Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KWU

“WIRAUSAHA PRODUK PERALATAN TEKNOLOGI TERAPAN


(E, F) & WIRAUSAHA DUDI DAYA UNGGAS PEDAGING (A, B,
C, D)”

KELOMPOK 2
Anggota:
1. Ferdinan Ganda (10)
2. Gita Anastasia (11)
3. Grace Natalia (12)
4. Ibnu Syakir (13)
5. Ibrahim Wijaya (14)
6. Indhira Syafitri (15)
7. Lintang Darma P (16)
8. M. Bayu Nugroho (17)
9. M. Izha (18)

SMAN 9 BEKASI
TAHUN AJARAN 2020 / 2021
E. Penjualan Produk dengan Sistem Konsyinasi
Salah satu mekanisme pemaaran produk budi daya ungags petelur adalah
dengan cara konsinyasi. Cara Konsinyasinya adalah pola pendistribusian atau penjualan
barang. Penjual hanya menyediakan tempat dan personel, barang yang dijual, disimpan,
atau dititipkan pada penjual baik di toko, pasarr atau penjual lainnya. Penjual tersebut
membayar pada pihak produen pada saat barang terebut telah terjual. Pemilik toko
akan menjual dengan nilai jual yang lebih tinggi dengan harga yang didapat dari
produsen. produsen mengambil kembali barang yang tidak terjual dan mencoba untuk
menjualnya di tempat lain. Proses konsinyasi terjadi melalui persetujuan antara
produsen/pelaku sistem konsinyasi ini sangat efektif bagi pemilik produk.

F. Komponen Evaluasi Hasil Usaha.


Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu
usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana
usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada
akhir masa produksi.
1. Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha
Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui
sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek
tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang
diharapkan.
2. Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha
Secara umum studi kelayakan usaha akan mencakup beberapa aspek
yaitu: aspek pemasaran, aspek teknis, aspek finansial, aspek legal dan aspek
lingkungan.
3. Monitoring Dan Evaluasi Usaha
Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan
diri bahwa ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir
ini cukup kuat maka satu tiket untuk sukses sudah didapat.
A. Perencanaan Usaha Budidaya Ternak Unggas Pedaging
Berikut ini adalah hal-hal penting harus direncanakan sebelum memulai wirausaha,
yaitu:
1. Menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakan 
Berdasarkan pengalaman survei pasar yang kamu lakukan pada pembelajaran
sebelumnya, kamu dapat menentukan jenis unggas yang akan dibudidayakan. Pilih
jenis unggas yang produk budidaya laku dipasaran atau produk yang kompetitornya
lebih sedikit. 
2. Menentukan lokasi kandang 
Berdasarkan pembelajaran sebelumnya, kamu tentu sudah dapat
memilih Perencanaan Dari Wirausaha Di Budidaya Unggas Pedaging.
3. Menentukan skala usaha yang akan dibuat. 
Guna mengurangi resiko, Perencanaan Dari Wirausaha Di Budidaya Unggas
Pedaging dapat dimulai dengan skala usaha yang kecil. Sambil melaksanakan
wirausaha dalam skala kecil kamu dapat mempelajari berbagai hal sehingga dapat
menjadi pengalaman dan pedoman jika suatu saat nanti kamu ingin memperbesar
skala usaha. Kamu dapat menerapkan prinsip learning by doing (belajar sambil
bekerja).
Selanjutnya dilakukan analisis biaya yang diperlukan dalam wirausaha di bidang
budidaya ternak unggas pedaging. Komponen biaya produksi dalam usaha ternak
unggas sangat ditentukan oleh skala wirausaha. Semakin besar skala wirausaha,
semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. 

B. Perancangan dan Kegiatan Budidaya Ternak Unggas Pedaging


1. Mengenal Unggas Pedaging
a. Jenis-jenis unggas pedaging
i. Ayam Ras Pedaging (Broiler)
Ayam ras pedaging merupakan ayam pedaging yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Ayam ras pedaging memiliki jaringan
ikat yang lunak dan berwarna putih. Ayam ini dipelihara selama 5-7
minggu lalu dipotong. Ukuran ayam ras pedaging berkisar antara 1.3-
1.5 kg/ekor.
ii. Itik
Itik merupakan unggas yang hidup di air. Itik memiliki memiliki
pertumbuhan yang cepat den badan berukuran besar. Terdapat tiga
jenis itik pedaging sudah dikenal masyarakat, yaitu: itik Alabio, itik
Mojosari, itik Bali, dan entok
iii. Burung Puyuh
Salah satu jenis burung yang banyak diternakkan untuk komersial
untuk diambil dagingnya adalah burung puyuh. Burung puyuh
memiliki bulu yang berwarna coklat bercak-bercak hitam putih.
Burung puyuh terlihat pendek dan gemukMengenal produk budidaya
ternak unggas pedaging

b. Mengenal produk budidaya ternak unggas pedaging


Budidaya ternak unggas pedaging merupakan kegiatan untuk
menghasilkan produk budidaya ternak berupa daging sehingga dikenal
daging ayam, daging bebek, atau daging burung puyuh.
Produk budidaya unggas pedaging dapat dikonsumsi dengan cara
digoreng, digulai, dan dipanggang atau diolah menjadi berbagai bahan cepat
saji atau dicampur dengan bahan makanan lainnya. Contoh bahan makanan
cepat saji yang menggunakan daging ayam sebagai bahan baku adalah sosis,
nugget, burger, dan rolade.
Ayam adalah unggas utama sebagai pedaging. Hasil budidaya ayam
pedaging terdiri atas karkas dan non karkas. Karkas adalah tubuh ayam
setelah dipotong dikurangi dengan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ
dalam, sedangkan non karkas (o!al) adalah bagian tubuh ayam yang layak
dan tidak layak dimakan. Bagian darah dan bulu ayam biasanya dibuang,
namun saat ini dapat diolah menjadi pakan atau pupuk.

2. Budidaya Unggas Pedaging


a. Sarana dan peralatan
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam pedaging
terdiri atas:
i. Kandang
Kandang adalah bangunan yang berfungsi untuk melindungi
ternak dari iklim buruk. Kandang juga ditujukan untuk memberikan
tempat tinggal yang nyaman bagi unggas untuk tumbuh dan berkembang
serta bertelur. Selain kandang, dibutuhkan juga perawatan seperti
tempat bertengger, tempat minum, tempat makan, dan grit
ii. Bibit
Bibit unggas pedaging sebaiknya berasal dari pembibitan pedaging
sesuai standar yang telah ditetapkan, yaitu memiliki berat badan minimal
37 g/ekor untuk ayam dan bebas dari penyakit unggas.
iii. Pakan
Pakan adalah campuran bahan-bahan makanan yang
mengandung nutrisi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan unggas. Pakan
yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan mutunya, umur, dan
periode pertumbuhan ayam.
iv. Obat-obatan, vitamun, dan hormon pertumbuhan
Obat-obatan yang digunakan sebaiknya adalah obat yang sudah
terdaftar dan penggunaan obat-obat harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Vaksinasi adalah salah satu usaha untuk menimbulkan kekebalan
tubuh. Tujuan Vaksinasi adalah untuk pengendalian penyakit menular
yang disebabkan oleh virus.Teknik budidaya ayam pedaging
b. Teknik Budidaya Ayam Pedaging
Kegiataan budi daya unggas meliputi :
i. Penyediaan Kandang (Postal)
 Tempat makan disesuaikan umur ungags
 Tempat minum terbuat dari plastic
 Alas kandang dapat berupa koran, sekam, atau karung
berpori
 Pemanas diperlukan pada saat pertumbuhan DOC
(lampu bohlam)
 Tempat bertengger, tempat ayam beristirahat
 Instalasi air
ii. Penyediaan bibit
Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk
mengurangi resiko, dapat menggunakan bibit yang sudah agak
besar
iii. Penyediaan Pakan
Pakan untuk budi daya ayam bisa menggunakan siap
pakai, tapi untuk menghemat biaya pakan dapat membuat
pakan alternatif berbahan dedak, jagung, bungkil dan tepung
tulang.
iv. Pemeliharaan
 Pemberian pakan
Pemberian pakan harus dilakukan dengan cara
yang efisien. Pemberian pakan dilakukan terus menerus
sehingga tempat makan tidak boleh kosong dan
penambahan pakan dilakukan 3 kali sehari.
 Pemberian minum
Pemberian minum pada ayam dilakujab dengan
menyediakan air dalam satu wadah.
 Pengendalian Penyakit
+ Membersihkan kandang secara rutin
+ Memisahkan unggas yang sakit
+ Memberikan vaksin
+ Menggunakan sistem penghapus hama
+ Mencegah masuk hewan lain yang mungkin bisa
menularkan penyakit ke lokasi peternakan.

C. Perhitungan Harga Jual Produk Hasil Budidaya Ternak Unggas Pedaging


Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen
yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi
dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya
produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead.
Secara umum biaya overhead dibedakan atas biaya overhead tetap, yaitu biaya
overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan
biaya overhead variabel, yaitu biaya overhead yang jumlahnya berubah secara
proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk ke dalam
overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang
dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan
tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).

1. Full Costing
Pendekatan full costing memperhitungkan semua unsur biaya produksi yaitu
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi dan biaya overhead (tetap dan
variabel) serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya pemasaran dan
biaya administrasi dan umum.
2. Variabel Costing
Pendekatan variabel costing memisahkan penghitungan biaya produksi yang
berlaku variabel dengan biaya tetap. Biaya variabel terdiri atas biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja produksi dan overhead variable ditambah dengan biaya
pemasaran variabel dan biaya umum variabel. Biaya tetap terdiri dari biaya
overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi tetap dan biaya umum
tetap

Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan,

 Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)


Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga
keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar
konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang
diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
 Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen
dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break
even analysis.
 Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung
variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi
politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.D. Promosi Produk Hasil Budidaya
Ternak Unggas Pedaging

D. Media Promosi Produk Budi Daya Unggas Petelur


Strategi pemasaran produk memanfaatkan yaitu seperti: produk (product),
tempat penjualan (place), harga (price), dan cara promosi (promotion) atau dikenal pula
dengan sebutan 4P. Pada pembelajaran sebelumnya telah dibahas tentang produk
(product) dan harga (price). Kesuksesan suatu produk di pasaran tidak hanya ditentukan
oleh kualitas produk dan harga yang tepat, melainkan juga tempat penjualan (place) dan
cara promosi (promotion). Mempromosikan Produk Usaha Budidaya Unggas Petelur bisa
dilakukan baik offline ataupun online.

Beberapa tujuan promosi antara lain:

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial


2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba
3. Untuk mendapatkan konsumen baru dan menjaga kesetiaan konsumen, dll
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
7. Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen

Anda mungkin juga menyukai