
Sig. (2-tailed) 0,003 0,005 0,002 0,001 0,001 0,004 0,000 0,000 0,001 0,000 0,004 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,014 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.25 Pearson Correlation 0,206 .345** .535** .387** .545** .360** .340** .273* .524** .464** .515** .564** .366** .572** .437** .637** .565** .616** .571** .615** .536** .506** .412** .275* 1 .800** .580** .572** .237* .366** .704** .576** .455** .692**
Sig. (2-tailed) 0,066 0,002 0,000 0,000 0,000 0,001 0,002 0,014 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,014 0,000 0,000 0,000 0,034 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.26 Pearson Correlation .292** .478** .505** .422** .604** .400** .386** .255* .544** .511** .577** .660** .506** .560** .507** .625** .602** .623** .656** .604** .613** .748** .444** **
.370 .800 ** 1 .685** .504** .591** .659** .697** .532** .428** .763**
Sig. (2-tailed) 0,009 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,022 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.27 Pearson Correlation .404** .463** .566** .591** .626** .444** .550** .460** .649** .648** .561** .769** .660** .641** .671** .697** .695** .713** .785** .738** .627** .587** .576** .628** .580** .685** 1 .782** .456** .536** .822** .713** .592** .886**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.28 Pearson Correlation .364** .391**
.498** .461** .584** .385** .460** .410** .589** .596** .535** .628** .504** .642** .471** .644** .654** .665** .663** .588** .517** .417** .502** .504** .572** .504** .782** 1 .262* .379** .667** .663** .596** .771**
Sig. (2-tailed) 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,019 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.29 Pearson Correlation .289** .360**.243* .268* .421** .283* 0,179 .366** .240* .430** .315** .443** .552** .290** .296** .328** .372** .424** .385** .319** .358** .570** .319** .442** .237* **
.591 .456 **
.262* 1 .851** .368** .245* .377** .512**
Sig. (2-tailed) 0,009 0,001 0,030 0,016 0,000 0,011 0,112 0,001 0,032 0,000 0,004 0,000 0,000 0,009 0,008 0,003 0,001 0,000 0,000 0,004 0,001 0,000 0,004 0,000 0,034 0,000 0,000 0,019 0,000 0,001 0,029 0,001 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.30 Pearson Correlation .335** .498** .332** .276* .541** .321** .229* .399** .338** .524** .405** .476** .612** .409** .410** .422** .484** .489** .481** .375** .427** .531** .338** .524** .366** .659** .536** .379** .851** 1 .454** .420** .545** .619**
Sig. (2-tailed) 0,002 0,000 0,003 0,013 0,000 0,004 0,041 0,000 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,002 0,000 0,001 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.31 Pearson Correlation .437** .513** .582** .543** .647** .469** .426** .510** .634** .634** .591** .703** .630** .623** .689** .627** .670** .674** .782** .719** .605** .644** .547** .457** .704** .697** .822** .667** .368** .454** 1 .754** .622** .862**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.32 Pearson Correlation .491** .468** .586** .589** .561** .350** .429** .317** .606** .575** .537** .608** .460** .590** .624** .629** .720** .661** .632** .556** .653** .400** .578** .431** .576** .532** .713** .663** .245* **
.420 .754 ** 1 .572** .795**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,004 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,029 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Y.33 Pearson Correlation .352** .371** .399** .428** .613** .410** .338** .399** .505** .602** .470** .478** .610** .518** .479** .580** .489** .648** .465** .596** .470** .346** .406** .428** .455** .428** .592** .596** .377** .545** .622** .572** 1 .693**
Sig. (2-tailed) 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Total_Y Pearson Correlation .526** .622** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.704 .690 .740 .598 .585 .483 .763 .762 .728 .831 .731 .792 .759 .783 .798 .811 .776 .808 .771 .601 .689 .611 .692 .763 .886 .771 .512 .619 .862 .795 .693
** ** ** ** ** ** ** ** ** 1
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

111
LAMPIRAN 6: TABULASI DATA VARIABEL X

Variabel X (Dukungan Teman Sebaya)


Respond
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 TOTAL
1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 69
2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 1 1 3 4 1 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 83
3 4 2 4 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 71
4 4 1 4 4 1 1 4 4 1 2 4 1 1 4 4 1 4 4 1 1 4 4 2 3 4 1 69
5 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 1 2 3 3 1 4 3 2 2 4 3 2 3 3 2 67
6 2 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 70
7 2 3 3 3 3 2 2 1 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 60
8 3 3 4 3 2 2 3 3 2 1 4 2 2 3 3 3 4 2 4 2 3 1 4 2 3 3 71
9 2 3 2 2 2 3 2 1 3 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 4 61
10 4 3 4 4 2 2 4 4 3 1 4 1 1 4 3 2 2 1 2 3 4 3 2 3 3 2 71
11 3 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 66
12 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 70
13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 52
14 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 60
15 3 2 3 4 3 1 3 2 2 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 1 4 3 1 69
16 4 3 4 4 4 1 4 3 2 4 4 1 1 4 4 1 4 4 1 1 4 4 2 4 4 2 78
17 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 62
18 3 2 3 3 2 1 3 3 1 2 4 1 1 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 4 3 2 63
19 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 59
20 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 67
21 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 67
22 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 4 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 70
23 2 3 2 2 3 3 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 62
24 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 61
25 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 1 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 68
26 3 2 3 3 1 2 3 4 2 3 4 2 1 3 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 65
27 2 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1 1 4 1 2 2 2 2 1 4 1 3 1 2 3 2 49
28 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 67
29 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 73
30 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 65
31 4 2 4 1 2 2 4 4 2 3 4 4 2 3 4 1 4 4 3 1 4 4 2 4 4 1 77
32 3 3 3 3 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 52
33 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 69
34 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 4 4 2 3 4 3 2 4 4 2 4 4 2 78
35 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 4 3 1 3 3 2 2 4 3 2 1 3 2 65
36 3 2 3 3 3 2 2 1 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 1 62
37 4 2 4 4 4 1 4 4 2 3 4 2 3 4 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 77
38 2 4 2 2 3 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 73
39 3 2 3 3 1 1 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 4 4 2 2 4 3 2 4 3 1 67
40 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 68

112
41 3 4 1 3 4 3 4 2 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74
42 3 2 3 1 2 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 69
43 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 1 60
44 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 68
45 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 65
46 3 2 4 4 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 69
47 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 4 4 2 2 3 3 2 3 3 2 70
48 4 2 4 4 2 1 3 3 2 3 3 1 2 4 4 1 4 4 1 1 4 4 1 4 4 1 71
49 2 3 2 1 1 2 2 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 64
50 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 4 1 2 4 3 2 4 3 3 2 4 3 2 4 4 1 75
51 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 69
52 3 1 4 4 1 1 4 4 3 2 4 1 1 4 4 1 4 4 2 2 3 3 2 4 4 1 71
53 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 75
54 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 41
55 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 67
56 4 2 3 3 2 2 4 4 2 3 4 2 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 4 1 73
57 3 2 3 1 2 2 3 3 1 1 4 1 1 3 4 1 3 3 2 2 4 3 2 3 3 2 62
58 4 1 3 3 2 2 4 4 2 4 4 2 3 3 4 2 4 4 2 3 4 4 2 4 4 2 80
59 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 67
60 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 78
61 1 4 1 1 4 4 1 1 4 4 1 4 4 1 1 4 1 1 4 4 1 1 4 1 1 4 62
62 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 65
63 2 4 1 2 3 3 4 2 2 2 1 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 58
64 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 69
65 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 68
66 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 3 2 68
67 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 64
68 1 4 4 1 1 4 3 3 4 1 3 4 4 1 4 4 3 3 4 4 3 1 4 2 3 4 77
69 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 73
70 4 2 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 2 1 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 3 2 72
71 4 2 4 3 1 1 4 4 3 3 4 1 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 74
72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 57
73 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 68
74 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 69
75 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 70
76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78
77 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 94
78 2 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 61
79 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 67
80 3 4 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 78

113
LAMPIRAN 7: TABULASI DATA VARIABEL Y

Variabel Y (Bullying )
Respond
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Y31 Y32 Y33 TOTAL
1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 128
2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
3 3 3 4 4 4 3 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 130
5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 129
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 129
7 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 113
8 3 4 2 1 4 3 3 4 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 4 2 2 4 1 3 4 4 2 3 4 4 3 2 3 89
9 1 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126
10 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
11 3 4 3 2 4 4 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 106
12 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 121
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132
14 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 124
15 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 129
16 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 131
17 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 130
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 131
19 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 127
20 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128
21 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
22 3 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 121
23 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 127
24 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
25 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 124
26 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123
27 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 117
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 131
29 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128
30 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 129
31 3 4 3 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
32 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128
33 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 116
34 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 122
35 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
36 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
37 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 121
38 3 4 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 123
39 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 122
40 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 121

114
41 4 4 4 1 4 1 1 4 3 4 1 3 4 1 1 3 3 3 4 1 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 100
42 3 3 2 2 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
43 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126
44 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123
45 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 122
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132
47 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 125
48 4 4 3 3 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 117
49 3 3 3 3 4 1 3 4 1 3 1 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 107
50 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126
51 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 115
52 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 121
53 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
54 2 3 1 1 1 3 3 4 1 2 2 2 1 3 1 2 1 1 4 2 2 4 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 69
55 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
56 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 129
57 3 4 3 4 4 2 3 4 1 3 1 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 113
58 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 127
59 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 119
60 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 118
61 2 2 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 3 2 1 1 1 1 3 1 3 48
62 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126
63 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 4 1 2 2 4 4 92
64 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 128
65 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 127
66 3 3 2 2 4 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 4 2 4 2 3 3 2 4 4 2 2 3 89
67 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 127
68 3 3 1 1 2 1 3 4 3 3 4 3 2 2 1 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 101
69 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
70 3 3 1 1 1 3 1 4 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 4 4 1 1 4 60
71 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 105
72 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 82
73 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 102
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132
75 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 3 4 4 2 2 4 4 2 2 3 82
76 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 106
77 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 3 3 1 1 2 70
78 2 3 2 1 4 4 2 4 1 3 1 3 4 3 1 3 1 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 1 4 94
79 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 120
80 3 3 1 1 4 2 1 4 1 2 1 1 2 3 1 3 2 2 2 2 3 4 1 2 3 3 1 1 4 4 2 2 4 75

115

Anda mungkin juga menyukai