A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menunjukkan sikap disiplin dan bertanggung jawab sebagai wujud
pelaksanaan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan
keadilan. ( sikap sosial )
2. Peserta Didik melalui kegiatan mengamati tayangan video dan gambar dapat megidentifikasi
macam-macam norma dalam kehidupan bermasyarakat dengan benar.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok Peserta didik dapat menganalisis perilaku yang sesuai dan
yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dengan tepat
Fokus nilai sikap : Religius, disiplin, Percaya Diri
B. Kegiatan Pembelajaran
2. Tahap 4. Guru membagi peserta didik menjadi empat kelompok, setiap kelompok
identifikasi terdiri dari 5-6 peserta didik
Masalah 5. Peserta didik menerima Lembaran Kerja Peserta Didik untuk meidentifikasi
(problem macam-macam norma
statement)
6. Tiap kelompok mendikusikan jawaban sementara atas pertanyaan-
pertanyaan yang tertera dalam LKPD.
3. Tahap
7. Peserta didik mencari informasi dari beragam sumber (buku paket dll)
Pengumpulan
Data (Data untuk memperkuat jawaban sementara mereka dan menuliskan hasilnya
Collection) di LKPD
4. Tahap
Pengolahan Data
9. Peserta didik berkumpul kembali di kelompok masing masing.
(Data Processing) 10. Tiap kelompok mengolah informasi yang berhasil dikumpulkan dari
beragam sumber dan menuliskan hasilnya di LKPD
5. Tahap 11. Tiap kelompok mencocokkan hasil pengolahan informasi dengan jawaban
Verivikasi Data sementara pertanyaan-pertanyaan tentang isi video pembelajaran.
(Verivication 12. Tiap kelompok memperbaiki kembali jawaban sementara dengan
mempertimbangkan hasil pengolahan informasi dan menuliskan hasilnya di
LKPD
6. Tahap 13. Tiap kelompok menarik simpulan atas pertanyaan-pertanyaan yang ada
Penarikan dalam LKPD
Simpulan 14. Tiap kelompok menyajikan hasil kerja kelompok.
(Generalization)
15 Peserta didik menyimak klarifikasi dan penguatan oleh guru terhadap
hasil kerja kelompok
3 Kegiatan Penutup ( 15 menit )
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
2. Guru melakukan refleksi pembelajaran tentang pengertian norma dan
macam-macam norma.
3. Guru menyampaikan penugasan tes tertulis
4. Penjelasan rencana kegiatan pertemuan berikutnya oleh guru.
5. Guru menutup pertemuan dengan salam
C. Penilaian Pembelajaran :
Teknik :
a. Penilaian Sikap : Lembar Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja
Tegalsiwalan, 2022
Kepala SMP N 2 Tegalsiwalan Guru Mata Pelajaran PPKn
Penilaian Pengetahuan
a.KISI-KISI dan SOAL
Kunci Jawaban :
a. Norma Agama adalah norma yang bersumber dari tuhan Yang Maha Esa yang berisi perintah dan
larangan yang harus ditaati dan jika dilanggar sanksinya dosa.
Norma kesopanan adalah norma yang bersumber dari tata pergaulan masyarakat
Norma kesusilaan adalah norma yang bersumber dari hati sanubari manusia
Norma hukum adalah norma yang bersumber dari Negara/pemerintah yang sanksinya jelas dan
tegas.
Pedoman Penilaian
No Keterangan Skor
1 a. Jawaban salah 1
b. Jawaban benar 1 2
c. Jawaban benar 2 3
d. Jawaban benar 3 4
e. Jawaban benar 4 5
2 a. Jawaban salah 1
b. Jawaban benar 1 2
c. Jawaban benar 2 3
4
d. Jawaban benar 3 5
e. Jawaban benar 4
3 a. Jawaban benar 1 1
b. Jawaban benar 2 2
c. Jawaban benar 3 3
4 a. Jawaban benar 2 1
b. Jawaban benar 4 2
Skor Maksimal 15
Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamati diskusi dan
pemikiran logis yang berkembang dalam diskusi. Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1 -4,
dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut :
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis
JAWABAN KELOMPOK
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..……..
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………..…………..
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………..………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..……………..
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………..………………..
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..…………………..
…………………………………………………………………………………
N Hasil pengamatan Norma yang Mengapa pelanggaran Hal yang dapat dilakukan
o gambar dilanggar beserta terhadap norma sering agar peristiwa tersebut
alasannya terjadi dan sanksi yang tidak terjadi
dapat diberikan
1 Gambar tersebut Mencontek adalah Pelanggaran terhadap Menanamkan kesadaran
menunjukkan siswa yang perbuatan yang norma kesusilaan pada diri sendiri bahwa
sedang mengikuti ujian melanggar norma sering terjadi hasil yang kita peroleh atas
dan ada diantara siswa kesusilaan dikarenakan keinginan usaha dan kejujuran akan
yang mencontek dikarenakan dari manusia untuk lebih berharga daripada
perbuatan
pekerjaan dari siswa mencontek adalah mendapatkan sesuatu menjiplak pekerjaan orang
lainnya. perbuatan tercela dengan segala cara. lain.
yang tidak sesuai Sanksi yang dapat
dengan hati nurani. diberikan berupa
Ketidak jujuran sanksi sosial yaitu
yang dilakukan dikucilkan dari
dalam perbuatan pergaulan dan
tersebut adalah dampakbagi pelaku
perbuatan yang adalah penyesalan.
bertentangan
dengan hati nurani
2 Gambar tersebut Perilaku yang Peristiwa ini Menanamkan sikap
menunjukkan dua ditunjukkkan sering kita menghormati dan
orang beda usia Si Ibu adalah temukan menghargai kepada
yang sedang perilaku yang dikarenakan sesama.
berkomunikasi melanggar tergerusnya sikap
namun sikap yang norma menghormati dan
ditunjukkan si Ibu kesopanan. menghargai antar
cuek sambil bermain Dikarenakan sesama
Hp dengan posisi sikap yang dikarenakan
kaki diatas ditunjukkan kemajuan IPTEK
berupa tanpa diimbangi
membelakangi pendidikan
penanya dan karakter dan
tetapsibuk pembiasaan yang
dengan Hp baik termasuk
ditambah pada orang dewas.
dengan kaki Sanksi yang dapat
yang diangkat diberikan dapat
dalam berupa sanksi
masyarakat sosial, dikucilkan,
kita termasuk tidak disenangi,
perilaku yang dicemooh oleh
tidak sopan. masyarakat
Sumber Belajar
1. Kementrian pendidikan kebudayaan RI 2016. Buku siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran SMP/Mts
kelas VII . Jakarta.Halaman 33-46 CV Aditya Nugraha 2016,
2. Buku UUD 1945
3. http.// lalulintas.com
MATERI PEMBELAJARAN :
Oleh karena itu, aturan atau norma yang berlaku dalam tiap tiap masyarakat tentu
berbeda antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lainnya.
1. Hakikat norma
Untuk memenuhi kepentingan-kepentingannya tanpa gangguan, maka manusia
memerlukan aturan sebagai pedoman dalam pergaulan hidup. Segala sesuatu ada
tata caranya. Setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban untuk
memelihara tata cara yang berlaku, yaitu berupa kaidah atau norma. Pelaksanaan
terhadap norma-norma akan menciptakan keserasian dan keseimbangan hidup
bersama.
a. Pengertian Norma
Agar kehidupan manusia bisa aman, tentram, dan damai tanpa gangguan, maka perlu
adanya suatu tata atau disebut juga “Norma”. Norma merupakan aturan atau kaidah yang
digunakan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Pengertian kebiasaan
Selain hukum yang tertulis, terdapat pula kaidah hukum yang tidak tertulis, yang disebut
dengan hukum kebiasaan. Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang
dalam bentuk yang sama karena orang banyak menyukai dan menganggapnya penting
serta harus dipertahankan. Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam
masyarakat diterima sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh
pemerintah.
Dengan demikian, kebiasan dalam pergaulan hidup di masyarakat dipandang sebagai
hukum. Hukum kebiasaan dibentuk oleh lingkungan setempat. Salah satu contoh hukum
kebiasaan yaitu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat, salah satunya kebiasaan
masyarakat Dayak yang mengharuskan perkawinan dilaksanakan
dengan sistem endogami, yaitu perkawinan keluarga yang masih terdapat dalam satu rumpun
suku bangsa bersangkutan.
Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa
ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum
bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan
negara.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/ nyawa orang lain, dihukum karena
membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”.
b) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.
c) “Tindak pidana korupsi”
Pada hakikatnya, norma-norma yang berlaku dalam masyarakat adalah semua kaidah
atau peraturan yang mengatur pergaulan hidup manusia di tengah kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Dengan peraturan itu kehidupan manusia menjadi tertib, teratur,
rukun, dan damai serta menghargai hak-hak asasi manusia.
Pada dasarnya, orang yang melaksanakan norma agama berarti pula ia telah
melaksanakan norma kesopanan, kesusilaan, dan hukum. Demikian pun sebaliknya, apabila
orang itu melakukan kejahatan atau berbuat keji maka pada hakikanya ia melakukan
pelanggaran
terhadap norma-norma yang belaku dalam masyarakat yakni pelanggaran terhadap norma
agama, kesusilaan, kesopanan dan norma hukum.
Contoh, tindak pidana korupsi, orang yang korupsi adalah orang yang melanggar norma
agama, kesusilaan, kesopanan dan norma hukum.
Sanksi norma agama bagi seorang koruptor adalah siksaan neraka yang dterima di
akhirat kelak.
Sanksi norma kesusilaan bagi seorang koruptor adalah perasaan diri yang merasa
bersalah, menyesal, dan malu.
Sanksi norma kesopanan bagi seorang koruptor antara lain berupa kebencian, cemoohan,
celaan dan hinaan dari warga masyarakat yang ditujukan pada dirinya. Pada akhirnya,
ia dikucilkan dari pergaulan.
Sanksi norma hukum bagi seorang koruptor adalah ia diproses secara hukum dan dijatuhi
hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
CONTOH
MACAM-
MACAM
NORMA