Anda di halaman 1dari 1

Contoh Kasus : Kebakaran Hutan dan Lahan Sampai September 2019 Hampir 900 Ribu Hektar

Selama 2019, sampai September, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, mencapai 857.756
hektar. Ia terdiri dari 630.451 hektar lahan mineral dan 227.304 hektar di gambut. Angka ini naik
meningkat 160% jika dibandingkan luasan Agustus lalu, sekitar 328.724 hektar.

Sebanyak 79 perusahaan terdiri dari 59 perkebunan sawit, satu perkebunan tebu, 15 HTI, tiga
HPH, dan satu restorasi ekosistem. Areal terbakar pada wilayah konsesi secara keseluruhan 27.192,271
hektar dan lahan perorangan 274 hektar

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menginventarisasi desa-desa rawan karhutla


antara lain soal pemilik lahan pertanian atau perkebunan, luas lahan, peruntukan lahan tersedia, dan lain-
lain. Kebakaran di lahan gambut sulit padam kalau tak ada hujan. Untuk itu, pencegahan karhutla menjadi
mutlak guna menghindari bencana kebakaran dan asap terus berulang.

Solusi :

• Adanya kompensasi jika lahan yang terbakar merupakan lahan pertanian atau
perkebunan warga
• Perusahaan wajib mengganti kerugian yang dialami oleh warga yang lahan pertanian atau
perkebunan warga sesuai dengan ketentuan yang berlaku
• Dicabutnya izin usaha bagi perusahaan yang terbukti bersalah dalam kasus tersebut
sampai dipenuhinya hak bagi warga dan negara yang dirugikan

Anda mungkin juga menyukai