INDONESIA
TUGAS 1
Wawasan Nusanata adalah pandangan nasional bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungan tempat hidup negara bangsa Indonesia. Cara pandang bnagsa Indonesia ini
memengaruhi keberlangsungan dan keberhasilan bangsa Indonesia menuju tujuannya. Selain
sebagai cara pandang, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional bangsa Indonesia.
Kata Nusantara sendiri secara historis bermula dari bunyi sumpah palapa dari Patih
Gadjah Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya sebagai Malapatih di Kerajaan
Majapahit tahun 1336 M, Tertulis di dalam kitab pararaton. Penanaman Nusantara ini
berdasarkan sudut pandang Majapahit (jawa), mengingat pada waktu itu belum ada sebutan
yang cocok untuk menyambut seluruh kepulauan yang sekarang di luar Majapahit. Dalam kitab
Negarakertagama karangan empu tantular, arti Nusantara adalah pulau-pulau di luar jawa
dengan Majapahit sebagai ibu kotanya. Selanjutnya, kata Nusantara digunakan oleh Ki Hajar
Dewantara uuntuk menggantikan sebutan hindia belanda (Nederlandsch-Indie). Pada acara
kongres Pemuda Indonesia II tahun 1928 (Peristiwa Sumpah Pemuda) digunakan istilah
Indonesia sebagai pengganti Nusantara. Nama Indonesia berasal dari dua kata Bahasa Yunani,
yaitu indo/indu yang berarti Hindu/Hindia dan nesia/nesos yang berati pulau. Denngan
demikian, kata Nusantara bisa dipakai sebagai sinonim kata Indonesia yang merujuk pada
wilayah(sebaran pulau-pulau) yang berada di antara dua Samudra, yakni Samudra hindia dan
Samudra pasifik dan dua benua, yakni benua asia dan Australia.
Wawasan Nusantara mengandung beberapa pengertian yang bisa dirujuk dan pendapat
para ahli. Menurut Hasan Habib, Wawasan Nusantara merupakan kebulatan wilayah nasional,
termasuk satu kesatuan bangsa, satu tujuan dan tekad perjuangan dan satu kesatuan hukum,
satu kesatuan sosial budaya, satu kesatuaan ekonomi dan satu kesatuan hankam.
Pengertian wawasan Nusantara juga bisa dirujuk dari teks atau dokumen negara.
Merujuk Mjelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 1998, Wawasan Nusantara, yakni cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu, Menurut GBHN, Wawasan Nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa ndonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam penyelenggaran kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Jika dilihat dari Sejarah, konsep Wawasan Nusantara lahir sejak deklarasi Djuanda pada
13 Desember tahun oleh perdana Menteri Ir. H. Djuanda Kartawidjaja. Isi pokok deklarasi iini
adalah bahwa lebar laut teritorial Indonesia 12 mil yang dihitung dari garis yang
menghubungkan pulau terluar Indonesia. Dengan garis teritorial yang baru ini wiayah
Indonesia menjadi satuu kesatuan wilayah. Laut diantara pulau bukan lagi sebagai pemisah
karena tidak lagi laut bebas, tetapi sebagai penghubung pulau. Dikemudian hari konsep
Wawasan Nusantara dikuatkan melalui keputusan politik negara dengan memasukkannya ke
dalam Pasal 25 A UUD NRI 1945 yang menyatakan negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
Kajian Pustaka
Dalam konsep Wawasan Nusantara, ada dua kata kunci yang penting: wawasan
(pandangan) dan nusantara (kelompok pulau).
Hal ini terkait dengan pemahaman terhadap kepentingan strategis yang terkandung dalam
mengelola dan mempertahankan wilayah yang sangat luas dan beragam ini.
Agar tujuan nasional bisa dicapai maka negara turut membutuhkan tata kelengkapan
organisasi,antara lain aparatur negara, kesadaran politik Masyarakat, media pers, dan
partisipasi rakyat.
Dalam hal ini, Semboyan bangsa Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika yang berarti
berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.
Konsep geopolitik terdiri dari wardah dan isi. Unsur wadah merupakan ruang hidup bangsa
yang saling berinteraksi dalam kerangka hidup negara. Unsur isi merupakan citi-cita
geopolitik, sifat dan ciri geopolitik serta cara kerja geopolitik.
Pembahasan
Pengertian Wawasan Nusantara – Setiap bangsa mempunyai cita-cita tertulis maupun tidak
tertulis. Cita-cita tersebut sangat penting perannya bagi suatu bangsa karena dapat memberi
gairah hidup serta memberi arah dalam penentuan tujuan nasional. Cita-cita bangsa Indonesia
sendiri tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 alinea kedua. Bangsa Indonesia sadar bahwa
kemerdekaan bukanlah tujuan dalam perjuangan bangsa, melainkan alat untuk mewujudkan
negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional bergantung dari bangsa Indonesia memanfaatkan
lingkungan geografis, sejarah, dan kondisi sosial-budaya, serta cara pandang masyarakat dalam
memandang diri dan lingkungannya. Wawasan Nusantara-lah yang menjadi cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya, serta menjadi salah satu sarana dalam
pembentukan karakter bangsa.
Secara keseluruhan, pengertian wawasan Nusantara merupakan “cara pandang” bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya. Wawasan tersebut merupakan penjabaran dari
falsafah bangsa Indonesia sesuai dengan keadaan geografis suatu bangsa serta sejarah yang
pernah dialaminya. Esensinya adalah pelaksanaan dari bangsa Indonesia itu sendiri dalam
memanfaatkan kondisi geografis, sejarah, serta kondisi sosial-budayanya dalam mencapai cita-
cita dan tujuan nasionalnya.
Dengan demikian, pengertian wawasan Nusantara juga dapat diartikan sebagai cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi
oleh Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat,
bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
nasional.
Basrie turut menambahkan bahwa wawasan Nusantara adalah cara pandang, cara memahami,
cara menghayati, cara bersikap, cara berpikir, cara bertindak, cara bertingkah laku bangsa
Indonesia sebagai interaksi proses psikologis, sosio-kultural, dengan aspek astagatra (kondisi
geografis, kekayaan alam, dan kemampuan penduduk).
1) Bentuk Wujud
Bentuk wujudnya berupa kepulauan Nusantara yang memiliki kedudukan geografis
yang khas, yaitu yang berada di posisi silang dunia serta memiliki pengaruh besar
dalam tata kehidupan dan sifat peri kehidupan nasional. Adapun pengaruh-pengaruh
tersebut meliputi menjadi lalu-lintas aspek-aspek kehidupan sosial dunia, hubungan
antarbangsa akan lancar apabila kepentingan nasionalnya terpenuhi atau minimal
tidak dirugikan, wilayah Nusantara memiliki kekayaan alam yang melimpah,
sumber daya manusia yang melimpah dan murah yang merupakan daya tarik
tersendiri bagi negara-negara yang tidak memilikinya.
2) Tatanan Susunan Pokok/Tata Inti Organisasi
Salah satu sarana untuk mengetahui organisasi suatu negara adalah dengan
mempelajari UUD-nya. Demikian halnya untuk Indonesia harus dilihat pada UUD
1945. Tata inti organisasi yang dimaksud menyangkut hal-hal berikut ini:
Pertama, bentuk kedaulatan (Bab I Pasal 1) yang meliputi negara kesatuaan yang
berbentuk republik dan kedaulatan ada di tangan rakyat dan sepenuhnya
dilaksanakan oleh MPR.
Kedua, kekuasaan pemerintah negara (Bab III Pasal 4-15) yang berkenaan dengan
ketentuan bahwa presiden memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD 1945.
Ketiga, sistem pemerintah negara (penjelasan UUD 1945) yang berkenaan dengan
ketentuan bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak
berdasarkan atas kekuasaan belaka, pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi
dan tidak berdasarkan absolutisme (kekuasaan tidak terbatas), kekuasaan tertinggi
ada di tangan MPR, presiden adalah penyelenggara pemerintah tertinggi di bawah
MPR, presiden tidak bertanggung jawab kepada MPR, menteri negara adalah
pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, dan
kekuasaan kepala negara tidak terbatas.
Keempat, sistem perwakilan (Bab VII Pasal 19) yang berkenaan dengan ketentuan
bahwa kedudukan DPR kuat, tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan anggota
DPR semuanya merangkap menjadi anggota MPR, sehingga dapat senantiasa
mengawasi tindakan presiden.
3) Tata Susunan Pelengkap/Kelengkapan Organisasi
Agar tujuan nasional dapat tercapai dengan tertib dan mantap, diperlukan suatu tata
kelengkapan organisasi, yaitu aparatur negara harus mampu mendorong,
menggerakkan dan mengerahkan usaha-usaha pembangunan ke sasaran yang telah
ditetapkan untuk kepentingan rakyat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Selain itu, diperlukan pula kesadaran politik dan kesadaran bernegara dari
masyarakat, organisasi negara harus mampu untuk meningkatkan kesadaran
politik dan kesadaran bernegara dari masyarakat, serta menampung aspirasi
politik masyarakat, baik sebagai perorangan atau organisasi masyarakat dalam
rangka meningkatkan stabilitas politik.
b. Isi
Aspirasi bangsa Indonesia sebagai “isi” dari wawasan Nusantara dapat dirinci menjadi
cita-cita proklamasi, asas/sifat dan ciri-ciri, serta cara kerja. Cita-cita yang terkandung
di dalam wawasan Nusantara sebagaimana dirumuskan di dalam Pembukaan UUD
1945, yaitu “mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur”. Cita-cita wawasan Nusantara itu bertujuan untuk melindungi segenap bangsa
dan seluruh tanah air, mewujudkan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Aspirasi bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai kesatuan yang utuh
dan menyeluruh memiliki ciri-ciri atau sifat sebagai berikut:
Manunggal, yaitu keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek
kehidupan sesuai makna sesanti “Bhineka Tunggal Ika”.
Utuh-menyeluruh, yaitu bahwa aspirasi bangsa dalam mewujudkan wawasan
Nusantara yang utuh dan menyeluruh (komprehensif dan integral) dalam seluruh aspek
kehidupan sesuai dengan makna Sumpah Pemuda “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu
Bahasa”.
Cara kerja bangsa Indonesia untuk mewujudkan wawasan Nusantara berpedoman
kepada Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan UUD 1945 yang memberikan
arah mengenai pengendalian hidup bermasyarakat serta penetapan hak asasi dan
kewajiban bangsa Indonesia.
c. Tata Laku
Tata laku sebagai unsur dari wawasan Nusantara adalah tindakan perilaku bangsa
Indonesia dalam melaksanakan aspirasinya guna mewujudkan Indonesia sebagai
kesatuan yang utuh dan menyeluruh dalam mencapai tujuan nasional. Tata laku batiniah
berwujud pengamalan falsafah Pancasila yang melahirkan sikap mental sesuai kondisi
lingkungan hidupnya dalam mewujudkan wawasan Nusantara.
Tata laku batiniah terbentuk karena kondisi dalam proses pertumbuhan hidupnya yang
merupakan produk dari kebiasaan yang membudaya. Tata laku lahiriah sendiri
dituangkan dalam suatu pola tata laku yang dapat diperinci dalam tata-perencanaan,
tata-pelaksanaan, dan tata-pengendalian atau pengawasan.
Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional dalam era
globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri. Kemudian turut serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial,
dengan sikap saling menghormati.
Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan menjaga kepentingan nasionalnya
dalam kehidupan internasionalnya di semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial
budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang tertera dalam
UUD 1945.
Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah menjamin persatuan dan kesatuan di segenap
aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
Kesimpulan
Wawasan Nusantara adalah pandangan bagi kita khususnya bagi bangsa Indonesia untuk
menjadi bangsa yang satu dan utuh dalam Kesatuan Republik Indonesia untuk mencapai tujuan
nasioanl yang tercantum pada pembukaan UUD 1945.
Wawasan Nusantara digunakan sebagai pedoman dalm menentukan kebijakan, keputusan, dan
Tindakan dalam penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat Indonesia dalm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
Saran
Dengan adanya wawasan Nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai
kejuangan, cinta tanh air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Sesuai dengan Sumpah
Pemuda kita selaku para penerus bangsa harus memperthankan apa yang sudah di pertahankan
para pahlawan bangsa kita serta wajib menanamkan sikap wawasan Nusantara sejak dini
sehingga kecintaan terhadap bangsa dan negara lebih dalam.
DAFTAR PUSTAKA
MKDU4111…………………………
https://www.bing.com/search?q=upaya+meningkatkan+wawasan+nusantara&qs=HS&pq=upaya+&sc
=10-6&cvid=3F3A40A0BBCC45D386685A2A47B721CC&FORM=QBRE&sp=1&ghc=1&lq=0
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sebelas-
maret/kewarganegaraan/makalah-wawasan-
nusantara/34051691#Bab%20I……………..
https://www.academia.edu/34700027/MAKALAH_KEWARGANEGARAAN_WAWASAN_NUSANTARA_
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-wawasan-nusantara/