Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

UNTUK SIAPA KITA BERIKLAN DAN IKLAN YANG BAIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Periklanan

Dosen Pengampu:

M. Taufiq Koli, M.I.Kom

Disusun Oleh:

MUHAMAD SAPUTRA ADIWIJOYO (21103083)

MIRNA SARI RAHAYU (21103093)

IRFA RIZQIA FEBRIYANTI (21103086)

MOH FAJAR AL FATIH (933505619)

PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USLUHUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

IAIN KEDIRI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan anugerah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “UNTUK SIAPA KITA BERIKLAN DAN IKLAN YANG
BAIK”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk, dari jaman kegelapan menuju jalan yang
terang benderang yakni agama Islam.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak M. Taufiq Kolil, M.I.Kom.selaku
dosen pengampu mata kuliah Dasar Periklanan

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.Namun
terlepas dari itu kami memehami bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Kediri, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR MISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan .....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................2

A. Target market .......................................................................................................... 2


B. Target audience ....................................................................................................... 5
C. Variabel penentu Target audience .......................................................................... 6
D. Kriteria iklan yang baik .......................................................................................... 8
E. Iklan Baik super A .................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP .........................................................................................................14

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Target pasar begitu penting sebab merupakan salah satu elemen penting dalam
pemasaran, dalam target pasar ini kita dapat menentukan arah dan tujuan kita dalam
membuat sebuah produk supaya bisa tersalurkan kepada audiance dengan baik dan benar.

Tidak hanya target pasar yang penting akan tetapi iklan itu sendiri harus menjadi iklan
yang baik agar lebih dapat tersalurkan kepada audience adapun tahap tahap agar iklan itu
baik maupun tidak seperti simple dalam menyampaikan pesan, daya bujuk dalam suatu
iklan dan lainya

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud target marketing?


2. Apa manfaat target marketing?
3. Apa yang dimaksud target audience?
4. Bagaimana iklan yang baik?

C. Tujuan
1. Memahami terget marketing
2. Memahami manfaat terget marketing
3. Memahami target audience
4. Memahami iklan yang baik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Target Market

Target marketing merupakan salah satu elemen yang terdapat dalam pemasaran
dengan cara menentukan sasaran pasar atau kelompok konsumen tertentu yang ingin di
tuju. Distribusi produk atau jasa sebuah bisnis akan lebih mudah dijangkau oleh calon
pembeli jika terdapat target pemasaran ketika memasarkannya ( Kothler, 2005).

a. Manfaat Target Market


Target pasar yang telah disusun dapat memiliki beberapa mafaat sebagai berikut :
1. Membantu memasarkan produk yang tepat

Salah satu kelebihan target marketing yaitu untuk memastikan kesesuaian


produk atau jasa sebuah perusahaan terhadap pasar. Apakah produk atau jasa tersebut
mampu menuai animo baik dari masyarakat. Melalui target marketing, perusahaan bisa
fokus menentukan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan serta keinginan
target pasarnya. Selain itu, perusahaan juga bisa mendeteksi permasalahan dan secara
jitu menjawab kebutuhan para konsumen dengan menghadirkan produk atau jasa yang
tepat guna.

2. Membantu membuka peluang pasar baru

Pada dasarnya, produk yang hadir di pasaran tidak diciptakan untuk semua
orang. Di sinilah target marketing berperan untuk membantu perusahaan. Contohnya,
lewat target marketing, perusahaan akan dengan mudah memperkenalkan produk atau
jasanya pada konsumen sesuai wilayah geografis mereka. Perusahaan perlu
mempertimbangkan profil ideal calon konsumen yang merepresentasikan produk
mereka. Melalui metode ini, perusahaan akan lebih efisien menjangkau pasar baru.

3. Membantu meningkatkan loyalitas konsumen

Menargetkan audience yang tepat juga bisa membantu perusahaan memperoleh


loyalitas konsumen. Segmentasi yang dianggap pas oleh perusahaan, umumnya

2
memiliki interest dan value yang sama. Pada poin inilah perusahaan memiliki peluang
besar untuk meraih loyalitas konsumen. (Simamora, 2001)

b. Jenis-jenis segmentasi target market


Jenis-jenis segmentasi target pasar yang paling umum digunakan oleh perusahaan ada
empat antara lain adalah :
1. Segmentasi pasar demografis

Segmentasi pasar secara demografis adalah melakukan segmentasi terhadap


target pasar dengan demografi mereka. Demografi di sini mencakup hal-hal seperti
usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, edukasi, hingga ras, serta agama.

2. Segmentasi pasar psikografis

Segmentasi pasar psikografis yaitu jenis segmentasi yang lebih spesifik dan
mendetail ketimbang segmentasi pasar demografis. Perusahaan melakukan segmentasi
berdasarkan psikografi manusia, yang meliputi sifat, pendapat, minat, hingga gaya
hidup mereka.

3. Segmentasi pasar perilaku


Terdengar serupa dengan segmentasi pasar psikografis. Perbedaannya, dalam
segmentasi pasar perilaku, perusahaan akan menganalisis prospek dari suatu pasar dari
tingkah laku mereka ketika melakukan kegiatan dalam pasar. Lalu, perusahaan akan
mengarahkan konsumen ke dalam segmentasi pasar mereka. Contoh segmentasi pasar
perilaku, iklan-iklan di media sosial atau website disesuaikan dengan perilaku
pengguna di internet. Ini berdasarkan pencarian yang dilakukan di website tersebut,
hingga pemberian likes di media sosial.
4. Segmentasi pasar geografis

Segmentasi pasar geografis adalah melakukan segmentasi berdasarkan


variabel-variabel geografis. Variabel-variabel ini mencakup ketinggian, suhu, cuaca,
iklim, populasi, kultur, serta variabel lain yang dibutuhkan perusahaan.

5. Segmentasi pasar harga

Segmentasi pasar ini menargetkan harga berbeda-beda untuk tiap kategori


konsumen. Kategori konsumen yang dimaksud akan kembali lagi berdasarkan

3
segmentasi pasar yang sebelumnya sudah diterangkan. Perusahaan berharap mereka
dapat lebih spesifik mengetahui siapa saja yang membeli dan menggunakan produk
mereka.

6. Segmentasi pasar firmografis

Segmentasi pasar firmografis adalah istilah segmentasi pasar untuk firma atau
perusahaan lain. Jika biasanya perusahaan menargetkan suatu konsumen untuk pasar
mereka, kali ini perusahaan akan melakukan riset terhadap suatu perusahaan, mulai
dari besaran perusahaan, jumlah karyawan, dan pengeluaran gaji, untuk target
penawaran produk mereka.

7. Segmentasi pasar generasional

Segmentasi pasar ini merupakan pendalaman dari segmentasi pasar demografi,


tepatnya dalam kriteria usia. Perusahaan akan menganalisis kebiasaan, gaya hidup,
serta preferensi produk dari suatu generasi usia dan menyesuaikannya dengan produk
yang mereka tawarkan.

8. Segmentasi pasar fase kehidupan

Segmentasi pasar fase kehidupan mempelajari dan melakukan segmentasi


terhadap konsumen mereka melalui fase hidup yang sedang mereka hadapi. Ini
meliputi fase bayi, fase balita, fase anak-anak, fase remaja, fase dewasa muda, fase
dewasa, dan fase lanjut usia Tinggi Fase kehidupan ini juga bisa disesuaikan oleh
perusahaan, karena banyaknya teori mengenai fase kehidupan itu sendiri.

9. Segmentasi pasar musiman

Dalam segmentasi pasar musiman, perusahaan tidak hanya menargetkan pasar


sesuai musim-musim secara harfiah seperti musim panas, musim gugur, dan musim-
musim lainnya. Mereka juga menargetkan konsumen mereka terhadap musim-musim
kegiatan lainnya.

10. Segmentasi pasar teknografis

Sesuai dengan namanya, segmentasi pasar ini memiliki keterkaitan dengan


teknologi. Umumnya, segmentasi pasar teknografis dipakai oleh suatu perusahaan

4
untuk menargetkan pasar perusahaan yang dianggap akan mendapat keuntungan jika
memakai teknologi buatan mereka (Tjiptono, 2002).1

B. Target Audiece

Target audience adalah sekelompok orang yang ditargetkan sebagai target


pemasaran. Di sisi lain, target market adalah kelompok orang yang memang
ditargetkan sebagai target konsumen atau orang yang menggunakan produk atau
layanan yang ditawarkan. (Saladin, 2003).

a. Fungsi dan Manfaat Target Audience


Fungsi dan manfaat target audience dalam memasarkan produk atau jasa
adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan Proses Pembuatan Konten
Memiliki target audience membantu produsen menentukan jenis konten seperti
apa yang sebaiknya dibuat. Proses menebak-nebak bisa dihindari. Konten yang
dibuat pun lebih efektif menjangkau orang-orang yang potensial dan lebih
mungkin membeli produk atau layanan Anda.
2. Pemasaran Jadi Lebih Tepat

Sasaran Isi konten yang disesuaikan dengan target audience akan lebih
mungkin menjangkau orang yang tepat. Konten yang Anda buat jadi tidak hanya
sebatas menjadi bahan tontonan yang hanya sukses menarik banyak view. Karena
sudah tepat sasaran, konversi juga jadi lebih mudah.

3. Optimalisasi Sumber Daya Pemasaran

Pemasaran memang bisa sangat mahal. Namun dengan memiliki target


audience, Anda bisa melakukan pemasaran yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Anda pun bisa menghindari pemborosan sumber daya. Menghindari Persaingan
Bisnis yang Tidak Sehat

1
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia

5
4. Perang harga bisa dihindari

Apabila produsen berhasil menjangkau target audience yang tepat. Biasanya,


target audience yang tepat menempatkan harga bukan sebagai prioritas. Selama
solusi yang ditawarkan memenuhi kebutuhan dan ekspektasi, mereka tidak akan
segan-segan mengeluarkan lebih banyak uang.(Kuvykaite, 2009).2

b. Faktor penentu target audience

Terdapat beberapa hal yang dapat membantu Anda dalam menentukan target
audience. Namun untuk menemukan target audience yang tepat, Dapat memulainya
dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

a. Apa produk atau layanan dari produsen?


b. Untuk siapa produk atau layanan tersebut dibuat?
c. Siapa yang akan menilai produk atau layanan tersebut berguna?
d. Siapa yang akan membeli produk atau layanan tersebut dari produse?
e. Siapa yang kemungkinan akan tertarik dengan bisnis produsen?
f. Siapa saja klien produsen di masa lalu?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu produsen mengerucutkan siapa
target audience terbaik bisnis produsen. Saat menentukan target audience, ada baiknya
Anda juga mempertimbangkan audience dari kompetitor produsen3.

C. Variabel Penentu Target Audiens

Variabel adalah suatu atribut sifat atau aspek dari orang ataupun obyek yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Djarwanto dan Pangestu, 1993 ; 30). Penelitian mempunyai tujuan
untuk mengetahui pengaruh Testifier, dialog aspek verbal. Pembuktian ,serta seting

2
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitable. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

3
Saladin, Djaslim. 2003. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian.
Bandung: Linda Karya

6
iklan terhadap minat beli konsumen. berdasarkan tujuan tersebut maka dalam hal ini
lerdapat 2 ( dua ) macam variabel yaitu:

a. Variabel bebas ( independen variable ) yang termasuk dalam variabel bebas (


Independen Variabel )
▪ Testifier
Orang atau sekelompok orang yang memberikan kesaksian pada iklan
testimony orang tersebut bisa merupakan selebriti atau orang biasa . Variabel ini
ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut :
1. Penampilan Testifer dalam memberikan kesaksian
2. Ekspresi Testifer dalam memberi kesaksian
3. Kesesuaian Testifer dengan produk yang diiklankannya
▪ Pembuktian
Bukti yang menggamharkan atau menunjukkan bahwa produk yang
diiklankannya berbeda dengan produk lainnya Variabel ini ditunjukkan dengan
indikator sebagai berikut :
1. Pembuktian yang sesuai dengan produk yang diiklankannya
2. Pembuktian yang terpercaya
▪ Dialog / Aspek Verbal
Yaitu percakapan atau kata - kata yang dikeluarkan oleh satu maupun beberapa
orang yang bertujuan untuk meyakinkan pemirsa yang didasarkan pada pengalaman
pengalaman testifier Variabel ini ditujukan dengan indikator sebagai berikut:
1. Pengalaman Testifer dalam mengutarakan penglamannya
2. Pernyataan atau dialog yang diungkapkan oleh testfer
▪ Setting Iklan
Suasana yang ditampilkan dalam iklan yang memberikan pengaruh lebih
sehingga iklan tersebut terlihat alami variabel ini ditujukan dengan indikator sebagai
berikut:
1. Suatu setting iklan yang atau background iklan
2. Kesesuaian lokasi dengan iklan4

4
Kuvykaite, Rita., Aiste. Dovaliene, & Laura. Navickiene. 2009. Impact of Package Elements on Consumer’s
Purchase Decision

7
b. Variabel Terikat ( dependen variable ). Yang termasuk dalam variabel terikat (
dependen variable ) :
▪ Minat beli
Adalah keinginan ataupun dorongan psikologis yang sangat kuat pada diri
seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan pembelian ( Terence, 2000:56 ) variabel
ini ditunjukan dengan indikator sebagai berikut :
1. Mencari informasi akan produk yang diiklankannya
2. Mempertimbangkan untuk membeli produk yang akan diiklankannya
3. Membeli produk yang diklankannya5

D. Kriteria iklan yang baik


a. Iklan Bersifat Informatif
Informatif adalah ciri-ciri iklan yang baik dengan segala sesuatu yang
memberikan informasi mengenai suatu produk kepada calon konsumen yang dituju.
Ini bertujuan agar calon konsumen mengetahui kegunaan produk serta manfaat yang
akan didapatkan. Ataupun bisa berupa harga, cara penggunaan serta informasi lainnya
mengenai produk yang ditawarkan. Diharapkan dengan informasi tersebut konsumen
akan mengetahui produkmu hingga melakukan pembelian.

b. Iklan Juga Bersifat Komunikatif

Komunikatif adalah ciri-ciri iklan yang baik dengan suatu tindakan yang
memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan lawan bicara.
Oleh karena itu, komunikatif dalam beriklan atau penyampaian iklan akan sangat
berpengaruh terhadap tanggapan calon konsumen.Apakah iklan yang disampaikan
dapat mudah dipahami atau sulit untuk dipahami sehingga calon konsumen tidak tau
maksud atau tujuan dari iklan yang dibuat.

5
Klimchuk, Marianne R., Sandra. Krasovec. 2006. Packaging Design: Successful Product Branding from
Concept to Shelf. USA: John Wiley & Sons Inca

8
c. Penggunaan Bahasa yang Mudah Dipahami

Bahasa termasuk ciri-ciri iklan yang baik, dimana sistem pelambangan yang
dipakai secara timbal balik dan dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia. Hal
ini diungkapkan dalam buku Khazanah Antropoligi (2009). Oleh karena itu,
penggunaan bahasa akan mempengaruhi kebenaran informasi yang disampaikan
mengenai suatu produk yang kamu tawarkan.

d. Iklan Dikemas dengan Menarik

Ciri-ciri iklan yang baik dikemas dengan menarik karena akan sangat
mempengaruhi keputusan pembelian. Sehingga semakin kamu membuat iklan yang
menarik, akan membuat mereka semakin puas terhadap iklan tersebut. Buatlah calon
konsumen merasa tergiur dengan iklanmu dan akhirnya melakukan pembelian produk
yang kamu iklankan.

e. Memiliki Sifat Persuasif


Ciri-ciri iklan yang baik memiliki kalimat persuasif sebagai kalimat untuk
membujuk secara halus agar mendorong calon konsumen untuk mengikuti harapan
atau keinginan agar calon konsumen tertarik dengan produkmu sampai ketahap
pembelian. Umumnya, kalimat persuasif ditemukan pada media iklan cetak berupa
poster ataupun brosur. Sebuah iklan harus dibuat secara menarik, informatif dan jelas
serta harus menggunakan kata-kata yang bersifat ajakan.6

E. IKLAN BAIK: SUPER "A"

Rumus iklan SUPER "A" selain sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini yang over
comunication, juga memperhatikan rencana strategi pemasaran, golongan konsumen, serta
ciri fungsi produk. Rumus SUPER "A" merupakan singkatan dari elemen-elemen berikut
ini Simple artinya sederhana. Untuk brand baru kesederhanaaan ini dipahami sebagai
"dapat dimengerti sekali lihat".

6
https://sasanadigilab.com/5-ciri-ciri-iklan-yang-baik/

9
Contohnya Iklan Kit Kat dengan slogannya "ada break ada Kit Kat." Slogan ini dengan
mudah masuk dalam ingatan kita bahwa Kit Kat adalah makanan ringan untuk waktu
istirahat. Apalagi jika digambarkan secara visual, seperti dalam iklan berikut. KitKat
Sebaliknya, untuk brand yang sudah mapan, sederhana dipahami sebagai tidak banyak
elemen, namun tetap komunikatif. Dalam bentuk yang sederhana konsumen mampu
menangkap adanya makna di balik makna yang tedapat dalam permukaan. Tampilan iklan
bersifat simple, tetapi pemikirannya tidak simple, bertingkat, mendalam, dan melebar.
Perhatikanlah iklan Levis ini. Iklan ini tidak perlu mengusung pesan adanya produk baru
Levis karena produk ini telah menjadi the top of Mind di kelas jeans. Iklan ini hanya
mengingatkan pada konsumen keberadaan produk Levis sambil menekanlah bahwa Levis
yang tidak hanya dipakai oleh laki-laki, tetapi juga perempuan.

a. Unexpected (U)

Unexpected artinya tidak terduga. Di tengah derasnya arus iklan yang kita lihat
setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak terduga, di luar
bayangan kita sehingga kita berdecak kagum. Iklan seperti ini akan selalu diingat
dan menjadi the top of mind, paling tidak dalam segmentnya. Lihatlah iklan
majalah berikut. Pada awalnya kita disuguhi gambaran orang duduk dengan
punggung tegak yang sangat asyik membaca di kebun. Setelah kita amati, ternyata
apabila gambar itu dilihat dari sisi kanan, akanlah tampak gambar gadis yang
tengah merebahkan punggungnya dan asyik menikmati bacaan. Sehingga dapat
dimaknai, betapa mengasyikkannya isi majalah tersebut, sehingga orang yang
membacanya berada di dua dunia: dunia tempat ia membaca dan dunia bacaannya.

b. Persuasive (P)

Persuafif disebut juga dengan daya bujuk, yang berarti mempunyai


kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang berpersuasif
mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand dan
tertarik untuk mencobanya. Hangan lupa, daya persuasif sebuah iklan harus
diarahkan pada brand. Sasarannya adalah konsumen tertarik kepada brand dari
sebuah produk. Jangan Persuafif disebut juga dengan daya bujuk, yang berarti
mempunyai kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang

10
berpersuasif mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan
brand dan tertarik untuk mencobanya.

c. Entertaining (E)

Pernahkah Anda merasa kesal menonton iklan? Ataukah Anda merasa seperti
dibodohi, dipaksa, dan merasa waktu Anda sia-sia untuk melihat iklan? Atau
sebaliknya, Anda merasa terhibur ketika melihat sebuah iklan, berdecak
melihatnya, dan ingin melihat lagi gambar atau tayangan iklan tersebut? Dalam era
yang sudah over comunication dan juga over iklan ini, pembuat iklan harus kreatif.
Jangan sampai pesan yang kita sampaikan dalam iklan, menjadi tidak tersampaikan
karena konsumen merasa kesal melihat iklan yang ditayangkan. Lebih lagi, jika
kita menginginkan iklan yang kita buat teringat di benak konsumen. Iklan yang
standar mungkin tidak mengesalkan hati konsumen, namun iklan itu juga tidak
akan tertanam dalam benak konsumen. Sebaliknya, iklan yang baik akan tertanam
di benak konsumen. Iklan -iklan tersebut mengandung unsur hiburan. Iklan yang
mempunyai sifat menghibur mampu memainkan emosi konsumen untuk tertawa,
menyanyi, menari, menangis, atau terharu. Iklan seperti itu mampu mengangkat
simpati konsumen terhadap brand yang diiklankan. Anda pasti mengingat iklan
televisi rokok Djarum yang bertema puasa. Iklan itu menggambarkan seorang
pengendara sepeda motor di daerah pedesaan. Ia diselip oleh pengendara mobil
yang meninggalkan cipratan air bekas hujan ke baju dan motornya. Sang
pengendara bersabar untuk tidak marah karena dia sedang puasa. Ketika bunyi
beduk bertalu menandakan saat buka puasa, sang pengendara mampir di sebuah
perhentian. Di situ ada mushola dan warung makan. Ketika ia berhenti, sekilas
diperlihatkan sang pengendara mobil yang tadi mendahuluinya, tengah nikmat
menyantap makanan buka puasa. Sang pengendara membuka bekal kurma yang ia
bawa, memakannya sedikit, dan meninggalkan sisanya di atas sepeda motor. Ia
segera menjalankan sholat magrip. Setelah selesai, ia bermaksud menghabiskan
kembali sisa kurmanya. Ternyata, kurma itu sudah habis, yang tersisa hanyalah
batang kurma di atas jok sepeda motornya. Setelah itu, kamera menyorot sang
pengengendara mobil yang tengah tertawa-tawa masuk kembali ke mobilnya.
Dialah yang mengambil kurma itu. Terdapat wajah kesal dan marah dalam diri di
pengendara sepeda motor.
11
d. Relevevant (R)

Dalam beriklan, kita dituntut untuk kreatif. Penyampaian iklan tidak harus
lugas menunjukkan persuafif agar konsumen segera menggunakan iklan yang kita
tawarkan. Iklan yang baik harus memnggunakan berbagai gaya berbahasa:
asosiasi, analogi, hiperbola, metafora, dan lain-lain. Atau dengan kata lain, iklan
bolehlah melantur kemana-mana, dengan syarat harus relevan. Iklan yang baik
harus dapat dipertanggungjawabkan, harus tetap dapat dirasionalisasi, harus ada
hubungan dengan brand dari produk yang kita iklankan.Iklan harus relevan dgn
brand, baik brand positioning, maupun brand personality. Eksekusi (produksi) dari
iklan harus diperuntukkan untuk brand. Sekali lagi brand adalah hero, brand adalah
panglima. Dan, iklan harus relevan dengan brand.7

e. Acceptable (A)

Unsur acceptable atau penerimaan sangat berkaitan dengan budaya yang


berlaku di masyarakat. Membandingkan secara langsung produk kompetitor
dengan produk yang kita iklankan, dirasa tidak dapat di terima oleh masyarakat.
Begitu juga dengan iklan yang menampilkan kekerasan.Iklan yang baik, adalah
iklan yang dapat diterima oleh masyarakat, sesuai dengan nilai budaya setempat.
Kode Etik Periklanan dan Undang-undang tentang perlindungan konsumen
merupakan kesepakatan yang memcerminkan kepentingan masyarakat. Janganlah
iklan melanggarnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa bagian dari
kesepakatan itu yang bersifat grey area, sehingga susah dijadikan pegangan. Untuk
itu, berpeganglah pada hati nurani. Kita dianugerahi Tuhan sebuah hati nurani
yang mampu menuntun kita untuk menilai apakah iklan yang kita buat, sesuai atau
tidak dengan nilai-nilai budaya di masysrakat. Tentu kita tetap menginginkan iklan
yang kita buat menjadi the top of the Mind , sekaligus menjadi pendongkrak
penjualan. Untuk itu, iklan yang baik haruslah dapat diterima oleh masyarakat.

7
https://text-id.123dok.com/document/myj50ln2q-iklan-baik-super-a-manajemen-sebagai-ilmu-seni-dan-
profesi.html

12
Iklan harus memperhatikan rencana strategi pemasaran secara umum, target
audience, ciri fungsi produk, dan harus dapat menghibur. Iklan dengan rumus SUPER "A"
dinilai tepat sebagai syarat iklan yang baik. SUPER "A" terdiri dari elemen

1) Simple, artinya sederhana, baik untuk iklan produk baru maupun lama

2) Unexpected , artinya tidak terduga, iklan harus mampu membuat kejutan bagi yang
orang yang menyaksikannya

3) Persuasive, artinya daya bujuk, iklan harus mampu mendekatkan diri konsumen
pada brand

4) Entertaining, artinya menghibur, iklan harus menyenangkan, jangan sampai


membuat orang kesal menyaksikannya

5) Relevevant, artinya sesuai,

13
BAB III

PENUTUP

A. Keimpulan

Target marketing merupakan salah satu elemen yang penting dalam sebuah pemasaran
dengan cara menentukan sasaran pasar atau kelompok konsumen tertentu yang ingin di
tuju dan target marketing memiliki manfaat dalam pembuatan iklan. Begitupun dengan
Target audience yang merupakan sekelompok orang yang ditargetkan sebagai target
pemasaran. Target audience memiliki variabel tertentu dalam pemilihanya.

Iklan yang baik juga memiliki beberapa kriteria yang dapat menjadikan suatu iklan itu
baik ataupun tidak seperti iklan hanrus informatif, komunikatif, maupun dapat dipahami
serta dibungkus dengan menarik. Iklan SUPER "A" sesuai dengan kondisi saat ini yang
masyarakat-nya over comunication, juga memperhatikan rencana strategi pemasaran,
golongan konsumen, serta ciri fungsi produk.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. Jakarta: PT Indeks Kelompok
Gramedia.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan
Profitable. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Saladin, Djaslim. 2003. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan


Pengendalian. Bandung: Linda Karya

Kuvykaite, Rita., Aiste. Dovaliene, & Laura. Navickiene. 2009. Impact of Package Elements
on Consumer’s Purchase Decision

Klimchuk, Marianne R., Sandra. Krasovec. 2006. Packaging Design: Successful Product
Branding from Concept to Shelf. USA: John Wiley & Sons Inca

https://sasanadigilab.com/5-ciri-ciri-iklan-yang-baik/

Agustrijanto, 2002. Copywriting. Bandung Rosda. Dewi, Ike Jenita (ed). 2005

. Inspirasi Bisnis: Perspektif Baru Dalam Strategi Branding, Bisnis, dan Karir.

Yogyakarta: Amara Books Hakim, Budiman, 2006. Lanturan tapi Relevan.

Yogyakarta: Galang Kasali, Renald. 1995. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya
di Indonesia.

Jakarta: Grafiti Madjadikara, Agus S. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan.
Jakarta: Gramedia. Ries, Al dan Jack Trout. 2002.

Positioning: the Battle for Your Mind. Jakarta: Salemba Empat. Sutherland, Max dan Alice
K. Sylvester. Advertising and the Mind of the Consumer. Jakarta: PPM

15

Anda mungkin juga menyukai