Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS KEUANGAN RENCANA USAHA SUATU PERUSAHAAN

Diselesaikan utuk memenuhi tugas mata kuliah:

i-Entrepreneurship

Dosen Pengampu: Yusep Budiansyah, SE., Msi.

Disusun Oleh:

Nama : Devianti Ghina Amalia (0220101032)

Kelas : A - S1 Manajemen / Reg. A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2022

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.

Tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah i-Entrepreneurship yang diamanatkan oleh Pak Yusep Budiansyah, SE.,
Msi. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali
kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya yang


membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini untuk menambah
pengetahuan tentang Analisis Keuangan Rencana Usaha suatu Perusahaan.

Bandung, 27 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

I. KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii

II. BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1


1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................1

III.BAB II PEMBAHASAN............................................................................2
2.1. Pengertian Analisis Keuangan Rencana Usaha....................................2
2.2. Tujuan Analisis Keuangan Rencana Usaha..........................................2
2.3. Hal yang Dapat Dianalisis dalam Analisis Keuangan Rencana Usaha...
......................................................................................................................3

IV. BAB III PENUTUPAN............................................................................13


3.1. Kesimpulan.........................................................................................13

V. DAFTAR PUSTAKA...............................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan
bahwa seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari
faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap
tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha.
Rencana usaha harus dibuat karena perencanaan merupakan titik
awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Di samping itu pembuatan
rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam
berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga
tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala
dan resiko usaha.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Analisis Keuangan Rencana Usaha?
2. Apa tujuan dari Analisis Keuangan Rencana Usaha?
3. Apa saja hal yang dapat dianalisis dalam Analisis Keuangan Rencana
Usaha?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Analisis Keuangan Rencana
Usaha.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Analisis Keuangan Rencana Usaha.
3. Untuk mengetahui tentang hal yang dapat dianalisis dalam Analisis
Keuangan Rencana Usaha.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Analisis Keuangan Rencana Usaha


Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha,
stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisis
keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan
dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji
dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan
puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan
perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis ini maka manajemen dapat memutuskan
berbagai keputusan manajemen misalnya:
a. Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau
bagian dari suatu usaha.
b. Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses
produksi
c. Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
d. Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk
memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja
perseroan.
e. Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen
melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada
dalam mengelola perusahaan.

2.2. Tujuan Analisis Keuangan Rencana Usaha


Analisis keuangan sering kali menilai suatu usaha berdasarkan:
1. Profitabilitas

2
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan
suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya
dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang
menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
2. Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh
kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh
kewajiban terhadap ekuitas
3. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi
kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan
antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
4. Stabilitas
Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan
usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian.
Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan
neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator
keuangan dan non keuangan lainnya.

2.3. Hal yang Dapat Dianalisis dalam Analisis Keuangan Rencana Usaha
A. Proyeksi Pendapatan
Proyeksi pendapatan adalah perkiraan berapa banyak uang yang
akan dihasilkan perusahaan selama periode waktu tertentu. Di akhir
maupun awal tahun produksi, biasanya sebuah perusahaan yang
memiliki sebuah perencanaan keuangan baik, dapat menjalankan bisnis
dengan baik. Banyak bidang dalam usaha yang harus memiliki
proyeksi untuk ikut mensukseskan sebuah perencanaan keuangan yang
baik, salah satunya melalui penghitungan keuntungan. Berikut adalah

3
beberapa contoh penghitungan proyeksi keuntungan. Proyeksi
pendapatan dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba atau
rugi di masa yang akan datang. Komponen pendapatan ini meliputi
proyeksi penjualan, proyeksi biaya, dan proyeksi rugi/laba bersih.
1. Proyeksi Penjualan
Proyeksi Penjualan (Peramalan Penjualan) adalah perkiraan
atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen potensial untuk
suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Peramalan penjualan
adalah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatankegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang
akan datang, serta berisi taksirantaksiran tentang keadaan atau
posisi keuangan perusahaan pada suatu saat yang akan datang.
Intinya peramalan penjualan (sales forecasting) ialah teknik
proyeksi permintaan langganan yang potensial untuk suatu waktu
tertentu dengan berbagai asumsi.
Pada umumnya hasil dari suatu peramalan penjualan akan
dikonversikan menjadi rencana penjualan dengan
memperhitungkan berbagai hal berikut:
 Pendapat manajemen,
 Strategi-strategi yang direncanakan,
 Keterkaitan dengan sumber daya,
 Ketetapan manajemen dalam usaha mencapai sasaran
penjualan.
Dalam menjalankan usahanya perusahaan biasanya
melakukan 2 pendekatan, yaitu:
a. Speculative Approach (pendekatan spekulasi) Di mana
perusahaan tidak memperhitungkan resiko yang diakibatkan
oleh ketidak-pastian faktor-faktor intern dan ekstern.
b. Calculated Risk Approach (pendekatan penghitungan risiko) Di
mana perusahaan secara aktif melakukan estimasi terhadap

4
resiko yang diakibatkan oleh ketidak-pastian faktor-faktor
ekstern dan intern.

2. Neraca (Laporan posisi keuangan)


Laporan posisi keuangan atau neraca adalah suatu bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan atau entitas bisnis yang
dihasilkan dalam suatu periode akuntansi dimana menunjukkan
posisi atas keuangan perusahaan tersebut pada akhir periode
akuntansi tersebut yang bisa menjadi dasar dalam menghasilkan
keputusan bisnis.
Laporan neraca adalah arsip yang harus terus diperbaharui.
Pasalnya, dokumen ini bermanfaat untuk mengetahui kondisi
finansial perusahaan. Jika tidak ada laporan neraca, bisa dipastikan,
pencatatan keuangan tidak rapi. Bahkan, untung, rugi, debet dan
kredit tidak bisa ditentukan dengan pasti.
Berikut ini beberapa manfaat penulisan laporan neraca yang
lebih lengkap, yaitu:
- Sebagai alat menganalisis finansial, jika dalam pelaksanaan
terdapat perubahan
- Untuk melakukan analisis likuiditas, supaya perusahaan
memiliki gambaran kewajibannya terkait aset likuid.
- Bisa digunakan sebagai sarana membaca kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendek.

Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK)

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa dalam neraca


harus disebutkan

1. Entitas bisnis menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva


tidak lancar dan hutang (kewajiban) jangka pendek terpisah
dari hutang (kewajiban) jangka panjang terkecuali pada indistri

5
atau jenis usaha tertentu yang diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan khusus.
2. Aktiva lancar disajikan dengan menurut pada urutan likuiditas
(kelancaran) dan sedangkan utang atau kewajiban disajikan
berdasarkan urutan jatuh tempo
3. Entitas binsis wajib mengungkapkan informasi nominal jumlah
tiap aktiva yang akan diterima serta utang (kewajiban) yang
dibayar sebelum dan sesudah 1 tahun (12 bulan) dari tanggal
neraca.
4. Jika perusahaan meyediakan barang dan jasa didalam siklus
operasional perusahaan yang bisa diidentifikasikan dengan
jelas, maka klasifikasi aktiva lancar dan tidak lancar serta utang
jangka pendek dan utang jangka panjang dalam sebuah neraca
memberi informasi yang bermanfaat dengan membedakan
aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva yang
digunakan untuk operasi perusahaan jangka panjang.

Unsur-Unsur Laporan Neraca

Menurut para ahli, unsur laporan neraca ada tiga, yaitu aktiva,
pasiva dan modal. Dari ketiga inilah, akan dipetakan kembali
menjadi beberapa unsur lain yang berbeda. Ini dia ulasannya, yaitu:

a. Aktiva
Aktiva adalah kekayaan atau aset perusahaan yang berhasil
dikumpulkan. Aset inilah yang bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan untuk membiayai kebutuhan di masa selanjutnya.
Unsur aktiva masih dibagi lagi menjadi dua yaitu aktiva tetap
dan aktiva lancar. Berikut definisi lengkapnya, yaitu:
 Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aset perusahaan yang digunakan
untuk jangka panjang. Minimal satu tahun. Biasanya aset
ini digunakan untuk membiayai operasional perusahaan.

6
 Aktiva lancar
Aktiva lancar adalah aset perusahaan yang hanya
bisa digunakan untuk jangka pendek. Biasanya digunakan
untuk pembiayaan hutang jangka pendek atau sudah jatuh
tempo.
b. Pasiva
Pasiva adalah kewajiban perusahaan. Di dalamnya terkait
dengan tanggungjawab pembayaran perusahaan terhadap pihak
lain. Yang tergolong pasiva adalah hutang perusahaan. Baik
utang jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Modal
Unsur laporan neraca selanjutnya adalah modal. Baik
modal yang dimaksudkan sebagai aset pembiayaan maupun
produk yang dijadikan dasar operasi bisnis. Pencatatan laporan
terkait hal ini biasanya berisi relevansi modal di akhir periode.
Baik yang dilakukan di akhir bulan maupun air tahun.
3. Proyeksi Laba/Rugi Bersih
Cashflow (Aliran Kas) merupakan sejumlah uang kas yang
keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan
dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk
dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa
saldonya setiap periode. Analisis arus kas (Cashflow) adalah
Laporan yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambahnya
atau berkurangnya uang kas selama satu periode. Pengeluaran uang
kas suatu perusahaan dapat bertambah terus, misalnya untuk
pengeluaran pembelian bahan mentah, pembayaran gajki, upah,
honor, dan lain sebagainya.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari
dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi
dana/uang yang miliki, simpan atau investasikan. Secara sederhana
fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu:

7
a. Fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam
waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
b. Fungsi Anti Inflasi, dana yang disimpan guna menghindari
resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat
dicairkan dengan relatif cepat.
c. Capital Growth, dana yang diperuntukkan untuk
penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu
relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di


bagi menjadi tiga kelompok yaitu:

 Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi
misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb.
Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out
flow)
 Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan
aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti;
penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran
kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan
aliran kas keluar (cash out flow).
 Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas
yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti
sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan
proyek

Pemanfaatan Cashflow Projection

Metode proyeksi aliran kas ini sangat sesuai digunakan


dalam situasi penyaluran kredit sebagai berikut:

1) Penjualan perusahaan yang sangat fluktuatif.

8
2) Penjualan yang bersifat musiman.
3) Pembiayaan proyek (project financing). Melalui proyeksi aliran kas
ini, dapat diketahui:
a) Jumlah dana yang dibutuhkan, baik kebutuhan jangka penjang
maupun jangka pendek. Selanjutnya dapat diketahui kapan
dana tersebut dibutuhkan.
b) Durasi grace priod yang diperlukan oleh bisnis/proyek sebelum
memulai cicilan pkok.
c) Kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran
kewjiban bulanan.

B. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah salah satu jenis
laporan keuangan. Tujuan pembuatannya adalah agar perusahaan dapat
menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih
(kekayaan) dalam periode tertentu dengan prinsip pengukuran tertentu
untuk dianut.
Laporan ini akan ditemukan pada berbagai perusahaan publik.
Sebab, sebagian besarnya mempunyai struktur kepemilikan yang
kompleks dalam perubahan-perubahan akun ekuitas di tahun terkait.
Berdasarkan PSAK 1 (revisi 2009) tentang Penyajian Laporan
Keuangan, dijelaskan bahwa laporan perubahan ekuitas untuk suatu
periode berisikan informasi atau berunsurkan sebagai berikut.
a. Total laba rugi, dengan penyajian yang terpisah untuk jumlah yang
dialokasikan untuk pemilik induk suatu perusahaan dan alokasi
untuk kepentingan non-pengendali.
b. Dampak pada setiap pengaruh penerapan retrospektif atau
penyajian kembali untuk setiap komponen modal. Pada umumnya
ditunjukkan dengan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode.

9
c. Rekonsiliasi atas perubahan selama periode berjalan untuk semua
komponen modal yang dihasilkan dari laba / rugi setiap pos dari
pendapatan komprehensif lain, serta transaksi dengan pemilik
perusahaan. Misalnya seperti tambahan modal atau penarikan
modal.
d. Dividen yang diakui dan jumlah dividen per lembar saham. Pos
tersebut bisa juga disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

Komponen yang terdapat dalam laporan perubahan ekuitas, yang


terdiri dari.

1. Modal Awal
Modal awal yang dimaksud di sini adalah saldo awal pada
awal periode pelaporan komparatif yang terdapat pada laporan
posisi keuangan pada periode sebelumnya.
2. Laba atau Rugi
Laba perusahaan akan menambah modal perusahaan begitu
pula sebaliknya rugi perusahaan akan mengurangi modal
perusahaan.
3. Penarikan Pemilik Perusahaan (Prive) / Dividen
Jika sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingan
pribadi di luar kepentingan perusahaan, maka peristiwa tersebut
akan mengurangi modal si pemilik perusahaan. Apabila bentuk
perusahaannya adalah perseorangan atau firma, maka penarikan
tersebut disebut dengan prive. Sedangkan perusahaan berbentuk
Perseroan terbatas (PT) penarikan disebut dengan dividen. Jika
laba lebih besar dibandingkan dengan penarikan, maka akan
terdapat kenaikan modal. Begitu pula sebaliknya, jika laba lebih
kecil dibandingkan dengan penarikan maka akan terjadi penurunan
modal perusahaan.
4. Modal Akhir

10
Modal akhir adalah saldo modal awal ditambahkan dengan laba
atau dikurangi dengan rugi dan dikurangi dengan penarikan. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa hal – hal yang dapat
mempengaruhi perubahan modal adalah sebagai berikut.
o Terdapat setoran tambahan modal yang dilakukan oleh pemilik
perusahaan.
o Terdapat laba atau kerugian yang menyebabkan modal
bertambah atau berkurang.
o Penarikan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang
disebut dengan istilah prive atau dividen.

Langkah – Langkah Penyusunan Laporan Perubahan Modal

 Meletakkan modal awal pada posisi teratas pada laporan.


Modal awal ini bisa diambil dari neraca saldo setelah
penutupan periode sebelumnya atau pun bisa juga diambil
dari neraca lajur bagian neraca saldo sebelum penyesuaian.

 Selanjutnya adalah menentukan laba / rugi bersih pada periode


tersebut. Laba / rugi bersih tersebut bisa diambil dari selisih
kolom debet dan kredit bagian laba / rugi pada neraca lajur.
Atau bisa juga diambil dari hasil akhir laporan laba rugi
komprehensif periode tersebut.

 Selanjutnya menentukan penarikan. Penarikan yang dilakukan


ini juga bisa diambil dari neraca lajur bagian neraca kolom
debet.

 Dan yang terakhir menghitung modal akhir berdasarkan data


yang sudah didapatkan tersebut.

Tujuan Laporan Perubahan Modal antara lain sebagai berikut.

1. Untuk memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang


penyebab perubahan ekuitas perusahaan pada suatu periode.

11
2. Untuk mengetahui berapa modal akhir yang dimiliki
perusahaan pada periode tersebut.

3. Memberikan informasi yang bisa membantu para investor


dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian
penerimaan kas dimasa depan yang berasal dari pembagian
dividen.

12
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Analisis Keuangan merupakan alat yang penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan. Analisis keuangan merupakan salah
satu sumber informasi yang cukup penting untuk mengambil keputusan
yang bersifat ekonomi.
Analisa keuangan rencana usaha mencakup pengaplikasian
berbagai alat dan teknik analisa pada laporan keuangan dan data keuangan
dalam rangka untukmemperoleh ukuran-ukuran dan hubungan yang berarti
dan berguna dalam proses pengambilan keputusan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_keuangan

https://docplayer.info/49880035-3-peramalan-penjualan-proyeksi-penjualan.html

Neraca | Pengertian dan Contoh Neraca (nichonotes.blogspot.com)

Pengertian Neraca, Manfaat, Unsur, Dan Contoh Neraca Pada Akuntansi


(cpssoft.com)

Lilin pengharapan: PROYEKSI ALIRAN KAS (CASHFLOW PROJECTION)


(mymuslimblogaddress.blogspot.com)

√ Laporan Perubahan Modal | Contoh, Langkah, Tujuan, Unsur


(mastahbisnis.com)

14

Anda mungkin juga menyukai