Sus/2020/PN Ptk
PIDANA MATI NARKOTIKA
A. KASUS POSISI
Bahwa dalam Putusan Nomor : 8/Pid.Sus/2020/PN ptk. Ats nama
terdakwa Ahmad sajali alias Ahmad di jatuhi vonis hukuman pidana mati atas
kasus percobaan atau permufakatan jahat secara tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I, sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi (1)
kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman
beratnya 5 (lima) gram. berupa 19 (sembilan belas) bungkus plastik yang
bertuliskan GUANWINYANG yang berisikan Narkotika berat netto + 18.410,24
(delapan belas titik empat satu nol koma dua empat) gram.Bermula pada tahun
2017 saat terdakwa bertemu dengan saksi Reza alias Amak di sebuah bengkel
tempat terdakwa bekerja, dimana terdakwa mengenalkan dengan Conficius yang
merupakan Bandar narkotika, semenjak dari situ terdakwa menerima perintah dari
Conficius untuk bertransaksi narkotika dan mendapat upah 75 juta.
Kemudian Conficius memerintahkan terdakwa untuk bersiap-siap untuk
mengambil narkotika jenis shabu-shabu di Pontianak dan langsung disetujui oleh
terdakwa,kemudian terdakwa di perintahkan untuk menuju hotel santika di kamar
566 untuk mengambill sabu-sabu dan kemudian terdakwa diberikan sabu-sabu
yang di bungkus dengan plastik GWANYINWANG berjumlah 19 bungkus,
kemudian terdakwa kembali ke hotel Maestro dan menyimpannya ke dalam
lemari hotel, keeseokan harinya terdakwa di perintahkan oleh Conticius untuk
mencari kapal barang tujuan Makassar. Kemudian terdakwa yang menginap di
kediaman saudara istrinya meminta di antar ke pelabuhan Dwikora Pontianak
kemudian pada saat pemeriksaan dan mobil yang di tumpangi terdakwa bersama
rekan-rekannya, Kepolisian ditemukan 1 buah tas yang berisikan 19 bungkus
plastik bertuliskan GWANYINWANG yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu
yang di simpan di belakang jok sopir dan setelah di introgasi mereka dan
terdakwa menjawab itu merupakan pesanan orang yang akan di bawa ke
Makassar, setelah di lakukan uji tes bahwa benar barang tersebut positif narkotika
golongan I. perbuatan yang dilakukan terdakwa yakni menawarkan untuk dijual,
menjual, perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan narkotika tidak
memiliki izin dari pihak berwenang sesuai Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1)
Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, atas dasar itu
terdakwa di vonis hukuman mati.