Anda di halaman 1dari 4

PLEDOI / NOTA PEMBELAAN

Perkara Pidana Register Nomor : 61/ Pid.Sus/2022/PN.Tbt


Tuntutan Jaksa Penuntut Umum Nomor : PDM-39/Enz.2/TBING/03/2022
Terdakwa : Aldo Ridho Nasution
Majelis Hakim yang kami muliakan
Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Panitera Pengganti yang kami hormati
Dan Pengujung Sidang yang kami sayangi,

Perkenalkanlah kami yang bertandatangan dalam Nota Pembelaan atau Pledoi ini yaitu MUHAMMAD ABDI
S.H, dan MUHAMMAD KADRI , SH adalah Para Advokat dan Konsultan Hukum pada “Badan Bantuan
Hukum dan Advokasi (BBHA) INDIKATOR” KOTA TEBING TINGGI, beralamat di Jln. Suprapto No. 40 Tebing
Tinggi 20615 Telepon 0621-22135, HP : 0852-7651-7839, 0821-6529-4170.

Dengan ini membuat Nota Pembelaan sebagai berikut :

1. PENDAHULUAN
Bahwa Narkotika sudah merupakan kasus extra ordinary crime sama dengan perkara korupsi sehingga
untuk membrantas atau memperkecil tindak pidana penyalah gunaan Narkotika dibentuklah BNN yang
dibentuk khusus untuk menangani kasus penyalahgunaan Narkotika di Republik Indonesia ini.
Bahwa penyalahgunaan Narkotika telah merambah kemana mana diseluruh pelosok Nusantara ini
bagaikan wabah yang sulit diberantas, dimana sangat diapresiasi Petugas dilapangan yang berhasil
menangkap pengguna Narkoba walaupun kadang kadang timbul pertanyaan kenapa yang kena
tangkap kebanyakan pemakai/pengguna paket hemat dan jarang sekali pengedar kakap nya.
Bahwa kami sebagai Advokat melakukan pembelaan terhadap terdakwa Narkotika, janganlah dianggap
sebagai pendukung penyalahgunaan narkotika ini, kami sebagai advokat hanya berusaha untuk
meluruskan prosedur penangkapan, penuntutan sesuai tidak dengan SOP dan juga penerapan pasal
pasal dalam tuntutan yang telah ada dan diatur dalam perundang undangan.
Bahwa kami sebagai Advokat sangat mendukung supaya penyalahgunaan narkotika ini diberantas
tuntas sampai keakarnya, namun yang sering timbul pertanyaan dalam pikiran kami , kenapa sekian
banyaknya kasus narkotika ini disidangkan, jarang sekali ketangkap pelaku yang menjual (bandarnya),
alasannya klise banget belum tertangkap. Apakah apparat penegak hukum tidak mengembangkannya
dan atau ada pembiaran yang disengaja ?.

2. DAKWAAN DAN TUNTUTAN JPU


Bahwa untuk kasus penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh Aldo Ridho Nasution di dalam
dakwaan Sdra JPU telah diutarakan panjang lebar dimana Petugas Polisi ada menerima laporan dari
masyarakat tentang ada orang yang melakukan transaksi jual beli narkoba disebuah rumah jalan
Asrama LK VI kelurahan Persiakan kecamatan Padang Hulu , dan sesampainya disebuah rumah para
petugas melihat terdakwa Aldo Ridho Nasution dating kerumah kosong tersebut yang baru turun
dari sepeda motor yang dibonceng oleh saksi Muhammad Fauzi. Kemudian Terdakwa masuk kedalam
rumah kosong tersebut dengan berjalan kaki seorang diri, karena gerak geriknya mencurigakan maka
saksi petugas polisi Hendi Sihombing dan Syauqatillah langsung mengikuti Terdakwa dan mengejarnya

1
masuk kedalam rumah lalu berteriak mengatakan “kami polisi” sehingga terdakwa terkejut langsung
menjatuhkan 1 bungkus plastic klip transparan yang berisi Kristal warna putih diduga narkotika jenis
shabu keatas lantai. Kemudian saksi apparat polisi langsung menangkap terdakwa agar tidak melarikan
diri dan mengamankan barang bukti 1 bungkus plastic klip transparan yang berisi Kristal warna putih
tersebut dan didalam rumah tersebut ternyata sudah ada seorang laki laki yang menurut pengakuan
terdakwa bernama Hendri (belum tertangkap) yang hendak membeli shabu kepada Terdakwa, namun
melihat kedatangan para saksi, Hendri langsung melarikan diri dari arah pintu belakang dan sempat
dikejar oleh para saksi namun tidak berhasil ditangkap. Kemudian dilakukan penggeledahan terhadap
terdakwa dan juga rumah kosong tersebut dan dari kantong celana terdakwa ditemukan 1 unit
handphone .
Bahwa terdakwa mengaku narkotika itu miliknya yang baru dibeli dari VERI (belum tertangkap).
Bahwa Melihat proses dan membaca berkas pada pemeriksaan perkara ini kami bertanya-tanya ? apakah
Terdakwa yang hanya sebagai korban dari bandar narkoba layak dituntut 6 tahun , karena melihat
Barang bukti yang disita adalah barang bukti yang disita baru dibeli dari Pengedar VERI (belum
tertangkap), apakah Para pengedar seperti Veri layak dibiarkan bebas berkeliaran tanpa ada upaya
untuk menangkapnya sehingga dapat menumbuhkan pencandu narkotika yang dapat mengakibatkan
hilangnya satu generasi karena narkotika ini.
Bahwa Penanganan bagi korban penyalahgunaan narkotika dan pecandu narkotika haruslah
dilaksanakan secara serius. Secara moralitas, menyelamatkan generasi bangsa bukan saja tugas dan
kewajiban pemerintah, melainkan dibutuhkan peran serta masyarakat guna mensukseskan Program
Pemerintah. "Aset paling bernilai dari suatu bangsa adalah generasi bangsa, jika kita tidak berbuat
sesuatu yang bermanfaat, kehancuran akan semakin mendekat," untuk itu Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang narkotika telah mengakomodir mengenai kejahatan narkotika, termasuk pula
payung hukum bagi korban penyalahgunaan narkotika dan pecandu narkotika wajib untuk menjalani
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Hal tersebut dengan tegas dan jelas telah diamanatkan pada
Pasal 54.
Bahwa"Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika mengatur tentang
pengguna. Adapun untuk pengklasifikasian kelompok pengguna diatur juga dalam Surat Edaran
Mahkamah Agung No. 4 Tahun 2010 jo SEMA Nomor 3 Tahun 2011.
Bahwa mudah mudahan Sdra Jaksa Penuntut Umum yang menuntut Terdakwa dengan pasal 112 ayat
(1) jo pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika bukan dengan pasal 127 , adalah
berdasarkan fakta dan kebenaran materiel bukan menghindari SE Mahkamah Agung No. 4 tahun 2010
jo SEMA Nomor 3 tahun 2011 yang memungkinkan pengguna narkoba di rehabilitasi. Untuk itu kami
mohon Majelis Hakim yang mulia untuk bijaksana dan adil dalam memutus.

3. FAKTA PERSIDANGAN
Bahwa fakta fakta persidangan, Terdakwa mengakui barang bukti narkotika itu memang miliknya yang
baru dibeli dari Veri. Bahwa Terdakwa masih muda baru berumur 23 tahun generasi penerus harapan
keluarga , yang terpuruk karena susah mencari nafkah dan pekerjaan yang legal , sehingga terdakwa
termakan rayuan para pengedar narkotika yang kenyataannya belum tertangkap sampai sekarang.
Terdakwa adalah korban kelemahan Negara untuk memberantas mafia narkoba dimana Terdakwa
sangat mudah membeli narkoba khususnya jenis shabu untuk dikonsumsi padahal penyalahgunaan
narkoba sudah merupakan extra ordinary crime.
Bahwa kami sangat mengharapkan agar apparat penegak hukum benar benar mengejar dan
menangkap pengedar narkotika kelas kakap (jangan teri terinya saja) supaya terputus supply narkoba
kepada korban pengguna narkoba .

4. KESIMPULAN DAN PENUTUP

2
Majelis Hakim yang kami muliakan
Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Panitera Pengganti yang kami hormati
Dan Pengujung Sidang yang kami sayangi
Setelah melalui beberapa kali persidangan, dari dakwaan, saksi saksi dan tuntutan Sdra Penuntut
Umum dapat kami simpulkan sebagai berikut :
- Bahwa Terdakwa masih muda, memakai narkotika jenis shabu karena stress karena sangat sulit
mencari pekerjaan sekarang ini dan juga terpengaruh oleh rayuan pengedar narkotika.
- Bahwa Terdakwa terpengaruh rayuan Veri pengedar Narkotika yang sampai saat ini masih bebas
belum tertangkap, dan terdakwa melakukan perbuatan ini tanpa mengetahui akibat dari
perbuatannya.
- Bahwa Terdakwa berterus terang, tidak berbeli belit sehingga mempermudah persidangan.
- Bahwa Orang tua Terdakwa telah tua yang sangat mengharapkan keberadaan Terdakwa .
Berdasarkan Hal hal tersebut diatas, kami mohon sudi kiranya Majelis Hakim yang mulia menjatuhkan
pidana seringannya ringannya.

Tebing Tinggi, 17 Mei 2022


Terdakwa / Pengacaranya

MUHAMMAD ABDI , SH MUHAMMAD KADRI, SH

3
4

Anda mungkin juga menyukai