Nim : 030117854
A. LANDASAN TEORI
1. persediaan
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual
dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau
dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
2. Pengendalian Internal
pengendalian internal merupakan sebuah rencana, prosedur, metode, dan
kebijakan yang dikembangkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan
yang wajar atas efektivitas dan efisiensi operasional, keandalan pelaporan
keuangan, keamanan aset, dan kepatuhan terhadap pedoman, hukum, dan
kebijakan untuk menawarkan peraturan lain.
komponen pengendalian internal:
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan kontrol menentukan atmosfer organisasi yang memengaruhi
kesadaran kontrol karyawannya. Lingkungan kontrol adalah dasar dari
semua komponen kontrol internal lainnya yang memastikan disiplin dan
struktur.
b. Penilaian risiko
Penilaian risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi
analisis dan manajemen risiko perusahaan yang relevan dengan
penyusunan laporan keuangan tahunan yang disajikan secara memadai
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
c. aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang memastikan
bahwa perintah administratif telah dijalankan. Mereka membantu
memastikan bahwa langkah-langkah yang diperlukan telah diambil untuk
mengatasi risiko terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
d. Informasi dan komunikasi
Sistem informasi dan komunikasi yang relevan untuk tujuan laporan
keuangan, termasuk sistem akuntansi, terdiri dari metode pengumpulan
biaya dan catatan yang telah dibuat untuk mengidentifikasi, menganalisis,
mencatat, mengklasifikasikan, mencatat, dan melaporkan transaksi bisnis.
e. pemantauan
Pemantauan adalah proses yang mengevaluasi kualitas kinerja
pengendalian internal perusahaan pada suatu waktu. Pemantauan
mencakup penilaian tepat waktu atas struktur dan fungsi kontrol serta
mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Kegiatan pemantauan yang
efektif meliputi:
Dalam sebuah manajemen dan komite audit harus mengetahui risiko
terhadap berfungsinya sistem informasi akuntansi dan memantau
kinerja pengendalian internal di lingkungan mereka.
Pemantauan dapat dilakukan dengan melalui kegiatan yang sedang
berlangsung dan memisahkan penilaian reguler.
B. HASIL ANANLISIS
KASUS :
PEMBAHASAN ANALISIS:
1. Pencatatan Persediaan
Perusahaan menerapkan metode Last In First Out (LIFO) pada persediaannya,
sehingga persediaan yang dikeluarkan terlebih dahulu adalah persediaan yang
baru dibeli, sehingga menyebabkan persediaan yang telah lama dibeli menjadi
tersimpan lama didalam gudang.
Saran:
Padahal metode LIFO sudah tidak boleh digunakan jadi lebih baik
menggunakan metode FIFO jadi barang yang dibeli pertama akan keluar
pertama dalam persediaan. Metode FIFO memiliki keuntungan saat barang
pertama di beli adalah yang pertama keluar maka, jumlah saldo persediaan
akhir memiliki nilai dari pembelian barang yang baru.
2. Pengadaan persediaan
PT Sriwijaya Baja Sakti kurangnya karyawan karena yang melakukan
penerimaan dan melakukan pencatatan adalah orang yang sama seharusnya
tidak boleh sehingga sering terjadi selisih antara pencatatan dan stok fisik
gudang, kurangnya kegiatan pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan
keluar masuknya persediaan barang sehingga rentan terjadi penyelewengan.
Saran:
3. Pengeluaran Persediaan