Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil Observasi

Usaha Budi Daya Unggas


Narasumber : Willi

Oleh :

1. Ahmad Zuhli Kurniawan


2. Yudi Rohmatullah
3. Reza Adi Nugraha
4. M. Satria

Kelas :

XII IIS II

YAYASAN PENDIDIKAN SOSIAL ISLAM


MA ZAINUL HASAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. LATAR BELAKANG
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahNya
sehingga kami selaku siswi dari salah satu kelompok observasi di kelas 12 iis 2, telah
melaksanakan kegiatan ini dengan lancar dan sebagai mana mestinya.

Peternakan adalah kegiatan mengembangkan dan membudidayakan hewan ternak untuk


mendapatkan hasil dari kegiatan tersebut. Di Desa Sidorejo misalnya banyak masyarakat
yang memilih beternak sebagai mata pencahariannya. Khusunya peternak ayam broiler.

Ayam broiler atau yang disebut juga ras ayam pedaging adalah jenis ras unggulan hasil
persilangan dari bangsa – bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama
dalam memproduksi daging ayam. Ayam broiler merupakan ternak yang paling ekonomis
bila dibandingkan dengan ternak lain. Oleh karena itu, kami akan menjelaskan lebih dalam
tentang usaha budi daya unggas.

B. TUJUAN

1. Memenuhi tugas Prakarya.

2. Memahami lebih dalam tentang usaha budi daya unggas.

3. Memperoleh informasi di bidang tersebut.

C. TOPIK OBSERVASI

Usaha Budi Daya Unggas Broiler

D. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Hari : Sabtu 19 November 2022

Waktu : Pukul 13.00 WIB

Tempat : Desa Gedangsewu

E. HASIL OBSERVASI
Pada hari Sabtu tanggal 19 November 2022 kami mendatangi salah satu peternakan

yang ada di Desa Gedangsewu, guna mengetahui lebih dalam tentang usaha di bidang ini.
Dalam kunjungan kami tersebut di peroleh beberapa informasi tentang tata cara pemeliharaan
ayam broiler yaitu sebagai berikut :

1.) Penyediaan Kandang

Kandang merupakan salah satu hal penting dalam usaha ternak ayam broiler.
Penyediaan kandang yang pas, nyaman dan bersih sangat penting dalam menjaga
kesehatan dan kualitas dari daging ayam yang akan di panen.Tipe kandang pada
ayam broiler ada 2 yaitu bentuk panggung dan tanpa paggung. Untuk ayam jenis ini
kita bisa menggunakan tipe kandang panggung agar kotoran tidak berkumpul
dikandang. Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman, mudah
dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air dan arahnya membujur dari timur ke
barat. Pada awal pemeliharaan kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan.

2.) Bibit Unggas

Bibit ayam broiler harus sehat tidak cacat fisiknya, aktif bergerak, suara nyaring,
sayap simetris, tubuh tegap, tubuh gemuk, bulu bersih mengkilat, hidung bersih, mata
tajam serta berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.

3.) Penyediaan Pakan

Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan ( nutrisi ) yang dibutuhkan
ayam,yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Pemberian pakan
dengan sistem ad libitum (selalu tersedia dan tidak dibatasi ). Pakan unggas terdiri
atas campuran bahan makanan, seperti jagung, kedelai, dan bahan lainnya sehingga
memiliki komposisi nutrisi yang mengandung karbohidrat (kalori), serat kasar,
protein, lemak, kalsium, dan fosfor, agar sesuai sebagai pakan unggas.

Pakan unggas sudah tersedia dalam bentuk siap pakai yang dapat dibeli di toko pakan
ternak. Pakan siap pakai yang dapat dibeli toko-toko pakan biasa dilengkapi dengan
informasi SNI (Standarisasi Nasional Indonesia).

4.) Pemeliharaan

Pemanas kandang juga dibutuhkan karena unggas termasuk dalam hewan berdarah
dingin, suhu tubuhnya sangat tergantung pada lingkungan. Pemanas kandang dapat
menggunakan lampu. Pada minggu pertama DOC di pindahkan ke indukan atau
pemanas dengan suhu 34 – 32 derajat celcius, segera diberi air minum hangat dan
pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran – butiran kecil.
Pada minggu kedua pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Pada minggu ketiga
pemanas sudah bisa dimatikan terutama pada siang hari yg cuacanya terik. Pada akhir
minggu ketiga perlu dilakukan vaksinasi melalui suntikan atau air minum. Pada
minggu ke empat perlu dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat
pertumbuhan ayam dengan berat badan minimal 1,25 kg. Pada minggu kelima perlu
diperhatikan tata laksana lantai kandang agar lantai tetap kering. Pada minggu ini juga
dilakukan penimbangan lagi dengan berat badan 1,8 – 2 kg. Pada minggu ke enam
ayam yang tumbuh dengan baik memiliki bobot 2,25 kg dan siap untuk di panen.

5.) Penyakit

Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu:

 Tetelo gejalanya ayam sering megap – megap nafsu makan turun diare dan
gangguan pada syaraf ayam.

 Gumboro merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

 Berak kapur gejala yang mudah dilihat dari penyakit ini adalah ayam diare
yang mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti
serbuk kapur.

6.) Vaksinasi

Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk
menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo.
Dilaksanan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1
dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

7.) Pemanenan

Ayam broiler dapat tumbuh dengan cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam
waktu yang relative singkat yaitu sekitar 5 – 7 minggu dengan bobot minimal 2 – 2,25
kg. Dari usaha ternak ayam broiler kita tidak hanya dapat memanen dagingnya saja
tetapi kita juga bisa mejual tinja atau kotoran ayam dan bulu ayam.

8.) Pascapanen

Sanitasi/Cuci hama kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan


beberapa tahapan yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran
limbah budidaya sebelumnya. Tahap selanjutnya yaitu pengapuran di dinding dan
lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan
dengan formalin untuk membunuh bibit penyakit.setelah itu dibiarkan minimal 10
hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri.
F. Evaluai Dan Pemasaran Usaha Budi Daya Unggas Broiler

1) Perhitungan Feed Conversion Ration (FCR)

Jumlah ayam = 3000

Berat rata-rata = 2 kg

Berat pakan = 9.375 kg

Berat total ayam hasil panen = 3000 x 2 = 6000kg

FCR = 9375 : 6000 =1,6kg

2) Mortalitas

Jumlah ayam yang dipelihara = 3000 ekor

Jumlah ayam yang dipanen = 2950 ekor

Jumlah ayam yang mati = 3000 – 2950 = 50 ekor

Mortalitas % = 50 x100% = 1,6%


3000
Jadi, angka mortalitas yaitu pada kisaran 1,6%

3) Taksiran harga jual budidaya unggas broiler


1) Penyediaan bibit = Rp 4.000.000,00
2) Pembuatan kandang = Rp 1.300.000,00
3) Penyediaan pakan = Rp 800.000,00
4) Penyediaan vaksin = Rp 500.000,00
5) Biaya lain-lain = Rp 300.000,00 +
Total biaya produksi Rp 6.450.000,00
Hasil dari peternakan unggas broiler adalah sebagai berikut :
Apabila dalam sekali panen menghasilkan 2950 ekor ayam dengan laba yang
diingikan pengusaha yaitu 15% dapat di hitung dengan rumus berikut.
Rp. 6.450.000 x 15% = Rp. 32.000
2.950

G. Pemasaran usaha budi daya ayam broiler


1) Melakukan pengehematan biaya operasional kandang

2) Mengetahui kisaran harga pasar

3) Membangun hubungan baik dengan para pelaku usaha

4) Pemasaran langsung ke tempat usaha

5) Menggunakan sistem jual eceran

H. Kesimpulan

Demikianlah laporan hasil kegiatan obsevasi ini kami buat dengan yang sebenar benarnya.
Ucapan terima kasih tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan kepada kami sehingga terlaksananya kegiatan ini. Serta kepada teman teman
yang ikut membantu dalam pembuatan laporan hasil obsevasi ini.

Kami selaku anggota kelompok memohon maaf sebesarbesarnya apabila terdapat


kesalahan serta kekurangan dalam laporan hasil obsevasi ini. Selain untuk
memenuhi tugas Prakarya, Semoga laporan hasil obsevasi ini dapat menjadi acuan,
pertimbangan, serta motivasi teman - teman sekalian.
LAMPIRAN

( ayam boiler pada usia 2 minggu )


( ayam broiler pada usia 4 minggu )

Anda mungkin juga menyukai