Anda di halaman 1dari 126

PENINGKATAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS)

PESERTA DIDIK KELAS XI SMA YP UNILA BANDAR


LAMPUNG MELALUI DISKUSI INTERAKTIF
MENGGUNAKAN APLIKASI EDPUZZLE

Oleh

ALMA ALIYA JACINDA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar


SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
ABSTRAK

PENINGKATAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS)


PESERTA DIDIK KELAS XI SMA YP UNILA BANDAR
LAMPUNG MELALUI DISKUSI INTERAKTIF
MENGGUNAKAN APLIKASI EDPUZZLE

Oleh

ALMA ALIYA JACINDA

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatan HOTS peserta didik kelas XI
SMA YP Unila Bandar Lampung dalam pembelajaran materi pokok sistem
reproduksi manusia menggunakan diskusi interaktif melalui Aplikasi EdPuzzle.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap. Desain penelitian yang digunakan
adalah one group pretest posttest design. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas XI
MIPA 2 yang berjumlah 30 orang, diambil dengan teknik purposive sampling. Data
Peningkatan HOTS diperoleh melalui pretest dan posttest, yang hasilnya dianalisis
menggunakan uji-t berpasangan (Paired Sample t-Test) dengan bantuan IBM SPSS
Statistics Version 25. Pendapat siswa tentang pembelajaran melalui diskusi interaktif
dan Aplikasi EdPuzzle dikumpulkan menggunakan angket dan dianalisis dengan
bantuan Microsoft Excel Version 16.49.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan HOTS peserta didik
sebelum dan setelah penerapan pembelajaran melalui diskusi interaktif menggunakan
Aplikasi EdPuzzle pada taraf signifikansi 0,05 dengan nilai sig (2-tailed) 0 < 0,05 an
rerata N-gain sebesar 0,41 dengan kriteria sedang. Berdasarkan perolehan hasil
angket tanggapan, sebagian besar peserta didik setuju dengan pembelajaran diskusi
interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle yang diterapkan oleh peneliti. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa, terdapat peningkatan Higher Order Thinking Skills
(HOTS) peserta didik oleh pembelajaran berorientasi diskusi Interaktif menggunakan
Aplikasi EdPuzzle dan pembelajaran seperti ini dapat diterima baik oleh peserta
didik.
Kata kunci: diskusi interaktif, EdPuzzle, Higher Order Thinking Skills
ABSTRACT

IMPROVEMENT OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS)


STUDENTS OF CLASS XI SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG
THROUGH INTERACTIVE DISCUSSION
USING EDPUZZLE APPLICATION

By

ALMA ALIYA JACINDA

The purpose of this research was to examine the increase HOTS of students at XI
grade in YP Unila Senior High School Bandar Lampung with interactive discussion
learning using the EdPuzzle Application on human reproductive system material.
This research was conducted on even semester. The design of this research was the
one group pretest-posttest design. The research sample was 30 students of class XI
MIPA 2, that taken by purposive sampling technique. HOTS improvement data was
obtained through pretest and posttest, the results of which were analyzed using Paired
Sample t-Test with IBM SPSS Statistics Version 25. Student opinions about learning
through interactive discussion and EdPuzzle Application were collected using a ques-
tionnaire and analyzed with Microsoft Excel Version 16.49.

The results showed that there was a significant difference in students’ HOTS between
before and after the implementation of learning through interactive discussion using
EdPuzzle application at 0,05 significance level with sig (2-tailed) value was 0 < 0,05
and N-gain average was 0,41 in medium category. Based on the results of the ques-
tionnaire responses, most of the students agreed with the interactive discussion learn-
ing using the EdPuzzle Application that was applied by researcher. So it can be con-
cluded that, there was an increase in students’ Higher Order Thinking Skills (HOTS)
by interactive discussion-oriented learning using the EdPuzzle application and this
learning can be received well by students.
Keyword: interactive discussion, EdPuzzle, Higher Order Thinking Skills
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi, Lampung Utara pada tanggal 25


September 1999, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari
Bapak Yopani dan Ibu Indrayana. Penulis bertempat tinggal di
Kelapa Blok F 7, Perumahan Way Halim Indah, Sepang Jaya,
Labuhan Ratu, Bandar Lampung 35142.

Penulis mengawali Pendidikan formal pada tahun 2003 di TK Al Azhar 4 Bandar


Lampung, lalu 2005 di SD Al Kautsar Bandar Lampung. Penulis melanjutkan
Pendidikan di SMP Al Kautsar Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2014.
Kemudian melanjutkan studi di SMA YP Unila Bandar Lampung dan lulus pada
tahun 2017. Pada tahun 2017, penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi di FKIP Universitas Lampung.

Pada Januari 2020, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ogan
Lima, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara. Penulis melaksanakan
Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 dan 2 di bulan Agustus 2020.

Selama menjadi mahasiswa, penulis menjadi asisten praktikum Mata Kuliah Botani
Tumbuhan Rendah dan Fisiologi Tumbuhan pada tahun 2019. Penulis juga aktif
dalam beberapa organisasi internal kampus. Pada tahun 2017, penulis aktif menjadi
Brigade Muda BEM FKIP Universitas Lampung Divisi Hubungan Masyarakat. Pada
tahun 2018, penulis aktif menjadi Staf Ahli Bidang Divisi Komunikasi dan
Informatika BEM FKIP Universitas Lampung. Pada tahun 2019, penulis aktif
menjadi Sekretaris Divisi Minat dan Bakat Formandibula.
MOTTO

‫}ِ ِاﱠﻻ اْﻟﻘَْﻮُم اْﻟٰﻜِﻔُﺮْوَن‬ ُ u‫}ِ ِۗاﻧﱠٗﮫ َﻻ ﯾَ۟ﺎْﯾـ‬


‫ﺲ ِﻣْﻦ ﱠرْوحِ ﱣ‬ ُ u‫… َوَﻻ ﺗ َ۟ﺎْﯾـ‬
‫ﺴْﻮا ِﻣْﻦ ﱠرْوحِ ﱣ‬
“… dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus
asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”
(Q.S. Yusuf: 87)

‫ﺿﻌُْﻮاِﻟُﻤﻌَِﻠِّﻤْﯿُﻜْﻢ َوﻟَﯿَﻠَْﻮا ِﻟُﻤﻌَِﻠِّﻤْﯿُﻜْﻢ‬


َ ‫ﻋِﻠُّﻤْﻮاَوﺗ ََﻮا‬
َ ‫ﺗ َﻌَﻠﱠُﻤْﻮاَو‬
"Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-
gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu."
(HR Tabrani)

"Anyone who has never made a mistake has never tried anything new."
(Albert Einstein)
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil ‘alamin
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah SWT. atas rahmat dan nikmat yang tak terhingga…
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW.

Saya persembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasih kepada:

Ayah dan Ibu


yang selalu memberi semangat, motivasi, ilmu, cinta dan kasih sayang kepada anak-
anaknya. Kesabaran dalam mendidik, merawat dan mendoakan anak-anaknya dengan
tulus dan ikhlas. Segala kesuksesan saya tidak lepas dari peran ayah dan ibu.

Para Pendidik (Guru dan Dosen)


yang selalu memberi bimbingan dan pengajaran, baik ilmu materi dan kehidupan.
Terima kasih banyak atas segala jasa-jasamu.

Adikku
yang ikut memberikan dukungan, doa dan bantuan kepada saya. Terima kasih sudah
menjadi teman yang baik di sepanjang hari.

Almamater Tercinta Universitas Lampung

i
SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Peningkatan Higher Order Thinking Skils (HOTS) Peserta
Didik Kelas XI SMA YP Unila Bandar Lampung melalui Diskusi Interaktif
Menggunakan Aplikasi Edpuzzle” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:


1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Unila;
2. Bapak Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Ketua Jurusan PMIPA;
3. Bapak Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembimbing akademik dan pembimbing
utama skripsi atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan
kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini;
4. Ibu Ismi Rakhmawati, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing kedua skripsi atas
kesediaannya memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses
penyelesaian skripsi ini;
5. Ibu Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku pembahas skripsi atas
bimbingan, masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini;
6. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Pendidikan Biologi. Terima kasih atas
segala saran, motivasi dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis;

ii
7. Kepala sekolah, seluruh dewan guru, staf dan peserta didik SMA YP Unila
Bandar Lampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian
berlangsung;
8. Sahabat-sahabatku, yang senantiasa mendengarkan curahan hati, memberikan
dukungan dan bantuan di kala suka dan duka.

Bandar Lampung, 26 Oktober 2021

Alma Aliya Jacinda

iii
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL...................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vii

I. PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 7


2.1 Pembelajaran Daring ....................................................................................... 7
2.2 Diskusi Interaktif melalui EdPuzzle ................................................................ 9
2.3 Higher Order Thinking Skills ........................................................................ 12
2.4 Materi Sistem Reproduksi Manusia .............................................................. 17
2.5 Kerangka Pikir .............................................................................................. 19
2.6 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 21

III. METODE PENELITIAN ................................................................................. 22


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 22
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 22

iv
3.3 Desain Penelitian........................................................................................... 23
3.4 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 23
3.5 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................................... 25
3.6 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 28
3.7 Analisis Instrumen ........................................................................................ 31
3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 38


4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................. 38
4.2 Pembahasan ................................................................................................... 45

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 52


5.1 Simpulan ....................................................................................................... 52
5.2 Saran.............................................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 54

LAMPIRAN .............................................................................................................. 62

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif HOTS ......................... 14


2. Keluasan dan Kedalaman KD 3.12 ................................................................ 17
3. Format Kisi-Kisi Soal Tes .............................................................................. 28
4. Format Rubrik Soal Tes ................................................................................. 29
5. Format Kisi-Kisi Penyusunan Angket EdPuzzle............................................ 29
6. Format Kisi-Kisi Penyusunan Angket Diskusi Interaktif .............................. 30
7. Format Rubrik Soal LKPD............................................................................. 31
8. Hasil Analisis Validitas Soal .......................................................................... 32
9. Kriteria Uji Reliabilitas .................................................................................. 32
10. Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................................... 33
11. Kriteria N-gain ............................................................................................... 34
12. Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban ................................................ 36
13. Kategori Persentase Angket Tanggapan ........................................................ 37
14. Hasil Uji Statistik ........................................................................................... 38
15. Nilai Rata-rata Pretest, Posttest, Gain dan N-gain ........................................ 39
16. Data Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap EdPuzzle ........................... 41
17. Data Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap Diskusi Interaktif .............. 42
18. Nilai LKPD Peserta Didik .............................................................................. 43

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir .................................................................................. 20


2. One-Group Pretest-Posttest Design ............................................................ 23
3. Grafik Persebaran N-gain ............................................................................ 39
4. Grafik Peningkatan Level HOTS ................................................................. 40
5. Grafik Peningkatan HOTS Peserta Didik pada LKPD ................................ 44
6. Diskusi Awal Pembelajaran pada Pertemuan 1 ........................................... 47
7. Screenshot Kelas saat Zoom Meeting pada Pertemuan 2 ............................. 50
8. Screenshot Diskusi Kelas di Zoom Meeting ................................................ 51

vii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan suatu


proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang
dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif serta taksonomi
pembelajaran seperti metode problem solving, taksonomi bloom, taksonomi
pembelajaran, pengajaran serta penilaian (Wibawa, 2019: 137). Pembelajaran
berbasis HOTS melatih beberapa kemampuan seperti kemampuan pemecahan
masalah, berpikir kreatif, berpikir kritis, berargumen dan mengambil keputusan
(Fanny, 2019: 46).

HOTS sangat penting untuk dimiliki oleh peserta didik Indonesia, karena kini
Society 5.0 telah muncul. Society 5.0 adalah era baru yang dicetuskan oleh
pemerintah Jepang dengan konsep masyarakat yang berpusat pada manusia
(human-centered) dan berbasis teknologi (technology based). Era baru ini
menjadi tantangan dan peluang bagi peserta didik untuk meningkatkan soft skill,
sehingga mampu meningkatkan kecakapan dan keterampilan untuk belajar dan
dapat menjadi modal di masa mendatang (Wibawa, 2019: 137).

Indonesia dinilai terlambat dalam menerapkan HOTS. Hal tersebut terlihat dari
kesulitan yang dialami peserta didik dalam mengerjakan Ujian Nasional 2018
yang menggunakan soal-soal berbasis HOTS (Rezkisari, 2018: 1). Di samping
itu, berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT),
Lampung juga tidak masuk ke dalam 10 besar dengan nilai UTBK tertinggi di
Indonesia. Kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik di Bandar Lampung
juga masih tergolong rendah (Suana, 2019: 71).

Penyebab kemampuan berpikir tingkat tinggi di Indonesia masih tergolong


rendah adalah karena tidak semua sekolah menerapkan pola pembelajaran
berpikir tingkat tinggi (Rezkisari, 2018: 1). Peserta didik tidak terbiasa dengan
soal-soal berbasis HOTS yang menuntut peserta didik untuk menalar,
menganalisa dan mengevaluasi (Retnoasih, 2018: 50). Masalah ini pun sejalan
dengan hasil observasi peneliti dan wawancara dengan pendidik mata pelajaran
Biologi kelas XI di SMA YP Unila Bandar Lampung. Selama pelaksanaan proses
pembelajaran daring, motivasi belajar peserta didik menurun, peserta didik
kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan, sehingga HOTS sulit
diterapkan. Ini terjadi karena selama pembelajaran daring, media pembelajaran
yang digunakan menjadi terbatas dan tidak bervariasi seperti biasanya. Media
pembelajaran yang digunakan selama pembelajaran daring kurang membantu
pendidik dalam menerapkan HOTS pada peserta didik. Selain itu, pendidik juga
kesulitan dalam memantau keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Masalah-masalah ini berdampak pada terkendalanya ketercapaian KD dan
tuntutan Kurikulum 2013 yang menuntut peserta didik untuk menguasai
keterampilan-keterampilan seperti creativity and innovation skill, critical
thinking and problem solving skill, communication skill dan collaboration skill
(Asari, 2014: 2).

Terdapat banyak hambatan dalam rangka menciptakan proses pembelajaran


efektif dan efisien. Hambatan-hambatan ini menurunkan motivasi belajar peserta
didik yang berdampak pada daya tangkap materi yang tidak maksimal. Menurut

2
pengakuan peserta didik, mereka merasa bosan dengan pembelajaran daring yang
sedang diterapkan. Pembelajaran daring yang diterapkan cenderung monoton.
Peserta didik hanya menyimak penjelasan materi via zoom dan mendapat tugas
membaca materi dari internet. Hambatan-hambatan ini dapat disiasati dengan
pembelajaran aktif dan kreatif. Media pembelajaran berbasis video dapat menjadi
salah satu alternatif untuk menciptakan pembelajaran aktif dan kreatif yang dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik (Risabethe, 2017: 45).

Media pembelajaran berbasis video membantu mempermudah pendidik dalam


menyampaikan materi pembelajaran dan peserta didik dalam memahami materi
(Agustini, 2020: 76). Video pembelajaran interaktif ini disajikan lewat sebuah
aplikasi bernama EdPuzzle. Aplikasi EdPuzzle membuat peserta didik tidak
hanya terfokus dengan menonton video materi saja, melainkan dapat merespon
secara aktif pertanyaan yang telah disisipkan pendidik pada video tersebut,
sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif. Pertanyaan yang disisipkan
dalam video adalah pertanyaan berbasis HOTS (Sirri, 2020: 68). Penerapan
pembelajaran interaktif menggunakan video pada Aplikasi EdPuzzle ini
diharapkan dapat memudahkan pendidik untuk menerapkan kegiatan
pembelajaran pada level HOTS di masa pandemi ini (Hikmawan, 2018: 256).

Namun, pembelajaran yang interaktif tidak akan berjalan maksimal jika hanya
menggunakan aplikasi penunjang saja. Maka dari itu, harus dikolaborasikan
dengan diskusi interaktif antar peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
Diskusi interaktif ini juga mampu merangsang peserta didik untuk menggali
kemampuan intelektual, menumbuhkan semangat yang tinggi dan membuat
peserta didik berpikir praktis (Kamaryani, 2019: 173).

Sebelumnya, telah dilakukan penelitian tentang pembelajaran diskusi interaktif


dan penggunaan Aplikasi EdPuzzle dalam pembelajaran. Diskusi interaktif antar
peserta didik dalam kelompok berhasil meningkatkan hasil belajar,

3
mengembangkan kreativitas dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik
(Putriyanti, 2017: 121-122). EdPuzzle efektif dalam meningkatkan kemampuan
menyelesaikan masalah pada peserta didik (Giyanto, 2020: 8). Selain itu,
EdPuzzle mempermudah peserta didik dalam memahami materi hanya dengan
menonton video yang disajikan (Sirri, 2020: 72). Namun pada penelitian ini,
peneliti melakukan penelitian yang berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu
yaitu tentang pembelajaran diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle
dalam meningkatkan HOTS peserta didik. Sehingga, pembelajaran interaktif
yang diharapkan menjadi lebih efektif dan efisien. Peserta didik tidak hanya
menyimak video EdPuzzle saja, tetapi melakukan diskusi interaktif antar peserta
didik, sehingga terjadi scaffolding.

Kompetensi dasar yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah KD 3.12 yaitu
menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam sistem reproduksi manusia. Alasan peneliti memilih KD ini
adalah karena KD ini berfokus pada tingkatan kognitif C4-Menganalisis yang
merupakan dimensi proses kognitif dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi,
menurut Taksonomi Bloom Revisi (Anderson, 2010: 101-102).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Peserta Didik Kelas XI SMA YP Unila Bandar Lampung melalui
Diskusi Interaktif Menggunakan Aplikasi EdPuzzle”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka rumusan

4
masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah pembelajaran diskusi interaktif
menggunakan Aplikasi EdPuzzle dapat meningkatkan HOTS peserta didik kelas
XI SMA YP Unila Bandar Lampung pada materi pokok sistem reproduksi
manusia?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu adalah untuk mengkaji peningkatan HOTS
peserta didik kelas XI SMA YP Unila Bandar Lampung melalui pembelajaran
diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle pada materi pokok sistem
reproduksi manusia.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan


manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan serta pengalaman dalam proses pembelajaran
Biologi Kelas XI, khususnya dalam penerapan Aplikasi EdPuzzle berbasis
HOTS dan diskusi interaktif pada peserta didik serta menjadi bekal sebagai
calon pendidik.
2. Bagi peserta didik
Membiasakan peserta didik dengan soal-soal berbasis HOTS untuk mengasah
HOTS peserta didik dalam pembelajaran Biologi menggunakan Aplikasi
EdPuzzle.

5
3. Bagi pendidik
Menjadikan penggunaan aplikasi pembelajaran sebagai referensi untuk mem-
buat pembelajaran lebih menarik minat peserta didik dan lebih variatif, tanpa
melupakan tuntutan Kurikulum 2013 yaitu meningkatkan HOTS peserta
didik.
4. Bagi sekolah
Mengenalkan aplikasi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif kepada
sekolah berupa Aplikasi EdPuzzle dan diskusi interaktif antar siswa dalam
pembelajaran, khususnya pada pembelajaran daring ini guna meningkatkan
HOTS peserta didik.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka
ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut.
1. Diskusi interaktif dengan EdPuzzle dalam penelitian ini dilaksanakan dalam
rangka menciptakan pembelajaran yang interaktif, sehingga menciptakan
scaffolding dalam pembelajaran.
2. HOTS adalah kemampuan tingkat tinggi berupa menganalisis (analysing),
mengevaluasi (evaluating) dan mencipta (creating). Kemampuan berpikir
tingkat tinggi ini diukur menggunakan instrumen berupa 10 soal esai pretest
dan posttest berbasis HOTS yang diberikan kepada peserta didik di pertemuan
pertama dan terakhir. Pada penelitian ini peneliti menerapkan treatment dalam
rangka meningkatkan HOTS pada peserta didik.
3. Materi yang digunakan pada saat penelitian yaitu materi Biologi Kelas XI
semester genap, namun fokus pada KD pengetahuan saja yaitu KD 3.12
menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam sistem reproduksi manusia.

6
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Daring

Virtual merupakan bentuk komunikasi dimana penyampaian dan penerimaan


pesan dilakukan melalui cyberspace atau biasa disebut dunia maya. Pembelajaran
virtual mengusahakan terjadinya komunikasi langsung tanpa bertemu secara
nyata (Hayati, 2021: 81). Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang
menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas
dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran
(Sadikin, 2020: 216). Istilah model pembelajaran daring atau Online Learning
Models (OLM), pada awalnya digunakan untuk menggambarkan sistem belajar
yang memanfaatkan teknologi internet berbasis komputer (Computer Based
Learning). Pembelajaran daring mampu mempertemukan peserta didik dan
pendidik untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet
(Kuntarto, 2017: 101).

Pada pelaksanaannya, pembelajaran daring memerlukan dukungan perangkat-


perangkat mobile seperti: smartphone, laptop, komputer dan tablet yang dapat
dipergunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan dimana saja. Selain itu,
dibutuhkan juga media pembelajaran daring yang menjadi pokok utama
terlaksananya pembelajaran daring (Tafonao, 2018: 103).
Media pembelajaran daring merupakan alat bantu mengajar yang digunakan
secara online atau melalui jaringan internet (Mustofa, 2019: 153). Media
pembelajaran daring memungkinkan peserta didik tetap dapat mengikuti proses
pembelajaran walaupun tidak bertatap muka secara langsung, melainkan
menggunakan platform seperti Whatsapp Group, Zoom Meeting, Google
Classroom, EdPuzzle, Google Meet, sehingga membantu proses pembelajaran
jarak jauh (Adhe, 2018: 27).

Media pembelajaran daring dikembangkan untuk menunjang pembelajaran tatap


muka, sehingga peserta didik dapat merasakan lingkungan seperti saat berada di
kelas dengan adanya pengajar, komunikasi dua arah antara peserta didik dan
pendidik, walaupun tidak dilaksanakan di tempat yang sama (Hayati, 2021: 82).

Media pembelajaran membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar,


sehingga daya tangkap peserta didik meningkat. Hal ini membuat proses belajar
mengajar lebih efektif dan efesien. Maka dari itu, seharusnya pemanfaatan media
dalam pengajaran seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian
dari pendidik sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran (Tafonao,
2018: 103-104).

Media pembelajaran daring yang cocok digunakan dalam pembelajaran daring


adalah video pembelajaran interaktif. Alasannya adalah karena peserta didik
cenderung lebih tertarik dengan media video dibandingkan hanya dengan media
gambar. Media video ini dapat didesain semenarik dan senyata mungkin sesuai
dengan materi yang sedang dibahas. Media yang menarik ini tentu dapat
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan menciptakan kegiatan belajar
mengajar yang efektif dan efisien, khususnya di masa pandemi seperti sekarang
ini (Salsabila, 2020: 3).

8
2.2 Diskusi Interaktif melalui EdPuzzle

Diskusi merupakan suatu metode pembelajaran yang di dalamnya terdapat


percakapan antara individu dengan indvidu lainnya yang terbentuk ke dalam
kelompok yang dihadapkan oleh suatu permasalahan sehingga mereka dapat
bertukar pikiran untuk mendapatkan pemecahan masalah yang benar melalui
kesepakatan bersama. Metode diskusi juga diartikan sebagai suatu cara
penyampaian materi pembelajaran dengan jalan bertukar pikiran baik antara
pendidik dengan peserta didik, maupun antar sesama peserta didik (Ermi, 2015:
159-160).

Interaktif diartikan sebagai komunikasi dua arah (Tarigan, 2015: 190).


Sedangkan diskusi interaktif berarti suatu kegiatan pembelajaran yang
melibatkan pembicaraan aktif/ saling timbal balik antara pendidik dengan peserta
didik maupun antar sesame peserta didik. Topik bahasan dalam diskusi interaktif
berupa media pembelajaran yang interaktif, dimana peserta didik dapat langsung
merespon media tersebut saat media tersebut menampilkan pertanyaan-
pertanyaan. Diskusi interaktif merupakan bentuk metode pembelajaran yang
diterapkan untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif. Diskusi interaktif ini
diterapkan pada kelompok-kelompok kecil. Diskusi interaktif ini merupakan
salah satu alternatif untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik
(Hadija, 2016: 12).

Diskusi interaktif mampu merangsang peserta didik untuk dapat menggali


kemampuan intelektual, menumbuhkan semangat yang tinggi untuk mengikuti
pelajaran dan membuat peserta didik berpikir praktis (Kamaryani, 2019: 173).
Penerapan pembelajaran diskusi interaktif dalam pembelajaran mampu membuat
peserta didik menjadi lebih aktif, karena fokus pembelajaran berpusat kepada
peserta didik. Pada pembelajaran seperti ini peserta didik dapat menemukan hasil

9
pemahaman melalui suatu interaksi, mudah dalam memahami materi ajar dengan
bantuan media pembelajaran yang konkret (Sumiyati: 2017: 66).

Penerapan diskusi interaktif dalam pembelajaran tentu tidak lepas dari dasar-
dasar yang ada pada teori belajar. Konsep diskusi interaktif ini dikembangkan
dari Teori Belajar Konstruktivisme. Pada dasarnya konstruktivisme merupakan
sebuah teori yang sifatnya membangun, baik dalam segi kemampuan maupun
segi pemahaman dalam proses pembelajaran. Konstruktivisme adalah aktivitas
yang aktif, dimana peserta didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti
dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan
ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah dimilikinya. Konstruktivisme
merupakan bagaimana mengaktifkan peserta didik dengan cara memberikan
ruang yang seluas-luasnya untuk mengembangkan ilmu yang sudah didapatkan
tersebut, baik dengan melakukan latihan, melakukan eksperimen maupun
berdiskusi antar sesama peserta didik. Pendidik juga sebaiknya tidak mengajar
dengan cara yang konvensional lagi. Pendidik harus dapat membangun situasi-
situasi yang membuat peserta didik terlibat secara aktif dalam materi pelajaran
melalui pengolahan materi-materi dan interaksi sosial. Pendidik harus lebih aktif
dan menarik dalam menjelaskan, serta menggunakan media dalam proses
pembelajaran (Suparlan, 2019: 82-84).

Penerapan pembelajaran diskusi interaktif memerlukan suatu media


pembelajaran yang menunjang. Media pembelajaran tersebut dapat berupa
aplikasi pembelajaran yang menarik. EdPuzzle merupakan sebuah aplikasi dan
media pembelajaran berbasis video yang dapat digunakan oleh semua pendidik
untuk membuat pembelajaran yang lebih interaktif (Sundi, 2020: 2).

Aplikasi EdPuzzle dapat diakses melalui website https://edpuzzle.com ataupun


dengan mengunduh “EdPuzzle” di Play Store dan App Store. Aplikasi ini
membantu pendidik dalam mendesain video materi pembelajaran yang hendak

10
ditampilkan dalam pembelajaran. Pendidik dapat memilih video, kemudian
mengedit, memotong, merekam suara dan menambahkan pertanyaan di
dalamnya. Pendidik juga dapat berkreasi dengan membuat video sendiri, lalu
menampilkannya dalam EdPuzzle. Dengan EdPuzzle, peserta didik tidak hanya
terfokus dengan menonton video materi saja, melainkan dapat merespon secara
aktif pertanyaan yang telah disisipkan guru pada video tersebut (Sirri, 2020: 68).

EdPuzzle memiliki kelebihan khusus, yaitu dapat membantu pembelajaran


melalui video yang bisa disesuaikan kemampuan masing-masing peserta didik.
Kelebihan lainnya yaitu, dengan EdPuzzle guru dapat memantau keaktifan dan
interaksi peserta didik (Sirri, 2020: 68). Aplikasi EdPuzzle membantu pendidik
mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik, dimana
kemampuan merupakan indikator dari HOTS. Pertanyaan-pertanyaan yang
disisipkan pendidik pada video tersebut dapat berupa pertanyaan berbasis HOTS
(Sirri, 2020: 68).

Pembelajaran diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle ini membantu


memudahkan pendidik dalam menerapkan pembelajaran berbasis HOTS. Dengan
diterapkannya pembelajaran seperti ini, diharapkan dapat memudahkan pendidik
memenuhi tuntutan kurikulum 2013, yaitu meningkatkan HOTS peserta didik.
Peningkatan HOTS ini tentu dapat tercapai jika pembelajaran ini dilaksanakan
dengan maksimal. Pada pembelajaran ini pusat berada pada peserta didik
(Hikmawan, 2018: 256).

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, pembelajaran diskusi interaktif


terbukti berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik (Hadija, 2016: 29).
Diskusi interaktif juga mampu membangkitkan semangat belajar peserta didik.
Hal ini terjadi karena karakteristik diskusi kelompok yang selalu memberi ruang
kepada peserta didik untuk mengembangkan kreativitasnya dan mengutarakan

11
pendapatnya, sehingga peserta didik lebih berkembang dan tidak merasa bosan
saat pembelajaran berlangsung (Putriyanti, 2017: 121-122).

Pada penelitian-penelitian terdahulu EdPuzzle efektif dalam meningkatkan


kemampuan menyelesaikan masalah pada peserta didik (Giyanto, 2020: 8).
Selain itu, EdPuzzle juga mempermudah peserta didik dalam memahami materi
hanya dengan menonton video yang disajikan (Sirri, 2020: 72).

Namun, di balik kelebihan-kelebihan dari diskusi interaktif dan Aplikasi


EdPuzzle juga terdapat beberapa kekurangan. Di dalam diskusi interaktif dapat
terjadi kecenderungan peserta didik yang terlalu mendominasi pada proses
pembelajaran. Hal ini tentu tidak baik dan memerlukan pantauan dari pendidik
(Mumpuni, 2012: 5). Selain itu, dalam penggunaan Aplikasi EdPuzzle juga ada
beberapa hambatan yang dapat dialami oleh peserta didik maupun pendidik. Dari
sekian banyak kelebihan yang dimiliki, terdapat sebuah fitur penting untuk
mendukung pembelajaran interaktif yang belum dimiliki oleh EdPuzzle yaitu
ruang diskusi. Maka dari itu, di dalam pembelajaran diskusi interaktif ini
dibutuhkan bantuan aplikasi lain seperti Zoom Meeting, Google Meeting ataupun
Whatsapp. Selain itu, koneksi internet untuk mengakses EdPuzzle harus stabil
agar video pembelajaran yang disimak tidak buffering dan menghambat kegiatan
pembelajaran (Subhi, 2020:3).

2.3 Higher Order Thinking Skills

Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan berpikir yang merujuk
pada aktivitas menganalisis, mengevaluasi, mencipta pengetahuan yang
disesuaikan dengan konseptual, prosedural dan metakognitif (Dinni, 2018: 172).
HOTS merupakan bagaimana cara peserta didik menerima informasi kemudian

12
memperluas informasi yang diterimanya untuk mencari tahu kemungkinan jawa-
ban pada informasi tersebut (Retnawati, 2018: 3).

HOTS merupakan kemampuan menghubungkan, memanipulasi dan


mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki untuk
berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya menentukan keputusan serta
memecahkan masalah pada situasi baru (Baidlowi, 2019: 57). HOTS juga
didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk memecahkan masalah (problem
solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative
thinking), kemampuan berargumen (reasoning) dan kemampuan mengambil
keputusan (decision making). HOTS merupakan kompetensi penting yang wajib
dimiliki peserta didik di dunia modern ini (Widana, 2017: 4).

HOTS melatih peserta didik berpikir kritis dan kreatif agar dapat bertahan dalam
menghadapi tantangan global saat ini, sehingga mampu berkembang dan menjadi
manusia yang berkualitas (Badjeber, 2018 dalam Fatimah, 2020: 319). Indikator
HOTS meliputi berpikir kritis dan berpikir kreatif (Fatimah, 2020: 319).
Pembelajaran yang berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
adalah pembelajaran yang melibatkan 3 aspek keterampilan berpikir tingkat
tinggi yaitu: transfer of knowledge, critical and creative thinking dan problem
solving (Afandi, 2017: 8).

Dimensi proses kognitif yang termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi
adalah menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate) dan mencipta (create)
(Anderson, 2010: 101-102). Berikut rincian indikator dari ketiga dimensi proses
kognitif ini beserta dimensi pengetahuannya berdasarkan Taksonomi Bloom
revisi dapat dilihat pada Tabel 1.

13
Tabel 1. Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif HOTS

Dimensi Pengetahuan Dimensi Proses Kognitif HOTS


A. Pengetahuan Faktual A. C4 – Menganalisis
1. Pengetahuan tentang terminology 1. Membedakan
2. Pengetahuan tentang bagian detail dan 2. Mengorganisir
unsur-unsur 3. Menemukan
B. Pengetahuan Konseptual 4. Menguraikan
1. Pengetahuan tentang klasifikasi dan
2. kategori B. C5 – Mengevaluasi

3. Pengetahuan tentang prinsip dan gen- 1. Memeriksa

eralisasi 2. Mengkritik

4. Pengetahuan tentang teori, model


dan struktur C. C6 – Mencipta

C. Pengetahuan Prosedural 1. Merumuskan

1. Pengetahuan tentang keterampilan 2. Merencanakan

khusus yang berhubungan dengan 3. Memproduksi

suatu bidang tertentu dan pengetahuan


algoritma
2. Pengetahuan tentang teknik dan
metode
3. Pengetahuan tentang kriteria
penggunaan suatu prosedur
D. Pengetahuan Metakognitif
1. Pengetahuan strategik
2. Pengetahuan tentang operasi kognitif
3. Pengetahuan tentang diri sendiri
(Anderson, 2010: 41-45).

HOTS meliputi C4-Menganalisis, C5-Mengevaluasi dan C6-Mencipta.


Menganalisis berarti memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian
penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan

14
antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Mengevaluasi
berarti mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan/atau standar. Sedangkan
mencipta berarti memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru
dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinil (Anderson, 2010:
45).

Perbedaan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dengan Lower Order Thinking
Skills (LOTS) berada pada proses kognitifnya. Proses kognitif LOTS meliputi
C1-Mengingat, C2-Memahami dan C3-Mengaplikasikan. Mengingat berarti
mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang. Memahami berarti
mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan,
dituliskan dan digambarkan oleh pendidik. Sedangkan mengaplikasikan berarti
menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu
(Anderson, 2010: 44).

Dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik yang rendah


maka sangat dibutuhkan berbagai macam strategi, metode, bahan ajar dan media
pembelajaran serta sumber belajar yang tepat agar peserta didik aktif belajar
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik (Prayoga, 2020:
13). Pendidik dapat menggunakan media pembelajaran berbasis HOTS,
kemudian melakukan penilaian menggunakan instrumen penilaian yang terdiri
dari soal-soal berkarakteristik HOTS. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik (Mustahdi, 2019: 3). Soal-
soal HOTS memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah:

1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi


Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dimaksud adalah kemampuan
untuk memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical
thinking), berpikir kreatif (creative thinking), berargumen (reasoning) dan
mengambil keputusan (decision making).

15
2. Berbasis permasalahan kontekstual
Permasalahan kontekstual yang dimaksud merupakan permasalahan dalam
situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian ini juga
termasuk bagaimana kemampuan peserta didik untuk menghubungkan
(relate), menginterpretasikan (interprete), menerapkan (apply) dan
mengintegrasikan (integrate) ilmu pengetahuan yang dipelajari untuk
menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata (Ahmad, 2019: 145-146).

Instrumen soal esai berbasis HOTS sangat tepat digunakan dalam mengukur dan
melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Kelebihan dari
instumen ini yaitu disusun berdasarkan indikator berpikir tingkat tinggi, dengan
soal yang bersifat kontekstual dan menggunakan level kognitif menganalisis
(C4), mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6), sehingga dapat melatih dan
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik (Baidlowi, 2019: 64).
Melalui HOTS, peserta didik dapat membedakan ide atau gagasan secara jelas,
berargumen dengan baik, mampu memecahkan masalah, mampu mengkonstruksi
penjelasan, mampu berhipotesis dan memahami hal-hal kompleks menjadi lebih
jelas, dimana kemampuan ini jelas memperlihatkan bagaimana peserta didik
bernalar (Dinni, 2018: 175).

Faktor-faktor yang mempengaruhi HOTS antara lain, lingkungan kelas,


karakteristik keluarga, karakteristik psikologis dan kecerdasan. Untuk mencapai
tujuan dalam pembentukan HOTS pada peserta didik, maka diperlukan suatu
proses pembelajaran yang harus mengakomodir perkembangan HOTS.
Pembelajaran yang aktif, berpusat pada siswa, pembentukan rasa ingin tahu
(keinginan bertanya) dan penilaian yang berdasar pada HOTS merupakan salah
satu cara untuk pencapaian peserta didik ke HOTS (Rapih, 2018: 77-78).

16
2.4 Materi Sistem Reproduksi Manusia

Materi Sistem Reproduksi Manusia pada semester genap Kelas XI ini merupakan
materi pada KD pengetahun 3.12. KD pengetahuan ini dapat dicapai dengan
pembelajaran Biologi yang diarahkan pada materi pokok Sistem Reproduksi
Manusia, yang terdiri dari: sistem reproduksi pria yang meliputi alat reproduksi
pria dan spermatogenesis; sistem reproduksi wanita yang meliputi alat reproduksi
wanita, oogenesis dan siklus menstruasi; serta proses gestasi (kehamilan) dan
persalinan yang meliputi fertilisasi, proses perkembangan zigot dan persalinan.

Kompetensi Dasar :
3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi
dengan fungsinya dalam sistem reproduksi manusia

Tabel 2. Keluasan dan Kedalaman KD 3.12

Keluasan Kedalaman
Sistem Reproduksi pada Pria A. Alat Reproduksi Pria
1. Alat Reproduksi Bagian Luar
a. Penis
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
b. Skrotum
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
2. Alat Reproduksi Bagian Dalam
a. Testis
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
b. Saluran Reproduksi
1) Epididimis
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
2) Vas Deferens
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi

17
Tabel 2 (lanjutan)

Keluasan Kedalaman
3) Uretra
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
c. Kelenjar Reproduksi
1) Vesikula Seminalis
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
2) Kelenjar Prostat
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
3) Kelenjar Bulbouretral/ Cowper
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
B. Spermatogenesis
Sistem Reproduksi Wanita A. Alat Reproduksi Wanita
1. Alat Reproduksi Bagian Luar
a. Vulva
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
b. Labia Mayora
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
c. Labia Minora
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
d. Klitoris
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
2. Alat Reproduksi Bagian Dalam
a. Ovarium
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
b. Tuba Fallopi/ Oviduk
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
c. Uterus
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi

18
Tabel 2 (lanjutan)

Keluasan Kedalaman
d. Vagina
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
B. Oogenesis

C. Siklus Menstruasi
Proses Kehamilan dan Persalinan A. Fertilisasi

B. Proses Perkembangan Zigot


Periode Preimplantasi
1. Periode Embrionik
2. Periode Fetus

C. Proses Persalinan

2.5 Kerangka Pikir

Diskusi interaktif merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan


pembicaraan aktif/ saling timbal balik antara pendidik dengan peserta didik
maupun antar sesame peserta didik. Topik bahasan dalam diskusi interaktif
berupa media pembelajaran yang interaktif, dimana peserta didik dapat langsung
merespon media tersebut saat media tersebut menampilkan pertanyaan-
pertanyaan. Pada penelitian ini, diskusi interaktif diterapkan dengan membentuk
kelompok-kelompok kecil untuk kegiatan diskusi dan di akhir pembelajaran
dilakukan diskusi besar berupa diskusi kelas bersama pendidik untuk
mengonfirmasi hasil diskusi peserta didik. Pembelajaran yang interaktif seperti
ini dilakukan untuk membuat pembelajaran berpusat pada peserta didik. Diskusi
interaktif yang diterapkan ini dimaksudkan sebagai fasilitas untuk membantu

19
peserta didik dalam menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan berbasis HOTS yang
disajikan dalam video EdPuzzle, sehingga tidak terjadi stagnansi.

Video EdPuzzle yang disajikan dalam pembelajaran ini didesain sebagai materi
ajar berbasis HOTS. Penggunaan EdPuzzle ini dimaksudkan untuk membuat
peserta aktif dalam pembelajaran, karena mereka tidak hanya menonton video
materi saja, melainkan melakukan diskusi interaktif antar peserta didik sembari
menjawab pertanyaan HOTS pada video.

Pembelajaran seperti ini membuat peserta didik terbiasa dengan pembelajaran


pada level HOTS. Saat mengerjakan soal-soal berbasis HOTS yang terdapat
dalam video EdPuzzle, HOTS peserta didik menjadi terasah. Diskusi interaktif
antar peserta didik yang dilakukan juga melatih kemampuan berpendapat peserta
didik. Pembelajaran seperti ini tentu dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif peserta didik yang merupakan indikator dari HOTS. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban-jawaban yang diberikan peserta didik dalam menjawab
pertanyaan kritis yang diberikan dalam video. Pertanyaan-pertanyaan ini juga
mengasah kemampuan berpikir kreatif peserta didik, karena di sini peserta didik
harus berpikir sekreatif mungkin sesuai apa yang mereka amati dari video untuk
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

20
Pembelajaran Diskusi
Interaktif dengan EdPuzzle

Video Pembelajaran yang disajikan via Aplikasi EdPuzzle


disisipkan soal berbasis HOTS yang dijawab oleh peserta didik
melalui diskusi interaktif antar peserta didik

Peningkatan Higher Order Thinking Skills Peserta Didik Kelas


XI SMA YP Unila Bandar Lampung pada Materi Pokok Sis-
tem Reproduksi Manusia

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir.

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebasnya adalah diskusi interaktif dengan EdPuzzle, sedangkan variabel
terikatnya adalah Higher Order Thinking Skills (HOTS).

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :


H! = Pembelajaran diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle tidak
dapat meningkatkan HOTS peserta didik kelas XI SMA YP Unila Bandar
Lampung pada materi pokok sistem reproduksi manusia

H" = Pembelajaran diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle dapat


meningkatkan HOTS peserta didik kelas XI SMA YP Unila Bandar
Lampung pada materi pokok sistem reproduksi manusia

21
III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, bulan Maret – Mei 2021.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA YP Unila Bandar Lampung yang beralamat
di Jalan Jendral R. Soeprapto nomor 88, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas
XI MIPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 2020/ 2021 yang
berjumlah 256 peserta didik yang terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel dari
populasi menggunakan teknik purposive sampling. Dasar pertimbangannya
adalah karena guru mitra menyarankan kelas ini. Selain itu, kelas ini juga
dianggap memiliki semangat belajar yang lebih dari kelas lain. Dasar-dasar
pertimbangan ini dibuat agar penelitian bisa berjalan dengan lancar. Sehingga,
sampel dalam penelitian ini yang peneliti pilih adalah kelas XI MIPA 2 sebanyak
30 orang peserta didik sebagai kelompok eksperimen.
3.3 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design.


Bentuk pre-experimental design yang digunakan pada penelitian ini adalah one-
group pretest-posttest design. Di dalam desain ini ada pretest dan posttest,
sehingga pengaruh treatment dapat dihitung dengan cara membandingkan nilai
posttest dengan pretest (Sugiyono, 2019: 112).

One Group Pretest-Posttest Design

!"#$#%$ &"#'$(#)$ !*%$$#%$

## $ #$

Gambar 2. One-Group Pretest-Posttest Design.

3.4 Prosedur Penelitian

Terdapat tiga tahap pada penelitian ini, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan
dan tahap akhir.
1. Tahap Persiapan

a. Menyiapkan instrumen penelitian yang meliputi, 3 buah RPP untuk 3 kali


pertemuan, 3 buah video EdPuzzle untuk 3 sub-bab materi beserta soal-soal
Latihan berbasis HOTS Reproduksi Pria (Organ Reproduksi Pria dan
Spermatogenesis), Reproduksi Wanita (Organ Reproduksi Wanita dan
Oogenesis) dan Kehamilan dan Persalinan (Fertilisasi, Proses Perkembangan
Zigot dan Persalinan), 3 buah LKPD, 10 soal esai berbasis HOTS untuk

23
pretest dan posttest, angket tanggapan tipe tertutup tentang tanggapan
peserta didik terhadap penggunaan EdPuzzle dalam pembelajaran yang
berjumlah 10 pernyataan ya/ tidak dan tentang tanggapan peserta didik
terhadap diskusi interaktif yang berjumlah 6 pernyataan ya/ tidak.
b. Mengkonsultasikan dan memvalidasi instrumen penelitian yang telah dibuat
dengan dosen pembimbing

2. Tahap Pelaksanaan

a. Sehari sebelum masuk ke pembelajaran di kelas, peneliti meminta peserta


didik untuk mengerjakan pretest via Google Form dalam waktu 90 menit
b. Di pertemuan pertama, peneliti meminta peserta didik masuk untuk
mengakses EdPuzzle untuk menyimak video materi tentang Sistem
c. Reproduksi Pria (Organ Reproduksi Pria dan Spermatogenesis) dibersamai
dengan diskusi interaktif antarsiswa dalam menjawab pertanyaan pada video
lewat Breakout Room di Zoom. Di akhir pembelajaran, peneliti
menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan ini sesuai dengan yang tertulis
pada RPP
d. Di pertemuan kedua, peneliti meminta peserta didik mengakses EdPuzzle
untuk menyimak video materi tentang Sistem Reproduksi Wanita (Organ
Reproduksi Wanita dan Oogenesis) dibersamai dengan diskusi interaktif
antarsiswa dalam menjawab pertanyaan pada video lewat Breakout Room di
Zoom. Di akhir pembelajaran, peneliti menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan ini sesuai dengan yang tertulis pada RPP
e. Di pertemuan ketiga, sebelum memulai pembelajaran, peneliti meminta
peserta didik untuk mengakses EdPuzzle untuk menyimak video materi
tentang Siklus Menstruasi, Fertilisasi, Gestasi (Kehamilan) dan Persalinan
dibersamai dengan diskusi interaktif antarsiswa dalam menjawab pertanyaan
pada video lewat Breakout Room di Zoom. Di akhir pembelajaran, peneliti
menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan ini sesuai dengan yang tertulis
pada RPP

24
f. Sehari sesudah melaksanakan pembelajaran di kelas, peneliti meminta
peserta didik untuk mengerjakan posttest via Google Form dalam waktu 90
menit, dilanjutkan dengan mengisi angket tanggapan terhadap penggunaan
Aplikasi EdPuzzle serta angket tanggapan terhadap diskusi interaktif pada
pembelajaran selama 40 menit via Google Form.

3. Tahap Akhir

a. Mengolah data hasil skor pretest dan posttest peserta didik menggunakan
program IBM SPSS Statistics Version 25
b. Menuliskan hasil olah data pretest-posttest dalam bentuk tabel dan
pembahasan
c. Mengolah data nilai LKPD, angket tanggapan peserta didik dan lembar
observasi pembelajaran menggunakan program Microsoft Excel Version
16.49
d. Menuliskan hasil olah data angket dan lembar observasi dalam bentuk tabel
dan pembahasan
e. Memberikan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan data penelitian yang
diperoleh

3.5 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini terdapat dua jenis data yang diperoleh, yaitu data kuantitatif
dan data kualitatif. Kedua jenis data ini diambil dengan teknik pengambilan data
yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa hasil penilaian dari kemampuan
HOTS peserta didik. Data ini diperoleh melalui pretest dan posttest yang

25
kemudian dianalisis secara statistik. Terdapat pula LKPD, angket tanggapan
peserta didik terhadap diskusi interaktif dan Aplikasi EdPuzzle yang
digunakan sebagai penguat dari adanya peningkatan HOTS. Ada dua teknik
pengambilan data kuantitatif yang dilakukan dalam penelitian ini, diantaranya
adalah:
a. Tes

Tes merupakan instrumen atau alat untuk mengukur perilaku atau kinerja
seseorang dengan tujuan yang bermacam-macam sesuai dengan konteksnya
seperti evaluasi, diagnostik, seleksi, penempatan dan promosi (Hasnunidah,
2017: 88). Pelaksanaan tes dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta didik yang dilakukan sebelum (pretest) dan setelah
diberikan perlakuan (posttest) yang diberikan kepada kelas eksperimen pada
penelitian ini serta LKPD di tiap pertemuan. Tes ini berupa soal-soal
berbasis C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta).

Pertanyaan pada soal tes dibuat berbasis HOTS dan terfokus dalam Materi
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI Semester 2 pada KD 3.12 yaitu
menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam sistem reproduksi manusia.

b. Angket

Angket (questionaire) merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan


tentang topik tertentu yang diberikan pada subyek, baik secara individual atau
kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu seperti preferensi,
keyakinan, minat dan perilaku (Hasnunidah, 2017: 89). Angket digunakan
untuk mengetahui tanggapan peserta didik atas penggunaan Aplikasi EdPuzzle
dalam pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan tipe kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup

26
merupakan kuesioner yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden
hanya perlu memilih. Penggunaan kuesioner diharapkan memudahkan
responden dalam memberikan jawaban, karena alternatif jawaban sudah
disediakan dan hanya membutuhkan waktu yang singkat dalam menjawabnya
(Damayanti, 2014: 53-54).

Pembagian dan pengisian angket dilakukan di akhir proses pembelajaran. Ada


2 angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tentang diskusi
interaktif yang terdiri dari 5 pernyataan negatif dan 5 pernyataan positif dan
angket tentang EdPuzzle yang terdiri dari 6 pernyataan positif. Setiap peserta
didik memilih jawaban (ya/ tidak) yang sesuai dengan pendapat mereka.
Angket dibagikan dalam bentuk google form. Pemberian angket ini
dimaksudkan untuk mengetahui pendapat peserta didik terhadap pembelajaran
yang diterapkan peneliti.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini berupa pendapat peserta didik tentang
pembelajaran dalam penelitian. Pendapat peserta didik ini dibutuhkan untuk
mendukung hasil penelitian dan membantu menjawab pertanyaan penelitian.
Teknik pengumpulan data kualitatif pada penelitian menggunakan teknik
wawancara.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak
berstruktur (unstructured interview). Wawancara tak berstruktur adalah
wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya.

27
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2020: 117). Data kualitatif
yang diperoleh dari wawancara ini digunakan untuk membantu menjawab
pertanyaan penelitian dan menguatkan hasil penelitian dari data kuantitatif.

3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal pretest dan posttest, angket tanggapan
dan LKPD. Adapun penjelasan dari ketiganya diuraikan secara lengkap di bawah
ini.
1. Soal Pretest dan Posttest
Soal pretest dan posttest ini diberikan kepada peserta didik di awal dan akhir
pembelajaran. Soal ini digunakan untuk mengukur HOTS pada peserta didik
dan melihat kenaikan HOTS pada peserta didik dari sebelum diberikan
treatment sampai sudah diberikan treatment.

HOTS peserta didik dalam penelitian ini diukur menggunakan 10 soal esai
yang berfokus pada materi pokok sistem reproduksi manusia. Soal dikerjakan
oleh peserta didik melalui Google Form dengan link: https://forms.gle/nh3pju
hjMvTSMxa5A. Link diberikan melalui Whatsapp Group kelas dengan batas
waktu pengerjaan 90 menit. Adapun format kisi-kisi soal tes disajikan pada
Tabel 3.

Tabel 3. Format Kisi-Kisi Soal Tes

Nomor Bentuk
Sub-Materi Indikator Soal Level
Soal Soal

28
Format rubrik soal tes pada penelitian ini dibuat terpisah dengan kisi-kisi soal
tes. Adapun format rubrik soal dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Format Rubrik Soal Tes

No Indikator Soal Ranah Kognitif Soal Jawaban

2. Angket Tanggapan
Angket tanggapan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua buah
angket. Angket pertama adalah angket tanggapan terhadap Aplikasi EdPuzzle
yang digunakan dalam pembelajaran. Angket kedua adalah angket tanggapan
terhadap pembelajaran diskusi interaktif. Kedua angket ini diberikan kepada
peserta didik untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap
pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dalam penelitian.

Angket tanggapan terhadap EdPuzzle terdiri dari 5 pernyataan positif dan 5


pernyataan negatif. Angket ini menggunakan Skala Guttman dengan jawaban
ya/ tidak. Peserta didik mengisi angket tanggapan ini melalui Google Form
dengan link: https://forms.gle/hV5o9nYm5f8JDR148 yang dibagikan melalui
Whatsapp Group. Adapun format kisi-kisi penyusunan angket tanggapan ter-
hadap EdPuzzle dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Format Kisi-Kisi Penyusunan Angket EdPuzzle

Nomor Soal Total


No Aspek yang Diukur Indikator Soal
+ -

1. Aspek 1

2. Aspek 2

29
Total

Angket tanggapan terhadap pembelajaran diskusi interaktif terdiri dari 6


pernyataan positif. Angket ini menggunakan Skala Guttman dengan jawaban
ya/ tidak. Peserta didik mengisi angket tanggapan ini melalui Google Form
dengan link: https://forms.gle/kjEJ6vmEBAnhmkD67 yang dibagikan
melalui Whatsapp Group. Adapun format kisi-kisi penyusunan angket
tanggapan terhadap pembelajaran diskusi interaktif disajikan pada Tabel 6
berikut.

Tabel 6. Format Kisi-Kisi Penyusunan Angket Diskusi Interaktif

No Aspek yang Diukur Indikator Nomor Soal Total Soal


Indikator 1a
1. Aspek 1
Indikator 1b
2. Aspek 2 Indikator 2a
Indikator 3a
3. Aspek 3 Indikator 3b
Indikator 3c
Total

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


LKPD pada penelitian ini terdiri dari 3 buah LKPD untuk 3 sub-materi yang
berbeda, yaitu Sistem Reproduksi Pria, Sistem Reproduksi Wanita serta
Kehamilan dan Persalinan. LKPD ini digunakan untuk mengukur tingkat
penguasaan materi yang telah dipelajari dalam pembelajaran serta mengukur
HOTS peserta didik.

LKPD ini diberikan pada peserta didik pada saat pembelajaran inti dan
dikumpulkan di akhir pembelajaran melalui Aplikasi EdPuzzle. Setiap LKPD

30
terdiri dari 5 buah soal esai. Adapun format rubrik soal LKPD dapat dilihat
pada Tabel 7.

Tabel 7. Format Rubrik Soal LKPD

No Indikator Soal Ranah Kognitif Soal Jawaban

3.7 Analisis Instrumen

Instrumen berupa soal pretest dan posttest pada penelitian ini dianalisis terlebih
dahulu sebelum diberikan kepada sampel penelitian. Soal tes ini dianggap layak
jika telah valid dan reliabel melalui uji validitas dan reliabilitas berikut.
1. Validitas

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan pendapat dosen ahli (expert
judgemental). Setelah disetujui, mak dilanjutkan dengan uji coba instrumen
soal. Soal tes ini diujicobakan kepada peserta didik SMA YP Unila Bandar
Lampung yang telah mempelajari materi sistem reproduksi manusia yaitu
peserta didik kelas XII yang berjumlah 20 orang. Uji validitas soal ini
dilakukan menggunakan Koefisien Korelasi Pearson dengan bantuan IBM
SPSS Statistics Version 25.

Berdasarkan uji validitas yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil bahwa


instrumen soal pada penelitian ini terbukti valid. Berikut hasil analisis
validitas soal dapat dilihat pada Tabel 8.

31
Tabel 8. Hasil Analisis Validitas Soal

Nomor Butir Soal Koefisien Korelasi Keterangan


1 0,616 Valid
2 0,923 Valid
3 0,484 Valid
4 0,684 Valid
5 0,712 Valid
6 0,809 Valid
7 0,791 Valid
8 0,81 Valid
9 0,448 Valid
10 0,923 Valid

2. Reliabilitas

Data yang sudah valid kemudian dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pada
penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dengan internal consistency, dimana
instrumen diujicobakan sekali saja, kemudian data dianalisis dengan teknik
Alpha Cronbach. Reliabel atau tidaknya instrumen yang diuji dapat dilihat
berdasarkan kriteria pada Tabel 9.

Tabel 9. Kriteria Uji Reliabilitas

Besarnya Reliabilitas Kriteria


0,800-1,00 Sangat Tinggi
0,600-0,800 Tinggi
0,400-0,600 Cukup
0,200-0,400 Sedang
0,00-0,200 Sangat Rendah
(Arikunto, 2013: 115).

Setelah dilakukan uji reliabilitas, didapatkan hasil bahwa instrumen penelitian


ini terbukti reliabel dengan kriteria sangat tinggi. Berikut hasil uji
reliabilitasnya dapat dilihat pada Tabel 10.

32
Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas Keterangan
0,871 Sangat Tinggi

3.8 Teknik Analisis Data

Di dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data


dari seluruh responden terkumpul (Sugiyono, 2018: 226). Data kuantitatif pada
penelitian ini diambil dari nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen yang
diberikan perlakuan (treatment). Analisis tes ini dilakukan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh pemberian perlakuan (treatment) berupa penggunaan
Aplikasi EdPuzzle berbantu diskusi interaktif terhadap peningkatan HOTS
peserta didik.

1. Analisis Nilai LKPD Sistem Reproduksi Manusia

Semua peserta didik memiliki 3 buah nilai LKPD. Nilai LKPD ini diolah
menggunakan bantuan program Microsoft ExceL Version 16.49. Tiap LKPD
terdiri dari 5 soal esai. Masing-masing soal memiliki bobot 10 yang nilainya
ditentukan sesuai dengan kelengkapan jawaban. Total nilai dihitung
menggunakan rumus di bawah ini.

#$#%& ()&%) × 10
!=
5

Dengan menggunakan rumus di atas didapatkan nilai tertinggi sebesar 100 dan
terendah sebesar 0.

33
2. Analisis Data Pretest dan Posttest

a. Menghitung N-gain

Gain adalah selisih antara nilai pretest dan posttest. Kualitas peningkatan
HOTS peserta didik ditunjukkan dengan menggunakan rumus rata-rata N-
gain. N-gain (normalized gain) digunakan untuk mengukur peningkatan
HOTS peserta didik antara sebelum dan setelah pembelajaran (Nismalasari,
2016: 83). Untuk mengetahui N-gain digunakan rumus sebagai berikut:

,-./ 0.122312 − ,-./ 0/32312


% − '()* =
,-./ 453(6 − ,-./ 0/32312

N-gain pada penelitian ini dihitung menggunakan Aplikasi IBM SPSS


Statistics Version 25 dengan rumus di atas. Kategori nilai N-gain yang
didapatkan dalam penelitian ini dapat ditentukan dengan melihat tabel kriteria
N-gain (Tabel 11).

Tabel 11. Kriteria N-gain

Nilai N-gain Kategori


0,70 ≤ % ≤ 100 Tinggi
0,30 ≤ % < 0,70 Sedang
0 ≤ % < 0,30 Rendah
%=0 Tidak terjadi peningkatan
−1 ≤ % < 0 Terjadi penurunan
(Nismalasari, 2016: 83)

b. Uji Normalitas

Untuk perhitungan uji normalitas, peneliti menggunakan uji Shapiro Wilk


dengan bantuan Aplikasi IBM SPSS Statistics Version 25. Uji Normalitas
Shapiro Wilk adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui sebaran data pada

34
suatu sampel kecil, tidak lebih dari 50 sampel (Suardi, 2019: 16). Berikut
langkah-langkah dari uji normalitas ini adalah:
1) Menentukan Hipotesis
H! : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H" : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) Kriteria Pengujian
H! diterima jika sig > 0,05
H! ditolak jika sig < 0,05

c. Uji Homogenitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keseragaman dari data penelitian.


Di dalam analisis regresi, data penelitian yang baik harus mempunyai sebaran
data yang homogen dan metode yang digunakan untuk mengujinya adalah uji
Levene (Levene Test) (Afidah, 2018: 95-96). Berikut langkah-langkah dari uji
homogenitas adalah sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis
H! : Variansi antara nilai pretest dan postest homogen.
H" : Variansi antara nilai pretest dan postest tidak homogen.
2) Memasukkan data penelitian berupa nilai pretest dan posttest ke dalam
Aplikasi IBM SPSS Statistics Version 25 dengan menggunakan taraf
signifikan (α) sebesar 0,05. Kriteria ujinya adalah terima H! jika nilai sig (p)
> 0,05 dan terima H" jika nilai sig (p) < 0,05.

d. Uji Hipotesis

Jika hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan data berdistribusi


normal dan homogen, maka dilanjutkan uji parametrik, yaitu uji-t berpasangan
(Paired Sample t-Test) untuk uji dua sisi (two tailed atau two sides) dengan
bantuan Aplikasi IBM SPSS Statistics Version 25. Uji hipotesis ini dilakukan
dengan menggunakan uji hipotesis komparasi antara dua variabel yang

35
berbeda, yaitu antara HOTS peserta didik sebelum diberikan perlakuan
dengan HOTS peserta didik setelah diberikan perlakuan. Sebelum dilakukan
uji hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan perumusan hipotesis.
H! : Tidak terdapat peningkatan Higher Order Thinking Skills (HOTS)
peserta didik oleh pembelajaran berorientasi diskusi Interaktif
menggunakan Aplikasi EdPuzzle
H" : Terdapat peningkatan Higher Order Thinking Skills (HOTS)
peserta didik oleh pembelajaran berorientasi diskusi Interaktif
menggunakan Aplikasi EdPuzzle
Setelah itu, dilanjutkan dengan input skor pretest dan posttest pada Aplikasi
IBM SPSS Statistics Version 25 dan diuji menggunakan Paired Sample t-Test.
Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig (2-tailed) < 0,05, maka H! ditolak
dan H" diterima. Sebaliknya, jika nilai sig (2-tailed) > 0,05, maka H! diterima
dan H" ditolak.

3. Analisis Data Angket Tanggapan Peserta Didik

Skala yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala guttman. Penggunaan
skala tipe ini, akan menghasilkan jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”
(Sugiyono, 2019:149). Berikut kategori pemberian skor alternatif jawabannya
dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Skor Alternatif Jawaban


Alternatif Jawaban
+ -
Ya 1 0
Tidak 0 1
(Sugiyono, 2010: 96).

Nilai angket tanggapan yang diperoleh dari peserta didik diolah menggunakan
program Microsoft Excel Version 16.49. Untuk menyimpulkan hasil data

36
dalam bentuk tulisan, maka dibuat beberapa kategori persentase (Tabel 13).

Tabel 13. Kategori Persentase Angket Tanggapan

Skala Persentase Kategori


P=0% Semua Tidak Setuju
0 < + < 25 Sebagian Kecil Setuju
25 ≤ + < 50 Hampir Setengahnya Setuju
P=50 Setengahnya Setuju
50 < + < 75 Sebagian Besar Setuju
75 ≤ + < 100 Hampir Semua Setuju
P=100 Semua Setuju
(Hartati, 2010: 66)

Skala persentase ini terdiri dari 7 kategori. Kategori ini menunjukkan kondisi
minat peserta didik dalam satu kelas terhadap pernyataan pada angket tangga-
pan, mulai dari semua tidak setuju sampai dengan semua setuju.

37
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil uji statistik dari data penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 11. Uji
normalitas pada data penelitian ini dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk. Hasil uji
menunjukkan bahwa didapatkan nilai sig 0,719 > 0,05 untuk pretest dan nilai sig
0,387 > 0,05 untuk posttest, yang berarti H! diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, data pretest dan posttest berdistribusi normal. Uji
homogenitas pada data penelitian ini dilakukan dengan uji Levene. Hasil yang
didapatkan yaitu nilai sig 0,962 > 0,05, yang berarti H! diterima, sehingga
variansi antara nilai pretest dan postest homogen.

Tabel 14. Hasil Uji Statistik

Uji
Nilai Uji Uji
Tes Paired Sample
./ ± 12 Normalitas Homogenitas
t-test
Sig 0,719 >
Pretest 53,13 ± 10,51
0,05 Sig 0,928 > Sig (2-tailed) 0 <
Sig 0,387 > 0,05 0,005
Posttest 72,1 ± 9,94
0,05

Setelah data terbukti normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis
menggunakan Paired Sample t-Test. Hasil yang didapatkan yaitu nilai sig (2-
tailed) 0 < 0,005, yang berarti H! ditolak dan H" diterima (Tabel 14).
Tabel 15. Nilai Rata-Rata Pretest, Posttest, Gain dan N-gain

Pretest Posttest Gain N-gain Kategori


53,13 72,1 18,07 0,41 Sedang

Berdasarkan Tabel 15, diketahui bahwa pada penelitian ini N-gain yang
didapatkan adalah sebesar 0,41 dengan kategori sedang. Hal ini dikarenakan
beberapa peserta didik masih kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran yang
berlangsung. Keadaan ini menyebabkan peserta didik tidak dapat menangkap
pembelajaran dengan maksimal.

100
90
80 73,33
70
N-gain (%)

60
n-gain
50
40
30 20
20
6,67
10
0
Rendah Sedang Tinggi

Kategori

Gambar 3. Grafik Persebaran N-gain.

Menurut analisis data persebaran N-gain pada Gambar 3, diketahui bahwa N-gain
peserta didik yang tertinggi berada pada kategori sedang sebesar 73,33%.
Sedangkan, peserta didik yang lain masuk pada kategori tinggi dan rendah.

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 14, dapat dilihat bahwa antara pretest yang
diuji sebelum diberikan perlakuan dan posttest yang diuji sesudah diberikan

39
perlakuan ternyata ada perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan adanya
keberhasilan peningkatan HOTS peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
melalui diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle.

Peningkatan Level HOTS


9
8 7,97
7,16 7,43
7,38
7
6
5,52
5,23
5
4
3
2
1
0
Pretest Posttest

C4 C5 C6

Gambar 4. Grafik Peningkatan Level HOTS

Berdasarkan grafik peningkatan level HOTS peserta didik Gambar 4, dapat


dilihat bahwa nilai kognitif peserta didik pada soal berbasis HOTS dengan ranah
kognitif C4, C5 dan C6 masing-masing mengalami peningkatan mulai dari
pretest hingga posttest. Ranah kognitif C4-Menganalisis mengalami peningkatan
sebesar 1,86, C5-Mengevaluasi mengalami peningkatan sebesar 2,2 dan C6-
Mencipta mengalami peningkatan sebesar 0,81. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa, ranah kognitif HOTS yang paling meningkat dari pembelajaran diskusi
interaktif menggunakan EdPuzzle yang diterapkan oleh peneliti adalah C5-
Mengevaluasi.

Pada penelitian ini peneliti memberikan dua buah angket tanggapan kepada
peserta didik. Angket pertama berupa angket tanggapan terhadap EdPuzzle untuk
mengetahui tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan

40
Aplikasi EdPuzzle. Berikut hasil analisis data angket tanggapan peserta didik
terhadap EdPuzzle (Tabel 16).

Tabel 16. Data Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap EdPuzzle (n=30)

Hasil
No. Pernyataan
Persentase Kategori
A. Kualitas EdPuzzle
1. Video yang disajikan kreatif dan menarik Hampir Semua
93,33
untuk disimak Setuju
2. Belajar materi sistem reproduksi
Hampir Semua
menggunakan media pembelajaran ini tidak 80
Setuju
membuat saya bosan
3. Aplikasi EdPuzzle ini mendorong saya untuk
Hampir Semua
lebih aktif dalam belajar materi sistem 80
Setuju
reproduksi
Hampir Semua
Rata-rata 84,44
Setuju
B. Kualitas Materi
4. Penyampaian materi dalam Aplikasi
Hampir Semua
EdPuzzle membuat saya mudah dalam 80
Setuju
memahami materi
5. Penyajian materi pada video materi
100 Semua Setuju
mengasah kemampuan berpikir saya
6. Pertanyaan-pertanyaan pada video membuat Hampir Semua
80
saya semakin memahami materi Setuju
7. Konten video EdPuzzle yang disajikan sesuai
Hampir Semua
dengan tujuan pembelajaran yang disam- 83,3
Setuju
paikan
Hampir Semua
Rata-rata 85,83
Setuju
C. Minat Peserta Didik terhadap EdPuzzle
8. Saya mengikuti pembelajaran dan peduli
Sebagian Besar
terhadap hasil yang didapatkan dari 66,67
Setuju
pembelajaran tersebut
9. Aplikasi EdPuzzle ini memotivasi saya untuk
100 Semua Setuju
menyimak materi yang dijelaskan

41
Tabel 16 (lanjutan)

Hasil
No. Pernyataan
Persentase Kategori
10. Saya tetap ingin mengakses Aplikasi Hampir Semua
90
EdPuzzle seterusnya Setuju
Hampir Semua
Rata-rata 85,56
Setuju
Hampir Semua
Rata-rata Total 85,28
Setuju

Tabel 16 di atas menunjukkan hampir semua peserta didik memberi tanggapan


baik dalam segi kualitas EdPuzzle dan materi. Selain itu, minat peserta didik
terhadap EdPuzzle tinggi.

Angket tanggapan yang kedua diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui
tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran diskusi interaktif. Berikut hasil
analisis data angket tanggapan peserta didik (Tabel 17).

Tabel 17. Data Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap Diskusi Interaktif

Hasil
No. Pernyataan
Persentase Kategori
Hampir Semua
1. Saya aktif berpendapat dalam diskusi 76,67
Setuju
2. Saya menyumbang pemikiran dalam Hampir Semua
83,33
diskusi kelompok Setuju
3. Semua anggota sekelompok me- Sebagian Besar
56,67
nyumbang pemikirannya saat diskusi Setuju
4. Diskusi interaktif, membantu saya
Sebagian Besar
menjawab pertanyaan diberikan oleh 60
Setuju
pendidik
5. Dengan diskusi interaktif, kemampuan Hampir Semua
80
berpikir saya menjadi lebih terasah Setuju
6. Pembelajaran melalui diskusi interaktif Hampir
43,33
ini memperluas wawasan pengetahuan Setengahnya Setuju

42
Tabel 17 (lanjutan)

Hasil
No. Pernyataan
Persentase Kategori
saya
Sebagian Besar
Rata-rata 63,88
Setuju

Berdasarkan analisis data pada Tabel 17, diketahui bahwa sebagian besar peserta
didik memberikan tanggapan baik terhadap pembelajaran diskusi interaktif yang
diterapkan oleh peneliti. Pembelajaran diskusi interaktif dinilai baik oleh
sebagian besar peserta didik dalam segi partisipasi peserta didik, hubungan
peserta didik dengan kelompok dan peran diskusi interaktif dalam pembelajaran.

Pada penelitian ini, peneliti juga memberikan 3 buah LKPD kepada peserta didik
yang meliputi sub materi Sistem Reproduksi Pria, Sistem Reproduksi Wanita
serta Kehamilan dan Persalinan untuk melatih HOTS peserta didik. Masing-
masing LKPD terdiri dari 5 buah soal esai berbasis HOTS yang disajikan secara
online lewat Aplikasi EdPuzzle. Berikut nilai peserta didik dari 3 LKPD yang
telah dikerjakan oleh peserta didik.

Tabel 18. Nilai LKPD Peserta Didik

No Sub-materi LKPD Nilai ./ ± 12


1. Sistem Reproduksi Pria 72,53±14,84
2. Sistem Reproduski Wanita 74,53±15,13
3. Kehamilan dan Persalinan 78,9±11,28

Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dari LKPD 1 sampai
LKPD 3 terus meningkat. Peserta didik mengalami peningkatan melalui
pembelajaran diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle. Pembelajaran
ini meliputi diskusi interaktif antar peserta didik via Zoom Meeting yang

43
dilakukan untuk mempermudah peserta didik dalam menjawab soal-soal berbasis
HOTS yang disajikan dalam video pembelajaran interaktif di Aplikasi EdPuzzle.
Peningkatan ini menandakan bahwa HOTS peserta didik juga memang
mengalami peningkatan yang signifikan.

Peningkatan HOTS pada LKPD


25

20
5,7
5,5
15 5
7,4
6,5 6,6
10

5 6
4,1 4,7

0
LKPD 1 LKPD 2 LKPD 3

C4 C5 C6

Gambar 5. Grafik Peningkatan HOTS Peserta Didik pada LKPD

Berdasarkan grafik peningkatan HOTS pada Gambar 5, level HOTS meliputi C4-
Menganalisis, C5-Mengevaluasi dan C6-Mencipta pada peserta didik terus
meningkat pada tiap rata-rata nilai LKPD. Peningkatan ini stabil dan tidak terjadi
stagnansi. Maka dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran diskusi interaktif
menggunakan EdPuzzle yang diterapkan oleh peneliti terbukti dapat
meningkatkan HOTS pada peserta didik.

44
4.2 Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian, terdapat peningkatan nilai tes saat sebelum dan
sesudah treatment yang diberikan oleh peneliti. Hasil uji statistik pada Tabel 14
menunjukkan peningkatan HOTS peserta didik melalui diskusi interaktif
menggunakan Aplikasi EdPuzzle pada materi pokok Sistem Reproduksi Manusia
di SMA YP Unila Bandar Lampung. Peningkatan HOTS pada peserta didik
terjadi karena diskusi interaktif menggunakan EdPuzzle yang diterapkan oleh
peneliti terbukti dapat membiasakan peserta didik dengan pembelajaran berbasis
HOTS. Keadaan ini sejalan dengan pendapat (Haryadi, 2020: 16) bahwa, jika
peserta didik terbiasa untuk melakukan suatu kemampuan, maka kemampuan
tersebut akan berkembang dan meningkat. Maka dari itu, dengan membiasakan
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran berbasis HOTS seperti mengerjakan
soal-soal berbasis HOTS dan melaksanakan diskusi berbasis HOTS, HOTS
peserta didik akan berkembang dan mengalami peningkatan.

Pada analisis data pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa kelas XI MIPA 2 memiliki
N-gain sebesar 0,41 dengan kategori sedang. Hal ini terjadi karena sebagian
besar peserta didik cenderung hanya berfokus pada pengerjaan soal yang
diberikan oleh pendidik saja, tanpa ikut berpartisipasi aktif dalam
mengemukakan pendapatnya saat diskusi berlangsung. Saat Zoom Meeting
berlangsung pun, kehadiran peserta didik tidak mencapai 80%. Padahal diskusi
interaktif ini dapat menjadi faktor utama yang berperan dalam meningkatkan
HOTS peserta didik dan memperdalam pemahaman peserta didik terhadap materi
sistem reproduksi manusia jika dilaksanakan secara maksimal.

Menurut grafik persebaran N-gain pada Gambar 3, diketahui bahwa hanya


sebanyak 6,67% peserta didik yang masuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini
terjadi karena peserta didik yang hadir dalam diskusi via Zoom Meeting dari awal

45
hingga akhir diskusi tidak mencapai 50% dari total peserta didik. Walaupun
begitu, peserta didik cukup aktif berpartisipasi dalam menyampaikan
pendapatnya saat diskusi pembuka di Whatsapp Group.

Peserta didik yang memiliki N-gain dengan kategori tinggi merupakan peserta
didik yang selalu aktif dalam pembelajaran. Sedangkan, peserta didik dengan
kategori rendah adalah peserta didik yang tidak aktif, namun tetap mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan.

Berdasarkan grafik peningkatan level HOTS pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa
kemampuan C4, C5 dan C6 peserta didik juga terus meningkat mulai dari pretest
hingga posttest. Hal ini dapat terjadi karena pada pembelajaran yang diterapkan,
peserta didik terus dilatih untuk dapat mengerjakan soal-soal berbasis HOTS.
Selain itu, pembelajaran dengan bantuan EdPuzzle yang diterapkan oleh peneliti
juga membuat peserta didik lebih memahami materi dan mengasah kemampuan
berpikir mereka (Tabel 16). Hal ini sejalan dengan pendapat (Sundi, 2020: 7-8),
dimana penggunaan EdPuzzle dapat menambah pengetahuan peserta didik,
membuat peserta didik tidak bosan dengan pembelajaran dan dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Berdasarkan Tabel 18, nilai rata-rata kelas untuk LKPD sub-materi 1, 2 dan 3
juga mengalami peningkatan. Pembelajaran berbasis HOTS yang diterapkan oleh
peneliti membantu peserta didik untuk mengasah HOTS mereka. Selain itu,
diskusi interaktif yang dilakukan oleh peserta didik juga membantu dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan berbasis HOTS pada LKPD (Tabel 14).

Pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti diawali dengan Whatsapp Group. Di


awal pembelajaran peneliti memberikan apersepsi kepada peserta didik berupa
pertanyaan umum terkait materi yang akan dipelajari ataupun hal-hal yang
sebelumnya sudah dipelajari oleh peserta didik di jenjang sebelumnya terkait

46
materi yang akan dibahas. Peserta didik menjawab pertanyaan peneliti dan
mengungkapkan pendapatnya pada diskusi terbuka ini (Gambar 6). Whatsapp
Group dipilih karena semua peserta didik dapat mengakses aplikasi ini dengan
mudah dan cepat, sehingga aplikasi ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan
peserta didik dan mengondisikan kelas di awal pembelajaran.

Gambar 6. Diskusi Awal Pembelajaran pada Pertemuan 1

Selanjutnya, pembelajaran inti dilaksanakan melalui Aplikasi EdPuzzle. Peserta


didik menyimak materi yang disajikan dalam bentuk video pembelajaran
interaktif dan menjawab pertanyaan yang ada di dalam video melalui diskusi
interaktif antar peserta didik di Breakout Room Zoom Meeting. Breakout room
adalah ruang virtual yang terpisah dari ruang utama pada Aplikasi Zoom
Meeting. Dengan Breakout Room, pendidik dapat memberikan waktu yang lebih
pribadi bagi peserta didik untuk berkegiatan, berbicara bersama dan
memfasilitasi pekerjaan mandiri (Nasir, 2021: 613).

Bersamaan dengan mengakses EdPuzzle, peserta didik juga mengakses Zoom


Meeting untuk dapat melaksanakan diskusi kelompok. Alasan peneliti

47
menggunakan Zoom Meeting sebagai media dalam melaksanakan diskusi adalah
karena diskusi antar peserta didik dapat dipantau secara langsung oleh peneliti
dan diskusi yang berjalan ini lebih efektif dan tidak bertele-tele.
Pada penelitian ini, peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-
masing terdiri dari 6 orang peserta didik. Selama diskusi berlangsung, peneliti
hanya masuk ke 2 sampai 3 kelompok saja untuk menghemat waktu. Setelah
diskusi selesai, peneliti menonaktifkan fitur Breakout Room dan menanyakan
jawaban dari peserta didik terkait soal-soal di EdPuzzle. Di dalam
implementasinya, peserta didik tetap menjawab soal-soal di EdPuzzle secara
mandiri, namun untuk mengembangkan dan memperluas pemikiran peserta
didik, diadakan diskusi kelompok untuk membantu menjawab soal-soal tersebut.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Masrik, 2020: 209) bahwa, diskusi dapat
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik serta
membantu memecahkan suatu masalah.

Peneliti tidak menjadikan soal-soal tersebut sebagai tugas kelompok karena tidak
semua peserta didik berpartisipasi aktif dan menyumbangkan ide dalam diskusi.
Peneliti tidak mengharapkan tugas yang diberikan hanya dikerjakan oleh
sebagian kecil anggota kelompok saja. Jadi, terjawab atau tidaknya soal tersebut
tetap menjadi tanggung jawab peserta didik masing-masing, bukan kelompok.
Cara ini peneliti terapkan untuk menghindari keadaan merugikan dan
menguntungkan dari tiap anggota kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat
(Wengki, 2018: 3-4), jalannya diskusi dapat didominasi oleh beberapa peserta
didik yang menonjol dan tidak semua peserta didik berani untuk mengemukakan
pendapatnya.

Peningkatan HOTS peserta didik melalui pembelajaran yang diterapkan oleh


peneliti ini tidak lepas dari peran peserta didik berupa respon yang baik
terhadap pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat (Agustya, 2017: 2)
bahwa, tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran dapat dilihat dari respon

48
yang diberikan oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada salah satu peserta didik, ia
berpendapat bahwa ia bisa lebih banyak memahami materi sistem reproduksi
manusia yang terdapat dalam video pembelajaran yang disajikan lewat Aplikasi
EdPuzzle. Selain itu, peserta didik lain berpendapat bahwa, pembelajaran diskusi
interaktif dengan EdPuzzle yang diterapkan peneliti menarik dan dapat
meningkatkan motivasi belajar. Peserta didik yang lain berpendapat bahwa,
pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti ini membuat mereka belajar lebih
dalam, karena mereka harus memahami terlebih dahulu materi sistem reproduksi
manusia yang disampaikan oleh peneliti untuk dapat menjawab soal pada video
EdPuzzle.

Pada penelitian ini terdapat beberapa kendala dalam pembelajaran diskusi


interaktif menggunakan EdPuzzle yang diterapkan. Pada implementasinya, tidak
semua peserta didik dalam kelompok aktif dalam menyumbangkan ide, hanya 2
sampai 3 orang saja yang aktif. Selain itu, cukup banyak peserta didik yang tidak
oncam dan lebih memilih offcam karena beberapa alasan seperti sedang berada di
perjalanan, tidak ada sinyal dan lainnya. Guru mitra juga mengatakan bahwa,
peserta didik memang susah untuk diajak berdiskusi kelompok, mereka lebih
memilih untuk pasif dalam diskusi. Sehingga, biasanya guru mitra lebih memilih
diskusi terbuka di Whatsapp Group atau langsung memberi materi dan tugas
saja. Meskipun begitu, peserta didik tetap mengerjakan tes dan LKPD tepat
waktu, meski ada 1-2 orang yang telat mengumpulkan. Selain itu, nilai peserta
didik juga meningkat dari LKPD pertama sampai terakhir, begitu pun dengan
nilai tes mulai dari pretest hingga posttest.

Pembelajaran diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle yang diterapkan


oleh peneliti ini memilih beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
adalah pembelajaran dengan cara seperti ini mampu meningkatkan HOTS peserta
didik khususnya pada materi pokok sistem reproduksi manusia. Peserta didik

49
juga menjadi terbiasa dengan pembelajaran berbasis HOTS. Pembelajaran
melalui diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle ini menjadi faktor
utama dalam meningkatkan nilai tes peserta didik di akhir pembelajaran
(posttest). Jumlah peserta didik yang lulus pada saat posttest jauh lebih banyak
dibandingkan saat pretest. Selain itu peserta didik juga lebih berminat dalam
mengikuti pembelajaran, dapat dilihat dari antusias peserta didik untuk
menjawab pertanyaan peneliti di diskusi awal pembelajaran (Gambar 6).

Gambar 7. Screenshot Kelas saat Zoom Meeting pada Pertemuan 2

Kekurangan dari pembelajaran pada penelitian ini adalah Aplikasi EdPuzzle


masih memerlukan aplikasi bantuan lainnya untuk dapat melakukan diskusi
interaktif secara audiovisual, sehingga peneliti membutuhkan bantuan aplikasi
lain dalam penelitian ini seperti Zoom Meeting. Selain itu, sulit mengusahakan
peserta didik untuk on camera saat pembelajaran di Zoom Meeting. Peserta didik
lebih memilih untuk off camera sampai akhir diskusi dan beberapa diantaranya
tidak menyumbangkan pendapat apapun dalam diskusi (Gambar 7). Kekurangan
lainnya adalah terkait jumlah kehadiran peserta didik yang mengikuti
pembelajaran melalui Zoom Meeting. Pada tiap pertemuan hanya sekitar 13-20
orang peserta didik saja yang hadir dan yang lainnya berhalangan dengan
berbagai alasan (Gambar 8).

50
Gambar 8. Screenshot Diskusi Kelas di Zoom Meeting.

Dilihat dari keseluruhan data penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan


bahwa pembelajaran melalui diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle
ini terbukti dapat meningkatkan HOTS pada peserta didik. Namun, jika diskusi
interaktif ini diterapkan dengan lebih baik, maka hasil belajarnya pun akan lebih
meningkat lagi (Munawwarah, 2018: 14).

51
V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa


pembelajaran melalui diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle dapat
meningkatkan HOTS peserta didik kelas XI SMA YP Unila Bandar Lampung
pada materi pokok sistem reproduksi manusia.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan


beberapa hal sebagai berikut.
1. Bagi sekolah, di masa pandemi seperti ini diharapkan dapat membuat pem-
belajaran yang lebih menarik dan memotivasi peserta didik, namun tidak
melupakan tuntutan Kurikulum 2013 seperti pembelajaran berorientasi diskusi
interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle ataupun pembelajaran lain yang
menarik.
2. Bagi guru, diharapkan lebih memantau dan memotivasi peserta didik agar
lebih semangat dan terarah dalam mengikuti pembelajaran, walaupun di masa
pandemi.
3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat lebih memantau kinerja peserta didik
dalam proses pembelajaran seperti halnya dalam diskusi interaktif. Karena,
tidak semua peserta didik bisa aktif ikut serta dalam pembelajaran dengan
mudah.

53
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Adhe, Kartika Rinakit. 2018. Model Pembelajaran Daring Matakuliah Kajian PAUD
di Jurusan PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
Journal of Early Childhood Care & Education. 1 (1): 26-31.

Afandi dan Sajidan. 2017. Stimulasi Keterampilan Tingkat Tinggi. UNS Press.
Surakarta.

Afidah, Mar’atul, dan Sri Helmi Yurnita. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat (STM) Dipadukan Inside Outside Circle (IOC)
terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Fotosintesis di Kelas
VIII SMPN 19 Pekanbaru T.A. 2017/ 2018. Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan
Biologi. 5 (1): 91-102.

Agustini, Ketut, dan Jero Gede Ngarti. 2020. Pengembangan Video Pembelajaran
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Model R&D.
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran. 4 (1): 62-78.

Agustya, Zeva, dan Ady Soejoto. 2017. Pengaruh Respon Siswa tentang Proses
Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 1 Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Pendidikan
Ekonomi. 5(3): 1-6.

Ahmad, Iqbal Faza, dan Sukiman. 2019. Analisis Higher Order Thinking Skills
(HOTS) pada Soal Ujian Akhir Siswa Kelas 6 KMI dalam Kelompok Mata
Pelajaran Dirasah Islamiyah di Pondok Modern Tazakka Batang. Jurnal
Pendidikan Agama Islam. 16 (2): 137-164.

Anderson, Lorin W., dan David R. Krathwohl. 2010. Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Edisi Terjemahan. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.


Jakarta.

Asari. 2014. Mengupayakan Pembelajaran yang Sesuai Tuntutan Kurikulum 2013.


Seminar Pendidikan : Kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Waringin
Barat dan Universitas Palangkaraya. 1-17.

Baidlowi, M. Hisyam, Sunarmi, dan Sulisetijono. 2019. Pengembangan Instrumen


Soal Essay Tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) Materi Struktur
Jaringan dan Fungsi Organ pada Tumbuhan Kelas XI SMAN 1 Tumpang.
Jurnal Pendidikan Biologi. 10 (2) : 57-65.

Damayanti, Dessy. 2014. Sihapes (Sistem Informasi Hasil Penilaian Siswa) Bagi
Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 7 Semarang. Edu Komputika.
1 (2): 52-62.

Dinni, Husna Nur. 2018. HOTS (Higher Order Thinking Skills) dan Kaitannya
dengan Kemampuan Literasi Matematika. PRISMA I. 170-176.

Ermi, Netti. 2015. Penggunaan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Materi Perubahan Sosial pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 4 Pekanbaru.
Jurnal SOROT. 10(2): 155-168.

Fanny, Arif Mahya. 2019. Implementasi Pembelajaran Berbasis HOTS dalam


Meningkatkan Kemampuan Analisis Mata Kuliah Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar. 10 (2): 44-52.

Fatimah, Siti, dan Triesninda Pahlevi. 2020. Pengembangan Instrumen Penilaian


Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) pada Kompetensi Dasar Men-
erapkan Sistem Penyimpanan Arsip Sistem Abjad, Kronologis, Geografis,
Nomor, dan Subjek di Jurusan GTKP SMKN 1 Bojonegoro. Jurnal Pendidi-
kan Administrasi Perkantoran. 8(2): 318-328.

56
Giyanto, L Heliawaty, dan B Rubini. 2020. The Effectiveness of Online Learning by
EdPuzzle in Polymer Materials on Students’ Problem-Solving Skills. The 15th
Joint Conference on Chemistry (JCC 2020). IOP Publishing. 1-9.

Hadija, Charles Kapile, dan Juraid. 2016. Penerapan Metode Diskusi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Murid Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS di SDN
No. 2 Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata. Jurnal Kreatif Tadulako Online.
4 (8): 11-30.

Haryadi, Rofiq Noorman. 2020. Pengaruh Kebiasaan Membaca terhadap Kemampuan


Berbicara Bahasa Inggris SMA Negeri 99 Jakarta. JMBK. 1(2): 14-30.

Hasnunidah, Neni. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan. Media Akademi.


Yogyakarta.

Hartati, Neneng. 2010. Statistik untuk Analisis Data Penelitian. Yogyakarta. Pustaka
Setia.

Hayati, Suci Noor, Gina Nurdina, dan Tri Antika Rizki Kusuma Putri. 2021. Media
Pembelajaran Jarak Jauh dalam Pendidikan Keperawatan. Jurnal Keperawa
tan Komprehensif. 7 (1): 80-89.

Hidayat, Luki Emiliya, dan Muhammad Dzulfiqar Praseno. 2021. Improving


Students’ Writing Participation and Achievement in an Edpuzzle-Assisted
Flipped Classroom. Educafl. 4(1): 1-8.

Hikmawan, Rizki, dkk. 2018. Pengembangan Model Pembelajaran IKIGAI untuk


Mendukung Ketercapaian High Order Thinking Skills (HOTS). Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Fkip Universitas Muhammadiyah Cirebon.
1(1): 256.

Kamaryani, Ni Putu Sri. 2019. Metode Contoh Kasus melalui Diskusi Interaktif
dalam Pembelajaran Ekspository. Journal of Education Technology. 3 (3):
172-178.

57
Masrik, H. 2020. Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Guna Meningkatkan Hasil
Belajar Materi Menemukan Ide Bacaan Teks di SMP. Jurnal Kajian
Pembelajaran dan Keilmuan. 3(2): 208-215.

Mumpuni, Mila. 2012. Metode “World Café” sebagai Metode Pembelajaran Diskusi
Interaktif. Seminar Nasional 2012 “Peningkatan Kompetensi Guru dalam
Menghadapi UKG”.

Munawwarah, Azhar Al, dan Kaharuddin Arafah. 2018. Pengaruh Metode Diskusi
Kelompok terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri
8 Makassar. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF). 14 (1): 11-15.

Mustahdi. 2019. Modul Penyusunan Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi


(HOTS) Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah,
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Jakarta.

Mustofa, Mokhamad Iklil, Muhammad Chodzirin, dan Lina Sayekti. 2019. Formulasi
Model Perkuliahan Daring sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas
Perguruan Tinggi. WJIT: Walisongo Journal of Information Technology. 1
(2): 151-160.

Nasir, dkk. 2021. Memaksimalkan Fitur “Breaking Rooms” Zoom Meeting pada
Pendidikan Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 5 (1): 611-624.

Nismalasari, Santiani, dan H. Mukhlis Rohmadi. 2016. Penerapan Model


Pembelajaran Learning Cycle terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Getaran Harmonis. EduSains. 4 (2): 74-
94.

Putriyanti, Ch. Catur, dan Fabianus Fensi. 2017. Penerapan Metode Diskusi
Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
di Kelas IX SMP Santa Maria Monica, Bekasi Timur. Jurnal Psibernetika. 10
(2): 114-122.

Prayoga, Angga, Neni Hasnunidah, Abdurrahman, dan Sunaryo Romli. 2020.

58
Meningkatkan HOTS Siswa Kelas VIIA SMP IT Ar Raihan Bandar Lampung
Melalui Penerapan LKS Berbasis Argument Driven Inquiry (ADI). Seminar
Nasional Pendidikan Ke-3 FKIP Universitas Lampung 2020. 11-19.

Rapih, Subroto, dan Sutaryadi. 2018. Perspektif Guru Sekolah Dasar terhadap Higher
Order Thinking Skills (HOTS): Pemahaman, Penerapan dan Hambatan. Premi
ere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran. 8 (1): 78-87.

Retnawati, Heri, dkk. 2018. Desain Pembelajaran Matematika untuk Melatihkan


Higher Order Thinking Skills. UNY Press. Yogyakarta.

Retnoasih, Nevi. 2018. Implementasi Pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking


Skill) IPA Menggunakan Alat Sederhana. Jurnal Penelitian Pendidikan
Matematika dan Sains. 2 (2): 48-53.

Rezkisari, Indira. 2018. Indonesia Dianggap Terlambat Terapkan HOTS. Republika.


Antara. https://republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/04/18/p7cy6m
328-indonesia-dianggap-terlambat-terapkan-hots. 16 April 2021.

Risabethe, Abiy, dan Budi Astuti. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Karakter Saemangat Kebangsaan Siswa
Kelas V SD. Jurnal Pendidikan Karakter. 7 (1): 34-45.

Salsabila, Unik Hanifah, Windi Mega Lestari, Riasatul Habibah, dkk. 2020. Pem
anfaatan Teknologi Media Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Trap
sila: Jurnal Pendidikan Dasar. 2 (2): 1-13.

Sirri, Evi Latifatus, dan Puji Lestari. 2020. Implementasi EdPuzzle Berbantuan
Whatsapp Group sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Era Pandemi.
Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia. 5 (2): 67-72.

Suana, Wayan. 2019. Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA
pada Materi Hukum Newton tentang Gerak. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi
Sciences. 11 (2): 67-72.

Subhi, Imam. 2020. Urgensi Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Online di Masa

59
Pandemi Covid 19. Jurnal Intelegensie. 8 (1): 1-8.

Suardi. 2019. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada PT Bank
Mandiri, Tbk Kantor Cabang Pontianak. JBEE: Journal Business Economics
dan Entrepreneurship. 1 (2): 9-18.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.


Bandung.

Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.

Sundi, Venni Herli, dkk. 2020. Efektifitas Penggunaan Edpuzzle dalam


Meningkatkan Motivasi Belajar pada Masa Pandemi Covid-19. Seminar
Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ. 1-10.

Suparlan. 2019. Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Islamika: Jurnal


Keislaman dan Ilmu Pendidikan. 1 (2): 79-88.

Tafonao, Talizaro. 2018. Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat


Belajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan. 2 (2) : 103-114.

Tarigan, Darmawaty, dan Sahat Siagian. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran


Interaktif pada Pembelajaran Ekonomi. Jurnal Teknologi Informasi &
Komunikasi dalam Pendidikan. 2 (2): 187-200.

Wengki, Andrizal, dan Dwi Sudarno Putra. 2018. Pengaruh Penggunaan Metode
Diskusi Kelompok terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Peker
jaan Dasar Teknik Otomotif Kelas X Program Studi Teknik Otomotif Sepeda
Motor SMK Negeri 1 Tarusan. Automotive Engineering Education Journals.
1 (1): 1-11.

Wibawa, Ramadhan Prasetya, dan Dinna Ririn Agustina. 2019. Peran Pendidikan
Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Tingkat Sekolah

60
Menengah Pertama di Era Society 5.0 sebagai Penentu Kemajuan Bangsa In-
donesia. Equilibrium. 7 (2): 137-141.

Widana, Wayan. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill
(HOTS). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

61
LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA YP Unila Bandar Lampung

Kelas/ Semester : XI/ 2

Mata Pelajaran : Biologi

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dan metakognitif berdasarkan

rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan

63
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan

Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
3.12 Menganalisis hubungan Sistem Reproduksi • Menyimak materi sistem Pengetahuan 16 JP Pujiyanto,
Manusia reproduksi manusia • Tes Tertulis Sri, dan
struktur jaringan penyusun
A. Sistem dalam bentuk video Rejeki Siti
organ reproduksi dengan Reproduksi Pria
EdPuzzle Ferniah.
1. Organ
fungsinya dalam sistem • Menganalisis hubungan 2016. Buku
Reproduksi Pria
reproduksi manusia 2. Spermatogenesis struktur jaringan Siswa
penyusun organ dengan Menjelajah
B. Sistem fungsinya dalam sistem Dunia
Reproduksi Wanita reproduksi dalam bentuk Biologi 2
1. Organ untuk Kelas
pertanyaan-pertanyaan
Reproduksi Wanita
berbasis HOTS pada XI SMA dan
2. Oogenesis
3. Siklus video EdPuzzle MA
Menstruasi • Menyimpulkan Kelompok
4. Fertilisasi pembelajaran materi Peminatan
5. Gestasi sistem reproduksi Matematika
6. Persalinan dan Ilmu-
manusia
Ilmu Alam.
PT Tiga

64
Serangkai
Pustaka
Mandiri.
Solo.

Bandar Lampung, 15 Maret 2021


Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa Penelitian,

Qurratu Aini Na’ima Alma Aliya Jacinda

65
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS LAMPUNG


( SMA YP. UNILA )
STATUS TERAKREDITASI A NO. 139/BAP-SM/12-LPG/RKO/2015
NSS : 302126003015/NIS : 300150/NPSN : 10807017
JL. JEND. R . SUPRAPTO NO.88 TANJUNGKARANG
TELP. (0721) 254502 FAX. (0721) 251865

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA YP UNILA Bandar Lampung


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/ Genap
Tahun Pelajaran : 2020/ 2021
Materi Pokok : Sistem Reproduksi Manusia
Alokasi Waktu : 16 JP (4 pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

66
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.12 Menganalisis hubungan 3.12.1 Menentukan hubungan struktur penyusun
struktur jaringan penyusun organ reproduksi pria bagian dalam dan luar
organ reproduksi dengan dengan fungsinya pada sistem reproduksi pria
fungsinya dalam sistem 3.12.2 Mengaitkan hubungan struktur penyusun
reproduksi manusia organ reproduksi pria dengan fungsinya pada
spermatogenesis
3.12.3 Menentukan hubungan struktur penyusun
organ reproduksi wanita bagian dalam dan
luar dengan fungsinya pada sistem reproduksi
wanita
3.12.4 Mengaitkan hubungan struktur penyusun
organ reproduksi wanita dengan fungsinya
pada oogenesis
3.12.5 Mengaitkan kaitan struktur jaringan penyusun
organ reproduksi wanita dengan fungsinya
pada siklus menstruasi
3.12.6 Menentukan hubungan struktur jaringan
penyusun organ reproduksi manusia dengan
fungsinya pada fertilisasi
3.12.7 Menentukan kaitan mengenai hubungan
struktur jaringan penyusun organ reproduksi

67
wanita dengan fungsinya pada kehamilan
(gestasi)

C. Tujuan Pembelajaran

3.12.1 Setelah mengamati video EdPuzzle berbasis HOTS dengan sub-materi Sistem
Reproduksi Pria via Aplikasi EdPuzzle, peserta didik dapat mengaitkan
struktur jaringan penyusun alat kelamin pria dengan fungsinya pada sistem
reproduksi pria dengan benar
3.12.2 Setelah mengamati video EdPuzzle berbasis HOTS dengan sub-materi Sistem
Reproduksi Pria via Aplikasi EdPuzzle, peserta didik dapat menyimpulkan
struktur jaringan penyusun alat kelamin pria dengan fungsinya pada
spermatogenesis dengan benar
3.12.3 Setelah mengamati video EdPuzzle berbasis HOTS dengan sub-materi Sistem
Reproduksi Wanita via Aplikasi EdPuzzle, peserta didik dapat mengaitkan
struktur jaringan penyusun alat kelamin wanita dengan fungsinya pada sistem
reproduksi pria dengan benar
3.12.4 Setelah mengamati video EdPuzzle berbasis HOTS dengan sub-materi Sistem
Reproduksi Wanita via Aplikasi EdPuzzle, peserta didik dapat menyimpulkan
struktur jaringan penyusun alat kelamin wanita dengan fungsinya pada
oogenesis dengan benar
3.12.5 Setelah mengamati video EdPuzzle berbasis HOTS dengan sub-materi
Kehamilan dan Persalinan via Aplikasi EdPuzzle, peserta didik dapat
menghubungkan struktur jaringan penyusun alat kelamin wanita dengan
fungsinya pada kehamilan dan persalinan dengan benar

D. Materi Pembelajaran

1. Sistem Reproduksi Manusia


a) Sistem Reproduksi Pria

68
1) Organ Reproduksi Pria
Bagian Luar
• Penis
• Skrotum

Bagian Dalam
• Testis
• Saluran Reproduksi
- Epididimis
- Vas deferens
- Uretra
• Kelenjar Reproduksi
- Vesikula seminalis
- Kelenjar prostat
- Kelenjar Bulbouretral/ Cowper
3) Spermatogenesis
4)
b) Sistem Reproduksi Wanita
1) Organ Reproduksi Wanita
Bagian Luar
• Vulva
• Labium Mayora dan Minora

Bagian Dalam
• Ovarium
• Tuba fallopi
• Rahim
• Vagina

2) Oogenesis
3) Siklus Menstruasi

69
c) Kehamilan dan Persalinan
1) Fertilisasi
2) Gestasi (Kehamilan)
3) Proses Persalinan

E. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Diskusi Interaktif

F. Media Pembelajaran

Media Pembelajaran : Video Materi Sistem Reproduksi Manusia via Aplikasi


EdPuzzle, Google Form, Whatsapp Group dan Learning
Management System SMA YP Unila

G. Sumber Belajar

Pujiyanto, Sri, dan Rejeki Siti Ferniah. 2016. Buku Siswa Menjelajah Dunia Biologi 2
untuk Kelas XI SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama (4 JP x 25 menit)


Sub-materi : Sistem Reproduksi Pria (Alat Reproduksi Pria dan Spermatogenesis)
Jenis Kegiatan Uraian Kegiatan
1. Pendidik membuka kelas dengan menyapa peserta didik
dengan ramah dan hangat via Learning Management
2. System (LMS) yang dapat diakses pada http://lms.smay-
Pendahuluan punila.sch.id
(20 menit) 3. Pendidik memeriksa jumlah peserta didik yang sudah
4. masuk dalam LMS sekolah
5. Pendidik meminta peserta didik untuk berdoa terlebih
dahulu sebelum masuk ke pembelajaran via Zoom Meeting

70
6. Pendidik memberikan apersepsi berupa pertanyaan
via Zoom Meeting
7. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran ada
pertemuan ini via Zoom Meeting
8. Pendidik memberi motivasi belajar kepada peserta
didik berupa manfaat dari mempelajari materi pada
pertemuan ini
1. Setelah diskusi terkait pertanyaan stimulus selesai,
guru meminta peserta didik untuk login di Aplikasi
EdPuzzle
2. Pendidik meminta peserta didik untuk menyimak
video tentang Sistem Reproduksi Pria (Alat
Reproduksi Pria dan Spermatogenesis) yang telah
disediakan di Aplikasi EdPuzzle dengan seksama.
3. Pendidik meminta peserta didik menjawab
pertanyaan pada EdPuzzle sembari berdiskusi
Inti dengan kelompok via Breakout Room Zoom Meeting
(60 menit) 4. Pendidik mengecek keterlaksanaan diskusi beberapa
kelompok secara bergantian
5. Peserta didik mengirimkan seluruh jawabannya via
EdPuzzle secara individu
6. Pendidik meminta salah satu kelompok untuk
memaparkan jawaban dari soal yang dipilih pendidik
untuk diverifikasi apakah jawaban tersebut tepat
sesuai dengan teori atau tidak
7. Setelah itu dilanjutkan dengan kesimpulan
pelengkap dari pendidik
1. Pendidik merefleksi hasil pembelajaran pada pertemuan ini
2. Pendidik meminta peserta didik membuat catatan pribadi
dari hasil pembelajaran
Penutup
3. Pendidik menginformasikan materi pembelajaran yang
(20 menit)
akan dibahas pada pertemuan berikutnya
4. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
5. memberikan motivasi dan ucapan terimakasih

2. Pertemuan Kedua (4 JP x 25 menit)


Sub-materi : Sistem Reproduksi Pria (Alat Reproduksi Wanita, Oogenesis dan
Siklus Menstruasi)
Jenis Kegiatan Uraian Kegiatan
Pendahuluan 1. Pendidik membuka kelas dengan menyapa peserta didik
(20 menit) dengan ramah dan hangat via Learning Management System

71
(LMS) yang dapat diakses pada http://lms.smay-
punila.sch.id
2. Pendidik memeriksa jumlah peserta didik yang sudah ma-
suk dalam LMS sekolah
3. Pendidik meminta peserta didik untuk berdoa terlebih da-
hulu sebelum masuk ke pembelajaran via Zoom Meeting
4. Pendidik memberikan apersepsi berupa pertanyaan
via Zoom Meeting
5. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran ada
pertemuan ini via Zoom Meeting
6. Pendidik memberi motivasi belajar kepada peserta
didik berupa manfaat dari mempelajari materi pada
pertemuan ini

1. Setelah diskusi terkait pertanyaan stimulus selesai,


guru meminta peserta didik untuk login di Aplikasi
EdPuzzle
2. Pendidik meminta peserta didik untuk menyimak
video tentang Sistem Reproduksi Wanita (Alat
Reproduksi Wanita, Oogenesis dan Siklus
Menstruasi) yang telah disediakan di Aplikasi
EdPuzzle dengan seksama. Pendidik memantau
aktivitas peserta didik via EdPuzzle dan Whatsapp
Group.
3. Pendidik meminta peserta didik menjawab
Inti pertanyaan pada EdPuzzle sembari berdiskusi dengan
(60 menit) kelompok via Breakout Room Zoom Meeting
4. Pendidik mengecek keterlaksanaan diskusi beberapa
kelompok secara bergantian
5. Peserta didik mengirimkan seluruh jawabannya via
EdPuzzle secara individu
6. Pendidik meminta salah satu kelompok untuk
memaparkan jawaban dari soal yang dipilih pendidik
untuk diverifikasi apakah jawaban tersebut tepat
sesuai dengan teori atau tidak
7. Setelah itu dilanjutkan dengan kesimpulan pelengkap
dari pendidik

1. Pendidik merefleksi hasil pembelajaran pada pertemuan ini


2. Pendidik meminta peserta didik membuat catatan pribadi
Penutup
dari hasil pembelajaran
(20 menit)
3. Pendidik menginformasikan materi pembelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya

72
4. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mem-
berikan motivasi dan ucapan terimakasih

3. Pertemuan Ketiga (4 JP x 25 menit)


Sub-materi : Kehamilan dan Persalinan (Fertilisasi, Proses Perkembangan Zigot,
dan Proses Persalinan)
Jenis Kegiatan Uraian Kegiatan
1. Pendidik membuka kelas dengan menyapa peserta didik
dengan ramah dan hangat via Learning Management System
(LMS) yang dapat diakses pada http://lms.smay-
punila.sch.id
2. Pendidik memeriksa jumlah peserta didik yang sudah ma-
suk dalam LMS sekolah
3. Pendidik meminta peserta didik untuk berdoa terlebih da-
Pendahuluan hulu sebelum masuk ke pembelajaran via Zoom Meeting
(20 menit) 4. Pendidik memberikan apersepsi berupa pertanyaan
via Zoom Meeting
5. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran ada
pertemuan ini via Zoom Meeting
6. Pendidik memberi motivasi belajar kepada peserta
didik berupa manfaat dari mempelajari materi pada
pertemuan ini

1. Setelah diskusi terkait pertanyaan stimulus selesai,


guru meminta peserta didik untuk login di Aplikasi
EdPuzzle
2. Pendidik meminta peserta didik untuk menyimak
video tentang Kehamilan dan Persalinan (Fertilisasi,
Proses Perkembangan Zigot dan Proses Persalinan)
yang telah disediakan di Aplikasi EdPuzzle dengan
seksama. Pendidik memantau aktivitas peserta didik
Inti via EdPuzzle dan Whatsapp Group.
(60 menit) 3. Pendidik meminta peserta didik menjawab
pertanyaan pada EdPuzzle sembari berdiskusi dengan
kelompok via Breakout Room Zoom Meeting
4. Pendidik mengecek keterlaksanaan diskusi beberapa
kelompok secara bergantian
5. Peserta didik mengirimkan seluruh jawabannya via
EdPuzzle secara individu
6. Pendidik meminta salah satu kelompok untuk
memaparkan jawaban dari soal yang dipilih pendidik

73
untuk diverifikasi apakah jawaban tersebut tepat
sesuai dengan teori atau tidak
7. Setelah itu dilanjutkan dengan kesimpulan pelengkap
dari pendidik

1. Pendidik merefleksi hasil pembelajaran pada pertemuan ini


2. Pendidik meminta peserta didik membuat catatan pribadi
dari hasil pembelajaran
Penutup
3. Pendidik menginformasikan di pertemuan berikutnya akan
(20 menit)
diadakan Ulangan Harian Sistem Reproduksi Manusia
4. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mem-
berikan motivasi dan ucapan terimakasih

I. Penilaian
1) Pengetahuan :
a) LKPD online yang terlampir dalam video EdPuzzle
b) Ulangan Harian (posttest) via Google Form

Bandar Lampung, 15 Maret 2021


Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa Penelitian

Qurratu Aini Na’ima Alma Aliya Jacinda

74
Lampiran 3. Rubrik LKPD 1

RUBRIK LKPD
MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Tabel 3.1 Rubrik LKPD 1


Ranah
No Indikator Soal Soal Jawaban
Kognitif
Jaringan yang
berperan dalam
pembesaran
ukuran penis
adalah jaringan
erektil (erectile
Disajikan
tissue). Jaringan
gambar
Pada saat ereksi, penis mengalami erektil pada penis
struktur
pembesaran ukuran. Jika dilihat mengandung
jaringan
dari struktur jaringan penyusun banyak pembuluh
penyusun
penis ini, manakah yang berperan darah dan ujung-
penis, peserta
dalam menunjang fenomena ujung saraf
1. didik C5
tersebut? perasa. Selama
menentukan
adanya
jaringan mana
rangsangan
yang berperan
seksual, jaringan
dalam
erektil akan terisi
fenomena
penuh oleh darah
pada soal
sehingga penis
menjadi
mengembang dan
mengalami
pembesaran
ukuran

75
Mioepitel yang
lebih banyak dan
tebal di bagian
Disajikan gam-
ekor epididimis
bar struktur
membuat sperma
jaringan
menjadi lebih
penyusun
kental, karena
mioepitel,
2. C4 Bagian berwarna ungu muda pada struktur yang sep-
peserta didik
gambar struktur jaringan penyusun erti ini berperan
menganalisis
epididimis ini adalah mioepitel. penting dalam
karakteristik
Myoepitel di bagian ekor proses penyera-
yang dimiliki
epididimis lebih banyak dari bagian pan cairan
oleh mioepitel
kepala. Bagaimanakah struktur ini
dapat berperan pada fungsi epi-
didimis?
Disajikan gam- Untuk
bar struktur menghasilkan
jaringan kontraksi yang
penyusun vas kuat dan cepat
deferens, pe- pada saat ejaku-
serta didik me- lasi guna meng-
rinci fungsi gerakkan sperma
3. C4
struktur yang Pada gambar struktur jaringan di sepanjang vas
dimaksud pada penyusun ini diketahui bahwa vas deferens dari epi-
soal deferens terdiri dari otot polos. didimis
Namun, bagaimanakah peran
struktur otot polos ini terhadap
fungsi vas deferens pada sistem
reproduksi?
Disajikan per- Benar. Karena
tanyaan beserta pada dasarnya
jawaban ten- otot polos ber-
tang struktur peran dalam
jaringan proses kontraksi.
penyusun or- Otot polos pada
4. gan, peserta C4 saluran ini ber-
didik kontraksi untuk
menganalisis mendorong isi lu-
apakah jawa- Namun, mengapa ada 2 lapisan otot men selama
ban tersebut polos yang mengelilingi saluran" ejakulasi
benar atau sa- ini?
lah Jawaban: Karena, otot polos

76
dapat membantu mendorong isi
lumen saat ejakulasi
Tentukan apakah jawaban dari
pertanyaan di atas, benar dan
salah. Dan sertakan alasanmu!
Disajikan gam- Sel asinar meru-
bar struktur pakan struktur
jaringan penyusun pada
penyusun kelenjar prostat
kelenjar yang mendukung
prostat, peserta fungsi kelenjar
5. didik menyim- C6 prostat untuk
pulkan struktur Dari struktur jaringan penyusun menghasilkan
mana yang kelenjar prostat ini, manakah cairan penyeim-
mendukung struktur penyusun yang berperan bang keasaman
fungsi kelenjar dalam mendukung fungsi kelenjar
prostat pada prostat untuk menghasilkan cairan
soal penyeimbang keasaman?

Tabel 3.2 Rubrik LKPD 2


Ranah
No Indikator Soal Soal Jawaban
Kognitif
Labia mayora mengandung ban- Karena, labia
yak kelenjar keringat dan minyak. mayora mengan-
Namun, bagaimanakah labia dung banyak
Disajikan gam-
mayora dapat ditumbuhi oleh kelenjar keringat
bar struktur
rambut-rambut halus, sedangkan dan minyak. Yang
jaringan
labia minora tidak? nantinya setelah
penyusun labia
pubertas bagian
mayora, peserta
ini akan di-
didik mem-
1. C6 tumbuhi oleh ram-
bandingkan
but-rambut halus.
karakteristik la-
Sedangkan labia
bia mayora dan
minora tidak
minora sesuai
mengandung
dengan fenom-
kelenjar ini, se-
ena pada soal
hingga tidak di-
tumbuhi oleh ram-
but-rambut halus.

77
Disajikan gam- Karena ovarium
bar struktur memiliki folikel
jaringan ovarium yang ber-
penyusun labia peran penting da-
mayora, peserta lam produksi
didik menyim- ovum dan hormon
2. pulkan C6 kelamin wanita
penyebab fe- Dari struktur jaringan penyusun
nomena terjadi ovarium ini. Bagaimana ovarium
berdasarkan dapat menghasilkan ovum, juga
struktur jarin- hormon kelamin wanita dengan
gan penyusun struktur jaringan penyusun yang
ovarium dimilikinya?
Dinding tuba fal-
lopi terdiri dari
Disajikan gam-
epitel bersilia
bar struktur
yang berperan da-
jaringan
lam rangka meng-
penyusun tuba
gerakkan ovum ke
fallopi beserta
uterus. Silia yang
fenomena yang
Dari gambar di atas, dapat dilihat berupa rambut ha-
mendukung, pe-
struktur jaringan penyusun tuba lus dapat mem-
3. serta didik C4
fallopi. Namun berdasarkan bantu menggerak-
menganalisis
struktur jaringan penyusunnya, kan ovum tersebut
struktur jarin-
manakah struktur yang men-
gan penyusun
dukung fungsi tuba fallopi untuk
yang men-
melakukan gerak peristaltik (kon-
dukung fungsi
traksi versi tuba fallopi, berbeda
pada fenomena
dengan usus) dalam rangka meng-
tersebut
gerakkan ovum ke uterus? beri-
kan alasanmu!
Lapisan
Disajikan
fungsional, karena
gambar struktur
lapisan ini mela-
jaringan
pisi rongga uterus
penyusun endo-
dan akan men-
metrium, pe-
4. C5 galami perubahan
serta didik
Lapisan endometrium manakah dramatis selama
menentukan
yang lebih terdampak oleh siklus siklus menstruasi
lapisan mana
menstruasi yang terjadi? Lapisan karena lapisan ini
yang dimaksud
fungsional atau basal? Tuliskan yang akan lurus
pada soal
alasanmu! saat menstruasi.

78
Namun luruhnya
lapisan ini akan
segera diregen-
erasi oleh lapisan
basalis
Karena otot pada
Disajikan gam- dasarnya berperan
bar struktur dalam proses kon-
jaringan traksi dan vagina
penyusun melakukan kon-
vagina, peserta traksi. Sehingga,
didik lapisan otot ini
5. menganalisis C4 dapat membantu
Pada gambar di atas dapat dilihat
karakteristik dalam kontraksi
bahwa vagina tersusun oleh otot
jaringan yang saat kelahiran
polos yang berlapis. Mengapa
dimaksud bayi, karena
dinding vagina berlapiskan otot?
beserta vagina merupakan
Bagaimanakah peran dari struktur
perannya dalam saluran tempat
jaringan penyusun vagina terse-
fungsi tersebut keluarnya bayi
but?
saat persalinan

Tabel 3.3 Rubrik LKPD 3


Indikator Ranah
No Soal Jawaban
Soal Kognitif
Mukosa serviks
Disajikan
menghasilkan
gambar
mukus yang akan
struktur
membentuk
jaringan
lendir untuk me-
penyusun
nutup kanalis
serviks, pe-
1. C5 Dari gambar di atas dapat terlihat servikalis selama
serta didik
struktur jaringan penyusun serviks masa subur
menentukan
(leher rahim). Struktur manakah yang
struktur
mendukung fungsi serviks untuk
mana yang
menutup kanal servikalis saat masa
dimaksud
subur?
pada soal

79
Disajikan Zona pelusida,
gambar lapisan ini terdiri
struktur dari protein dan
lapisan mengandung
penyusun reseptor untuk
dinding spermatozoa,
ovum, pe- lapisan ini meru-
2. serta didik C5 pakan lapisan
menentukan Dari struktur lapisan penyusun dinding pelindung yang
struktur ovum ini. Manakah struktur yang tebal dan mem-
mana yang mendukung peran dinding ovum untuk bantu
mendukung membantu melindungi ovum? tuliskan melindungi
fungsi yang alasanmu! ovum
dimaksud
pada soal
Ketika sebuah
Disajikan sperma telah ber-
gambar hasil menembus
struktur dan membuahi
lapisan ovum, zona
penyusun pelusida pada
dinding dinding ovum
ovum, pe- akan
3. serta didik C5 menghasilkan
menentukan Struktur jaringan penyusun dinding bahan kimia
struktur ovum manakah yang berperan dalam yang mendorong
mana yang mencegah sperma lain masuk? sperma lain un-
mendukung Tuliskan alasanmu! tuk menjauhi
fungsi yang ovum guna
dimaksud mencegah lebih
pada soal dari 1 sperma
masuk
Disajikan Vili korion
gambar merupakan cikal
struktur bakal ter-
jaringan bentuknya
penyusun plasenta. Vili
4. C4
plasenta, pe- korion juga
serta didik Jika dilihat dari gambar ini, terdapat memungkinkan
menganalisis chorionic villi atau villi korion. terjadinya trans-
peran Bagaimanakah hubungan villi korion fer nutrisi dari
struktur ini dengan plasenta? lalu bagaimana

80
tersebut da- plasenta bisa menjadi penghubung an- darah ibu ke
lam fenom- tara janin dan ibunya? darah janin
ena pada soal
Kantung ketuban
berfungsi untuk
Disajikan memproduksi air
gambar ketuban. Air ke-
struktur tuban atau cairan
jaringan amnion ini mem-
penyusun iliki manfaat
rahim, pe- yang banyak
serta didik bagi janin yaitu,
5. C6
memberikan melindungi janin
pendapatnya Struktur jaringan penyusun rahim dari benturan dan
terkait apakah yang membuat rahim bisa memberi ruang
struktur menjadi tempat yang leluasa bagi bayi gerak bagi janin
penyusun untuk bergerak? Jelaskan pendapatmu! untuk bergerak
yang dimak- bebas, sehingga
sud pada soal janin lebih le-
luasa untuk ber-
gerak

81
Lampiran 4. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1

Mata Pelajaran : Biologi


Sekolah : SMA YP Unila Bandar Lampung
Kelas/ Semester : XI/ 2
Sub-Materi : Sistem Reproduksi Pria
Hari/ Tanggal :
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.

A. Kompetensi Dasar

3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan


fungsinya dalam sistem reproduksi manusia

B. Indikator

3.12.1 Menentukan hubungan struktur penyusun alat kelamin pria bagian dalam dan
luar dengan fungsinya pada sistem reproduksi pria
3.12.2 Mengaitkan hubungan struktur penyusun alat kelamin pria dengan fungsinya
pada spermatogenesis

82
C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
menentukan hubungan struktur penyusun alat kelamin pria bagian dalam dan luar
dengan fungsinya pada sistem reproduksi pria dengan benar
2. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
mengaitkan hubungan struktur penyusun alat kelamin pria dengan fungsinya
pada spermatogenesis dengan benar

D. Langkah-Langkah Kegiatan

1. Akses Zoom Meeting pada link yang telah dibagikan oleh guru di grup kelas
2. Simak video EdPuzzle sub-materi Sistem Reproduksi Pria pada link https://ed-
puzzle.com/media/6055573d19d9b242b97968fd dengan seksama
3. Kerjakan soal-soal pada video EdPuzzle dengan berdiskusi kelompok saat
Breakout Room Zoom
4. Submit jawaban pada EdPuzzle sesuai dengan waktu yang ditentukan guru

83
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2

Mata Pelajaran : Biologi


Sekolah : SMA YP Unila Bandar Lampung
Kelas/ Semester : XI/ 2
Sub-Materi : Sistem Reproduksi Wanita
Hari/ Tanggal :
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.

A. Kompetensi Dasar

3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan


fungsinya dalam sistem reproduksi manusia

B. Indikator

3.12.3 Menentukan hubungan struktur penyusun organ reproduksi wanita bagian


dalam dan luar dengan fungsinya pada sistem reproduksi wanita
3.12.4 Mengaitkan hubungan struktur penyusun organ reproduksi wanita dengan
fungsinya pada oogenesis
3.12.5 Mengaitkan kaitan struktur jaringan penyusun organ reproduksi wanita
dengan fungsinya pada siklus menstruasi

84
C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
menentukan hubungan struktur penyusun alat kelamin wanita bagian dalam dan
luar dengan fungsinya pada sistem reproduksi wanita dengan benar
2. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
mengaitkan hubungan struktur penyusun alat kelamin wanita dengan fungsinya
pada oogenesis dengan benar
3. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
mengaitkan kaitan struktur jaringan penyusun organ reproduksi wanita dengan
fungsinya pada siklus menstruasi dengan benar

D. Langkah-Langkah Kegiatan

1. Akses Zoom Meeting pada link yang telah dibagikan oleh guru di grup kelas
2. Simak video EdPuzzle sub-materi Sistem Reproduksi Pria pada link https://ed-
puzzle.com/media/6051748752441f4286d26659 dengan seksama
3. Kerjakan soal-soal pada video EdPuzzle dengan berdiskusi kelompok saat
Breakout Room Zoom
4. Submit jawaban pada EdPuzzle sesuai dengan waktu yang ditentukan guru

85
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3

Mata Pelajaran : Biologi


Sekolah : SMA YP Unila Bandar Lampung
Kelas/ Semester : XI/ 2
Sub-Materi : Sistem Reproduksi Pria
Hari/ Tanggal :
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.

A. Kompetensi Dasar

3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan


fungsinya dalam sistem reproduksi manusia

B. Indikator

3.12.6 Menentukan hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi manusia


dengan fungsinya pada fertilisasi
3.12.7 Menentukan kaitan mengenai hubungan struktur jaringan penyusun organ
reproduksi wanita dengan fungsinya pada kehamilan (gestasi)

86
C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
menentukan hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi manusia
dengan fungsinya pada fertilisasi dengan benar
2. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
menentukan kaitan mengenai hubungan struktur jaringan penyusun organ
reproduksi wanita dengan fungsinya pada kehamilan (gestasi) dengan benar

D. Langkah-Langkah Kegiatan

1. Akses Zoom Meeting pada link yang telah dibagikan oleh guru di grup kelas
2. Simak video EdPuzzle sub-materi Sistem Reproduksi Pria pada link https://edpuz-
zle.com/media/6052edf5a1d100427219582a dengan seksama
3. Kerjakan soal-soal pada video EdPuzzle dengan berdiskusi kelompok saat
Breakout Room Zoom
4. Submit jawaban pada EdPuzzle sesuai dengan waktu yang ditentukan guru

87
Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest

KISI-KISI SOAL PRETEST-POSTTEST


MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Sekolah : SMA YP Unila Bandar Lampung


Kelas : XI
Alokasi Waktu : 90 menit
Jumlah Soal : 10 soal
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Sistem Reproduksi Manusia
KD : 3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ
reproduksi dengan fungsinya dalam sistem reproduksi
manusia

Nomor Bentuk
Sub-Materi Indikator Soal Level
Soal Soal
Sistem Reproduksi Peserta didik merinci fungsi dari
Pria (Alat Kelamin jaringan tersebut terhadap peran 1 C4 Esai
Pria) penis
Sistem Reproduksi Peserta didik menganalisis
Pria (Alat Kelamin karakteristik yang dimiliki tunica 2 C4 Esai
Pria) albuginea
Sistem Reproduksi Peserta didik merinci fungsi struktur
Wanita (Alat Kelamin jaringan penyusun yang dimaksud 3 C4 Esai
Wanita) pada soal

Fertilisasi Peserta didik menemukan alasan 4 C4 Esai


ovum sulit ditembus
Sistem Reproduksi Peserta didik merinci fungsi struktur
Wanita (Alat Kelamin jaringan penyusun yang dimaksud 5 C4 Esai
Wanita) pada soal
Peserta didik menyimpulkan struktur
Kehamilan 6 C6 Esai
mana yang dimaksud pada soal
Sistem Reproduksi Peserta didik menemukan alasan
Wanita (Siklus Men- mengapa endometrium luruh saat 7 C4 Esai
struasi) fase menstruasi

88
Sistem Reproduksi Peserta didik menemukan penyebab
Pria (Alat Kelamin kelenjar prostat dapat menjalankan 8 C4 Esai
Pria) fungsinya
Proses Persalinan Peserta didik mengaitkan struktur
jaringan penyusun myometrium 9 C4 Esai
dengan fungsinya
Sistem Reproduksi Peserta didik menganalisis peran
Wanita (Oogenesis) struktur jaringan penyusunnya dalam 10 C4 Esai
mendukung fungsi folikel

89
Lampiran 6. Rubrik Pretest dan Posttest

(Soal disajikan dalam bentuk Google Form)

RUBRIK PRETEST/ POSTTEST


MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Indikator Ranah
No Soal Jawaban
Soal Kognitif
Jaringan erektil
pada penis
mengandung
Disajikan
banyak pembuluh
gambar darah dan ujung-
struktur ujung saraf
jaringan perasa. Selama
penyusun adanya
Struktur jaringan penyusun penis yang rangsangan
pada penis,
paling utama adalah jaringan erektil. seksual, jaringan
1. peserta didik C4
Jaringan ini menjadi ciri khas dari penis. erektil akan terisi
merinci penuh oleh darah
Bagaimanakah fungsi jaringan ini
fungsi dari sehingga penis
terhadap peran penis dalam proses
jaringan ter- menjadi
reproduksi?
sebut ter- mengembang.
hadap peran Kondisi ini
penis dibutuhkan untuk
berhubungan
seksual dan
ejakulasi
Tunica ini
Disajikan
merupakan
gambar
lapisan pelindung
struktur
tebal yang terbuat
jaringan
dari serat-serat
penyusun
padat, sehingga
testis, pe-
2. C4 dapat memenuhi
serta didik
perannya dalam
menganalisis
melindungi testis
karakteristik
Dapat dilihat pada gambar potongan
yang dimil-
melintang testis di atas bahwa, testis
iki tunica al-
dikelilingi oleh tunica albuginea.
buginea
Bagaimanakah karakteristik yang

90
dimiliki tunica albuginea sehingga
dapat menjadi pelindung bagi testis?
Disajikan Kelenjar sebasea
gambar berperan dalam
struktur menjaga keelas-
jaringan tisan dan kelem-
penyusun la- Labia minora
baban labia mi-
bia minora, nora
peserta didik
merinci
fungsi
struktur
3 yang dimak- C4
sud pada
soal

Dari gambar di atas, terlihat bahwa labia


minora tersusun oleh epitel dan kelenjar
sebaseus. Bagaimanakah peran kelen-
jar sebaseus terhadap labia minora da-
lam reproduksi?
Disajikan 2/3 dari
gambar endometrium
lapisan en- terdiri atas lapisan
fungsional.
dometrium,
Lapisan ini
peserta didik berfungsi untuk
menentukan mempersiapkan
lapisan mana implantasi
yang ber- blastokis dan
peran dalam merupakan tempat
4 implantasi C5 proliferasi, sekresi
dan degenerasi.

Pada gambar di atas, terlihat bahwa


rahim terdiri atas beberapa lapisan
seperti endometrium dan myometrium.
Endometrium berperan dalam proses
melekatnya zigot pada rahim

91
(implantasi). Endometrium dibagi
menjadi 2 bagian yaitu, lapisan basal
dan lapisan fungsional. Di antara
kedua bagian ini, manakah yang
berperan dalam proses tersebut?
Jelaskan juga alasanmu!
Disajikan Epitel skuamosa
gambar non-keratin
struktur merangsang
jaringan sekresi tubuh
penyusun untuk
vagina, pe- mengeluarkan
serta didik cairan yang
merinci mencegah
fungsi kekeringan.
struktur Dengan itu
yang dimak- struktur ini
5 sud pada C4 berperan dalam
soal menjaga
permukaan vagina
agar tetap lembab
dan tidak
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa mengering
vagina tersusun oleh lamina propria dan
epitel skuamosa (squamous epithelium)
dengan tipe non-keratin. Bagaimanakah
peran epitel skuamosa (squamous
epithelium) non-keratin ini terhadap
vagina?
Disajikan Tuba
gambar infundibulum
struktur memiliki fimbriae
jaringan yang terdiri dari
penyusun silia di
tuba infun- dindingnya. Silia
6 dibulum, pe- C6 ini berupa rambut-
serta didik rambut yang
menyimpul- bergerak dan me-
kan struktur Dilihat dari struktur jaringan penyusun nangkap ovum.
tuba infundibulum. Menurut pen-
mana yang
dapatmu, struktur manakah yang men-
dimaksud dukung peran tuba infundibulum dalam
pada soal menangkap ovum? Jelaskan alasannya!

92
Karena pada fase
menstruasi, kadar
estrogen dan pro-
gesterone
Disajikan
menurun. Se-
gambar
hingga, lapisan
lapisan
endometrium
uterus, pe-
yang menebal dan
serta didik
sudah dipersiap-
7 menemukan C4
Dari gambar potongan melintang uterus kan untuk ke-
alasan men-
di atas, dapat kita lihat bahwa uterus hamilan tidak
gapa endo-
terdiri dari 3 bagian yaitu, perimetrium, dipakai, sehingga
metrium lu-
myometrium dan endometrium. lapisan ini me-
ruh saat fase
Lapisan endometrium berperan penting luruh bersama
menstruasi
pada siklus menstruasi wanita, dimana darah dan lendir
lapisan ini akan luruh bersama darah melalui vagina
dan lendir keluar melalui vagina.
Mengapa demikian?
Kelenjar prostat
terdiri dari sel-sel
Disajikan asinar yang mem-
gambar bentuk jaringan
struktur asinar. Sel-sel ini
jaringan berfungsi dalam
penyusun menghasilkan
kelenjar cairan. Cairan
prostat, pe- inilah yang
8 C4
serta didik Gambar di atas merupakan potongan membantu
menemukan melintang dari kelenjar prostat. Kelenjar pergerakan
penyebab prostat berfungsi memproduksi cairan sperma saat
kelenjar yang membantu pergerakan sperma saat ejakulasi dan
prostat dapat ejakulasi dan membantu menjaga membantu
menjalankan sperma agar tetap sehat. Dari struktur menjaga sperma
fungsinya jaringan penyusun kelenjar prostat ini, agar tetap sehat
mengapa kelenjar prostat sangat penting
dalam fungsi ini?

93
Otot polos dapat
berkontraksi
dalam gelombang
untuk
memindahkan
sesuatu melalui
organ.
Disajikan Maka dari itu,
gambar myometrium
struktur dapat melakukan
jaringan kontraksi yang
penyusun berpengaruh
uterus, pe- dalam pembukaan
serta didik jalan rahim dan
9 C4
mengaitkan mendorong bayi
struktur ke serviks
jaringan
penyusun Myometrium merupakan lapisan tengah
myometrium uterus yang berperan dalam kontraksi
dengan saat proses persalinan. Kontraksi ini
fungsinya berpengaruh dalam pembukaan jalan
rahim dan mendorong bayi ke serviks.
Dari gambar di atas, dapat dilihat
struktur jaringan penyusun dari
myometrium terdiri dari otot polos.
Mengapa otot polos pada myometrium
ini sangat penting dalam mendukung
fungsi dari myometrium?
Granulosa
Disajikan
memiliki fungsi
gambar
memproduksi
struktur fo-
steroid dan
likel, peserta
sejumlah faktor
didik
pertumbuhan
menganalisis
untuk berinteraksi
peran
10 C4 dengan oosit
struktur
selama
jaringan
perkembangannya
penyusunnya
dalam folikel
dalam men-
ovarium. Fungsi
dukung
ini mendukung
fungsi fo-
peran folikel
likel
dalam

94
Di dalam ovarium terdapat folikel yang memproduksi
mendukung fungsi dari ovarium sebagai ovum.
penghasil ovum. Pada gambar di atas
terlihat struktur jaringan penyusun fo-
likel, salah satunya adalah granulosa.
Mengapa granulosa sangat mendukung
fungsi folikel tersebut?

95
Lampiran 7. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Tanggapan EdPuzzle

KISI-KISI PENYUSUNAN ANGKET TANGGAPAN PESERTA DIDIK


TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI EDPUZZLE
PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Aspek yang Nomor Soal Total


No Indikator
Diukur + - Soal

Menunjukkan keantusiasan bela-


Minat dan
jar materi Sistem Reproduksi
sikap peserta 2,8,9 3
dengan menggunakan Aplikasi
didik terhadap
EdPuzzle
pembelajaran
Menunjukkan keaktifan dalam
1. materi Sistem
pembelajaran menggunakan 3 1
Reproduksi
Aplikasi EdPuzzle
menggunakan
Menunjukkan pengalaman yang
Aplikasi
dirasakan saat menggunakan 6,10 2
EdPuzzle
Aplikasi EdPuzzle
2. Penilaian Menilai kemenarikan dan
peserta didik kekreatifan video materi Sistem 1 1
terhadap Reproduksi yang disajikan
kualitas isi
video materi
Sistem Repro- Menilai kualitas materi sistem
duksi yang reproduksi pada video yang 5 4,7 3
disajikan pada disajikan
Aplikasi
EdPuzzle
Total 5 5 10

96
Lampiran 8. Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap EdPuzzle

ANGKET TANGGAPAN PESERTA DIDIK


TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI EDPUZZLE
PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

(Disajikan dalam bentuk Google Form)


Nama : ……………………….
Kelas : ……………………….

Petunjuk:
1. Baca pernyatan-pernyataan di bawah ini dengan teliti.
2. Pilih jawaban (ya/ tidak) sesuai dengan pendapatmu.

Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
A. Kualitas Media
1. Video pembelajaran materi sistem reproduksi yang disajikan pada
Aplikasi EdPuzzle kreatif dan menarik untuk disimak
2. Belajar materi sistem reproduksi menggunakan media pembelajaran
ini membuat saya bosan
3. Media pembelajaran ini mendorong saya untuk lebih aktif dalam
belajar materi sistem reproduksi
B. Kualitas Materi
4. Penyampaian materi sistem reproduksi dalam media pembelajaran
membuat saya sulit memahami materi sistem reproduksi
5. Penyajian materi sistem reproduksi pada video mengasah kemam-
puan berpikir saya
6. Pertanyaan-pertanyaan pada video membuat saya semakin memahami
materi sistem reproduksi manusia
7. Konten video EdPuzzle yang disajikan berbeda dengan tujuan pem-
belajaran yang disampaikan
C. Minat Peserta Didik terhadap Aplikasi
8. Saya cukup mengikuti pembelajaran tanpa harus mempedulikan hasil
yang dapat dari pembelajaran tersebut
9. Aplikasi EdPuzzle ini memotivasi saya untuk menyimak materi sis-
tem reproduksi manusia yang dijelaskan
10. Saya tidak ingin mengakses Aplikasi EdPuzzle ini

97
Lampiran 9. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Tanggapan Diskusi Interaktif

KISI-KISI PENYUSUNAN ANGKET TANGGAPAN PESERTA DIDIK


TERHADAP PEMBELAJARAN DISKUSI INTERAKTIF

No Aspek yang Diukur Indikator Nomor Soal Total Soal


Menunjukkan keaktifan ber-
1 1
pendapat dalam diskusi
Partisipasi peserta
1. Menunjukkan peran dalam men-
didik dalam diskusi
uangkan pemikiran dalam 2 1
diskusi
Hubungan peserta
Menunjukkan pandangan pe-
didik dengan
2. serta didik terhadap partisipasi 3 1
kelompok dalam
anggota kelompoknya
diskusi
Menilai peran diskusi dalam
4 1
menjawab pertanyaan LKPD
Menilai peran diskusi interaktif
Peran diskusi
terhadap keterasahan kemam- 5 1
3. terhadap kemampuan
puan berpikir
berpikir peserta didik
Menilai peran diskusi interaktif
terhadap keterluasan wawasan 6 1
pengetahuan
Total 6

98
Lampiran 10. Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap Diskusi Interaktif

ANGKET TANGGAPAN PESERTA DIDIK


TERHADAP PEMBELAJARAN BERORIENTASI
DISKUSI INTERAKTIF

(Disajikan dalam bentuk Google Form)


Nama : ……………………….
Kelas : ……………………….

Petunjuk:
1. Baca pernyatan-pernyataan di bawah ini dengan teliti.
2. Pilih jawaban (ya/ tidak) sesuai dengan pendapatmu.

Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya aktif berpendapat dalam diskusi yang dilakukan
2. Saya menyumbang pemikiran dalam diskusi kelompok
3. Semua teman sekelompok menyumbang pemikirannya saat diskusi
Diskusi interaktif, membantu saya menjawab pertanyaan diberikan
4. oleh pendidik
Dengan diskusi interaktif, kemampuan berpikir saya menjadi lebih
5.
terasah
Pembelajaran berorientasi diskusi interaktif ini memperluas wawasan
6.
pengetahuan saya

99
Lampiran 11. Uji Validitas Instrumen Dosen Ahli

Validator (Dosen Ahli):


1: Dr. Dina Maulina, M.Si. (Dosen Prodi Pendidikan Biologi)
2: Nadya Meriza, M.Pd. (Dosen Prodi Pendidikan Biologi)

Jawaban dan Alasan


No. Pertanyaan Validasi
Ya Tidak
Apakah Soal yang dibuat 1: Ya sudah sesuai, krisis soal merujuk
oleh peneliti sudah sesuai pada acuan IPK dan Tujuan Pembelajaran
1. dengan KD 3.12 yang 2: Ya, sebab materi pokok yang terkait -
terlampir? (Beserta dengan KD yang akan diuji
alasan)
Apakah Indikator soal 1: Sudah sesuai
yang dilampirkan sesuai 2: Ya, udah sesuai dengan kemampuan
2. dengan soal yang dibuat minimal tuntutan KD -
oleh peneliti? (Beserta
alasan)
1: Ya sangat sesuai, mencirikan pada
Apakah Soal yang dibuat karakteristik soal HOTs dan syarat
oleh peneliti sesuai pengembangan soal HOTS
3. dengan kriteria soal 2: Ya, sudah sesuai sebab stimulus yang -
berbasis HOTS? (Beserta diberikan (gambar) menuntut kemampuan
alasan) menginterpretasi, mencari hubungan,
menganalisis, menyimpulkan
Apakah Soal yang dibuat 1: Ya sesuai merujuk pada indokator
oleh peneliti dapat berpikir tingkat tinggi
melatih kemampuan 2: Ya, sudah sesuai sebab stimulus yang
4. -
berpikir tingkat tinggi diberikan (gambar) menuntut kemampuan
peserta didik Kelas XI? menginterpretasi, mencari hubungan,
(Beserta alasan) menganalisis, menyimpulkan
Apakah hasil uji validitas 1: Ya telah sesuai
dan reliabilitas yang 2: Ya. sebab teknik pengujian yang
5. -
dilampirkan oleh peneliti dilakukan telah sesuai dengan tujuan yang
sesuai? (Beserta alasan) hendak diteliti.
Apakah soal yang dibuat 1: Layak untuk di gunakan pada khalayak
6. -
peneliti sudah layak? 2: Ya, dengan sedikit perbaikan penulisan.
1: Tidak ada
2: Berikan penekanan kata kunci pada soal
Adakah kritik/ saran
berupa cetak tebal atau cetak miring agar
untuk penelitian peneliti?
7. lebih jelas apa yang diminta soal. -
Jika ada, dapat
Sesuaikan penulisan keterangan pada
dituliskan.
gambar dengan soal (penulisan ilmiah/
bahasa indonesia) misal soal no 5

100
Lampiran 12. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal

101
Lampiran 13. Nilai Pretest, Posttest dan N-gain Peserta Didik

102
Lampiran 14. Nilai LKPD Peserta Didik

103
Lampiran 15. Uji Statistik Pretest dan Posttest

104
Lampiran 16. Data Angket Diskusi Interaktif

105
Lampiran 17. Data Angket EdPuzzle

106
Lampiran 18. Tampilan EdPuzzle

Tampilan Pertanyaan pada Video EdPuzzle

Tampilan Jawaban Peserta Didik

Tampilan Kelas XI MIPA 2 di EdPuzzle

107

Anda mungkin juga menyukai