Anda di halaman 1dari 8

Proposal Penelitian

Eskrim dari Biji Pare Untuk Orang dengan HIV/AIDS


(ODHA)

Disusun Oleh

Sri Indah Mentari

XI MIPA 2
A. LATAR BELAKANG

Pemanfaatan pare sebagai sayur tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Teknik budidaya yang mudah dan tidak tergantung pada musim menyebabkan
tanaman ini tersedia hampir setiap saat. Meskipun demikian, diantara beberapa
jenisnya belum dibudidayakan secara komersial sehingga hasilnya pun belum optimal.
Tanaman pare merupakan anggota family Cucurbitaceae dan tergolong tanaman herba
berumur satu tahun atau lebih, tumbuh menjalar dan memanjat. Batangnya
mempunyai alat pembelit yang terletak di dekat daun. Bentuk daunnya menjari,
berbentuk kaki tanpa daun penumpu. Bunganya berwarna kuning-muda. Batangnya
tidak berkayu, berbulu agak kasar ketika masih muda, namun setelah tua gundul,
warna hijau. Buahnya buni, berbintil-bintil, bulat telur memanjang, warna hijau,
kuning sampai jingga dan rasanya pahit. Biji keras dan berwarna cokelat kekuningan.

Kesehatan merupakan sumber daya yang paling berharga, serta kekayaan yang
paling mahal harganya. Indonesia memiliki berbagai macam kekayaan sumber daya
alam termasuk keanekaragaman tumbuhan yang banyak di manfaatkan oleh
masyarakat Indonesia sebagai bahan pengobatan, segala sesuatu yang diciptakan
Allah swt memiliki fungsi sehingga di hamparkan di bumi untuk diambil manfaatnya.
Saat ini kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat dan semakin
disadari bahwa makanan yang dikonsumsi sehari-hari sangat berpengaruh terhadap
kesehatan tubuh. Dasar pertimbangan pemilihan makanan tidak lagi sekedar dapat
memenuhi kebutuhan energi, mengenyangkan perut, atau memberi kenikmatan
dengan rasanya yang lezat serta penampilan yang menarik, namun juga
dipertimbangkan potensi aktivitas fisiologis komponen yang dikandungnya (Suarni,
2004 ).

Pare merupakan salah satu jenis tanaman yang merupakan calon fitofarmaka
(Yuliani, 2010). Salah satu manfaat pare yaitu bijinya dapat menghambat
perkembangan HIV/AIDS.

Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang terus berkembang dan


menjadi masalah global yang melanda. Human Immunodeficiency Virus (HIV)
menyerang sistem kekebalan dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi dan penyakit. Sedangkan Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS)
merupakan stadium akhir dari HIV yang menyebabkan tubuh kehilangan imunitas
sepenuhnya. Infeksi virus HIV-AIDS memiliki hubungan yang erat terhadap
menurunnya sel CD4, karena virus menghancurkan sel tersebut. Akibatnya, fungsi
limfosit menjadi lumpuh dan tidak dapat bekerja sebagai jembatan reaksi imunologis,
sehingga menyebabkan daya tubuh menurun.

AIDS merupakan sindroma menurunkan kekebalan tubuh yang disebabkan


virus HIV. Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang
belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV,
sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit
AIDS memang sampai sekarang belum ada obatnya, namun meski belum ada
obatnya, AIDS ini bisa dihambat melalui biji pare. Ilmuan Amerika Serikat dan
Thailand sendiri telah membuat kapsul berisi bubuk biji pare serta mengembangkan
terapi pare dengan metode klinis untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Namun
ODHA cenderung enggan meminum obat dan menjalani terapi. Maka dari itu
diciptakan lah eskrim pare ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah


dalam penelitian dapat dirumuskan :

1. Apakah HIV/AIDS itu?


2. Mengapa HIV/AIDS dapat terjadi?
3. Apakah pemberian eskrim pare pada ODHA berpengaruh untuk
menghambat HIV/AIDS?
4. Bagaimanakah cara pembuatan eskrim pare?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini sebagai


berikut :

1. Untuk mempengaruhi pengaruh eskrim, pare kepada ODHA.


2. Untuk mengeteahui cara pembuatan eskrim pare yang nantinya bisa dibuat
sendiri.
3. Untuk mendapatkan bahan alternatif penghambat AIV/AIDS.

D. MANFAAT PENELITIAN

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, antaralain :

1. Dapat memberikan informasi mengenai HIV/AIDS kepada masyarakat.


2. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kandungan
yang dimiliki biji pare.
3. Dapat menjadi refrensi bagi penderita HIV/AIDS bahwa pare dapat
dijdikan eskrim dan lebih mudaah dikonsumsi.
4. Dapat mengetahui alternatif lain penghambat HIV/AIDS.
5. Menjadi acuan dalam bidang kesehatan untuk menemukan alternatif lain
faktor penghambat virus HIV.

E. KAJIAN TEORI

 Pengertian Pare
Peria atau pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari
wilayah Asia Tropis.  Aanggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa
dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan
pengobatan.
 Manfaat Pare

Di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan China, pare


dimanfaatkan untuk pengobatan antara lain sebagai obat gangguan
pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang
muntah, bahkan telah dieskstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat
herbal/jamu. Dan setelah diteliti ternyata biji pare juga dapat berfungsi sebagai
penghambat virus HIV/AIDS.

 Kandungan Pare
Ternyata dibalik rasanya yang pahit, pare menyimpan sejuta manfaat
untuk kesehatan tubuh manusia salah satunya yaitu untuk penyembuhan batuk
kering, karena tanaman ini mengandung mengandung senyawa lutein dan
likopen yang berkhasiat sebagai antibiotik, antivirus, antioksidan, antikanker,
perangsang produksi insulin, penyeimbang tekanan darah, dan perangsang
nafsu makan. Batuk kering dapat diakibatkan oleh infeksi virus atau flu yang
belum lama terjadi, bakteri, dipicu oleh terhirupnya partikel-partikel makanan,
asap/uap iritan, perubahan suhu udara, debu-debu serta asap rokok. Selain itu,
pare juga kaya protein, vitamin A, dan vitamin C yang dapat menyembuhkan
batuk kering. Karena jika seseorang kekurangan protein, vitamin A, vitamin C
dan Seng (antioksidan) akan memicu seseorang terkena batuk kering.
Dibeberapa Negara terutama Jepang, Korea dan China, selain sebagai
makanan, pare juga dimanfaatkan untuk pengobatan. Kadar kalsium didalam
pare  tergolong tinggi, sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta
dalam pancreas untuk menghasilkan insulin.Bila insulin dalam tubuh
mencukupi, mungkin kadar glukosa membanjir dapar dicegah, sehingga kadar
glukosa dalam darah akan menjadi normal atau menjadi terkontrol.
Belum lama ini, Prof. Lee-Huang dari Universitas New York juga
menemukan zat yang luar biasa pada pare, yakni senyawa anti HIV-AIDS. Zat
ini dinamakan alpha-momorchorin, beta-momorchorin dan MAP 30
(Momordica antiviral protein 30). Zat berkhasiat ini banyak terdapat pada biji
pare tua.
Di amerika sendiri, kapsul berisi bubuk biji pare sudah lazim
dipasarkan. Obat tersebut diakui dapat menahan laju perkembangan 
virus HIV-AIDS. Berkat terapi pare,para pengidap HIV-AIDS di Thailand dan
Amerika serikat secara klinis tampak lebih sehat dan berat badannya
meningkat.
.
Zat Biji Pare
Air 91,2 g
Kalori 29 g
Protein 1,1 g
Lemak 1,1 g
Karbohidrat 0,5 g
Kalsium 45 mg
Zat besi 1,4 mg
Fosfor 64 mg
Vitamin A 18 SI
Vitamin B 0,08 mg
Vitamin C 52 mg
Folasin -

 Pengertian HIV

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini


menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi dan penyakit (dr. Tjin Willy).

 Pengertian AIDS

Menurut Jonathan Weber,  AIDS merupakan singkatan dari Aquired


Immune Deficiency Syndrom (sindrom cacat yang didapatkan pada imunitas).
Sindrom ini disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyebabkan kerusakan
parah dan tidak bisa diobati. Sistem imun akan semakin melemah, sehingga
korbannya akan semakin terbuka terhadap infeksi dan kanker tertentu.

F. METODOLOGI

1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian tindakan.
Penelitian ini meneliti tentang masalah kesehatan. Dalam penelitian ini peneliti
berusaha meneliti masalah kesehatan yaitu penghambat berkembangnya HIV/AIDS.
Hasil penelitian ini dapat langsung diterapkan atau diberikan kepada ODHA.

2. Target Penelitian

Target penelitian ini yakni kepada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

G. WAKTU PENELITIAN

Hari, Tanggal Kegiatan Ket


Senin – Selasa, Membuat judul, latar belakang,
18 - 19 Agustus 2018 rumusan masala
Rabu – Kamis, 1. Mencari referensi masalah
20 – 21 Agustus 2018 yang diteliti
2. Membuat daftar pustaka
Jumat, 22 Agustus 2018 Pembuatan eskrim dari biji pare
Sabtu – Senin, Pemberian atau penerapan eskrim
23 – 25 Agustus 2018 dari biji pare kepada ODHA
Selasa,26 Agustus 2018 Presentasi dan laporan

H. BIODATA PENELITI

Nama Lengkap : Sri Indah Mentari

Nomor Induk : 02215648

Kelas : XI MIPA 2

I.DAFTAR PUSTAKA

http://data-smaku.blogspot.com/2012/10/manfaat-buah-pare-momordica-charantia-l.html

http://lailasuryaniratnaningsih.blogspot.com/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Dewi, V.N.L. 2012 Tubuh Manusia. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Tira Pustaka

Davis, P.R. Dinwiddy, B. Morgan, N. Goldstein, I. Wood & C. Woodford. 2010. Materi
Biologi

Isnaeni, W. 2006. HIV/AIDS. Yogyakarta : UGM

http://lifespiring.kompas.com/manfaat.pare.bagi.kesehatan

J. PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat dan diteliti, semoga mendapat izin dari
bapak/ibu.

Bengkulu, 1 Agustus 2018

Peneliti

Sri Indah Mentari

Mengetahui

Wali Kelas XI MIPA 2

Kusma Lezi, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai