Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

SEGMENTASI, PASAR TARGET & POSITIONING (STP)


BERAU.PROKAL.CO

Mata Kuliah: Inovasi dan Kewirausahaan


Dosen Pengampu: Dr. Arif Jauhar Tontowi, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH:
1. FIRMAN WAHYUDI (23110014)
2. A MARIATUL KIPTIAH (23110001)
3. LAORENSI BARAMANIS (23110021)
4. YENNY FURWATI (23110040)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi dan
Kewirausahaan. Adapun tema yang kami angkat tentang Segmentasi, Target, dan
Positioning Portal Berita Online berau.prokal.co.

Kami menyadari bahwa proses pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dan materi maupun dari cara penulisan. Meski demikian, kami
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini sebaik-baiknya. Kami menerima saran dan usulan, agar dapat
menyempurnakan makalah ini.

Diharapkan, makalah ini dapat membantu penulis dan pembaca dalam


memahami materi tentang Segmentasi, Target, dan Posisioning.

Tanjung Redeb, 25 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan ......................................................................................................... 5

BAB II Pembahasan ................................................................................................ 6


A. Segmentasi .................................................................................................. 6
B. Pasar Target ............................................................................................... 14
C. Positioning................................................................................................. 19

BAB III Penutup ................................................................................................... 25


A. Kesimpulan................................................................................................ 25
B. Saran .......................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27


4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan yang sukses dalam mengembangkan usahanya, karena didukung
oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penerapan strategi yang tepat. Pemilihan
strategi pemasaran akan memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuan, dan akan
berhasil dalam memenangkan persaingan di dunia bisnis.

Menurut Kotler dan Keller (2012), strategi pemasaran adalah salah satu pola
pikir yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan pemasaran suatu perusahaan,
yang meliputi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
pemasaran, serta pengeluaran pemasaran. Lebih lanjut, Kotler dan Amstrong (2012)
menyatakan bahwa strategi pemasaran merupakan suatu logika pemasaran dalam
kegiatan bisnis dengan tujuan untuk menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan
melalui pelanggan.

Dalam marketing, terdapat proses target pemasaran merupakan kegiatan


pemasaran dengan memilih pasar sasaran, berupa kelompok konsumen yang ingin
dilayani oleh perusahaan. Salah satu kunci kesuksesan perusahaan dalam aktivitas
pemasaran, apabila menerapkan strategi pemasaran yang terdiri atas tiga variabel
yang dikenal sebagai Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP).

Pada makalah ini, kami membahas tentang segmenting, targeting, dan


positioning bisnis portal berita online berau.prokal.co. Portal berita online
berau.prokal.co merupakan sub domain dari portal berita prokal.co.

Prokal.co adalah portal berita online regional Kalimantan, dikelola secara


profesional oleh PT Duta Prokal Multimedia, merupakan bagian dari jaringan
bisnis Kaltim Post Group (KPG) yang selama puluhan tahun telah berpengalaman
menerbitkan koran-koran harian di berbagai wilayah Kalimantan seperti Kaltim
Post, Samarinda Pos, Balikpapan Pos, Berau Post, Radar Tarakan, Kalteng
Pos, Radar Banjarmasin dan Radar Sampit.

Lahir dari keinginan menghimpun berita-berita dan informasi dari seluruh


wilayah Kalimantan dalam satu wadah, prokal.co menjadi satu-satunya portal yang
menyuguhkan berita Kalimantan secara lengkap. Fokus pada segmen pembaca
5
Kalimantan ini menjadikan prokal.co berbeda dari kebanyakan portal berita lainnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan segmentasi (segmenting)?

2. Apa yang dimaksud dengan pasar target (targeting)?

3. Apa yang dimaksud positioning?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memberi pengertian tentang segmentasi, pasar target, dan positioning.

2. Memberi pemahaman dasar tentang cara membuat segmentasi, pasar target, dan
positioning.

3. Mengetahui data apa saja yang diperlukan untuk menyusun segmentasi, pasar target,
dan positioning.

4. Mengetahui di manakah status perusahaan di dalam segmentasi, pasar target, dan


positioning.
6
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEGMENTASI (SEGMENTING)
Beberapa ahli memberikan batasan tentang segmentasi di antaranya adalah;
Schiffman, Kanuk (2004), segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi irisan-
irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian
memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda.
Sedangkan Kotler (2012) mengemukakan bahwa segmentasi adalah kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat hiterogen dari suatu produk ke dalam satu satuan pasar
yang bersifat homogen.
Begitu juga Lamb, Haier (2006); mengatakan bahwa segmentasi adalah merupakan
tindakan membagi-bagi suatu pasar menjadi kelompok membeli yang mungkin memerlukan
produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Kotler dan Amstrong (2008) juga
mengemukakan bahwa segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar yang luas menjadi
terpetak-petak sesuai kebutuhan dan karakteristik konsumen. Tujuannya ialah supaya
perusahaan bisa melahirkan produk yang memang dibutuhkan oleh mereka.
Strategi segmentasi memungkinkan produsen menghindari persaingan langsung di
pasar dengan membedakan penawaran mereka, tidak hanya membedakan harga tetapi juga
berdasarkan corak, kemasan, daya tarik promosi, cara distribusi, dan pelayanan yang unggul.
Para pemasar mengetahui bahwa biaya riset, segmentasi konsumen, berkurangnya
biaya akibat volume produksi, dan kampanye produksi yang dibedakan, biasanya diimbangi
oleh peningkatan penjualan yang lebih besar. Pada umumnya, konsumen siap menerima
kenaikan harga yang dialami untuk berbagi produk yang hampir memuaskan kebutuhan
khusus mereka.
Segmentasi pasar, baru merupakan langkah awal dalam strategi pemasaran. Setelah
membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok homogen, pemasar kemudian harus memilih
satu segmen atau lebih yang dijadikan target. Untuk melakukan hal ini, pemasar harus
mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu, produk, harga, saluran
dan/atau daya tarik promosi khusus untuk setiap segmen yang berbeda.
Langkah yang terakhir adalah menentukan posisi produk (product positioning)
sehingga dirasakan oleh para konsumen di setiap segmen yang dibidik sebagai produk yang
memberikan kepuasan lebih baik dari pada berbagai penawaran pesaing lainnya.
7
Pasar terdiri dari banyak pembeli, dan pembeli berbeda dalam banyak hal baik dalam
motif, perilaku, maupun kebiasaan pembelian. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pasar
tidak homogeny atau heterogen. Hal inilah pentingnya perusahaan melakukan segmentasi
pasar.
Karena luasnya pasar, perusahaan tak mungkin dapat melayani segala kebutuhan
pelanggan. Selain itu, tingkat heterogenitas pasar sangat kompleks. Ada pasar yang terdiri dari
pembeli-pembeli yang mempunyai kesamaan dalam keinginan, kebutuhan dan tanggapan
terhadap pengaruh pemasaran. Pasar semacam ini bersifat homogen.
Ada pula pasar yang terdiri dari pembeli-pembeli yang mempunyai keinginan dan
kebutuhan yang berbeda-beda. Biasanya lebih memuaskan bila memasarkan produk-produk
kepada segolongan konsumen yang mempunyai ciri-ciri, keinginan-keinginan dan kebutuhan-
kebutuhan yang sama daripada masyarakat umum yang tidak dibedakan. Kecocokan apa yang
ditawarkan produsen mungkin lebih dekat kepada grup-grup konsumen dengan ciri-ciri sama
yang cukup mendetail dinamakan segmen.
Proses mengidentifikasi mereka disebut segmentasi pasar. Pasar tersebut dapat
disegmentasikan dalam berbagai cara tergantung dari wawasan atau kemampuan persepsi dari
pemasaran konsumen. Biasanya didasarkan kepada ciri-ciri sebagai berikut :

1. Hanya menjual satu produk kepada sebanyak mungkin pembeli. Strategi pemasaran
semacam ini disebut undifferentiated marketing. Oleh Philip Kotler pemasaran seperti
ini disebut pemasaran massal. Di mana penjual akan terlibat dalam produksi massal,
distribusi massal, dan promosi massal dari satu produk untuk seluruh pembeli.
Pemasaran massal akan mengarah kepada penurunan biaya dan menciptakan biaya dan
harga serta menciptakan pasar potensial yang luas.
2. Memilih segmen tertentu dan menjual produk yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan segmen pasar tersebut. Strategi semacam ini disebut concentrated
marketing. Penjual membedakan segmen pasar utama, menetapkan satu atau lebih dari
segmen-segmen yang dipilih sebagai sasaran. Pemasaran sasaran semakin
menggunakan sifat pemasaran mikro di mana program pemasaran dibuat sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan kelompok pelanggan dalam suatu basis lokal (area
perdagangan, toko-toko individual). Bentuk dasar pemasaran seperti ini adalah
pemasaran sesuai dengan pesanan, di mana produk dan program pemasaran
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen atau organisasi pembeli yang
berbeda-beda.
8
3. Menjual berbagai versi produk, masing-masing versi produk disesuaikan dengan
keinginan dan kebutuhan kelompok pembeli yang berlainan. Strategi yang demikian
ini disebut differentiated marketing. Di sini penjual memproduksi beberapa produk
yang menunjukkan bentuk, model, kualitas, ukuran dan sebagainya yang berbeda.
Produk dirancang untuk menawarkan keanekaragaman pada pembeli untuk menarik
segmen pasar yang berbeda. Pemasaran produk yang beranekaragam ini adalah bahwa
pelanggan mempunyai selera yang berbeda dan selera mereka berubah dari waktu ke
waktu. Pelanggan mencari perubahan dan keanekaragaman.

Pada proses identifikasi segmentasi ini pasar ini, berau.prokal.co memilih segmen
tertentu dan menjual produk sesuai dengan kebutuhan segmen pasar tersebut (poin 2). Sesuai
dengan nama, berau.prokal.co memang menargetkan pasar utama warga dan perusahaan yang
berada di Kabupaten Berau sebagai pembaca dan pemasang iklan. Meski demikian,
berau.prokal.co juga menargetkan pasar pembaca dan pemasang iklan yang ada di Kalimantan
Timur, Kalimantan Utara, juga pembaca yang berada di Indonesia pada umumnya.

A.1. POLA SEGMENTASI PASAR

Segmen pasar dapat dibentuk dengan banyak cara. Ada tiga pola segmen yang
berbeda dapat dimunculkan.
a. Preferensi homogen : Gambar (a) menggambarkan di mana semua konsumen memiliki
preferensi yang sama. Produk yang dihasilkan perusahaan sejenis akan mempunyai
harga dan kualitas yang kurang lebih sama, dan terletak di pusat preferensi pembeli.
b. Preferensi tersebar : Gambar (b) menggambarkan preferensi pembeli yang bersifat
heterogen. Apabila hanya terdapat satu merek barang tertentu di pasar, maka
kemungkinan besar merek tersebut akan terletak di tengah-tengah diagram. Apabila di
pasar terdapat banyak merek barang sejenis, maka letak merek-merek tersebut akan
tersebar merata. Tiap merek barang akan mempunyai harga dan kualitas yang berbeda
dari merek barang lain. Merek pertama yang memasuki pasar akan mengambil posisi
di tengah sehingga akan menarik sebagian besar orang. Pesaing kedua akan
mengambil lokasi di sebelah merek pertama dan bertempur untuk mendapatkan
pangsa pasar. Atau ia dapat berlokasi di sudut untuk menyerang kelompok pelanggan
yang tidak puas terhadap merek yang berada di tengah. Kalau semua merek ada di
pasar, dia akan membuat perbedaan-perbedaan yang nyata untuk memenuhi perbedaan
9
preferensi konsumen. Pada kasus ini manfaat produk sama ditawarkan dengan
perbedaan, konsumen memilih karena adanya perbedaan.
c. Preferensi berkelompok : Gambar (c) menunjukkan preferensi yang berkelompok.
Kelompok-kelompok ini dapat disebut segmen pasar alami. Produsen yang pertama
kali memasuki pasar yang demikian menghadapi tiga alternatif. Pertama,
menempatkan diri di tengah-tengah diagram dengan harapan dapat menarik semua
kelompok pembeli (undifferentiated marketing). Kedua, menempatkan diri di tengah,
mengambil posisi di segmen pasar yang terbesar (concentrated marketing). Ketiga,
menjual berbagai merek barang, di mana setiap merek ditempatkan dalam segmen
pasar yang berbeda (differentiated marketing). Ia dapat mengembangkan beberapa
merek, dan masing-masing diposisikan di segmen yang berbeda-beda. Jika produsen
pertama hanya mengembangkan satu merek, pesaing akan masuk dan
memperkenalkan merek di segmen lain. Pada segmen ini masing-masing kelompok
memiliki kebutuhan yang berbeda, manfaat bisa sama tetapi tujuan beda, selera beda,
merek beda walaupun produk yang dibeli sama.

Berdasarkan pola segmentasi di atas, berau.prokal.co berada di preferensi


mengelompok. Di mana, kelompok-kelompok ini merupakan pangsa pasar pembaca
dan pemasang iklan yang berada di daerah-daerah berbeda. Baik di tingkat kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, maupun tingkat regional dan nasional.
10
Jadi bila produsen akan memasuki pasar, penjual harus mengambil tindakan-
tindakan berikut:
1. menentukan atribut-atribut yang diutamakan segmen-segmen pasar yang berbeda.
2. meneliti luas dan menilai dari berbagai segmen pasar.
3. berusaha mengetahui kedudukan merek-merek produk yang sejenis yang berada di
pasar.
4. menyelidiki segmen-segmen pasar mana yang belum dilayani kebutuhannya.
5. mengidentifikasi karakteristik-karakteristik geografis, demografis dan psikografis dari
segmen-segmen pasar yang menarik.

A.2. DASAR-DASAR SEGMENTASI PASAR KONSUMEN


Ada dua kelompok besar yang dapat digunakan untuk melakukan segmentasi pasar
konsumen. Yang pertama, segmen dapat diamati berdasarkan ciri-ciri konsumen; geografis,
demografis, psikografis dan perilaku. Kedua, membentuk segmen dengan memperhatikan
tanggapan konsumen terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan dan merek.
Pada umumnya, para produsen mensegmentasikan pasarnya berdasarkan variable-
variabel geografis, demografis dan psikografis. Tidak semua variabel ini sesuai untuk semua
pasar. Pasar barang industri umumnya disegmentasikan berdasarkan golongan pembeli, lokasi
pembeli, klasifikasi industri dan tingkat pemakaian. Pasar barang konsumsi pada umumnya
disegmentasikan berdasarkan tingkat pendapatan, golongan umur, pendidikan dan besarnya
keluarga. Variabel segmentasi utama – segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan
perilaku – diikhtisarkan dalam tabel di bawah.
Pada tabel berikut ini adalah contoh perusahaan dan produk berau.prokal.co yang
disegmentasikan.

DASAR SEGMENTASI VARIABEL SEGMENTASI DIPILIH

Segmentasi Geografis
Daerah Kabupaten Berau
Ukuran Kota 36.962 km persegi
Kepadatan Daerah 7 jiwa per kilometer persegi
Iklim tropis
11
Segmentasi Demografis
Umur 0-14 tahun: 76.146 jiwa
15-24 tahun: 47.182 jiwa
25-44 tahun: 92.003 jiwa
45-59 tahun: 45.026 jiwa
60 tahun ke atas: 15.984 jiwa
Jenis Kelamin Laki-laki : 146.575 jiwa
Perempuan: 129.666 jiwa
Status Perkawinan Belum Nikah : 140.080 jiwa
Nikah : 124.625 jiwa
Cerai Hidup : 4.365 jiwa
Cerai Mati : 7.171 jiwa
Pendapatan -
Pendidikan Belum Tamat SD : 120.263 jiwa
Tamat SD : 49.172 jiwa
Tamat SMP : 35.926 jiwa
Tamat SMA : 54.615 jiwa
Diploma 1/D2 : 1.189 jiwa
Diploma 3 : 3.024 jiwa
Strata 1 : 10.997 jiwa
Strata 2 : 499 jiwa
Strata 3 : 16 jiwa
Pekerjaan Belum Bekerja : 92.580 jiwa
Rumah Tangga : 57.216 jiwa
Pelajar/Mahasiswa : 42.926 jiwa
Pensiunan : 889 jiwa
PNS : 5.311 jiwa
TNI : 531 jiwa
Polri : 496 jiwa
Perdagangan : 981 jiwa
Petani : 22.984 jiwa
Peternak : 88 jiwa
Nelayan : 7.555 jiwa
12
Industri : 25 jiwa
Konstruksi : 69 jiwa
Transportasi : 121 jiwa
Karyawan Swasta : 20.158 jiwa
Karyawan BUMN : 385 jiwa
Karyawan BUMD : 148 jiwa
Honorer : 2.506 jiwa
Buruh Lepas : 7.527 jiwa

Segmentasi Psikologis
Motivasi Kebutuhan Mencari informasi, menambah wawasan,
promosi usaha
Kepribadian Terbuka, pencari hal baru, agresif, kurang
dogmatis
Persepsi Resiko rendah, resiko sedang, resiko tinggi
Keterlibatan dalam Belajar Sedikit terlibat, banyak terlibat
Sikap Sikap positif, sikap negatif

Segmentasi Psikografis
Segmentasi (Gaya Hidup) Travelling, olahraga, fesyen, kuliner, umum

Segmentasi Sosial Budaya

Budaya Indonesia

Agama Islam : 233.335 jiwa

Kristen : 25.179 jiwa

Katolik : 16.807 jiwa

Hindu : 237 jiwa

Budha : 649 jiwa

Konghucu : 25 jiwa

Kepercayaan : 9 jiwa
13
Sub Budaya (Suku) Banua, Dayak, Bugis, Jawa, Banjar,
Toraja, dll

Kelas Sosial Rendah, Menengah, Atas

Segmentasi Terkait Pemakaian

Tingkat Pemakaian Pemakai berat, pemakai sedang,


pemakai ringan, bukan pemakai

Keadaan Kesadaran Tidak sadar, sadar, tertarik, antusias

Kesetiaan pada Merek Tidak ada, beberapa, banyak

Segmentasi Situasi Pemakaian

Waktu Senggang, kerja, terburu-buru, pagi,


malam

Tujuan Pribadi, pengetahuan, kesenangan

Lokasi Rumah, tempat kerja, tempat makan

Segmentasi Manfaat Kenyamanan, penerimaan masyarakat,


ekonomis, wawasan

Segmentasi Gabungan

Demografis/Psikografis Kombinasi dari profil demografis dan


psikografis dari berbagai profil segmen
konsumen

Geodemografis Keuntungan, wawasan


14
B. PASAR SASARAN (TARGETING)
Menurut Philip Kotler, Pasar sasaran (targeting) adalah tindakan untuk mengevaluasi
dan menyeleksi satu atau lebih segmen pasar yang hendak dimasuki.
Sedangkan Lamb, Hair (2006) bahwa pasar sasaran adalah merupakan tindakan untuk
menetapkan dan sekaligus menempatkan produk pada pasar yang dituju (sasaran). Targeting
adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih
karakteristik segmen untuk dilayani. Adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan
menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari
analisis segmentasi.
Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa
segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang
targeting juga disebut seleksi karena marketer harus menyeleksi segmen yang ada. Targeting
adalah proses mengevaluasi segmen pasar yang tumbuh, besar, dapat dilayani dan
menguntungkan secara ekonomi.
Tugas mengevaluasi segmen yang sudah tidak menguntungkan tentunya harus
ditinggalkan. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus
mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
Pasar sasaran adalah terdiri dari satu atau lebih golongan-golongan sebuah pasar yang
dipilih untuk diberi perhatian khusus oleh sebuah perusahaan. Ketika konsumen menjadi lebih
kaya dan lebih pemilih, semakin susah untuk memasarkan produk-produk yang dapat
memuaskan masyarakat. Karena itu produk-produk baru dari perusahaan-perusahaan yang
berorientasi ke pamasaran, biasanya ditujukan kepada grup-grup konsumen tertentu.
Targeting mencakup menentukan siapa membeli apa, mengapa mereka membelinya,
dan di mana mereka membelinya. Mengidentifikasi faktor-faktor tersebut penting bagi
pemasaran, agar dapat menggunakan sumber-sumber daya dengan cara yang seefisien
mungkin.
Lalu, siapa target pemasaran berau.prokal.co? Sesuai dengan namanya, tentunya
berau.prokal.co menargetkan mayoritas pembaca dari Kabupaten Berau. Atau, warga Berau
yang berada di luar Kabupaten Berau, yang ingin mengetahui kejadian atau informasi apa saja
yang terjadi di Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau – belakangan ini.
Secara umum, menargetkan pembaca yang berada di kabupaten/kota di Kalimantan
Timur dan Kalimantan Utara, tingkat regional Kalimantan, dan nasional.
15
B.1. PENCAPAIAN TARGET PASAR
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan pola-pola,
sebagai berikut :
1. Diferensiasi segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga
perusahaan menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda
pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari
produk yang ditawarkan.
2. Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
3. Consentrate marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua
orang bisa menikmati produk yang tersedia.
4. Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan
sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga
dapat memudahkan konsumen dan produsen.

Jika sewaktu-waktu ada perusahaan yang memilih berkonsentrasi pada segmen


tertentu saja, hal itu dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki
pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke
segmen lainnya. Ada cara untuk menetukan target pasarnya, yaitu:
1. Spesialisasi selektif, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan
sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
2. Spesialisasi pasar, perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai
kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
3. Spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu
yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
4. Pelayanan penuh (full market coverage), perusahaan berusaha melayani semua
kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya
perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber
daya yang sangat besar.
16
B.2. PROSES TARGETING
Hermawan Kartajaya menegaskan bahwa dengan menggunakan targeting, perusahaan
akan dapat memilih satu atau lebih pasar yang akan dituju. Di samping untuk dapat
menempatkan sumber daya yang dimilikinya secara efektif, targeting sebagai fitting strategy
(strategi penempatan produk) mempunyai kriteria utama, yaitu besarnya ukuran pasar (size),
pertubuhan pasar (growth), keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki oleh
perusahaan, dan situasi persaingan (competitive situation) yang dihadapi oleh perusahaan.
Dengan melakukan targeting sebuah perusahaan tidak akan membabi buta menyerang pasar
dengan segala kemampuan.
Proses targeting terdiri dari lima langkah pokok yaitu menentukan kriteria pengukuran
daya tarik pasar dan posisi kompetitif, menentukan bobot setiap faktor, menilai setiap segmen
berdasarkan setiap faktor, memproyeksikan posisi masa depan setiap segmen, dan memilih
segmen yang akan dijadikan pasar sasaran (Tjiptono, 2012).

B.3. MEMPERSEMPIT PASAR


Produsen harus tahu kepada siapa ingin menjual produk, sebelum sukses menguras
kantong pelanggan dengan usaha pemasaran yang dilakukan. Yang penting untuk diketahui
adalah bisnis apa yang dilakukan dan pelanggan seperti apa yang Anda inginkan dan
butuhkan. Penawaran produk kemudian dapat direncanakan pada calon pelanggan yang tepat.
Itulah pemasaran target. Perusahaan perlu mempersempit target audiens yang menjadi sasaran
sebuah kampanye pengiklanan tertentu, yang ditetapkan dalam istilah demografi , melalui
jenis kelamin, usia, penghasilan dan sebagainya. Setelah audiens yang dituju ditetapkan, baru
proses perencanaan media dimulai.
Kadang-kadang kita bertanya, “bagaimana dapat bersaing dengan perusahaan besar?”.
Cara terbaik untuk bersaing adalah mempersempit pasar (ceruk pasar), kemudian memasarkan
dan menjualnya secara angresif. Walaupun pada kenyataannya ceruk itu lebih kecil, kurang
popular, kurang diminati sehingga tidak mendapatkan perhatian yang tepat. Rahasia untuk
mengolah ceruk adalah semakin banyak waktu yang berikan, semakin ahli, dan makin banyak
ceruk yang dapat dijangkau untuk menunjukkan keahlian. Orang senang membeli dari para
ahli. Menjadi ahli adalah strategi pemosisian yang luar biasa. Orang yang berhasil
memperluas ceruk pasarnya adalah orang yang ahli dalam strategi memilih target pasarnya.
Di sisi lain terjadi perubahan perilaku konsumen, kecenderungan perubahan pola
konsumsi masyarakat dari konsumsi barang menjadi belanja barang yang didasarkan pada
17
gaya hidup dan lebih pada aktualisasi diri atau leisure yang berbasis online. Artinya, belanja
untuk barang termasuk pakaian menjadi turun, tetapi belanja rekreasi, transportasi dan
komunikasi ini pertumbuhannya cukup bagus, di atas 5 persen. Ini menandakan mungkin
masyarakat berhemat untuk beli pakaian jadi, untuk membeli makanan dan kebutuhan sehari-
hari, tetapi mengalokasikan lebih banyak untuk traveling.
Internet telah mengubah tatanan kebiasaan manusia, mengacaukan kecepatan
informasi menjadi sekejap mata saja. Jika dulu kita harus menanti koran pagi untuk
mengetahui berita yang lalu, kini kita bisa mendapatkan informasi hanya dalam beberapa
detik. Komunikasi jarak jauh yang dulu butuh biaya mahal, kini menjadi jauh lebih murah
bahkan gratis, bisnis menjadi lebih efisien. Era digital telah menciptakan sebuah ruang baru,
ruang digital, yang memberikan kesempatan yang sama untuk semua orang dan bisnis.
Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan pun juga berubah arahnya. Perusahaan
berlomba-lomba untuk merebut ruang kosong yang disebut media sosial. Tapi, disitulah letak
kekuatan, perusahaan yang dapat merebut ruang media pertama berpotensi untuk
memenangkan persaingan.
Teknologi informasi tidak saja mempengaruhi bisnis, tetapi juga menggeser
paradigma pemasaran, dari pemasaran transaksional (transactional marketing) menuju
pemasaran hubungan (relationship marketing). Tidak cukup disitu dengan adanya teknologi
informasi seperti internet mengubah pelaku pasar dari pemasaran offline ke pemasaran online,
juga mengubah tatanan pasar dan cara pandang pemasaran.

B.4. FOKUSKAN PADA TARGET


Kunci keberhasilan dari penargetan adalah perencanaan yang tepat. Mulailah dengan
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Siapa yang paling diuntungkan dari produk yang ditawarkan?
2. Mulailah membangun profil yang rinci tentang pelanggan saat ini.
3. Mengapa mereka memerlukan produk ini?
4. Apa yang umumnya mereka pilih?
5. Bagaimana produsen/penjual dapat melayani dengan baik kebutuhan mereka saat ini
dan masa yang akan datang?
Lakukan analisis terhadap profil perusahaan yang paling sukses dan kemudian buat
rencana untuk menjangkau pelanggan potensial yang punya kontribusi terhadap
pengembangan produk. Persempit ceruk pasar dan dekati secara agresif. Jika pasar itu adalah
18
pasar yang dapat dilayani dan menjual dengan sukses, maka dialah kandidat bagus untuk
menjadi target marketnya.

B. 5. PERTIMBANGAN UNTUK TARGET PASAR


a. Karakteristik
Kadang-kadang disetarakan sebagai demografi ketika berkaitan dengan sebuah pasar.
Umur, pekerjaan, dan etnis adalah karakteristik demografi yang dapat menjelaskan sebuah
pasar. Biasanya karakteristik adalah statistik yang dapat diukur. Yang kemudian dapat diambil
tindakan untuk menentukan target pasarnya.
b. Kebiasaan
Gaya hidup menjelaskan seperti apakah target pasar yang akan dimasuki. Apakah
mereka lebih menyukai warna yang mencolok, norak dan musik yang keras. Kadang-kadang
kebiasaan disamakan juga sebagai psikografis yang berkaitan dengan nilai, keyakinan, dan
gaya hidup.
c. Keinginan
Keinginan mewakili kebutuhan, permintaan dan harapan dari sebuah target pasar.
Apakah pelanggan memilih kelas satu di semua hal yang mereka butuhkan atau mereka selalu
mencari barang-barang obral yang murah harganya. Apakah mereka menghargai nilai atau
kualitas suatu produk, atau apa yang sesungguhnya mereka inginkan.
d. Aktivitas
Menjelaskan secara umum pasar sasaran apa yang mereka lakukan. Apakah mereka
membeli buku satu kali dalam sebulan dan hanya minum-minum di kafe untuk kepentingan
sosial. Apakah mereka berlibur setiap akhir pecan kepuncak. Berbelanja di supermarket sekali
seminggu. Apakah mereka sendiri yang melakukan pembayaran listrik, telepon, pam, dll.
e. Geografi
Sebuah faktor yang membedakan sebuah target pasar adalah geografi –lokasi yang
akan membedakan pasar. Geografi adalah tempat di mana prospek berada dan akan menjual
produk kepada mereka. Apakah produk mempunyai teritorial? Apakah Anda akan menjadi
global? Mungkinkah melayani hanya satu daerah atau wilayah tertentu?
Sekarang kita perlu mengambil langkah berikutnya, bagaimana mendapatkan
pelanggan saat ini. Anda dapat membuat strategi pemasaran yang lebih efisien yang
membidik target dengan lebih akurat. Kelompokkanlah hal-hal yang Anda lakukan ke dalam
19
segmen-segmen yang lebih kecil untuk mempermudah menangkap ceruk-ceruk pasar yang
menumbuhkan bisnis.
Anda dapat menangkap peluang pasar tertentu dengan menentukan bagaimana
menggunakan produk yang sekarang anda tawarkan untuk membuat pelanggan Anda menjadi
lebih sukses.

B.6. PASAR TARGET BERAU.PROKAL.CO


Portal online berita berau.prokal.co berada di dalam sub domain prokal.co yang menargetkan
pembaca secara khusus di regional Kalimantan. Untuk menyasar pasar pembaca dan
pengiklan di wilayah Kabupaten Berau. Maka, dibuatlah sub domain berau.prokal.co

C. POSITIONING
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran agar tercipta kesan yang pasti dalam ingatan konsumen. Sehingga dengan
demikian konsumen memahami dan menghargai apa yang dilakukan oleh perusahaan. Bagi
perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan
untuk mengambil posisi setara dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar.
Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, maka perusahaan
harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan
tersendiri. Secara umum, positioning merupakan salah satu cara pemasar untuk meningkatkan
citra, persepsi serta imajinasi terkait dengan produk yang ditawarkan pada konsumen. Dengan
kata lain, positioning bukan untuk meletakkan produk pada kelompok tertentu tapi
menempatkan citra produk pada segmen pasar yang telah ditentukan.
Menurut Cravens (2009), memilih target pasar adalah kunci dari strategi pemasaran itu
sendiri dan membentuk dasar untuk menentukan tujuan dan mengembangkan strategi
penentuan posisi. Oleh karena itu, strategi positioning adalah faktor kunci dalam memperkuat
posisi pasar perusahaan di pasar tertentu dibandingkan dengan pesaingnya. Dari definisi
tersebut, jelas bahwa positioning didasarkan pada pikiran atau persepsi konsumen. Penentuan
posisi ini mudah ditemukan celah di benak konsumen sehingga konsumen memiliki citra unik
tentang produk atau merek bahkan perusahaan.
Sedangkan menurut Kotler (2009),“Positioning is the act of designing the company’s
off er so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”. Maknanya,
mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi
yang dipakai. Dengan kata lain, positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari
20
produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai di mana konsumen di dalam
suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu,
mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan
pesaingnya.
Menurut Al Ries dan Jack Trout (2001): “Positioning is not what you do to a product,
but is what you do to the mind of the prospect. That is, you position the product in the mind of
the prospect”. Produk yang baik adalah jika produk tersebut lebih unggul daripada produk
lain yang sejenis. Sebuah bisnis dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan atas
produk yang ditawarkan dan produk pesaing yang akan menghasilkan peta persepsi. Melalui
informasi dari peta persepsi ini, maka berbagai strategi penentuan positioning produk dapat
dilakukan.
Penentuan posisi dimulai dengan produk. Suatu barang, jasa, perusahaan, lembaga,
atau bahkan orang. Tetapi penentuan posisi bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap
produk. Penentuan posisi adalah apa yang dilakukan terhadap pikiran calon pelanggan.
Positioning dianggap sebagai salah satu elemen inti dari strategi pemasaran.
Pemosisian adalah basis di mana semua pemasaran difokuskan pada tujuan membangun
hubungan dengan sebuah pasar target yang berkembang. Setiap perusahaan perlu
mengembangkan penentuan posisi tawaran yang terbedakan, pemosisian lebih dari sekedar
manipulasi yang cerdik dari persepsi pasar. Pemosisian adalah pernyataan dari identitas
produk atau organisasi dan nilai sebenarnya untuk target pasar. Positioning merupakan usaha
para pemasar untuk memberi suatu identitas atau citra tertentu pada sebuah produk. Sehingga
produk itu akan memiliki ciri tersendiri atau manfaat lain dibandingkan dengan produk-
produk pesaing.
Positioning merupakan usaha para pemasar untuk memberi suatu produk sebuah
identitas atau citra tertentu. Sehingga produk itu akan dianggap memiliki ciri-ciri tersendiri
atau manfaat lain sehubungan dengan produk-produk pesaing. Di dalam beberapa pasar, di
mana hampir setiap posisi yang dapat dipikirkan sepertinya sudah penuh terisi.
Konsistensi desain dari brand identity termasuk logo, tipografi, warna, kemasan,
merchandise, flyer, dan pengiriman pesan, dan itu semua melengkapi dan memperkuat
reputasi brand yang ada. Brand identity menarik pelanggan baru ke suatu brand sambil
membuat pelanggan yang sudah ada merasa betah. Sangat penting bahwa brand identity harus
konsisten. Karena mewakili dan memperkuat emosi suatu brand, pesan yang digambarkan
oleh komponen brand identity harus jelas, dan harus sama di semua media manapun atau di
manapun brand identity ini ditampilkan.
21
Penentuan posisi (positioning) adalah tindakan merancang tawaran dan citra
perusahaan sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (di antara pesaing) di dalam
benak pelanggan sasaran. Istilah penentuan posisi (positioning) dipopulerkan oleh dua
eksekutif periklanan, Al Ries dan Jack Trout.
Al Ries dan Jack Trout (2001), menegaskan “pernyataan positioning menjelaskan
bagaimana Anda berharap untuk diterima, itu adalah pesan inti yang ingin disampaikan setiap
kali memasarkan”. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa “positioning bukan hanya sesuatu yang
akan dilakukan pada sebuah produk. Positioning adalah apa yang dilakukan pada pikiran
seorang prospek. Yakni, menempatkan produk ke dalam pikiran prospek”.
Tiap merek harus memilih satu atau lebih atribut dan memuji dirinya sendiri sebagai
“nomor satu” dalam atribut tersebut. Penentuan posisi nomor satu yang paling umum
dipromosikan adalah “kualitas terbaik”, “pelayanan terbaik”, “harga termurah”, “nilai
terbaik”, “paling aman”, “paling cepat”, “paling nyaman”, dan “teknologi paling maju”. Jika
suatu perusahaan menekankan salah satu penentuan posisi itu dan menyampaikan dengan
penuh keyakinan, mungkin perusahaan itu akan sangat diingat dan terkenal karena kekuatan
itu.
Secara umum perusahaan harus menghindari empat kesalahan utama dalam penentuan
posisi :
1. Penentuan posisi yang kurang (underpositioning): perusahaan menemukan bahwa
pembeli hanya memiliki gagasan yang samar tentang merek. Pembeli tidak benar-
benar merasakan sesuatu yang khusus tentang merek itu. Merek dianggap sekedar
pendatang baru yang memenuhi pasar.
2. Penentuan posisi yang berlebih (overpositioning): pembeli mungkin memiliki citra
yang terlalu sempit terhadap merek.
3. Penentuan posisi yang membingungkan (confused positioning): pembeli kebingungan
melihat citra merek karena perusahaan membuat klaim terlalu banyak atau mengubah
posisi merek terlalu sering.
4. Penentuan posisi yang meragukan (doubtful positioning): pembeli sulit meyakini
klaim dari suatu merek mengenai kelengkapan, harga, atau produsen dari produk
tersebut.
Jika pemosisian adalah peperangan di ranah pikiran (otak), maka pemasaran adalah
peperangan di ranah isi kantong prospek. Jika Anda tidak memposisikan diri dan tidak
berperang maka pesaing yang akan melakukannya. Pemosisian juga dapat dilihat sebagai janji
kepada pasar target.
22

B.1. PROSES POSITIONING


Pada dasarnya proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk
mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi
dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran
konsumennya. Rumusan positioning yang dikemukakan Mc.Kenna (2016) menjelaskan
perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu mempertimbangkan 4
(empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya
adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengikuti tren dan dinamika pasar, seperti trend teknologi,
persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya
pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi
ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar.
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian
memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka
perusahaan harus menyesuaikan strateginya.

B.2. MANFAAT POSITIONING


Positioning sangat bermanfaat untuk menentukan arah image (pandangan) konsumen
terhadap suatu produk, sehingga ke depannya target penjualan sebagai tolok ukur
keberhasilan pemasaran dapat tercapai secara berkesinambungan.
Manfaat mencakup manfaat simbolis, manfaat fungsional dan manfaat berdasarkan
pengalaman. Penentuan posisi yang sukses membutuhkan strategi komunikasi yang mampu
menarik perhatian pada salah satu kebutuhan pelanggan, baik simbolis, fungsional maupun
eksperimental.
1. Penentuan posisi berdasarkan manfaat simbolis adalah penentuan posisi dengan
menggunakan daya tarik bagi keinginan seseorang untuk memiliki obyek yang
dimiliki orang sukses.
2. Penentuan posisi berdasarkan manfaat fungsional merupakan penentuan posisi
berdasarkan manfaat fungsional produk tersebut.
23
3. Penentuan posisi berdasarkan manfaat ekperimental penentuan posisi berdasarkan
pengalaman pelanggan dalam memakai produk tersebut baik penampilannya maupun
kenyamanannya.

B.3. STRATEGI POSITIONING


Strategi positioning akan mendorong perusahaan untuk memutuskan seberapa jauh
perbedaan dan apa yang dibedakan dalam promosinya, dengan memperhatikan target pasar
yang dipilih, hambatan sumber daya, kriteria kinerja perusahaan, dan persaingan. Merek
produk seringkali merupakan fokus dari strategi positioning yang mempunyai peran untuk
menentukan merek spesifik agar berbeda dengan pesaing, panduan dalam keputusan
positioning. Product positioning sangat berhubungan dengan segmentasi pasar karena
penempatan produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu,
pengertian strategi product positioning sebagai suatu strategi yang digunakan untuk
menanamkan suatu citra produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat
menonjol dibandingkan dengan produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya
sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen
tentang produk yang ditawarkan.
Perusahaan harus mengembangkan posisi strategis dalam menanggapi factor-faktor
yang ada dalam lingkungan kompetitifnya. Analisis strategis sangat penting dalam
mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor yang harus ditangani oleh perusahaan. Ketika
pilihan posisi strategis adalah sumber daya dan kemampuan utama perusahaan adalah strategi
bersaing generik terhadap produk atau layanan yang akan ditawarkan, kepada target pasar,
dan wilayah geografis tertentu untuk bersaing dengan sukses melawan saingan dalam suatu
industri. Agar berhasil perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam industrinya,
posisi strategis perusahaan harus berbeda dari posisi pesaingnya di industri yang sama dan
harus sulit untuk ditiru oleh pesaing sehingga keunggulan kompetitif perusahaan dapat
dipertahankan.
24
B.4. POSITIONING BERAU.PROKAL.CO
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, posisi berau.prokal.co termasuk online berita
5 besar di Kabupaten Berau. Hal ini disebabkan brand image prokal.co yang sudah cukup
menonjol di wilayah Kalimantan Timur pada khususnya. Di samping itu, berau.prokal.co
berada di bawah pengelolaan harian pertama di Kabupaten Berau: Berau Post.
25
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manfaat lain dilakukannya segmentasi pasar, adalah (Poter, 2012) :


1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesain produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi
segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-
periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun
juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari
tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/riset pasar akan bertambah sejalan dengan banyaknya ragam dan
macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan
diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa. Bahkan
mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama
produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Dalam proses pasar target adalah mudah memasarkan jika tahu apa yang dipasarkan
dan kepada siapa memasarkan. Ketika melakukan pemasaran bertarget, semua aktivitas perlu
ditekankan sespesifik mungkin. Penargetan meliputi menentukan siapa membeli apa,
mengapa mereka membelinya, dan di mana mereka membeli.
Dengan mengidentifikasi bagaimana mendapatkan pelanggan saat ini, kita dapat
membuat strategi pemasaran yang lebih efisien yang membidik target yang lebih akurat.
Pemasaran memerlukan pemosisian untuk bisa sukses. Pemosisian lebih dari sekedar
tagline mencolok atau fitur atau merek yang dipromosikan habis-habisan. Posisi adalah
bagaimana dirasakan di dalam benak prospek dan pelanggan Anda.
26
Strategi pemosisian harus menekankan kejelasan. Sekali punya pernyataan pemosisian
yang jelas maka komunikasi ke pasar target menjadi lebih mudah. Pemosisian pasar adalah
janji Anda kepada pasar target.

B. SARAN

Sebagai pelaku usaha sangat penting untuk memahami dan menentukan arah
segmentasi, pasar target, dan posisi produk yang dijual kepada konsumen. Proses
segmentasi, pasar target, dan posisi produk harus dievaluasi secara berkala. Hal ini
untuk mengantisipasi kebutuhan konsumen yang bisa berubah drastis secara cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Saparso, 2021. Marketing Process: Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan. Jakarta: Ukrida
Press
Dr. Hartini, S.E., M.M., Acai Sudirman, S.E., M.M., Dr. (Cand) Aditya Wardhana, S.E.,
M.M., M.Si. Manajemen Pemasaran: Era Revolusi Industri 4.0. Bandung: CV Media Sains
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai