Oleh
Skripsi
Pada
Oleh
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatan HOTS peserta didik kelas XI
SMA YP Unila Bandar Lampung dalam pembelajaran materi pokok sistem
reproduksi manusia menggunakan diskusi interaktif melalui Aplikasi EdPuzzle.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap. Desain penelitian yang digunakan
adalah one group pretest posttest design. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas XI
MIPA 2 yang berjumlah 30 orang, diambil dengan teknik purposive sampling. Data
Peningkatan HOTS diperoleh melalui pretest dan posttest, yang hasilnya dianalisis
menggunakan uji-t berpasangan (Paired Sample t-Test) dengan bantuan IBM SPSS
Statistics Version 25. Pendapat siswa tentang pembelajaran melalui diskusi interaktif
dan Aplikasi EdPuzzle dikumpulkan menggunakan angket dan dianalisis dengan
bantuan Microsoft Excel Version 16.49.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan HOTS peserta didik
sebelum dan setelah penerapan pembelajaran melalui diskusi interaktif menggunakan
Aplikasi EdPuzzle pada taraf signifikansi 0,05 dengan nilai sig (2-tailed) 0 < 0,05 an
rerata N-gain sebesar 0,41 dengan kriteria sedang. Berdasarkan perolehan hasil
angket tanggapan, sebagian besar peserta didik setuju dengan pembelajaran diskusi
interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle yang diterapkan oleh peneliti. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa, terdapat peningkatan Higher Order Thinking Skills
(HOTS) peserta didik oleh pembelajaran berorientasi diskusi Interaktif menggunakan
Aplikasi EdPuzzle dan pembelajaran seperti ini dapat diterima baik oleh peserta
didik.
Kata kunci: diskusi interaktif, EdPuzzle, Higher Order Thinking Skills
ABSTRACT
By
The purpose of this research was to examine the increase HOTS of students at XI
grade in YP Unila Senior High School Bandar Lampung with interactive discussion
learning using the EdPuzzle Application on human reproductive system material.
This research was conducted on even semester. The design of this research was the
one group pretest-posttest design. The research sample was 30 students of class XI
MIPA 2, that taken by purposive sampling technique. HOTS improvement data was
obtained through pretest and posttest, the results of which were analyzed using Paired
Sample t-Test with IBM SPSS Statistics Version 25. Student opinions about learning
through interactive discussion and EdPuzzle Application were collected using a ques-
tionnaire and analyzed with Microsoft Excel Version 16.49.
The results showed that there was a significant difference in students’ HOTS between
before and after the implementation of learning through interactive discussion using
EdPuzzle application at 0,05 significance level with sig (2-tailed) value was 0 < 0,05
and N-gain average was 0,41 in medium category. Based on the results of the ques-
tionnaire responses, most of the students agreed with the interactive discussion learn-
ing using the EdPuzzle Application that was applied by researcher. So it can be con-
cluded that, there was an increase in students’ Higher Order Thinking Skills (HOTS)
by interactive discussion-oriented learning using the EdPuzzle application and this
learning can be received well by students.
Keyword: interactive discussion, EdPuzzle, Higher Order Thinking Skills
RIWAYAT HIDUP
Pada Januari 2020, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ogan
Lima, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara. Penulis melaksanakan
Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 dan 2 di bulan Agustus 2020.
Selama menjadi mahasiswa, penulis menjadi asisten praktikum Mata Kuliah Botani
Tumbuhan Rendah dan Fisiologi Tumbuhan pada tahun 2019. Penulis juga aktif
dalam beberapa organisasi internal kampus. Pada tahun 2017, penulis aktif menjadi
Brigade Muda BEM FKIP Universitas Lampung Divisi Hubungan Masyarakat. Pada
tahun 2018, penulis aktif menjadi Staf Ahli Bidang Divisi Komunikasi dan
Informatika BEM FKIP Universitas Lampung. Pada tahun 2019, penulis aktif
menjadi Sekretaris Divisi Minat dan Bakat Formandibula.
MOTTO
"Anyone who has never made a mistake has never tried anything new."
(Albert Einstein)
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil ‘alamin
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah SWT. atas rahmat dan nikmat yang tak terhingga…
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW.
Saya persembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasih kepada:
Adikku
yang ikut memberikan dukungan, doa dan bantuan kepada saya. Terima kasih sudah
menjadi teman yang baik di sepanjang hari.
i
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Peningkatan Higher Order Thinking Skils (HOTS) Peserta
Didik Kelas XI SMA YP Unila Bandar Lampung melalui Diskusi Interaktif
Menggunakan Aplikasi Edpuzzle” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
ii
7. Kepala sekolah, seluruh dewan guru, staf dan peserta didik SMA YP Unila
Bandar Lampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian
berlangsung;
8. Sahabat-sahabatku, yang senantiasa mendengarkan curahan hati, memberikan
dukungan dan bantuan di kala suka dan duka.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL...................................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 6
iv
3.3 Desain Penelitian........................................................................................... 23
3.4 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 23
3.5 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................................... 25
3.6 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 28
3.7 Analisis Instrumen ........................................................................................ 31
3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 33
LAMPIRAN .............................................................................................................. 62
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
I. PENDAHULUAN
HOTS sangat penting untuk dimiliki oleh peserta didik Indonesia, karena kini
Society 5.0 telah muncul. Society 5.0 adalah era baru yang dicetuskan oleh
pemerintah Jepang dengan konsep masyarakat yang berpusat pada manusia
(human-centered) dan berbasis teknologi (technology based). Era baru ini
menjadi tantangan dan peluang bagi peserta didik untuk meningkatkan soft skill,
sehingga mampu meningkatkan kecakapan dan keterampilan untuk belajar dan
dapat menjadi modal di masa mendatang (Wibawa, 2019: 137).
Indonesia dinilai terlambat dalam menerapkan HOTS. Hal tersebut terlihat dari
kesulitan yang dialami peserta didik dalam mengerjakan Ujian Nasional 2018
yang menggunakan soal-soal berbasis HOTS (Rezkisari, 2018: 1). Di samping
itu, berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT),
Lampung juga tidak masuk ke dalam 10 besar dengan nilai UTBK tertinggi di
Indonesia. Kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik di Bandar Lampung
juga masih tergolong rendah (Suana, 2019: 71).
2
pengakuan peserta didik, mereka merasa bosan dengan pembelajaran daring yang
sedang diterapkan. Pembelajaran daring yang diterapkan cenderung monoton.
Peserta didik hanya menyimak penjelasan materi via zoom dan mendapat tugas
membaca materi dari internet. Hambatan-hambatan ini dapat disiasati dengan
pembelajaran aktif dan kreatif. Media pembelajaran berbasis video dapat menjadi
salah satu alternatif untuk menciptakan pembelajaran aktif dan kreatif yang dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik (Risabethe, 2017: 45).
Namun, pembelajaran yang interaktif tidak akan berjalan maksimal jika hanya
menggunakan aplikasi penunjang saja. Maka dari itu, harus dikolaborasikan
dengan diskusi interaktif antar peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
Diskusi interaktif ini juga mampu merangsang peserta didik untuk menggali
kemampuan intelektual, menumbuhkan semangat yang tinggi dan membuat
peserta didik berpikir praktis (Kamaryani, 2019: 173).
3
mengembangkan kreativitas dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik
(Putriyanti, 2017: 121-122). EdPuzzle efektif dalam meningkatkan kemampuan
menyelesaikan masalah pada peserta didik (Giyanto, 2020: 8). Selain itu,
EdPuzzle mempermudah peserta didik dalam memahami materi hanya dengan
menonton video yang disajikan (Sirri, 2020: 72). Namun pada penelitian ini,
peneliti melakukan penelitian yang berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu
yaitu tentang pembelajaran diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle
dalam meningkatkan HOTS peserta didik. Sehingga, pembelajaran interaktif
yang diharapkan menjadi lebih efektif dan efisien. Peserta didik tidak hanya
menyimak video EdPuzzle saja, tetapi melakukan diskusi interaktif antar peserta
didik, sehingga terjadi scaffolding.
Kompetensi dasar yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah KD 3.12 yaitu
menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam sistem reproduksi manusia. Alasan peneliti memilih KD ini
adalah karena KD ini berfokus pada tingkatan kognitif C4-Menganalisis yang
merupakan dimensi proses kognitif dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi,
menurut Taksonomi Bloom Revisi (Anderson, 2010: 101-102).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Peserta Didik Kelas XI SMA YP Unila Bandar Lampung melalui
Diskusi Interaktif Menggunakan Aplikasi EdPuzzle”.
4
masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah pembelajaran diskusi interaktif
menggunakan Aplikasi EdPuzzle dapat meningkatkan HOTS peserta didik kelas
XI SMA YP Unila Bandar Lampung pada materi pokok sistem reproduksi
manusia?”
Tujuan dari penelitian ini yaitu adalah untuk mengkaji peningkatan HOTS
peserta didik kelas XI SMA YP Unila Bandar Lampung melalui pembelajaran
diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle pada materi pokok sistem
reproduksi manusia.
5
3. Bagi pendidik
Menjadikan penggunaan aplikasi pembelajaran sebagai referensi untuk mem-
buat pembelajaran lebih menarik minat peserta didik dan lebih variatif, tanpa
melupakan tuntutan Kurikulum 2013 yaitu meningkatkan HOTS peserta
didik.
4. Bagi sekolah
Mengenalkan aplikasi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif kepada
sekolah berupa Aplikasi EdPuzzle dan diskusi interaktif antar siswa dalam
pembelajaran, khususnya pada pembelajaran daring ini guna meningkatkan
HOTS peserta didik.
Berdasarkan tujuan penelitian dan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka
ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut.
1. Diskusi interaktif dengan EdPuzzle dalam penelitian ini dilaksanakan dalam
rangka menciptakan pembelajaran yang interaktif, sehingga menciptakan
scaffolding dalam pembelajaran.
2. HOTS adalah kemampuan tingkat tinggi berupa menganalisis (analysing),
mengevaluasi (evaluating) dan mencipta (creating). Kemampuan berpikir
tingkat tinggi ini diukur menggunakan instrumen berupa 10 soal esai pretest
dan posttest berbasis HOTS yang diberikan kepada peserta didik di pertemuan
pertama dan terakhir. Pada penelitian ini peneliti menerapkan treatment dalam
rangka meningkatkan HOTS pada peserta didik.
3. Materi yang digunakan pada saat penelitian yaitu materi Biologi Kelas XI
semester genap, namun fokus pada KD pengetahuan saja yaitu KD 3.12
menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam sistem reproduksi manusia.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
8
2.2 Diskusi Interaktif melalui EdPuzzle
9
pemahaman melalui suatu interaksi, mudah dalam memahami materi ajar dengan
bantuan media pembelajaran yang konkret (Sumiyati: 2017: 66).
Penerapan diskusi interaktif dalam pembelajaran tentu tidak lepas dari dasar-
dasar yang ada pada teori belajar. Konsep diskusi interaktif ini dikembangkan
dari Teori Belajar Konstruktivisme. Pada dasarnya konstruktivisme merupakan
sebuah teori yang sifatnya membangun, baik dalam segi kemampuan maupun
segi pemahaman dalam proses pembelajaran. Konstruktivisme adalah aktivitas
yang aktif, dimana peserta didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti
dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan
ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah dimilikinya. Konstruktivisme
merupakan bagaimana mengaktifkan peserta didik dengan cara memberikan
ruang yang seluas-luasnya untuk mengembangkan ilmu yang sudah didapatkan
tersebut, baik dengan melakukan latihan, melakukan eksperimen maupun
berdiskusi antar sesama peserta didik. Pendidik juga sebaiknya tidak mengajar
dengan cara yang konvensional lagi. Pendidik harus dapat membangun situasi-
situasi yang membuat peserta didik terlibat secara aktif dalam materi pelajaran
melalui pengolahan materi-materi dan interaksi sosial. Pendidik harus lebih aktif
dan menarik dalam menjelaskan, serta menggunakan media dalam proses
pembelajaran (Suparlan, 2019: 82-84).
10
ditampilkan dalam pembelajaran. Pendidik dapat memilih video, kemudian
mengedit, memotong, merekam suara dan menambahkan pertanyaan di
dalamnya. Pendidik juga dapat berkreasi dengan membuat video sendiri, lalu
menampilkannya dalam EdPuzzle. Dengan EdPuzzle, peserta didik tidak hanya
terfokus dengan menonton video materi saja, melainkan dapat merespon secara
aktif pertanyaan yang telah disisipkan guru pada video tersebut (Sirri, 2020: 68).
11
pendapatnya, sehingga peserta didik lebih berkembang dan tidak merasa bosan
saat pembelajaran berlangsung (Putriyanti, 2017: 121-122).
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan berpikir yang merujuk
pada aktivitas menganalisis, mengevaluasi, mencipta pengetahuan yang
disesuaikan dengan konseptual, prosedural dan metakognitif (Dinni, 2018: 172).
HOTS merupakan bagaimana cara peserta didik menerima informasi kemudian
12
memperluas informasi yang diterimanya untuk mencari tahu kemungkinan jawa-
ban pada informasi tersebut (Retnawati, 2018: 3).
HOTS melatih peserta didik berpikir kritis dan kreatif agar dapat bertahan dalam
menghadapi tantangan global saat ini, sehingga mampu berkembang dan menjadi
manusia yang berkualitas (Badjeber, 2018 dalam Fatimah, 2020: 319). Indikator
HOTS meliputi berpikir kritis dan berpikir kreatif (Fatimah, 2020: 319).
Pembelajaran yang berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
adalah pembelajaran yang melibatkan 3 aspek keterampilan berpikir tingkat
tinggi yaitu: transfer of knowledge, critical and creative thinking dan problem
solving (Afandi, 2017: 8).
Dimensi proses kognitif yang termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi
adalah menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate) dan mencipta (create)
(Anderson, 2010: 101-102). Berikut rincian indikator dari ketiga dimensi proses
kognitif ini beserta dimensi pengetahuannya berdasarkan Taksonomi Bloom
revisi dapat dilihat pada Tabel 1.
13
Tabel 1. Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif HOTS
eralisasi 2. Mengkritik
14
antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Mengevaluasi
berarti mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan/atau standar. Sedangkan
mencipta berarti memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru
dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinil (Anderson, 2010:
45).
Perbedaan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dengan Lower Order Thinking
Skills (LOTS) berada pada proses kognitifnya. Proses kognitif LOTS meliputi
C1-Mengingat, C2-Memahami dan C3-Mengaplikasikan. Mengingat berarti
mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang. Memahami berarti
mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan,
dituliskan dan digambarkan oleh pendidik. Sedangkan mengaplikasikan berarti
menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu
(Anderson, 2010: 44).
15
2. Berbasis permasalahan kontekstual
Permasalahan kontekstual yang dimaksud merupakan permasalahan dalam
situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian ini juga
termasuk bagaimana kemampuan peserta didik untuk menghubungkan
(relate), menginterpretasikan (interprete), menerapkan (apply) dan
mengintegrasikan (integrate) ilmu pengetahuan yang dipelajari untuk
menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata (Ahmad, 2019: 145-146).
Instrumen soal esai berbasis HOTS sangat tepat digunakan dalam mengukur dan
melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Kelebihan dari
instumen ini yaitu disusun berdasarkan indikator berpikir tingkat tinggi, dengan
soal yang bersifat kontekstual dan menggunakan level kognitif menganalisis
(C4), mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6), sehingga dapat melatih dan
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik (Baidlowi, 2019: 64).
Melalui HOTS, peserta didik dapat membedakan ide atau gagasan secara jelas,
berargumen dengan baik, mampu memecahkan masalah, mampu mengkonstruksi
penjelasan, mampu berhipotesis dan memahami hal-hal kompleks menjadi lebih
jelas, dimana kemampuan ini jelas memperlihatkan bagaimana peserta didik
bernalar (Dinni, 2018: 175).
16
2.4 Materi Sistem Reproduksi Manusia
Materi Sistem Reproduksi Manusia pada semester genap Kelas XI ini merupakan
materi pada KD pengetahun 3.12. KD pengetahuan ini dapat dicapai dengan
pembelajaran Biologi yang diarahkan pada materi pokok Sistem Reproduksi
Manusia, yang terdiri dari: sistem reproduksi pria yang meliputi alat reproduksi
pria dan spermatogenesis; sistem reproduksi wanita yang meliputi alat reproduksi
wanita, oogenesis dan siklus menstruasi; serta proses gestasi (kehamilan) dan
persalinan yang meliputi fertilisasi, proses perkembangan zigot dan persalinan.
Kompetensi Dasar :
3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi
dengan fungsinya dalam sistem reproduksi manusia
Keluasan Kedalaman
Sistem Reproduksi pada Pria A. Alat Reproduksi Pria
1. Alat Reproduksi Bagian Luar
a. Penis
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
b. Skrotum
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
2. Alat Reproduksi Bagian Dalam
a. Testis
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
b. Saluran Reproduksi
1) Epididimis
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
2) Vas Deferens
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
17
Tabel 2 (lanjutan)
Keluasan Kedalaman
3) Uretra
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
c. Kelenjar Reproduksi
1) Vesikula Seminalis
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
2) Kelenjar Prostat
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
3) Kelenjar Bulbouretral/ Cowper
a) Struktur Jaringan Penyusun
b) Fungsi
B. Spermatogenesis
Sistem Reproduksi Wanita A. Alat Reproduksi Wanita
1. Alat Reproduksi Bagian Luar
a. Vulva
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
b. Labia Mayora
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
c. Labia Minora
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
d. Klitoris
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
2. Alat Reproduksi Bagian Dalam
a. Ovarium
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
b. Tuba Fallopi/ Oviduk
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
c. Uterus
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
18
Tabel 2 (lanjutan)
Keluasan Kedalaman
d. Vagina
1) Struktur Jaringan Penyusun
2) Fungsi
B. Oogenesis
C. Siklus Menstruasi
Proses Kehamilan dan Persalinan A. Fertilisasi
C. Proses Persalinan
19
peserta didik dalam menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan berbasis HOTS yang
disajikan dalam video EdPuzzle, sehingga tidak terjadi stagnansi.
Video EdPuzzle yang disajikan dalam pembelajaran ini didesain sebagai materi
ajar berbasis HOTS. Penggunaan EdPuzzle ini dimaksudkan untuk membuat
peserta aktif dalam pembelajaran, karena mereka tidak hanya menonton video
materi saja, melainkan melakukan diskusi interaktif antar peserta didik sembari
menjawab pertanyaan HOTS pada video.
20
Pembelajaran Diskusi
Interaktif dengan EdPuzzle
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebasnya adalah diskusi interaktif dengan EdPuzzle, sedangkan variabel
terikatnya adalah Higher Order Thinking Skills (HOTS).
21
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, bulan Maret – Mei 2021.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA YP Unila Bandar Lampung yang beralamat
di Jalan Jendral R. Soeprapto nomor 88, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas
XI MIPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 2020/ 2021 yang
berjumlah 256 peserta didik yang terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel dari
populasi menggunakan teknik purposive sampling. Dasar pertimbangannya
adalah karena guru mitra menyarankan kelas ini. Selain itu, kelas ini juga
dianggap memiliki semangat belajar yang lebih dari kelas lain. Dasar-dasar
pertimbangan ini dibuat agar penelitian bisa berjalan dengan lancar. Sehingga,
sampel dalam penelitian ini yang peneliti pilih adalah kelas XI MIPA 2 sebanyak
30 orang peserta didik sebagai kelompok eksperimen.
3.3 Desain Penelitian
## $ #$
Terdapat tiga tahap pada penelitian ini, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan
dan tahap akhir.
1. Tahap Persiapan
23
pretest dan posttest, angket tanggapan tipe tertutup tentang tanggapan
peserta didik terhadap penggunaan EdPuzzle dalam pembelajaran yang
berjumlah 10 pernyataan ya/ tidak dan tentang tanggapan peserta didik
terhadap diskusi interaktif yang berjumlah 6 pernyataan ya/ tidak.
b. Mengkonsultasikan dan memvalidasi instrumen penelitian yang telah dibuat
dengan dosen pembimbing
2. Tahap Pelaksanaan
24
f. Sehari sesudah melaksanakan pembelajaran di kelas, peneliti meminta
peserta didik untuk mengerjakan posttest via Google Form dalam waktu 90
menit, dilanjutkan dengan mengisi angket tanggapan terhadap penggunaan
Aplikasi EdPuzzle serta angket tanggapan terhadap diskusi interaktif pada
pembelajaran selama 40 menit via Google Form.
3. Tahap Akhir
a. Mengolah data hasil skor pretest dan posttest peserta didik menggunakan
program IBM SPSS Statistics Version 25
b. Menuliskan hasil olah data pretest-posttest dalam bentuk tabel dan
pembahasan
c. Mengolah data nilai LKPD, angket tanggapan peserta didik dan lembar
observasi pembelajaran menggunakan program Microsoft Excel Version
16.49
d. Menuliskan hasil olah data angket dan lembar observasi dalam bentuk tabel
dan pembahasan
e. Memberikan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan data penelitian yang
diperoleh
Pada penelitian ini terdapat dua jenis data yang diperoleh, yaitu data kuantitatif
dan data kualitatif. Kedua jenis data ini diambil dengan teknik pengambilan data
yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa hasil penilaian dari kemampuan
HOTS peserta didik. Data ini diperoleh melalui pretest dan posttest yang
25
kemudian dianalisis secara statistik. Terdapat pula LKPD, angket tanggapan
peserta didik terhadap diskusi interaktif dan Aplikasi EdPuzzle yang
digunakan sebagai penguat dari adanya peningkatan HOTS. Ada dua teknik
pengambilan data kuantitatif yang dilakukan dalam penelitian ini, diantaranya
adalah:
a. Tes
Tes merupakan instrumen atau alat untuk mengukur perilaku atau kinerja
seseorang dengan tujuan yang bermacam-macam sesuai dengan konteksnya
seperti evaluasi, diagnostik, seleksi, penempatan dan promosi (Hasnunidah,
2017: 88). Pelaksanaan tes dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta didik yang dilakukan sebelum (pretest) dan setelah
diberikan perlakuan (posttest) yang diberikan kepada kelas eksperimen pada
penelitian ini serta LKPD di tiap pertemuan. Tes ini berupa soal-soal
berbasis C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta).
Pertanyaan pada soal tes dibuat berbasis HOTS dan terfokus dalam Materi
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI Semester 2 pada KD 3.12 yaitu
menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam sistem reproduksi manusia.
b. Angket
26
merupakan kuesioner yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden
hanya perlu memilih. Penggunaan kuesioner diharapkan memudahkan
responden dalam memberikan jawaban, karena alternatif jawaban sudah
disediakan dan hanya membutuhkan waktu yang singkat dalam menjawabnya
(Damayanti, 2014: 53-54).
2. Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini berupa pendapat peserta didik tentang
pembelajaran dalam penelitian. Pendapat peserta didik ini dibutuhkan untuk
mendukung hasil penelitian dan membantu menjawab pertanyaan penelitian.
Teknik pengumpulan data kualitatif pada penelitian menggunakan teknik
wawancara.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak
berstruktur (unstructured interview). Wawancara tak berstruktur adalah
wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya.
27
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2020: 117). Data kualitatif
yang diperoleh dari wawancara ini digunakan untuk membantu menjawab
pertanyaan penelitian dan menguatkan hasil penelitian dari data kuantitatif.
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal pretest dan posttest, angket tanggapan
dan LKPD. Adapun penjelasan dari ketiganya diuraikan secara lengkap di bawah
ini.
1. Soal Pretest dan Posttest
Soal pretest dan posttest ini diberikan kepada peserta didik di awal dan akhir
pembelajaran. Soal ini digunakan untuk mengukur HOTS pada peserta didik
dan melihat kenaikan HOTS pada peserta didik dari sebelum diberikan
treatment sampai sudah diberikan treatment.
HOTS peserta didik dalam penelitian ini diukur menggunakan 10 soal esai
yang berfokus pada materi pokok sistem reproduksi manusia. Soal dikerjakan
oleh peserta didik melalui Google Form dengan link: https://forms.gle/nh3pju
hjMvTSMxa5A. Link diberikan melalui Whatsapp Group kelas dengan batas
waktu pengerjaan 90 menit. Adapun format kisi-kisi soal tes disajikan pada
Tabel 3.
Nomor Bentuk
Sub-Materi Indikator Soal Level
Soal Soal
28
Format rubrik soal tes pada penelitian ini dibuat terpisah dengan kisi-kisi soal
tes. Adapun format rubrik soal dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.
2. Angket Tanggapan
Angket tanggapan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua buah
angket. Angket pertama adalah angket tanggapan terhadap Aplikasi EdPuzzle
yang digunakan dalam pembelajaran. Angket kedua adalah angket tanggapan
terhadap pembelajaran diskusi interaktif. Kedua angket ini diberikan kepada
peserta didik untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap
pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dalam penelitian.
1. Aspek 1
2. Aspek 2
29
Total
LKPD ini diberikan pada peserta didik pada saat pembelajaran inti dan
dikumpulkan di akhir pembelajaran melalui Aplikasi EdPuzzle. Setiap LKPD
30
terdiri dari 5 buah soal esai. Adapun format rubrik soal LKPD dapat dilihat
pada Tabel 7.
Instrumen berupa soal pretest dan posttest pada penelitian ini dianalisis terlebih
dahulu sebelum diberikan kepada sampel penelitian. Soal tes ini dianggap layak
jika telah valid dan reliabel melalui uji validitas dan reliabilitas berikut.
1. Validitas
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan pendapat dosen ahli (expert
judgemental). Setelah disetujui, mak dilanjutkan dengan uji coba instrumen
soal. Soal tes ini diujicobakan kepada peserta didik SMA YP Unila Bandar
Lampung yang telah mempelajari materi sistem reproduksi manusia yaitu
peserta didik kelas XII yang berjumlah 20 orang. Uji validitas soal ini
dilakukan menggunakan Koefisien Korelasi Pearson dengan bantuan IBM
SPSS Statistics Version 25.
31
Tabel 8. Hasil Analisis Validitas Soal
2. Reliabilitas
Data yang sudah valid kemudian dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pada
penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dengan internal consistency, dimana
instrumen diujicobakan sekali saja, kemudian data dianalisis dengan teknik
Alpha Cronbach. Reliabel atau tidaknya instrumen yang diuji dapat dilihat
berdasarkan kriteria pada Tabel 9.
32
Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas Keterangan
0,871 Sangat Tinggi
Semua peserta didik memiliki 3 buah nilai LKPD. Nilai LKPD ini diolah
menggunakan bantuan program Microsoft ExceL Version 16.49. Tiap LKPD
terdiri dari 5 soal esai. Masing-masing soal memiliki bobot 10 yang nilainya
ditentukan sesuai dengan kelengkapan jawaban. Total nilai dihitung
menggunakan rumus di bawah ini.
#$#%& ()&%) × 10
!=
5
Dengan menggunakan rumus di atas didapatkan nilai tertinggi sebesar 100 dan
terendah sebesar 0.
33
2. Analisis Data Pretest dan Posttest
a. Menghitung N-gain
Gain adalah selisih antara nilai pretest dan posttest. Kualitas peningkatan
HOTS peserta didik ditunjukkan dengan menggunakan rumus rata-rata N-
gain. N-gain (normalized gain) digunakan untuk mengukur peningkatan
HOTS peserta didik antara sebelum dan setelah pembelajaran (Nismalasari,
2016: 83). Untuk mengetahui N-gain digunakan rumus sebagai berikut:
b. Uji Normalitas
34
suatu sampel kecil, tidak lebih dari 50 sampel (Suardi, 2019: 16). Berikut
langkah-langkah dari uji normalitas ini adalah:
1) Menentukan Hipotesis
H! : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H" : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) Kriteria Pengujian
H! diterima jika sig > 0,05
H! ditolak jika sig < 0,05
c. Uji Homogenitas
d. Uji Hipotesis
35
berbeda, yaitu antara HOTS peserta didik sebelum diberikan perlakuan
dengan HOTS peserta didik setelah diberikan perlakuan. Sebelum dilakukan
uji hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan perumusan hipotesis.
H! : Tidak terdapat peningkatan Higher Order Thinking Skills (HOTS)
peserta didik oleh pembelajaran berorientasi diskusi Interaktif
menggunakan Aplikasi EdPuzzle
H" : Terdapat peningkatan Higher Order Thinking Skills (HOTS)
peserta didik oleh pembelajaran berorientasi diskusi Interaktif
menggunakan Aplikasi EdPuzzle
Setelah itu, dilanjutkan dengan input skor pretest dan posttest pada Aplikasi
IBM SPSS Statistics Version 25 dan diuji menggunakan Paired Sample t-Test.
Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig (2-tailed) < 0,05, maka H! ditolak
dan H" diterima. Sebaliknya, jika nilai sig (2-tailed) > 0,05, maka H! diterima
dan H" ditolak.
Skala yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala guttman. Penggunaan
skala tipe ini, akan menghasilkan jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”
(Sugiyono, 2019:149). Berikut kategori pemberian skor alternatif jawabannya
dapat dilihat pada Tabel 12.
Nilai angket tanggapan yang diperoleh dari peserta didik diolah menggunakan
program Microsoft Excel Version 16.49. Untuk menyimpulkan hasil data
36
dalam bentuk tulisan, maka dibuat beberapa kategori persentase (Tabel 13).
Skala persentase ini terdiri dari 7 kategori. Kategori ini menunjukkan kondisi
minat peserta didik dalam satu kelas terhadap pernyataan pada angket tangga-
pan, mulai dari semua tidak setuju sampai dengan semua setuju.
37
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji statistik dari data penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 11. Uji
normalitas pada data penelitian ini dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk. Hasil uji
menunjukkan bahwa didapatkan nilai sig 0,719 > 0,05 untuk pretest dan nilai sig
0,387 > 0,05 untuk posttest, yang berarti H! diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, data pretest dan posttest berdistribusi normal. Uji
homogenitas pada data penelitian ini dilakukan dengan uji Levene. Hasil yang
didapatkan yaitu nilai sig 0,962 > 0,05, yang berarti H! diterima, sehingga
variansi antara nilai pretest dan postest homogen.
Uji
Nilai Uji Uji
Tes Paired Sample
./ ± 12 Normalitas Homogenitas
t-test
Sig 0,719 >
Pretest 53,13 ± 10,51
0,05 Sig 0,928 > Sig (2-tailed) 0 <
Sig 0,387 > 0,05 0,005
Posttest 72,1 ± 9,94
0,05
Setelah data terbukti normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis
menggunakan Paired Sample t-Test. Hasil yang didapatkan yaitu nilai sig (2-
tailed) 0 < 0,005, yang berarti H! ditolak dan H" diterima (Tabel 14).
Tabel 15. Nilai Rata-Rata Pretest, Posttest, Gain dan N-gain
Berdasarkan Tabel 15, diketahui bahwa pada penelitian ini N-gain yang
didapatkan adalah sebesar 0,41 dengan kategori sedang. Hal ini dikarenakan
beberapa peserta didik masih kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran yang
berlangsung. Keadaan ini menyebabkan peserta didik tidak dapat menangkap
pembelajaran dengan maksimal.
100
90
80 73,33
70
N-gain (%)
60
n-gain
50
40
30 20
20
6,67
10
0
Rendah Sedang Tinggi
Kategori
Menurut analisis data persebaran N-gain pada Gambar 3, diketahui bahwa N-gain
peserta didik yang tertinggi berada pada kategori sedang sebesar 73,33%.
Sedangkan, peserta didik yang lain masuk pada kategori tinggi dan rendah.
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 14, dapat dilihat bahwa antara pretest yang
diuji sebelum diberikan perlakuan dan posttest yang diuji sesudah diberikan
39
perlakuan ternyata ada perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan adanya
keberhasilan peningkatan HOTS peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
melalui diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle.
C4 C5 C6
Pada penelitian ini peneliti memberikan dua buah angket tanggapan kepada
peserta didik. Angket pertama berupa angket tanggapan terhadap EdPuzzle untuk
mengetahui tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan
40
Aplikasi EdPuzzle. Berikut hasil analisis data angket tanggapan peserta didik
terhadap EdPuzzle (Tabel 16).
Tabel 16. Data Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap EdPuzzle (n=30)
Hasil
No. Pernyataan
Persentase Kategori
A. Kualitas EdPuzzle
1. Video yang disajikan kreatif dan menarik Hampir Semua
93,33
untuk disimak Setuju
2. Belajar materi sistem reproduksi
Hampir Semua
menggunakan media pembelajaran ini tidak 80
Setuju
membuat saya bosan
3. Aplikasi EdPuzzle ini mendorong saya untuk
Hampir Semua
lebih aktif dalam belajar materi sistem 80
Setuju
reproduksi
Hampir Semua
Rata-rata 84,44
Setuju
B. Kualitas Materi
4. Penyampaian materi dalam Aplikasi
Hampir Semua
EdPuzzle membuat saya mudah dalam 80
Setuju
memahami materi
5. Penyajian materi pada video materi
100 Semua Setuju
mengasah kemampuan berpikir saya
6. Pertanyaan-pertanyaan pada video membuat Hampir Semua
80
saya semakin memahami materi Setuju
7. Konten video EdPuzzle yang disajikan sesuai
Hampir Semua
dengan tujuan pembelajaran yang disam- 83,3
Setuju
paikan
Hampir Semua
Rata-rata 85,83
Setuju
C. Minat Peserta Didik terhadap EdPuzzle
8. Saya mengikuti pembelajaran dan peduli
Sebagian Besar
terhadap hasil yang didapatkan dari 66,67
Setuju
pembelajaran tersebut
9. Aplikasi EdPuzzle ini memotivasi saya untuk
100 Semua Setuju
menyimak materi yang dijelaskan
41
Tabel 16 (lanjutan)
Hasil
No. Pernyataan
Persentase Kategori
10. Saya tetap ingin mengakses Aplikasi Hampir Semua
90
EdPuzzle seterusnya Setuju
Hampir Semua
Rata-rata 85,56
Setuju
Hampir Semua
Rata-rata Total 85,28
Setuju
Angket tanggapan yang kedua diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui
tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran diskusi interaktif. Berikut hasil
analisis data angket tanggapan peserta didik (Tabel 17).
Tabel 17. Data Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap Diskusi Interaktif
Hasil
No. Pernyataan
Persentase Kategori
Hampir Semua
1. Saya aktif berpendapat dalam diskusi 76,67
Setuju
2. Saya menyumbang pemikiran dalam Hampir Semua
83,33
diskusi kelompok Setuju
3. Semua anggota sekelompok me- Sebagian Besar
56,67
nyumbang pemikirannya saat diskusi Setuju
4. Diskusi interaktif, membantu saya
Sebagian Besar
menjawab pertanyaan diberikan oleh 60
Setuju
pendidik
5. Dengan diskusi interaktif, kemampuan Hampir Semua
80
berpikir saya menjadi lebih terasah Setuju
6. Pembelajaran melalui diskusi interaktif Hampir
43,33
ini memperluas wawasan pengetahuan Setengahnya Setuju
42
Tabel 17 (lanjutan)
Hasil
No. Pernyataan
Persentase Kategori
saya
Sebagian Besar
Rata-rata 63,88
Setuju
Berdasarkan analisis data pada Tabel 17, diketahui bahwa sebagian besar peserta
didik memberikan tanggapan baik terhadap pembelajaran diskusi interaktif yang
diterapkan oleh peneliti. Pembelajaran diskusi interaktif dinilai baik oleh
sebagian besar peserta didik dalam segi partisipasi peserta didik, hubungan
peserta didik dengan kelompok dan peran diskusi interaktif dalam pembelajaran.
Pada penelitian ini, peneliti juga memberikan 3 buah LKPD kepada peserta didik
yang meliputi sub materi Sistem Reproduksi Pria, Sistem Reproduksi Wanita
serta Kehamilan dan Persalinan untuk melatih HOTS peserta didik. Masing-
masing LKPD terdiri dari 5 buah soal esai berbasis HOTS yang disajikan secara
online lewat Aplikasi EdPuzzle. Berikut nilai peserta didik dari 3 LKPD yang
telah dikerjakan oleh peserta didik.
Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dari LKPD 1 sampai
LKPD 3 terus meningkat. Peserta didik mengalami peningkatan melalui
pembelajaran diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle. Pembelajaran
ini meliputi diskusi interaktif antar peserta didik via Zoom Meeting yang
43
dilakukan untuk mempermudah peserta didik dalam menjawab soal-soal berbasis
HOTS yang disajikan dalam video pembelajaran interaktif di Aplikasi EdPuzzle.
Peningkatan ini menandakan bahwa HOTS peserta didik juga memang
mengalami peningkatan yang signifikan.
20
5,7
5,5
15 5
7,4
6,5 6,6
10
5 6
4,1 4,7
0
LKPD 1 LKPD 2 LKPD 3
C4 C5 C6
Berdasarkan grafik peningkatan HOTS pada Gambar 5, level HOTS meliputi C4-
Menganalisis, C5-Mengevaluasi dan C6-Mencipta pada peserta didik terus
meningkat pada tiap rata-rata nilai LKPD. Peningkatan ini stabil dan tidak terjadi
stagnansi. Maka dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran diskusi interaktif
menggunakan EdPuzzle yang diterapkan oleh peneliti terbukti dapat
meningkatkan HOTS pada peserta didik.
44
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian, terdapat peningkatan nilai tes saat sebelum dan
sesudah treatment yang diberikan oleh peneliti. Hasil uji statistik pada Tabel 14
menunjukkan peningkatan HOTS peserta didik melalui diskusi interaktif
menggunakan Aplikasi EdPuzzle pada materi pokok Sistem Reproduksi Manusia
di SMA YP Unila Bandar Lampung. Peningkatan HOTS pada peserta didik
terjadi karena diskusi interaktif menggunakan EdPuzzle yang diterapkan oleh
peneliti terbukti dapat membiasakan peserta didik dengan pembelajaran berbasis
HOTS. Keadaan ini sejalan dengan pendapat (Haryadi, 2020: 16) bahwa, jika
peserta didik terbiasa untuk melakukan suatu kemampuan, maka kemampuan
tersebut akan berkembang dan meningkat. Maka dari itu, dengan membiasakan
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran berbasis HOTS seperti mengerjakan
soal-soal berbasis HOTS dan melaksanakan diskusi berbasis HOTS, HOTS
peserta didik akan berkembang dan mengalami peningkatan.
Pada analisis data pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa kelas XI MIPA 2 memiliki
N-gain sebesar 0,41 dengan kategori sedang. Hal ini terjadi karena sebagian
besar peserta didik cenderung hanya berfokus pada pengerjaan soal yang
diberikan oleh pendidik saja, tanpa ikut berpartisipasi aktif dalam
mengemukakan pendapatnya saat diskusi berlangsung. Saat Zoom Meeting
berlangsung pun, kehadiran peserta didik tidak mencapai 80%. Padahal diskusi
interaktif ini dapat menjadi faktor utama yang berperan dalam meningkatkan
HOTS peserta didik dan memperdalam pemahaman peserta didik terhadap materi
sistem reproduksi manusia jika dilaksanakan secara maksimal.
45
hingga akhir diskusi tidak mencapai 50% dari total peserta didik. Walaupun
begitu, peserta didik cukup aktif berpartisipasi dalam menyampaikan
pendapatnya saat diskusi pembuka di Whatsapp Group.
Peserta didik yang memiliki N-gain dengan kategori tinggi merupakan peserta
didik yang selalu aktif dalam pembelajaran. Sedangkan, peserta didik dengan
kategori rendah adalah peserta didik yang tidak aktif, namun tetap mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan.
Berdasarkan grafik peningkatan level HOTS pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa
kemampuan C4, C5 dan C6 peserta didik juga terus meningkat mulai dari pretest
hingga posttest. Hal ini dapat terjadi karena pada pembelajaran yang diterapkan,
peserta didik terus dilatih untuk dapat mengerjakan soal-soal berbasis HOTS.
Selain itu, pembelajaran dengan bantuan EdPuzzle yang diterapkan oleh peneliti
juga membuat peserta didik lebih memahami materi dan mengasah kemampuan
berpikir mereka (Tabel 16). Hal ini sejalan dengan pendapat (Sundi, 2020: 7-8),
dimana penggunaan EdPuzzle dapat menambah pengetahuan peserta didik,
membuat peserta didik tidak bosan dengan pembelajaran dan dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Berdasarkan Tabel 18, nilai rata-rata kelas untuk LKPD sub-materi 1, 2 dan 3
juga mengalami peningkatan. Pembelajaran berbasis HOTS yang diterapkan oleh
peneliti membantu peserta didik untuk mengasah HOTS mereka. Selain itu,
diskusi interaktif yang dilakukan oleh peserta didik juga membantu dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan berbasis HOTS pada LKPD (Tabel 14).
46
materi yang akan dibahas. Peserta didik menjawab pertanyaan peneliti dan
mengungkapkan pendapatnya pada diskusi terbuka ini (Gambar 6). Whatsapp
Group dipilih karena semua peserta didik dapat mengakses aplikasi ini dengan
mudah dan cepat, sehingga aplikasi ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan
peserta didik dan mengondisikan kelas di awal pembelajaran.
47
menggunakan Zoom Meeting sebagai media dalam melaksanakan diskusi adalah
karena diskusi antar peserta didik dapat dipantau secara langsung oleh peneliti
dan diskusi yang berjalan ini lebih efektif dan tidak bertele-tele.
Pada penelitian ini, peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-
masing terdiri dari 6 orang peserta didik. Selama diskusi berlangsung, peneliti
hanya masuk ke 2 sampai 3 kelompok saja untuk menghemat waktu. Setelah
diskusi selesai, peneliti menonaktifkan fitur Breakout Room dan menanyakan
jawaban dari peserta didik terkait soal-soal di EdPuzzle. Di dalam
implementasinya, peserta didik tetap menjawab soal-soal di EdPuzzle secara
mandiri, namun untuk mengembangkan dan memperluas pemikiran peserta
didik, diadakan diskusi kelompok untuk membantu menjawab soal-soal tersebut.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Masrik, 2020: 209) bahwa, diskusi dapat
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik serta
membantu memecahkan suatu masalah.
Peneliti tidak menjadikan soal-soal tersebut sebagai tugas kelompok karena tidak
semua peserta didik berpartisipasi aktif dan menyumbangkan ide dalam diskusi.
Peneliti tidak mengharapkan tugas yang diberikan hanya dikerjakan oleh
sebagian kecil anggota kelompok saja. Jadi, terjawab atau tidaknya soal tersebut
tetap menjadi tanggung jawab peserta didik masing-masing, bukan kelompok.
Cara ini peneliti terapkan untuk menghindari keadaan merugikan dan
menguntungkan dari tiap anggota kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat
(Wengki, 2018: 3-4), jalannya diskusi dapat didominasi oleh beberapa peserta
didik yang menonjol dan tidak semua peserta didik berani untuk mengemukakan
pendapatnya.
48
yang diberikan oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada salah satu peserta didik, ia
berpendapat bahwa ia bisa lebih banyak memahami materi sistem reproduksi
manusia yang terdapat dalam video pembelajaran yang disajikan lewat Aplikasi
EdPuzzle. Selain itu, peserta didik lain berpendapat bahwa, pembelajaran diskusi
interaktif dengan EdPuzzle yang diterapkan peneliti menarik dan dapat
meningkatkan motivasi belajar. Peserta didik yang lain berpendapat bahwa,
pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti ini membuat mereka belajar lebih
dalam, karena mereka harus memahami terlebih dahulu materi sistem reproduksi
manusia yang disampaikan oleh peneliti untuk dapat menjawab soal pada video
EdPuzzle.
49
juga menjadi terbiasa dengan pembelajaran berbasis HOTS. Pembelajaran
melalui diskusi interaktif menggunakan Aplikasi EdPuzzle ini menjadi faktor
utama dalam meningkatkan nilai tes peserta didik di akhir pembelajaran
(posttest). Jumlah peserta didik yang lulus pada saat posttest jauh lebih banyak
dibandingkan saat pretest. Selain itu peserta didik juga lebih berminat dalam
mengikuti pembelajaran, dapat dilihat dari antusias peserta didik untuk
menjawab pertanyaan peneliti di diskusi awal pembelajaran (Gambar 6).
50
Gambar 8. Screenshot Diskusi Kelas di Zoom Meeting.
51
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Adhe, Kartika Rinakit. 2018. Model Pembelajaran Daring Matakuliah Kajian PAUD
di Jurusan PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
Journal of Early Childhood Care & Education. 1 (1): 26-31.
Afandi dan Sajidan. 2017. Stimulasi Keterampilan Tingkat Tinggi. UNS Press.
Surakarta.
Afidah, Mar’atul, dan Sri Helmi Yurnita. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat (STM) Dipadukan Inside Outside Circle (IOC)
terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Fotosintesis di Kelas
VIII SMPN 19 Pekanbaru T.A. 2017/ 2018. Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan
Biologi. 5 (1): 91-102.
Agustini, Ketut, dan Jero Gede Ngarti. 2020. Pengembangan Video Pembelajaran
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Model R&D.
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran. 4 (1): 62-78.
Agustya, Zeva, dan Ady Soejoto. 2017. Pengaruh Respon Siswa tentang Proses
Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 1 Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Pendidikan
Ekonomi. 5(3): 1-6.
Ahmad, Iqbal Faza, dan Sukiman. 2019. Analisis Higher Order Thinking Skills
(HOTS) pada Soal Ujian Akhir Siswa Kelas 6 KMI dalam Kelompok Mata
Pelajaran Dirasah Islamiyah di Pondok Modern Tazakka Batang. Jurnal
Pendidikan Agama Islam. 16 (2): 137-164.
Anderson, Lorin W., dan David R. Krathwohl. 2010. Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Edisi Terjemahan. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Damayanti, Dessy. 2014. Sihapes (Sistem Informasi Hasil Penilaian Siswa) Bagi
Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 7 Semarang. Edu Komputika.
1 (2): 52-62.
Dinni, Husna Nur. 2018. HOTS (Higher Order Thinking Skills) dan Kaitannya
dengan Kemampuan Literasi Matematika. PRISMA I. 170-176.
Ermi, Netti. 2015. Penggunaan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Materi Perubahan Sosial pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 4 Pekanbaru.
Jurnal SOROT. 10(2): 155-168.
56
Giyanto, L Heliawaty, dan B Rubini. 2020. The Effectiveness of Online Learning by
EdPuzzle in Polymer Materials on Students’ Problem-Solving Skills. The 15th
Joint Conference on Chemistry (JCC 2020). IOP Publishing. 1-9.
Hadija, Charles Kapile, dan Juraid. 2016. Penerapan Metode Diskusi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Murid Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS di SDN
No. 2 Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata. Jurnal Kreatif Tadulako Online.
4 (8): 11-30.
Hartati, Neneng. 2010. Statistik untuk Analisis Data Penelitian. Yogyakarta. Pustaka
Setia.
Hayati, Suci Noor, Gina Nurdina, dan Tri Antika Rizki Kusuma Putri. 2021. Media
Pembelajaran Jarak Jauh dalam Pendidikan Keperawatan. Jurnal Keperawa
tan Komprehensif. 7 (1): 80-89.
Kamaryani, Ni Putu Sri. 2019. Metode Contoh Kasus melalui Diskusi Interaktif
dalam Pembelajaran Ekspository. Journal of Education Technology. 3 (3):
172-178.
57
Masrik, H. 2020. Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Guna Meningkatkan Hasil
Belajar Materi Menemukan Ide Bacaan Teks di SMP. Jurnal Kajian
Pembelajaran dan Keilmuan. 3(2): 208-215.
Mumpuni, Mila. 2012. Metode “World Café” sebagai Metode Pembelajaran Diskusi
Interaktif. Seminar Nasional 2012 “Peningkatan Kompetensi Guru dalam
Menghadapi UKG”.
Munawwarah, Azhar Al, dan Kaharuddin Arafah. 2018. Pengaruh Metode Diskusi
Kelompok terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri
8 Makassar. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF). 14 (1): 11-15.
Mustofa, Mokhamad Iklil, Muhammad Chodzirin, dan Lina Sayekti. 2019. Formulasi
Model Perkuliahan Daring sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas
Perguruan Tinggi. WJIT: Walisongo Journal of Information Technology. 1
(2): 151-160.
Nasir, dkk. 2021. Memaksimalkan Fitur “Breaking Rooms” Zoom Meeting pada
Pendidikan Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 5 (1): 611-624.
Putriyanti, Ch. Catur, dan Fabianus Fensi. 2017. Penerapan Metode Diskusi
Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
di Kelas IX SMP Santa Maria Monica, Bekasi Timur. Jurnal Psibernetika. 10
(2): 114-122.
58
Meningkatkan HOTS Siswa Kelas VIIA SMP IT Ar Raihan Bandar Lampung
Melalui Penerapan LKS Berbasis Argument Driven Inquiry (ADI). Seminar
Nasional Pendidikan Ke-3 FKIP Universitas Lampung 2020. 11-19.
Rapih, Subroto, dan Sutaryadi. 2018. Perspektif Guru Sekolah Dasar terhadap Higher
Order Thinking Skills (HOTS): Pemahaman, Penerapan dan Hambatan. Premi
ere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran. 8 (1): 78-87.
Risabethe, Abiy, dan Budi Astuti. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Karakter Saemangat Kebangsaan Siswa
Kelas V SD. Jurnal Pendidikan Karakter. 7 (1): 34-45.
Salsabila, Unik Hanifah, Windi Mega Lestari, Riasatul Habibah, dkk. 2020. Pem
anfaatan Teknologi Media Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Trap
sila: Jurnal Pendidikan Dasar. 2 (2): 1-13.
Sirri, Evi Latifatus, dan Puji Lestari. 2020. Implementasi EdPuzzle Berbantuan
Whatsapp Group sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Era Pandemi.
Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia. 5 (2): 67-72.
Suana, Wayan. 2019. Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA
pada Materi Hukum Newton tentang Gerak. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi
Sciences. 11 (2): 67-72.
Subhi, Imam. 2020. Urgensi Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Online di Masa
59
Pandemi Covid 19. Jurnal Intelegensie. 8 (1): 1-8.
Suardi. 2019. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada PT Bank
Mandiri, Tbk Kantor Cabang Pontianak. JBEE: Journal Business Economics
dan Entrepreneurship. 1 (2): 9-18.
Wengki, Andrizal, dan Dwi Sudarno Putra. 2018. Pengaruh Penggunaan Metode
Diskusi Kelompok terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Peker
jaan Dasar Teknik Otomotif Kelas X Program Studi Teknik Otomotif Sepeda
Motor SMK Negeri 1 Tarusan. Automotive Engineering Education Journals.
1 (1): 1-11.
Wibawa, Ramadhan Prasetya, dan Dinna Ririn Agustina. 2019. Peran Pendidikan
Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Tingkat Sekolah
60
Menengah Pertama di Era Society 5.0 sebagai Penentu Kemajuan Bangsa In-
donesia. Equilibrium. 7 (2): 137-141.
Widana, Wayan. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill
(HOTS). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
61
LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
SILABUS
Kompetensi Inti :
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
63
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
3.12 Menganalisis hubungan Sistem Reproduksi • Menyimak materi sistem Pengetahuan 16 JP Pujiyanto,
Manusia reproduksi manusia • Tes Tertulis Sri, dan
struktur jaringan penyusun
A. Sistem dalam bentuk video Rejeki Siti
organ reproduksi dengan Reproduksi Pria
EdPuzzle Ferniah.
1. Organ
fungsinya dalam sistem • Menganalisis hubungan 2016. Buku
Reproduksi Pria
reproduksi manusia 2. Spermatogenesis struktur jaringan Siswa
penyusun organ dengan Menjelajah
B. Sistem fungsinya dalam sistem Dunia
Reproduksi Wanita reproduksi dalam bentuk Biologi 2
1. Organ untuk Kelas
pertanyaan-pertanyaan
Reproduksi Wanita
berbasis HOTS pada XI SMA dan
2. Oogenesis
3. Siklus video EdPuzzle MA
Menstruasi • Menyimpulkan Kelompok
4. Fertilisasi pembelajaran materi Peminatan
5. Gestasi sistem reproduksi Matematika
6. Persalinan dan Ilmu-
manusia
Ilmu Alam.
PT Tiga
64
Serangkai
Pustaka
Mandiri.
Solo.
65
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A. Kompetensi Inti
66
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
67
wanita dengan fungsinya pada kehamilan
(gestasi)
C. Tujuan Pembelajaran
3.12.1 Setelah mengamati video EdPuzzle berbasis HOTS dengan sub-materi Sistem
Reproduksi Pria via Aplikasi EdPuzzle, peserta didik dapat mengaitkan
struktur jaringan penyusun alat kelamin pria dengan fungsinya pada sistem
reproduksi pria dengan benar
3.12.2 Setelah mengamati video EdPuzzle berbasis HOTS dengan sub-materi Sistem
Reproduksi Pria via Aplikasi EdPuzzle, peserta didik dapat menyimpulkan
struktur jaringan penyusun alat kelamin pria dengan fungsinya pada
spermatogenesis dengan benar
3.12.3 Setelah mengamati video EdPuzzle berbasis HOTS dengan sub-materi Sistem
Reproduksi Wanita via Aplikasi EdPuzzle, peserta didik dapat mengaitkan
struktur jaringan penyusun alat kelamin wanita dengan fungsinya pada sistem
reproduksi pria dengan benar
3.12.4 Setelah mengamati video EdPuzzle berbasis HOTS dengan sub-materi Sistem
Reproduksi Wanita via Aplikasi EdPuzzle, peserta didik dapat menyimpulkan
struktur jaringan penyusun alat kelamin wanita dengan fungsinya pada
oogenesis dengan benar
3.12.5 Setelah mengamati video EdPuzzle berbasis HOTS dengan sub-materi
Kehamilan dan Persalinan via Aplikasi EdPuzzle, peserta didik dapat
menghubungkan struktur jaringan penyusun alat kelamin wanita dengan
fungsinya pada kehamilan dan persalinan dengan benar
D. Materi Pembelajaran
68
1) Organ Reproduksi Pria
Bagian Luar
• Penis
• Skrotum
Bagian Dalam
• Testis
• Saluran Reproduksi
- Epididimis
- Vas deferens
- Uretra
• Kelenjar Reproduksi
- Vesikula seminalis
- Kelenjar prostat
- Kelenjar Bulbouretral/ Cowper
3) Spermatogenesis
4)
b) Sistem Reproduksi Wanita
1) Organ Reproduksi Wanita
Bagian Luar
• Vulva
• Labium Mayora dan Minora
Bagian Dalam
• Ovarium
• Tuba fallopi
• Rahim
• Vagina
2) Oogenesis
3) Siklus Menstruasi
69
c) Kehamilan dan Persalinan
1) Fertilisasi
2) Gestasi (Kehamilan)
3) Proses Persalinan
E. Metode Pembelajaran
F. Media Pembelajaran
G. Sumber Belajar
Pujiyanto, Sri, dan Rejeki Siti Ferniah. 2016. Buku Siswa Menjelajah Dunia Biologi 2
untuk Kelas XI SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
70
6. Pendidik memberikan apersepsi berupa pertanyaan
via Zoom Meeting
7. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran ada
pertemuan ini via Zoom Meeting
8. Pendidik memberi motivasi belajar kepada peserta
didik berupa manfaat dari mempelajari materi pada
pertemuan ini
1. Setelah diskusi terkait pertanyaan stimulus selesai,
guru meminta peserta didik untuk login di Aplikasi
EdPuzzle
2. Pendidik meminta peserta didik untuk menyimak
video tentang Sistem Reproduksi Pria (Alat
Reproduksi Pria dan Spermatogenesis) yang telah
disediakan di Aplikasi EdPuzzle dengan seksama.
3. Pendidik meminta peserta didik menjawab
pertanyaan pada EdPuzzle sembari berdiskusi
Inti dengan kelompok via Breakout Room Zoom Meeting
(60 menit) 4. Pendidik mengecek keterlaksanaan diskusi beberapa
kelompok secara bergantian
5. Peserta didik mengirimkan seluruh jawabannya via
EdPuzzle secara individu
6. Pendidik meminta salah satu kelompok untuk
memaparkan jawaban dari soal yang dipilih pendidik
untuk diverifikasi apakah jawaban tersebut tepat
sesuai dengan teori atau tidak
7. Setelah itu dilanjutkan dengan kesimpulan
pelengkap dari pendidik
1. Pendidik merefleksi hasil pembelajaran pada pertemuan ini
2. Pendidik meminta peserta didik membuat catatan pribadi
dari hasil pembelajaran
Penutup
3. Pendidik menginformasikan materi pembelajaran yang
(20 menit)
akan dibahas pada pertemuan berikutnya
4. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
5. memberikan motivasi dan ucapan terimakasih
71
(LMS) yang dapat diakses pada http://lms.smay-
punila.sch.id
2. Pendidik memeriksa jumlah peserta didik yang sudah ma-
suk dalam LMS sekolah
3. Pendidik meminta peserta didik untuk berdoa terlebih da-
hulu sebelum masuk ke pembelajaran via Zoom Meeting
4. Pendidik memberikan apersepsi berupa pertanyaan
via Zoom Meeting
5. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran ada
pertemuan ini via Zoom Meeting
6. Pendidik memberi motivasi belajar kepada peserta
didik berupa manfaat dari mempelajari materi pada
pertemuan ini
72
4. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mem-
berikan motivasi dan ucapan terimakasih
73
untuk diverifikasi apakah jawaban tersebut tepat
sesuai dengan teori atau tidak
7. Setelah itu dilanjutkan dengan kesimpulan pelengkap
dari pendidik
I. Penilaian
1) Pengetahuan :
a) LKPD online yang terlampir dalam video EdPuzzle
b) Ulangan Harian (posttest) via Google Form
74
Lampiran 3. Rubrik LKPD 1
RUBRIK LKPD
MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
75
Mioepitel yang
lebih banyak dan
tebal di bagian
Disajikan gam-
ekor epididimis
bar struktur
membuat sperma
jaringan
menjadi lebih
penyusun
kental, karena
mioepitel,
2. C4 Bagian berwarna ungu muda pada struktur yang sep-
peserta didik
gambar struktur jaringan penyusun erti ini berperan
menganalisis
epididimis ini adalah mioepitel. penting dalam
karakteristik
Myoepitel di bagian ekor proses penyera-
yang dimiliki
epididimis lebih banyak dari bagian pan cairan
oleh mioepitel
kepala. Bagaimanakah struktur ini
dapat berperan pada fungsi epi-
didimis?
Disajikan gam- Untuk
bar struktur menghasilkan
jaringan kontraksi yang
penyusun vas kuat dan cepat
deferens, pe- pada saat ejaku-
serta didik me- lasi guna meng-
rinci fungsi gerakkan sperma
3. C4
struktur yang Pada gambar struktur jaringan di sepanjang vas
dimaksud pada penyusun ini diketahui bahwa vas deferens dari epi-
soal deferens terdiri dari otot polos. didimis
Namun, bagaimanakah peran
struktur otot polos ini terhadap
fungsi vas deferens pada sistem
reproduksi?
Disajikan per- Benar. Karena
tanyaan beserta pada dasarnya
jawaban ten- otot polos ber-
tang struktur peran dalam
jaringan proses kontraksi.
penyusun or- Otot polos pada
4. gan, peserta C4 saluran ini ber-
didik kontraksi untuk
menganalisis mendorong isi lu-
apakah jawa- Namun, mengapa ada 2 lapisan otot men selama
ban tersebut polos yang mengelilingi saluran" ejakulasi
benar atau sa- ini?
lah Jawaban: Karena, otot polos
76
dapat membantu mendorong isi
lumen saat ejakulasi
Tentukan apakah jawaban dari
pertanyaan di atas, benar dan
salah. Dan sertakan alasanmu!
Disajikan gam- Sel asinar meru-
bar struktur pakan struktur
jaringan penyusun pada
penyusun kelenjar prostat
kelenjar yang mendukung
prostat, peserta fungsi kelenjar
5. didik menyim- C6 prostat untuk
pulkan struktur Dari struktur jaringan penyusun menghasilkan
mana yang kelenjar prostat ini, manakah cairan penyeim-
mendukung struktur penyusun yang berperan bang keasaman
fungsi kelenjar dalam mendukung fungsi kelenjar
prostat pada prostat untuk menghasilkan cairan
soal penyeimbang keasaman?
77
Disajikan gam- Karena ovarium
bar struktur memiliki folikel
jaringan ovarium yang ber-
penyusun labia peran penting da-
mayora, peserta lam produksi
didik menyim- ovum dan hormon
2. pulkan C6 kelamin wanita
penyebab fe- Dari struktur jaringan penyusun
nomena terjadi ovarium ini. Bagaimana ovarium
berdasarkan dapat menghasilkan ovum, juga
struktur jarin- hormon kelamin wanita dengan
gan penyusun struktur jaringan penyusun yang
ovarium dimilikinya?
Dinding tuba fal-
lopi terdiri dari
Disajikan gam-
epitel bersilia
bar struktur
yang berperan da-
jaringan
lam rangka meng-
penyusun tuba
gerakkan ovum ke
fallopi beserta
uterus. Silia yang
fenomena yang
Dari gambar di atas, dapat dilihat berupa rambut ha-
mendukung, pe-
struktur jaringan penyusun tuba lus dapat mem-
3. serta didik C4
fallopi. Namun berdasarkan bantu menggerak-
menganalisis
struktur jaringan penyusunnya, kan ovum tersebut
struktur jarin-
manakah struktur yang men-
gan penyusun
dukung fungsi tuba fallopi untuk
yang men-
melakukan gerak peristaltik (kon-
dukung fungsi
traksi versi tuba fallopi, berbeda
pada fenomena
dengan usus) dalam rangka meng-
tersebut
gerakkan ovum ke uterus? beri-
kan alasanmu!
Lapisan
Disajikan
fungsional, karena
gambar struktur
lapisan ini mela-
jaringan
pisi rongga uterus
penyusun endo-
dan akan men-
metrium, pe-
4. C5 galami perubahan
serta didik
Lapisan endometrium manakah dramatis selama
menentukan
yang lebih terdampak oleh siklus siklus menstruasi
lapisan mana
menstruasi yang terjadi? Lapisan karena lapisan ini
yang dimaksud
fungsional atau basal? Tuliskan yang akan lurus
pada soal
alasanmu! saat menstruasi.
78
Namun luruhnya
lapisan ini akan
segera diregen-
erasi oleh lapisan
basalis
Karena otot pada
Disajikan gam- dasarnya berperan
bar struktur dalam proses kon-
jaringan traksi dan vagina
penyusun melakukan kon-
vagina, peserta traksi. Sehingga,
didik lapisan otot ini
5. menganalisis C4 dapat membantu
Pada gambar di atas dapat dilihat
karakteristik dalam kontraksi
bahwa vagina tersusun oleh otot
jaringan yang saat kelahiran
polos yang berlapis. Mengapa
dimaksud bayi, karena
dinding vagina berlapiskan otot?
beserta vagina merupakan
Bagaimanakah peran dari struktur
perannya dalam saluran tempat
jaringan penyusun vagina terse-
fungsi tersebut keluarnya bayi
but?
saat persalinan
79
Disajikan Zona pelusida,
gambar lapisan ini terdiri
struktur dari protein dan
lapisan mengandung
penyusun reseptor untuk
dinding spermatozoa,
ovum, pe- lapisan ini meru-
2. serta didik C5 pakan lapisan
menentukan Dari struktur lapisan penyusun dinding pelindung yang
struktur ovum ini. Manakah struktur yang tebal dan mem-
mana yang mendukung peran dinding ovum untuk bantu
mendukung membantu melindungi ovum? tuliskan melindungi
fungsi yang alasanmu! ovum
dimaksud
pada soal
Ketika sebuah
Disajikan sperma telah ber-
gambar hasil menembus
struktur dan membuahi
lapisan ovum, zona
penyusun pelusida pada
dinding dinding ovum
ovum, pe- akan
3. serta didik C5 menghasilkan
menentukan Struktur jaringan penyusun dinding bahan kimia
struktur ovum manakah yang berperan dalam yang mendorong
mana yang mencegah sperma lain masuk? sperma lain un-
mendukung Tuliskan alasanmu! tuk menjauhi
fungsi yang ovum guna
dimaksud mencegah lebih
pada soal dari 1 sperma
masuk
Disajikan Vili korion
gambar merupakan cikal
struktur bakal ter-
jaringan bentuknya
penyusun plasenta. Vili
4. C4
plasenta, pe- korion juga
serta didik Jika dilihat dari gambar ini, terdapat memungkinkan
menganalisis chorionic villi atau villi korion. terjadinya trans-
peran Bagaimanakah hubungan villi korion fer nutrisi dari
struktur ini dengan plasenta? lalu bagaimana
80
tersebut da- plasenta bisa menjadi penghubung an- darah ibu ke
lam fenom- tara janin dan ibunya? darah janin
ena pada soal
Kantung ketuban
berfungsi untuk
Disajikan memproduksi air
gambar ketuban. Air ke-
struktur tuban atau cairan
jaringan amnion ini mem-
penyusun iliki manfaat
rahim, pe- yang banyak
serta didik bagi janin yaitu,
5. C6
memberikan melindungi janin
pendapatnya Struktur jaringan penyusun rahim dari benturan dan
terkait apakah yang membuat rahim bisa memberi ruang
struktur menjadi tempat yang leluasa bagi bayi gerak bagi janin
penyusun untuk bergerak? Jelaskan pendapatmu! untuk bergerak
yang dimak- bebas, sehingga
sud pada soal janin lebih le-
luasa untuk ber-
gerak
81
Lampiran 4. Lembar Kerja Peserta Didik
A. Kompetensi Dasar
B. Indikator
3.12.1 Menentukan hubungan struktur penyusun alat kelamin pria bagian dalam dan
luar dengan fungsinya pada sistem reproduksi pria
3.12.2 Mengaitkan hubungan struktur penyusun alat kelamin pria dengan fungsinya
pada spermatogenesis
82
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
menentukan hubungan struktur penyusun alat kelamin pria bagian dalam dan luar
dengan fungsinya pada sistem reproduksi pria dengan benar
2. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
mengaitkan hubungan struktur penyusun alat kelamin pria dengan fungsinya
pada spermatogenesis dengan benar
D. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Akses Zoom Meeting pada link yang telah dibagikan oleh guru di grup kelas
2. Simak video EdPuzzle sub-materi Sistem Reproduksi Pria pada link https://ed-
puzzle.com/media/6055573d19d9b242b97968fd dengan seksama
3. Kerjakan soal-soal pada video EdPuzzle dengan berdiskusi kelompok saat
Breakout Room Zoom
4. Submit jawaban pada EdPuzzle sesuai dengan waktu yang ditentukan guru
83
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2
A. Kompetensi Dasar
B. Indikator
84
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
menentukan hubungan struktur penyusun alat kelamin wanita bagian dalam dan
luar dengan fungsinya pada sistem reproduksi wanita dengan benar
2. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
mengaitkan hubungan struktur penyusun alat kelamin wanita dengan fungsinya
pada oogenesis dengan benar
3. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
mengaitkan kaitan struktur jaringan penyusun organ reproduksi wanita dengan
fungsinya pada siklus menstruasi dengan benar
D. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Akses Zoom Meeting pada link yang telah dibagikan oleh guru di grup kelas
2. Simak video EdPuzzle sub-materi Sistem Reproduksi Pria pada link https://ed-
puzzle.com/media/6051748752441f4286d26659 dengan seksama
3. Kerjakan soal-soal pada video EdPuzzle dengan berdiskusi kelompok saat
Breakout Room Zoom
4. Submit jawaban pada EdPuzzle sesuai dengan waktu yang ditentukan guru
85
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3
A. Kompetensi Dasar
B. Indikator
86
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
menentukan hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi manusia
dengan fungsinya pada fertilisasi dengan benar
2. Setelah melakukan diskusi interaktif pada video EdPuzzle, peserta didik mampu
menentukan kaitan mengenai hubungan struktur jaringan penyusun organ
reproduksi wanita dengan fungsinya pada kehamilan (gestasi) dengan benar
D. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Akses Zoom Meeting pada link yang telah dibagikan oleh guru di grup kelas
2. Simak video EdPuzzle sub-materi Sistem Reproduksi Pria pada link https://edpuz-
zle.com/media/6052edf5a1d100427219582a dengan seksama
3. Kerjakan soal-soal pada video EdPuzzle dengan berdiskusi kelompok saat
Breakout Room Zoom
4. Submit jawaban pada EdPuzzle sesuai dengan waktu yang ditentukan guru
87
Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest
Nomor Bentuk
Sub-Materi Indikator Soal Level
Soal Soal
Sistem Reproduksi Peserta didik merinci fungsi dari
Pria (Alat Kelamin jaringan tersebut terhadap peran 1 C4 Esai
Pria) penis
Sistem Reproduksi Peserta didik menganalisis
Pria (Alat Kelamin karakteristik yang dimiliki tunica 2 C4 Esai
Pria) albuginea
Sistem Reproduksi Peserta didik merinci fungsi struktur
Wanita (Alat Kelamin jaringan penyusun yang dimaksud 3 C4 Esai
Wanita) pada soal
88
Sistem Reproduksi Peserta didik menemukan penyebab
Pria (Alat Kelamin kelenjar prostat dapat menjalankan 8 C4 Esai
Pria) fungsinya
Proses Persalinan Peserta didik mengaitkan struktur
jaringan penyusun myometrium 9 C4 Esai
dengan fungsinya
Sistem Reproduksi Peserta didik menganalisis peran
Wanita (Oogenesis) struktur jaringan penyusunnya dalam 10 C4 Esai
mendukung fungsi folikel
89
Lampiran 6. Rubrik Pretest dan Posttest
Indikator Ranah
No Soal Jawaban
Soal Kognitif
Jaringan erektil
pada penis
mengandung
Disajikan
banyak pembuluh
gambar darah dan ujung-
struktur ujung saraf
jaringan perasa. Selama
penyusun adanya
Struktur jaringan penyusun penis yang rangsangan
pada penis,
paling utama adalah jaringan erektil. seksual, jaringan
1. peserta didik C4
Jaringan ini menjadi ciri khas dari penis. erektil akan terisi
merinci penuh oleh darah
Bagaimanakah fungsi jaringan ini
fungsi dari sehingga penis
terhadap peran penis dalam proses
jaringan ter- menjadi
reproduksi?
sebut ter- mengembang.
hadap peran Kondisi ini
penis dibutuhkan untuk
berhubungan
seksual dan
ejakulasi
Tunica ini
Disajikan
merupakan
gambar
lapisan pelindung
struktur
tebal yang terbuat
jaringan
dari serat-serat
penyusun
padat, sehingga
testis, pe-
2. C4 dapat memenuhi
serta didik
perannya dalam
menganalisis
melindungi testis
karakteristik
Dapat dilihat pada gambar potongan
yang dimil-
melintang testis di atas bahwa, testis
iki tunica al-
dikelilingi oleh tunica albuginea.
buginea
Bagaimanakah karakteristik yang
90
dimiliki tunica albuginea sehingga
dapat menjadi pelindung bagi testis?
Disajikan Kelenjar sebasea
gambar berperan dalam
struktur menjaga keelas-
jaringan tisan dan kelem-
penyusun la- Labia minora
baban labia mi-
bia minora, nora
peserta didik
merinci
fungsi
struktur
3 yang dimak- C4
sud pada
soal
91
(implantasi). Endometrium dibagi
menjadi 2 bagian yaitu, lapisan basal
dan lapisan fungsional. Di antara
kedua bagian ini, manakah yang
berperan dalam proses tersebut?
Jelaskan juga alasanmu!
Disajikan Epitel skuamosa
gambar non-keratin
struktur merangsang
jaringan sekresi tubuh
penyusun untuk
vagina, pe- mengeluarkan
serta didik cairan yang
merinci mencegah
fungsi kekeringan.
struktur Dengan itu
yang dimak- struktur ini
5 sud pada C4 berperan dalam
soal menjaga
permukaan vagina
agar tetap lembab
dan tidak
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa mengering
vagina tersusun oleh lamina propria dan
epitel skuamosa (squamous epithelium)
dengan tipe non-keratin. Bagaimanakah
peran epitel skuamosa (squamous
epithelium) non-keratin ini terhadap
vagina?
Disajikan Tuba
gambar infundibulum
struktur memiliki fimbriae
jaringan yang terdiri dari
penyusun silia di
tuba infun- dindingnya. Silia
6 dibulum, pe- C6 ini berupa rambut-
serta didik rambut yang
menyimpul- bergerak dan me-
kan struktur Dilihat dari struktur jaringan penyusun nangkap ovum.
tuba infundibulum. Menurut pen-
mana yang
dapatmu, struktur manakah yang men-
dimaksud dukung peran tuba infundibulum dalam
pada soal menangkap ovum? Jelaskan alasannya!
92
Karena pada fase
menstruasi, kadar
estrogen dan pro-
gesterone
Disajikan
menurun. Se-
gambar
hingga, lapisan
lapisan
endometrium
uterus, pe-
yang menebal dan
serta didik
sudah dipersiap-
7 menemukan C4
Dari gambar potongan melintang uterus kan untuk ke-
alasan men-
di atas, dapat kita lihat bahwa uterus hamilan tidak
gapa endo-
terdiri dari 3 bagian yaitu, perimetrium, dipakai, sehingga
metrium lu-
myometrium dan endometrium. lapisan ini me-
ruh saat fase
Lapisan endometrium berperan penting luruh bersama
menstruasi
pada siklus menstruasi wanita, dimana darah dan lendir
lapisan ini akan luruh bersama darah melalui vagina
dan lendir keluar melalui vagina.
Mengapa demikian?
Kelenjar prostat
terdiri dari sel-sel
Disajikan asinar yang mem-
gambar bentuk jaringan
struktur asinar. Sel-sel ini
jaringan berfungsi dalam
penyusun menghasilkan
kelenjar cairan. Cairan
prostat, pe- inilah yang
8 C4
serta didik Gambar di atas merupakan potongan membantu
menemukan melintang dari kelenjar prostat. Kelenjar pergerakan
penyebab prostat berfungsi memproduksi cairan sperma saat
kelenjar yang membantu pergerakan sperma saat ejakulasi dan
prostat dapat ejakulasi dan membantu menjaga membantu
menjalankan sperma agar tetap sehat. Dari struktur menjaga sperma
fungsinya jaringan penyusun kelenjar prostat ini, agar tetap sehat
mengapa kelenjar prostat sangat penting
dalam fungsi ini?
93
Otot polos dapat
berkontraksi
dalam gelombang
untuk
memindahkan
sesuatu melalui
organ.
Disajikan Maka dari itu,
gambar myometrium
struktur dapat melakukan
jaringan kontraksi yang
penyusun berpengaruh
uterus, pe- dalam pembukaan
serta didik jalan rahim dan
9 C4
mengaitkan mendorong bayi
struktur ke serviks
jaringan
penyusun Myometrium merupakan lapisan tengah
myometrium uterus yang berperan dalam kontraksi
dengan saat proses persalinan. Kontraksi ini
fungsinya berpengaruh dalam pembukaan jalan
rahim dan mendorong bayi ke serviks.
Dari gambar di atas, dapat dilihat
struktur jaringan penyusun dari
myometrium terdiri dari otot polos.
Mengapa otot polos pada myometrium
ini sangat penting dalam mendukung
fungsi dari myometrium?
Granulosa
Disajikan
memiliki fungsi
gambar
memproduksi
struktur fo-
steroid dan
likel, peserta
sejumlah faktor
didik
pertumbuhan
menganalisis
untuk berinteraksi
peran
10 C4 dengan oosit
struktur
selama
jaringan
perkembangannya
penyusunnya
dalam folikel
dalam men-
ovarium. Fungsi
dukung
ini mendukung
fungsi fo-
peran folikel
likel
dalam
94
Di dalam ovarium terdapat folikel yang memproduksi
mendukung fungsi dari ovarium sebagai ovum.
penghasil ovum. Pada gambar di atas
terlihat struktur jaringan penyusun fo-
likel, salah satunya adalah granulosa.
Mengapa granulosa sangat mendukung
fungsi folikel tersebut?
95
Lampiran 7. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Tanggapan EdPuzzle
96
Lampiran 8. Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap EdPuzzle
Petunjuk:
1. Baca pernyatan-pernyataan di bawah ini dengan teliti.
2. Pilih jawaban (ya/ tidak) sesuai dengan pendapatmu.
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
A. Kualitas Media
1. Video pembelajaran materi sistem reproduksi yang disajikan pada
Aplikasi EdPuzzle kreatif dan menarik untuk disimak
2. Belajar materi sistem reproduksi menggunakan media pembelajaran
ini membuat saya bosan
3. Media pembelajaran ini mendorong saya untuk lebih aktif dalam
belajar materi sistem reproduksi
B. Kualitas Materi
4. Penyampaian materi sistem reproduksi dalam media pembelajaran
membuat saya sulit memahami materi sistem reproduksi
5. Penyajian materi sistem reproduksi pada video mengasah kemam-
puan berpikir saya
6. Pertanyaan-pertanyaan pada video membuat saya semakin memahami
materi sistem reproduksi manusia
7. Konten video EdPuzzle yang disajikan berbeda dengan tujuan pem-
belajaran yang disampaikan
C. Minat Peserta Didik terhadap Aplikasi
8. Saya cukup mengikuti pembelajaran tanpa harus mempedulikan hasil
yang dapat dari pembelajaran tersebut
9. Aplikasi EdPuzzle ini memotivasi saya untuk menyimak materi sis-
tem reproduksi manusia yang dijelaskan
10. Saya tidak ingin mengakses Aplikasi EdPuzzle ini
97
Lampiran 9. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Tanggapan Diskusi Interaktif
98
Lampiran 10. Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap Diskusi Interaktif
Petunjuk:
1. Baca pernyatan-pernyataan di bawah ini dengan teliti.
2. Pilih jawaban (ya/ tidak) sesuai dengan pendapatmu.
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya aktif berpendapat dalam diskusi yang dilakukan
2. Saya menyumbang pemikiran dalam diskusi kelompok
3. Semua teman sekelompok menyumbang pemikirannya saat diskusi
Diskusi interaktif, membantu saya menjawab pertanyaan diberikan
4. oleh pendidik
Dengan diskusi interaktif, kemampuan berpikir saya menjadi lebih
5.
terasah
Pembelajaran berorientasi diskusi interaktif ini memperluas wawasan
6.
pengetahuan saya
99
Lampiran 11. Uji Validitas Instrumen Dosen Ahli
100
Lampiran 12. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal
101
Lampiran 13. Nilai Pretest, Posttest dan N-gain Peserta Didik
102
Lampiran 14. Nilai LKPD Peserta Didik
103
Lampiran 15. Uji Statistik Pretest dan Posttest
104
Lampiran 16. Data Angket Diskusi Interaktif
105
Lampiran 17. Data Angket EdPuzzle
106
Lampiran 18. Tampilan EdPuzzle
107