Anda di halaman 1dari 6

Nama : Khofifah Aini

Nim : 030117854

Kelas : Khusus – Akuntansi Semester 6

Tugas : System Informasi Akuntansi

“ANALISIS KASUS PT SRIWIJAYA BAJA SAKTI”

A. LANDASAN TEORI

1. persediaan
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual
dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau
dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
2. Pengendalian Internal
pengendalian internal merupakan sebuah rencana, prosedur, metode, dan
kebijakan yang dikembangkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan
yang wajar atas efektivitas dan efisiensi operasional, keandalan pelaporan
keuangan, keamanan aset, dan kepatuhan terhadap pedoman, hukum, dan
kebijakan untuk menawarkan peraturan lain.
komponen pengendalian internal:
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan kontrol menentukan atmosfer organisasi yang memengaruhi
kesadaran kontrol karyawannya. Lingkungan kontrol adalah dasar dari
semua komponen kontrol internal lainnya yang memastikan disiplin dan
struktur.
b. Penilaian risiko
Penilaian risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi
analisis dan manajemen risiko perusahaan yang relevan dengan
penyusunan laporan keuangan tahunan yang disajikan secara memadai
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
c. aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang memastikan
bahwa perintah administratif telah dijalankan. Mereka membantu
memastikan bahwa langkah-langkah yang diperlukan telah diambil untuk
mengatasi risiko terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
d. Informasi dan komunikasi
Sistem informasi dan komunikasi yang relevan untuk tujuan laporan
keuangan, termasuk sistem akuntansi, terdiri dari metode pengumpulan
biaya dan catatan yang telah dibuat untuk mengidentifikasi, menganalisis,
mencatat, mengklasifikasikan, mencatat, dan melaporkan transaksi bisnis.
e. pemantauan
Pemantauan adalah proses yang mengevaluasi kualitas kinerja
pengendalian internal perusahaan pada suatu waktu. Pemantauan
mencakup penilaian tepat waktu atas struktur dan fungsi kontrol serta
mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Kegiatan pemantauan yang
efektif meliputi:
 Dalam sebuah manajemen dan komite audit harus mengetahui risiko
terhadap berfungsinya sistem informasi akuntansi dan memantau
kinerja pengendalian internal di lingkungan mereka.
 Pemantauan dapat dilakukan dengan melalui kegiatan yang sedang
berlangsung dan memisahkan penilaian reguler.

B. HASIL ANANLISIS

KASUS :

Perusahaan ini masih memiliki permasalahan pada persediaannya yaitu terdapat


selisih antara pencatatan dengan bukti fisik persediaan yang ada di gudang. Selain
itu, belum terdapatnya unsur pengendalian internal pada proses penerimaan dan
pencatatan barang persediaan di PT Sriwijaya Baja Sakti. Proses penerimaan dan
pencatatan barang yang dilakukan PT Sriwijaya Baja Sakti sangat rawan terjadi
penyelewengan, sebab pihak yang menerima barang dan melakukan pencatatan
barang persedian adalah orang yang sama. Permasalahan lain yang terjadi pada PT
Sriwijaya Baja Sakti yaitu terdapat pada pengeluaran persediaannya, PT Sriwijaya
Baja Sakti menggunakan metode LIFO (Last-In First-Out) dimana metode ini
sebenarnya sudah tidak boleh lagi diterapkan oleh perusahaan dikarenakan metode
LIFO memiliki kekurangan yang menyebabkan perusahaan akan menghasilkan
penurunan laba pada periode inflasi, akibatnya jika pemakai laporan keuangan
tidak paham bahwa laba yang rendah disebabkan oleh LIFO, maka harga pasar
saham suatu perusahaan akan memburuk. Selain itu penggunaan metode LIFO
juga mengakibatkan saldo pada neraca tidak realistis dengan stock fisik yang ada,
dan alokasi biaya persediaan akan di laporkan lebih rendah dari harga pasar
periode tersebut

PEMBAHASAN ANALISIS:
1. Pencatatan Persediaan
Perusahaan menerapkan metode Last In First Out (LIFO) pada persediaannya,
sehingga persediaan yang dikeluarkan terlebih dahulu adalah persediaan yang
baru dibeli, sehingga menyebabkan persediaan yang telah lama dibeli menjadi
tersimpan lama didalam gudang.
Saran:
Padahal metode LIFO sudah tidak boleh digunakan jadi lebih baik
menggunakan metode FIFO jadi barang yang dibeli pertama akan keluar
pertama dalam persediaan. Metode FIFO memiliki keuntungan saat barang
pertama di beli adalah yang pertama keluar maka, jumlah saldo persediaan
akhir memiliki nilai dari pembelian barang yang baru.
2. Pengadaan persediaan
PT Sriwijaya Baja Sakti kurangnya karyawan karena yang melakukan
penerimaan dan melakukan pencatatan adalah orang yang sama seharusnya
tidak boleh sehingga sering terjadi selisih antara pencatatan dan stok fisik
gudang, kurangnya kegiatan pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan
keluar masuknya persediaan barang sehingga rentan terjadi penyelewengan.
Saran:

Harusnya perusahaan meningkatkan keamanan dan pengawasan pada


persediaan guna mencegah terjadinya penyelewengan ataupun kerusakan
terhadap persediaannya dan menambahkan bagian divisi yang diperlukan yang
dapat sepenuhnya berperan dalam tugasnya dengan baik sehingga tidak
melibatkan pihak lain yang dapat menyebabkan ketidakefektifan dalam
melaksanakan pekerjaannya.

3. Pengeluaran Persediaan

Permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi akuntansi pengeluaran


barang persediaan PT Sriwijaya Baja Sakti yaitu penerbitan dokumen
penjualan yang tidak teratur sehingga dapat mengakibatkan kekeliruan dalam
pembukuan persediaan, kurangnya kontrol yang baik serta kurangnya
pengarsipan yang lengkap pada bagian keuangan yang dapat perpengaruh
terhadap pemeriksaan seperti pajak dan audit.
Saran:
Dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah – masalah yang ada pada
persediaannya yaitu dengan melakukan control yang baik atas piutang
pelanggan sehingga dapat membuat keputusan yang benar dalam
pengeluaran persediaan. Prosedur sistem informasi akuntansi pengeluaran
barangnya dengan melakukan sedikit perubahan saat menerbitkan dokumen
agar meminimalisir terjadinya kekeliruan pencatatan yang dapat
menyebabkan selisih stok, serta harus dilakukan pengarsipan dokumen secara
lengkap untuk keperluan pemeriksaan audit dan pajak.
Jadi dalam pengendalian internal sistem informasi akuntansi yaitu:
1. pengendalian lingkungan
yaitu harus ada pengawasan yang lebih ketat dan bukan orang yang sama pada
penerimaan dan pencatatan persediaan. Pihak manajemen ataupun pimpinan
secara berkala melakukan pengawasan, pengecekan terhadap transaksi – transaksi
yang terjadi dalam keseharian perusahaan berdasarkan laporan yang di terima oleh
bagian keuangan, untuk meminimalisir resiko salah catat yang akan terjadi.
2. penilaian resiko
penerapan metode FIFO (First-In First-Out) dalam persediaan sebab metode ini
mencerminkan harga pasar sesungguhnya dari persediaan, sehingga penerapan
metode ini dapat memperbaiki posisi laporan keuangan agar lebih realistis dan
juga mencegah kemungkinan terjadinya selisih pencatatan persediaan.
3. aktivitas pengendalian
a. adanya kontrol piutang pada bagian keuangan sehingga bagian
keuangan difungsikan secara optimal untuk perusahaan.
b. adanya sedikit perubahan sistem prosedur pada bagian penjualan
dimana pencetakan dokumen faktur dilakukan saat suatu transaksi
penjualan benar – benar terjadi sehingga meminimalisisr terjadinya
kesalahan pencatatan persediaan.
c. penggunaan sistem akuntansi untuk proses pengeluaran barang
sehingga pengguna maupun pimpinan dapat dengan mudah
mengetahui rincian penjualan secara detil yang terjadi pada periode
tertentu.
4. informasi dan komunikasi
komunikasi antar karyawan dan manajemen perlu sehingga perusahaan berjalan
dengan baik, dan informasi yang didapat saling terbuka sehingga tidak ada rasanya
kecurigaan.
5. pemantauan
perusahaan meningkatkan keamanan dan pengawasan pada persediaan guna
mencegah terjadinya penyelewengan ataupun kerusakan terhadap persediaannya
dan menambahkan bagian divisi yang diperlukan yang dapat sepenuhnya berperan
dalam tugasnya dengan baik sehingga tidak melibatkan pihak lain yang dapat
menyebabkan ketidakefektifan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai