Anda di halaman 1dari 39

SKENARIO PRAKTIK PERADILAN TATA USAHA NEGARA

KELAS D
KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH :
1. Ario Ranai Setiawan (E1A018011)
2. Ferara Auliya Noor Arifa (E1A018299)
3. Erika Algas Izuandira (E1A018302)
4. Suci Mulia Agita (E1A018303)
5. Muhammad Alifio Asmara Putra (E1A018316)
6. Alya Qonita Maulidia (E1A018320)
7. Aulia Zaydan (E1A018329)
8. Mochamad Fachri El-Farizi (E1A018336)
9. Hasri Nabilla Sari (E1A018356)
10. Wienanti Ullya Hanikaff (E1A018364)
11. Edwin Stefanus Malau (E1A018365)
12. Yasinta Setiawati (E1A018368)
SIDANG 1
PEMBACAAN SURAT GUGATAN

Panitera : (Membacakan Grand Story)


Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
untuk berdiri.
Hakim Ketua : Silakan duduk.
(Setelah Hakim Ketua duduk, Hakim Ketua Sidang
menanyakan kesiapan kepada Hakim Anggota I dan
Hakim Anggota II).
Sebelumnya majelis hakim ingatkan kepada seluruh
peserta sidang untuk menjaga ketertiban, ketenangan, dan
tidak menggangu jalannya persidangan, dan dimohon
untuk menonaktifkan segala bentuk alat komunikasi.
Sebelum persidangan ini dimulai ada baiknya kita berdoa
menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing, agar
persidangan ini berjalan dengan lancar, dan memperolah
putusan yang seadil-adilnya.
Berdoa dipersilakan.
Selesai.
Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang yang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata
Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
65/G/2020/PTUN.SMG antara Sugeng Rahayu sebagai
penggugat melawan Kepala Desa Balekembangan, pada
hari Kamis, 5 November 2020 dibuka dan dinyatakan
terbuka untuk umum. (Ketuk palu 3x)
Kepada para pihak silakan memasuki ruang sidang. 
Silakan duduk.
Apakah pada persidangan ini pihak Penggugat dan
Tergugat bertindak sendiri atau diwakili kuasa hukum?
KHP 1 : Dalam perkara ini, Penggugat telah memberikan kuasa
hukumnya kepada kami untuk mewakili Penggugat
didalam persidangan ini hakim majelis.
Hakim Ketua : Bagaimana Tergugat?
KHT 1 : Dalam perkara ini Tergugat telah memberikan kuasa
hukumnya kepada kami untuk mewakili Tergugat didalam
Persidangan ini hakim majelis.
Hakim Ketua : Baiklah, kepada Kuasa Hukum Penggugat maupun
Tergugat, silakan saudara maju untuk menunjukan surat
kuasa khusus dan surat ijin beracara saudara.
Silakan.
Sebelum persidangan ini dimulai Majelis hakim akan
menanyakan identitas saudara terlebih dahulu.
Nama?
KHP 1 : Ario Ranai Setiawan, S.H., M.H.
Hakim Ketua : Alamat?
KHP I : Jl. Lamper Tengah III Mp. 601 A Kota Semarang.
Hakim Ketua : Nama?
KHP 2 : Erika Algas, S.H.
Hakim Ketua : Alamat?
KHP 2 : Jl. Lamper Tengah III Mp. 601 A Kota Semarang.
Hakim Ketua : Nama?
KHT 1 : Aulia Zaydan, S.H., M.H.
Hakim Ketua : Alamat?
KHT 1 : Jalan Tumenggung Kertonegoro, Mirombo Permai B No.
35 RT 001 RW 006 Kelurahan Rojoimo, Kecamatan
Wonosobo, Kabupaten Wonosobo.
Hakim Ketua : Nama?
KHT 2 : Suci Mulia, S.H.
Hakim Ketua : Alamat?
KHT 2 : Jalan Tumenggung Kertonegoro, Mirombo Permai B No.
35 RT 001 RW 006 Kelurahan Rojoimo, Kecamatan
Wonosobo, Kabupaten Wonosobo.
Hakim Ketua : Baiklah, karena identitas penggugat maupun tergugat
sudah diperiksa maka, agenda persidangan hari ini
dilanjut dengan pembacaan surat gugatan.
Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat sudah menerima
salinanya?
KHT 1 : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, Berdasarkan ketentuan Pasal 74 ayat (1) UU No.5
Tahun 1986 Jo. UU No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, yang menyebutkan bahwa
kewenangan membacakan surat gugatan dan surat yang
memuat jawabannya ada pada Hakim Ketua Sidang.
Namun pada kali ini Hakim memerintahkan kepada Kuasa
Hukum Tergugat untuk membacakan gugatannya.
Kuasa Hukum Penggugat silakan dibacakan, dan kepada
Kuasa Hukum Tergugat harap diperhatikan dan di
dengarkan baik-baik.
(PEMBACAAN SURAT GUGATAN)
Kuasa Hukum Penggugat apakah ada yang ingin saudara
jelaskan?
KHP 1 : Tidak ada yang mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, apakah sudah
mengerti dengan isi gugatannya?
KHT 1 : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan Jawaban Gugatan?
KHT 1 : Benar yang mulia, Namun kami membutuhkan waktu satu
minggu untuk menyusunya.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, Apakah keberatan
dengan waktu satu minggu yang diminta oleh Kuasa
Hukum Tergugat?
KHP 2 : Kami tidak keberatan yang mulia.
Hakim Ketua : Panitera satu minggu dari sekarang tanggal berapa?
Panitera : Kamis, 12 November 2020
Hakim Ketua : Baiklah, Karena Kuasa Hukum Tergugat meminta waktu
satu minggu untuk menyusun Jawaban Gugatan, maka
sidang akan dilanjutkan pada Kamis, 12 November 2020
dengan agenda sidang pembacaan jawaban gugatan.
Sebelum Sidang ini ditutup, apakah masih ada yang ingin
di sampaikan?
KHP 2 : Tidak ada yang mulia.
KHT 2 : Dari kami tidak ada yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, karena sudah tidak ada yang ingin disampaikan,
Majelis Hakim ingatkan kepada Kuasa Hukum Penggugat
maupun Tergugat untuk hadir pada sidang selanjutnya.
SIDANG DITUNDA DAN DITUTUP. (Ketuk Palu 1x).
SIDANG 2
PEMBACAAN JAWABAN GUGATAN
Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
untuk berdiri.
Hakim Ketua : Silakan duduk.
(Hakim Ketua sidang menanyakan kesiapan kepada
Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II).
Sidang lanjutan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa
Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
65/G/2020/PTUN.SMG antara Sugeng Rahayu sebagai
penggugat melawan Kepala Desa Balekembang, pada hari
Kamis, 12 November 2020 dibuka dan dinyatakan terbuka
untuk umum. (Ketuk palu 3x).
Baiklah, agenda persidangan hari ini dilanjut dengan
pembacaan jawaban gugatan.
Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, apakah sudah siap
dengan jawaban gugatannya?
KHT 1 : Sudah Yang Mulia
Hakim Ketua : Silakan saudara maju untuk menyerahkan salinanya
kepada Majelis Hakim dan Kuasa Hukum Penggugat.
Baiklah, Berdasarkan ketentuan Pasal 74 ayat (1) UU No.5
Tahun 1986 Jo. UU No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, yang menyebutkan bahwa
kewenangan membacakan surat gugatan dan surat yang
memuat jawabannya ada pada Hakim Ketua Sidang.
Namun pada kali ini Hakim memerintahkan kepada Kuasa
Hukum Tergugat untuk membacakan jawaban
gugatannya.
Kuasa Hukum Tergugat silakan dibacakan, dan kepada
Kuasa Hukum Penggugat harap di perhatikan dan di
dengarkan baik-baik.
(PEMBACAAN JAWABAN GUGATAN)
Kuasa Hukum Tergugat apakah ada yang ingin saudara
jelaskan?
KHT 1 : Tidak ada Yang Mulia
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah sudah
mengerti dengan isi jawaban gugatannya?
KHP 1 : Sudah Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan Replik?
KHP 1 : Benar Yang Mulia, Namun kami membutuhkan waktu
satu minggu untuk menyusunnya.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, Apakah keberatan
dengan waktu satu minggu yang diminta oleh Kuasa
Hukum Penggugat?
KHP 1 : Kami tidak keberatan Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera satu minggu dari sekarang tanggal berapa?
Panitera : Kamis, 19 November 2020 Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, Karena Kuasa Hukum Penggugat meminta waktu
satu minggu untuk menyusun Replik, maka sidang akan
dilanjutkan pada Kamis, 19 November 2020 dengan
agenda sidang pembacaan Replik oleh Kuasa Hukum
Penggugat.
Sebelum Sidang ini ditutup, apakah masih ada yang ingin
di sampaikan?
KHP 2 : Tidak ada Yang Mulia.
KHT 2 : Dari kami tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, karena sudah tidak ada yang ingin disampaikan,
Majelis Hakim ingatkan kepada Kuasa Hukum Penggugat
maupun Tergugat untuk hadir pada sidang selanjutnya.
SIDANG DITUNDA DAN DITUTUP. (Ketuk Palu 1x).

SIDANG 3
PEMBACAAN REPLIK

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


untuk berdiri.
Hakim Ketua : Silakan duduk.
(Hakim Ketua sidang menanyakan kesiapan kepada
Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II)
Sidang lanjutan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa
Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
65/G/2020/PTUN.SMG antara Sugeng Rahayu sebagai
penggugat melawan Kepala Desa Balekembangan, pada
hari Kamis, 19 November 2020 dibuka dan dinyatakan
terbuka untuk umum. (Ketuk palu 3x).
Baiklah, agenda persidangan hari ini adalah pembacaan
Replik oleh Kuasa Hukum Penggugat.
Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah sudah siap
dengan Repliknya?
KHP 1 : Sudah Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silakan saudara maju untuk menyerahkan salinanya
kepada Majelis Hakim dan Kuasa Hukum Penggugat
Kuasa Hukum Penggugat silakan dibacakan, dan kepada
Kuasa Hukum Penggugat harap di perhatikan dan di
dengarkan baik-baik.
(PEMBACAAN REPLIK)
Kuasa Hukum Penggugat apakah ada yang ingin saudara
jelaskan?
KHT 1 : Tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, apakah sudah
mengerti dengan isi Repliknya?
KHP 2 : Sudah Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, Berdasarkan ketentuan Pasal 75 ayat (2) UU No.5
Tahun 1986 Jo. UU No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, yang menyebutkan bahwa Tergugat
dapat mengubah alasan yang mendasari jawabnnya hanya
sampai dengan Duplik, Oleh karena itu, Bagaimana Kuasa
Hukum Tergugat, apakah saudara akan mengajukan
Duplik?
KHT 2 : Benar Yang Mulia, Namun kami membutuhkan waktu
satu minggu untuk menyusunya.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Pengguat, Apakah keberatan
dengan waktu satu minggu yang diminta oleh Kuasa
Hukum Tergugat?
KHP 2 : Kami tidak keberatan Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera satu minggu dari sekarang tanggal berapa?
Panitera : Kamis, 26 November 2020 Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, Karena Kuasa Hukum Tergugat meminta waktu
satu minggu untuk menyusun Duplik, maka sidang akan
dilanjutkan pada Kamis, 26 November 2020 dengan
agenda sidang pembacaan Duplik oleh Kuasa Hukum
Tergugat.
Sebelum Sidang ini ditutup, apakah masih ada yang ingin
di sampaikan?
KHP 1 : Tidak ada Yang Mulia.
KHT 1 : Dari kami tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, karena sudah tidak ada yang ingin disampaikan,
Majelis Hakim ingatkan kepada Kuasa Hukum Penggugat
maupun Tergugat untuk hadir pada sidang selanjutnya.
SIDANG DITUNDA DAN DITUTUP. (Ketuk Palu 1x).
SIDANG 4
PEMBACAAN DUPLIK

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


untuk berdiri.
Hakim Ketua : Silakan duduk.
(Hakim Ketua sidang menanyakan kesiapan kepada
Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II)
Sidang lanjutan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa
Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
65/G/2020/PTUN.SMG antara Sugeng Rahayu sebagai
penggugat melawan Kepala Desa Balekembangan, pada
hari Kamis, 26 November 2020 dibuka dan dinyatakan
terbuka untuk umum. (Ketuk palu 3x).
Baiklah, agenda persidangan hari ini adalah pembacaan
Duplik oleh Kuasa Hukum Tergugat.
Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, apakah sudah siap
dengan Dupliknya?
KHT 2 : Sudah Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silakan sudara maju untuk menyerahkan salinanya
kepada Majelis Hakim dan Kuasa Hukum Penggugat.
Kuasa Hukum Tergugat silakan dibacakan, dan kepada
Kuasa Hukum Penggugat harap di perhatikan dan di
dengarkan baik-baik.
(PEMBACAAN DUPLIK)
Kuasa Hukum Tergugat apakah ada yang ingin saudara
jelaskan?
KHT 2 : Tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah sudah
mengerti dengan isi Dupliknya?
KHP 2 : Sudah Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, Karena agenda penyampaian Duplik telah selesai
maka acara persidangan akan dilanjutkan dengan acara
pembuktian. Setelah mempelajari Gugatan, Jawaban
Gugatan, Replik, dan Duplik, serta tentang segala fakta-
fakta hukum yang terjadi dalam persidangan ini, Majelis
Hakim berpendapat ada satu hal yang harus dibuktikan,
yaitu : Apakah KTUN yang menjadi objek sengketa yang
dikeluarkan oleh tergugat bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan AUPB?
Berdasarkan hal tersebut, Majelis Hakim memerinthakna
kepada Kuasa Hukum Penggugat maupun Tergugat untuk
menyiapkan alat bukti sesuai ketentuan Pasal 100 ayat (1)
UU No.5 Tahun 1986 Jo. UU No. 9 Tahun 2004 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara.
(Majelis Hakim bermusyawarah untuk menentukan
waktu).
Bagaimana Kuasa Hukum Pengguat, Apakah satu minggu
cukup untuk menyiapkan alat bukti?
KHP 2 : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, apakah cukup?
KHT 1 : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera satu minggu dari sekarang tanggal berapa?
Panitera : Kamis, 3 Desember 2020 Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, untuk memberikan kesempatan pada para pihak
untuk menyiapkan alat buktinya, maka sidang akan
dilanjutkan pada Kamis, 3 Desember 2020 dengan agenda
sidang Pembuktian.
Sebelum Sidang ini ditutup, apakah masih ada yang ingin
di sampaikan?
KHP 1 : Tidak ada Yang Mulia.
KHT 1 : Dari kami cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, karena sudah tidak ada yang ingin disampaikan,
Majelis Hakim ingatkan kepada Kuasa Hukum Penggugat
maupun Tergugat untuk hadir pada sidang selanjutnya.
SIDANG DITUNDA DAN DITUTUP. (Ketuk Palu 1x).
SIDANG 5
PEMBUKTIAN

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri. 
(Setelah Majelis Hakim duduk, Hakim Ketua Sidang
menganggukkan kepala kepada Hakim Anggota I dan
Hakim Anggota II). 
Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa
Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan
acara Pemeriksaan biasa dengan Nomor register perkara
62/G/2020/PTUN.Smg antara Sugeng Rahayu
sebagai Penggugat melawan Kepala Desa Balekambang
sebagai Tergugat pada hari ini Kamis tanggal 03 Desember
2020 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.  (Ketuk
palu 3x).
Sesuai dengan berita acara persidangan yang lalu maka
acara persidangan hari ini adalah pembuktian, Kuasa
Hukum Penggugat apakah sudah siap dengan alat bukti
saudara?
KHP 1 : Siap Yang Mulia, kami akan mengajukan bukti tertulis
yaitu P-1 s/d P-23 berupacfoto copy dan telah bermaterai
cukup serta 2 orang saksi yaitu Edwin Stefanus Malau, S.
IP. dan Prof. Dr. Alifio Asmara S.H., M.H. yang
mempunyai relevansi terhadap perkara ini.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat silahkan Saudara maju untuk
menyerahkan alat bukti surat Saudara kepada Majelis
Hakim.
Kepada Kuasa Hukum Tergugat silahkan Saudara maju
untuk ikut memeriksa.
(Kuasa Hukum Penggugat maju menyerahkan salinan alat
bukti surat kepada Hakim Ketua dengan membawa
aslinya. Kuasa Hukum Tergugat maju untuk ikut
memeriksa. Hakim Ketua menanyakan mana alat bukti
surat yang asli dan mana yang salinan).
Bagaimana dengan Kuasa Hukum Tergugat apakah sudah
siap dengan alat bukti saudara?
KHT 1 : Siap Yang Mulia, kami akan mengajukan bukti tertulis
yaitu T-1 s/d T-21 berupa foto copy dan telah bermaterai
cukup serta 2 orang saksi, yaitu Wienanti Ullya A.Md dan
Fachri El-Farizi S.H yang mempunyai relevansi terhadap
sengketa ini.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat silahkan Saudara maju untuk
menyerahkan alat bukti surat Saudara kepada Majelis
Hakim.
Kepada Kuasa Hukum Penggugat silahkan Saudara maju
untuk ikut memeriksa.
(Kuasa Hukum Tergugat maju menyerahkan salinan alat
bukti surat kepada Hakim Ketua dengan membawa
aslinya. Kuasa Hukum Penggugat maju untuk ikut
memeriksa. Hakim Ketua menanyakan mana alat bukti
surat yang asli dan mana yang salinan).
Kepada Kuasa Hukum Penggugat apakah para saksi siap
dihadirkan pada persidangan hari ini?
KHP 1 : Siap Yang Mulia.
Hakim Ketua : Hadirkan saksi ke ruang sidang.
KHP 1 : Petugas hadirkan saksi dari pihak Sugeng Rahayu.
(Perhatian…! Sebaiknya saksi memberi keterangan satu
persatu).
(Petugas Menghadirkan Saksi dari Pihak Penggugat,
Edwin Stefanus Malau, S.IP. dan Saksi Ahli Prof. Dr. Alifio
Asmara, S.H., M.H ke ruang sidang dan saksi
dipersilahkan duduk).
Hakim Ketua : Baiklah yang pertama kali dimintai keterangan adalah
saksi Edwin Stefanus Malau, S.IP. terlebih dahulu lalu
akan dilanjutkan kepada Saksi Ahli Prof. Dr. Alifio
Asmara, S.H., M.H.
Kepada saudara saksi apakah Saudara bisa berbahasa
Indonesia?
S-1 P : Bisa Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah Saudara dalam keadaan sehat hari ini?
S-1 P : Sehat Yang Mulia.
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini?
S-1 P : Siap.
Hakim Ketua : Baiklah sebelumnya saya akan memeriksa identitas
saudara terlebih dahulu, Saudara Saksi nama lengkap
Saudara?
S-1 P : Edwin Stafanus Malau.
Hakim Ketua : Tempat, tanggal lahir?
S-1 P : Semarang, 20 Januari 1963.
Hakim Ketua : Umur?
S-1 P : 58 tahun.
Hakim Ketua : Jenis Kelamin?
S-1 P : Laki-laki.
Hakim Ketua : Kewarganegaraan?
S-1 P : Indonesia.
Hakim Ketua : Pekerjaan?
S-1 P : Pensiunan Kepala Desa Bu
Hakim Ketua : Agama?
S-1 P : Kristen Protestan.
Hakim Ketua : Alamat?
S-1 P : Jalan Soedirman No. 78, RT 05 RW 07, Kota Semarang,
Semarang Selatan.
Hakim Ketua : Apa Saudara kenal dengan para pihak?
S-1 P : Benar Yang Mulia, saya mengenal para pihak.
Hakim Ketua : Apakah ada hubungan darah?
S-1 P : Tidak Yang Mulia.
Hakim Ketua : Hubungan Semenda?
S-1 P : Tidak Yang Mulia.
Hakim Ketua : Hubungan pekerjaan?
S-1 P : Iya Yang Mulia, waktu Pak Sugeng menjadi Perangkat
Desa dan saya menjadi Kepala Desa Balekambang.
Hakim Ketua : Saudara Saksi silahkan Saudara maju untuk menunjukkan
tanda pengenal Saudara.
(Saksi 1 maju menunjukkan tanda pengenal kepada Hakim
Ketua).
Silahkan Saudara duduk kembali.
(Saksi 1 duduk kembali).
Baiklah selanjutnya kepada Saudara Saksi 2. Apakah
Saudara bisa berbahasa Indonesia?
S-A P : Bisa Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah Saudara dalam keadaan sehat hari ini?
S-A P : Sehat.
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini?
S-A P : Siap.
Hakim Ketua : Baiklah sebelumnya saya akan memeriksa identitas
Saudara Saksi Ahli terlebih dahulu. Saudara Saksi
Ahli nama lengkap Saudara?
S-A P : Prof. Dr. Alifio Asmara, S.H., M.H.
Hakim Ketua : Tempat, tanggal lahir?
S-A P : Purwokerto, 14 Mei 1956.
Hakim Ketua : Umur saudara?
S-A P : 65 tahun.
Hakim Ketua : Jenis Kelamin?
S-A P : Laku-laki.
Hakim Ketua : Kewarganegaraan.
S-A P : Indonesia.
Hakim Ketua : Pekerjaan.
S-A P : Saya sebagai dosen pengajar di Fakultas Hukum
Universitas Jenderal Soedirman, yang mengampu mata
kuliah Hukum Administrasi Negara, Hukum
Pemerintahan Daerah dan Hukum Acara Peradilan Tata
Usaha Negara.
Hakim Ketua : Agama?
S-A P : Islam.
Hakim Ketua : Alamat?
S-A P : Jl. Sekolah Teknik, Jatiwangun, No. 56 RT 01 RW 03,
Purwokerto Lor.
Hakim Ketua : Apa Saudara kenal dengan para pihak?
S-A P : Tidak yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah ada hubungan darah?
S-A P : Tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Hubungan Semenda?
S-A P : Tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Hubungan pekerjaan?
S-A P : Tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Saudara saksi Ahli silahkan Saudara maju untuk
menunjukkan tanda pengenal Saudara.
(Saksi Ahli maju menunjukkan tanda pengenal kepada
Hakim Ketua).
Silahkan Saudara duduk kembali.
(Saksi Ahli Penggugat duduk kembali).
Saudara para saksi, apakah bersedia untuk memberi
keterangan pada persidangan ini?
S-1 dan S-A P : Bersedia.
Hakim Ketua : Apakah siap untuk disumpah?
S-1 dan S-A P : Siap.
Hakim Ketua : Saudara para saksi silakan Saudara berdiri. 
Edwin Stefanus harap untuk membantu mengambil
sumpah.
Hakim Anggota II silahkan.
H A II : Baik Hakim Ketua.
(Rohaniawan menempatkan diri, Saksi sambil berdiri
mengikuti lafal sumpah yang dibacakan oleh Hakim
Anggota II)
Saudara Saksi I ikuti kata-kata saya.
“Demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya sebagai saksi,
akan menerangkan dengan sebenar-benarnya, tidak lain
dari yang sebenarnya.  Semoga Tuhan menolong saya”.
S-1 P : “Demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya sebagai saksi,
akan menerangkan dengan sebenar-benarnya, tidak lain
dari yang sebenarnya.  Semoga Tuhan menolong saya”.
H A II : Baik selanjutnya saudara Saksi Ahli ikuti kata-kata saya.
“Demi ALLAH saya bersumpah, bahwa saya sebagai saksi
akan memberikan keterangan yang benar-benarnya, tidak
lain daripada yang sebenarnya”.
S-A P : “Demi ALLAH saya bersumpah, bahwa saya sebagai saksi
akan memberikan keterangan yang benar-benarnya, tidak
lain daripada yang sebenarnya”.
Hakim Ketua : Kepada para saksi silakan duduk. 
Para saksi, tadi saudara telah disumpah maka saudara
harus memberikan keterangan yang benar, karena jika
tidak Saudara dapat dikenai sanksi pidana sesuai dengan
ketentuan pasal 242 ayat (1) KUHP karena memberikan
keterangan palsu dibawah sumpah dengan ancaman
pidana penjara paling lama 9 tahun. Apakah saudara
mengerti?
S-1 dan S-A P : Mengerti Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, yang akan diperiksa pertama kali adalah saksi
Edwin Stefanus Malau, S.IP. 
Kepada saksi ahli silahkan menunggu di luar.
(Petugas masuk dan membawa saksi keluar).
Saudara saksi, apa saudara mengerti kenapa Saudara
dihadirkan pada persidangan hari ini?
S-1 P : Mengerti Yang Mulia. Saya dihadirkan pada persidangan
hari ini diminta oleh Pak Sugeng untuk menjadi saksi
terkait dengan gugatan yang diajukan oleh Pak Sugeng.
Hakim Ketua : Dari mana saudara mengetahui adanya sengketa ini?
S-1 P : Saya tahu dari Pak Sugeng sendiri. 
Hakim Ketua : Sejak Kapan saudara tahu Penggugat diberhentikan?
S-1 P : Kira-kira bulan Juli akhir tahun 2020 setelah SK itu
dikeluarkan.
Hakim Ketua : Hakim Anggota I apakah ada pertanyaan?
HAI : Ada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan.
HAI : Terima kasih Hakim Ketua.
Di dalam wilayah Desa tersebut saudara menjabat sebagai
apa, sebelum Pensiun?
S-1 P : Sebelum pensiun saya menjabat sebagai Kepala Desa dari
tahun 2007 sampai tahun 2013.
HAI : Tadi saudara mengatakan, saudara mengenal dengan
Penggugat, sebatas apa saudara mengenal penggugat?
S-1 P : Hanya sebatas rekan kerja saja.
HAI : Bagaimana hubungan antara sesama Perangkat Desa di
Desa Balekambang?
S-1 P : Perangkat desa di Desa balekambang sangat kompak,
seperti contohnya setiap senin selalu rapat untuk evaluasi
baik pekerjaan yang sudah dikerjakan maupun yang
belum dikerjakan.
HAI : Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baiklah, kepada Hakim Anggota II apakah ada
pertanyaan?
H A II : Ada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan.
H A II : Terima kasih Hakim Ketua.
Kepada saudara saksi, bisa tolong dijelaskan agenda yang
terdapat didalam rapat yang dilaksanakan setiap hari
senin?
S-1 P : Pada rapat hari senin masing-masing perangkat desa
menyampaikan kegiatannya, termasuk Pak Sugeng sendiri.
H A II : Saudara saksi, apakah ada orang lain yang mempunyai
wewenang dalam menilai kinerja perangkat desa selain
saksi?
S-1 P : Tidak ada Yang Mulia, bahkan sekretaris desa pun tidak
mempunyai wewenang akan itu.
H A II : Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Berdasarkan pasal 90 ayat (1) pertanyaan kepada saksi
harus diajukan melalui Hakim Ketua, akan tetapi dalam
persidangan kali ini pertanyaan kepada saksi dapat
diajukan langsung tanpa melalui Hakim Ketua. Namun
apabila pertanyaan yang diajukan tidak ada relevansinya
dengan perkara ini dan terkesan mengulang-ulang
pertanyaan, maka Hakim Ketua akan menghentikan
pertanyaan dan meminta untuk mengganti pertanyaan.
Saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah ada
pertanyaan?
KHP1 : Ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
KHP1 : Terima kasih Yang Mulia.
Kepada saudara saksi, apakah betul setiap perangkat desa
harus menguasai komputer?
S-1 P : Pada saat saya menjabat yang harus menguasai komputer
hanyalah Sekretaris Desa. Saya tidak mengharuskan
kepada perangkat desa untuk menguasai komputer,
yang mau belajar silahkan, yang mau kursus komputer
silahkan.
KHP1 : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, ada pertanyaan?
KHT1 : Ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
KHT1 : Terima kasih Yang Mulia.
Mengapa saudara saksi pada saat menjabat tidak
mewajibkan seluruh perangkat desa menguasai komputer?
S-1 P : Karena pada saat saya menjabat sebagai Kepala Desa
hanya ada dua komputer.
KHT1 : Apakah Saudara saksi tahu awal mula dari kasus yang
menimpa Pak Sugeng ini?
S-1 P : Setahu saya kasus ini berawal dari anaknya Pak Sugeng
waktu itu mengadakan takbiran tetapi dalam keaadan
mabuk, namun saya juga bingung entah mengapa tiba-tiba
Pak Sugeng diberhentikan dari jabatannya dari perangkat
desa.
KHT1 : Apakah betul setelah kejadian tersebut terjadi
demonstrasi? 
S-1 P : Setelah kejadian dari anak Pak Sugeng, berberapa hari
kemudian ada masyarakat yang demo di Kantor Desa.
KHT1 : Saudara bisa jelasakan bagaimana sistem setiap perangkat
desa dalam membuat laporan atas pekerjaannya?
S-1 P : Masing-masing perangkat desa membuat laporan secara
lisan, kalau Pak Sugeng dan Pak Badri memakai buku
bantu.
KHT1 : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, kepada Hakim Anggota I apakah masih ada
pertanyaan?
H A II : Tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah masih ada pertanyaan?
KHP2 : Tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah masih ada pertanyaan?
KHT2 : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara saksi 1 untuk sementara keterangan saudara
dianggap cukup. Silakan saudara duduk di kursi di
belakang.
Kepada Kuasa Hukum Penggugat apakah Saudara akan
menanggapi keterangan dari saksi 1?
KHP1 : Semua keterangan saksi kami anggap benar, dan dapat
kami terima.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah Saudara akan
menanggapi keterangan dari saksi 1?
KHT2 : Benar Yang Mulia, kami akan menanggapinya bersama
dengan kesimpulan akhir nanti.
Hakim Ketua : Baiklah, Kuasa Hukum Penggugat silahkan hadirkan saksi
berikutnya.
Petugas hadirkan saksi Ahli Prof. Dr. Alifio Asmara, S.H.,
M.H. ke ruang sidang!
(Petugas memanggil saksi dan mengantarkan ke ruang
sidang).
Saudara Ahli, Apakah saudara tahu mengapa
saudara dihadirkan dalam persidangan di sini?
S-A P : Ya Yang Mulia, saya dihadirkan disini untuk memberikan
keterangan menurut keahlian saya terkait dengan
permasalahan SK Kepala Desa Balekambang Nomor:
140/13/2020
Hakim Ketua : Saudara Ahli, apa pendidikan terakhir saudara?
S-A P : Pendidikan terakhir saya adalah S3 Di Universitas
Airlangga.
Hakim Ketua : Saudara Ahli, apakah tulisan saudara pernah
dipublikasikan dalam sebuah jurnal?
S-A P : Pernah Yang Mulia, yakni mengenai Direksi dan
Tanggung Jawab Pejabat dalam penyelenggaraan
pemerintahan di Indonesia.
Hakim Ketua : Saudara Ahli, sudah berapa kali dipanggil dan hadir
dalam persidangan untuk menjadi ahli?
S-A P : 17 kali Yang Mulia.
Hakim Ketua : Hakim Anggota I apakah ada pertanyaan?
HAI : Ada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan.
HAI : Terima kasih Hakim Ketua
Saudara Ahli, apakah saudara sudah benar-benar
mempelajari dan memahami sengketa antara Penggugat
dengan Tergugat dalam perkara ini?
S-A P : Ya saya sudah mempelajarinya dengan seksama, serta saya
sudah melakukan investigasi yang cukup.
HAI : Cukup Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Hakim Anggota II apakah ada pertanyaan?
H A II : Tidak ada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah ada pertanyaan?
KHP2 : Ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Silahkan.
KHP2 : Saudara ahli apakah saudara ahli dapat menjelaskan
mengenai peraturan yang mengatur tentang
pemberhentian perangkat desa?
S-A P : Peraturan yang mengatur tentang pemberhentian
perangkat desa terdapat dalam Pasal 19 ayat (2) Peraturan
Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 4 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Wonosobo Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pencalonan,
Pengangkatan, dan Pemberhentian Perangkat Desa,
dimana dalam pasal tersebut terdapat tiga alasan mengapa
perangkat desa berhenti yaitu :
a. meninggal dunia
b. permintaan sendiri, atau
c. diberhentikan
Dan untuk point diberhentikan terdapat kriteria yang
tertuang pada ayat (2) pasal yang sama karena :
a. telah berusia 60 (enam puluh) tahun atau telah
berakhir masa jabatannya;
b. dinyatakan sebagai terpidana yang diancam dengan
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun
berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
c. tidak dapat melaksanakan tugas secara
berkelanjutan atau berhalangan tetap secara
berturut-turut selama 6 (enam) bulan karena
menderita sakit yang mengakibatkan baik fisik
maupun mental tidak berfungsi secara normal, yang
dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang
berwenang dan/atau tidak diketahui
keberadaannya;
d. tidak melaksanakan kewajiban sebagai Perangkat
Desa;
e. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Perangkat
Desa; dan
f. melanggar larangan sebagai Perangkat Desa.
KHP2 : Apakah suadara bisa jelaskan terkait dengan kewajiban
kepala urusan perencanaan dan pembangunan?
S-A P : Kewajibannya adalah untuk membantu sekertaris desa
didalam pelayanan administrasi. Selain kewajiban, juga
kepala urusan perencanaan memiliki fungsi yaitu untuk
melaksanakan perencanaan program APBDesa, inventaris
data dan melakukan monitoring dan evaluasi untuk
penyusunan laporan. Hal ini diatur didalam, Pasal 8 ayat
(2) dan Pasal 8 ayat (3) huruf c Peraturan Bupati
Wonosobo Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Pembentukan Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa.
KHP2 : Apa yang dapat dilakukan kepala desa/sekretaris desa
apabila terdapat kepala urusan yang tidak memenuhi
kewajibannya?
S-A P : Apabila terdapat kepala urusan yang tidak memenuhi
kewajibannya, dapat dikoordinasikan kembali dan
diberikan bimbingan serta pelaksanaan tugas kepada
kepala urusan tadi, hal ini dibahas didalam Pasal 13 ayat
(2) Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 25 Tahun 2016.
KHP2 : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, terima kasih Kuasa Hukum Penggugat. Bagaimana
Kuasa Hukum Tergugat apakah ada pertanyaan?
KHT2 : Ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
KHT2 : Apakah bisa saudara jelaskan terkait dengan prosedur
pemberhentian perangkat desa?
S-A P : Prosedur pemberhentian perangkat desa terbagi menjadi
dua, Ketika perangkat desa tersebut melanggar larangan
yang tercantum dalam Pasal 17 Peraturan Daerah
Kabupaten Wonosobo Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pencalonan, Pengangkatan,
dan Pemberhentian Perangkat Desa dan ketika perangkat
desa tersebut memenuhi kriteria sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 19 ayat 1 dan 2. Apabila perangkat desa tsb
melanggar larangan, maka prosedurnya adalah :
(1) Perangkat Desa yang melanggar larangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dikenai
sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau
teguran tertulis.
(2) Dalam hal sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dilaksanakan,
dilakukan tindakan pemberhentian sementara dan
dapat dilanjutkan dengan pemberhentian. 
(3) Tata cara pemberian sanksi administratif,
pemberhentian sementara dan pemberhentian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur lebih lanjut.
Apabila perangkat desa tersebut memenuhi kriteria dalam
Pasal 19 ayat (1) dan (2) maka mekanismenya berdasarkan
Pasal 19 ayat (3) adalah :
a. Kepala Desa melakukan konsultasi dengan Camat
mengenai pemberhentian Perangkat Desa;
b. Camat memberikan rekomendasi tertulis yang
memuat mengenai pemberhentian Perangkat Desa
yang telah dikonsultasikan;
c. rekomendasi tertulis Camat dijadikan dasar oleh
Kepala Desa dalam pemberhentian Perangkat Desa
dengan Keputusan Kepala Desa.
KHT2 : Saudara ahli bisa Suadara jelaskan keterkaitan pasal 17
dengan pasal 19?
S-A P : Yang tadi sudah saya katakan bahwa pasal 17 maupun
pasal 19 merupakan pasal yang menjadi acuan
pemberhentian perangkat desa. Namun, pasal ini tidak
memiliki keterkaitan satu sama lain baik pasal 17 maupun
pasal 19 memiliki aturan tersendiri dalam proses
pemberhentian perangkat desa.
KHT2 : Tadi Saudara ahli sudah menjelaskan terkait dengan
prosedur pemberhentian perangkat desa, dari yang
saudara jelaskan apakah yang telah dilakukan
oleh Tergugat itu sudah tepat dan tidak cacat hukum, bisa
saudara jelaskan?
KHP : Keberatan yang mulia. Menurut kami pertanyaan kuasa
hukum tergugat terlalu menyudutkan.
KHT2 : Mohon maaf yang mulia kami disini hanya ingin mencari
kebenaran yang sebenar-benarnya.
Hakim Ketua : Baiklah majelis berpendapat bahwa pertanyaan dari kuasa
hukum tergugat tidak dapat ditanyakan, bagaimana kuasa
hukum tergugat apakah ada pertanyaan?
KHT2 : Saudara ahli tadi Saudara menjelaskan pasal 19 ayat (3),
dari penjelasan Saudara tadi bahwasannya tidak perlu
adanya sanksi administrasi dalam pemberhentian
perangkat desa, bisa Saudara jelaskan?
S-A P : Begini pak/bu dalam pasal 19 ayat 3 itu menjelaskan
terkait dengan mekanisme pemberhentian perangkat desa,
sedangkan terkait dengan sanksi administrasi terdapat
dalam pasal 18. Dimana setiap adanya pelanggaran pada
pasal 17 yang dilanggar maka maka kepala desa harus
memberikan sanksi administrasi baik lisan maupun tulisan
atau jika tidak memberikan sanksi administrasi akan
dilakukan pemberhentian sementara yang dapat
dilanjutkan dengan pemberhentian terhadap perangkat
desa tersebut.
KHT2 : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Hakim Anggota I apakah masih ada pertanyaan?
HAI : Tidak Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Hakim Anggota II apakah masih ada pertanyaan?
H A II : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah masih ada pertanyaan?
KHT1 : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Saksi untuk sementara keterangan Saudara
dianggap cukup. Silakan Saudara duduk di kursi saksi di
belakang.
Kuasa Hukum Penggugat apakah Saudara akan
menanggapi keterangan ahli?
KHP2 : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapinya bersama
dengan kesimpulan akhir nanti.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah Saudara akan
menanggapi keterangan Ahli?
KHT2 : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapinya bersama
dengan kesimpulan akhir nanti.
Hakim Ketua : Kepada Kuasa Hukum Tergugat apakah para saksi siap
dihadirkan pada persidangan hari ini?
KHT1 : Siap Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Hadirkan saksi ke ruang sidang.
KHT1 : Petugas hadirkan saksi dari pihak Kepala Desa
Balekambang.
(Perhatian… ! Sebaiknya saksi memberi keterangan satu
persatu).
(Petugas Menghadirkan Saksi dari Pihak Tergugat
Wienanti Ullya dan Fachri El-Farizi ke ruang sidang dan
saksi dipersilahkan duduk).
Baiklah yang pertama kali dimintai keterangan adalah
saksi 1 dari Tergugat.
Kepada saudara saksi 1 apakah Saudara bisa berbahasa
Indonesia?
S-1 T : Bisa Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah Saudara dalam keadaan sehat hari ini?
S-1 T : Sehat Yang Mulia.
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini?
S-1 T : Siap Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah sebelumnya saya akan memeriksa identitas
Saudara terlebih dahulu Saudara Saksi nama lengkap
Saudara?
S-1 T : Wienanti Ullya Hanikaff.
Hakim Ketua : Tempat, tanggal lahir?
S-1 T :  Semarang, 31 Juli 1982.
Hakim Ketua : Umur?
S-1 T : 39 tahun.
Hakim Ketua : Jenis Kelamin?
S-1 T : Perempuan.
Hakim Ketua : Kewarganegaraan?
S-1 T : Indonesia.
Hakim Ketua : Pekerjaan?
S-1 T : Sekretaris Desa Balekambang.
Hakim Ketua : Agama?
S-1 T : Islam.
Hakim Ketua : Alamat?
S-1 T : Jalan Ahmad Yani No. 114, RT 05 RW 07, Leburan,
Semarang Selatan.
Hakim Ketua : Apa saudara kenal dengan para pihak?
S-1 T : Benar, saya mengenal para pihak.
Hakim Ketua : Apakah ada hubungan darah?
S-1 T : Tidak Yang Mulia
Hakim Ketua : Hubungan semenda?
S-1 T : Tidak Yang Mulia.
Hakim Ketua : Hubungan pekerjaan?
S-1 T : Iya Yang Mulia, waktu Pak Sugeng menjadi Perangkat
Desa dan saya menjadi Sekretaris Desa Balekambang.
Hakim Ketua : Saudara Saksi Silahkan Saudara maju untuk
menunjukkan tanda pengenal Saudara.
(Saksi 1 maju menunjukkan tanda pengenal kepada Hakim
Ketua).
Silahkan Saudara duduk kembali.
(Saksi 1 duduk kembali).
Baiklah selanjutnya kepada saudara Saksi 2. Apakah
Saudara bisa berbahasa Indonesia?
S-2 T : Bisa Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah Saudara dalam keadaan sehat hari ini?
S-2 T : Sehat.
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini?
S-2 T : Siap.
Hakim Ketua : Baiklah sebelumnya saya akan memeriksa identitas saksi 2
dari Tergugat terlebih dahulu. Saudara Saksi nama
lengkap Saudara?
S-2 T : Fachri El-Farzi.
Hakim Ketua : Tempat, tanggal lahir?
S-2 T : Purwokerto, 14 Mei 1976. 
Hakim Ketua : Umur Suadara?
S-2 T : 45 tahun.
Hakim Ketua : Jenis Kelamin?
S-2 T : Laki-laki.
Hakim Ketua : Kewarganegaraan?
S-2 T : Indonesiea.
Hakim Ketua : Pekerjaan?
S-2 T : Camat Selomerto Kabupaten Wonosobo.
Hakim Ketua : Agama?
S-2 T : Islam.
Hakim Ketua : Alamat?
S-2 T : Jalan Agus Salim No. 34 RT 03, RW 03, Purwodinatan,
Semarang Tengah.
Hakim Ketua : Apa Saudara kenal dengan para pihak?
S-2 T : Iya kenal Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah ada hubungan darah?
S-2 T : Tidak ada.
Hakim Ketua : Hubungan semenda?
S-2 T : Tidak ada.
Hakim Ketua : Hubungan pekerjaan?
S-2 T : Ada Yang Mulia, saya sebagai Camat Selomerto
Kabupaten Wonosobo.
Hakim Ketua : Saudara saksi silahkan Saudara maju untuk menunjukkan
tanda pengenal Saudara.
(Saksi 2 maju menunjukkan tanda pengenal kepada Hakim
Ketua).
Silahkan Saudara duduk kembali
(Saksi 2 duduk kembali).
Saudara para saksi, apakah bersedia untuk memberi
keterangan pada persidangan ini?
S-1 P dan S-2 P : Bersedia.
Hakim Ketua : Apakah siap untuk di sumpah?
S-1 P dan S-2 P : Siap.
Hakim Ketua : Saudara para saksi silakan Saudara berdiri. Wienanti
Ullya dan Fachri Elfarizi harap untuk membantu
mengambil sumpah, Hakim Anggota II silahkan.
H A II : Baik Hakim Ketua.
(Saksi sambil berdiri mengikuti lafal sumpah yang
dibacakan oleh Hakim Anggota II).
Saudara saksi I dan saksi II ikuti kata-kata saya.
“Demi ALLAH saya bersumpah, bahwa saya sebagai saksi
akan memberikan keterangan yang benar-benarnya, tidak
lain daripada yang sebenarnya”. 
S-1 T dan S-2 T : “Demi ALLAH saya bersumpah, bahwa saya sebagai saksi
akan memberikan keterangan yang benar-benarnya, tidak
lain daripada yang sebenarnya”.
Hakim Ketua : Kepada para saksi silakan duduk. Para saksi, tadi Saudara
telah disumpah maka Saudara harus memberikan
keterangan yang benar, karena jika tidak Saudara dapat
dikenai sanksi pidana sesuai dengan ketentuan pasal 242
ayat (1) KUHP karena memberikan keterangan palsu
dibawah sumpah dengan ancaman pidana penjara paling
lama 9 tahun. Apakah Saudara mengerti?
S-1 T dan S-2 T : Mengerti Bu.
Hakim Ketua : Baiklah, yang akan diperiksa pertama kali adalah saksi 1.
Kepada saksi 2 silahkan menuggu di luar.
(Petugas masuk dan membawa saksi keluar).
Saudara saksi, apa saudara mengerti kenapa Saudara
dihadirkan pada persidangan hari ini?
S-1 T : Mengerti Yang Mulia.
Hakim Ketua : Hakim Anggota I apakah ada pertanyaan?
HAI : Ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
HAI : Terima kasih Yang Mulia.
Apakah menurut saudara Pak Sugeng melaksanakan tugas
dengan benar?
S-1 T : Sepengetahuan saya Pak Sugeng tidak melaksanakan tugas
dengan hasil 0,8% yang berasal dari Total Surat dari surat
keluar selama menjabat hanya 507 sedangkan Pak Sugeng
hanya membuat surat sebanyak 2 saja dan juga
Pak Sugeng tidak membuat laporan baik secara lisan atau
tertulis.
HAI : Apakah Saudara mengetahui mengapa Pak Sugeng tidak
menyelesaikan dengan baik?
S-1 T : Yang saya ketahui Pak Sugeng tidak bisa mengoperasikan
Komputer sehingga saya yang membuat sisa laporan
tersebut.
HAI : Apakah Saudara mengetahui berapa kali Demonstrasi itu
dilakukan?
S-1 T : Demonstrasi dilakukan sebanyak dua kali yang pertama
tentang takbiran dan Demonstrasi yang kedua menuntut
Pak Sugeng untuk mundur.
HAI : Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baiklah, kepada Hakim Anggota II apakah ada
pertanyaan?
H A II : Ada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan.
H A II : Terima kasih.
Apakah Saudara mengetahui alasan dilakukannya
Demonstrasi yang kedua?
S-1 T : Demonstrasi yang kedua terjadi karena meminta Pak
Sugeng untuk mundur karena kumulatif dari Pak Sugeng
yang kurang, serta Sosialisasi dilingkungan kurang
maksimal.
H A II : Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baik, kepada Hakim Anggota I apakah masih ada
pertanyaan?
HAI : Tidak Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Hakim Anggota II apakah masih ada pertanyaan?
H A II : Tidak Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah masih ada pertanyaan?
KHP1 : Ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
KHP1 : Pada saat kapan Pak Sugeng diberhentikan membahas
tentang Penilain Kerja?
S-1 T : Pak Sugeng diberhentikan pada saat rapat setelah lebaran.
KHP1 : Apakah betul Pak Sugeng memberi masukan namun tidak
ditulis? Lalu, apa yang ditulis pada saat itu?
S-1 T : Betul, Pak Sugeng memberi masukan namun tidak saya
tulis. Yang saya tulis hanyalah aset yang dimiliki oleh desa.
KHP1 : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat ada pertanyaan?
KHT1 : Ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
KHT1 : Saudara saksi mengapa penilaian terhadap perangkat desa
dilakukan kembali?
S-1 T : Penilaian terhadap perangkat desa dilakukan karena ada
masalah.
KHT1 : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Hakim Anggota I apakah masih ada pertanyaan?
HAI : Tidak Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Hakim Anggota II apakah masih ada pertanyaan?
H A II : Tidak Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah masih ada pertanyaan?
KHP1 : Tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah masih ada pertanyaan?
KHT1 : Tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Saudara saksi 1 untuk sementara keterangan saudara
dianggap cukup. Silakan saudara duduk di kursi di
belakang.
Kepada Kuasa Hukum Penggugat apakah Saudara akan
menanggapi keterangan dari saksi 1?
KHP1 : Semua keterangan saksi kami anggap benar, dan dapat
kami terima.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah Saudara akan
menanggapi keterangan dari saksi 1?
KHT1 : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapinya bersama
dengan kesimpulan akhir nanti.
Hakim Ketua : Baiklah, Kuasa Hukum Tergugat silahkan hadirkan saksi
berikutnya. Petugas hadirkan saksi Fachri Elfarizi ke
ruang sidang!
(Petugas memanggil saksi dan mengantarkan ke ruang
sidang).
Saudara saksi, apakah saudara mengerti kenapa Saudara
dihadirkan pada persidangan hari ini?
S-2 T : Mengerti. Saya dihadirkan pada persidangan hari ini
diminta oleh Kepala Desa Balekambang untuk menjadi
saksi terkait dengan gugatan yang diajukan oleh Pak
Sugeng perihal Permohonan Rekomendasi Pemberhentian
Perangkat Desa 
Balekambang.
Hakim Ketua : Sejak kapan Saudara mengenal Pak Sugeng?
S-2 T : Sekitar tahun 2018 ketika saya menjadi Camat Selomerto
Kabupaten Wonosobo.
Hakim Ketua : Hakim Anggota I apakah ada pertanyaan?
HAI : Ada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan.
HAI : Saudara saksi, apakah Saudara mengetahui alasan Pak
Sugeng mendapatkan permohonan untuk diberhentikan
dari Perangkat Desa?
S-2 T : Yang saya ketahui bahwa Pak Sugeng mendapatkan
permohonan untuk diberhentikan dikarenakan Pak
Sugeng tidak melaksanakan kewajibannya sebagai
Perangkat Desa. 
HAI Apakah saudara mengetahui apa yang dilakukan Pak
Sugeng setelah adanya unjuk rasa di desa tersebut?
S-2 T : Setelah unjuk rasa tersebut saya memanggil Pak Sugeng
kemudian Pak Sugeng berkonsultasi dengan saya dan
menyampaikan sesuai dengan Perda yang ada.
HAI : Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Hakim Anggota II apakah ada pertanyaan?
H A II : Ada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan.
H A II : Terima kasih.
Apakah saudara saksi mengetahui bahwa Demonstrasi
dilakukan sebanyak dua kali?
S-2 T : Iya saya mengetahuinya.
H A II : Apa yang saudara saksi lakukan setelah ada Demonstrasi
kedua?
S-2 T : Setelah Demonstrasi kedua saya datang ke Kantor Desa.
Setelah itu pada Tanggal 30 Mei 2020 Kepala Desa dan
Perangkat Desa datang ke Kecamatan dengan membawa
berkas permohonan pemberhentikan Pak Sugeng. 
H A II : Apakah sebelumnya Saudara saksi saran untuk
memberikan terguran?
S-2 T : Saya pernah memberikan saran kepada Kepala Desa
untuk memberikan teguran yaitu teguran secara lisan atau
tertulis terlebih dahulu. 
H A II : Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah ada
pertanyaan?
KHP2 : Ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
KHP2 : Apakah saudara saksi betul melakukan klairifkasi kepada
Kepala Desa dan apakah betul Pak Sugeng tidak
melaksanakan kewajibannya sebagai Kepala Desa?
S-2 T : Betul, saya melakukan klarifikasi kepada Kepala Desa dan
selain itu juga ada Penggugat, Sekertaris Desa, Ketua dan
Anggota BPD. Betul pak sugeng tidak melaksanakan
kewajibannya sebagai perangkat desa.
KHP2 : Apa yang Saudara saksi lakukan setelah terjadi unjuk rasa
di desa?
S-2 T : Setelah terjadi unjuk rasa, saya memanggil Kepala Desa
dan kemudian Kepala Desa berkonsultasi dengan saya dan
saya menyampaikan sesuai dengan Perda yang ada.
KHP2 : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Tergugat apakah ada pertanyaan?
KHT2 : Ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Silahkan.
KHT2 : Setelah Saudara saksi membaca permohonan dari Kepala
Desa bagaimana tanggapan saudara saksi?
S-2 T : Saya memberikan tanggapan berdasarkan Pasal 19 ada
syarat untuk perangkat desa diberhentikan yaitu tidak
melaksankaan kewajibannya sehingga rekomendasi
dikeluarkan.
KHT2 : Tadi Saudara saksi mengatakan bahwa Saudara
mengeluarkan 
rekomendasi, berdasarkan apa rekomendasi tersebut
dibuat?
S-2 T : Rekomendasi tersebut dibuat berdasarkan membaca
permohonan, hasil verifikasi dan masukan dari BPD.
KHT2 : Siapakah yang membuat hasil verifikasi tersebut?
S-2 T : Dibuat oleh Kasie Pemerintahan dan Sekretaris Camat dan
konsultasi dengan pimpinan, yaitu sekretaris daerah dan
berberapa pejabat.
KHT2 : Mengapa didalam pemberhentian yang dilakukan kepada
Pak Sugeng tidak disertai dengan adanya surat peringatan
terlebih dahulu?
S-2 T : Karena berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2018 tidak
perlu surat peringatan.
KHT2 : Cukup Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Hakim Anggota I apakah masih ada pertanyaan?
HAI : Tidak Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Hakim Anggota II apakah masih ada pertanyaan?
H A II : Tidak Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah masih ada pertanyaan?
KHT2 : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah masih ada pertanyaan?
KHP2 : Tidak ada Majelis Hakim.
HakimKetua : Saudara Saksi untuk sementara keterangan Saudara
dianggap cukup. Silakan Saudara duduk di kursi saksi di
belakang.
Kuasa Hukum Penggugat apakah Saudara akan
menanggapi keterangan saksi?
KHT : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapinya bersama
dengan kesimpulan akhir nanti.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah Saudara akan
menanggapi keterangan saksi?
KHP : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapinya bersama
dengan kesimpulan akhir nanti.
Hakim Ketua : Baiklah karena acara pembuktian telah selesai maka
persidangan yang akan datang akan dilanjutkan dengan
acara Kesimpulan dari para pihak. Dan Majelis Hakim
memerintahkan kepada masing-masing pihak
untuk mengajukan kesimpulan pada persidangan
yang akan datang.
Kuasa Hukum Penggugat apakah satu minggu cukup
untuk menyiapkan Kesimpulan Saudara?
KHP1 : Cukup Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah satu minggu cukup untuk
menyiapkan kesimpulan Saudara?
KHT1 : Cukup Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Panitera satu minggu yang akan datang tanggal berapa?
Panitera : Tanggal 10 Desember 2020 Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baiklah untuk memberikan kesempatan kepada para
pihak untuk menyiapkan kesimpulannya maka sidang hari
ini ditunda dan akan dilanjutkan satu minggu yang akan
datang yaitu pada hari Kamis, 10 Desember 2020. Dan
Majelis Hakim memerintahkan kepada para pihak untuk
tetap hadir pada persidangan selanjutnya tanpa harus
dipanggil lagi dan perintah ini berlaku sebagai panggilan
resmi. Sidang pada hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup.
SIDANG DITUNDA DAN DITUTUP. (Ketuk Palu 1x).
SIDANG 6
KESIMPULAN DARI PENGGUGAT DAN TERGUGAT

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


untuk berdiri.
Hakim Ketua : Silakan duduk.
(Hakim Ketua sidang menanyakan kesiapan kepada
Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II).
Sidang lanjutan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
yang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata
Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
65/G/2020/PTUN.SMG antara Sugeng Rahayu sebagai
penggugat melawan Kepala Desa Balekembangan, pada
hari Kamis, 10 Desember 2020 dibuka dan dinyatakan
terbuka untuk umum. (Ketuk palu 3x).
Baiklah, agenda persidangan hari ini adalah kesimpulan
dari para pihak.
Untuk itu kepada Kuasa Hukum Penggugat maupun
Kuasa Hukum Tergugat silahkan Saudara maju untuk
menyerahkan kesimpulan Saudara kepada Majelis Hakim.
(Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat
Maju untuk menyerahkan kesimpulan).
Baiklah, Karena Para Pihak sudah menyerahkan
kesimpulannya dan para pihak menyatakan cukup dan
tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi, maka
persidangan selanjutnya adalah pembacaan putusan oleh
majelis hakim, untuk itu majelis hakim memerlukan waktu
satu minggu untuk menyusunyan.
Panitera satu minggu dari sekarang tanggal berapa?
Panitera : Kamis, 17 Desember 2020 Yang Mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah keberatan?
KHP1 : Tidak Yang Mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat?
KHT1 : Tidak Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, untuk memberikan kesempatan kepada Majelis


Hakim untuk menyusun putusannya, maka sidang akan
dilanjutkan pada Kamis, 17 Desember 2020 dengan agenda
sidang pembacaan Putusan oleh Majelis Hakim.
Sebelum sidang ini ditutup, apakah masih ada yang ingin
di sampaikan?
KHP2 : Tidak ada Yang Mulia.
KHT2 : Dari kami tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, karena sudah tidak ada yang ingin disampaikan,
Majelis Hakim ingatkan kepada Kuasa Hukum Penggugat
maupun Tergugat untuk hadir pada sidang selanjutnya.
SIDANG DITUNDA DAN DITUTUP (Ketuk Palu 1x).
SIDANG 7
PEMBACAAN PUTUSAN

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


untuk berdiri.
Hakim Ketua : Silakan duduk.
(Hakim Ketua sidang menanyakan kesiapan kepada
Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II).
Sidang lanjutan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa
Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
65/G/2020/PTUN.SMG antara Sugeng Rahayu sebagai
penggugat melawan Kepala Desa Balekembangan, pada
hari Kamis, 17 Desember 2020 dibuka dan dinyatakan
terbuka untuk umum. (Ketuk palu 3x).
Baiklah, agenda persidangan kali ini adalah pembacaan
putusan oleh Majelis Hakim, untuk itu kepada Para Pihak
harap di dengar dan diperhatikan baik-baik.
(PEMBACAAN PUTUSAN)
Demikian Putusan dari Majelis Hakim, sesuai dengan
Pasal 123 ayat (1) Jo Pasal 124 UU No.5 Tahun 1986 Jo.
UU No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, Saudara-saudara sekalian mempunya hak untuk
mengajukan upaya hukum dalam waktu 14 hari setelah
putusan dibacakan, jika dalam waktu 14 hari saudara-
saudara tidak mengjukan upaya hukum, maka putusan ini
akan mempunya kekuatan hukum yang tetap.
Bagaimana, Kuasa Hukum Penggugat, apakah Saudara
akan menggunakan hak saudara?
KHP1 : Kami menerima putusannya Majelis.
Hakim Ketua : Bagaimana, Kuasa Hukum Tergugat?
KHT1 : Baiklah, jika saudara-saudara akan mengajukan upaya
hukum, silakan Saudara berhubungan dengan bagian
kepaniteraan.
Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang yang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata
Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
65/G/2020/PTUN.SMG antara Sugeng Rahayu sebagai
penggugat melawan Kepala Desa Balekembangan, pada
hari Kamis, 17 Desember 2020 dinyatakan ditutup.
(KETUK PALU 3X).
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri.
Silakan duduk kembali.

Anda mungkin juga menyukai