Anda di halaman 1dari 18

PUTUSAN

Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Martapura yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa:
1. Nama Lengkap : RAHMAJI NOOR alias MAJI bin SULAIMAN;
2. Tempat lahir : Bawahan Selan;
3. Umur/tanggal lahir : 32 Tahun / 11 Agustus 1986;
4. Jenis Kelamin : Laki-laki;
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat Tinggal : Jalan Ahmad Yani Km.65 Desa Simpang Tiga RT.02
RW.01, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar;
7. Agama : Islam;
8. Pekerjaan : Sopir;
Terdakwa ditangkap pada tanggal 9 April 2019;
Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh:
1. Penyidik, sejak tanggal 10 April 2019 sampai dengan tanggal 29 April 2019;
2. Perpanjangan Penuntut Umum, sejak tanggal 30 April 2019 sampai dengan
tanggal 8 Juni 2019;
3. Perpanjangan Pertama oleh Ketua Pengadilan Negeri Martapura, sejak tanggal
9 Juni 2019 sampai dengan tanggal 8 Juli 2019;
4. Penuntut Umum, sejak tanggal 2 Juli 2019 sampai dengan tanggal 21 Juli
2019;
5. Majelis Hakim, sejak 15 Juli 2019 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2019;
6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Martapura, sejak tanggal 14 Agustus
2019 sampai dengan tanggal 12 Oktober 2019;
Terdakwa didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) INTAN berkantor di Jalan
A. Yani Km 39 Pusat Pertokoan Sekumpul Blok G-13 Kelurahan Jawa Kecamatan
Martapura Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan, yang ditunjuk oleh Majelis
Hakim berdasarkan Penetapan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp, tanggal 11 April
2019;
Pengadilan Negeri tersebut
Setelah membaca:
 Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Martapura Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN
Mtp, tentang penunjukan Majelis Hakim;
 Penetapan Majelis Hakim Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp, tentang penetapan
hari sidang;
 Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah Mendengar Keterangan Saksi-Saksi dan Terdakwa serta
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan dipersidangan;
Halaman 1 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp
Setelah mendengar Pembacaan tuntutan pidana, yang diajukan oleh Penuntut
Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa RAHMAJI NOOR Alias MAJI Bin (Alm) SULAIMAN,
bersalah melakukan tindak pidana ”yang tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima menjadi perantara
dalam jual beli menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 Ayat (1) Undang -
Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, seperti
tersebut dalam dakwaan Primair kami;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa RAHMAJI NOOR Alias MAJI Bin (Alm)
SULAIMAN, dengan pidana penjara selama 8 (delapan) tahun dikurangi
selama terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah terdakwa untuk tetap
ditahan dan denda sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) Subsidair 5
(lima) bulan penjara;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
- 7 (tujuh) paket shabu-shabu dengan berat 2,15 gram (berat bersih 0,92
gram) kemudian disisihkan sebanyak 0,2 gram berserta plastik klip (berat
plastik klip 0,18 gram dan berat bersih shabu-shabu 0,02 gram) untuk uji
sampel ke Laboratorium BBPOM Banjarmasin sehingga barang bukti yang
tersisa dengan berat kotor 1,96 gram (berat bersih 0,90 gram) dan
dimusnahkan sebanyak 6 (enam) paket dengan berat1,70 gram berserta
plastik klip sehingga untuk pembuktian perkara yang disisakan sebanyak 1
(satu) paket dengan berat 0,25 gram berserta plastik klip (berat plastik klip
0,18 gram dan berat bersih shabu-shabu 0,07 gram);
- 1 (satu) bundel plastik klip;
- 1 (satu) buah kotak warna Putih;
- 1 (satu) buah Dompet warna Hitam;
Dirampas untuk dimusnahkan.
- 1 (satu) unit Timbangan Digital;
- 1 (satu) unit HP Nokia;
- Uang tunai hasil pejualan sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah);
Dirampas untuk Negara.
4. Menetapkan supaya terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,-
(dua ribu rupiah).
Setelah mendengar pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa yang disampaikan
di depan persidangan secara lisan yang pada pokoknya tidak sependapat dengan
Penuntut Umum khususnya mengenai pasal yang diterapkan kepada diri Terdakwa
serta tingginya tuntutan pidana yaitu pidana penjara selama 8 (delapan) tahun,
karenanya Terdakwa merupakan korban dari tindak pidana Narkotika, oleh karena itu
mohon kepada Majelis Hakim untuk dapat memberikan keringanan hukuman bagi diri
Terdakwa;

Halaman 2 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan
Penasihat Hukum Terdakwa, yang pada pokoknya Penuntut Umum tetap pada
tuntutannya;
Setelah mendengar tanggapan Penasihat Hukum Terdakwa terhadap
tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya Penasihat Hukum Terdakwa tetap
pada permohonannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan di persidangan oleh Penuntut Umum
didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
Primair:
Bahwa ia terdakwa RAHMAJI NOOR Alias MAJI Bin (Alm) SULAIMAN, pada
hari Selasa tanggal 09 April 2019 sekitar pukul 15.45 Wita atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu tertentu dalam tahun 2019, bertempat di Jalan Ahmad Yani Km. 63 Desa
Simpang Tiga RT.02 RW.01 Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar atau dilakukan
setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Martapura, yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan
untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar
atau menyerahkan Narkotika golongan 1 sebanyak 7 (tujuh ) bungkus plastik klip yang
masih ada sisa shabu-shabunya dengan berat kotor 2,15 gram disisihkan untuk diuji
ke Laboratorium BBPOM Banjarmasin dengan berat 0,02 gram ditimbang dengan
plastik klip atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu, selain yang ditetapkan dalam
Pasal 39 ayat (1), (2) jo Pasal 40 Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika dan perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan cara :
 Pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan tersebut di atas, bahwa pada
awalnya para Saksi menerangkan pada hari Selasa tanggal 09 April 2019 para
saksi mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa sering terjadi
penyalahgunaan shabu-shabu di sekitar Jalan Desa Bawahan Selan RT.02
Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar kemudian sekitar pukul 15.45 wita
para saksi dari Kepolisian melakukan penyelidikan dan ada 2 orang yang
sedang berada disebuah pondokan ditengah-tengah kebun karet dengan gerak
gerik yang mencurigakan kemudian para saksi melakukan penggeledahan
berhasil mengamankan seorang laki-laki mengaku bernama Rahmaji Noor Alias
Maji Bin (Alm) Sulaiman dan Aditya Alias Adit Bin (Alm) Badrudin (berkas
perkara tersendiri) dengan mengamankan barang bukti 7 (tujuh) paket shabu-
shabu yang digantung ditiang tidak jauh dari terdakwa Rahmaji Noor Alias Maji
bahwa memang benar diakui oleh terdakwa bahwa shabu-shabu yang
disimpan didalam plastik bersama timbangan digital dan 1 (satu) bundel plastik
serta berupa uang hasil penjualan sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus
ribu rupiah) Selanjutnya terdakwa mendapatkan shabu-shbu tersebut sebanyak

Halaman 3 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


2,15 gram terdakwa bagi beberapa bagian menjadi 13 paket shabu-shabu lalu
terdakwa menjual paket shabu-shabu yang sudah dibagi antara lain untuk
paket shabu 0,5 gram dengan harga sebesar Rp. 900.000,- (sembilan ratus
ribu rupiah) perpaket, untuk paket shabu 1/4 dengan harga sebesar Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah) perpaket dan untuk paketan kecil terdakwa
jual dengan harga sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) perpaket,
kemudian shabu-shabu yang sudah laku terjual berjumlah 3 (tiga) paket shabu-
shabu yaitu paketan 1/4 dengan harga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
sehingga uang yang didapat terdakwa sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima
ratus ribu rupiah) Setelah itu terdakwa beserta barang bukti tersebut dibawa ke
Kantor Sat Res Narkoba Polres Banjar untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut;
 Selanjutnya telah dilakukan pemeriksaan dari BALAI BESAR POM
BANJARMASIN dengan Laporan Pengujian Nomor : LP.Nar.K.19.0327 tanggal
30 April 2019 disimpulkan :
Hasil Pengujian
Penerima : Sediaan dalam bentuk serbuk Kristal, tidak berwarna dan
tidak berbau
Indentifikasi : Metamfetamina = Positif;
Metoda : Colour Test, TLC – Spektrofotometri;
Pustaka : MA PPOMN No.13/N/01 hal 139;
Sisa contoh : Habis;
Kesimpulan : Contoh yang diuji mengandung Metamfetamina;
Undang-undang : Golongan I UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika;
Selesai diuji : 30-Apr-19 dan ditandatangan oleh DRI WASKITHO, S.Si,
Apt.M.Sc NIP.1970916 200604 1 002 Deputi Manajer
Teknis Pengujian.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114
ayat (1) Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Subsidair:
Bahwa terdakwa RAHMAJI NOOR Alias MAJI Bin (Alm) SULAIMAN, pada
waktu dan tempat sebagaiamana telah diuraikan dalam dakwan Primair diatas, yang
tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan
Narkotika Golongan I bukan tanaman dan perbuatan terdakwa tersebut dilakukan
dengan cara :
 Pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan tersebut di atas, bahwa pada
awalnya para Saksi menerangkan pada hari Selasa tanggal 09 April 2019 para
saksi mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa sering terjadi
penyalahgunaan shabu-shabu di sekitar Jalan Desa Bawahan Selan RT.02
Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar kemudian sekitar pukul 15.45 wita

Halaman 4 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


para saksi dari Kepolisian melakukan penyelidikan dan ada 2 orang yang
sedang berada disebuah pondokan ditengah-tengah kebun karet dengan gerak
gerik yang mencurigakan kemudian para saksi melakukan penggeledahan
berhasil mengamankan seorang laki-laki mengaku bernama Rahmaji Noor Alias
Maji Bin (Alm) Sulaiman dan Aditya Alias Adit Bin (Alm) Badrudin (berkas
perkara tersendiri) dengan mengamankan barang bukti 7 (tujuh) paket shabu-
shabu yang digantung ditiang tidak jauh dari terdakwa Rahmaji Noor Alias Maji
bahwa memang benar diakui oleh terdakwa bahwa shabu-shabu yang
disimpan didalam plastik bersama timbangan digital dan 1 (satu) bundel plastik
serta berupa uang hasil penjualan sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus
ribu rupiah) Selanjutnya terdakwa mendapatkan shabu-shbu tersebut sebanyak
2,15 gram terdakwa bagi beberapa bagian menjadi 13 paket shabu-shabu lalu
terdakwa menjual paket shabu-shabu yang sudah dibagi antara lain untuk
paket shabu 0,5 gram dengan harga sebesar Rp. 900.000,- (sembilan ratus
ribu rupiah) perpaket, untuk paket shabu 1/4 dengan harga sebesar Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah) perpaket dan untuk paketan kecil terdakwa
jual dengan harga sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) perpaket,
kemudian shabu-shabu yang sudah laku terjual berjumlah 3 (tiga) paket shabu-
shabu yaitu paketan 1/4 dengan harga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
sehingga uang yang didapat terdakwa sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta lima
ratus ribu rupiah) Setelah itu terdakwa beserta barang bukti tersebut dibawa ke
Kantor Sat Res Narkoba Polres Banjar untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut;
 Selanjutnya telah dilakukan pemeriksaan dari BALAI BESAR POM
BANJARMASIN dengan Laporan Pengujian Nomor : LP.Nar.K.18.1163 tanggal
28 November 2018 disimpulkan :
Hasil Pengujian
Penerima : Sediaan dalam bentuk serbuk Kristal, tidak berwarna dan
tidak berbau
Indentifikasi : Metamfetamina = Positif;
Metoda : Colour Test, TLC – Spektrofotometri;
Pustaka : MA PPOMN No.13/N/01 hal 139;
Sisa contoh : Habis;
Kesimpulan : Contoh yang diuji mengandung Metamfetamina;
Undang-undang : Golongan I UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika;
Selesai diuji : 27-Nov-18 dan ditandatangan oleh HALIDA ENDRASWATI,
S.F.Apt. NIP.19800417 200501 2 001 Deputi Manajer
Teknis Pengujian;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112
ayat (1) Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Halaman 5 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, baik Terdakwa dan
Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan mengerti isi dan maksudnya dan
menyatakan tidak akan mengajukan Eksepsi / keberatan atas Dakwaan Penuntut
Umum;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaanya Penuntut Umum telah
mengajukan Saksi-Saksi sebagai berikut:
1. Saksi ADITYA alias ADIT bin BADRUDIN, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
 Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga
maupun pekerjaan dengan Terdakwa;
 Bahwa Saksi mengetahui perihal dihadapkan dipersidangan adalah sebagai
saksi karena Terdakwa memiliki sabu-sabu;
 Bahwa Terdakwa ketahuan memiliki sabu-sabu terjadi pada hari Selasa tanggal
9 April 2019 sekitar pukul 15.45 WITA di Desa Bawahan Selan RT.02
Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar;
 Bahwa Saksi Pada saat Terdakwa diamankan berada di kebun karet
dipondokan bersama dengan Terdakwa;
 Bahwa yang ditemukan dan berhasil diamankan oleh pihak Kepolisian dari
Terdakwa yaitu berupa 7 (tujuh) paket sabu-sabu, 1(satu) buah timbangan
digital, 1 (satu) bundel plastik klip, 1 (satu) unit HP Nokia, dan uang hasil
penjualan sabu-sabu sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus juta
rupiah);
 Bahwa sabu-sabu tersebut rencananya dijual kembali akan sebagian akan
dikonsumsi sendiri;
 Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sudah sekitar 5 (lima) tahun;
 Bahwa Terdakwa mendapatkan sabu-sabu tersebut dari Saksi;
 Bahwa Terdakwa membeli 1 (satu) paket sabu seberat 2.5 gram dari Saksi
seharga Rp3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) kemudian dibagi
dalam paket kecil oleh Terdakwa;
 Bahwa Saksi sudah 2 (dua) kali memakai / mengkonsumsi sabu-sabu bersama
Terdakwa di pondokan yang berada dikebun karet;
 Bahwa Saksi mendapatkan sabu-sabu dengan cara membeli dari sdr.Romi di
daerah Mataraman;
 Bahwa Saksi dan Terdakwa tidak memiliki ijin dari yang berwenang untuk
menguasai sabu-sabu tersebut;
 Bahwa ada Pembeli yang datang membeli 1 (satu) paket Rp300.000,00 (tiga
ratus ribu rupiah) membeli di kebun karet atau dipondokan tersebut;
 Bahwa barang bukti berupa Handphone dan timbangan digital milik Terdakwa;

Halaman 6 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


 Bahwa Saksi mengenali dan membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di
persidangan;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat membenarkan
dan tidak keberatan;
2. Saksi RIZQY FAZRIANNOR, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
 Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga
maupun pekerjaan dengan Terdakwa;
 Bahwa Saksi mengetahui perihal dihadapkan dipersidangan sehubungan telah
mengamankan Terdakwa;
 Bahwa Terdakwa ketahuan memiliki sabu-sabu terjadi pada hari Selasa tanggal
9 April 2019 sekitar pukul 15.45 WITA di Desa Bawahan Selan RT.02
Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar;
 Bahwa Saksi beserta anggota satuan Reserse Narkotika Polres Banjar awalnya
mendapat laporan dari masyarakat bahwa sering terjadi penyalahgunaan
Narkotika jenis Sabu-sabu di Desa Bawahan Selan RT.02 Kecamatan
Mataraman Kabupaten Banjar;
 Bahwa Saksi beserta anggota satuan Reserse Narkotika Polres Banjar
selanjutnya melakukan pengintaian, pada saat itu Terdakwa dan Saksi Aditya
sedang duduk di sebuah pondokan sedang main Handphone ditengah tengah
kebun karet dengan gerak gerik mencurigakan;
 Bahwa Saksi menemukan dan mengamankan 7 (tujuh) paket sabu-sabu,
1(satu) buah timbangan digital, 1 (satu) bundel plastik klip, 1 (satu) unit HP
Nokia, dan uang hasil penjualan sabu-sabu sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta
lima ratus juta rupiah) dari Terdakwa;
 Bahwa Terdakwa mendapatkan sabu-sabu tersebut dari Saksi Aditya;
 Bahwa 7 (tujuh) paket sabu-sabu yang digantung di tiang yang tidak jauh dari
Terdakwa pada saat itu adalah milik Terdakwa;
 Bahwa sabu-sabu tersebut rencananya dijual kembali akan sebagian akan
dikonsumsi sendiri oleh Terdakwa;
 Bahwa Terdakwa membeli 1 (satu) paket sabu seberat 2.5 gram dari Saksi
Aditya seharga Rp3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) kemudian
dibagi dalam paket kecil oleh Terdakwa;
 Bahwa Terdakwa sudah menjual 3 (tiga) paket yang dijual seharga
Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) per paketnya, sehingga uang yang
diterima oleh Terdakwa dari hasil penjualan sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta
lima ratus ribu rupiah);

Halaman 7 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


 Bahwa Terdakwa tidak memiliki ijin dari yang berwenang untuk menguasai
sabu-sabu tersebut;
 Bahwa Terdakwa tidak melakukan perlawanan dan tidak berusaha
menghilangkan barang bukti;
 Bahwa Saksi mengenali dan membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di
persidangan;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat membenarkan
dan tidak keberatan;
3. Saksi KHAIRONI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
 Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga
maupun pekerjaan dengan Terdakwa;
 Bahwa Saksi mengetahui perihal dihadapkan dipersidangan sehubungan telah
mengamankan Terdakwa;
 Bahwa Terdakwa ketahuan memiliki sabu-sabu terjadi pada hari Selasa tanggal
9 April 2019 sekitar pukul 15.45 WITA di Desa Bawahan Selan RT.02
Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar;
 Bahwa Saksi beserta anggota satuan Reserse Narkotika Polres Banjar awalnya
mendapat laporan dari masyarakat bahwa sering terjadi penyalahgunaan
Narkotika jenis Sabu-sabu di Desa Bawahan Selan RT.02 Kecamatan
Mataraman Kabupaten Banjar;
 Bahwa Saksi beserta anggota satuan Reserse Narkotika Polres Banjar
selanjutnya melakukan pengintaian, pada saat itu Terdakwa dan Saksi Aditya
sedang duduk di sebuah pondokan sedang main Handphone ditengah tengah
kebun karet dengan gerak gerik mencurigakan;
 Bahwa Saksi menemukan dan mengamankan 7 (tujuh) paket sabu-sabu,
1(satu) buah timbangan digital, 1 (satu) bundel plastik klip, 1 (satu) unit HP
Nokia, dan uang hasil penjualan sabu-sabu sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta
lima ratus juta rupiah) dari Terdakwa;
 Bahwa Terdakwa mendapatkan sabu-sabu tersebut dari Saksi Aditya;
 Bahwa 7 (tujuh) paket sabu-sabu yang digantung di tiang yang tidak jauh dari
Terdakwa pada saat itu adalah milik Terdakwa;
 Bahwa sabu-sabu tersebut rencananya dijual kembali akan sebagian akan
dikonsumsi sendiri oleh Terdakwa;
 Bahwa Terdakwa membeli 1 (satu) paket sabu seberat 2.5 gram dari Saksi
Aditya seharga Rp3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) kemudian
dibagi dalam paket kecil oleh Terdakwa;
 Bahwa Terdakwa sudah menjual 3 (tiga) paket yang dijual seharga
Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) per paketnya, sehingga uang yang

Halaman 8 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


diterima oleh Terdakwa dari hasil penjualan sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta
lima ratus ribu rupiah);
 Bahwa Terdakwa tidak memiliki ijin dari yang berwenang untuk menguasai
sabu-sabu tersebut;
 Bahwa Terdakwa tidak melakukan perlawanan dan tidak berusaha
menghilangkan barang bukti;
 Bahwa Saksi mengenali dan membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di
persidangan;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat membenarkan
dan tidak keberatan;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan
yang pada pokoknya sebagai berikut:
 Bahwa Terdakwa mengerti perihal dihadapkan dalam persidangan sehubungan
dengan tindak pidana Narkotika jenis sabu;
 Bahwa kejadiannya pada hari Selasa tanggal 9 April 2019 sekitar pukul 15.45
WITA di Desa Bawahan Selan RT.02 Kecamatan Mataraman Kabupaten
Banjar;
 Bahwa Terdakwa pada saat itu sedang duduk di depan pintu di pondok kebun
karet bersama Saksi Aditya;
 Bahwa Terdakwa mendapatkan sabu-sabu dengan cara membeli kepada Saksi
Aditya;
 Bahwa Terdakwa sudah lama kenal dengan Saksi Aditya karena teman satu
kampung;
 Bahwa Terdakwa mengetahui jika menjual belikan sabu-sabu dilarang;
 Bahwa Terdakwa tidak memiliki ijin dari yang berwenang untuk menguasai
sabu-sabu tersebut;
 Bahwa sabu-sabu tersebut rencananya dijual kembali akan sebagian akan
dikonsumsi sendiri oleh Terdakwa;
 Bahwa Terdakwa menjual sabu-sabu tersebut kepada orang yang sudah
dikenal dan datang ke pondok dikebun karet;
 Bahwa Terdakwa menjual sabu-sabu di pondok di kebun karet sudah sebulan
lebih;
 Bahwa Terdakwa berkerjasama dengan Saksi Aditya dan pembeli ada juga
pelanggan dari Saksi Aditya;
 Bahwa Terdakwa membagi sabu-sabu menjadi 13 paket dengan berat yang
berbeda dan harga yang berbeda, antara lain ada seharga Rp500.000,00 (lima
ratus ribu rupiah), ada seharga Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) dan ada
seharga Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah);

Halaman 9 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


 Bahwa Terdakwa bekerja sebagai supir tronton;
 Bahwa Terdakwa menggunakan uang sendiri untuk membeli sabu-sabu;
 Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum;
 Bahwa Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi lagi;
 Bahwa terhadap barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan Terdakwa
membenarkannya jika barang bukti tersebut milik Terdakwa;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan tidak mengajukan Saksi yang
meringankan (a de charge);
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti berupa 7
(tujuh) paket shabu-shabu dengan berat 2,15 gram (berat bersih 0,92 gram) kemudian
disisihkan sebanyak 0,2 gram berserta plastik klip (berat plastik klip 0,18 gram dan
berat bersih shabu-shabu 0,02 gram) untuk uji sampel ke Laboratorium BBPOM
Banjarmasin sehingga barang bukti yang tersisa dengan berat kotor 1,96 gram (berat
bersih 0,90 gram) dan dimusnahkan sebanyak 6 (enam) paket dengan berat 1,70
gram berserta plastik klip sehingga untuk pembuktian perkara yang disisakan
sebanyak 1 (satu) paket dengan berat 0,25 gram berserta plastik klip (berat plastik klip
0,18 gram dan berat bersih shabu-shabu 0,07 gram), 1 (satu) bundel plastik klip, 1
(satu) buah kotak warna Putih, 1 (satu) buah Dompet warna Hitam, 1 (satu) unit
Timbangan Digital, 1 (satu) unit HP Nokia, dan Uang tunai hasil pejualan sebesar Rp.
1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa dipersidangan telah diajukan alat bukti surat berupa
Laporan Laboratorium dari Badan POM RI Cabang Banjarmasin, Nomor:
LP.Nar.K.19.0327 tanggal 30 April 2019 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dri
Waskhito, S.Si, Apt.M.Sc, NIP.197609162006041002 dari hasil pengujian terhadap
barang bukti berupa sediaan dalam bentuk serbuk Kristal, tidak berwarna dan tidak
berbau diidentifikasi mengandung Metamfetamina positif;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
 Bahwa benar Terdakwa ketahuan memiliki sabu-sabu terjadi pada hari Selasa
tanggal 9 April 2019 sekitar pukul 15.45 WITA di Desa Bawahan Selan RT.02
Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar;
 Bahwa benar narkotika jenis Sabu-sabu tersebut milik Terdakwa;
 Bahwa benar Saksi Rizki Fazriannor dan Saksi Khaironi beserta anggota
satuan Reserse Narkotika Polres Banjar awalnya mendapat laporan dari
masyarakat bahwa sering terjadi penyalahgunaan Narkotika jenis Sabu-sabu di
Desa Bawahan Selan RT.02 Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar;
 Bahwa benar Saksi Rizki Fazriannor dan Saksi Khaironi beserta anggota
satuan Reserse Narkotika Polres Banjar selanjutnya melakukan pengintaian,

Halaman 10 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


pada saat itu Terdakwa dan Saksi Aditya sedang duduk di sebuah pondokan
sedang main Handphone ditengah tengah kebun karet dengan gerak gerik
mencurigakan;
 Bahwa benar pada saat Terdakwa diamankan berada di kebun karet
dipondokan bersama dengan Saksi Aditya;
 Bahwa benar yang ditemukan dan berhasil diamankan oleh pihak Kepolisian
dari Terdakwa yaitu berupa 7 (tujuh) paket sabu-sabu, 1(satu) buah timbangan
digital, 1 (satu) bundel plastik klip, 1 (satu) unit HP Nokia, dan uang hasil
penjualan sabu-sabu sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus juta
rupiah);
 Bahwa benar sabu-sabu tersebut rencananya dijual kembali dan sebagian akan
dikonsumsi sendiri oleh Terdakwa;
 Bahwa benar Saksi Aditya kenal dengan Terdakwa sudah sekitar 5 (lima) tahun;
 Bahwa benar Terdakwa mendapatkan sabu-sabu tersebut dari Saksi Aditya;
 Bahwa benar Terdakwa membeli 1 (satu) paket sabu seberat 2.5 gram dari
Saksi Aditya seharga Rp3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah)
kemudian dibagi dalam paket kecil oleh Terdakwa;
 Bahwa benar Saksi Aditya sudah 2 (dua) kali memakai / mengkonsumsi sabu-
sabu bersama Terdakwa di pondokan yang berada dikebun karet;
 Bahwa benar Saksi Aditya mendapatkan sabu-sabu dengan cara membeli dari
sdr.Romi di daerah Mataraman;
 Bahwa benar Saksi Aditya dan Terdakwa tidak memiliki ijin dari yang
berwenang untuk menguasai sabu-sabu tersebut;
 Bahwa benar ada Pembeli yang datang membeli 1 (satu) paket Rp300.000,00
(tiga ratus ribu rupiah) membeli di kebun karet atau dipondokan tersebut;
 Bahwa benar barang bukti berupa Handphone dan timbangan digital milik
Terdakwa;
 Bahwa Saksi Rizki Fazriannor dan Saksi Khaironi menemukan dan
mengamankan 7 (tujuh) paket sabu-sabu, 1(satu) buah timbangan digital, 1
(satu) bundel plastik klip, 1 (satu) unit HP Nokia, dan uang hasil penjualan
sabu-sabu sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus juta rupiah) dari
Terdakwa;
 Bahwa benar 7 (tujuh) paket sabu-sabu yang digantung di tiang yang tidak
jauh dari Terdakwa pada saat itu adalah milik Terdakwa;
 Bahwa benar Terdakwa sudah menjual 3 (tiga) paket yang dijual seharga
Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) per paketnya, sehingga uang yang
diterima oleh Terdakwa dari hasil penjualan sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta
lima ratus ribu rupiah);

Halaman 11 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


 Bahwa benar Terdakwa tidak melakukan perlawanan dan tidak berusaha
menghilangkan barang bukti;
 Bahwa benar Terdakwa sudah lama kenal dengan Saksi Aditya karena teman
satu kampung;
 Bahwa benar Terdakwa mengetahui jika menjual belikan sabu-sabu dilarang;
 Bahwa benar Terdakwa menjual sabu-sabu tersebut kepada orang yang sudah
dikenal dan datang ke pondok dikebun karet;
 Bahwa benar Terdakwa menjual sabu-sabu di pondok di kebun karet sudah
sebulan lebih;
 Bahwa benar dalam menjual sabu-sabu Terdakwa berkerjasama dengan Saksi
Aditya dan pembeli ada juga pelanggan dari Saksi Aditya;
 Bahwa benar Terdakwa membagi sabu-sabu menjadi 13 paket dengan berat
yang berbeda dan harga yang berbeda, antara lain ada seharga Rp500.000,00
(lima ratus ribu rupiah), ada seharga Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) dan
ada seharga Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah);
 Bahwa benar Terdakwa bekerja sebagai supir tronton;
 Bahwa benar Terdakwa menggunakan uang sendiri untuk membeli sabu-sabu;
 Bahwa benar Terdakwa belum pernah dihukum;
 Bahwa benar Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi
lagi;
 Bahwa benar berdasarkan Laporan Laboratorium dari Badan POM RI Cabang
Banjarmasin, Nomor: LP.Nar.K.19.0327 tanggal 30 April 2019 yang dibuat dan
ditanda tangani oleh Dri Waskhito, S.Si, Apt.M.Sc, NIP.197609162006041002
dari hasil pengujian terhadap barang bukti berupa sediaan dalam bentuk
serbuk Kristal, tidak berwarna dan tidak berbau diidentifikasi mengandung
Metamfetamina positif;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan
telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan yang berbentuk Subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu
mempertimbangkan dakwaan primair sebagaimana diatur dalam Pasal 114 ayat (1)
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
yang unsur-unsur adalah sebagai berikut:
1. Unsur Setiap orang;
2. Unsur yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar,
atau menyerahkan narkotika golongan I;

Halaman 12 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut:
Add.1 Setiap orang;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur Setiap Orang adalah setiap
orang pendukung hak dan kewajiban yang mampu mempertanggungjawabkan
perbuatannya;
Menimbang, bahwa dengan dihadapkannya Terdakwa Rahmaji Noor alias Maji
bin Sulaiman ke depan persidangan dengan identitasnya sebagaimana tersebut
dalam surat dakwaan Penuntut Umum, identitas mana diakui kebenarannya oleh
Terdakwa dan Saksi-Saksi serta berdasarkan pengamatan Majelis Hakim sepanjang
pemeriksaan persidangan, Terdakwa adalah orang yang sehat jasmani dan rohaninya
serta dapat menyadari perbuatannya, dan untuk itu ia mampu bertanggung jawab atas
perbuatannya dan dengan demikian Terdakwa bukan termasuk dalam golongan orang
yang tidak dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 44 Kitab Undang-undang Hukum Pidana berdasarkan uraian tersebut
maka unsur Setiap orang telah terpenuhi;
Add. 2. Unsur yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan narkotika golongan I.
Menimbang, bahwa tentang unsur ini dapat diartikan bahwa Terdakwa dalam
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara jual beli,
menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I adalah tidak ada alas hak atau ijin
yang sah dari aparat yang berwenang sehingga bertentangan dengan hukum. Elemen
unsur ini bersifat alternatif sehingga apabila salah satu elemen unsur terpenuhi telah
cukup untuk menyatakan unsur terpenuhi;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “menawarkan untuk di jual” berarti
mengunjukkan sesuatu dengan maksud agar yang diunjukkan mengambil, membeli
dimana harus ada barang yang akan ditawarkan, tidak menjadi syarat apakah barang
tersebut adalah miliknya atau tidak, tidak juga suatu keharusan barang tersebut
secara fisik ada dalam tangannya atau ditempat lain yang penting yang menawarkan
mempunyai kekuasaan untuk menawarkan (Vide Kamus Besar Bahasa
Indonesia/KBBI);
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “menjual”, adalah memberikan
sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh uang pembayaran atau menerima uang
(Vide KBBI);
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “membeli” mempunyai makna
memperoleh sesuatu melakukan pembayaran, ini berarti bahwa harus ada maksud

Halaman 13 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


terhadap barang tertentu yang akan diambil dan haruslah ada pembayaran dengan
uang yang nilainya sebanding dengan harga barang yang diperoleh (Vide KBBI);
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “menerima” yakni mendapatkan
sesuatu karena pemberian dari pihak lain, akibat dari menerima tersebut barang
menjadi miliknya atau setidak-tidaknya berada dalam kekuasaannya (Vide KBBI);
Menimbang, bahwa yang dimaksud “menjadi perantara dalam jual beli” yakni
sebagai penghubung antara penjual dan pembeli dan atas tindakannya tersebut
mendapatkan jasa/keuntungan, sedangkan yang dimaksud dengan “menukar” yakni
menyerahkan barang dan atas tindakannya tersebut mendapat pengganti baik sejenis
maupun tidak sejenis sesuai dengan kesepakatan, dan yang dimaksud dengan
“menyerahkan” yakni memberikan sesuatu kepada kekuasaan orang lain (Vide KBBI);
Menimbang, bahwa Narkotika hanya dapat dipergunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Vide
Pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika);
Menimbang, bahwa dalam jumlah terbatas Narkotika Golongan I dapat
dipergunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
untuk reagensia diagnostik, serta reagensia Laboratorium setelah mendapatkan
persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawasan Obat dan
Makanan. (Vide Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2009 tentang Narkotika);
Menimbang, bahwa penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh apotik,
rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan dan dokter, dimana
Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada rumah sakit, pusat kesehatan
masyarakat, balai pengobatan, dokter dan pasien, adapun apotik, rumah sakit, pusat
kesehatan masyarakat dan balai pengobatan menyerahkan Narkotika kepada Pasien
berdasarkan resep dokter. (Vide Pasal 43 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
35 Tahun 2009 tentang Narkotika);
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “tanpa hak” disini adalah tidak
memiliki izin dari yang berwenang dalam hal ini adalah izin dari dokter atau diperoleh
tanpa sepengetahuan dan pengawasan dokter dan perbuatan tersebut dilakukan
bukan dalam rangka pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan;
Menimbang, bahwa dengan adanya ketentuan-ketentuan tersebut diatas,
dapat disimpulkan bahwa Undang-undang secara limitatif telah menentukan tujuan
penggunaan Narkotika hanya ditujukan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan melarang penggunaan Narkotika bagi
kepentingan lain selain yang telah ditentukan oleh Undang-undang tersebut;

Halaman 14 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


Menimbang, bahwa dengan demikian menggunakan Narkotika diluar tujuan
sebagaimana telah ditentukan oleh Undang-undang, merupakan perbuatan yang
bertentangan atau berlawanan dengan Undang-undang itu sendiri, sehingga
perbuatan atau kegiatan semacam itu dapat dianggap atau dikategorikan sebagai
perbuatan melawan hukum;
Menimbang, bahwa dari keterangan Saksi, keterangan Terdakwa serta
dihubungkan dengan barang bukti dan bukti surat ternyata dalam perkara ini
berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan pada waktu dan tempat
sebagaimana tersebut diatas, Terdakwa ketahuan memiliki sabu-sabu yang
kejadiannya terjadi pada hari Selasa tanggal 9 April 2019 sekitar pukul 15.45 WITA di
Desa Bawahan Selan RT.02 Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar, berawal ketika
Saksi Rizki Fazriannor dan Saksi Khaironi beserta anggota satuan Reserse Narkotika
Polres Banjar mendapat laporan dari masyarakat bahwa sering terjadi
penyalahgunaan Narkotika jenis Sabu-sabu di Desa Bawahan Selan RT.02
Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar kemudian Saksi Rizki Fazriannor dan Saksi
Khaironi beserta anggota satuan Reserse Narkotika Polres Banjar melakukan
pengintaian, pada saat itu Terdakwa dan Saksi Aditya sedang duduk di sebuah
pondokan sedang main Handphone ditengah tengah kebun karet dengan gerak gerik
mencurigakan, selanjutnya ditemukan dan berhasil diamankan oleh pihak Kepolisian
dari penguasaan Terdakwa berupa 7 (tujuh) paket sabu-sabu, 1 (satu) buah
timbangan digital, 1 (satu) bundel plastik klip, 1 (satu) unit HP Nokia, dan uang hasil
penjualan sabu-sabu sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus juta rupiah);
Menimbang, bahwa Terdakwa memiliki Narkotika jenis sabu-sabu tersebut
dengan cara membeli 1 (satu) paket sabu seberat 2.5 gram dari Saksi Aditya seharga
Rp3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) kemudian dibagi dalam paket kecil
oleh Terdakwa yang mana sabu-sabu tersebut rencananya dijual kembali dan
sebagian akan dikonsumsi sendiri oleh Terdakwa, Terdakwa membagi sabu-sabu
menjadi 13 paket dengan berat yang berbeda dan harga yang berbeda, antara lain
ada seharga Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah), ada seharga Rp300.000,00 (tiga
ratus ribu rupiah) dan ada seharga Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa Terdakwa sudah menjual 3 (tiga) paket yang dijual
seharga Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) per paketnya, sehingga uang yang
diterima oleh Terdakwa dari hasil penjualan sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta lima
ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan Laporan Laboratorium dari Badan POM RI
Cabang Banjarmasin, Nomor: LP.Nar.K.19.0327 tanggal 30 April 2019 yang dibuat dan
ditanda tangani oleh Dri Waskhito, S.Si, Apt.M.Sc, NIP.197609162006041002 dari
hasil pengujian terhadap barang bukti berupa sediaan dalam bentuk serbuk Kristal,

Halaman 15 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


tidak berwarna dan tidak berbau diidentifikasi mengandung Metamfetamina positif,
oleh karena itu berdasarkan pertimbangan hukum di atas, Majelis Hakim berpendapat
unsur “tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika
golongan I” ini telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 114 ayat (1) Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah terpenuhi,
maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan menyakinkan
melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan primair yang
penyebutan kualifikasinya sesuai dengan amar putusan ini;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primair telah terbukti maka dakwaan
subsidair tidak perlu dipertimbangkan lagi;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan;
Keadaan Yang Memberatkan:
- Perbuatan Terdakwa tidak mendukung program Pemerintah dalam
pemberantasan Narkotika;
- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
Keadaan Yang Meringankan :
- Terdakwa bersikap sopan dan berterus terang sehingga memperlancar jalannya
persidangan;
- Terdakwa menyesali akan perbuatannya;
- Terdakwa belum pernah dihukum;
Menimbang, bahwa selain keadaan yang memberatkan ataupun keadaan
yang meringankan tersebut, Majelis Hakim perlu mengemukakan beberapa hal yang
berkaitan dengan penjatuhan pidana yang akan diberikan kepada Terdakwa;
Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-
hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan
pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan
perbuatannya;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggungjawab, maka
harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan
penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan
tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap
Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap
berada dalam tahanan;

Halaman 16 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


Menimbang, bahwa barang bukti berupa 7 (tujuh) paket shabu-shabu dengan
berat 2,15 gram (berat bersih 0,92 gram) kemudian disisihkan sebanyak 0,2 gram
berserta plastik klip (berat plastik klip 0,18 gram dan berat bersih shabu-shabu 0,02
gram) untuk uji sampel ke Laboratorium BBPOM Banjarmasin sehingga barang bukti
yang tersisa dengan berat kotor 1,96 gram (berat bersih 0,90 gram) dan dimusnahkan
sebanyak 6 (enam) paket dengan berat 1,70 gram berserta plastik klip sehingga untuk
pembuktian perkara yang disisakan sebanyak 1 (satu) paket dengan berat 0,25 gram
berserta plastik klip (berat plastik klip 0,18 gram dan berat bersih shabu-shabu 0,07
gram), 1 (satu) bundel plastik klip, 1 (satu) buah kotak warna Putih, dan 1 (satu) buah
Dompet warna Hitam yang telah disita oleh penyidik Polres Banjar dan telah
digunakan dalam pembuktian dipersidangan yang dikhawatirkan akan dipergunakan
kembali, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan, sedangkan
untuk 1 (satu) unit Timbangan Digital, 1 (satu) unit HP Nokia, dan Uang tunai hasil
pejualan sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah) yang telah disita
oleh penyidik Polres Banjar dan telah digunakan dalam pembuktian dipersidangan
yang di ketahui digunakan untuk sarana melakukan tindak pidana terhadap barang
bukti tersebut dirampas untuk Negara;
Menimbang, oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani
pula untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan, Pasal 114 ayat (1) Undang Undang Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981
tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, serta peraturan perundang-
undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa Rahmaji Noor alias Maji bin Sulaiman tersebut diatas
terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan I bukan tanaman” sebagaimana dalam
dakwaan Primair Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama ……………………………………………;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
 7 (tujuh) paket shabu-shabu dengan berat 2,15 gram, yang disisakan
sebanyak 1 (satu) paket dengan berat 0,25 gram berserta plastik klip (berat

Halaman 17 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp


plastik klip 0,18 gram dan berat bersih shabu-shabu 0,07 gram) untuk
pembuktian perkara;
 1 (satu) bundel plastik klip;
 1 (satu) buah kotak warna Putih;
 1 (satu) buah Dompet warna Hitam;
Dimusnahkan;
 1 (satu) unit Timbangan Digital;
 1 (satu) unit HP Nokia;
 Uang tunai hasil penjualan sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta lima ratus
ribu rupiah)
Dirampas untuk Negara.
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah
Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Martapura pada hari Rabu tanggal 4 September 2019, oleh NOOR
ISWANDI, S.H. sebagai Hakim Ketua, GATOT RAHARJO, S.H., dan GESANG YOGA
MADYASTO, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 5 September 2019, oleh Hakim
Ketua dengan didampingi para Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh
MEGAWATI, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Martapura, serta dihadiri
oleh MARDIANSYAH, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa serta didampingi
Penasihat Hukumnya;

HAKIM HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

GATOT RAHARJO,S.H. NOOR ISWANDI, S.H.

GESANG YOGA MADYASTO,S.H.

PANITERA PENGGANTI

MEGAWATI

Halaman 18 dari 18 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2019/PN Mtp

Anda mungkin juga menyukai