Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KEWARGANEGARAAN

“MENGANALISIS BERITA TERKINI”


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :
Drs Dani Iskandar S.E., M.M

Disusun oleh :

TIARA DWI PRATIWI

(2205160622)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2023/2024
ANALIS KASUS TIJAUAN YURIDIS TERHADAP PENERAPAN
UNDANG – UNDANG NARKOTIKA DALAM KASUS TEDDY
MINAHASA

A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama jurnal  Jurnal Publikasi Ilmu Hukum
2. Volume  Vol. 1, No. 2 Juni 2023
3. Halaman  Hal 147-154
4. Tahun penerbit  2023
5. Judul jurnal  Tijauan Yuridis Terhadap Penerapan
Undang-Undang Narkotika Dalam Kasus Teddy
Minahasa
6. Nama penulis  Vehrial Vahzrianur, Samudra Farasi Putra,
Nabila Alya Husna, Muhamad Revanza Solihin,
Herli Antony.

B. KATA KUNCI
Narkotika, Teddy Minahasa, KUHP

C. ABSTRAK JURNAL
Pelanggaran narkoba adalah tindakan yang dilarang oleh undang-undang
terkait narkoba. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tumbuhan atau bukan tumbuhan yang dapat menimbulkan
ketergantungan fisik atau psikis pada pemakainya. Pelanggaran narkoba
umumnya melibatkan penggunaan, penyalahgunaan, distribusi, produksi
atau kepemilikan narkoba tanpa izin dari otoritas yang berwenang. Teddy
Minahasa diduga menjual barang bukti seberat 5 kilogram dalam kasus
narkoba, dan informasi keterlibatannya dalam peredaran barang bukti
sudah dihimpun penyidik. Oleh karena itu Kejaksaan Agung harus
memiliki hukuman yang lebih berat daripada para terdakwa lainnya.
Permohonan jaksa tersebut dirinci dalam Pasal 55 KUHP yang melanggar
Pasal 114 ayat 2 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan
digabungkan dengan Pasal 55 ayat 1 ayat 1 KUHP

1
D. PENDAHULUAN JURNAL
Pelanggaran narkoba adalah tindakan yang dilarang oleh undang-undang
terkait narkoba. Narkotika adalah zat atau obat, yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, yang menyebabkan ketergantungan fisik atau psikis
pada pemakainya.
Dugaan tindak pidana Teddy Minahasa menjual barang bukti seberat 5 kg
dalam kasus narkoba, informasi dugaan keterlibatan dalam penjualan
barang bukti sudah dikantongi penyidik. Jenderal polisi terakhir yang
menuntut hukuman mati terhadap mantan Kapolda Sumbar itu diduga
terlibat dalam perdagangan untuk menikmati hasil penjualan sabu.

E. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui bagaimana kaitanya pasal di dalam KUHP
dalam Pelanggaran yang di lakukan oleh Teddy Minahasa
2. Analisa Yuridis dalam tindakan perlawanan Hukum oleh Teddy
Minahasa

F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Kaitan Antara Pasal Dalam KUHP Dengan Pelanggaran Yang Dilakukan
Oleh Teddy Minahasa
Dalam kasus yang dilakukan Teddy Minahasa yang membawa barang
bukti sabu seberat 5 kg dari Sumbar ke Jakarta, jaksa menuntut terdakwa
dieksekusi mati karena terdakwa adalah bapak intelektual atau semua
aktor utama yang menangani kasus di Kejaksaan Agung. Jadi
hukumannya harus lebih berat dari terdakwa lainnya.
Permohonan jaksa sebagaimana diatur dalam Pasal 55 KUHP adalah
sebagai berikut:
1. Dihukum sebagai pelaku tindak pidana :
 Komandan adalah penulis, dan peserta adalah penulis.

2
 Seseorang yang dengan sengaja mendorong orang lain
untuk melakukan tindakan dengan memberikan atau
menjanjikan sesuatu, dengan menyalahgunakan
kekuasaan atau harga diri, dengan kekerasan, ancaman,
atau penyesatan, atau dengan memberikan kesempatan,
sarana, atau informasi. Untuk advokat, hanya tindakan
yang direkomendasikan secara sengaja dan
konsekuensinya yang dipertimbangkan.
2. Pasal 55 KUHP dapat mengelompokkan orang yang disebut
pemanufaktur, yaitu:
 Mereka yang melakukan kejahatan. Kata “melakukan”
berarti memenuhi sepenuhnya semua unsur kejahatan dan
merupakan salah satu bentuk dari konsep “melakukan”.
Pria itu melakukan kesalahan sendiri.
 Mereka yang diperintahkan untuk melakukan tindak
pidana. Yang dimaksud dengan "disuruh melakukan"
bukanlah pelaku utama suatu kejahatan, melainkan pelaku
utama yang mendorong orang lain (karena alasan apapun)
yang tidak dapat dituntut secara pidana untuk melakukan
kejahatan tersebut. Pelaku kejahatan narkoba harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya jika
perbuatannya bertentangan dengan UU No.1. Nomor 35
Tahun 2009. Tanggung jawab pelaku tindak pidana
narkoba berbeda-beda tergantung dari perbuatan yang
dilakukannya dan jenis penyalahgunaan narkoba yang
dilakukannya. Dengan ketentuan pidana yang tercantum
dalam UU No.1. Pasal 111 s/d 116 UU No. 35 Tahun 2009
mengatur ketentuan pidana pertanggungjawaban pidana
narkoba terkait Narkoba Golongan I. UU No. 35 Tahun
2009
Analisa Yuridis dalam tindakan perlawanan Hukum oleh Teddy
Minahasa

3
Jaksa mengatakan ada delapan faktor yang mendukung tuntutan Teddy.
1. Teddy dikabarkan mendapat untung dari penjualan sabu yang
beredar.
2. JPU menilai perilaku Teddy tidak mencerminkan sikap baik
polisi dan mencoreng nama baik polisi.
3. perilaku Teddy bisa dikatakan memperlemah kepercayaan
masyarakat terhadap polisi.
4. Teddy yang pernah menjabat Kapolda Sumbar juga dianggap
sebagai pengkhianat presiden.
5. Jaksa Agung mencatat Teddy kebingungan saat bersaksi, dan
6. keenam, tidak mengakui perbuatannya.
7. Teddy dinilai tidak mendukung rencana pemerintah
memberantas peredaran narkoba.
8. Kelakuan Teddy merusak nama baiknya Lembaga Kepolisian.
Namun, kejaksaan tidak memberikan hal-hal yang meringankan
kepada Teddy.

G. KESIMPULAN DAN SARAN


 Pelanggaran narkoba adalah tindakan yang dilarang oleh
undang-undang terkait narkoba. Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan yang dapat menimbulkan
ketergantungan fisik atau psikis pada pemakainya. Pelanggaran
narkoba umumnya melibatkan penggunaan, penyalahgunaan,
distribusi, produksi atau kepemilikan narkoba tanpa izin dari otoritas
yang berwenang. Teddy Minahasa diduga menjual barang bukti
seberat 5 kilogram dalam kasus narkoba, dan informasi
keterlibatannya dalam peredaran barang bukti sudah dihimpun
penyidik. Oleh karena itu Kejaksaan Agung harus memiliki hukuman
yang lebih berat daripada para terdakwa lainnya. Klaim jaksa dirinci
dalam pasal 55 KUHP
 B. Dalam analisis yudisial, Jaksa Penuntut Umum mendakwa terdakwa
dengan tindak pidana utama melanggar pasal 114 ayat 2 UU Narkoba

4
No 35 tahun 2009 dan pasal 55 ayat 1 ayat 1 KUHP. Berdasarkan
keberlakuan keterangan saksi dan ahli lainnya serta bukti-bukti yang
menjadi dasar hakim dalam perkara tersebut, majelis kolegial
menyatakan terdakwa bersalah dan menyatakan bersalah. Untuk tindak
pidana penyalahgunaan narkoba, dakwaan JPU yang menjatuhkan
hukuman kepada terdakwa sangat tepat

5
ANALIS KASUS PENYIMPANGAN AJARAN MA'HAD AL-ZAYTUN
TERHADAP HUKUM ISLAM PANJI GUMILANG

A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama jurnal  Jurnal Rumpun Agama Dan Filsafat
2. Volume  Vol.2, No.1 April 2023
3. Halaman  Hal 209-217
4. Tahun penerbit  2023
5. Judul jurnal  Analisis Kasus Penyimpangan Ajaran
Ma’has Al-Zaytun Terhadap Hukum Panji
Gumilang
6. Nama penulis  Muhammad Iklil Musyafa, Novita Sari
Ramadhan, Sadam Dzul Fahmi

B. KATA KUNCI
Aliran Sesat, Al-Zaytun, Ajaran Menyimpang, Pondok Pesantren

C. ABSTRAK JURNAL
Tulisan ini menjelaskan mengenai Penyimpangan Ajaran Ma’had Al-
Zaytun Terhadap Hukum Islam yang mana kegiatan itu berada di satu
ma’had atau pondok di Indramayu jawa tengah.Pada kepemimpinan Prof.
Dr. KH. Abdusallam Rasyidi Panji Gumilang akhir-akhir ini menuai
banyak kontroversi dikarenakan ajaran-ajaran yang diterapkan di pusat
pendidikan tersebut bertentangan dengan hukum-hukum ataupun ajaran
agama islam,Seperti shaf shalat yang berjarak dan campurnya shaf pria
dan wanita, Haji bisa dilaksanakan di Indramayu,menganut faham bung
karno dan ma'had tersebut juga mengatakan bahwa dosa bisa ditebus
dengan uang. Di dalam ini juga memaparkan bantahan terkait ajaran-
ajaran di Al-Zaytun yang di anggap menyimpang dan sudah jauh dari
nilai-nilai dan syariat Islam. untuk membahas terkait ajaran-ajaran yang
menyimpang di ma’had AlZaytun yang bertentangan dengan hukum
agama Islam, dan penulis juga akan mencari apa yang menjadi faktor
yang mendasari ma’had tersebut melakukan ajaran-ajaran yang tidak
sesuai dengan hukum agama ataupun syariat islam yang semestinya

6
D. PENDAHULUAN JURNAL
Baru-baru ini kita semua dihebohkan oleh kegiatan yang menyipang
dengan ajaran agama disalah satu ma’had atau pondok pesanten ternama
yang terletak di Indramayu Jawa tengah. sekarang dipimpin oleh Prof. Dr.
KH. Abdusallam Rasyidi Panji Gumilang akhir-akhir ini menuai banyak
kontroversi dikarenakan ajaran-ajaran yang diterapkan di pusat
pendidikan tersebut bertentangan dengan hukum-hukum ataupun ajaran
agama islam. Banyak terjadi penyimpanganpenyimpangan ajaran di
ma’had tersebut yang bertentangan dengan ajaran agama dan tidak sesuai
dengan syariat islam seperti
Shaf Sholat Idul Fitri yang berjarak dan
Shaf wanita campur dengan Pria
Mengikuti madzhab Bung Karno
Melakukan salam dan menyanyikan lagu Yahudi
Haji bisa dilaksanakan di Indramayu
Dosa bisa ditebus dengan harta/uang
Dari sebagian ajaran yang sudah di paparkan dalam tulisan ini kita bisa
menyimpulan bahwa ajaran-ajaran tersebut terdapat banyak
penyimpangan dan tidak sesuai dengan hukum-hukum agama Islam. Dari
uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas terkait ajaran-ajaran
yang menyimpang di ma’had Al-Zaytun yang bertentangan dengan
hukum agama Islam, dan penulis juga akan mencari apa yang menjadi
faktor yang mendasari ma’had tersebut melakukan ajaran-ajaran yang
tidak sesuai dengan hukum agama ataupun syariat islam yang semestinya.

E. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui Ajaran-Ajaran Menyimpang Di Ma’had
Al-Zaytun

7
2. Analisa Bantahan Terhadap Azaran Ma’had Al-Zaytun Yang
Menyimpang Dan Tak Lazim

F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


AJARAN-AJARAN MENYIMPANG DI MA’HAD AL-ZAYTUN
Shaf Shalat Yang Berjarak Dan Campurnya Shaf Pria Dan Wanita
Pihak ponpes melakukan itu karena ingin memuliakan wanita. Mereka
menganggap bahwa dengan dilaksanakan solat seperti itu berarti itu
sebuah tindakan yang memuliakan. Memuliakan wanita dalam Islam
sebenarnya banyak caranya, tidak harus seperti itu. Seperti
disyariatkannya memakai hijab, itu sudah merupakan bentuk memuliakan
Wanita. Tindakan mencampur saf ini bukannya memuliakan wanita justru
yang ada malah merusak syariat yang ada. Karena seperti yang kita
ketahui Bersama bahwa agama Abrahamik yakni Islam, Yahudi, dan
Nasrani sangat menjaga ketat para Wanita seperti pemisahan dalam
ibadah. Hal ini seperti fenomena munculnya agama Kristen Protestan
MENGANUT FAHAM BUNG KARNO
Beliau adalah politikus yang ulung dan beliau sama sekali tidak pernah
membuat pemikiran dalam hal keagamaan walaupun diketahui dari
beberapa sumber bahwa beliau adalah penganut Islam yang taat. Jadi
adalah sebuah kebohongan jika ada sekelompok orang yang menisbatkan
diri sebagai penganut Madzhab bung Karno karena beliau sama sekali
tidak pernah membuat madzhab sendiri.
HAJI BISA DILAKSANAKAN DI INDRAMAYU
ma’had Al-Zaytun adalah menggap tanah suci sebenarnya bukanlah
Makkah tetapi Indonesia. “Banyak orng Indonesia yang hari ini salah
memahami mengenai makna tanah suci, Indonesia ini tanah suci, hidup
dan matimu harus di tanah suci Indonesia” ujar Panji Gumilang. Dia juga
menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu mengeluarkan
dana untuk bergi ke Makkah untuk melaksanakan ibadah Haji, orang-

8
orang cukup datang ke Indramayu pada tanggal 1 Muharram untuk
melaksanakan Haji
BANTAHAN TERHADAP AJARAN MA’HAD AL-ZAYTUN
YANG MENYIMPANG DAN TIDAK LAZIM
 "Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:
'Berilah jalan dalam majelis', maka berilah jalan agar Allah
memberi jalan keluar untukmu. Dan apabila dikatakan:
'Berdirilah', maka berdirilah agar Allah meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan."7
 Jika ada sekelompok orang yang mengatakan jika haji tidak harus
di Makkah dan Madinah dan bisa dilakukan ditempat lain maka
kelompok ini sudah menyalahi kaidah ushul Fiqh karena
berlawanan dengan hukum ushul yang sudah disepakati oleh para
ulama. Dari indikasi inilah kelompok ini bisa dikatakan sesat dan
menyesatkan dan seyogyanya pihak berwajib segera bertindak
sesuai dengan semestinya.

G. KESIMPULAN DAN SARAN


 Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa ajaran-ajaran yang di teraplan di Ma'had Al-Zaytun yang sudah
dijelaskan diatas benar-benar sudah diluar konteks ajaran agama Islam yamg
benar. Agama Islam juga tidak pernah mengajarkan hal-hal seperti diatas yang
jelas-jelas ajaran tersebut tidak pernah dibenarkan oleh agama Islam karena
ajaran tersebut sudah jauh dari nilai-nilai syariat Islam. Seperti yang sudah
dipaparkan diatas terjadi banyak penyimpangan ajaran-ajaran yang ada di
ma’had Al-Zaytun yang tidak sesuai denga ajaran agama ataupun
syariatsyariat Islam mulai dari campurnya shaf antara Wanita dan Pria,
menganut faham Bung Karno, haji dilaksanakan di Indramayu,Dll.. Namun
yang perlu kita pertanyakan sampai saat ini belum ada tindakan tegas dari
pihak Pemerintahan terkait hal itu, padahal kalau lita lihat permasalahan ini

9
bukan masalah kecil melainkan masalah yang besar karena disitu bukan lagi
kategori kesesatan tapi sudah dalam kategori sesat menyesatkan.

10
ANALISIS PERLINDUNGAN TERHADAP SUPPORTER SEPAK BOLA
DITINJAU DARI PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA: STUDI KASUS
TRAGEDI KANJURUHAN

A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama jurnal  UNES Journal of Swara Justisia
2. Volume  Volume 7, Issue 1
3. Halaman  Hal 89-102
4. Tahun penerbit  April 2023
5. Judul jurnal  Perlindungan Terhadap Supporter Sepak
Bola Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi
Manusia: Studi Kasus Tragedi Kanjuruhan
6. Nama penulis  Sucy Delyarahmi , Abdhy Walid Siagian

B. KATA KUNCI
Perlindungan; Suporter Sepak Bola; Hak Asasi Manusia; Kanjuruhan

C. ABSTRAK JURNAL
Tragedi Stadion Kanjuruhan memiliki arti penting dalam sejarah sepak
bola Indonesia dan mendapat sorotan dari media nasional bahkan
internasional. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif,
dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan konseptual. Hasil
yang diperoleh bahwa tragedi Kanjuruhan sejatinya harus memberikan
kejelasan terlebih kedudukan hukum dan tanggung jawab dari negara,
sebagaimana atas asas negara hukum demi memberikan keadilan atas
terjadinya pelanggaran HAM bagi suporter sepak bola pada tragedi
Kanjuruhan. Pelanggaran HAM adalah perbuatan yang dilakukan oleh
individu atau lembaga negara atau lembaga lain terhadap HAM individu
lain tanpa ada dasar atau alasan yuridis atau alasan yang rasional. Salah
satu contoh pelanggaran yang saat ini mendapat perhatian terhadap
pelanggaran HAM dalam tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan
ratusan korban. Hasil yang diperoleh bahwa tragedi Kanjuruhan sejatinya
harus memberikan kejelasan terlebih kedudukan hukum dan tanggung

11
jawab dari negara, sebagaimana atas asas negara hukum demi
memberikan keadilan atas terjadinya pelanggaran HAM bagi suporter
sepak bola pada tragedi Kanjuruhan. Penggemar sepak bola di tragedi
Stadion Kanjuruhan harus mendapatkan perlindungan dan jaminan yang
diberikan oleh negara

D. PENDAHULUAN JURNAL
Pendahuluan Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang melekat
pada diri seseorang, yang mana hak tersebut harus di hormati dan
dilindungi oleh negara. Bentuk perlindungan yang diberikan negara
sejatinya merupakan bagian dari penghormatan harkat dan martabat dari
manusia. HAM diperoleh dari sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa, dan
merupakan hak yang tidak dapat diabaikan sebagai manusia. Secara
historis, persoalan kemanusiaan atau HAM telah dilaksanakan sejak lama.
Seluruh pemikiran yang berkembang menguatkan pendirian akan
pentingnya citra diri seorang manusia, yaitu kemerdekaan dan
kebebasanya.

E. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk Mengetahui Pentingnya HAM di Indonesia
2. Bagaimana Perlindungan Bagi Supporter Sepak Bola Di
Kanjuruhan

F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Analisa Perlindungan Bagi Suporter Sepak Bola Pada Tragedi
Kanjuruhan Dilihat Dari Persfektif Hak Asasi Manusia
Tragedi Kanjuruhan menewaskan hampir 200 orang pasca pertandingan
sepak bola tersebut. Perempuan dan laki-laki dewasa, remaja dan anak di
bawah umur, menjadi korban jiwa dalam tragedi ini.
Kronologi yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan diawali setelah
pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya usai,
suporter Arema

12
melempari para pemain dan official Persebaya yang tengah berusaha
masuk ke dalam kamar ganti dari lapangan dengan botol air mineral dan
lain lain, dari atas tribun.15 Begitu pula saat pemain dan official Arema
berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Arema turun ke
lapangan dan diduga menyerang pemain dan official Arema. Suporter
Arema yang turun ke lapangan semakin banyak dan diduga menyerang
aparat keamanan. Hal ini kemudian memicu aparat keamanan
menembakkan gas air mata ke arah tribun suporter Arema, dan membuat
suporter di tribun itu berdesakan membubarkan diri keluar stadion lalu
terjadi penumpukan massa. Insiden penembakan gas air mata juga terjadi
saat suporter Arema berusaha menghadang rombongan pemain dan
official Persebaya yang hendak meninggalkan Stadion Kanjuruhan,
tempat pertandingan berlangsung. Aparat keamanan membubarkan
suporter dengan menembakkan gas air mata.
 Akibat kejadian tersebut, 129 orang termasuk dua anggota
polisi meninggal dunia.
 Sebanyak 180 orang lainnya menjadi korban luka dan
gangguan medis seperti sesak nafas dan saat ini tengah
dirawat di sejumlah rumah sakit di Malang.
 Paparan gas air mata menyebabkan sensasi terbakar dan
memicu mata berair, batuk, rasa sesak di dada dan
gangguan pernafasan serta iritasi kulit.
kerusuhan pasca pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC dan
Persebaya pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang
 menelan 712 korban,
 132 meninggal dunia,
 96 luka berat,
 dan 484 luka ringan.
Kejadian ini merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan
mengingat sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari oleh
sebagian besar masyarakat di dunia dan juga di Indonesia, namun tidak
ada pertandingan sepak bola di mana pun yang sebanding dengan
hilangnya nyawa manusia.

13
Berangkat dari permasalahan tersebut, melalui penelitian ini menganalisis
bagaimana perlindungan terhadap suporter sepak bola ditinjau dari perspektif
HAM pada kasus tragedi Kanjuruhan. Sejatinya suporter sepak bola telah
mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan kegiatan pada
penyelenggaraan sepak bola, melihat hal ini kemudian peneliti akan mengkaji
dengan membagi atas dua permasalahan utama.
1. bagaimana upaya perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di
Indonesia
2. .bagaimana perlindungan bagi suporter sepak bola pada tragedi
Kanjuruhan dari perspektif hak asasi manusia.
Oleh karena itu individu dalam yurisdiksi suatu negara wajib untuk
dilindungi dan dihormati hak asasinya, apapun kondisi individu yang
bersangkutan. Negara Indonesia adalah sebagai salah satu bentuk negara
yang berdasarkan atas hukum, sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1
ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945. Ideologi Indonesia bertujuan untuk
menciptakan keamanan, ketertiban, keadilan, dan kesejahteraan dalam
kehidupan warga negaranya dan menghendaki hukum itu dipatuhi,
artinya hukum itu harus dihormati dan dipatuhi oleh semua orang tanpa
kecuali.

G. KESIMPULAN DAN SARAN


 Kesimpulan Pengakuan martabat manusia yang melekat pada setiap
orang adalah dasar untuk kebebasan, keadilan dan perdamaian.
Martabat manusia menjadi dasar bagi berkembangnya nilai dan norma
dalam sistem hak asasi manusia. Selanjutnya, sebagai makhluk dengan
hati nurani dan akal, semua memiliki martabat manusia yang sama.
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi,
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di depan hukum dan hak
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut, adalah hak asasi
manusia, yang tidak boleh dilanggar dalam keadaan apapun, dan oleh
siapapun. Dalam peristiwa kanjuruhan yang memakan banyak korban,
diperlukan Peran Aparat Keamanan dalam Persepak bolaan Nasional

14
untuk harus memahami peraturan yang berlaku dalam mengamankan
pertandingan sepak bola sesuai dengan regulasi FIFA dan menjalankan
tahapan-tahapan pengamanan pertandingan sepak bola. Dalam rangka
membangun persepak bolaan nasional yang berperadaban dan
bermakna bagi kepentingan publik perlu pula didasarkan pada prinsip
menyelamatkan kepentingan publik/ keselamatan rakyat (salus populi
suprema lex esto). Dasar dari ketaatan pada aturan resmi dan dalil
keselamatan publik ini adalah aturan moral dan nilai-nilai etik yang
sudah menjadi budaya dalam kehidupan berbudaya untuk menjamin
keberadaan hak asasi manusia

15

Anda mungkin juga menyukai