Anda di halaman 1dari 12

KORELASI PENGEMBANGAN KEGIATAN EKSTRA KULIKULER TERHADAP

PERMASALAHAN BELAJAR SISWA DI SMPN 2 MUARA MUNTAI

Diajukan sebagai salah satu syarat perkuliahan metodologi penelitian

Di ampu oleh :

Drs. Darwis. Msi

Disusun oleh :

Lukman Hidayat

Jurusan tarbiyah

Prodi pendidikan agama islam

Sekolah tinggi agama islam negeri (stain)

Samarinda
Daftar isi

Halaman

Kofer …………………………………………………………………………..i

Daftar isi…………………………………………………………………….…ii

A. Latar belakang masalah……………………………………………...…...1

B. Rumusan masalah…………………………………………………………2

C. Definisi masalah ………………………………………………………….3

D. Latar belakang memeilih judul………………………………………….3

E. Tujuan penelitian…………………………………………………………4

F. Signifikansi penulisan…………………………………………………….4

G. Landasan teori…………………………………………………………...5

H. Metode penelitian………………………………………………………..9

I. Data yang di perlukan…………………………………………………..10

J. Tehnik penelitian………………………………………………………..10

K. Daftar pustaka…………………………………………………………..11
A. Latar belakang masalah

Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan

pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, sehat jasmani dan rohani, serta dapat bertanggung

jawab atas kemajuan bangsa untuk itu di perlukan adanya manusia yang cerdas dan terampil agar

dapat membangun dirinya sendiri dan bangsa.

Dalam GBHN keteatapan MPR RI No 11 Thn 1993, antara lain di sebutkan bahwa

“pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu yang

beriman dan bertakwa kepada tuhan YME, berbudi epkerti luhur, berkepribadian mandiri

bertanggung jawab, cerdas, kreatif, terampil, berdisisplin, beretos kerja,professional, dan

produktif, serta sehat jasmani dan rohani.1

Dari ketetapan dii atas dapat di pahamii bahwa disiplin merupakan salah satu tujuan

pendidikan nasional sehingga setiap jenis dan jenjang pendidikan menempatkan usah pembinaan

kualitas manusia Indonesia melalui sikap disiplin. Hal itu di maksudkan untuk menciptakn kondisi

yang dapat mewujudkan disiplin nasional karena di berikan pembinanaan sejak dini bagi peserta

didik.

Di sekolah-sekolah banyak di bentuk organisasi ekstra kurikuler yang menunjang

kemampuan siswa dan siswi. Ekstra kulikuler adalah kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam

pelajaran,termasuk kegiatan para siswa pada waktu libur karena dapat di lakukan di sekolah

maupun di rumah.

Di tingkat SLTP kegiatan ekstra kulikuler sering di mulai pada anak duduk di kelas 2, karena

pada saat itu bakat dan minat anak mulai dominan terlihat, sehingga memerlukan pengembangan

dan pembinaan yang teralah dan positif, sebab tujuan kegiatan ekstra kulikuler itu sendiri pada

1
Anonym GBHN, Tahun 1993 – 1998, (Surabaya, penerbit pustaka tama, 1993), hal. 89
hakikatnya adalah memperluas pengetahuan siswa di samping menghubungkan dengan mata

pelajaran di sekolah gar mampu mendorong prestasi anak dalam belajar.

Kegiatan ekstra kulikuler merupakan kegiatan belajar mengajar melalui tatab muka dengan

alokasi waktu yang telah di tentukan dalam struktur program,sedangkan kegiatan ekstra kulikuler

merupakan tugas atau kegiatan rumah yang harus di kerjakan oleh siswa agar dapat lebih

memahamidan melatih diri terhadap materi yang di berikan sekolah, dan kegiatan ekstra kulikuler

merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah dengan untuk memperkaya atau penerapan

pengetahuan yang di dapatkan di sekolah.

Namun hal ini sering muncul permasalahan baru diman sebagian siswa lebih cenderung aktif

mengikuti organisasi dari pada belajar berbagai teori yang ada dalam kelas, sehingga tidak sedikit

nilai siswa rendah. Walawpun sisi lain ada positifntya, diman banyak anak yang tertarik untuk

masuk di sekolah tertentu, di sebabkan oleh banyaknya kegiatan organisasi ekstrem yang

terorganisir antara lain: kesenian, rebana, paduan suara,peramuka, osis.oraian di atas merupakan

latar belakang masalah denagan maksud agar di temukan permasalahan karena denagn terciptanya

kondisi yang di siplin dalam arti siswa mampu untuk berdisiplin, baik dalam mengikuti pelajaran,

maupun mentati kentetunan yang di terapkandi sekolahmaka hal tersebut mendukung prestasi

belajar anak secara maksimal.

Maka dengan pemaparan ditas penulis mengambil judul “ korelasi pengembangan ekstra

kulikuler terhadap permasalahn belajar siswa di SMPN 2 muara muntai”

B. Rumusan masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka saya akan merumuskan:

“BERAPA BESAR KOLERASI PENGEMBANGAN KEGIATAN EKSTRA KULIKULER

TERHADAP PERMASALAHAN BELAJAR SISWA DI SMPN 2 MUARA MUNTAI”


C. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menjelaskan penulisan ini maka penulis akan menjelaskan pengertian secara garis

besarnya:

1. Ekstra kulikuler adalah kegiatan yang di laksanak di luar sekolah atau di sekolah

dengan tujuan untuk memperkaya penerapan pengetahuan yang di dapatkan di

sekolah.

D. Alasan memilih judul

ada beberapa pertimbangan yang saya kemukakan sebagai alasan memilih judul

antara lain:

“Pengembangan kegiatan ekstra kulikuler merupak merupakan kegitan pendidikan

untuk menunjang keberhasilan siswa baik di bidang minat , bakat, maupun hasil prestasi

belajar.”

E. Tujuan penelitian

tujuan yang saya kemukakan ialah untuk mengetahui berapa besar korelasi

pengembangan kegiatan ekstra kulikuler terhadap pemasalahn belajar siswa.

F. Signifikansi penulisan

1. sebagai bahan laporan atau informasi

2.sebagai bahan penelitian lebih lanjut serta menambah referensi penelitian

3.untuk memberikan kesadaran terhadap siswa


G.Landasan Teori

1. pengertian ekstra kurikuler

kegiatan ekstra kurikuler ialah kegiatan di luar jam pelajaran yang tercantum

dalam struktur program(termasuk pada waktu libur)yang di lakukan di sekolah maupun di

luar sekolah dengan tujuan memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar

mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia

seutuhnya.

Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan dimasing-masing sekolah yang memiliki

tujuan supaya :

1. Siswa dapa memper dalam dan memperluas pengetahuan, mengenal hubungan

antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi

up[aya pembinaan manusia seutuhnya dalm arti :

1. Beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa

2. Berbudi pekerti luhur

3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan

4. Sehat jasmani dan rohani.

5. Berkepribadian yang mantap dan mandiri.

6. Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2. Untuk lebih memantapkan pendidikan kepribadian dan untuk lebih mengaitkan

antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dalam keadaan dan

kebutuhan lingkungan.
` selanjutnya apabila kaitannya dengan pembinaan siswa maka walaupun ekstra kurikuler

berbeda diluar kurikulum , maka konsep pembinaan siswa ekstra kurikuler merupakan salah satu

jalur, sebagaimana dikemukakan dalam buku “INFORMASI TENTANG OSIS” yaitu empat jalur

pembinaan kesiswaan:

a.organisasi kesiswaan

b.latihan kepemimpinan

c.kegiatan ekstra kurikuler

d.kegiatan wawasan wiyata mandala2

ekstra kulikuler adalah kegiatan yang di selenggarakan diluar jam pelajaran yang

tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah kegiatan ekstra

kulikuler berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan program kurikuler 3

keberhasilan pengelolaan kegiatan ekstra kulikuler sangat ditentukan oleh derajat

manajerial unsure pimpimnan. Demikian pula halnya pengelolaan pelaksanaan ekstra kurikuler

sangat bergantung kepada kemampuan kepala sakolah dan bagaimana mengelola program ekstra

kurikuler dapat di laksanakan secara efektif kepala sekolah harus mampu melaksankannya sesuai

dengan siklus manajmen sebagai berikut:

1. perencanaan

2. pengaturan

2
.Anonim,Imformasi tentang osis,(Jakarta,Depdikbud,1993),hal.12
3
Anonym op.cit hal.4
3. pelasanaan

4. pengendalian

5. evaluasi dan pelaporan

6. pengembangan.4

2. dasar pembelajaran

Dasar adlah landasan temoat berpijak atau pijakan sesuatu agar sesuatu tersebut berdiri

dengan kokoh. Dasar penelitian islam yaitu fondamen yang menjadi landasan atau asas agar

pendidikan islam dapat tegak berdiri tidak mudah di ombang ambing oleh pengaruh luar yang

ingin merobohkan atau mempengaruhinya.

a. Asas – asas belajar5

Tujuan belajar adalah perangkat hasil yang hendak di capai setelah siswa melakukan

kegiatan belajar. Tujuan yang di sadari oleh siswa sendiri sangat bermakna dalam upaya

mengerakkan kegiatan belajar untuk mencapai hasil yang optimal.

Motifasi sering tumpang tindih dengan asas – asas belajar lainnya, namun demikian kita

perlu mengenal konsep pokok dari motifasi itu sendiri. Menrut pandangan lama, motifasi

di anggap sama dengan perhatian.

Motifasi dapat bersumber dari dalam diri siswa sendiri berdasarkan kebutuhan dorongan

dan kesadaran dalam tujuan belajar.

b. Aktifitas belajar/keterlibatan langsung

4
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, petunjuk pelaksanaan kegiatan ekstra kulikuler sebagai salah
satu jalur pembinaan kesiswaan, (Jakarta, Depdikbud, 1997) h. 1
5
Oemar hamalik, kurikulum dan pembelajaran, (Jakarta:bumi aksara, 2009), h.85
Asas aktifitas dapat di terapkan dalam semua kegiatan belajar dan peruses pembelajaran.

Untuk memudahkan pendidik dalam melaksanakan asas ini, asas aktifitas dapat di

laksankan dalam setiap kegiatan tatap muka dalam kelas yang ter struktur.

c. Pengulangan dan latihan

Latihan memberikan pengalaman pendidikan bagi para peserta didik, dan dapat pula

memantapkan hasil belajar, penguasaan aspek –aspek [erubahan tingkah laku peserta

didik.

H. metode penelitian

1. populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dikenai generalisasi dalam

pengambilan kesimpulan yang bhal ini sesuai dengan pendapat sutrisna hadi dalam

bukunya “metode research” bahwa : semua individu untuk siapa kenyataan yang di

peroleh dari sampel itu hendaknya di generalisasikan 6

2. sampel

mengingat besarnya populasi yang akan di teliti dan terbatasnya kemampuan penulis

baik biaya waktu dan tenaga maka penlis menggunakan sample dari populasi yang ada

dikarenakan syarat-syarat yang di kemukakan suharsimi arikunto , yaitu :

a. pengembalian sampel harus berdasarkan atas cirri-ciri sifat-sifat dan

karakteristik tertentu, merupakan pokok populasi

b. subyek yang di ambil sebagai sampel benar-benar merupakan subyek yang

palin banyak mengandung cirri yang banyak terdapat di populasi

6
Sutrisna hadi, metode research( Jogjakarta, PT: yayasan fakultas psikologi universitas UGM 1980), h.70
c. penetuaan karakteristik populasi di lakukan dengan cermat didalam studi

pendahuluan7

I. data yang di perlukan

adapun data yang di perlukan didalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1.data primer yang mencakup:

a.data tentang pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

b.data tentang kemampuan siswa dalam membagi waktu antara belajar dan kegiatan

ekstra kurikuler.

J.Teksnik Pengumpulan Data

adapun teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan adalah sebagai berikut:

Teknik Observasi

yaitu pengumpulan langsung di lapangan terhadap fenomena yang terjadi di

SMPN 2 muara muntai misalnya kegiatan pramuka, kesenian gerakkan pencinta alam dll.

Teknik Angket

Yaitu pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang akan di

sebarkan kepada responden. Adapun data yang di perlukan dari metode ini adalah

kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler.

7
Suharsimi arikunto, prosedur penelitian,(Jakarta, bina aksara, 1985) h.98
k.teknik analisis data

Untuk mengetahui dan menganalisa data lebih lanjut mengenai kolerasi

pengembangan ekstra kurikuler terhadap permasalahan siswa di SMPN 2 Muara muntai,

maka peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

∑ xy
r xy = 2
( ∑ x ¿¿ 2)( ∑ y ) ¿

rxy : Koefisien korelasi product moment

Σx : Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler

Σy : Anak usia dini8

8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, Cet: XIII, Ed: Revisi VI, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 273
K. Daftar pustaka

1. Anonym GBHN, Tahun 1993 – 1998, (Surabaya, penerbit pustaka tama, 1993)

2. Anonim,I Departemen Pendidikan dan kebudayaan, petunjuk pelaksanaan kegiatan ekstra


kulikuler sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, (Jakarta, Depdikbud, 1997)
3. Oemar hamalik, kurikulum dan pembelajaran, (Jakarta:bumi aksara, 2009)
4. imformasi tentang osis,(Jakarta,Depdikbud,1993)
5. Sutrisna hadi, metode research( Jogjakarta, PT: yayasan fakultas psikologi universitas
UGM 1980)
6. Suharsimi arikunto, prosedur penelitian,(Jakarta, bina aksara, 1985)

7. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, Cet: XIII, Ed: Revisi
VI, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006)

Anda mungkin juga menyukai