Oleh :
1
Contents
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................3
a. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
b. Tujuan Penulisan....................................................................................................................4
c. Manfaat Penulisan.................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. Pengertian Sikap dan Kinerja Profesional Guru.........................................................................6
a. Pengertian Sikap Profesional Guru........................................................................................6
b. Pengertian Kinerja Profesional Guru......................................................................................7
B. Sikap Profesional Guru...............................................................................................................8
a. Sasaran Sikap Profesional Guru.............................................................................................8
b. Pengembangan Sikap Profesional........................................................................................11
3. Kinerja Profesional Guru......................................................................................................12
4. Peningkatan Kinerja Profesional Guru.................................................................................13
C. Tugas dan Tanggung Jawab Guru.............................................................................................14
a. Kewajiban Guru...................................................................................................................16
b. Hak-hak Guru dalam Mendidik............................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................................18
A. Simpulan..................................................................................................................................18
B. Saran........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................19
2
BAB I
PENDAHULUAN
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan di sekolah sekaligus
memegang tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan sebagai pendidik. Sebagai
pengajar guru hendaknya mampu menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak
didik, sedangkan sebagai pendidik guru diharapkan dapat membimbing dan membina anak
didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri (Deden, 2011).
Namun demikian, untuk mengetahui keterlaksanaan tugas guru tersebut, diperlukan penilaian
kinerja dengan kriteria-kriteria penilaian yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Guru merupakan orang yang memiliki atau mempunyai wewenang dan juga bertanggung
jawab terhadap suatu pendidikan murid baik itu secara individual ataupun umum yang mana
seorang guru harus mempunyai kompetensi untuk mengajar dan memiliki kemampuan untuk
mengajar. Banyak yang berpendapat bahwa guru merupakan kepanjangan dari digugu dan ditiru
maka dari itu guru merupakan orang yang dapat digugu dan dituru artinya seorang guru itu orang
yang dapat dipercaya dan dapat ditiru.
Seorang guru tidak hanya bertugas untuk mengajar saja tetapi guru juga memiliki beberapa
peraturan yang mana dalam peraturan itu memiliki beberapa sub-bab termasuk hak-hak dan
kewajiban karena pada dasarnya semua orang memilik hak dan kewajiban termasuk seorang guru
juga memiliki hak dan kewajiban dalam menjalan profesinya, didalam makalah ini akan memaparkan
tentang hak dan kewajiban seorang guru dan bagaimana tanggung jawabnya sebagai guru.
Penilaian terhadap kinerja guru merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan
maksimal yang dimiliki guru berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan pembelajaran
yang dilaksanakannya atas dasar kriteria tertentu. Penilaian kinerja sebagai suatu bentuk
penilaian prestasi kerja guru atas dasar kecakapan-kecapakan atau kompetensi tertentu. Pada
dasarnya penilaian kinerja bertujuan untuk mengukur tingkat pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi guru dalam melaksanakan tugas-tugas keguruan dan non keguruan. Tugas keguruan
yaitu pelaksanaan proses pembelajaran, yang diawali dengan proses perencanaan, proses
pelaksanaan pembelajaran, dan proses evaluasi, sedangkan tugas non keguruan antara lain
keorganisasian dan pendidikan serta latihan maupun kepemimpinan.
Selain kinerja, sikap profesionalisme guru juga patut diperhatikan guna meningkatkan
kinerja guru. Sikap yang baik tercermin dari pribadi yang baik pula, hal tersebut erat
kaitannya dengan kompetensi guru yaitu kompetensi kepribadian. Empat kometemsi guru
(kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional) menjadi salah satu syarat seorang guru
dapat dikatakan profesional.
Profesionalisme guru seyogyanya menjadi springboard bagi guru untuk terus menerus
menata komitmen melakukan perbaikan diri dalam rangka meningkatkan kinerjanya.
Peningkatan kinerja atas dorongan iklim organisasi yang baik diharapkan mampu
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja guru di sekolah.
3
Sejalan dengan peningkatan kinerja guru, sikap seorang guru yang baik dan sesuai
norma juga hendaknya dilakukan dalam setiap perbuatan. Hubungan baik dengan pemimpin
(kepala sekolah), sesama guru, dan tata usaha dalam lingkungan sekolah merupakan salah
satu penerapannya. Selain itu, keberadaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan
kerja guru mutlak diperlukan demi kelancaran pelaksanaan tugas. Berdasarkan pemaparan
tersebut, penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “Sikap dan Kinerja
Profesional Guru”
a. Rumusan Masalah
b. Tujuan Penulisan
c. Manfaat Penulisan
4
b. Bagi guru
a) Guru dapat lebih mengetahui sikap dan kinerja profesional yang hendaknya
diterapkan di sekolah.
b) Guru dapat menerapkan sikap dan kenerja guru yang profesional sesuai
profesinya.
c) Guru dapat menciptakan hubungan yang harmonis serta dapat meningkatkan
kualitas profesinya.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi para penulis guna
menciptakan tulisan yang lebih bermanfaat khususnya untuk bidang pendidikan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Walaupun segala perilaku guru selalu diperhatikan masyarakat, tetapi yang akan
dibicarakan dalam bagian ini adalah khusus perilaku guru yang berhubungan dengan
profesinya. Hal ini berhubungan dengan pola tingkah laku dalam memahami, menghayati
serta mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesionalnya. Pola tingkah laku guru yang
berhubungan dengan itu akan dibicarakan sesuai dengan sasarannya.
Kinerja profesional terdiri dari dua kata, yaitu kinerja dan profesional. Istilah kinerja
sering diidentikkan dengan istilah prestasi. Istilah kinerja atau prestasi merupakan pengalih
bahasaan dari kata Inggris ‘performance’. Terdapat beberapa pengertian mengenai kinerja
dalam Utami (2011), yaitu sebagai berikut.
1. Mangkunegara mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja yang secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
2. Sulistiyani dan Rosidah menyatakan kinerja seseorang merupakan
kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari
hasil kerjanya.
3. Bernandin dan Russell mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan
kesungguhan, serta waktu.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, definisi kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai
oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu
organisasi pada suatu periode tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau
standar tertentu dari organisasi di mana individu tersebut bekerja.
Sedangkan profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu
keahlian pada pendidikan dan jenjang pendidikanya atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan
tertentu yang menurut keahlian, yang dimiliknya yang merupakan jalan untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dari apa yang berupa perkerjaanya.
Dengan demikian, kinerja profesional merupakan hasil kerja yang dicapai oleh individu
dengan mempraktekkan suatu keahlian pada pendidikan dan jenjang pendidikanya pada suatu
periode tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari
organisasi di mana individu tersebut bekerja.
7
B. Sikap Profesional Guru
8
mengembangkan dan meningkatkan martabat profesinya. Peningkatan mutu profesi
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti penataran, lokakarya, pendidikan
lanjutan, pendidikan dalam jabatan, studi perbandingan, dan berbagai kegiatan
akademik lainnya. Jadi kegiatan pembinaan profesi tidak hanya terbatas pada
pendidikan prajabatan atau pendidikan lanjutan di perguruan tinggi saja, melainkan
dapat juga dilakukan setelah lulus dari pendidikan prajabatan ataupun dalam
melaksanakan jabatan.
9
peserta didik, baik jasmani, rohani, sosial, maupun yang lainnya sesuai dengan
hakikat pendidikan.
Hal ini berarti seorang guru sebagai pendidik harus benar-benar berkomimen
dalam memajukan pendidikan. Guru harus mampu melaksanakan tugasnya dan
melayani pesrta didik dengan baik. Agar dapat memberikan layanan yang memuaskan
masyarakat, guru harus selalu dapat menyesuaikan kemampuan dengan keinginan
masyarakat, dalam hal ini peserta didik dan para orang tuanya. Keinginan dan
permintaan ini selalu berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat yang
biasanya dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, guru
10
selalu dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilannya.
Dalam butir keenam, guru dituntut secara pribadi maupun kelompok untuk
meningkatkan mutu dan martabat profesinya. Guru sebagaimana juga dengan profesi
lainnya, tidak mungkin dapat meningkatkan mutu dan martabat profesinya bila guru
itu tidak meningkatkan atau menambah pengetahuan dan keterampilannya, karena
ilmu dan pengetahuan yang menunjang profesi itu selalu berkembang sesuai dengan
kemajuan zaman. Berdasarkan pasal 7 ayat 1, disebutkan guru sebagai tenaga
pendidik memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. Untuk meningkatkan mutu profesi,
guru dapat melakukan secara formal maupun informal. Secara formal, guru dapat
mengikuti berbagai pendidikan lanjutan atau kursus yang sesuai dengan bidang tugas,
keinginan dan waktunya. Pada umumnya, bagi guru yang telah berstatus sebagai PNS,
pemerintah memberikan dukungan anggaran yang digunakan untuk meningkatkan
kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru ( Pasal 13 Ayat 1 ). Secara
informal, guru dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui media
massa ataupun membaca buku teks dan pengetahuan lainnya.
11
2. Pengembangan Sikap Selama dalam Jabatan
Pengembangan sikap profesional tidak berhenti apabila calon guru selesai
mendapatkan pendidikan prajabatan. Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam
rangka peningkatan sikap profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai
guru. Seperti telah disebut, peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal
melalui kegiatan mengikuti penataran lokakarya, seminar, atau kegiatan ilmiah
lainnya, ataupun secara informal melalui media massa televisi, radio, koran, dan
majalah maupun publikasi lainnya. Kegiatan ini selain dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan, sekaligus dapat juga meningkatkan sikap profesional
keguruan.
12
termasuk dalam pengertian ini adalah tenaga administrasi dan penyelenggara
pendidikan.
4. Peningkatan Kinerja Profesional Guru
1. Akuntabilitas Publik
Otonomi pengelolaan sekolah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,
pemerintah, dan stakeholder lainnya, seperti dana yang diterima, kualitas SDM guru,
dan sumber daya lainnya harus diimbangi dengan meningkatnya tanggung jawab
sosial terhadap institusi.
Otonomi dalam pengelolaan guru seharusnya lebih fleksibel. Kompensasi
yang diterima guru seharusnya tidak mengacu pada sistem kompensasi PNS, tetapi
didasarkan pada prestasi kerja dalam kurun waktu guru mempertahankan kinerja
prima.
13
kompetensi guru mengandung dua bidang kajian pokok, yaitu kompetensi akademik
dan kompetensi etika profesi atau perilaku profesi.
Setiap tindakan yang ditampilkan oleh pendidik atau guru merupakan cermin
peserta didik dan konsekuensinya dapat berdampak positif atau negatif dalam
pembentukan kepribadian dan perilaku peserta didik. Oleh karena itu, penerapan
beberapa keterampilan perilaku professional keguruan perlu dilandasi nilai-nilai etika
profesi yang selalu mengedepankan nilai dan martabat peserta didik
14
dengan penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan juga menyangkut pembinaan
kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para siswa.
3. Tugas dan tanggung jawab guru sebagai administrator pada hakikatnya merupakan
jalinan antara keterlaknsanaan bidang pengajaran dan keterlaksanaan pada umumya.
Namun demikian, keterlaksanaan bidang pengajaran jauh lebih menonjol dan lebih
diutamakan pada profesi guru.
4. Tugas dan tanggung jawab guru mengembangkan kurikulum, yaitu bahwa guru
dituntut untuk selalu mencari gagasan-gagasan baru penyempurna praktik pendidikan,
khususnya dalam praktik pengajaran.
5. Tugas dan tanggungjawab guru mengembangkan profesi, pada dasarnya adalah
tuntutan dan panggilan untuk selalu mencintai, menghargai, menjaga dan mengaitkan
tugas dan tanggung jawab profesinya. Guru harus sadar bahwa dalam melaksanakan
tugasnya ia dituntut untuk bersunggunh-sungguh. Oleh karena itu guru dituntut untuk
selalu meningkatkan pengetahuan, kemampuan dalam rangka melaksanakan tugas-
tugas profesinya.
6. Tugas dan tanggung jawab guru dalam membina hubungan dengan masyarakat berarti
guru harus dapat berperan menempatkan sekolah sebagai integral dari masyarakat
serta sekolah sebagai pembaru masyarakat. Karena pendidikan bukan hanya tanggung
jawab guru atau pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat.
Selain itu para ahli juga mengemukakan pandangan yang bervariasi tentang tugas dan
tanggung jawab guru. Menurut M. Nasution, tugas guru ada tiga bagian, yang dijabarkan
sebagai berikut:
1. Orang yang mengkomunikasikan pengetahuan. Tugas ini mengharuskan guru
mengetahui pengetahuan yang mendalam akan bahan pelajaran yang diajarkannya.
2. Guru harus menjadi model atau contoh nyata dari mata pelajaran yang diampunya,
khususnya bidang studi ahlak, keimanan, kebersihan dan sebagainya. Guru yang
bersangkutan disarankan mampu memperlihatkan keindahan ahlak, keimanan dan
kebersihan yang telah ia ajarkan kepada peserta didiknya.
3. Guru harus menampakkan diri sebagai pribadi yang disiplin, cermat dalam berfikir,
mencintai pelajaran dengan penuh kesungguhan dan berdedikasi luas.
Tugas utama guru menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai
berikut:
1. Tugas Profesional
Tugas profesional adalah mendidik peserta didik dalam rangka menyumbangkan
kepribadian, mengajar dalam rangka menyeimbangkan kemampuan berfikir kecerdasan
dan melatih dalam rangka membina keterampilan
2. Tugas manusiawi
Tugas manusiawi adalah membina peserta didik dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan martabat diri sendiri, kemampuan manusia yang optimal serta pribadi
yang mandiri
15
3. Tugas kemasyarakatan
Tugas kemasyarakatan adalah mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia
yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
a. Kewajiban Guru
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya guru memiliki kewajiban yang
harus dilaksanakan. Kewajiban guru diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Bagian Kedua (Hak dan Kewajiban), pasal 20 sebagai berikut.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tegnologi dan seni
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jens kelamin,
agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, kode etik guru serta nilai-
nilai agama dan etika
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
16
Selain itu, dalam pasal 39 UU nomor 14 tahun 2005 guru dan dosen bagian VII tentang
perlindungan juga dijelaskan bahwa guru berhak memperoleh perlindungan dalam
melaksanakan tugas dan hak atas keyakinan intelektual, berikut adalah penjabarannya.:
1. Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan satuan pendidikan
wajib memberikan perlindungan terhadap gurudalam melaksanakan tugasnya.
2. Perlindungan tersebut meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi, serta
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Perlindungan hukum mencakup perlindungan terhadap tindak kekerasan, ancaman,
perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik,
orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi atau pihak lain.
4. Perlindungan profesi mencakup perlindungan pemutusan hubungan kerja yang tidak
sesuai dengan, peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar,
pembatasan dalam penyampaian pandangan, plecehan terhadap profesi, dan
pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan tugas.
5. Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja mencakup perlindungan terhadap
risiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja,
bencana alam kesehatan lingkungan, dan atau risiko lain.
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru
yang profesional adalah guru yang kompeten menjalankan profesi keguruannya dengan
kemampuan tinggi. Guru juga hendaknya memiliki kinerja profesional yaitu hasil kerja
yang dicapai dengan mempraktekkan suatu keahlian pada pendidikan dan jenjang
pendidikanya pada suatu periode tertentu. Sasaran sikap profesianal guru yang harus
dimiliki guru yaitu 1) Sikap pada peraturan, 2) sikap terhadap operasi profesi, 3) sikap
terhadap teman sejawat, 4) sikap terhadap anak didik, 5) sikap tempat kerja, 6) sikap
terhadap pemimpin, 7) sikap terhadap pekerjaan. Sikap profesional dapat dikembangkan
ke dalam dua hal yaitu pengembangan sikap selama pendidikan prajabatan dan
pengembangan sikap selama dalam jabatan. Kinerja profesional guru juga perlu
diperhatikan.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan adapun beberapa saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut.
a. Bagi mahasiswa
1) Mahasiswa sebagai calon guru diharapkan memperluas wawasan
terkait sikap dan kinerja profesional guru.
2) Mahasiswa hendaknya menyiapkan diri sebagai calon guru dalam
menunjujkan sikap dan kinerja yang profesional.
b. Bagi guru
1) Guru harus mengetahui sikap dan kinerja profesional yang dapat
diterapkan di sekolah sesuai profesinya.
2) Guru hendaknya menciptakan hubungan yang harmonis serta dapat
meningkatkan kualitas profesinya.
c. Bagi penulis lain
Penulis lain diharapkan mencari referensi yang lebih relevan sebagai
bahan dalam pembuatan makalah guna menciptakan tulisan yang lebih bermanfaat
khususnya untuk bidang pendidikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
19