Anda di halaman 1dari 12

Echepalitis

Kelompok 4
• Amelia Cantika
• Dea Putri Cylcia
• Ervina Tri Wahyuni
• Euporia Rizki Amelia
• Fitri Yuliani
• Revalina Silmy Alvira
• Sefti Tambang Kurnia
• Sri Indah Mentari
• Tasya Fadilah
• Vina Seftiani
• Yulia Putri Arinda
Apa Itu Echepalitis?

Ensefalitis adalah infeksi yang menyerang sistem saraf pusat (SSP)


disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang nonpurulen. Penyebab
yang sering terjadi adalah virus kemudian herpes simplek, arbovirus akan
jarang disebabkan oleh enterovirus, gondongan, dan adenovirus. Ensefasilitis
juga dapat terjadi pada pasca infeksi campak, influenza, varisella, dan pasca
vaksinasi pertusis. Ensefalitis merupakan infeksi jaringan otak yang mengenai
CNS disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang non purulent.
(Nurarif, 2015).
Macam-macam encephalitis virus menurut Robin dalam
Nurarif,2015 antara lain :
 
A. Infeksi virus yang bersifat endemic, dibagi menjadi dua yaitu :
• Golongan enterovirus : poliomyelitis, virus coxsakle, virus OCHO.
• Golongan virus ARBO : Western equire encephalitis, St.louis encephalitis,
Wastern equire enchepalitis, Japanese B. encephalitis, Murray valley
encephalitis.
B. Infeksi virus yang bersifat sporadic : rabies, herpes simplek, herpes zoster,
limfogranuloma, mumps, limphotic, chorlomeningitis.
C. Encephalitis pasca infeksio, pasca morbili, pasca varisela, pasca rubella,
pasca vaksinia, pasca mononucleosis, infeksious dan jenis yang
mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik.
Patofisiologi Echepalitis
Virus masuk ke tubuh melalui kulit, saluran nafas, dan saluran cerna,
lalu virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan cara lokal. Aliran virus
terbatas menginfeksi selaput lender permukaan atau organ tertentu.Penyebaran
hematogen primer yaitu virus masuk ke dalam darah, kemudian menyebar dan
berkembangbiak di organ tersebut dan menyebar melalui saraf. Virus
berkembang biak di selaput lendir dan menyebar melalui sistem persarafan.
Setelah terjadi penyebaran ke otak, muncul tanda gejala ensefalitis.Masa
prodromal muncul 1-4 hari ditandai dengan demam, sakit kepala, pusing, nyeri
tenggorokan, malaise, nyeri ekstremitas dan pucat. Suhu badan meningkat,
forofobia, sakit kepala, muntah letargi, kadang disertai kaku kuduk jika infeksi
mengenai meningen.
Pemeriksaan Penunjang
● Pemeriksaan cairan serebrospinal, warna dan jenis terdapat
pleocytosis berkisar antara 50-200 sel dengan dominasi sel
limfosit. Protein agak meningkat sedangkan glucose dalam batas
normal.
● Pemeriksaan EEG, memperlihatkan proses inflamasi yang difuse
“bilateral” dengan aktivitas rendah.
● Photo thorax
● Darah tepi : leukosit meningkat
● CT Scan untuk melihat keadaan otak
● Pemeriksaan virus
Penatalaksanaan
● Isolasi, bertujuan mengurangi stimulus/rangsangan dari luar dan sebagai tindakan
pencegahan.
● Terapi antibiotic sesuai hasil kultur
● Bila encephalitis disebabkan oleh virus (HSV), agen antiviral acyclovir secara
signifikan dapat menurunkan mortalitas dan mordibitas HSV encephalitis. Acyclovir
diberikan secara IV dengan dosis 30 mg/kgBB per hari dan dilanjutkan selama 10-14
hari untuk mencegah kekambuhan.
● Mempertahankan hidrasi, monitor balance cairan, jenis dan jumlah cairan yang
diberikan tergantung pada kondisi pasien.
● Mengontrol kejang dengan obat anti konvulsif diberikan segera untuk menghilangkan
kejang. Obat yang diberikan adalah valium dan atau luminal. Dosis valium 0,3-0,5
mg/kgBB. Bila dalam waktu 15 menit belum teratasi, diulang dengan dosis yang sama.
Jika sudah diberikan 2 kali namun masih kejang, berikan valium drip dengan dosis 5
mg/kgBB/24 jam.
● Mempertahankan ventilasi, bebaskan jalan nafas, dan berikan O2 sesuai kebutuhan.
● Penatalaksanaan shock septic
● Untuk mengatasi hiperperiksia, kompres hangat atau diberikan anti piretik seperti
asetosal atau paracetamol
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang


nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan
(Boedihartono, 1994).Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada
masalah ensefalitis adalah :
 Hipertemi b/d reaksi inflamasi.
 Gangguan sensorik motorik (penglihatan, pendengaran, gaya bicara)
b/dkerusakan susunan saraf pusat.
 Resiko terjadi kontraktur b/d spastik berulang
Intervensi Keperawatan
1. Intervensi adalah penyusunan rencana tidakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi
masalah sesuai dengan diagnose keperawatan ( Boedihartono,1994). Intervensi Keperawatan pasien denga
masalah ensefalitis adalah :
2. Hipertermi b/d reaksi inflamasi
3. Tujuan : suhu tubuh normal
4. Kriteria hasil : mendemonstrasikan suhu dalam batas normal,bebas dari kedinginan

INTERVENSI RASIONAL
Mandiri : Pantau suhu pasien, perhatikan Suhu 38,9 sampai 41,1C menujukkan proses
menggigil/diaphoresis penyakit infeksius akut
 
Pantau suhu lingkugan, batasi/ tambahkan linen Suhu ruangan/ jumlah selimut harus diubah untuk
tempat tidur sesuai indikasi mempertahankan suhu mendekati normal

Berikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan Dapat membantu mengurangi demam
alkohol
Kolaborasi : Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi
Berikan antipiretik sesuai indikasi sentralnya pada hipothalamus
Gangguan sensorik motoric (penglihatan, pendengaran,
gaya bicara) b/d kerusakan susunan saraf pusat

Tujuan : memulai/ mempertahankan tingkat kesadaran dan fungsi perseptual


Kriteria hasil : mengakui perubahan dalam kemampuan dan adanya keterlibatan
residual. Mendemostrasikan perilaku utuk mengkompensasi terhadap hasil
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri : Lihat kembali proses patalogis kondisi Kesadaran akan tipe/daerah yang terkena
individual membantu dalam mengkaji/mengantisipasi deficit
spesifik dan keperawatan 
Evaluasi adanya gangguan penglihatan Munculnya gangguan penglihatan dapat berdampak
negative terhadap kemampuan pasien untuk menerima
lingkungan
Ciptakan lingkugan yang sederhana, pindahkan perabot yang Menurunkan/membatasi jumlah stimuliyang mungkin
membahayakan dapat menimbulkan kebingungan bagi pasien
Resiko terjadi kontraktur b/d spastik berulang
Tujuan : tidak terjadi kontraktur
Kriteria hasil : tidak terjadi kekakuan sendi, dapat menggerakkan anggota
tubuh
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri : Berikan penjelasan pada keluarga klien
Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mengerti
tentang penyebab terjadinya spastik dan terjadi
dan mau membantu program perawatan
kekacauan sendi
Lakukan latihan pasif mulai ujung ruas jari secara bertahap Melatih melemaskan otot-otot, mencegah kontraktur

Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam Dengan melakukan perubahan posisi diharapkan perfusi
kejaringan lancar, menigkatkan daya pertahanan tubuh
Kolaborasi untuk pemberian pengobatan dilantin/valium sesuai Diberi dilantin/valium, kejang/spastik hilang
indikasi
Summary
Untuk mengetahui penyebab encephalitis perlu pemeriksaan bakteriologik danvirulogik pada
spesimen feses, sputum, serum darah ataupun cairan serebros spinalis yang harus diambil pada
hari-hari pertama. Berbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya
bakteria, protozoa, cacing, jamur, spirochaeta,dan virus. Bakteri penyebab ensefalitis adalah
Staphylococcus aureus, streptokok,E. Coli, M. Tuberculosa dan T. Pallidum. Encephalitis bakterial
akut sering disebut encephalitis supuratif akut (Mansjoer, 2000).
Virus atau agen penyebab lainnya masuk ke susunan saraf pusat melalui peredaran darah,
saraf perifer atau saraf kranial, menetap dan berkembang biak menimbulkan proses peradangan.
Kerusakan pada myelin pada akson dan white matter dapat pulaterjadi . Reaksi peradangan juga
mengakibatkan perdarahan , edema, nekrosis yang selanjutnya dapat terjadi peningkatan tekanan
intracranial. Kematian dapat terjadikarena adanya herniasi dan peningkatan tekanan intracranial.
(Tarwoto Wartonah,2007).
THANKS!!
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai