Anda di halaman 1dari 18

Perusahaan MDM 1 Juni 2021

HAM RAHMAT
MUHAMM
AD
SH. MH

DALAM

PERSPEKTIF PENDIDIKAN

18/09/21
APA ITU HAK??

"suatu klaim yang dapat di


benarkan berdasarkan landasan
moral dan hukum, untuk
memperoleh sesuatu, atau
bertindak dengan cara tertentu"
Klaim-klaim yang bisa kita buat karena semata-
(Dworkin, 267:1978 mata kita adalah manusia
Jhon Locke
1. Pengertian HAM Menurut Para Ahli
Haar Tilar
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang sudah ada atau melekat pada tiap-tiap manusia dan tanpa
mempunyai hak-hak itu, tiap-tiap manusia itu tidak dapat hidup selayaknya manusia. Hak ini didapatkan
sejak lahir ke dunia.
Prof. Koentjoro Poerbopranoto
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah suatu hak yang sifatnya mendasar atau juga asasi. Hak-hak yang
dipunyai pada tiap-tiap manusia tersebut dengan berdasarkan kodratnya, pada hakikatnya tidak akan dapat
dipisahkan sehingga akan bersifat suci.
John Locke
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang secara langsung diberikan Tuhan Yang Maha Esa pada tiap
manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu, tidak ada kekuatan di dunia ini yang dapat
mencabutnya.
HAM sifatnya fundamental atau mendasar bagi tiap kehidupan manusia dan pada hakikatnya sangat suci.
Peter R. Baehr
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak dasar yang bersifat mutlak dan juga harus dipunyai pada tiap insan
untuk perkembangan dirinya tersebut.
Prinsip HAM

Universalitas
Hak asasi manusia harus diberikan kepada semua orang, tanpa kecuali. karena setiap orang berhak
menikmati hak asasinya semata-mata hanya ia karena manusia.
Tidak terpisahkan
Hak asasi manusia tidak terpisahkan dan saling tergantung, yang berarti bahwa untuk menjamin
hak-hak sipil dan politik, pemerintah juga harus memastikan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya
dan sebaliknya.
Partisipasi
Setiap orang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan mengenai
perlindungan hak-hak mereka.
Akuntabilitas
Pemerintah harus membuat mekanisme akuntabilitas terkait dengan upaya penegakan hak asasi
manusia.
Transparansi
Keterbukaan tentang semua proses informasi dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
penjamian hak-hak warga negara.
Non-Diskriminasi
Hak asasi manusia harus dijamin tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan apapun.
10 HAK DASAR
(FUNDAMENTAL RIGHTS)
1.
HAK UNTUK HIDUP

2. HAK UNTUK
3.
HAK BERKELUARGA
DAN MENGEMBANGKAN DIRI
MELANJUTKAN
KETURUNAN
5.
4. HAK YANG HAK ATAS KEBEBASAN
HAK UNTUK MELEKAT PADA PRIBADI
MEMPEROLEH KEADILAN MANUSIA
KARENA
KELAHIRANNYA
SEBAGAI 7.
6.
MANUSIA HAK ATAS
HAK ATAS RASA AMAN
KESEJAHTERAA
N

8. 9.
HAK UNTUK TURUTSERTA HAK
DALAM PEMERINTAHAN PEREMPUAN
10.
HAK
ANAK
INSTRUMEN HUKUM HAK ASASI MANUSIA

lahirnya HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA. Perluasan tentang


konsep hak asasi manusia ini dasarnya merupakan kritik terhadap
laissez-faire liberalism pada abad 18.
• Tonggak sejarah tentang pengaturan Hak Asasi Manusia yang
bersifat internasional dihasilkan tepatnya setelah Majelis Umum
PBB mengesahkan DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI
MANUSIA (Universal Declaration of Human Rights) pada tanggal
10 Desember 1948.
• Kemudian pada tahun 1966 dihasilkan 2 (dua) perjanjian internasional (treaty) yang di
dalamnya terdapat mekanisme pengawasan dan perlindungan hak asasi manusia, yaitu:
1) KOVENAN INTERNASIONAL HAK SIPIL DAN POLITIK (International Covenant on
Civil and Political Rights).

2) KOVENAN INTERNASIONAL HAK EKONOMI, SOSIAL, DAN


BUDAYA (International Covenant on Economic, Social and
Cultural Rights).
• Ketiga Dokumen internasional HAM tersebut, yakni Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia, Kovenan Internasional Hak Sipil dan
Politik, dan Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya, dikenal dengan istilah “INTERNATIONAL BILL OF HUMAN
RIGHT”.
IMPLEMENTASI HAK EKONOMI SOSIAL DAN BUDAYA
Hak-hak sipil dan politik merupakan hak asasi manusia yang riil, sedang
hak-hak ekonomi, sosial dan budaya hanya aspirasi.

Persepsi negatif yang timbul:


• Hak ekonomi, sosial dan budaya digambarkan sebagai hak yang
semata-mata hanya statemen politik, hak yang sesungguhnya/riil
adalah hak-hak sipil dan politik.
• Hak ekonomi, sosial dan budaya sebagai hak yang non-
justiciable, dalam arti bahwa hak itu tidak dapat dituntut atau di klaim
dalam sidang pengadilan, sedangkan hak-hak sipil dan politik
merupakan hak justiciable.
Sebagai contoh:
• Dalam peristiwa seorang warga negara yang mendapat perlakuan
represif dari aparat kepolisian, maka ia memiliki akses untuk meminta
pertanggungjawaban aparat melalui mekanisme hukum.
• Ketika terjadi peristiwa kelaparan,tidak teroebuhinya hak pendidikan,
pengangguran, dan tidak memiliki tempat tinggal, warga negara
kesulitan untuk mendapatkan akses untuk mengklaim hak-hak
mereka dalam mekanisme hukum.
HAM dan Tanggung Jawab Negara

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada


hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia;

Pasal 2 Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan
dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang
harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan,
kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.

BAB V KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH Pasal 71 Pemerintah wajib


dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi
manusia yang diatur dalam Undang-undang ini, peraturan perundnag-undangan lain, dan hukum
internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara Republik Indonesia. (UU
39/1999)
Pemangku Kewajiban
Menghormati

NEGARA Melindungi

Menegakan

Memajukan

Pemangku HAK

Konsep Kontrak Sosial dimana masyarakat


memberikan kewenangan penuh kepada
Masyarakat negara untuk mengurus melindungi,
menegakan memajukan, HAK-nya
HAK UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI
Pasal 28C (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.** ) (2) Setiap orang
berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.**) (UUD 1945)

Pasal 11 Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak.

Pasal 12 Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan
kualitas hidupnya agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, bertanggung jawab, berakhlak mulia, bahagia, dan sejahtera sesuai dengan hak asasi
manusia.

Pasal 13 Setiap orang berhak untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya sesuai dengan
martabat manusia demi kesejahteraan pribadinya, bangsa, dan umat manusia.

Pasal 14 (1) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengembangkan pribadinya dan lingkungan
sosialnya.
(2) Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
sarana yang tersedia.

Pasal 15 Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak pengembangan dirinya, baik secara pribadi maupun kolektif, untuk membangun masyarakat,
bangsa, dan negaranya.

Pasal 16 Setiap orang berhak untuk melakukan pekerjaan sosial dan kebijakan, mendirikan organisasi untuk itu, termasuk menyelenggarakan pendidikan
dan pengajaran, serta menghimpun dana untuk maksud tersebut dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (UU HAM 39/1999)
Konvensi Ekonomi Sosial Budaya

Pasal 13 1. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Mereka menyetujui bahwa pendidikan
harus diarahkan pada perkembangan kepribadian manusia seutuhnya dan kesadaran akan harga dirinya, dan memperkuat penghormatan
atas hak-hak asasi dan kebebasan manusia yang mendasar. Mereka selanjutnya setuju bahwa pendidikan harus memungkinkan semua
orang untuk berpartisipasi secara efektif dalam suatu masyarakat yang bebas, meningkatkan rasa pengertian, toleransi serta persahabatan
antar semua bangsa dan semua kelompok, ras, etnis atau agama, dan lebih memajukan kegiatan-kegiatan Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk memelihara perdamaian.

2. Negara Pihak dalam Kovenan ini mengakui bahwa untuk mengupayakan hak tersebut secara penuh:
(a) Pendidikan dasar harus diwajibkan dan tersedia secara cuma-cuma bagi semua orang;
(b) Pendidikan lanjutan dalam berbagai bentuknya, termasuk pendidikan teknik dan kejuruan tingkat lanjutan pada umumnya, harus
tersedia dan terbuka bagi semua orang dengan segala cara yang layak, dan khususnya melalui pengadaan pendidikan cuma-Cuma secara
bertahap;
(c) Pendidikan tinggi juga harus tersedia bagi semua orang secara merata atas dasar kemampuan, dengan segala cara yang layak,
khususnya melalui pengadaan pendidikan cuma-cuma secara bertahap;
(d) Pendidikan mendasar harus sedapat mungkin didorong atau ditingkatkan bagi orang-orang yang belum mendapatkan atau belum
menyelesaikan pendidikan dasar mereka; (e) Pengembangan suatu sistem sekolah pada semua tingkatan harus secara aktif diupayakan,
suatu sistem beasiswa yang memadai harus dibentuk dan kondisi-kondisi materiil staf pengajar harus terus menerus diperbaiki.
Pemenuhan HAK Atas Pendidikan
Harus meliputi atas

• Kemampuan Ekonomi Negara


• Kebijakan politik pemerintah
• Kebijakan Hukum
• SDM dalam bidang pendidikan
• Kondisi sosial negara
PERMASALAHAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Penutup

HAM dalam dunia pendidikan belum banyak diperhatikan, pemerintah harus memastikan bahwa stiap
warga negaranya mendapatkan jaminan pendidikan yang layak, mulai dari fasiltas, keamanan
disekolah (bully, kekerasan, kekerasan seksual, dll), pemenuhan kebutuhan hidup tenaga pendidik, dan
sebagainya.

Mahasiswa/organisasi mahasiswa harus berperan aktif dalam mendorong pemenuhan HAM dalam
dunia pendidikan, agar setiap aspek kebutuhan dasar dalam dunia pendidikan dapat dipenuhi oleh
pemerintah. keberadaan dorongan oleh pegiat HAM dibidang pendidikan saat ini belum terlalu
aktif dalam melakukan dorongan kebijakan pendidikan yang akutabel.

Anda mungkin juga menyukai