Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RUANG LINGKUP DAN LANDASAN

PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER DI TINGKAT PAUD

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran Ekstrakurikuler Anak Usia Dini
Dosen Pengampu: Wahyuni Ismail, S.Ag.,M.Si.Ph.D.

Disusun Oleh:

Kelompok II

Rosmini 20900120035

Nur Muftiaturrahmah 20900120019

Elza Ayu Frazetya 20900120029

Putri Rahmala Dewi Syam 20900120003

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ruang Lingkup dan
Landasan Pembelajaran Ekstrakurikuler di Tingkat PAUD” dengan tepat
waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran


ekstrakurikuler anak usia dini. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wahyuni Ismail,


S.Ag.,M.Si.Ph.D. selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan Anak Usia
Dini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman kelompok yang
sudah sama-sama menyelesaikan penyusunan makalah ini serta segenap keluarga
tercinta terkhusus orang tua kami yang telah mendoakan dan mendukung kami
dan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Gowa, 17 Maret 2023

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

A. Ruang Lingkup Pembelajaran Ekstrakurikuler di Tingkat PAUD .. 3


B. Landasan Pembelajaran Ekstrakurikuler di Tingkat PAUD ............ 4

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11

A. Kesimpulan ...................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu strategi untuk mengembangkan aspek perkembangan anak bisa
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Dengan melalui kegiatan ekstrakurikuler
diharapkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang berkembang
secara optimal. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya dilakukan dalam rangka
merespon kebutuhan peserta didik dan menyalurkan serta mengembangkan minat,
hobi, dan bakat yang dimiliki oleh anak (Badrudin,2014:46).
Setiap peserta didik tidak harus mengikuti semua kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di sekolah, tetapi anak cukup memilih kegiatan ekstrakurikuler yang
disukai dan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Contoh kegiatan
eksrakurikuler tersebut: Drumband, tari, melukis, dll. Melalui kegiatan
eskrakurikuler inilah peserta didik diarahkan dan dikembangkan agar menjadi
manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan. Karena adanya
kegiatan ekstrakurikuler lembaga sekolah memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk memilih atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan
keinginan dan minat anak tanpa adanya paksaan dari lembaga sekolah.1
Pada tingkat PAUD ekstrakurikuler yang disediakan perlu untuk disesuai
dengan anak agar pembelajaran ekstrakurikuler ini terlaksana dengan baik tidak
hanya sekedar menjadi program diatas kertas karena itu pihak sekolah atau guru
perlu mengidentifikasi ruang lingkup serta landasan yang menjadi penguat dalam
menentukan program esktrakurikuler di sekolah.
Berangkat dari pendahuluan di atas, penulis menganggap guru yang tidak
memahami ruang lingkup dan landasan pembelajaran ekstrakurikuler adalah
sebuah masalah, dengan ini penulis mengambil judul "Ruang Lingkup dan
Landasan Pembelajaran Ekstrakurikuler di Tingkat PAUD".

1
Niqmatul Nisa Azizi, (2020). Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun
Melalui Ekstrakurikuler kriya di PAUD Islam Makarima. Surakarta: Skripsi IAIN Surakarta, hal.
32

1
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, kami menarik beberapa
rumusan permasalahan yang terkait, adapun sebagai berikut:
1. Bagaimana ruang lingkup pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat
PAUD?
2. Apa yang menjadi landasan pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat
PAUD?
C. TUJUAN
Dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, kami akan mengemukakan
beberapa tujuan dari mempelajari permasalah tersebut, diantaranya:
1. Mendeskripsikan ruang lingkup pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat
PAUD.
2. Mendeskripsikan landasan pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat
PAUD.
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai sumber dan
bahan pembelajaran mata kuliah pembelajaran ekstrakurikuler terkhusus pada
materi “ruang lingkup dan landasan pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat
PAUD”.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER DI


TINGKAT PAUD

Ruang lingkup dari kegiatan ekstrakurikuler harus berpangkal pada kegiatan


yang dapat menunjang dan mendukung program intrakurikuler yakni
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan penalaran anak.

Kegiatan ekstrakurikuler ini mencakup berbagai kegiatan yang menunjang


program intrakurikuler. Dalam ruang lingkup pembelajaran ekstrakurikuler di
tingkat PAUD berupa pengembangan 6 aspek perkembangan pada anak usia dini
yaitu perkembangan nilai agama moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-
emosional, dan seni. Maka dalam menentukan program ekstrakurikuler harus
memperhatikan 6 aspek perkembangan anak karena tujuan utama program
ekstrakurikuler ini adalah mengoptimalkan perkembangan dan kemampuan anak
sesuai bidang yang diminatinya namun tetap memperhatikan aspek-aspek
perkembangan anak sesuai usianya. Program ini dapat berbentuk kegiatan pada
seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan
positif untuk kemajuan dari peserta didik itu sendiri.

Daien dan Imam (2008) mengemukakan kegiatan ekstrakurikuler dibagi


menjadi dua yaitu bersifat rutin dan bersifat periodik. Kegiatan yang bersifat rutin
adalah bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus,
sedangkan kegiatan yang bersifat periodik adalah bentuk kegiatan yang
dilaksanakan sewaktu-waktu tertentu saja.

Kegiatan ekstrakurikuler menuntut siswa dapat mengembangkan salah satu


bidang pelajaran yang diminati, contohnya kesenian dan olahraga yang dilakukan
saat luar jam sekolah dan jam pelajaran. Saat melakukan kegiatan ekstrakurikuler
antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain dapat berbeda. Variasi ini juga
tergantung dari kemampuan guru, siswa dan kemampuan dari sekolah itu sendiri.

3
Dalam lingkup pembelajaran ekstrakurikuler dibutuhkan beberapa hal
berikut:

1. Pengembangan, yaitu sebagai wahana pengembangan minat dan bakat


peserta didik.
2. Sosial, yaitu sebagai wahana untuk memperluas pengalaman
bersosialisasi, praktik keterampilan berkomunikasi, dan internalisasi nilai-
nilai karakter.
3. Rekreatif,yaitu dilakukan dalam suasana gembira dan menyenangkan,
sehingga suasana ini menunjang proses perkembangan
potensi/kemampuan personal peserta didik.
4. Persiapan Karir, yaitu sebagai wahana memfasilitasi persiapan peserta
didik melalui pengembangan bakat dan minat dalam bidang
ekstrakurikuler yang diminati.

B. LANDASAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER DI


TINGKAT PAUD

Pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat PAUD merupakan pembelajaran


yang sangat penting dan dibutuhkan untuk mengembangkan berbagai macam
potensi yang dimiliki anak. Sebagaimana Al-Qur’an dan hadis menjelaskan bahwa
pendidikan anak untuk mengoptimalkan potensi dirinya adalah tanggung jawab
seorang pendidik yang perlu dipenuhi, hal ini juga telah diatur dalam peraturan
perundang-undangan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai landasan
pembelajaran ekstrakurikuler.

1. Landasan yuridis pembelajaran ekstrakurikuler

Landasan Yuridis berkaitan dengan pentingnya penyelenggaraan pendidikan


pada anak usia dini yaitu sebagai berikut.

a) Ekstakurikuler adalah Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI


No. 125/U/2002 Bab V Pasal 9 Ayat 2 menyatakan bahwa pada

4
semester satu dan dua sekolah melakukan kegiatan olahraga dan seni
(Porseni), karyawisata, lomba kreativitas atau praktik pembelajaran
yang bertujuan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi
dan kreativitas siswa dalam rangka mngembangkan pendidikan anak
seutuhnya. Ekstrakurikuler dapat sebagai wahana untuk
mengembangkan nilai-nilai yang erat hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari.
b) Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 : Salah satu
tujuan kemerdekaan adalah “......mencerdaskan kehidupan bangsa”.
c) Undang-Undang Dasar 1945
• Pasal 4 menjelaskan setiap anak berhak untuk dapat hidup,
tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
• Pasal 9 ayat (1), yaitu setiap anak berhak memperoleh
pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan
bakatnya.
• Pasal 28B ayat (2) Amandemen UUD 1945 berisi setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
• Pasal 28C ayat (2) Amandemen UUD 1945 yaitu setiap anak
berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.
c) Pentingnya pendidikan anak usia dini juga dapat dilihat dalam
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 ayat 14, definisi pendidikan anak usia dini adalah:

5
“Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.2 Berdasarkan paparan
tersebut di atas maka pendidikan anak usia dini merupakan hak
setiap anak untuk mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, baik
melalui jalur formal, informal, dan nonformal yang kesemuanya itu
adalah upaya-upaya perwujudan dari tanggung jawab orangtua akan
amanah yang diberikan oleh Allah.
d) Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
(Indonesia, 2003) menyebutkan PAUD merupakan aktivitas dalam
pembinaan anak sejak lahir-6 tahun guna mengoptimalkan tumbuh
kembang anak secara menyeluruh melalui stimulus dalam
mempersiapkan pendidikan selanjutnya. Dari UU ini memberikan
gambaran dasar bahwa dibutuhkan berbagai upaya mengoptimalkan
tumbuh kembang anak baik itu pembelajaran di dalam kelas maupun
di luar kelas melalui berbagai kegiatan atau aktivitas untuk
mengembangkan minat dan bakat anak.3
e) Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81
A tentang Implementasi Kurikulum 2013 dijelaskan bahwa
ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai bawaan
perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan dibimbingan
sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat,
minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar
minat yang dikembangkan oleh kurikulum.4 Aturan ini

2
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakarta, 2003), hlm. 2
3
Itot Bian Raharjo & Dema Yulianto, (2020). Pengelolaan Aktivitas Ekstrakurikuler Seni
Musik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi
Pembelajaran, 6 (1), hal. 128
4
Jasman Jalil, (2018). Pendidikan Karakter, (Suka Bumi : CV Jejak), hal. 128

6
menginformasikan pentingnya pembelajaran ekstrakurikuler pada
anak usia dini yang tidak hanya mengembangkan diri di jam belajar
tapi ikut serta dalam kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler.
f) Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 (Kemendikbud, 2014) yang
menyebutkan bahwa jadwal pelaksanaan aktivitas ekstrakurikuler
tidak pada jam pelajaran harus dibimbing di bawah kepengawasan
sekolah/satuan pendidikan.5 Tujuan ekstrakurikuler untuk membantu
mengembangkan keterampilan anak didik yang telah disesuaikan
dengan kebutuhan anak, minat dan bakat anak. bimbingan tersebut
dilaksanakan dibawah bimbingan pendidik khusus, tenaga
kependidikan dan seseorang yang memiliki keahlian atas wewenang
sekolah. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler dapat tercapai apabila
manajemen dikelola dengan baik. Manajemen bukan hanya sekedar
kegiatan tulis menulis, namun diartikan dalam lingkup pengertian
yang lebih luas.6
2. Landasan pembelajaran ekstrakurikuler berdasarkan Al-Qur’an dan
hadis
Pendidikan anak pada usia dini biasanya tidak ditujukan untuk
pelajaran formal, melainkan untuk bersenang-senang, bermain dengan
teman, menambah kawan, serta membuat anak menjadi lebih aktif,
respons, dan mengenal lingkungan. Pentingnya pendidikan anak usia
dini juga dibahas dalam berbagai ayat al-qur’an dan hadis shahih yang
dijadikan sebagai landasan utama dalam memberikan pembelajaran atau
mendidik anak.

a) QS. Al-Ahzab ayat 21

Di antara ayat Alquran tentang pendidikan anak terdapat pada


QS. Al-Ahzab ayat 21. Di dalam ayat ini, dijelaskan bahwa salah
5
Itot Bian Raharjo & Dema Yulianto, Pengelolaan Aktivitas Ekstrakurikuler Seni Musik
di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). hal. 131
6
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, (2012). Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta:
Aditya Media), hal.2

7
satu cara atau metode yang dapat dilakukan untuk mendidik anak
adalah dengan memberikan teladan. Sebagaimana umat terdahulu,
Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam mendidik dan mentarbiyah
para sahabat melalui keteladanan.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,

ٌ‫سنَة‬ ْ ُ ‫ّللا أ‬
َ ‫س َوةٌ َح‬ ُ ‫لَقَ ٌْد كَانٌَ لَ ُك ٌْم فهي َر‬
ٌ‫سو هٌل َه‬

Artinya:

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang
baik.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21)

b) QS. Rum ayat 30

Berikutnya mengenai ayat Alquran tentang pendidikan anak


adalah pada QS. Rum ayat 30. Di dalam ayat ini dijelaskan bahwa
salah satu metode pendidikan anak adalah dengan menanamkan
kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan syariat Islam. Kebiasaan-
kebiasaan yang ditanamkan kepada anak sejak usia dini, akan
terbawa hingga anak tumbuh manjadi dewasa. Maka pembiasaan
akan hal-hal yang baik ini penting untuk dilakukan.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,

ٌ‫علَ ْي َها َلٌ ت َ ْبدهي َل‬ َ َ‫ّللا الَ هتي ف‬


ٌَ َ‫ط ٌَر الن‬
َ ‫اس‬ ٌ‫فَأ َ هق ٌْم َوجْ َهكٌَ هللد ه‬
ٌ‫هين َح هنيفًا هف ْط َرتٌَ َه‬
ٌ ‫ن ا ْلقَ هي ٌُم َولَ هكنٌَ أ َ ْكث َ ٌَر النَ ه‬
ٌَ‫اس ٌَل َي ْعلَ ُمون‬ ٌُ ‫ّللا ذَ هلكٌَ الدهي‬
ٌ‫ق َه‬ٌ‫هل َخ ْل ه‬

Artinya:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah.


Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut

8
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama
yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS.
Rum [30]: 30)

c) QS. Luqman ayat 16

Selanjutnya terkait ayat Alquran tentang pendidikan ana, dapat


juga kita temukan pada QS. Luqman ayat 16. Ayat ini menjelaskan
bahwa segala bentuk perbuatan meski seberat biji sawi pun akan
mendapatkan balasan. Hal ini perlu ditanamkan sejak dini pada diri
sang buah hati, agar anak-anak terbiasa melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang buruk.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,

‫ص ْخ َرةٌ أ َ ٌْو فهي‬ ٌْ ‫ن تَكٌُ همثْقَا ٌَل َحبَةٌ هم ْنٌ َخ ْردَلٌ فَتَك‬
َ ‫ُن فهي‬ ٌْ ‫ي إهنَ َها إه‬
ٌَ َ‫يَابُن‬
ٌ‫ّللاَ لَ هطٌيفٌ َخبهير‬
ٌَ ٌَ‫ّللاُ إهن‬ ٌ‫ض يَأ ْ ه‬
ٌَ ‫ت به َها‬ ٌ ‫ت أ َ ٌْو فهي ْاْل َ ْر ه‬
ٌ‫اوا ه‬
َ ‫س َم‬
َ ‫ال‬

Artinya:

“Luqman berkata, ‘Wahai anakku! Sungguh, jika ada sesuatu


perbuatan seberat biji sawi dan berada dalam batu baik di langit atau
di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah
Maha Halus dan Maha Teliti’.” (QS. Luqman [31]: 16)

Kaitan ayat-ayat al-qur’an diatas dengan pembelajaran


ekstrakurikuler sebagai pedoman atau dasar dalam mendidik anak.
Anak membutuhkan seorang pendidik yang bisa memahami
karakternya, sanggup mengembangkan bakat dan minatnya,
memberikan pembelajaran yang baik dan menyenangkan, dan
mengarahkan serta membimbing anak dalam mengoptimalkan
kemampuannya dalam bidang yang disenanginya. Selain ayat al-
qur’an sebagai landasan utama dalam pendidikan anak, ada pula

9
hadis shahih yang memberikan gambaran bagaimana seharusnya
anak di didik.

Pertama, terkait dengan kewajiban orangtua untuk mendidik


anak. Hadits ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar
radiyallahuanhuma: Dari Abdullah bin Umar radiyallahuanhuma,
nabi bersabda: "Kalian semua adalah pemimpin, dan masing masing
kalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang
Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas
keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan
anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian
akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya."
(HR. Al-Bukhari no. 893, 5188, 5200 dan Muslim no. 1829)

Kedua, mendidik anak dengan kasih sayang di riwayatkan oleh


Aisyah radiyallahuanha, beliau berkata : Datang seorang arab badui
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, "Apakah
kalian mencium anak-anak laki-laki?, kami tidak mencium mereka".
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Aku tidak bisa
berbuat apa-apa kalau Allah mencabut rasa rahmat/sayang dari
hatimu” (HR Al-Bukhari no 5998 dan Muslim no 2317).

Ketiga, mendidik anak sejak dini sebagaimana di zamannya


Rasulullah sallallahu alaihi wasallam pernah mendidik atau
menasehati seorang anak saat hendak makan. Dari Umar bin Abi
Salamah, nabi bersabda: “Wahai anak, sebutlah nama Allah, dan
makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah yang ada di
hadapanmu.” (HR. Bukhari no. 5376, Muslim no. 2022)

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan penalaran siswa, keterampilan melalui hobi dan
minatnya serta pengembangan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan
program kurikuler. Pembelajaran ekstrakurikuler juga memiliki landasan yuridis
dan al-qur’an serta hadis shahih.

B. SARAN
Walaupun penulis menginginkan kerapihan dan kesempurnaan ketika
menyusun makalah ini namun pada kenyatannya masih banyak sekali
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki ulang oleh penulis. Persoalan ini
dikarenakan masih sangat sedikitnya pengetahuan penulis. Maka dari itu penulis
sangat berharap sekali bahwa para pembaca selalu memberikan sebuah kritikan
dan saran kepada penulis agar penulis bisa menjadikan saran dan kritikan yang
diberikan oleh para pembaca ini dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Munastiwi Erni, (2018). Manajemen Ekstrakurikuler Pendidikan Anak


Usia Dini (PAUD). Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol.3, No. 2,
hal. 372
Nurhidayanti, (2018). Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler di TK Islam
Plus Mutiara Banguntapan Yigyakarta. Al Athfal, Vol. 1, No. 2, hal. 95

Jalil Jasman, (2018). Pendidikan Karakter, (Suka Bumi : CV Jejak), hal.


128
Azizi N.N, (2020). Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun
Melalui Ekstrakurikuler kriya di PAUD Islam Makarima. Surakarta: Skripsi IAIN
Surakarta, hal. 32

Ajami Nuha, (2020). Peranan Ekstrakurikuler Al-Mukasyafah dalam


Meningkatkan Minat Menulis Santri Pondok Pesantren Ridadlatul “Ulum
Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Lampung: Skripsi IAIN METRO, hal. 11

Raharjo, B. I & Yulianto, D. (2020). Pengelolaan Aktivitas


Ekstrakurikuler Seni Musik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jurnal
PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 6 (1), hal. 128

12

Anda mungkin juga menyukai