Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL


Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Etika Profesi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan

Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
Cindy Nur Sa’aban (2230103018)
Desi Indah (2230103020)
Dika Dwi Septiani (2230103022)

DOSEN PENGAMPU:
Yanti Elvita, S.Ag., M.Pd.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.
Makalah ini berjudul “Profesi guru sebagai jabatan fungsional ”. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Etika Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Terima kasih kepada Ibu
Yanti Elvita, S.Ag., M.Pd. selaku dosen pengampu pada mata kuliah ini yang telah
memberikan petunjuk dan arahan yang jelas sehingga mempermudah penulis dalam
penyajian makalah. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah mendukung
penyelesaian makalah ini.
Penulis telah berusaha sebaik-baiknya dalam pengkajian dan penyajian
makalah ini, namun tidak menyangkal jika makalah ini masih terdapat kekurangan,
baik dari segi penyajian maupun pembahasanya. Oleh karena itu, penulis menerima
masukan berupa kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam penulisan
makalah selanjutnya.

Batusangkar, 9 Maret 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pengertian Jabatan Fungsional (Desi Indah 2230103020) ...................... 3

B. Jenis-Jenis Guru (Dika Dwi Septiani-2230103022) ................................. 4

C. Persyaratan Guru ...................................................................................... 5

D. Tugas Jabatan Fungsional Guru (Cindy Nur Sa’aban-2230103018) ...... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11

A. Kesimpulan ............................................................................................. 11

B. Saran ....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru menjalankan perannya sebagai pengajar, pembimbing, pendidik
dan pelatih bagi para muridnya. Hal ini menuntut guru harus memahami dan
menguasai seluruh aspek yang ada pada dirinya maupun orang-orang yang
terkait dengan tugasnya. Selain itu, dalam melaksanakan tugasnya seorang
guru perlu memahami dan mengikuti norma yang mengatur antara guru dan
murid, guru dan orang tua serta hubungan lainnya.
Guru sebagai tenaga profesional memiliki fungsi, peran dan kedudukan
yang sangat penting dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, profesi guru
harus dikembangkan menjadi profesi yang bermartabat sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban guru dalam
melaksanakan pembelajaran/pengajaran, dan/atau tugas lainnya sangat
diperlukan dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi jabatan fungsional
guru sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka pemakalah
tertarik untuk mengkaji lanjut dalam mengenai pengertian jabatn fungsioanal,
jenis-jenis guru, persayratan menjadi guru, dan tugas jabatan fungsional guru
dalam makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah
Beradasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi mengenai pengertian jabatan fungsional?
2. Bagaimana pemaparan jenis jenis guru?
3. Bagaimana gambaran persyaratan untuk menjadi guru?
4. Bagaimana uraian dari tugas jabatan fungsional guru?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan mengenai pengertian jaatan fungsional.
2. Memaparkan jenis-jenis guru.
3. Menggambarkan persyaratan untuk menjadi guru.
4. Mendeskripsikan tugas jabatan fungsional guru.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jabatan Fungsional (Desi Indah 2230103020)
Jabatan fungsional adalah kelompok jabatan yang mensyaratkan keahlian
atau keterampilan yang diatur oleh petunjuk teknis dan pelaksanaan yang
dikeluarkan oleh instansi pembina jabatan fungsional.
Secara definisi jabatan fungsional adalah jabatan teknis yang tidak
tercantum dalam struktur organisasi tetapi sangat diperlukan dalam tugas-tugas
pokok pada organisasi pemerintah.Jabatan fungsional PNS terdiri atas jabatan
fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan.
Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
ketrampilan tertentu.
Menurut peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010, yang dimaksud
dengan jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian
dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Dengan demikian jabatan
fungsional adalah jabatan yang secara tidak tegas ada dalam struktur organisasi
dengan fungsi utama sebagai pelaksana fungsi organisasi tersebut dan
didasarkan pada keahlian atau keterampilan tertentu.
Menurut UU-ASN, jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
Kriteria jabatan fungsional keahlian dan keterampilan disusun
berdasarkan PP Nomor 16 Tahun 1994 tentang jabatan fungsional PNS
yaitu:
a. Mempunyai metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur kerja
yang didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan dan atau pelatihan
teknis tertentu dengan sertifikasi
b. Memiliki etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi.

3
c. Dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan ting- kat
keahlian bagi jabatan fungsional keahlian dan tingkat keterampilan
bagi jabatan fungsional keterampilan.
d. Pelaksanaan tugas bersifat mandiri.
e. Jabatan fungsional tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi organisasi.

B. Jenis-Jenis Guru (Dika Dwi Septiani-2230103022)


Pendidikan di sekolah diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga
kependidikan. Pendidik merupakan tenaga ahli yang berprofesi sebagai guru,
dosen, konselor, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan khusus
lainnya dalam rangka penyelenggaraan pendidikan(Undang-Undang Sisdiknas
Nomor 20 Tahun 2003 Bab I pasal 1). Sebagai salah seorang pendidik, guru
melaksanakan kegiatan di sekolah. Guru merupakan tenaga pendidik
profesional. Guru mempunyai tugas utama yang meliputi kegiatan mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada berbagai jenis pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Pasal 1 PP No.74 Tahun
2008 tentang Guru).
Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dikemukakan tiga jenis guru di sekolah
berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatannya. Tiga jenis guru dimaksud adalah :
a. Guru kelas

Guru kelas adalah guru yang menyelenggarakan proses pembelajaran


berbagai mata pelajaran di suatu kelas. Guru kelas berada di Sekolah Dasar
(SD) karena proses pembelajaran di SD dilakukan secara tematik. Untuk
pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan, guru kelas bekerja sama
dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama dan guru mata pelajaran
Pendidikan jasmani.

4
b. Guru mata pelajaran

Guru mata pelajaran adalah guru yang mengajar mata pelajaran tertentu
di sekolah, biasanya berada di sekolah menengah,seperti SMP/MTs, SMA/MA
dan SMK/MAK. Guru mata pelajaran bertanggung jawab terhadap penguasaan
materi pelajaran oleh peserta didik dalam mata pelajaran yang diampunya.
c. Guru bimbingan dan konseling.

Guru bimbingan dan konseling (Guru BK) adalah tenaga yang berstatus
sebagai guru dan ditugasi secara resmi sebagai pendidik yang
menyelenggarakan pelayanan BK di sekolah.Guru BK bukanlah konselor.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
dikemukakan bahwa tenaga pendidik yang bertugas menyelenggarakan
pelayanan BK, yaitu Guru BK atau Konselor. Sedangkan konselor itu adalah
tamatan program PPK yang bertugaskan BK di satuan pendidikan yang
dimaksud. Guru BK untuk menjadi Konselor harus menjalani studi di program
PPK terlebih dahulu. Guru BK menyenyelenggarakan pelayanan BK terhadap
150 orang peserta didik yang menjadi peserta didik asuhnya di sekolah. Guru
BK bertanggung jawab terhadap kehidupan efektif sehari-hari (KES) peserta
didik yang menjadi peserta didik asuhnya.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis dapat menimpulkan bahwa ada
3 jenis guru yakni adanya guru kelas, guru mata pelajaran dan guru bimbangan/
konseling.
C. Persyaratan Guru
Ada beberapa persyaratan menjadi guru diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Harus memiliki bakat sebagai guru
b. Harus memiliki keahlian sebagai guru
c. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi
d. Memiliki mental yang sehat
e. Berbadan sehat
f. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas

5
g. Guru adalah manusia berjiwa pancasila h) Guru adalah seorang
warga Negara yang baik.

Ada juga beberapa persyaratan lain menjadi guru adalah sebagai berikut
ini:Syarat-syarat menjadi guru diperlukan dalam peranannya untuk
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan itu akan membedakan
antara guru dengan manusia lainnya. Adapun syarat-syarat menjadi guru itu
dapat dipaparkan ke beberapa kelompok yaitu sebagai berikut:
1. Persyaratan administratif

Syarat syarat administratif ini antara lain soal kewarganegaraan,


umur, berkelakuan baik, mengajukan permohonan. Persyaratan disini
adalah meliputi kewarganegaraan dimana dimaksud kewarganegaraan
disini adalah sebagai warga negara Indonesia, usia guru dimana
sekurang-kurangnya 18 tahun, berkelakuan baik dan mengajukan
permohonan.
2. Persyaratan teknis

Persyaratan teknis merupakan persyaratan formal, yakni harus


berijazah pendidikan guru. hal ini mempunyai konotasi bahwa
seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah
mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah menguasai
cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran, dan
dapat memberikan motivasi si dan cita-cita untuk memajukan
pendidikan. Syarat yang lainnya adalah bagaimana cara menguasa
teknis mengajar, terampil dalam mendesain program dan juga memiliki
motivasi serta cita-cita untuk memajukan pendidikan.
3. Persyaratan psikis

ini meliputi antara lain sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan
bertindak, maupun mengendalikan emosi, sabar, dan sopan, memiliki
jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani
berkorban dan memiliki jiwa pengabdian.
4. Persyaratan fisik

6
Persyaratan fisik yaitu persyaratan yang mana seorang pendidik
harus berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang mungkin
mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang
dapat menular. Persyaratan fisik ini juga meliputi penampilan seorang
pendidik yaitu kebersihan, kerapian, dan cara berpakaian. Sebab
bagaimanapun seorang guru akan selalu menjadi pusat perhatian bagi
oara anak didiknya. Persyaratan mental
5. Persyaratan mental

yaitu antara lain memiliki sikap mental yang sehat yaitu baik
untuk profesi keguruan ia dapat mencintai dan mengabdi pada tugas dan
jabatannya, bermental Pancasila dan bersikap hidup demokratis. Yang
berhubungan dengan persyaratan psikis ini yaitu: sehat rohani, dewasa
dalam bertindak dan berfkir, mampu mengendalikan emosi, ramah,
sabar dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, berani, bertanggung
jawab, rela berkorban, konsekuen dan memiliki jiwa pengabdian. Selain
itu juga guru di tuntut untuk bersifa pragmatis dan realistis, namun juga
memiliki pandangan yang mendasar dan juga filosofis. Garu harus
mampu mematuhi segala norma dan nilai yang berlaku seerta harus
memiliki semnagat yang membangun. Inilah pentingnya mengapa
seorang guru harus memiliki panggilan dari hati nuraninya untuk dapat
mengabdi demi anak bangsa.
6. Persyaratan moral

Guru harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang luhur,
sanggup berbuat kebajikan, serta bertingkah laku yang baik agar pantas
menjadi panutan untuk peserta didiknya dan orang di sekitarnya.
Al-Nahlawi salah seorang ahli pendidikan Islam yang lain,
menyatakan bahwa seorang guru itu harus memenuhi beberapa syarat,
yakni:
a. Tujuan, tingkah laku dan pola pikir guru bersifat sebagai pendidik
b. Selau ikhlas
c. Selalu sabar
d. Selalu jujur

7
Dari uraian di atas, pemakalah menyimpulkan bahwa ada syarat- syarat
yang harus dipenuhi bila seseorang ingin menjadi guru terutama dalam
pendidikan formal. Dengan melihat syarat-syarat tersebut bisa dipahami bahwa
untuk menjadi guru itu tidaklah mudah. Pekerjaan sebagai guru bukan lagi
pekerjaan yang di anggap remeh. Menjadi guru itu adalah pekerjaan terhormat.
Saat ini, guru adalah pekerja professional yang bisa disejajarkan dengan profesi-
profesi lainnya seperti dokter, akuntan, akuntan, dan sebagainya.

D. Tugas Jabatan Fungsional Guru (Cindy Nur Sa’aban-2230103018)


Guru merupakan pendidik dengan jabatan yang mulia yang senantiasa
terjaga moralitas karena martabat dan kemuliaan. Unsur dasar moralitas guru
terletak pada keunggulan perilaku, akal budi dan pengabdiannya. Guru
bertujuan sebagai pendidik yang mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membangun watak serta mengantarkan bangsa Indonesia pada kehidupan
bermasyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan
undang-undang dasar 1945.
Sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat global dan
tuntutan pendidikan modern, pemerintah melakukan berbagai perubahan
terhadap jabatan fungsional guru dengan formulasi yang tersendiri yang
dituangkan dalam berbagai peraturan atau perundang-undangan tentang
pendidikan. Ada tiga peraturan baru yang berkaitan dengan jabatan fungsional
guru sebagaimana ditulis oleh Suhardjono, Suparno, Supardi, dan Hoesein
(2014) yaitu: pertama, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: Per/16/M.PAN-RB/11/2009 Tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Kedua, Peraturan Bersama
Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
03/V/PB/2010, Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Ketiga, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 35 tahun 2010, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional

8
Guru dan Angka Kreditnya. Jabatan fungsional guru adalah jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan
wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil (Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Kementerian Pendidikan
Nasional, 2011; Kementerian Pendidikan Indonesia, 2010)

Selanjutnya dalam Permenneg PAN-RB Nomor 16 tahun 2009 dan


Pemendiknas No 35 tahun 2010, diuraikan secara lebih rinci tentang jabatan
fungsional guru. Dalam dua peraturan tersebut dinyatakan bahwa guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
Dari dua pengetian tersebut dapat dipahami bahwa profesi guru merupakan
jabatan yang sangat membutuhkan kompetensi yang baik dalam melakukan tugas
dan fungsinya sebagai seorang pengajar, pendidik, manager, fasilitator, motivator,
innovator, dan evaluator dalam satuan pendidikan. Untuk dapat melaksanakan tugas
pokok dan fungsi guru, seseorang yang berkecimpung dalam profesi guru harus
memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi serta kompetensi guru yang diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Pendidikan. Standar. Peraturan ini memberikan gambaran secara rinci dan lengkap
tentang standar akademik dan kemampuan guru pada semua jenjang pendidikan
anak usia dini/TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Bagian selanjutnya memaparkan
kompetensi guru sebagai wawasan yang memajukan taraf profesional dalam
menjalankan amanat UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tugas utama seorang guru adalah: untuk mendidik, mengajar, membimbing,
menginstruksikan, melatih, menilai dan mengevaluasi murid dalam pendidikan
anak usia dini melalui pendidikan formal, dasar dan menengah, serta tugas
tambahan yang terkait dengan fungsi sekolah/sekolah agama seperti adanya tugas

9
tambahan sebagai wakil kepala sekolah, ketua labor,pembina ekstrakurikuler serta
lainnya
Kewajiban guru dalam melaksanakan tugasnya, yaitu: merencanakan
pembelajaran/pengajaran, menyelenggarakan pembelajaran/pengajaran yang
bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/pengajaran, dan
pembelajaran/peningkatan dan pengayaan; secara berkelanjutan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. meningkatkan dan
mengembangkan kualifikasi dan kemampuan; untuk bertindak secara objektif dan
tanpa diskriminasi atas dasar jenis kelamin, agama, ras, suku dan kondisi fisik
tertentu, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis dapat menimpulkan bahwa tugas
pokok dari jabatan fungsional guru ialah Mendidik, mengajar,
membimbing,mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar, dan menengah serta tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Jabatan
fungsional adalah jabatan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, dan hak
seseorang dalam suatu unit organisasi yang melaksanakan tanggung jawab
didasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu serta harus mandiri.
Kriteria jabatan fungsional keahlian dan keterampilan disusun berdasarkan PP
Nomor 16 Tahun 1994 tentang jabatan fungsional PNS yaitu:
1. Mempunyai metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur kerja yang
didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan dan atau pelatihan teknis tertentu
dengan sertifikasi
2. Memiliki etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi.
3. Dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan ting- kat keahlian
bagi jabatan fungsional keahlian dan tingkat keterampilan bagi jabatan
fungsional keterampilan.
4. Pelaksanaan tugas bersifat mandiri.
5. Jabatan fungsional tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi organisasi.

Jenis Guru Berdasarkan Sifat dan Tugasnya dan kegiatan, yaitu


1. Guru kelas
2. Guru mata pelajaran
3. Guru pembimbing dan konseling.

Ada beberapa persyaratan menjadi guru diantaranya adalah sebagai berikut:


1. Harus memiliki bakat sebagai guru
2. Harus memiliki keahlian sebagai guru
3. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi
4. Memiliki mental yang sehat
5. Berbadan sehat
6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas
7. Guru adalah manusia berjiwa pancasila

11
8. Guru adalah seorang warga Negara yang baik

Tugas Guru Berdasarkan Peraturan Pemerintah no 74Pasal 52 Tahun 2008 tentang


Guru dapat digolongkan sebagai Acara tatap muka atau tidak langsung sebagai
berikut:
1. Merencanakan kursus
2. Melaksanakan pembelajaran
3. Menilai hasil belajar
4. Bimbingan dan pelatihan siswa

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan seorang guru
mesti memahami profesi guru sebagai jabatan fungsional agar dapat
memaksimalkan kinerja dan keprofesionalitasnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Iswadi Syahrial Nupin.2021.Pola Pengembangan Karakter Pustakawan Melalui
Motasi Kerja.CV. Adunu Abimata.
Mia Fatma Ekasari.2022.Jabatan Fungsional Dan Uji Kompetensi Bagi Perawat
Puskesmas.Jakarta:Rizmedia.
Wakhinuddin.2020.Pengembangan Karir dan Implementasinya.Padang:UNP
Press.
Yarmis Syukur.2019.Bimbingan Konselin di Sekolah.Purwekerto:CV.IRDH.
Rinto Alexandro Misnawati. 2021. profesi keguruan. Guepedia.
Dedi Sahputra. 2020 etika profesi guru pendidikan agama islam.Haura utama.
Toman Sony Tambunan.2016.Glosarium IstilahPemerintah.Jakarta:Prenadamedia
Group

13

Anda mungkin juga menyukai