Perkenalkanlah kami yang bertandatangan dalam Nota Pembelaan atau Pledoi ini yaitu SRI RAHAYU S.H,
dan MUHAMMAD KADRI , SH adalah Para Advokat dan Konsultan Hukum pada “Badan Bantuan Hukum
dan Advokasi (BBHA) INDIKATOR” KOTA TEBING TINGGI, beralamat di Jln. Suprapto No. 40 Tebing Tinggi
20615 Telepon 0621-22135, HP : 0852-7651-7839, 0821-6529-4170.
1. PENDAHULUAN
Bahwa Narkotika sudah merupakan kasus extra ordinary crime sama dengan perkara korupsi sehingga
untuk membrantas atau memperkecil tindak pidana penyalah gunaan Narkotika dibentuklah BNN yang
dibentuk khusus untuk menangani kasus penyalahgunaan Narkotika di Republik Indonesia ini.
Bahwa penyalahgunaan Narkotika telah merambah kemana mana diseluruh pelosok Nusantara ini
bagaikan wabah yang sulit diberantas, dimana sangat diapresiasi Petugas dilapangan yang berhasil
menangkap pengguna Narkoba walaupun kadang kadang timbul pertanyaan kenapa yang kena
tangkap kebanyakan pemakai/pengguna paket hemat dan jarang sekali pengedar kakap nya.
Bahwa kami sebagai Advokat melakukan pembelaan terhadap terdakwa Narkotika, janganlah dianggap
sebagai pendukung penyalahgunaan narkotika ini, kami sebagai advokat hanya berusaha untuk
meluruskan prosedur penangkapan, penuntutan sesuai tidak dengan SOP dan juga penerapan pasal
basal dalam tuntutan yang telah ada dan diatur dalam perundang undangan.
1
Bahwa Melihat proses dan membaca berkas pada pemeriksaan perkara ini kami bertanya-tanya ? apakah
Terdakwa yang hanya sebagai korban dari bandar narkoba layak dituntut 5 tahun 6 bulan karena
melihat Barang bukti yang disita sedikit yang dibeli dari pengedar (mungkin belum ditangkap) untuk
dikonsumsi bersama dengan temannya menghilangkan rasa kantuk dan stress karena beban hidup
yang semakin berat.
Bahwa ketergantungan terdakwa terhadap narkotika ini dapat dianggap sebagai tanggung jawab kita
bersama para penegak hukum yang masih belum mampu menangkap para bandar atau mungkin ada
pembiaran untuk itu.
Bahwa Penanganan bagi korban penyalahgunaan narkotika dan pecandu narkotika haruslah
dilaksanakan secara serius. Secara moralitas, menyelamatkan generasi bangsa bukan saja tugas dan
kewajiban pemerintah, melainkan dibutuhkan peran serta masyarakat guna mensukseskan Program
Pemerintah. "Aset paling bernilai dari suatu bangsa adalah generasi bangsa, jika kita tidak berbuat
sesuatu yang bermanfaat, kehancuran akan semakin mendekat," untuk itu Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang narkotika telah mengakomodir mengenai kejahatan narkotika, termasuk pula
payung hukum bagi korban penyalahgunaan narkotika dan pecandu narkotika wajib untuk menjalani
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Hal tersebut dengan tegas dan jelas telah diamanatkan pada
Pasal 54.
Bahwa"Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika mengatur tentang
pengguna. Adapun untuk pengklasifikasian kelompok pengguna diatur juga dalam Surat Edaran
Mahkamah Agung No. 4 Tahun 2010 jo SEMA Nomor 3 Tahun 2011.
Bahwa mudah mudahan Sdra Jaksa Penuntut Umum yang menuntut Terdakwa dengan pasal 112 ayat
(1) jo pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika bukan dengan pasal 127 , adalah
berdasarkan fakta dan kebenaran materiel bukan menghindari SE Mahkamah Agung No. 4 tahun 2010
jo SEMA Nomor 3 tahun 2011 yang memungkinkan pengguna narkoba di rehabilitasi. Untuk itu kami
mohon Majelis Hakim yang mulia untuk bijaksana dan adil dalam memutus.
3. FAKTA PERSIDANGAN
Bahwa fakta fakta persidangan, Terdakwa mengakui bersama dengan M. Iqbal alias Kobal patungan
membeli paket hemat narkotika untuk dikonsumsi bersama. Terdakwa mengkonsumsi narkoba untuk
menghilangkan kantuk dan stress karena susah mencari kerja.
Bahwa Terdakwa masih muda generasi penerus harapan keluarga , yang terpuruk karena susah
mencari nafkah dan pekerjaan. Terdakwa adalah korban kelemahan Negara untuk memberantas mafia
narkoba dimana Terdakwa sangat mudah membeli narkoba untuk dikonsumsi padahal
penyalahgunaan narkoba sudah merupakan extra ordinary crime.
Bahwa kami sangat mengharapkan agar apparat penegak hokum benar benar mengejar dan
menangkap pengedar narkotika kelas kakap (jangan teri terinya saja) supaya terputus supply narkoba
kepada korban pengguna narkoba .
2
- Bahwa Terdakwa menyerahkan paket hemat seharga Rp.50.000,- untuk dipakai bersama ,
- Bahwa Terdakwa adalah pemakai pemula yang hanya manggunakan shabu paket hemat .
- Bahwa Terdakwa berterus terang, tidak berbeli belit sehingga mempermudah persidangan.
- Bahwa Orang tua Terdakwa telah tua yang sangat mengharapkan keberadaan Terdakwa
menjaganya dan juga adik adiknya.
Berdasarkan Hal hal tersebut diatas, kami mohon sudi kiranya Majelis Hakim yang mulia menjatuhkan
pidana seringannya ringannya.