Anda di halaman 1dari 11

NOTA PEMBELAAN

PLEDOOI
Dalam Perkara Atas Nama :

I. IDENTITAS

Nama : Anak ABIDZAR YUSLIHAN alisa ABING bin MUH


YUSUF

Tempat Lahir : Jakarta

Umur/Tgl.Lahir : 16 tahun / 19 April 2002

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Nusa I RT.004/003 Kel. Kramat Jati Kec. Kramat Jati ,
Jakarta Timur
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar Kelas I SMK

II. DAKWAAN :

KESATU

Pasal 81 ayat (1) jo Pasal 76 D UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU
RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

KEDUA
Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76 E UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU
RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

OLEH:
TIM PENASIHAT HUKUM TERDAKWA
POS BANTUAN HUKUM JUSTITIA 1979
2018

1
I. PENDAHULUAN

Hakim Anak yang kami Muliakan.

Penuntut Umum Anak yang kami Hormati

Pertama-tama kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan rahmatnya sehingga kita semua masih dapat mengikuti jalannya
persidangan ini tanpa halangan suatu apapun serta dapat melalui tahap-tahap
persidangan ini dengan baik tanpa mengorbankan prinsip keadilan. Dalam kesempatan
ini, perkenankan kami selaki tim Penasihat Hukum Anak menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Majelis Hakim Anak yang telah memimpin proses
pemeriksaan perkara ini serta sebagai ungkapan rasa hormat kami atas terwujudnya
persidangan yang bebas (fair trial) serta tidak memihak (impartial), sehingga kita
semua dapat menatap perkara ini secara obyektif dan atas kesempatan yang diberikan
kepada kami untuk menyampaikan Nota Pembelaan/Pleidooi, demi kepentingan hukum
Anak. Salam hormat juga kami sampaikan kepada Penuntut Umum Anak yang begitu
gigih dan Panitera yang begitu sabar sebagai rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan
tugas dalam perkara ini.

Persidangan yang kami muliakan.

Bahwa, dihadapan kita telah duduk seorang anak laki-laki yang masih muda, penuh
harapan dan masih mempunyai masa depan yaitu bernama ABIDZAR YUSLIHAN alias
ABING bin MUH YUSUF dengan segala identitas yang melekat dalam dirinya, dimana
telah diajukan oleh Penuntut Umum Anak sebagai Terdakwa dan telah didakwa dalam
Dakwaan Kesatu Pasal 81 ayat (1) jo Pasal 76 D UU RI No. 35 tahun 2014 tentang
Perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Dakwaan
Kedua Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76 E UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas
UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Bahwa sebelum Penasihat Hukum Anak menguraikan lebih lanjut nota pembelaan
ini ada beberapa hal yang ingin Penasihat Hukum Anak ajukan yang seharusnya
menjadi perhatian kita semua dalam persidangan ini, demi terciptanya proses peradilan
yang fair dan impartial, yaitu:

1. Bahwa bagaimanapun Anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF
adalah seorang Anak. Bahwa anak menurut UU RI No. 35 tahun 2014 tentang
perubahan atas UU RI No.23 tahun 2002 Tentang perlindungan anak adalah
amanah dan karunia Tuhan yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat Harkat dan

2
martabat sebagai manusia seutuhnya. Dan anak adalah tunas, Potensi, dan generasi
muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan
mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa
dan Negara pada masa depan;
2. Bahwa dalam persidangan ini merupakan suatu yang harus diapresiasi oleh karena
dengan pengakuan tersebut persidangan berjalan dengan lancar sehingga oleh
karenanya Hakim Anak berkenan mempertimbangkan dengan kebijaksanaan dan
kearifan dalam memutus perkara ini;
3. Bahwa dalam pasal 7 UU RI No.11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak “Pada tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan perkara anak di
Pengadilan negeri wajib diupayakan Diversi”
Diversi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam hal tindak pidana
yang dilakukan:
a) Diancam dengan pidana penjara dibawah 7 (tujuh) tahun; dan
b) Bukan merupakan pengulangan tindak pidana.
4. Bahwa dalam pasal 96 UU RI No.11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak “Penyidik penuntut umum, dan Hakim yang dengan sengaja tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling
banyak Rp.200.000.000.000,00(dua ratus juta rupiah)’’.

Bahwa kita semua telah bersama-sama mengetahui segala sesuatu yang terungkap
di muka persidangan serta kami yakin kesemuanya itu telah pula dicatat secara
lengkap oleh Panitera dalam perkara ini, namun demikian, kami akan
menyampaikan hal-hal penting sebagai bagian dari fakta-fakta yang terungkap di
persidangan. Oleh karenanya Tim Penasihat Hukum Anak mohon agar semua pihak
menyimak dan mencermati dengan seksama nota pembelaan ini.

II. FAKTA PERSIDANGAN


Majelis Hakim Anak yang Mulia
Penuntut Umum Anak yang kami Hormati,
Dan Sidang yang kami Muliakan,
Sesuai dengan hasil pemeriksaan di muka persidangan, telah diperoleh fakta-
fakta sebagai berikut:

A. KETERANGAN SAKSI
1. Anak YASMIN ARUM DAMAYANTI (Anak Korban)
Memberikan keterangan didampingi oleh orangtua korban di depan
persidangan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
 Bahwa benar anak korban dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

3
 Bahwa anak korban mengenal dengan anak ABIDZAR YUSLIHAN alias
ABING bin MUH YUSUF;
 Bahwa anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF
menginap di rumah anak korban dengan posisi anak ABIDZAR
YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF berada di dalam kamar dan
anak korban tidur di depan televisI dan sekitar pukul 02.00 WIB, anak
ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF membangunkan
anak korban;
 Bahwa anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF
membuka celana anak korban dan menempelkan kemaluan anak
ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF ke anak korban
sambil digesek-gesekkan selama kurang lebih 2 (dua) menit dan
selanjutnya anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF
memakaikan celana anak korban dan mengatakan “jangan ngomong
siapa-siapa, nanti kalo ngomong dijewer kupingnya sampai panjang
biar kayak kelinci”.

Bahwa atas keterangan tersebut Anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin
MUH YUSUF membenarkan keterangan anak korban seluruhnya;

2. SAKSI NURHAYATUN binti SAHURI


Memberikan keterangan di bawah sumpah di depan persidangan yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:
 Bahwa saksi adalah ibu kandung dari anak korban;
 Bahwa saksi mengenal anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin
MUH YUSUF;
 Bahwa berdasarkan keterangan anak korban telah terjadi tindak
pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak ABIDZAR YUSLIHAN
alias ABING bin MUH YUSUF yang terjadi sekitar bulan Agustus 2017
sekitar pukul 02.00 WIB di Jl. Nusa I/12 RT.004/003 Kel. Kramat Jati
Kec. Kramat Jati Jakarta Timur dikarenakan saksi curiga melihat anak
korban yang kesakitan ketika buang air kecil;
 Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut sekitar bulan September
2017;
 Bahwa saksi membawa anak korban ke Puskesmas untuk memeriksa
kondisi anak korban;
 Bahwa saksi memberitahukan hal tersebut kepada saksi M. Pasikin
bin Kusen (ayah anak korban) dan orangtua anak ABIDZAR
YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF;

4
 Bahwa saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jakarta Timur
untuk ditindaklanjuti;

Bahwa atas keterangan tersebut, Anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin
MUH YUSUF membenarkan keterangan saksi seluruhnya.

3. SAKSI M. PASIKIN bin KUSEN


Memberikan keterangan di bawah sumpah di depan persidangan yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:
 Bahwa saksi adalah ayah kandung dari anak korban;
 Bahwa saksi mengenal anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin
MUH YUSUF;
 Bahwa berdasarkan keterangan anak korban telah terjadi tindak
pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak ABIDZAR YUSLIHAN
alias ABING bin MUH YUSUF yang terjadi sekitar bulan Agustus 2017
sekitar pukul 02.00 WIB di Jl. Nusa I/12 RT.004/003 Kel. Kramat Jati
Kec. Kramat Jati Jakarta Timur dikarenakan saksi curiga melihat anak
korban yang kesakitan ketika buang air kecil;
 Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut sekitar bulan September
2017 dari isteri saksi;
 Bahwa saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jakarta Timur
untuk ditindaklanjuti;

Anak membenarkan keterangan untuk seluruhnya.

B. SURAT
Berdasarkan Hasil Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I R.
Said Sukanto Nomor : R/334/VER-PPT-KSA/X/2017/Rumkit Bhay Tk. I
tanggal 31 Oktober 2016 yang dibuat dan ditandatangi oleh dr. MELISA telah
melakukan pemeriksaan terhadap:
Nama : YASMIN ARUM DAMAYANTI
Tempat/tgl lahir : Jakarta, 24 Juli 2009
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia

Dengan kesimpulan:
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang perempuan yang berusia
delapan tahun. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan. Pada pemeriksaan
dokter spesialis kandungan dan kebidanan didapatkan robekan baru tidak

5
sampai dasar akibat kekerasan tumpul. Pada pemeriksaan psikologi
didapatkan kecemasan.

C. BARANG BUKTI
Dalam Pasal 39 ayat (1) KUHAP disebutkan mengenai apa-apa saja yang dapat
disita, yaitu:
a) benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian
diduga diperoleh dari tindakan pidana atau sebagai hasil dari tindak
pidana;
b) benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak
pidana atau untuk mempersiapkannya;
c) benda yang digunakan untuk menghalang-halangi penyelidikan tindak
pidana;benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak
pidana;
d) benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana
yang dilakukan,

Barang bukti yang diajukan di persidangan berupa :

 1 (satu) buah baju terusan bergaris berbahan kaos lengan panjang


berwarna putih abu-abu,
 1 (satu) bah celana pendek berbahan kaos berwarna merah;
 1 (satu) buah celana dalam berwarna krem;

D. PETUNJUK

Bahwa dengan ketentuan pasal 188 (2) KUHAP berbunyi , petunjuksebagaimana


dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diperoleh dari:
1. Keterangan Saksi;
2. Saksi;
3. Keterangan terdakwa.

Bahwa penuntut umum anak sangat tidak mempunyai dasar dan


kewenangan dengan mengemukakan petunjuk sebagai alat bukti, oleh karena
hukum acara pidana menentukan bahwa penilaian atas suatu petunjuk
sebagai alat bukti hanya dilakukan oleh Hakim.

Sebagaimana ditentukan dalam pasal 188 ayat (3) yang berbunyi : “Penilaian
atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan tertentu
dilakukan oleh Hakimdengan Arif lagi bijaksana setelah ia mengadakan

6
pemeriksaan dengan penuh kecermatan dan keseksamaan berdasarkan hati
nuraninya “.

E. KETERANGAN ANAK :
Pasal 1 angka 2 UU RI No.11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak “ Anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang berkonflik
dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak yang menjadi
saksi tindak pidana”.
Bahwa Anak ABIDZAR YUSLIHAN alisa ABING bin MUH YUSUF di persidangan
menerangkan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
 Bahwa anak merupakan pelajar SMK Kelas I di SMK WIjaya Kesuma;
 Bahwa anak sering menginap di rumah anak korban, dan mengenal
semua anggota keluarga anak korban;
 Bahwa anak pada tanggal 17 September 2017 sekitar pukul 02.00 WIB
anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF membuka celana
anak korban dan menempelkan kemaluan anak ABIDZAR YUSLIHAN alias
ABING bin MUH YUSUF ke anak korban sambil digesek-gesekkan selama
kurang lebih 2 (dua) menit dan selanjutnya anak ABIDZAR YUSLIHAN
alias ABING bin MUH YUSUF memakaikan celana anak korban dan
mengatakan “jangan ngomong siapa-siapa, nanti kalo ngomong dijewer
kupingnya sampai panjang biar kayak kelinci”.
 Bahwa anak telah melakukan perbuatan pencabulan tersebut sebanyak 3
(tiga) kali;
 Bahwa anak melakukan perbuatan cabul tersebut karena sering
menonton film dewasa;
 Bahwa anak menyesali perbuatannya;

III. PEMBAHASAN YURIDIS

Majelis Hakim yang kami Muliyakan


Penuntut Umum yang kami Hormati.

Dengan selesainya kami menguraikan fakta-fakta hukum yang terungkap di


muka persidangan maka kami akan membahas tentang hukumnya, dalam
hubungannya dengan surat dakwaan dan surat tuntutan yang telah disampaikan
oleh saudara Penuntut Umum.

7
Bahwa surat dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum adalah berbentuk
kumulatif, yakni penuntut umum dalam perkara ini mendakwa Anak ABIDZAR
YUSLIHAN alisa ABING bin MUH YUSUF dengan Dakwaan Kesatu Pasal 81 ayat (1)
jo Pasal 76 D UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No. 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak dan Dakwaan Kedua Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76
E UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak dan belum 18(delapan belas) tahun maka secara hemat kami
selaku tim Penasihat Hukum Anak haruslah memakai UU RI No.35 tahun 2014
Tentang Perubahan Atas UU RI No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan
UU RI No.11 tahun 2012 tentang system peradilan pidana anak yang mendepankan
pendekatan Diversi dan restorative justice pada anak.

Dakwaan Kesatu : Melanggar Pasal 81 ayat (1) jo Pasal 76 D


UU RI No. 35 tahun 2014 tentang
Perubahan Atas UU RI No. 23 tahun 2002
tentang Perlindungan Anak.

Unsur-unsur hukumnya adalah:


1. Barang Siapa;
2. Dengan sengaja;
3. Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksan anak melakukan
persetubuhan dengannya atau orang lain.

Tentang unsur hukum ke-1 : Barang siapa


Bahwa yang dimaksud dengan “Barang siapa” menunjuk siapa saja sebagai
subyek hukum pendukung hak dan kewajiban yang dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum dengan tidak dikecualikan oleh Perundang-undangan yang berlaku.
Bahwa dalam perkara ini yang diajukan Anak adalah ABIDZAR YUSLIHAN alisa
ABING bin MUH YUSUF yang setelah diperiksa dalam persidangan, ternyata Anak
ABIDZAR YUSLIHAN alisa ABING bin MUH YUSUF telah membenarkan segala
identitasnya sebagaimana termuat dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum Anak dan
juga terbukti sehat akal pikirannya dengan mampu menjawab semua pertanyaan
yang diajukan Hakim Anak yang Mulia, Penuntut Umum Anak, maupun Penasihat
Hukum Anak dengan baik. Oleh karenanya unsur hukum ke-1 ini telah terpenuhi.
Bahwa dalam kualifikasi tindak pidana meskipun undang-undang merumuskan
terlebih dahulu tentang frasa “yang dengan sengaja” akan tetapi kualifikasi tindak
pidananya harus terlebih dahulu dibuktikan baru kemudian “tanpa hak atau melawan

8
hukum” dan dengan demikian tentang unsur hukum ke-3 harus diuraikan terlebih
dahulu.

Tentang Unsur ke-3 : “Melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau


membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya atau
orang lain”.

Bahwa yang dimaksud dengan melakukan tipu muslihat menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) adalah perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong,
palsu) dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali atau mencari untung, kecoh,
siasat.

Bahwa yang dimaksud dengan serangkaian kebohongan menurut KBBI (Kamus


Besar Bahasa Indonesia) adalah perbuatannya tidak sesuai dengan hal (keadaan dan
sebagainya) yang sebenarnya.

Bahwa yang dimaksud dengan Membujuk menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) yaitu menggunakan kata-kata manis dengan maksud hendak memikat hati,
menipu dan sebagainya.

Menurut R. Soesilo, S.H. perbuatan cabul adalah perbuatan yang melanggar rasa
kesusilaan, atau perbuatan lain yang keji, dan semuanya dalam lingkungan nafsu birahi
kelamin. Misalnya cium-ciuman, meraba-raba anggota kemaluan, meraba-raba buah
dada dan sebagainya.

Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan adalah pada hari


Bahwa anak pada tanggal 17 September 2017 sekitar pukul 02.00 WIB anak ABIDZAR
YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF membuka celana anak korban dan
menempelkan kemaluan anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF ke
anak korban sambil digesek-gesekkan selama kurang lebih 2 (dua) menit dan
selanjutnya anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF memakaikan celana
anak korban dan mengatakan “jangan ngomong siapa-siapa, nanti kalo ngomong dijewer
kupingnya sampai panjang biar kayak kelinci”.

Jadi, berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas dan ditopang dengan alat bukti
yang saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya maka dapat disimpulkan
bahwa anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF melakukan perbuatan
cabul. Oleh karena itu unsur ke-3 ini terpenuhi.

9
IV. KESIMPULAN

Hakim Anak yang terhormat


Penuntut Umum Anak yang kami hormati,

Sebelum Hakim Anak yang terhormat memutus perkara ini, kami Tim penasihat
hukum Anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF, mohon
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1) Sesuai dengan Pasal 69 ayat (1)UU RI No.11 tahun 2012 Tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak mengenai PIDANA dan TINDAKAN yaitu Anak
hanya dapat dijatuhi pidana atau dikenai tindakan berdasarkan ketentuan
dalam Undang-Undang ini.
2) Sesuai dengan pasal 70 UU RI No.11 tahun 2012 Tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak yaitu “ Ringannya perbuatan, keadaan pribadi anak,
atau keadaan pada waktu dilakukan perbuatan atau yang terjadi kemudian
dapat dijadikan dasar pertimbangan Hakim untuk tidak menjatuhkan pidana
atau mengenakan tindakan dengan pertimbangkan segi keadilan dan
kemanusiaan”.
3) Sesuai dengan dengan pasal 82 UU RI No.11 tahun 2012 Tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak Tindakan yang dapat dikenakan kepada Anak
diantaranya Pengembalian kepada orang tua/wali.

Oleh karena itu tim penasihat hukum anak memohon juga kiranya agar
hakim yang terhormat mempertimbangkan juga hal-hal sebagai berikut:

1. Anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF masih muda dan
merupakan Generasi penerus bangsa;
2. Anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF masih mau
melanjutkan pendidikannya;
3. Anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF belum pernah
dihukum sebelumnya;
4. Anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF berlaku sopan dan
tidak berbelit-belit dalam memberikan keterangan;

Oleh karena itu Kami selaku Tim Penasihat Hukum Anak mohon kepada Hakim
Anak yang terhormat untuk memutus perkara Anak ini dengan sebagai berikut :

1. Menyatakan Anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF terbukti
secara sah dan meyakinkan melanggar Dakwaan Kesatu Pasal 81 ayat (1) jo
Pasal 76 D UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No. 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak;
10
2. Menghukum Anak ABIDZAR YUSLIHAN alias ABING bin MUH YUSUF dengan
hukuman yang seringan-ringannya dan menjalani hukuman di Panti Sosial
Marsudi Putra Handayani Cipayung;

Atau;

Apabila Hakim Anak berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono). Demikian kami sampaikan Nota Pembelaan/ Pleidooi ini atas surat tuntutan
Penuntut Umum Anak, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan selalu
membimbing dan menyertai kita semua.

Jakarta, 5 Juli 2018


Hormat Kami
POS BANTUAN HUKUM (POSBAKUM) JUSTITIA 19

Ruth Yenny Febrianty,S.H. Candra Niko Togatorop. S.H. Andre Kristian, S.H.

Rudy Pranata Siahaan, S.H.

11

Anda mungkin juga menyukai