0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan4 halaman
Putusan MA mengenai kasus bandar sabu Marlan Danang Siregar Alias Pilongki. Terdakwa terbukti menjual sabu seberat 5 gram kepada saksi dengan harga Rp1,2 juta. Berdasarkan bukti laboratorium, barang bukti positif sabu dan ganja. Hakim menjatuhkan pidana penjara 12 tahun dan denda Rp1 miliar terhadap terdakwa.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
TUGAS PUTUSAN HUKUM PIDANA PERS(G)_Anisa_2010631010004
Putusan MA mengenai kasus bandar sabu Marlan Danang Siregar Alias Pilongki. Terdakwa terbukti menjual sabu seberat 5 gram kepada saksi dengan harga Rp1,2 juta. Berdasarkan bukti laboratorium, barang bukti positif sabu dan ganja. Hakim menjatuhkan pidana penjara 12 tahun dan denda Rp1 miliar terhadap terdakwa.
Putusan MA mengenai kasus bandar sabu Marlan Danang Siregar Alias Pilongki. Terdakwa terbukti menjual sabu seberat 5 gram kepada saksi dengan harga Rp1,2 juta. Berdasarkan bukti laboratorium, barang bukti positif sabu dan ganja. Hakim menjatuhkan pidana penjara 12 tahun dan denda Rp1 miliar terhadap terdakwa.
Dosen pengampu : M. HOLYONE N. SINGADIMEDJA. SH.,MH.
Tugas mata kuliah : Komentari putusan pengadilan MA tentang kes HK
Pidana pers(6G)
Putusan Nomor:745/Pid.Sus/2011/PN.PSP
Dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan kasasi
terhadap perkara Marlan Danang Siregar Als Pilongki di MA mengenai bandar besar sabu-sabu dihadapan saksi HENDRA MS menghubungi terdakwa menanyakan sabu-sabu, terdakwa mengatakan harga sabu-sabu Rp.1.200.000,-(satu juta dua ratus ribu rupiah), dan saksi HENDRA MS meminta 5(lima) gram. Dalam menjatuhkan putusan tersebut Hakim mempetimbangkan pengembangan dan penggeledahan di rumah terdakwa Jalan Imam Bonjol Gang Gereja Nomor 18 Kelurahan Aek Tampang Kecamatan Padang sidimpuan Utara Kota Padang sidimpuan.
Fakta di persidangan terungkap bahwa terdakwa Marlan Danang
Siregar Alias Pilongki terbukti secara dan meyakinkan melakukan tindak pidana ”Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram” sebagaimana dimaksud dalam surat dakwaan melanggar Pasal 112 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika; Pengedar narkotika/psikotropika adalah orang yang melakukan kegiatan penyaluran dan penyerahan narkotika/psikotropika. Secara luas, pengertian pengedar tersebut juga dapat dilakukan dan berorientasi kepada dimensi penjual, pembeli untuk diedarkan, mengangkut, menyimpan, menguasai, menyediakan, melakukan perbuatan mengekspor dan mengimpor narkotika/psikotropika.
MA menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Marlan Danang Siregar
Alias Pilongki berupa pidana penjara selama 12 (dua belas) tahun dikurangi selama masa penangkapan dan atau penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dengan perintah terdakwa tetap ditahan. Dan membayar Pidana Denda sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) Subsidair 3 (tiga) bulan penjara. Hal ini sesuai dengan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri Cab.Medan No.Lab.: 3389/KNF/VII/2011 tanggal 8 Juli 2011 yang dibuat dan ditandatangani oleh Zulni Erma dan Deliana Naiborhu. S.Si. Apt, berkesimpulan barang bukti A dan B yang dianalisis milik atas nama Marlan Danang Siregar Als Pilongki mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I(satu) nomor urut 61 Undang-Undang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Barang bukti C yang dianalisis adalah benar mengandung
Cannabinoid (positif ganja) dan terdaftar dalam golongan I(satu) nomor urut 8 Undang-Undang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika perbuatan terdakwa Marlan Danang Siregar Als Pilongki memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman jenis sabu-sabu tanpa ijin dari Menteri Kesehatan RI atau pejabat Pemerintah yang berwenang untuk itu. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Berdasarkan materi yang diambil dalam kasus ini sebagaimana
tersebut di atas, dimana diketahui bahwa terjadinya tindak pidana Pengedaran Narkotika pada dasarnya sering terjadi di wilayah Hukum Pengadilan Negeri Padangsidimpuan. Sehingga untuk mengetahui penerapan hukuman terhadap pelaku tindak pidana Pengedaran Narkotika di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan dan untuk mengetahui pertimbangan Hakim dalam penjatuhan hukuman terhadap pelaku tindak pidana Pengedaran Narkotika di Pengadilan Negeri Padang sidimpuan.
Bahwa pertimbangan Hakim dalam penjatuhan hukuman terhadap
pelaku tindak pidana penelantaran rumah tangga berdasarkan putusan Hakim Nomor, 745/Pid.Sus/2011/PN.PSP. Hakim berdasarkan pada keterangan saksi dan keterangan terdakwa, dan berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan, Hakim beranggapan bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana Pengedaran Narkotika dan kemudian Hakim mempertimbangkan seluruh berkas perkara, dan akibat langsung maupun tidak langsung dari tindak pidana yang dilakukan terdakwa. Selain itu Hakim mempertimbangkan semua unsur yang ada,, selanjutnya menurut Penulis, perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa sudah memenuhi unsur yang dipertimbangkan oleh Hakim.
Para Pihak yang terdapat pada Putusan
Nomor:745/Pid.Sus/2011/PN.PSP adalah Marlan Danang Siregar Als Pilongki di MA yang diduga menjadi bandar besar sabu-sabu dihadapan saksi HENDRA MS.
Dengan memakai objek Sengketa berupa sabu-sabu dengan
harga per (1) satu gram yaitu Rp.1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah), dan saksi HENDRA MS meminta 5(lima) gram.
Ketentuan yang menjadi dasar perkara tindak pidana ”Tanpa
hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram” sebagaimana dimaksud dalam surat dakwaan melanggar Pasal 112 ayat (2) Undang- undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika; Pengedar narkotika/psikotropika adalah orang yang melakukan kegiatan penyaluran dan penyerahan narkotika/psikotropika. Secara luas, pengertian pengedar tersebut juga dapat dilakukan dan berorientasi kepada dimensi penjual, pembeli untuk diedarkan, mengangkut, menyimpan, menguasai, menyediakan, melakukan perbuatan mengekspor dan mengimpor narkotika/psikotropika.
Putusan Hakim menyatakan bahwa terdakwa terbukti
bersalah melakukan tindak pidana Pengedaran Narkotika dan kemudian Hakim mempertimbangkan seluruh berkas perkara, dan akibat langsung maupun tidak langsung dari tindak pidana yang dilakukan terdakwa.