Dan sebagai bahan pertimbangan mediator perlu mendengar keterangan kedua belah pihak
yang berselisih sebagai berikut :
A. Keterangan Pihak Pekerja/Buruh
Bahwa benar Budi Lelono telah diberhentikan sepihak oleh perusahaan berdasarkan surat
Nomor: 09/PHK/XI/PTTB/2021
Bahwa benar Budi Lelono meminta hak-hak atau uang Budi Lelono sebagai Upah bekerja
pada PT Terang Benderang.
Bahwa benar Budi Lelono tidak masuk bekerja selama sepuluh (10) hari, namun Budi Lelono
telah mengirimkan surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa Budi Lelono sedang
sakit.
B. Keterangan Pengusaha
Bahwa Benar Pimpinan Perusahaan telah memberhentikan pekerja yang bernama Budi
Lelono.
Bahwa Benar Perusahaan telah mengeluarkan surat Nomor: 09/PHK/XI/PTTB/2021.
Bahwa Benar Perusahaan menolak untuk membayar Upah sebesar Rp. 10.000.000
(sepuluh juta rupiah) kepada Pekerja yang bernama Budi Lelono.
Bahwa benar Perusahaan menolak mencabut Surat Nomor: 09/PHK/XI/PT TB/2021
mengenai pemberhentian pegawai bernama Budi Lelono.
C. Pertimbangan Hukum dan Kesimpulan Mediator
Bahwa penyelesaian perselisihan hubungan Industrial antara Pimpinan/Manajemen PT
Terang Benderang dengan pekerja/buruh Sdr. Budi Lelono tidak perlu terjadi jika kedua
belah pihak berhasil menyelesaikan perselisihan Hubungan Industrial secara Bipartit.
Bahwa pada dasarnya sebagaimana diatur dalam Pasal 154 A Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020
tentang cipta Kerja menjelaskan beberapa alasan pelaksanaan PHK yang dapat dilakukan,
salah satunya pada poin 10 bahwa karyawan mangkir selama 5 hari kerja atau lebih
berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti sah dan telah
dipanggil oleh penguasa dua kali secara patut dan tertulis. Tetapi pada faktanya Pekerja
bernama Sdr, Budi Lelono telah mengirimkan surat keterangan Dokter yang menyatakan
bahwa Budi Lelono sedang sakit.
Bahwa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 bahwa
dikeluarkannya surat PHK harus melalui perundingan dan persetujuan antara pemberi kerja
(pengusaha/perusahaan) dan karyawan sehingga perusahaan tidak dapat melakukan PHK
secara sepihak kepada karyawan.
Bahwa sebaiknya Pihak Pengusaha/Perusahaan mencabut Surat Nomor: 09/PHK/XI/PT
TB/2021 mengenai pemberhentian pegawai bernama Budi Lelono dikarenakan Surat
PHK tersebut sudah bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku.
Bahwa sebaiknya Pihak Pengusaha/perusahaan membayar Upah sebesar Rp. 10.000.000
(sepuluh juta rupiah) kepada Pekerja yang bernama Budi Lelono sebagai bentuk Jasa-
nya kepada Perusahaan.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, guna menyelesaikan masalah dimaksud mediator :
MENGANJURKAN
MENGETAHUI
Andhy Hendro Wijaya, S.Sos., M.Si. Patrick Hendrikia Missa, S.H., M.H.
NIP : 19720411 199101 1 001 NIP : 19720411 200101 1 001