Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BIOSTATISTIK

“UJI KORELASI"

Dosen Pengampu :
Ns. Wasisto Utomo, M.Kep,Sp.KMB
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 (A 2018-1)

Muhammad Alfin (1811110107) Nurul Afdila Fannia (1811112196)


Nada Zafira Yosfand (1811111939) Nurul Fadilah (1811110147)
Nadiatul Khairiyah (1811112310) Nurul Izzah (1811112068)
Nailatul Fadillah (1811110086) Olivia Indarti (1811110013)
Nepta Yulita (1811112325) Rafika Putri Kesuma (1811112235)
Novlin Claudi (1811110138) Rahmatina Jusar (1811110413)
Novri Awanda (1811110189) Rifa Hernita (1811110184)
Nur Hasanah (1811112409) Rika Sasmita (1811110192)
Nurismi Aisyah (1811112333) Rissa Rahmawati H (1811110334)
Septi Veronika (1811110422)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Uji Kolerasi”. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya. Makalah ini kami susun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Biostatistik pada Semester Ganjil
(VII) Fakultas Keperawatan, jurusan Ilmu Keperawatan tahun ajaran
2021/2022. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 17 November 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Defenisi Uji Korelasi ......................................................................................4

2.2 Prinsip Uji Korelasi.........................................................................................5

2.3 Klasifikasi Uji Korelasi...................................................................................6

2.4 Langkah-Langkah Uji Korelasi.......................................................................8

2.5 Rumus Uji Korelasi.........................................................................................9

2.6 Contoh Soal Uji Korelasi.................................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................21

3.2 Saran..............................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata “ Korelasi” berasal dari bahasa inggris yaitu “ Correlation” yang


dalam bahasa Indonesia artinnya hubungan atau saling hubung atau hubungan
timbale balik. Dalam duniastatistik pendidikan korelasi adalah hubungan antara
dua variable atau lebih yang sifatnnyakuantitatif. Lambang yang digunakan
korelasi adalah rxy artinnya korelasi antara variable X dan variable Y. Nilai
korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1.00 artinya nilai korelasi paling
rendah adalah nol dan paling tinggi adalah 1.00. Hubungan antara variable itu
jika ditilik dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
hubungan yang sifatnya satu arah dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah.
Hubungan yang sifatnya searah diberi nama korelasi positif, sedangkan
yang berlawanan arah disebut korelasi negative. Disebut korelasi positif, jika
dua variable (atau lebih) yang berkolerasi berjalan parallel, artinya bahwa
hubungan antara dua variable (atau lebih) itumenunjukan arah yang sama. Jadi
apabila variable X mengalami kenaikan atau pertambahanakan diikuti pula
dengan kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau
pertambahan pada variable Y atau sebaliknya, penurunan dan pengurangan
pada variable X akan diikuti pula dengan penurunan dan pengurangan pada
variable Y.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa defenisi dari uji kolerasi?


2. Apa saja prinsip uji kolerasi?
3. Apa saja klasifikasi uji kolerasi?
4. Apa saja langkah-langkah uji kolerasi?
5. Apa saja rumus dan keterangan uji kolerasi?

4
6. Bagaimana cara menjawab dari contoh soal dan pembahasan soal pada
skenario?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui defenisi dari uji kolerasi


2. Untuk mengetahui prinsip kolerasi
3. Untuk mengetahui klasifikasi uji kolerasi
4. Untuk mengetahui langkah-langkah uji square
5. Untuk mengetahui rumus dan keterangan uji kolerasi
6. Untuk mengetahui cara menjawab dari contoh soal dan pembahasan soal pada
skenario

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFENISI UJI KORELASI


Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan
linier antara dua variabel atau lebih. Korelasi ditemukan oleh Karl Pearson
pada awal tahun 1900 sehingga korelasi sering disebut Korelasi Pearson
Product Moment (PPM). Produk korelasi atau pengukuran digunakan untuk
melihat kuat lemahnya korelasi disebut koefisien korelasi yang sering
disimbolkan dengan r atau R (penggunaan r biasanya pada korelasi parsial
sedangkan R digunakan pada korelasi berganda).

Untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi maka dapat digunakan


rumus sebagai berikut :

n( xy )  ( x. y )
r
[ n x 2  ( x) 2 ][ n y 2  ( y ) 2 ]

B. PRINSIP UJI KORELASI


Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai
koefisien korelasi adalah plus (+) atau minus (-) yang menunjukan arah
korelasi.

r = 0 → tidak ada hubungan linier

r = -1 → hubungan linier negatif sempurna

r = +1 → hubungan linier positif sempurna

Hubungan dua variabel dapat berpola positif dan negatif .Hubungan


positif terjadi bila kenaikan satu variabel diikuti kenaikan variabel yang lain.

6
Hubungan negatif dapat terjadi bila kenaikan satu variabel diikuti penurunan
variabel yang lain.

Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi


dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Interpretasi dari nilai R


R Interpretasi
0,00 - 0,25 Tidak ada hubungan/ hubungan lemah
0.26-0.50 Hubungan sedang
0.51-0.75 Hubungan kuat
0.76-1.00 hubungan sangat kuat / sempurna
Sumber : Sutanto, 2008

C. KLASIFIKASI UJI KORELASI


1. Koefisien Asosiasi table Kontingensi r x c (Contingensi/ C, Goodman
Kruskall, Cremer, dan Tschuprow
2. Koefisien Asosiasi table Kontingensi 2 x 2 (Phi Perason/ Yule dan Ives
dan Gibbons)
3. Koefisien Korelsi Biserial (rb) dan Point-Biserial (rpb)
4. Koefisien Korelasi Tata Jenjang/ Rank Spearman (rho)
5. Koefisien Korelasi Rank Kendall Tu (t)
6. Koefisien Korelasi Moment Product Pearson ®
7. Korelasi parsial (rxyz)
8. Koefisien Konkordansi Kendall (W)
9. Korelasi Ganda
10. Regresi Sederhana
11. Regresi Ganda

7
D. LANGKAH LANGKAH UJI KORELASI
1. Menetapkan hipotesis nol dan alternative (baik satu arah maupun 2 arah)
Jika diduga bahwa suatu variabel mempunyai hubungan yang
positif dengan variabel lain, maka rumusan hipotesisnya adalah
a. Ho : r = 0 (tidak ada hubungan antara suatu variabel yang positif
dengan variabel lain)
b. Ha : r > 0 (terdapat hubungan yang positif dan signifikan
anatara suatu variabel dengan variabel lainnya)

2. Menetapkan tingkat kemakmuran (α)


Yaitu menentukan nilai α, misalnya 5% atau α = 0,05

3. Menetapkan uji yang akan digunakan


Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik .

Ha : r ≠ 0

Ho : r = 0
4. Melakukan penghitungan dengan uji statistic yang telah ditetapkan
5. Menarik kesimpulan baik dengan pendekatan klasik maupun pendekatan
probabilistic.
E. RUMUS UJI KORELASI

n( xy )  ( x. y )
r
[n x 2  ( x ) 2 ][n y 2  ( y ) 2 ]

Nilai korelasi (r) berkisar ) s.d 1 atau bila dengan disertai arah nilainya antara
-1 s.d +1

r = 0 → tidak ada hubungan linear


Interpretasi dari nilai R
r = -1 → hubungan linear neegatif sempurna
r = +1 →Rhubungan linear positif sempurna
Interpretasi
0,00 - 0,25 Tidak ada hubungan/ hubungan lemah
0.26-0.50 Hubungan sedang
0.51-0.75 Hubungan kuat
8
0.76-1.00 hubungan sangat kuat / sempurna
Sumber : Sutanto, 2008
F. CONTOH SOAL UJI KORELASI

1. Soal 1
a.Uji Korelasi
Suatu survey ingin meneliti tentang kaitan antara umur dengan lama hari
rawat di Rumah Sakit X. Setelah pengambilan data, maka data terkumpul
sebagai berikut:
Variabel Responden
Umur 20 30 25 35 40
Lama Hari Rawat 5 6 5 7 8

Pembahasan :

Pasien X (Usia) Y (Lama Hari XY X2 Y2


Rawat)
1 20 5 100 400 25
2 30 6 180 900 36
3 25 5 125 625 25
4 35 7 245 1225 49
5 40 8 320 1600 64
5 150 31 970 4750 199

r=

r=

9
r = 0,97

Interpretasi :
Hubungan umur dengan lama hari dirawat menunjukkan hubungan yang
sangat kuat (r = 0,97) dan berpola linear positif. Artinya, semakin tinggi usia
pasien, semakin tinggi lama hari rawatnya.

Df = n-2
Df = 5-2
=3

Berdasarkan distribusi t, dengan df=3 dan nilai α = 0,05. Dengan t hitung


(6,85)>dari t tabel (2,353). Maka H0 ditolak, kesimpulannya ada hubungan
antara umur pasien dengan lama hari rawat.

b. Hitung persamaan garis regresi

= 0,16

10
a) Persamaan regresi linier untuk contoh dapat ditulis sebagai berikut:

b) Nilai b=0,16 dapat diartikan bahwa bila pasien yang dirawat usianya lebih
tua satu tahun, kemungkinan lama hari rawatnya akan lebih lama 0,16 hari.
c) Pasien usia 40 tahun dapat diperkirakan lama hari rawatnya dengan
melakukan perbandingan dengan usia 30 tahun, dengan cara menghitung
dari persamaan regresi linier diatas, yaitu = 1,4 + 0,16 (40) = 7,8 hari.
Sementara itu pasien usia 30 tahun = 1,4 + 0,16 (30) = 6,2 hari. Selisih lama
hari rawat pada kedua pasien adalah, 7,8-6,2=1,6 hari.

2. Soal kelompok 1
Survei hubungan umur dengan denyut nadi penduduk dewasa di kota Pekanbaru
didapatkan data sebagai berikut

Umur
20 25 27 29 26 27 28 36 50
(x)

Nadi
80 75 80 77 75 75 73 73 71
(y)
a. Carilah korelasi umur dan denyut nadi?
b. Apakah ada korelasi yang bermakna diantara kedua variabel?
c. Hitung persamaan garis regresi, bila ada seseorang berumur 30 tahun
prediksikan denyut nadinya

Jawaban:

a. Merumuskan hipotesis

11
Ho: Tidak ada hubungan antara umur penduduk dan denyut nadi penduduk.
Ha: Ada hubungan antara umur penduduk dan denyut nadi penduduk.
b. Taraf signifikansi (α)

1) α = 5% (0,05)
2) df = n - 2
=9-2
=7
3) T tabel = 2,365
2) Menghitung koefisien korelasi (r)

Pendudu
x y xy x
2
y
2
k
1 20 80 1.600 400 6.400
2 25 75 1.875 625 5.625
3 27 80 2.160 729 6.400
4 29 77 2.233 841 5.929
5 26 75 1.950 676 5.625
6 27 75 2.025 729 5.625
7 28 73 2.044 784 5.329
8 36 73 2.628 1.296 5.329
9 50 71 3.550 2.500 5.041

n=9 =
679 = 20.065 = 8.580 51.303

Koefisien korelasi (r) dapat diperoleh dari formula berikut:

180.585−181.972
¿
√(77.220−71.824)( 461.727−461.041)

12
−1.387
¿
√( 5.396 )( 686 )
−1.387
¿ ¿−0,72
1.923,97

a. Menghitung uji hipotesis (T hitung)

T hitung dapat diperoleh dari formula berikut:

¿r
√ n−2
1−r 2

¿−0,72
√ 9−2
1−(−0,72)
2

¿−0,72
√ 7
1−0,52

¿−0,72
√ 7
0,48

¿−0,72 √ 14,6

¿−0,72(3,8)

¿−2,74

b. Penarikan kesimpulan

T hitung < T tabel

(-2,74) < (2,365)

(Ho gagal ditolak)

Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara umur penduduk dan denyut nadi
penduduk

Interpretasi: hubungan umur dan denyut nadi menunjukkan hubungan yang kuat
(r = -0,72) dan berpola linier negatif. Artinya, semakin bertambah umur
penduduk, semakin berkurang/rendah denyut nadinya

13
c. Persamaan garis regresi
Y = a + bx

a=

b=
9 ( 20.065 )−( 268 ) (679)
b=
9 ( 8.580 ) −(268)2
180.585−181.972
b=
77.220−71.824
(−1.387)
b=
5.396
b = 0,257

a=
a = (679/9) - 0,257(268/9)
a = 75,4 - 0,257(29,78)
a = 75,4 – 7,65
a = 67,75

Banyak denyut nadi = 67,75 + 0,257 umur sampel.


Hitung persamaan garis regresi, bila ada seseorang berumur 30 tahun
prediksikan denyut nadinya.
Y = a + bx
Y = 67,75 + 0,257(30)
Y = 67,75 + 7,71
Y = 75,46
Y = 75
Jadi jika ada seseorang berumur 30 tahun, maka diprediksikan denyut
nadinya sebanyak 75 kali.

14
3. Soal kelompok 2
Survei hubungan berat badan (kg) dengan tekanan darah (mmHg) pekerja di
perusahaan Adil&Sejahtera didapatkan data sebagai berikut:
Apakah ada korelasi yang bermakna diantara kedua variable?
Hitung persamaan garis regresi, bila ada seseorang bb 90 kg prediksikan tekanan
darahnya.

pasien x Y Xy x2 y2
BB TD
1 50 115 5.750 2.500 13.225
2 70 130 9.100 4.900 16.900
3 56 130 7.280 3.136 16.900
4 64 125 8.000 4.096 15.625
5 66 134 8.844 4.356 17.956
6 73 134 9.782 5.329 17.956
7 74 140 10.360 5.476 19.600
8 78 138 10.764 6.084 19.044
9 83 145 12.035 6.889 21.025
10 85 145 12.325 7.225 21.025
692 1336 94.240 49.991 179.256

(10 x 94.240−( 699 )( 1336 ))


r=
√(10 x 49.991−( 699 ) )¿ ¿ ¿
2

942.400−(933.864)
¿
¿¿

8.536 ¿ 8.536 8.536


¿ ¿
¿¿ √86.672 .176 9.309
= 0,91 hubungan sangat kuat

nƩxy−(Ʃx . Ʃy)
nƩx ²−( Ʃx)²
15
10× 94.240−( 699.1336 )
¿ 2
10 × 49.991−( 699 )

942.400−933.864
¿
499.910−488.601

8.536
¿ =0,75
11.309

a. ( Ʃyn )−( b .nƩx )=( 1336


10 )−( 0,75 ×
10 )
699
=133,6−52.425=81.18

TD ¿ a+ b ( 80 )=81.18+ 0,75 ( 80 )=81.175+60=141.18

4. Soal kelompok 3
Survei hubungan kadar kolesterol (mg/dl) dengan tekanan darah (mmHg)
pekerja di perusahaan SUKSES didapatkan data sebagai berikut:

Kolesterol 100 120 90 150 160 180 195 210 235 250
TD 130 135 120 140 150 155 170 180 190 200

Carilah korelasi kadar kolesterol dengan tekanan darah?


Apa ada korelasi yang bermakna diantara kedua variabel?
Hitunglah persaman garis regresi, bila ada seseorang kadar kolesterol 270
mg/dl prediksikan tekanan darahnya.

Pembahasan :
PASIEN X Y Xy
x2 Y2
1 100 130 13.000 10.000 16.900
2 120 135 16.200 14.400 18.225
3 90 120 10.800 8.100 14.400
4 150 140 21.000 22.500 19.600
5 160 150 24.000 25.600 22.500
6 180 155 27.900 32.400 24.025

16
7 195 170 33.150 38.025 28.900
8 210 180 37.800 44.100 32.400
9 235 190 44.650 55.225 36.100
10 250 200 50.000 62.500 40.000
Rata-rata 1.690 1.570 278.500 312.850 253.050

n ( ∑ XY )−(∑ X ∑Y )
r= 2
√ [n∑ X −(∑ X )² ]¿¿

10 ( 278500 )−10(1690 x 1570)


=
√[10 ( 312850 ) ¿−(2856100)]¿¿ ¿
=131.700
2785000−2653300
= √ 133,676,6
( 272400 ) (65600)
= 0.98

Df = n - 1

= 10 -1 = 8
𝑇h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

(0,98 ) > (0,6319 )

(Ho : ditolak)

Kesimpulan: ada hubungan antara kolesterol pasien dengan tekanan darah pasien
Interpretasi:
Hubungan kadar kolesterol dengan tekanan darah menunjukkan hubungan yang
sangat kuat(r = 0,98) dan berpola linear positif. Artinya, semakin tinggi kolesterol
pasien, semakin tinggi tekanan darahnya.
Koefisien a dan b sebegai berikut:

131.700
= 0,48
272.400

17
a= 𝑦̅ - b 𝑥̅
=157 – (0,48x169)
=157 – 81,12
=75,88 →75,9

Persamaan regresi linier dapat ditulis sebagai berikut:


Diketahui, x = 270 mg/dl
Y=a+b.X
= 75,9 + 0,48 . 270
= 75,9 + 129,6 = 205,5 mmHg
Pasien dengan kadar kolesterol 270 mg/dl diperkirakan tekanan darahnya
205,5 mmHg
5. Soal kelompok 4

Survei hubungan kecerdasan spiritual (0-150) dengan indeks prestasi


kumulatif (IPK) (0-4) mahasiswa di Fakultas Keperawatan didapatkan data sebagai
berikut:
Kecerdasa 80 90 95 100 105 109 116 120 130 140
n spiritual
IPK 2,7 2,8 3,0 3,1 3,2 3,25 3,3 3,5 3,6 3,8

Carilah korelasi kadar Kecerdasan Spiritual dengan Indeks Prestasi Kumulatif?


Apakah ada korelasi yang bermakna diantara kedua variabel?
Hitung persamaan garis regresi, bila ada seseorang kecerdasan spiritual 125
prediksikan IPK nya.

18
Penyelesaian:

Samp X Y XY X2 Y2
el (Kecerdasa (IPK)
n spiritual)
1 80 2,7 216 6.400 7,29
2 90 2,8 252 8.100 7,84
3 95 3,0 285 9.025 9
4 100 3,1 310 10.000 9,61
5 105 3,2 336 11.025 10,24
6 109 3,25 354,25 11.881 10,5625
7 116 3,3 382, 8 13.456 10,89
8 120 3,5 420 14.400 12,25
9 130 3,6 468 16.900 12,96
10 140 3,8 532 19.600 14,44
n=10

r=
10 ( 3.556,05 )−(1.085 x 32,25)
r=
√¿ ¿ ¿
( 35.560,5 ) −(34.441,25)
r=
√[ 1.207 .870−(1.177 .225)][ 1.050,825−(1.040,0625)]
(569,25)
r=
√[ (30.645) ][(10,7625)]
(569,25)
r=
√( 329.816,813 )
(569,25)
r= = 0,99
(574,29)
Hubungan kecerdasan spiritual dengan nilai IPK menunjukkan hubungan
yang sangat kuat (r = 0,99) dan berpola linear positif. Artinya, semakin tinggi
kecerdasan spiritual mahasiswa Fakultas Keperawatan, semakin tunggi nilai IPKnya.

Persamaan garis regresi :


Y = a + bx

19
a=

b=
10 ( 3.556,05 )−( 1085 ) (32,25)
b=
10 ( 120.787 )−(1085)2
35.560,5−34.991,25
b=
1.207.870−1.177 .225
569,25
b=
30.645
b = 0,01857

a=
a = (32,25/10) - 0,018(1085/10)
a = 3,225 - 0,01857(108,5)
a = 3,225 – 2,01
a = 1,215
bila ada seseorang kecerdasan spiritual 125 prediksikan IPKnya adalah :
Y = a + bx
Y = 1,215 + 0,01857(125)
Y = 1,215 + 2,32125
Y = 3,534
Y = 3,54
Jadi jika seseorang yang mempunyai kecerdasan spiritual 125, prediksi IPK nya adalah 3,54

20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
Uji korelasi merupakan suatu proses untuk melakukan pengujian terhadap
variabel bebas dan variabel tidak bebas, guna mengetahui bagaimana tingkat
keeratan hubungan keduanya. Korelasi adalah hal yang dibutuhkan dalam
penelitian kuantitatif. Tanpa adanya korelasi, maka peneliti akan sulit
mengetahui bagaimana hasil dan kesimpulan dari penelitian yang
dilakukannya
3.2 Saran
Melakukan uji korelasi memerlukan ketelitian yang sangat tepat agar
hasil interpretasi nya tepat, maka diharapkan pembaca dapat memahami
konsep uji korelasi dengan baik. Malakah ini masih banyak terdapat
kekurangan semoga dapat dijadikan pelajaran yang bermanfaat.

21
DAFTAR PUSTAKA

Sabri, L., & Hastono, S. P. (2006). Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali Press.

22

Anda mungkin juga menyukai