Disusun Oleh:
Kelompok II
Rosmini 20900120035
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ruang Lingkup dan
Landasan Pembelajaran Ekstrakurikuler di Tingkat PAUD” dengan tepat
waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu strategi untuk mengembangkan aspek perkembangan anak bisa
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Dengan melalui kegiatan ekstrakurikuler
diharapkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang berkembang
secara optimal. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya dilakukan dalam rangka
merespon kebutuhan peserta didik dan menyalurkan serta mengembangkan minat,
hobi, dan bakat yang dimiliki oleh anak (Badrudin,2014:46).
Setiap peserta didik tidak harus mengikuti semua kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di sekolah, tetapi anak cukup memilih kegiatan ekstrakurikuler yang
disukai dan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Contoh kegiatan
eksrakurikuler tersebut: Drumband, tari, melukis, dll. Melalui kegiatan
eskrakurikuler inilah peserta didik diarahkan dan dikembangkan agar menjadi
manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan. Karena adanya
kegiatan ekstrakurikuler lembaga sekolah memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk memilih atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan
keinginan dan minat anak tanpa adanya paksaan dari lembaga sekolah.1
Pada tingkat PAUD ekstrakurikuler yang disediakan perlu untuk disesuai
dengan anak agar pembelajaran ekstrakurikuler ini terlaksana dengan baik tidak
hanya sekedar menjadi program diatas kertas karena itu pihak sekolah atau guru
perlu mengidentifikasi ruang lingkup serta landasan yang menjadi penguat dalam
menentukan program esktrakurikuler di sekolah.
Berangkat dari pendahuluan di atas, penulis menganggap guru yang tidak
memahami ruang lingkup dan landasan pembelajaran ekstrakurikuler adalah
sebuah masalah, dengan ini penulis mengambil judul "Ruang Lingkup dan
Landasan Pembelajaran Ekstrakurikuler di Tingkat PAUD".
1
Niqmatul Nisa Azizi, (2020). Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun
Melalui Ekstrakurikuler kriya di PAUD Islam Makarima. Surakarta: Skripsi IAIN Surakarta, hal.
32
1
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, kami menarik beberapa
rumusan permasalahan yang terkait, adapun sebagai berikut:
1. Bagaimana ruang lingkup pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat
PAUD?
2. Apa yang menjadi landasan pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat
PAUD?
C. TUJUAN
Dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, kami akan mengemukakan
beberapa tujuan dari mempelajari permasalah tersebut, diantaranya:
1. Mendeskripsikan ruang lingkup pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat
PAUD.
2. Mendeskripsikan landasan pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat
PAUD.
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai sumber dan
bahan pembelajaran mata kuliah pembelajaran ekstrakurikuler terkhusus pada
materi “ruang lingkup dan landasan pembelajaran ekstrakurikuler di tingkat
PAUD”.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam lingkup pembelajaran ekstrakurikuler dibutuhkan beberapa hal
berikut:
4
semester satu dan dua sekolah melakukan kegiatan olahraga dan seni
(Porseni), karyawisata, lomba kreativitas atau praktik pembelajaran
yang bertujuan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi
dan kreativitas siswa dalam rangka mngembangkan pendidikan anak
seutuhnya. Ekstrakurikuler dapat sebagai wahana untuk
mengembangkan nilai-nilai yang erat hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari.
b) Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 : Salah satu
tujuan kemerdekaan adalah “......mencerdaskan kehidupan bangsa”.
c) Undang-Undang Dasar 1945
• Pasal 4 menjelaskan setiap anak berhak untuk dapat hidup,
tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
• Pasal 9 ayat (1), yaitu setiap anak berhak memperoleh
pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan
bakatnya.
• Pasal 28B ayat (2) Amandemen UUD 1945 berisi setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
• Pasal 28C ayat (2) Amandemen UUD 1945 yaitu setiap anak
berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.
c) Pentingnya pendidikan anak usia dini juga dapat dilihat dalam
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 ayat 14, definisi pendidikan anak usia dini adalah:
5
“Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.2 Berdasarkan paparan
tersebut di atas maka pendidikan anak usia dini merupakan hak
setiap anak untuk mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, baik
melalui jalur formal, informal, dan nonformal yang kesemuanya itu
adalah upaya-upaya perwujudan dari tanggung jawab orangtua akan
amanah yang diberikan oleh Allah.
d) Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
(Indonesia, 2003) menyebutkan PAUD merupakan aktivitas dalam
pembinaan anak sejak lahir-6 tahun guna mengoptimalkan tumbuh
kembang anak secara menyeluruh melalui stimulus dalam
mempersiapkan pendidikan selanjutnya. Dari UU ini memberikan
gambaran dasar bahwa dibutuhkan berbagai upaya mengoptimalkan
tumbuh kembang anak baik itu pembelajaran di dalam kelas maupun
di luar kelas melalui berbagai kegiatan atau aktivitas untuk
mengembangkan minat dan bakat anak.3
e) Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81
A tentang Implementasi Kurikulum 2013 dijelaskan bahwa
ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai bawaan
perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan dibimbingan
sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat,
minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar
minat yang dikembangkan oleh kurikulum.4 Aturan ini
2
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakarta, 2003), hlm. 2
3
Itot Bian Raharjo & Dema Yulianto, (2020). Pengelolaan Aktivitas Ekstrakurikuler Seni
Musik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi
Pembelajaran, 6 (1), hal. 128
4
Jasman Jalil, (2018). Pendidikan Karakter, (Suka Bumi : CV Jejak), hal. 128
6
menginformasikan pentingnya pembelajaran ekstrakurikuler pada
anak usia dini yang tidak hanya mengembangkan diri di jam belajar
tapi ikut serta dalam kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler.
f) Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 (Kemendikbud, 2014) yang
menyebutkan bahwa jadwal pelaksanaan aktivitas ekstrakurikuler
tidak pada jam pelajaran harus dibimbing di bawah kepengawasan
sekolah/satuan pendidikan.5 Tujuan ekstrakurikuler untuk membantu
mengembangkan keterampilan anak didik yang telah disesuaikan
dengan kebutuhan anak, minat dan bakat anak. bimbingan tersebut
dilaksanakan dibawah bimbingan pendidik khusus, tenaga
kependidikan dan seseorang yang memiliki keahlian atas wewenang
sekolah. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler dapat tercapai apabila
manajemen dikelola dengan baik. Manajemen bukan hanya sekedar
kegiatan tulis menulis, namun diartikan dalam lingkup pengertian
yang lebih luas.6
2. Landasan pembelajaran ekstrakurikuler berdasarkan Al-Qur’an dan
hadis
Pendidikan anak pada usia dini biasanya tidak ditujukan untuk
pelajaran formal, melainkan untuk bersenang-senang, bermain dengan
teman, menambah kawan, serta membuat anak menjadi lebih aktif,
respons, dan mengenal lingkungan. Pentingnya pendidikan anak usia
dini juga dibahas dalam berbagai ayat al-qur’an dan hadis shahih yang
dijadikan sebagai landasan utama dalam memberikan pembelajaran atau
mendidik anak.
7
satu cara atau metode yang dapat dilakukan untuk mendidik anak
adalah dengan memberikan teladan. Sebagaimana umat terdahulu,
Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam mendidik dan mentarbiyah
para sahabat melalui keteladanan.
ٌسنَة ْ ُ ّللا أ
َ س َوةٌ َح ُ لَقَ ٌْد كَانٌَ لَ ُك ٌْم فهي َر
ٌسو هٌل َه
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang
baik.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21)
Artinya:
8
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama
yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS.
Rum [30]: 30)
ص ْخ َرةٌ أ َ ٌْو فهي ٌْ ن تَكٌُ همثْقَا ٌَل َحبَةٌ هم ْنٌ َخ ْردَلٌ فَتَك
َ ُن فهي ٌْ ي إهنَ َها إه
ٌَ َيَابُن
ٌّللاَ لَ هطٌيفٌ َخبهير
ٌَ ٌَّللاُ إهن ٌض يَأ ْ ه
ٌَ ت به َها ٌ ت أ َ ٌْو فهي ْاْل َ ْر ه
ٌاوا ه
َ س َم
َ ال
Artinya:
9
hadis shahih yang memberikan gambaran bagaimana seharusnya
anak di didik.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan penalaran siswa, keterampilan melalui hobi dan
minatnya serta pengembangan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan
program kurikuler. Pembelajaran ekstrakurikuler juga memiliki landasan yuridis
dan al-qur’an serta hadis shahih.
B. SARAN
Walaupun penulis menginginkan kerapihan dan kesempurnaan ketika
menyusun makalah ini namun pada kenyatannya masih banyak sekali
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki ulang oleh penulis. Persoalan ini
dikarenakan masih sangat sedikitnya pengetahuan penulis. Maka dari itu penulis
sangat berharap sekali bahwa para pembaca selalu memberikan sebuah kritikan
dan saran kepada penulis agar penulis bisa menjadikan saran dan kritikan yang
diberikan oleh para pembaca ini dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12