Anda di halaman 1dari 13

SKENARIO PERSIDANGAN

KASUS PENYIKSAAN DAN PEMBUNUHAN ANGELINE

1. Penuntut Umum, Penasehat Hukum, Panitera Pengganti dan Rohaniawan memasuki


ruang sidang dan duduk di tempatnya masing-masing.
2. Tempat duduk Jaksa Penutut Umum di sebelah kanan, Penasehat hukum di sebelah kiri,
sedangkan petugas sumpah (rohaniawan duduk di sebelah kiri Yang Mulia hakim)
3. Petugas pengadilan berbicara
4. Yang Mulia hakim memasuki ruang sidang, Panitera memerintahkan hadirin/pengunjung
untuk berdiri, setelah Yang Mulia hakim duduk,hadirin diminta duduk kembali

Tiara Aurelia : Assalamualaikum wr.wb


Selamat pagi pada hari ini akan dilaksanakan sidang pidana kasus penganiayaan dibawah umur

dan pembunuhan berencana. Sebelum sidang dimulai rekan saya Nisa Faizatul Azkiyah
akan membacakan tata tertib persidangan terlebih dahulu.
pembacaan tata tertib persidangan :
1. Sebelum sidang dimulai, panitera, penuntut umum, penasihat hukum dan pengunjung
sidang duduk di tempatnya masing – masing.

2. Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada pengadilan.

3. Selama sidang berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan sopan dan tertib di
tempat masing – masing: memberi hormat pada hakim, apabila ke luar dan masuk ruang
sidang, dan memelihara ketertiban dalam sidang.

4. Pengambilan foto, rekaman suara, atau rekaman TV, harus meminta izin kepada Hakim
Ketua sidang.

5. Pengunjung sidang dilarang makan, minum, merokok, membaca koran, atau melakukan
tindakan yang dapat mengganggu jalannya persidangan.

6. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh hakim ketua sidang untuk memelihara tata tertib
persidangan wajib dilaksanakan dengan segera dan cermat.
7. Di dalam ruang sidang, siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan
peledak, atau alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan sidang dan siapa
yang membawanya wajib menitipkan di tempat yang khusus disediakan untuk itu.

Tiara Aurelia : Pembacaan tata tertib persidangan selesai. Yang Mulia hakim memasuki ruang

sidang, hadirin dimohon untuk berdiri (PU &PH berdiri)(Yang Mulia hakim
masuk, hakim ketua yang paling depan). Hadirin dipersilakan duduk kembali.

Dzaki Tarris :Sebelum persidangan dimulai harap menonaktifkan segala bentuk alat
komunikasi dan dimohon untuk bersikap sopan dan tertib, marilah kita
berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. berdoa
mulai...selesai. Panitera dan rohaniawan siap? Penuntut Umum dan
Penasehat Hukum siap?
Sidang Pengadilan Negeri Denpasar yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana Nomor 23/Pid.B/2019/PN. Bali , atas nama Terdakwa
Qonita Hasna Naura pada hari ini Kamis, tanggal 14 November 2019
dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum” (tok 3x)

Dzaki Tarris :Saudara Penuntut Umum apakah saudara sudah siap untuk
menghadirkan terdakwa kedalam persidangan?
Aura Dinda : Kami sudah siap, Yang Mulia. Kepada petugas diperintahkan untuk

menghadirkan terdakwa kedalam ruang persidangan!


Aditya : Siap…(mengiring terdakwa masuk ruang sidang).Terdakwa sudah siap,
Yang Mulia!
Hakim ketua : Terima kasih. Selamat Pagi Saudara dan saudari Terdakwa, hari ini akan
diperiksa sehubungan dengan tindak pidana yang didakwakan apakah
Saudara sudah siap?
Ahmad Bagus : siap Yang Mulia
Dzaki Tarris :Apakah saudara dan saudari dalam keadaan sehat jasmani maupun
rohani?
Ahmad Bagus : iya Yang Mulia
Annisa Loria : Saudara Saudari terdakwa, hari ini akan dimulai pemeriksaan terhadap
perkara pidana saudara, akan tetapi sebelumnya Yang Mulia hakim ingin
mengetahui identitas saudari terlebih dahulu.

Tergugat Nama : Ahmad Bagus Hidayat


TTL : Bandung, 20 Juni 2003
Umur : 16 Tahun
Jenis Kelamin : Laki –Laki

Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jl. Sukaresmi Dago Atas
No.14A Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMA

Hakim ketua : Saudara saudari Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa
melakukan tindak pidana penganiayaan Pasal 340 KUHP Pasal 181
KUHP, apakah saat ini saudara/i di dampingi oleh penasehat hukum

saudara?
Ahmad Bagus : Ya, Yang Mulia.
Sherly : Saudara Penasehat Hukum, apakah Saudara sudah menerima surat kuasa
dari Terdakwa untuk bertindak sebagai Penasehat Hukum terdakwa?
Nisa Faizatul : Sudah Yang Mulia.
Sherly : Silakan maju untuk menunjukan surat kuasa beserta surat izin beracara
saudara. Saudara Penuntut umum silahkan maju untuk memeriksa surat
kuasa beserta surat ijin beracara penasehat hukum!
Nisa Faizatul : Baik, Yang Mulia (PH dan PU maju).
Sherly : Baik, saudara/i penuntut umum dan penasehat hukum dipersilahkan
untuk duduk kembali.
Saudara Terdakwa, guna memperlancar jalannya persidangan, Yang
Mulia hakim memerintahkan Saudara Untuk memberikan keterangan
dengan jelas dan lengkap, serta tidak berbelit-belit, apakah Saudara
bersedia ?

Ahmad Bagus : Bersedia, Yang Mulia.


Dzaki Tarris :Saudari penuntut umum, apakah saudari sudah siap dengan surat
dakwaan saudara?
Fikri : Siap Yang Mulia.
Annisa Loria :Silakan dibacakan.
Fikri : baik Yang Mulia(Surat dakwaan dibacakan). cukup Yang Mulia.
Annisa Loria : saudari terdakwa, apakah saudari sudah mengerti isi surat dakwaan yang
telah dibacakan oleh penuntut umum?
Ahmad Bagus : Iya, Yang Mulia.
Annisa loria : saudari terdakwa, apakah saudara akan mengajukan nota keberatan
terhadap surat dakwaan penuntut umum?
Ahmad Bagus : Saya serahkah kepada penasehat hukum saya Yang
Mulia. Sherly : Bagaimana penasehat hukum ?
Rayhan : Kami tidak mengajukan keberatan Yang Mulia.

Sherly : karena terdakwa tidak mengajukan nota keberatan, maka sidang dilanjutkan dengan
pemeriksaan saksi-saksi. Apakah saudara PU akan
mengajukan saksi-saksi atau ahli di dalam persidangan?
Aura Dinda : iya Yang Mulia, kami telah siap dengan alat bukti kami, Yang Mulia,
disini kami akan menghadirkan 2 orang saksi yaitu, Saksi Fitri dan
Shaccha.
Dzaki Tarris : Saudara Terdakwa silakan menempatkan diri disamping Penasehat
Hukum Saudara!
Ahmad Bagus : baik Yang Mulia…(pindah tempat)
Dzaki Tarris : Saudara Penuntut Umum silakan menghadirkan saksi yang
pertama ke dalam persidangan!
Fikri : baik Yang Mulia. kepada petugas kejaksaan diperintahkan untuk
menghadirkan saksi Fitri ke dalam ruang persidangan.
Muklis : siap….(memanggil saksi)
saksi Adzikra sudah siap, Yang Mulia!
Dzaki Tarris :terimakasih…Selamat Pagi Saudara saksi, hari ini sdr akan
diperiksa terkait dengan tindak pidana yang didakwakan
pada

Terdakwa Ahmad Bagus apakah saudara bersedia?


(Adzikra, Nurualiza) : bersedia, Yang Mulia
Annisa Loria : Sebelum Saudara memberikan keterangan, Yang Mulia hakim
ingin mengetahui identitas Saudara
Nama : Nurhaliza
Umur : 16 thn
Tempat tinggal : Bandung,10 desember
2006 Kebangsaan : Indonesia
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : sma
Pekerjaan : tukang kebon
Sherly Usman : sebelum saudari memberikan keterangan, maka saudari akan disumpah
terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan saudari, apakah

saudari bersedia?
Saksi : Saya bersedia, Yang Mulia.
: kepada rohaniawan diperintahkan untuk menempatkan diri. Dan kepada
saksi silahkan berdiri. Silahkan hakim anggota 1.
Dzaki Tarris : Saudari saksi silakan berdiri, tirukan lafal sumpah yang saya
ucapkan,“DENGAN INI, SAYA AKAN MENERANGKAN DENGAN
SEBENARNYA DAN TIADA LAIN
DARIPADA YANG SEBENARNYA”(saksi mengikuti)
Dzaki Tarris : silakan duduk kembali!
Annisa Loria : Saudari saksi telah disumpah, maka saudari wajib memberikan
keterangan yang sebenar-benarnya tentang apa yang saudari lihat, dengar
atau alami sendiri dan jangan sekali-kali memberikan keterangan yang
palsu karena saudari dapat diancam dengan sanksi pidana, saudari
mengerti?
Adzikra : Saya mengerti, Yang Mulia
Sherly Usman :Apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani maupun
rohani? Adzikra : Sehat Yang Mulia
Sherly Usman :Apakah saudari mengerti dan dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar?
Adzikra : iya
Sherly Usman :Apakah saudari dapat mengikuti jalannya persidangan pada hari ini?”
Nurhaliza : Dapat Yang
Mulia
Sherly Usman : Apakah saudara mengenal
terdakwa? Nurhaliza : iya Yang Mulia
Sherly Usman : Apakah saudara memiliki hubungan darah atau hubungan pekerjaan
dengan terdakwa?
Nurhaliza : Hanya hubungan pekerjaan Yang Mulia
Annisa Loria :Apakah saudara mengenal Penuntut
Umum? Nurhaliza : Tidak Yang Mulia

Annisa Loria : Apakah saudara mengenal Penasehat


Hukum? Nurhaliza : Tidak Yang Mulia
Annisa Loria : Apakah saudara mengenal kami selaku Yang Mulia hakim dan
panitera? Nurhaliza : tidak, Yang mulia
Annisa Loria : Saudara saksi silahkan maju kedepan untuk melihat BAP saudara?
Nuhaliza : (maju ke depan)
Annisa Loria : Apa benar ini isi BAP
saudara? Nurhaliza : benar Yang Mulia
Annisa Loria : apa benar ini tanda tangan
saudara? Nurhaliza : benar yang Mulia
Hakim ketua : Apakah seluruh BAP ini benar atau ada yg saudara
sangkal? (Shaccha) : tidak Yang Mulia
Annisa Loria : apakah saudara mengerti alasan mengapa dipanggil ke persidangan?
(Nurhaliza) : iya Yang Mulia, di s ini saya dipanggil sebagai saksi atas kasus
penganiayaan anak dibawah umur dan pembunuhan berencana kepada
angeline.
Dzaki Tarris : Sudah berapa lama anda bekerja dengan Qonita?

Nurhaliza : Sejak Angeline masih kecil, yang mulia


Dzaki Tarris : Apakah sedari kecil Angeline sudah disiksa oleh terdakwa?
Nurhaliza : Tidak, Angeline di siksa sejak suami Qonita meninggal, Yang
Mulia Dzaki Tarris : Apa yang anda lakukan saat korban dianiaya?
Nurhaliza : Saya hanya diam yang mulia
Dzaki Tarris : Baiklah, JPU apakah ada yang ingin saudara tanyakan?
Aura Dinda : Ada, Yang mulia saya akan mengajukan beberapa pertanyaan
Dzaki Tarris : silahkan
Aura dinda : Apakah anda berada di TKP saat kejadian berlangsung?
Nurhaliza : Benar, saya ada di TKP. Pada saat itu saya hendak memasuki kamar
majikan saya, Qonita, karena saya mendengar suara Angeline yang
berteriak. Setelah itu saya melihat korban terkapar di lantai.
Aura Dinda : Apa yang anda lakukan setelah mengetahui kejadian tersebut?
Nurhaliza : Saya terdiam kemudian saya disuruh oleh Qonita mengambil tali kalau

tidak saya diancam untuk dibunuh lalu saya mengambilnya namun saya
tidak berani melakukannya.
Aura Dinda : Cukup Hakim Ketua
Dzaki Tarris : kalau begitu saudara saksi dapat meninggalkan ruang sidang dan
silahkan mengambil kembali kartu identitas saudara.
Dzaki Tarris : baiklah, jaksa penuntut umum silahkan panggil saksi
selanjutnya Fikri : siap hakim ketua ( JPU memanggil saksi sdr.adzikra)
Sherly Usman : saudara, apakah anda sudah siap
? Adzikra : siap
Sherly Usman : Sebelum Saudara memberikan keterangan, Yang Mulia hakim
ingin mengetahui identitas Saudara
Nama : Adzikra
Umur : 16 thn
Tempat tinggal : Bandung,10 desember
2002 Kebangsaan : Indonesia
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam

Pendidikan : sma
Pekerjaan : mahasiswa
Annisa Loria : sebelum saudari memberikan keterangan, maka saudari akan disumpah
terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan saudari, apakah
saudari bersedia?
Adzikra : Saya bersedia, Yang Mulia.
Annisa Loria : kepada rohaniawan diperintahkan untuk menempatkan diri. Dan kepada
saksi silahkan berdiri. Silahkan hakim Ketua (Dzaki Tarris).
Dzaki Tarris : Saudari saksi silakan berdiri, tirukan lafal sumpah yang saya
ucapkan,“DEMI PKN, SAYA BERSUMPAH SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN
DARIPADA YANG SEBENARNYA”(saksi mengikuti)
Annisa Loria : silakan duduk kembali! saksi apakah anda mengenal terdakwa?
Adzikra : Ya saya, tetangga Prabu putra lesmana, saya selalu mengajak prabu
bermain.

Annisa Loria : apakah anda menyaksikan sendiri peristiwa penganiayaan itu terjadi
ataukah mendengarkan cerita dari orang lain?
Adzikra : tidak yang mulia
Sherly Usman : baik, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan
Sherly Usman : Sudah berapa lama anda mengenal korban?
Adzikra : Sejak korban masih kecil.
Annisa Loria : Bagaimana perlakuan terdakwa sehari-hari kepada korban?
Adzikra : Menurut pandangan saya, terdakwa sangat baik kepada saya dan juga
kepada korban, namun ketika angeline menghilang saya menjadi curiga
karena terdakwa tidak membolehkan saya bertemu lagi dengan angeline.
Annisa Loria : baiklah jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin saudara tanyakan
? Fikri Supriyadi : tidak ada, yang mulia.
Annisa Loria : kalau begitu saudara saksi dapat meninggalkan ruang sidang dan
mengambil kartu identitas saudara.
Adzikra : Baik Yang Mulia Hakim (keluar ruang sidang dengan dikawal petugas
keamanan)
Sherly usman : silahkan terdakwa untuk duduk dihadapan Yang Mulia hakim, apakah

benar semua keterangan yang saksi berikan tadi?


Ahmad Bagus : tidak, yang mulia saya tidak membunuh prabu, saya serahkan kuasa
hukum saya untuk berbicara
Dzaki Tarris : baiklah, silahkan kuasa hukum Bagus untuk berbicara
Fajria Maharani : terdakwa, Bagus, tidak bersalah dan tidak membunuh korban, karena
tidak ditemukan sidik jari saudara Bagus dari setiap alat dan barang bukti
yang sudah di periksa oleh pihak polisi, Yang Mulia.
Fikri Supriyadi : saya izin berbicara yang mulia
Dzaki Tarris : ya silahkan JPU untuk berbicara
Fikri : Korban dapat dipastikan dibunuh oleh terdakwa, karena dalam hasil
penyelidikan penyidik bahwa pembunuhnya adalah terdakwa. Saya akan
menghadirkan ahli apabila diperkenankan.
Dzaki Tarrris : baiklah, silahkan JPU untuk menghadirkan ahli di ruang persidangan
dan untuk terdakwa dipersilahkan untuk duduk di sebelah
penasehat

hukumnya
Fikri : baik yang mulia, kepada petugas kejaksaan diperintah kan untuk
menghadirkan Ahli, Tertia Florenza Dinata ke dalam ruang persidangan
Dzaki Tarris : Sudara ahli apakah dalam keadaan
sehat? Tertia : Sehat
Dzaki Tarris : Siap mengikuti sidang hari
ini?
Tertia : Siap
Dzaki Tarris : Tunjukan kartu identitas saudara (Ahli maju menunjukkan kartu
identitas kepada hakim ketua)
Dzaki Tarris : Saudara Tertia Florenza Dinata
TTL : Bandung,
Pekerjan : Polwan
Jenis Kelamin
:Perempuan Agama: Islam
Kebangsaan : Indonesia
Annisa Loria : Saudara mengenal
terdakwa? Tertia : Tidak
Annisa Loria : Saudara ahli, sebelum memberikan keterangan, terlebih dahulu saudara akan
disumpah, bersedia untuk disumpah?
Tertia : Bersedia majleis hakim
Annisa Loria : Saudara ahli ikuti kata-kata saya : Demi PKN saya bersumpah, sebagai ahli
akan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya dan tidak lain dari apa
yang sebenarnya sesuai dengan disiplin ilmu yang saya miliki dan saya kuasai.
Baik, saudara ahli telah disumpah, sumpah tersebut mengandung arti bahwa
saudari harus memberikan keterangan yang sebenarnya sesuai dengan disiplin
ilmu yang saudari miliki dan kuasai. Saudara mengerti?
Tertia : Mengerti.
Annisa Loria : Silahkan
Tertia : Saya Tertia sebagai Ahli dalam hal ini dengan hormat izin memberikan
keterangan kesaksian menurut pandangan kajian keilmuan saya

dalam sumpah menyatakan bahwa melihat dan menyelidik


TKP. Annisa Loria : Silahkan Ahli untuk menyatakan keterangannya.
Tertia :mengacu kepada laporan hasil visum bahwa korban mengalami luka berat di
sekujur tubuh, mulai dari kepala, leher, dan punggung. Melihat hasil visum
dan terdapat foto luka di bagian kepala, terlihat luka lebam di bagian kepala
karena telihat bekas pukulan tangan dan terlihat bagian kulit kepala yang tidak
ada rambutnya diduga karena dijambak, dalam berita acara pemeriksaan
disebutkan bahwa terdakwa atas nama Qonita Hasna Naura memukul dan
menjambak dan membenturkan kepala ke tembok dengan tangan hingga
menyebabkan korban luka-luka serta pendarahan di otak. Sementara itu,
mengacu kepada hasil visum selain terdapat luka dikepala terlihat juga tali
dengan sidik jari saksi SaksiFitri yang terikat di leher korban.
Sherly : Apakah saudara Penasehat Hukum? Apakah ada pertanyaan yang ingin
diajukan kepada terdakwa?
Fajriah Maharani : Terimakasih yang Mulia cukup.
Tertia : Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis saya dilihat dari segi Hukum
bahwa dalam kasus ini setelah menimbang dan mendengarkan dari

putusan surat dakwaan yang telah dibacakan oleh Penuntut Umum


bahwasanya terlihat jenis dakwaan dalam kasus penganiayaan ini terlihat
dakwaan tunggal. Saudari Qonita Hasna Naura terbukti melakukan
penganiayaan anak dibawah umur dan pembunuhan berencana kepada
angeline. Dalam hal ini mengacu kepada barang bukti yang telah
disebutkan sebelumnya maka pandangan saya sebagai Ahli kasus ini
mengacu pada dasar hukum mengenai pembunuhan berencana diatur
dalam pasal 340 KUHP. Pasal 340 KUHP dalam hal ini memuat
mengenai hal-hal yang memuat maksud tindak pembunuhan berencana,
disana terdapat penjelasan mengenai dasar hukum serta ancaman yang
diatur maka mengacu kepada Pasal 340 KUHP“Barangsiapa dengan
sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa
orang lain dihukum karena pembunuhan di rencanakan atau moord
dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara
sementara selama lamanya

20 tahun”
Sherly Usman : Silahkan JPU mengajukan pertanyaan.
Fikri : baik Yang Mulia
Sherly Usman : silahkan
Fikri Supriyadi : Bagaimana padangan saksi ahli dalam kasus ini dikaji dari keilmuan hukum?
Tertia : Saksi Ahli dalam hal ini akan mengkaji serta memberikan pandangan secara
kasus posisi, secara kronologis dimulai dikarenakan terdakwa menemukan
seekor kucing peliharaannya mati di rumah terdakwa maka terdakwa
melakukan penganiayaan dengan menjambak rambut korban, memukul dan
menggeretnya ke kamar terdakwa. Saksi kemudian melihat korban sudah
terkapar di lantai kamar. Disana terdapat mensrea (niat dari terdakwa) atau
niatan membunuh dan menyuruh saksi untuk mengambil tali sprei dan
menyekek korban hingga mati dengan begitu alat bukti yang ada di tkp yaitu
tali dan baju dengan noda darah.
Dzaki Tarris : Apakah Saudara penasehat hukum ingin mengajukan pertanyaan kepada ahli?
Rayhan Giffary : tidak ada yang mulia
Dzaki Tarris : Baiklah kalau begitu silahkan kepada Ahli untuk keluar dari ruang

persidangan dan terdakwa kembali ke tempat duduk yang disediakan. Untuk


Penasehat hukum atau penuntut umum ada yang ingin mengajukan pertanyaan
atau sanggahan?
Fajriah Maharani : Saya izin mengajukan sanggahan yang digugat oleh penuntut
umum
Dzaki Tarris : Silahkan
Fajriah Maharani : berdasarkan pernyataan dari saksi dan ahli saya menyimpulkan bahwa
pernyataannya menyudutkan bahwa saksi adalah orang yang menyebabkan
korban meninggal dunia, karena dari pernyataan saksi ialah orang yang
mengikat tali ke leher korban dan dari hasil penyelidikan ahli didapatkan tali
yang terikat di leher korban, pembunuh korban ialah saksi Shaccha Fitri
Aura Dinda : saya izin menyanggah yang mulia
Dzaki Tarris : silahkan
Aura Dinda : Saksi tidak memberi pernyataan bahwa dia membunuh angeline dengan
mengikat tali sprei, dan dia menyatakan diri bahwa ia tidak melakukannya

karna tidak berani


Rayhan Giffary :saya izin menyanggah lagi yang mulia
Dzaki Tarris : silahkan
Rayhan Giffary : saksi memang menyatakan bahwa dia tidak berani melakukannya tapi dari
pernyataan ahli hasil visum menemukan tali sprei yang terikat di leher korban
dengan sidik jari saksi Shaccha Fitri
Dzaki Tarris : silahkan untuk penuntut ada yang ingin disanggah
Fikri : ada yang mulia,, saksi tidak berani sehingga tali yang diikatkan di leher
korban bukan lah penyebab kematiannya. Korban meninggal dunia karena
pendarahan otak yang disebabkan terbenturnya kepala ke tembok saat
dijambak oleh terdakwa. Terimakasih yang Mulia cukup.
Dzaki Tarris : Baik penasehat hukum apakah ada yang ingin disanggah lagi?
Rayhan : tidak ada yang mulia
Dzaki Tarris : baiklah kalua begitu Diperintahkan kepada PU, Terdakwa dan Penasehat hukum
untuk mendengarkan secara seksama. putusan dibacakan Yang Mulia secara
bergantian dan pada saat amar putusan dibacakan,terdakwa diperintahkan
untuk berdiri.
Dzaki Tarris : PUTUSAN (tok 1x) saudara terdakwa, apakah sudah mengerti isi putusan?
Bagus : Saya mengerti, Yang Mulia.
Dzaki Tarris : atas putusan tersebut maka saudara mempunyai hak-hak :
Menolak atau menerima putusan, mempelajari putusan sebelum menerima
atau pikir-pikir, minta penangguhan pelaksanaan putusan untuk mengajukan
grasi. Saudara terdakwa, akan menggunakan hak yang mana?
Ahmad Bagus : saya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum
saya. Rayhan : saya menyetujui putusan yang dibacakan oleh hakim, Yang Mulia.
Dzaki Tarris : baik, kepada PU atas putusan tersebut apakah saudara akan menolak atau
menerima putusan, mempelajari putusan sebelum menerima atau pikir-pikir,
minta penangguhan pelaksanaan putusan untuk mengajukan grasi?
Aura Dinda : saya juga setuju, Yang Mulia.

Dzaki Tarris : Baiklah dengan itu demikian seluruh proses persidangan yang mengadili
pidana dengan terdakwa, Ahmad Bagus pada hari ini Kamis, tanggal 14
November 2019 dengan ini dinyatakan ditutup ” (tok 3x)
(ketuk palu 3X)
Nisa Faizatul : Yang Mulia Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri
(Yang Mulia hakim keluar)

Tiara Aurelia : Hadirin dipersilakan duduk kembali. Demikianlah proses persidangan pada
perkara Nomor 23/Pid.B/2019/PN, dengan Terdakwa, pada hari ini Kamis, 14 November 2019
dengan ini dinyatakan selesai dan ditutup.

THE END

Bikin surat dakwaan, surat putusan hakim, siapin alat bukti, surat boongan ttg identitas

Anda mungkin juga menyukai