SKRIPSI
Disusun Oleh :
SEPINTAS DAYA
NIM : 14100121428
SKRIPSI
Disusun Oleh :
SEPINTAS DAYA
NIM : 14100121428
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, dimana dengan berkat
Karena skripsi penelitian ini, merupakan salah satu syarat bagi penulis, untuk
1. Bapak Bambowo Laia, M.A selaku Ketua Yayasan Pendidikan Nias Selatan
2. Ibu Sitasi Zagoto, M.A selaku Coordinator STIKIP, STIE, dan STIH Nias
Selatan.
3. Bapak Taosige Wau, SE.,M.Si selaku Ketua STIE Nias Selatan yang berperan
i
4. Bapak Samalua Waoma, SE., MM selaku Puket I STIE Nias Selatan yang
5. Bapak Paskalis Dakhi, SE., M.AP.,MM selaku Ketua Prodi Manajemen STIE
Nias Selatan
7. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan dan doa demi
membalas kebaikan semua pihak-pihak yang telah membantu penulis. Dan penulis
pengembangan ilmu baik pada STIE Nisel, ditempat penelitian dan terlebih
kepada penulis.
Penulis,
SEPINTAS DAYA
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
Daftar Gambar................................................................................................... iv
Daftar Lampiran................................................................................................. v
Abstrak............................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.5Tujuan Penelitian.......................................................................................... 4
2.2 KerangkaTeoritis......................................................................................... 14
iii
2.2.1 Tipe-Tipe Risiko....................................................................................... 14
4. Proses Pengendalian...................................................................................... 25
iv
3.3 Subjek dan Objek Penlitian......................................................................... 39
BAB V PENUTUP........................................................................................... 59
5.1 Kesimpulan................................................................................................. . 59
5.2 Saran............................................................................................................ 60
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ABSTRAK
Oleh :
SEPINTAS DAYA
NIM : 14100121428
Dosen Pembimbing :
Dr. Taosige Wau, S.E.,M.Si dan Tiur P. Damanik, S.E.,M.M
Kata kunci : Risiko operasional, Resiko SDM, Manajemen Risiko dan Enterprise
Risk Management (ERM)
ix
ABSTRACT
Supervisor :
Paskalis Dakhi, S.E.,M.Ap.,M.M dan Dionisius Wau, S.E.,M.M
The scope of this research is, the study of operational risk that is caused
by human resources. The purpose of this study is to identify what operasional
risks are caused by human resources and do calculations and respond to any risks
tha occur. The research method used in this study is a qualitative research method
with interview data collection methods and questionnaire distribution. Based on
this research results are obtained namely there are 6 operastional risks caused by
human resources at UD. Indra perabot, these risk cannot be managed and
responded to. So the authors help companies in managing risk with analysis and
design enterprise risk management. With this research, it is expected UD. Indra
perabot can find the company’s risk risk that has the potential to hinder the
company’s operastions and be able to manage each company’s risk appropriately
Key word : Operational risk, risk management, and Enterprise risk management.
x
BAB I
PENDAHULUAN
secanggih apapun tekhnologi dan modal dimiliki perusahaan, jika tidak dikelolah
oleh sumber daya manusia dengan baik maka kegiatan perusahaan akan mewarisi
sebuah risiko. Karena risiko sebagai kerugian atau sesuatu hal yang telah
promosi.
tidak lepas dari sebuah risiko seperti risiko operasional, kredit, pasar, likuiditas,
berbagai banyak penyebab timbulnya risiko di perusahaan, ada salah satu risiko
yang sering timbul pada usaha atau bisnis perusahaan yaitu risiko operasional.
Karena risiko operasional adalah suatu kerugian yang bersumber dari kegiatan-
1
demikian dalam meningkatkan keuntungan, perusahaan perlu penerapan
digunakan oleh pimpinan untuk mengestimasi dan mengelolah risiko yang terjadi
barang atau paket, yang kerap dibutuhkan masyarakat, organisasi atau perusahaan
dan pemerintah karena JNE mampu melakukan pengiriman dengan cepat dan
bisnisnya, JNE tidak luput dari peristiwa risikoseperti risiko operasional, pasar,
lingkungan, likuiditas, hukum dan lain sebagainya. Namun salah satu dari risiko
tersebut, ada salah satu di antaranya yang sering terjadi yaitu risiko operasional.
Adapun peristiwa risiko yang terjadi dan mungkin akan terjadi pada usaha atau
bisnis pada JNE yaitu seperti risiko sumber daya manusia, sistim, internal dan
eksternal. Untuk itu, JNE perlu penerapan Enterprise risk management (ERM),
agar risiko-risiko yang terjadi dan belum terjadi diperusahaan dapat dikelolah
dengan efektif.
2
Dimana untuk peningkatan hasil kinerja tersebut, JNE memperluas usaha
tidak luput dari risiko operasional yang terjadi dan mungkin akan terjadi seperti
pelanggan. Untuk itu JNE Telukdalam perlu manajemen risiko, agar risiko dapat
diminimalkan.
Error)
perusahaan
3
1.3 Batasan Masalah
Upaya batasan masalah penelitian ini dilakukan agar masalah yang dibahas
tidak simpang siur serta untuk mengurangi waktu dan biaya dalam proses
sebagai berikut:
Telukdalam?
1. Mengidentifikasi risiko yang terjadi dan mungkin terjadi pada operasional JNE
Telukdalam.
4
3. Melakukan penanganan (respon) risikoberdasarkan kriteria resiko serta
JNE Telukdalam.
1. Bagi penulis,
JNE Telukdalam, Untuk mengevaluasi kebijakan yang telah ada dan akan
JNE Telukdalam, Untuk mengevaluasi kebijakan yang telah ada dan akan
jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian dan data
5
penelitian. Bab empat membahas mengenai gambaran umum objek penelitian,
deskriptif data variable penelitian, serta analisis dan pembahasan. Dan Bab lima
6
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
yang akan dianalisis atau diteliti pada penelitian ini. Karena dengan penyusunan
hubungan mengenai hasil temuan yang ditangkap atau diperoleh dari lapangan
melalui teori-teori yang digunakan peneliti pada penelitian ini. Untuk itu dalam
seluruh konsep-konsep pada setiap variabel yang akan dianalisis. Agar peneliti,
mampu menjelaskan dan memahami seluruh variabel yang dianilisi atau diteliti
pada penelitian.
konsep dasar digunakan pada penelitian ini yaitu konsep risiko operasional dan
operasional adalah risiko dimana manusia, proses atau sistem akan gagal atau
“ERM merupakan suatu metode yang tidak hanya berfokus pada risiko murni
tetapi juga yang bersumber dari operasional, keuangan, dan kegiatan strategis
7
untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan”. Berdasarkan penjelasan diatas,
maka peneliti menyimpulkan bahwa analisis risiko yang akan diteliti pada
penelitian ini yaitu risiko operasional dengan pendekatan metode ERM. Dan
konsep lain yang digunakan sebagai pendukung konsep dasar pada penelitian ini
bahwa “ risiko operasional yaitu risiko terjadi karena proses internal, kesalahan
eksternal”. Namun, dari beberapa penyebab risiko tersebut. Ada satu unsur utama
penyebab risiko tersebut terjadi yaitu, bersumber dari risiko SDM seperti
Untuk itu, agar hasil kinerja perusahaan dapat tercapai. Maka karyawan
kesalahan dalam bekerja, mencapai target dalam kerja, disiplin kerja, komunikatif,
merupakan kerugian langsung dan tidak langsung dari ketidak memadai atau
8
Kerugian langsung adalah akibat dari ketidak hati-hatian unsur perusahaan dalam
akibatkan bukan dari kesalahan unsur perusahaan melainkan akibat dari keadaan
yang disebabkan kejadian dari luar internal, dan kerugian karena pelanggaran
kondisi atau peristiwa tidak menguntungkan bagi perusahaan berupa uang seperti
biaya produksi barang/jasa terlalu tinggi, target kerja karyawan tidak tercapai,
pelanggan.
pengelolaan risiko secara khusus agar keseluruhanrisiko yang ada dapat dinilai
9
management (ERM). Alasannya menurut Hanggraeni (2010:14) berpendapat
bahwa “agar perusahaan dapat menyusun informasi risiko yang efektif maka ada
suatu pendekatan yang integratif dalam menangani berbagai aspek risiko yaitu,
menjelaskan bahwa “ERM merupakan suatu metode yang tidak hanya berfokus
pada risiko murni tetapi juga yang bersumber dari operasional, keuangan, dan
untuk mengelola berbagai macam ancaman bahaya risiko yang dihadapi oleh
untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan”. Untuk itu, dalam pengelolan risiko
diperusahaan, maka system atau cara kerja yang tepat untuk mengelolah risiko
management (ERM).
untuk mengelolah risiko kredit, risiko pasar, modal ekonomis, transfer risiko,
10
merupakan metode manajemen risiko perusahaan yang diperlukan adanya sikap
pemerintah, pimpinan dengan mitra kerja, agar peluang risiko semakin kecil
adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh maboard of directors, dan personel
lain dari suatu organisasi, diterapkan dalam setting dan mencakup organisasi
yang cukup pantas berkaitan dengan peningkatan tujuan organisasi. Suatu proses
dipengaruhi oleh maboard of directors dan personel merupakan suatu tahap yang
dapat digunakan oleh pimpinan dalam mengawasi bawahannya dan sebagai bahan
perusahaan.
11
organisasi atau badan usaha. Menurut Cammack dkk dalam Kasidi (2010:4)
bahwa risiko adalah kemungkinan yang tidak diharapkan sama halnya menurut
yang tidak diharapkan karena risiko dapat menyebabkan kerugian pada usaha atau
peristiwa risiko dapat timbul kapan saja atau tidak dapat diperkirakan kapan suatu
risiko merupakan sesuatu hal yang telah direncana dan ditarget, namun tidak
sesuai dengan keadaan yang diharapkan semestinya terjadi. Dan risiko merupakan
ketidak pastian yang dapat menimbulkan usaha dan bisnis perusahaan mengalami
kerugian.
karena resiko telah menjadi bagian dari kegiatan bisnis atau usaha perusahaan
12
usaha atau perusahaan biasanya berhadapan dengan risiko usaha dan risiko non
usaha”. Risiko usaha adalah semua risiko yang berkaitan dengan usaha
menjelaskan bahwa “risiko non usaha adalah risiko lainnya yang tidak dapat
pada usaha atau bisnis perseorangan maupun kelompok, maka metode yang dapat
mengurangi peristiwa resiko pada suatu usaha atau bisnis. Berbeda halnya
kerugian dari risiko yang dihadapi”. Untuk itu dalam mengelolah risiko, upaya
13
organisasi terhadap risiko. Seperangkat kebijakan adalah beberapa langkah-
resiko merupakan sesuatu alat yang dapat membantu dan melindungi perusahaan
dari peristiwa resiko atau ketidak pastian yang akan terjadi di masa yang akan
datang.
mengarah pada ketidakpastian dan akibat yang ditimbulkan, risiko tersebut dapat
14
1. Resiko murni (pure risks) adalah risiko dimana kemungkinan
kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. Jadi kita
membicarakan potensi resiko kerugian untuk resiko tipe ini.
Beberapa contoh resiko tipe ini adalah resiko kecelakaan,
kebakaran, dan semacamnya.
2. Resiko spekulatif adalah resiko dimana kita menharapkan terjadinya
kerugian dan keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan
dibicarakan dalam jenis resiko ini. Contoh resiko ini adalah resiko
bisnis, memegang saham.
perusahaan dapat dikelompokkan kedalam 2 (dua) bagian yaitu risiko murni dan
risikospekulatif.
dimana saja. Untuk itu, pihak perusahaan perlu mengetahui unsur-unsur penyebab
15
1. Konsumen: keluhan dari konsumen yang mengakibatkan
kekecewaan dan tidak mau lagi memveli produk perusahaan,
konsumen merasa dirugikan kemudian menuntut perusahaan.
2. Suplier: pasokan dari supplier tidak datang sesuai dengan yang
diharapkan (terlambat atau spesifikasinya berbeda).
3. Pesaing: pesaing meluncurkan produk baru yang lebih baik, pesaing
menurunkan harga yang bisa mengakibatkan persaingan harga yang
menurunkan tingkat keuntungan perusahaan.
4. Regulator: perusahaan gagal mematuhi peraturan atau perundang-
undangan yang berlaku, perubahan perundangan yang berlaku yang
mengakibatkan perusahaan merugi (mis: aturan harga minimunan
naik, aturan pesangon dan sebagainya)
16
3. Lingkungan politik: perubahan perundangan, perubahan,
peraturan,konflik antara negara yang mendorong boikot produk
perusahaan.
4. Lingkungan legal: gugatan karena gagal mematuhi peraturan dan
perundangan yang berlaku.
5. Lingkungan operasional: kecelakaan kerja, kerusakaan mesin,
kegagalan sistem komputer, seranga virus terhadap komputer.
6. Lingkungan ekonomi: kelesuhan ekonomi (resesi), inflasi yang
terkendali.
terjadinya risikodiakibatkan oleh pesaing, mitra kerja, konsumen dan bencana atau
misalnya berbagai macam risiko yang terjadi dan yang mungkin terjadi pada
17
4. Risiko kepatuhan, risiko yang disebabkan oleh kegagalan mematuhi
dengan atau tanpa menerapkan hukum, peraturan-peraturan atau
ketentuan-ketentuan lainnya.
5. Risiko operasional, risiko ini relatif masih baru diatur dalam
perbankan yang biasanya muncul karena ketidakmampuan dan/atau
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
sistem atau masalah-masalah eksternal lainnya.
6. Risiko hukum, risiko ini akibat kelemahan masalah hukum, mulai
dari tuntutan hukum, tidak adanya kerangka hukum, dan kelemahan
perjanjian.
7. Risiko reputasi, risiko relatif baru yang biasanya muncul terkait
dengan masalah publikasi atau persepsi-presepsi negatif.
8. Risiko strategis, risiko yang timbul akibat lemahnya pembentukan
dan penerapan strategi perusahaan, lemahnya pengambilan
keputusan dalam dunia atau kesenjangan reaksi dalam menghadapi
perubahan.
18
4. Risiko bisnis, risiko tidak tercapainya sasaran hasil-hasil operasi.
5. Risiko organisasional, risiko yang timbul dari buruknya rancangan
struktur organisasi atau tidak memadainya sumber daya manusia.
jenis-jenis risiko yang timbul atau terjadi pada usaha atau bisnis perusahaan dapat
dikelompokkan pada satu individu risiko utama seperti risiko operasional, kredit,
disebabkan oleh sumber daya manusia (SDM) seperti terjadinya kesalahan kerja
Selanjutnya risiko dari unsur internal seperti terjadi kerusakan barang. Dan risiko
dari unsur eksternal seperti surat ijin usaha tidak sah yang dikeluarkan
pemerintah.
19
1. Masalah pengedalian internal seperti struktur organisasi, yaitu yang
disebabkan oleh tidak memadainya pemisahaan tugas, fungsi,
wewenang dan tanggung jawab dalam struktur organisasi
perusahaan.
2. Masalah Otoritas atau pendelegasian wewenang, yautu risiko yang
timbul dari suatu transaksi yang dilaksanakan tanpa otorisasi yang
sesuai dengan kerangka kerja operasional perusahaan.
3. Ketidak cukupan prosedur atau tidak berfungsinya proses internal
seperti dalam peluncuran produk dan aktifitas baru. Risiko
operasional yang timbul dari pengenalan produk dan aktifitas baru
tanpa didukung penbgetahuan atau prosedur operasi dan struktur
pengendalian yang memadai. Contoh dealer yang tidak memiliki
otoritas dapat melaksanakan aktifitas pengambilan posisi dari
transasksi instrumen opsi.
dan internal/eksternal.
resiko, karena nilai risiko dijadikan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi,
maka perlu adanya alat untuk melakukan pengukuran suatu risiko. Menurut
Marthin dkk (2014) menjelaskan bahwa kejadian mana yang berisiko tergantung
pada dua hal yaitu kemungkinan terjadinya kejadian dan besarnya akibat yang
20
c. Improbable/kemungkinan terjadi sangat kecil. Contoh produk
yang ditarik kembali dari pasar.
d. Very unlikely/sangat mungkin terjadi. Contoh ancaman teroris
2. Severity/dampak risiko dibagi antara lain, sebagai berikut:
a. Insignificant/tidak signifikan
b. Minor/kecil sedikit
c. Serious/besar
d. Catastrophic/sangat besar dan berbahaya bagi perusahaan.
risiko, penilaian risiko (analisis risiko dan evaluasi risiko), pengendalian risiko,
komunikasi dan konsultasi serta pemantauan dan tinjau ulang” sedangkan menurut
sebagai berikut:
21
organisasi gagal mengelolah risiko, maka konsekuensi yang
diterima bisa cukup besar misal kerugian yang besar.
atau proses manajemen risiko juga dapat dilakukan dengan tahap perencanaan
beberapa teknik yang dilakukan untuk mengidentifikasi risiko usaha antara lain
dilakukan dengan:
22
Revenue drivers, adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan
risiko yang berhubungan dengan reveneu perusahaan. Tujuan untuk
menganalisis revenue drivers suatu perusahaan adalah untuk
membantu seorang manajer dalam menyadari apa saja yang harud
dijaga atau dilindungi dalam perusahaan. Dan Key success faktor,
adalah faktor-faktor yang penting diterapkan dalam seluruh kegiatan
perusahaan untuk melawan risiko yang mungkin timbul dalam
perusahaan”.
memperoleh informasi.
berpengaruh signifikan terhadap organisasi dan apakah risiko dapat diterima atau
dengan efektif, maka perlu adanya teknik/cara yang digunakan untuk melakukan
risiko meliputi:
sebagai berikut:
23
Kuesioner, yaitu mencakup penilaian terhadap dampak (impact) dan
kemungkinan terjadinya (likehood), Analisis deskriptif, yaitu untuk
memperoleh kategori nilai dampak dan kemungkinan paling banyak
dipilih oleh responden, Pemetaan risiko, dimana risiko disusun
berdasarkan kelompok tertentu sehingga manajemen dapat
mengidentifikasi karakter dari masing-masing risiko dan
menetapkan tindakan yang sesuai terhadap masing-masing risiko,
Teknik pemetaan dilakukan dengan 2 (dua) dimensi yaitu
kemungkinan, menyatakan tingkat kemungkinan suatu risiko akan
terjadi dan dampak, menyatakan tingkat kegawatan risiko”.
dampak risiko, menentukkan sikap atau tindakan pada risiko yang akan di respon
dan melakukan pemetaan resiko supaya nilai risiko dapat disusun berdasarkan
kelompok risiko serta menetapkan tindakan yang sesuai pada tiap-tiap risiko.
kerugian keuangan, kredit, dan lainnya. Untuk itu, dalam meminimalkan kerugian
24
memang harus di treat, menyusun risk treatment plan, melakukan
cost and benefit analysis, memilih opsi trerment plant,
implementasidanprogress monitoring”.
mengontrol risiko dan menangani risiko, supaya peristiwa risiko tidak terulang
Menurut sistem ini, efektifitas pengendalian resiko oleh dua faktor yaitu jenis dan
dilakukan melalui:
Dari hal diatas, penulis menyimpulkan bahwa teknik atau cara dalam tahap
25
2.3.1 Tujuan Manajemen Risiko
Melalui penerapan manajemen risiko, perusahaan mampu memilih risiko
supaya risiko terjadi dapat diminimalkan, diterima dan ditransfer pada pihak
(2012:4) manfaat dari manajemen risiko yaitu “menyelaraskan tingkat risiko yang
modal”.
26
aman dikalangan pemegang saham mengenai kelangsungan dan
keamanan investasinya, meningkatkan pemahaman dan kesadaran
mengenai resiko operasi bagi setiap unsur dalam
organisasi/perusahaan dan memenuhi persyaratan perundangan
yang berlaku”.
dan difungsi untuk mengelolah risiko pada kejadian atau peristiwa di operasional
27
4. terakhir menguraikan proses bagaimana melakukan strategis
pengendalian dan mitigasi kerugian risiko operasional.
berbagai peristiwa atau kejadian yang pada kegiatan operasional perusahaan. Agar
28
2. Pengukuran Risiko Operasional
Risiko operasional merupakan kerugian yang bersumber dari kegiatan
Dengan begitu, supaya risiko operasional dapat dikelola penyebabnya. Maka perlu
yang diperoleh dari perkalian peluang dan dampak risiko. Agar proses pengukuran
dapat terlaksana, maka perlu adanya sebuah teknik/cara yang mendukung dalam
29
3. Pengumpulan dan Penyusunan Database Risiko Operasional
Upaya pengumpulan dan penyusunan database risiko operasional,
1. Data kerugian Internal, dapat diperoleh melalui hasil temuan audit, axception
pengendalian risiko.
tahap informasi dan komunikasi risiko dan tahap monitoring. Yang dikhususkan
30
respon terhadap risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi,
level divisi, level unit bisnis, dan level anak perusahaan (subsidiary).
31
d. Penilaian risiko, adalah proses mengidentifikasi dan
mengevaluasi risiko individual dan hubungan antara satu resiko
dengan risiko yang lain.
e. Respon risiko, manajemen memilih respon risiko yang secara
garis besar terdiri dari empat kelompok respon: menghindari,
menerima, mengurangi dan membagi risiko.
f. Aktifitas pengendalian, kebijakan dan prosedur harus ditetapkan
dan diimplementasikan untuk memastikan bahwa respon risiko
dilaksanakan secara efektif.
g. Informasi dan komunikasi, informasi yang relevan
diindentifikasi, ditangkap, dan dikomunikasi dalam bentuk yang
mungkin orang untuk melaksanakannya. Komunikasi yang
efektif juga harus berjalan dalam semua level organisasi
h. Monitoring/pemantauan, seluruh bagian organisasi memonitor
dan melakukan perubahan jika diperlukan. Pemantauan
dilaksanakan melalui aktifitas manajemen yang berjalan,
evaluasi secara terpisah, atau keduanya”.
32
6. Sumber daya data dan teknologi untuk mendukung proses analisis
dan pelaporan
7. Manajemen stakholder untuk meyampaikan dan melaporkan
informasi resiko perusahaan kepada para stakeholdernya.
ada 8 (delapan) komponen terstruktur dan saling berhubungan satu sama lain yaitu
Dimana ada 4 (empat) tujuan dari penerapan komponen ERM tersebut yaitu untuk
mencakup pada keseluruhan perusahaan atau pada 3 (tiga) level bagian yaitu
mulai dari level perusahaan keseluruhan, level divisi, level unit bisnis, dan level
anak perusahaan.
yaitu, dengan metode enterprise Risk Management (ERM). Karena enterprise risk
risk management (ERM) digunakan sebagai media untuk mengelolah risiko yang
ada pada tiap perusahaan dan tingkat risiko yang dapat diterima oleh suatu
perusahaan”.
33
Sedangkan menurut Hanggraeni (2010:4) “dalam menghadapi dimensi
digunakan untuk :
risiko, dan mengendalikan risiko. Atau manfaat lain ERM adalah untuk membantu
tingkat keparahan risiko serta respon dan matrisk risiko. Adapun identifikasi
risiko ditemukan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari 90 risiko dan 19 jenis
risiko. Dan dampak risiko yang tinggi diperkirakan ada 2 yaitu risiko kebocoran
informasi dan risiko kepuasan karyawan yang kurang seimbang serta solusi yang
34
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi setiap risiko oleh kontraktor.
Metode yang digunakan yaitu metode Kualitatif serta dalam pengumpulan data
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis risiko-risiko yang dihadapi
Propinsi Papua khusunya di Kabupaten Sarmi, dan mencari solusi yang terbaik
manajemen sumber daya manusia dan social budaya, aspek material dan
peralatan, aspek pendidikan dan keuangan, aspek perencanaan, aspek cuaca dan
pengawasan, aspek harga dan anggaran biaya, dan aspek keselamatan kerja (K3).
Dari kedelapan komponen tersebut konsekuensi aspek resiko yaitu aspek material,
peralatan dan waktu, aspek lokasi, sumber daya manusia dan mutu, aspek social
biaya, aspek perencanaan, aspek cuaca, dan aspek harga.Proses manajemen risiko
identifikasi risiko dan analisis risiko kualitatif, dan perencanaan respon risiko.
35
Pembayaran Letter Of Credit (studi pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi Pasuruan).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan efektifitas
manajemen risiko yang digunakan oleh PT. Inti Luhur Fuja Abadi sebagai
Resiko importer, risiko issuing bank, risiko ekspotir, resiko advising Bank, dan
risiko umum. Proses manajemen risiko yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pengukuran risiko.
Bojonegoro Jawa Timur”. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam
wawancara dan analisa dokumen terkait. Sedangkan hasil dari penelitian ini,
36
keformalan dan tongkat integrasi manajemen risiko perusahaan, infranstruktur
risiko, mekanisme control, penetapan batas untuk setiap jenis risiko, pengawasan
terhadap kas, sistem insentif dan budaya sadar risiko. adapun data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan hasil analisis
Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi fokus risiko pada penelitian ini
mengenai risiko operasional yang diakibatkan oleh risiko sumber daya manusia
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
37
BAB III
METODE PENELITIAN
yang berada dilokasi Jln. Ahmad Yani Kel. Telukdalam Kec. Telukdalam Kab.
Nias Selatan, alasan peneliti memilih tempat tersebut adalah di tempat penelitian
informasi mampu diperoleh dengan mudah karena tempat penelitian berada tidak
jauh dari lingkungan tempat tinggal peneliti dan subjek pada penelitian dapat
diajak untuk kerjasama dalam mendukung hasil penelitian ini. Dan alasan lain
38
dilakukan sebanyak 3- 4 (tiga-empat) harinya, dan waktu digunakan dalam satu
pada tempat penelitian adalah pelanggan. Dan yang menjadi objek penelitian ini
primer yaitu data atau informasi yang diperoleh langsung dari hasil wawancara
dan penyebaran kuesioner pada karyawan di JNE Telukdalam. Sumber data dalam
penelitian ini adalah unsur internal dan eksternal ekspedisi JNE Telukdalam yang
39
untukmemilih salah satu dari alternatif jawaban melalui nilai occurance dan
dan 5. Jadi skala pengukuran risiko ini digunakan pada alternatif jawaban pada
bagian yaitu 10 item tentang occurance dan 10 item tentang severity risiko.
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pengukuran Occurance
Level Deskriptor Deskripsi rinci Frekeunsi
Sumber: BPKP,2011
40
Tabel 3.2
Pengukuran Dampak Resiko (Severity)
Ranting
Level Keterangan
dampak
mengenai risiko operasional yang diakibatkan oleh SDM pada penelitian ini yaitu:
TABEL 3.3
Matriks Risiko
Dampak/severity
1 2 3 4 5
Siganificance Major
Insignificant Minor- Minor- Major-
Impact to
impact Impac Impac Impact
Large
41
3.4.5 Respon dan Pengendalian Resiko
Respon risiko merupakan pemilihan tanggap risiko yang akan diambil
mentransfer resiko. Adapun responresiko pada penelitian ini dapat dilihat tabel 3.4
TABEL 3.4
Respon Risiko
Level risiko Kriteria untuk manajemen risiko
level high dan moderate. Adapun pengendalian risiko pada penelitian ini dapat
Tabel 3.5
Pengendalian Risiko
LevelHigh
Level
Moderate
42
3.5 Metode Analisis Data
Untuk mengidentifikasi, menilai, merespon dan mengendalikanrisiko pada
kegiatan operasional usaha atau bisnis di JNE Telukdalam, maka metode analisis
43
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
sampai saat ini dan beralamat di Jl. Ahmad Yani Kel. Telukdalam Kec. Toma
Kab. Nias Selatan yang dipimpin oleh Bapak Armansyah Harita (KACAB). JNE
Setiawan Larosa, Ruslan Laia, Wilman Aceh, Fosinehe Laia, Abdul Karim Koto,
Tema Ziduhu Ndururu, Restu Jaya Zebua, Nurman Ndururu dan Lala Zatulo
Ndururu.
berpedoman pada visi-misi dan struktur organisasi. Adapun visi-misi dan struktur
Artinya kita semua baik agen maupun manajemen JNE berusaha untuk
tahap. Paling tidak ada 4 tahap pengalaman yang harus dibangun dengan
pelanggan.
a. Tahap ketika pelanggan mulai bertanya melalui telepon, SMS, email atau
44
b. Tahap ketika pelanggan mulai akan transaksi, mencari counter yang cocok dan
2. Struktur Organisasi.
Tabel 4.1
Struktur Organisasi JNE Telukdalam
Kepala Cabang/
Branch Head
Staf Staf
Staf Staf Sco&Custo- Sco&Admin
Operasional Sco&Supporr mer Care Operasional
Deskriptif Pekerjaan:
a. Kepala Cabang/ Branch Head: Bertanggung jawab penuh terhadap semua
aktifitas, target Cabang, juga merangkap sebagai Head Unit operasional dan
POD delivery sesuai SOP, melakukan pickup kiriman di pelanggan dan agen,
c. Staf SCO & Customer Care: Sebagai Staf SCO melakukan transaksi sesuai
SOP dan standar transaksi juga merangkap Staf Customer Care menerima
45
complain baik melalui telepon, sms, email dan datang langsung, menindak
d. Staf SCO Admin Operasional: sabagi Staf SCo melakukan tansaksi sesuai
e. Staf SCO& Support: Sabagi Staf SCO nelakukan transaksi sesuai SOP dan
dll.
penelitian ini yaitu seluruh karyawan JNE Telukdalam. Sedangkan jenis data
penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari hasil observasi
dengan memakai penerapan ERM sebagai metode analisis data dan instrument
46
Agar tercapainya tujuan dan hasil penelitian ini tahap awal dilakukan oleh
Sangat sering) dan dampak (1. Sangat kecil, 2. Kecil, 3. Sedang, 4. Besar, 5.
Sangat besar).
diinput pada lembaran kerja MC. Excel dengan menggunakan tabel penolong
(tabulasi). Kemudian output data tersebut diolah dengan metode ERM COSO.
dengan melihat tujuan atau sasaran dari JNE Telukdalam. Sedangkan upaya
47
perusahaan, penetapan tujuan, mengidentifikasi risiko yang terjadi atau mungkin
Internal Environment
Lingkungan internal Expedisi JNE Telukdalam telah berdiri 8 (delapan)
tahun sejak dari tanggal 23 Januari 2012 berlokasi di Jl. Ahmad yani Kelurahan
perusahaan ini menjalankan kegiatan usahanya secara mandiri baik itu dalam
dan komputer).
Objective Setting
Penetapan tujuan di JNE Telukdalam berpedoman pada visi perusahaan
yaitu untuk menjadikan perusahaan rantai pasokan global yang terdepan didunia
48
lain, serta dalam menjalankan operasional bisnis/usaha JNE Telukdalam
peneliti, jumlah peralatan (sepeda motor, computer, print dll) dan melaporkan
a. Identifikasi Risiko
Tahap identifikasi risiko pada penelitian ini yaitu dengan berfokus pada
berasal atau berpotensi dari kegiatan operasional perusahaan. Untuk itu, peneliti
kegagalan proses manusia yang ditangkap atau diperoleh peneliti dari kegiatan
49
Tabel 4.2
Identifikasi Risiko Operasional JNE Telukdalam
b. Penilaian Risiko
Penilaian risiko dapat dilakukan melalui dari hasil identifikasi risiko.
terjadi dan mungkin akan terjadi di JNE Telukdalam. Penilaian dilakukan dengan
risiko dibagi menjadi 5 (lima) yaitu sangat sering, sering, sedang, jarang dan
sangat jarang) sedangkan pada tingkat keparahan dibagi menjadi 5 (lima) yaitu
sangat besar, besar, sedang, kecil dan sangat kecil). Untuk itu, penilaian risiko
dilakukan dengan tujuan mendapatkan score riks. Hasil score riks diperoleh dari
perkalian occurance dan tingkat severity yang dapat dijelaskan pada tabel 4.3.
50
Tabel 4.3
Penilaian Resiko
Jenis Sumber
No Penyebab Risiko P D SC
Risiko Risiko
1 Kesalahan mengentri data 2.5 3.2 8
c. Matriks Risiko
penerapanriks matriks di JNE Teludalam berpedoman pada tabel 3.2.
tingkatnya (levelnya) seprti riks level extreme, high, moderate, low and very low
serta melalui riks matriks memberikan kemudahan bagi JNE Telukdalam untuk
memprioritaskan level risiko mana yang akan diutamakan direspon atau ditangani
potensi kejadiannya. Adapun tingkat/ risk level melalui nilai occurance dan
51
severity berdasarkan kejadian atau potensi bahaya risiko yang dialami pihak JNE
Telukdalam yaitu dapat dilihat atau digambarkan pada tabel 4.4riks matriks
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Matriks Risiko
Dampak/severity
1 2 3 4 5
Siganificance Sangat
Sangat
Kecil Menengah Besar Besar
Kecil
5 Sangat Sering
4 Sering
Likellhood
3 moderat 6
7,9
8 1,4 2,5,10
2 Jarang
3
1 Sangat Jarang
Sumber: Olahan Penelitian 2019
d. Respon Risiko
Sebelum dilaksanakan tindakan merespon, terlebih dahulu perlu dilakukan
kegiatan matriks riks karena tindakan merespon dapat dilaksanakan jika telah
diperoleh hasil tiap-tiap level risiko pada riks matriks di tabel 4.4. Maka dari 10
risiko operasional yang diakibatkan oleh Human Error masing-masing level risiko
kejadian risiko pada penelitian ini maka, melalui hasil riks matriks menunjukkan
bahwa ada 4 (empat) level/tingkatan yaitu high, moderate, low dan very low.
Dengan diketahuinya hasil tiap-tiap level risiko maka selanjutnya dapat dilakukan
52
kegiatan merespon risiko. Merespon risiko adalah menentukkan
Hasil respon risiko pada penelitian ini dapat diuraikan atau dijelaskan dibawah ini
sebagai berikut:
1.Level High
Pada level high, peristiwa risiko terjadi dan mungkin akan terjadi pada
expedisi JNE Telukdalam ada 2 (dua) yaitu risiko kecelakaan kerja dan biaya
pengiriman mahal. Karena berdasarkan pada score risk, risiko ini paling
besarberjumlah score riks13.5 dan 13.9, sehingga risiko ini paling utama untuk di
menajemen risiko. Dengan begitu, maka respon risiko yang perlu dilakukan
adalah menghindari risiko ini karena ke-2 (dua) risiko ini dapat menyebabkan
untuk merespon risiko ini adalah melakukan pengelolaan sumber daya manusia
peralatan dan mesin baru, menaikkan upah karyawan, dan menerapkan shif kerja
2. Level Moderate
Pada level moderate, peristiwa risiko yang terjadi dan mungkin akan
terjadi pada expedisi JNE Telukdalam ada 5 (lima) yaitu risiko kerusakan barang
cara untuk merespon ke-5 (lima) risiko pada level ini yaitu menghindari dan
melakukan manajemen risiko dengan efektif agar peluang dan dampak risiko
53
dapat dikontrol sehingga pihak perusahaan tidak mengalami kerugian yang
signifikan. Namun dari ke-6 (enam) risiko tersebut, score risk yang paling besar
pada level moderat yaitu risiko keterlambatan pengiriman barang berjumlah score
risk 10.5. Untuk itu, risiko ini paling utama dilakukan pengelolaan (manajemen
3. Level Low
Pada level low, ada 2 (dua) peristiwa risiko yang terjadi dan mungkin akan
terjadi pada expedisi JNE Telukdalam yaitu kesalahan mengentri data dan
pencurian barang. Maka tindakan yang perlu dilakukan untuk merespon ke-2
(dua) risiko ini adalah menerima karena risiko ini tergolong kecil. Alasannya,
financial bagi pihak JNE Telukdalam. Atau cara di perlukan dalam merespon
pada ke-2 (dua) risiko ini adalah melakukan pengendalian cukup pada internal
perusahaan. Supaya peluang dan dampak risiko ini, tidak merugikan pihak JNE
Telukdalam. Namun dari ke-2 (dua) risiko tersebut score risk terbesar pada level
ini yaitu risiko penumpukkan barang dengan score risk 4. Untuk itu, risiko ini
kebakran gedung.
JNE Telukdalam yaitu risiko penumpukkan barang dengan score risk7 (tujuh).
Maka cara yang perlu dilakukan untuk merespon risiko ini yaitu dengan menerima
dan melakukan pengendalian yang secukupnya karena peristiwa risiko ini tidak
54
alasannyakejadiannya sangat jarang terjadi sehingga dampak potensi kejadiannya
e. Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko merupakan sesuatu tindakan dalam memprioritaskan
diatas, maka hasil pengendalian pada penelitian yaitu disarankan kepada pihak
JNE Telukdalam agar pengendalian dilakukan pada level high dan moderate.
Telukdalam diklasifikasikan berada di ke-2 (dua) level ini, maka dampak yang
adalah peritiwa risiko yang paling utama untuk dikendalikan. Pengendalian risiko
Tabel 4.5
Aktifitas Pengendalian
N
Level
o
Risiko Pengendalian Risiko
Menyediakan pelatihan kerja,Melakukan
7 Kecelakaan kerja pemeliharaan pada mesin dan peralatan,
Memberikan shif kerja pada kurir
Level Memberikan diskon kepada pelanggan
High yang mengirim barang dengan jumlah
9
Biaya pengiriman mahal banyak, Menyesuaikan biaya pengiriman
berdasarkan lokasi, berat, mudah rusak
atau berisiko tinggi.
Menyusun barang sesuai ukuran dan jenis
2
Kerusakan barang pelanggan barang, Memberikan petunjuk pada
barang berupa symbol.
Level 3 Menyediakan tabung apar, Tidak
Kebakaran gedung
Mode menyalakan api sembarang
rat Memastikan alamat yang dituju dengan
5 Kesalahan pengiriman benar, Melakukan pengecekan secara
barang berkala sebelum barang dikirim kealamat
yang dituju
55
Menambah jumlah kurir dan alat
6 Keterlambatan pengiriman
transportasi darat, Pilih jasa kurir yang
barang
memiliki integritas dan sudah terkenal
Buat pelanggan merasa didengar seperti
10 Kurangnya pelayanan dan mendengarkan keluhan pelanggan,
kepuasan pelanggan Memberikan diskon, Menjaga kesabaran
dan kesopanan kepada pelanggan
Sumber: olahan penelitian 2019
dapat melakukan intraksi atau tukar informasi mengenai hasil atau masalah-
masalah perusahaan. Pada penelitian ini tahap informasi dan komunikasi yang
pihak JNE Telukdalam pada penelitian ini, maka disaran kepada pimpinan untuk
risiko-risiko (kerugian-kerugian) yang terjadi saat ini dan dimasa akan datang
perusahaan.
komunikasi dan informasi maka tahap akhir yang perlu dilaksanakan oleh pihak
tahap yang dilakukan dengan cara melakukan pengawasan kepada seluruh lini
56
penelitian ini yaitu pimpinan cabang expedisi JNE Telukdalam disarankan untuk
untuk mendeskripsikan hasil pekerjaan dengan mencatat jumlah hari kerja, biaya
pelaksanaan kerja, target, peralatan rusak, jumlah barang titipan (seperti jumlah
meneliti di kantor JNE Telukdalam pada tahun 2018 dengan menganalisis risiko
penyebab sedangkan Suharto meneliti di PT. Telkom pada tahun 2008 sedangkan
penyebab.
57
Telukdalam pada tahun 2018 dengan identifikasi sumber risiko 1 dan 10 penyebab
Telukdalam pada tahun 2018 dengan identifikasi sumber risiko 1 dan 10 penyebab
Nugroho meneliti di PT. Luas Nusantara pada tahun 2013 dengan identifikasi
risiko 14 aspek.
Telukdalam pada tahun 2018 dengan identifikasi sumber risiko 1 dan 10 penyebab
58
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada JNE Telukdalam, peneliti memperoleh
2. Berdasarkan hasil penilaian risiko pada penelitian ini, maka score terbesar
yaitu risiko biaya pengiriman mahal dengan score riks13.9 dan risiko
59
kepuasan pelangganscore riks 10.1, kerusakan barang pelangganscore riks 9.8,
level risiko pada penelitian ini yaitu high, moderate, low dan very low. Dimana
bahaya dan ancamannya bagi perusahaan. Pada level high dan moderate
risiko kepada pihak lain. Pada level low risiko, tindakan yang dilakukan
pada level very low, tindakan yang dilakukan adalah menerima risiko dengan
level yaitu high dan moderate. Pada level high yaitu biaya pengiriman mahal
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, maka penulis
terjadi saat ini maupun dimasa akan datang, membantu meningkatkan nilai
60
perusahaan, meningkatkan budaya sadar risiko seperti merespon serta
mengedalikan risiko dan dapat membantu mengukur atau menentukan nilai risiko
metode ERM dalam mengelolah risiko yang terjadi saat ini dan dimasa akan
datang.
61
DAFTAR PUSTAKA
Hery. 2015. Manajemen Risiko Bisnis Enterprise Risk Managemen. PT. Grasindo.
IKAPI. Jakarta.
Universitas Gajah Mada. 2012. Manajemen Risiko LPSE. Yogyakarta: CPPR Mep
UGM-Kemitraan.
Lampiran 1
KISI-KISI KUESIONER
3 Kebakaran gedung
4 Pencurian barang
7 Kecelakaan Kerja
8 Penumpukan barang
KUESIONER PENELITIAN
peristiwa risiko operasional yang di tinjau dari “Risiko SDM” yang di Expedisi
JNE Telukdalam.
pernyataan dikolom yang sudah tersedia. Agar dijawab sesuai dengan keadaan
Nama : …………………………
Umur : ……………Tahun
Agama : …………………………
Alamat : …………………………
sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya. Maka perlu adanya panduan cara
kecilnya peluang dan dampak terjadinya risiko. Adapun skala pengukurun risiko
kepuasan pelanggan
Daftar pertanyaan/pernyataan kuesioner risiko operasional di JNE
Telukdalam:
1.1. Peluang risiko kesalahan mengentri data pada Cabang Expedisi JNE
Telukdalam!
a. SJ c. M e. SS
b. J d. S
1.2. Dampak risiko kesalahan mengentri data pada Cabang Expedisi JNE
Telukdalam!
a. SK c. M e. SB
b. K d. B
2.1. Peluang terjadi risiko kerusakan barang pelanggan pada Cabang Expedisi
JNE Telukdalam!
a. SJ c. M e. SS
b. J d. S
2.2. Dampak terjadi risiko kerusakan barang pelanggan pada Cabang Expedisi
JNE Telukdalam!
a. SK c. M e. SB
b. K d. B
3.1. Peluang terjadin risiko kebakaran gedung pada Cabang Expedisi JNE
Telukdalam!
a. SJ c. M e. SS
b. J d. S
3.2. Dampak terjadi risiko kebakaran gedung pada Cabang Expedisi JNE
Telukdalam!
a. SK c. M e. SB
b. K d. B
Telukdalam!
a. SJ c. M e. SS
b. J d. S
Telukdalam!
a. SK c. M e. SB
b. K d. B
5.1. Peluang risiko Kesalahan pengiriman barang yang terjadi pada usaha/bisnis di
JNE Telukdalam.
a. SJ c. M e. SS
b. J d. S
5.2. Dampak risiko kesalahan Kesalahan pengiriman barang yang terjadi pada
a. SK c. M e. SB
b. K d. B
a. SJ c. M e. SS
b. J d. S
a. SK c. M e. SB
b. K d. B
Telukdalam!
a. SJ c. M e. SS
b. J d. S
Telukdalam!
a. SK c. M e. SB
b. K d. B
Telukdalam!
a. SJ c. M e. SS
b. J d. S
Telukdalam!
a. SK c. M e. SB
b. K d. B
9.1. Peluang terjadinya risiko biaya pengiriman mahal pada usaha/bisnis JNE
Telukdalam!
a. SJ c. M e. SS
b. J d. S
9.1. Dampak terjadinya risiko biaya pengiriman mahal pada usaha/bisnis JNE
Telukdalam!
a. SK c. M e. SB
b. K d. B
10.1. Peluang risiko kurangnya pelayanan dan kepuasan pelanggan yang terjadi
a. SJ c. M e. SS
b. J d. S
10.2. Dampak risiko kurangnya pelayanan dan kepuasan pelanggan yang terjadi
a. SK c. M e. SB
b. K d. B
Lampiran 3
Telukdalam
1 2 2 1 2 2 3 4 3 4 2
2 2 2 1 2 2 3 3 3 4 2
3 3 2 1 3 2 5 2 3 3 2
4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3
5 2 2 1 2 2 3 3 2 4 3
6 3 3 1 2 2 3 3 3 2 2
7 3 3 1 2 2 2 4 2 3 3
8 3 3 1 2 2 3 4 3 3 2
9 2 2 1 2 2 3 3 2 4 2
10 3 2 1 3 3 3 4 2 4 3
11 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2
12 2 4 1 2 2 4 3 3 4 3
13 3 3 1 2 2 4 3 2 3 2
14 3 2 1 3 3 3 4 2 4 2
Total Skor 36 34 14 31 31 43 46 34 48 33
Rata-Rata Skor 2.5 2.4 1.0 2.2 2.2 3.1 3.2 2.4 3.4 2.3
Telukdalam
1 4 5 4 2 4 3 4 3 3 4
2 5 3 5 5 3 2 5 3 4 3
3 2 5 5 3 5 4 3 4 4 4
4 3 4 5 2 4 3 5 3 3 4
5 3 4 4 4 3 5 4 3 5 4
6 3 3 4 3 5 3 4 2 4 4
7 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5
8 2 4 4 3 4 3 5 2 4 5
9 3 4 5 3 5 2 4 3 5 4
10 3 5 5 5 4 2 4 4 4 4
11 4 4 4 3 4 3 4 2 5 5
12 2 3 4 2 3 5 4 2 4 5
13 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5
14 3 4 4 4 5 3 5 3 5 5
Total Skor 45 57 61 47 59 47 59 41 58 61
Rata-Rata Skor 3.2 4.1 4.4 3.4 4.2 3.4 4.2 2.9 4.1 4.4