Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH TIKTOK BAGI PERILAKU REMAJA KELAS XI

KESEHATAN 2 DI SMK KESEHATAN AIRLANGGA


BALIKPAPAN

OLEH :
1. Sherin Angelya Putri
2. Syafiatur Rofi’ah
3. Syaihona Mirsam
4. Tasya Madhu
5. Tiara Ovianti
6. Yusmawati

SMK KESEHATAN AIRLANGGA BALIKPAPAN


TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.................................................................................................................5
A. Remaja...........................................................................................................................5
B. Perilaku..........................................................................................................................7
C. Media Sosial...................................................................................................................8
C. TikTok..........................................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................13
METODE PENELITIAN.....................................................................................................13
A. Jenis Penelitian.............................................................................................................13
B. Tempat Penelitian.........................................................................................................13
C. Waktu Penelitian..........................................................................................................13
D. Metode Pengumpulan Data (Angket)..........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasai ini media sosial semakin maju. Media sosial merupakan situs
dimana seseorang dapat terhubungan dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial
yang sama untuk berbagi informasi dan komunikasi. Jika media tradisional menggunakan
media cetak dan media broadcast maka media sosial menggunakan internet.Kata media sosial
menjadi populer ketika Facebook dan Twitter mulai dikenal oleh kalangan pengguna internet,
jadi tidak heran jika mendengar kata media sosial maka pikiran orang orang tentu akan
langsung tertuju pada Facebook, Twitter, TikTok, Instagram dan lainnya yang menjembatani
hubungan dan interaksi antar manusia.

Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang


kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman-temannya. Seiring
perkembangan media sosial yang merejai dalam sarana komunikasi memiliki dampak yang
sangat besar bagi perilaku remaja.

Disamping media sosial memberikan kemudahan dan kemanfaatan, ia juga dapat


memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan perilaku remaja. Media sosial
sudah menjadi candu bagi remaja bahkan karna adanya media sosial mereka jadi lupa
melakukan aktifatas yang lain. Penggunaan media sosial yang tidak bijak, dikhawatirkan
dapat mengganggu waktu belajar remaja. Dilain dari semua itu media sosial juga memiliki
manfaat untuk kalangan remaja, contohnya dapat membantu mencari referensi seputar
pelajaran dan untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman yang dalam keadaan jarak jauh.

Topik ini kami bahas karena sangat realistis di kehidupan nyata, bahwa media social
sangat berpengaruh terhadap perilaku remaja-remaja di zaman sekarang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Tiktok terhadap perilaku remaja kelas XI kesehatan 2?

2. Bagaimana mengatasi pengaruh TikTok terhadap perilaku remaja kelas XI kesehatan 2?

C. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan pengaruh TikTok terhadap perilaku remaja kelas XI kesehatan 2

2. Menjelaskan cara mengatasi pengaruh TikTok terhadap perilaku remaja.

D. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini dapat dijadikan bahan materi ataupun evaluasi dalam mengelola eskpresi
pada saat penggunaan TikTok

2. Penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan tentang ekspresi pengguna TikTok

3. Penelitian ini dapat diharapkan memberikan manfaat bagi para pengguna atau pihak lain
mengenai TikTok
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Remaja
1. Pengertian Remaja

Remaja adalah masa peralihan diri anak menuju dewasa, pada masa ini terjadi
berbagai macam perubahan yang cukup bermakna baik secara fisik, biologis, mental dan
emosional serta psikososial. pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Hurlock (1992) yang
mengatakan Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Pendapat lain dikemukakan oleh Santrock
(2007) Menyatakan bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara
masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-
emosional. Begitu juga pendapat dari WHO (1974) remaja adalah suatu masa di mana
individu berkembang dari saat pertama kali dia menunjukkan tanda-tanda seksualitas sampai
saat ini mencapai kematangan seksualitasnya, individu mengalami perkembangan psikologi
dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, dan terjadi peralihan dari
ketergantungan sosial yang penuh, kepada keadaan yang relatife lebih mandiri.

Berdasarkan beberapa teori dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan masa


perkembangan serta peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa yang mencakup
perkembangan fisik, intelektual, emosi dan sosial.

2. Ciri-Ciri Remaja

Menurut Hurlock (2008) masa remaja memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Masa remaja sebagai periode penting.

Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental
yang cepat menimbulkan penyesuaian mental dan membentuk sikap, nilai dan minat baru.

b. Masa remaja sebagai periode peralihan.

Masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, sehingga mereka
harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan kemudian mempelajari
pola perilaku dan sikap baru untuk tumbuh menjadi dewasa.

c. Masa remaja sebagai periode perubahan.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja antara lain adalah meningginya emosi,
perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan, berubahnya minat dan pola perilaku serta
adanya sikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Adanya perubahan sikap dan prilaku
selama masa remaja sejajar dengan tingkat pertumbuhan fisik. Ketika perubahan fisik
berlangsung cepat, maka perubahan sikap dan prilakupun berlangsung cepat, demikian juga
sebaliknya. Inilah yang dimaksud dengan masa remaja merupakan periode perubahan.

d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.

Pada masa ini remaja mulai mendambakan identitas diri cenderung menimbulkan suatu
dilema yang menyebabkan krisis identitas. Pada saat ini remaja berusaha untuk menunjukkan
siapa dirinya dan peranannya dalam kehidupan masyarakat.

e. Masa usia bermasalah.

Masalah remaja sering menjadi persoalan yang sulit dipecahkan, baik oleh anak laki-laki
ataupun anak perempuan. Dalam hal ini ada dua alasan, mengapa para remaja sangat sulit
untuk menyelesaikan masalahnya. Pada masa remaja, penyelesaian masalah sudah tidak
lagidibantu oleh orang tua dan gurunya. Masalah yang dihadapi remaja akan diselesaikan
secara mandiri, mereka enggan menerima bantuan dari orang tua dan guru lagi.

f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan atau kesulitan.

Timbulnya pandangan negatif terhadap remaja akan menimbulkan stereotip yang


memengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya. Hal tersebut menjadikan remaja
sulit untuk melakukan peralihan menuju masa dewasa.

g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.

Pada masa ini remaja cenderung memandang dirinya dan orang lain sebagaimana yang
diinginkan bukan sebagaimana adanya, lebih-lebih cita-citanya. Hal tersebut memicu
emosinya meninggi dan apabila keinginannya tidak tercapai akan mudah marah. Makin
bertambahnya pengalaman pribadi dan sosialnya serta kemampuan berpikir secara rasional
remaja dalam memandang diri dan orang lain, maka akan makin realistik.

h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.

Makin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk
meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah
hampir dewasa. Ternyata, berpakaian dan berprilaku seperti orang dewasa belum cukup
mengukuhkan dirinya menjadi orang dewasa. Pada masa menginjak masa dewasa, maka
mereka mulai berperilaku sebagai status orang dewasa seperti cara berpakaian, merokok,
menggunakan obat-obatan yang dapat memberikan citra seperti yang diinginkan. Menurut
pendapat Hurlock di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri remaja yaitu masa yang penting
di mana remaja akan mengalami periode perubahan, peralihan, mencari identitas, usia
bermasalah, usia yang menimbulkan ketakutan atau kesulitan, masa yang tidak realistik dan
ambang masa dewasa.

3. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja

Tugas-tugas masa remaja menurut Hurlock (1991) adalah sebagai berikut :


a. Perubahan fisik

Pada masa remaja pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna pada saat masa puber
berakhir, dan juga belum sepenuhnya sempurna pada akhir masa awal remaja. Terdapat
penurunan dalam laju pertumbuhan dan perkembangan internal lebih menonjol daripada
eksternal.

b. Perubahan sosial

Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya
belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga
dan sekolah.

c. Perubahan moral.

Remaja diharapkan mengganti konsep-konsep moral yang berlaku khusus di masa kanak
kanak dengan prinsip moral yang berlaku umum dan merumuskannya ke dalam kode moral
yang akan berfungsi sebagai bagi perilaku. Tidak kalah pentingnya, sekarang remaja harus
mengendalikan perilakunya sendiri yang sebelumnya menjadi tanggung jawab orang tua dan
guru.

d. Perubahan kepribadian.

Pada awal masa remaja, anak laki-laki dan perempuan sudah menyadari sifat-sifat yang baik
dan yang buruk dan mereka menilai sifat-sifat ini sesuai dengan sifat-sifat teman mereka.
Mereka juga sadar akan peran kepribadian dalam hubungan-hubungan sosial dan oleh
karenanya terdorong untuk memperbaiki kepribadian mereka.

B. Perilaku
1. Pengertian Perilaku

Pengertian perilaku yaitu tindakan atau aktivitas dari manusia sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan, berbicara, menangis,
tertawa ,bekerja, menulis, membaca, dll. Disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung ataupun yang tidak dapat
diamati. Dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang
dilakukan oleh makhluk hidup. Dan pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa
untuk berpendapat, berpikir dll dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai
aspek ,baik fisik ataupun non fisik.

Menurut ensiklopedia Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi
organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila
ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan
demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula. Robert
Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu
organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari. Menurut Skinner, seperti yang dikutip
oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi
seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi
melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut
merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme –
Respons.

Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis terhadap lingkungan seseorang, reaksi
digolongkan menjadi dua :

a. Bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkret)

b. Dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkret)

1 .Faktor Yang memengaruhi Perilaku

Menurut Lawrence Green dalam Damayanti (2017) kesehatan seseorang atau masyarakat
dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu: faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar
perilaku (non-behavior causes). Perilaku itu sendiri terbentuk dari tiga faktor, yakni:

a. Faktor predisposisi (predisposing factors).

Faktor ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi,
dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai
yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya.

b. Faktor pendukung (enabling factors)

Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi
masyarakat, misalnya air bersih, tempat pembuangan tinja ketersediaan makanan yang
bergizi, dan sebagainya, termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas,
rumah sakit (RS), poliklinik, pos pelayanan terpadu (Posyandu), pos poliklinik desa
(Polindes), pos obat desa, dokter atau bidan praktik swasta, dan sebagainya.

c. Faktor penguat (reinforcing factors).

Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama (toga), sikap
dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan, termasuk juga di sini Undang-undang,
peraturan-peraturan, baik dari pusat maupun pemerintah daerah, yang terkait dengan
kesehatan. Masyarakat kadang- kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif
serta dukungan fasilitas saja dalam berperilaku sehat, melainkan diperlukan juga perilaku
contoh atau acuan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para petugas, lebih-lebih
para petugas kesehatan.

C. Media Sosial
1. Pengertian Media Sosial
Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial adalah platform
media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam
beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu media sosial dapat dilihat sebagai medium
(fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebuah ikatan
sosial. Meike dan Young dalam Nasrullah (2015) mengartikan kata media sosial sebagai
konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu (to be
share one-to-one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan
individu. Menurut Boyd dalam Nasrullah (2015) media sosial sebagai kumpulan perangkat
lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi,
berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial
memiliki kekuatan pada user-generated content (UGC) di mana konten dihasilkan oleh
pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di instansi media massa. Berdasarkan dari
beberapa teori dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan perangkat lunak yang
memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas dan
sebagai alat komunikasi personal seperti saling berbagi kabar di antara individu lainnya

2. Jenis-jenis Media Sosial

Menurut Nasullah (2015) setidaknya ada enam kategori besar untuk melihat
pembagian media sosial, yakni:

1. Media Jejaring Sosial (social networking)

Media jejaring sosial merupakan medium yang paling popular. Media ini merupakan sarana
yang bias digunakan pengguna untuk melakukan hubungan sosial, termasuk konsekuensi atau
efek dari hubungan sosial tersebut di dunia virtual.

2.Jurnal online (blog)

Blog merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah


aktivitas keseharian, saling mengomentari dan berbagi, baik tautan web lain, informasi dan
sebagainya. Pada awalnya blog merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi kumpulan
tautan ke situs lain yang dianggap menarik dan diperbarui setiap harinya. Pada perkembangan
selanjutnya, blog banyak jurnal (tulisan keseharian pribadi) pemilik media dan terdapat
kolom komentar yang bisa diisi oleh pengguna.

3. Jurnal online sederhana atau microblog (micro-blogging)

Tidak berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging merupakan jenis media sosial yang
memfasilitasi pengguna untuk menulis dan memublikasikan aktivitas serta atau pendapatnya.
Contoh microblogging yang paling banyak digunakan adalah Twitter.

4. Media berbagi (media sharing)

Situs berbagi media merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk
berbagi media, mulai dari dokumen (file), video, audio, gambar, dan sebagainya. Contoh
media ini adalah: Youtube, Flickr, foto-bucket, atau snapfish.
5. Penanda sosial (sosial bookmarking) Penanda sosial merupakan media sosial yang bekerja
untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau berita tertentu
secara online.

6. Media konten bersama atau wiki.

Media sosial ini merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi dari para penggunanya.
Mirip dengan kamus atau ensiklopedia, wiki menghadirkan kepada pengguna pengertian,
sejarah hingga rujukan buku atau tautan tentang satu kata.

C. TikTok
1. Pengertian TikTok

TikTok merupakan sebuah aplikasi yang memberikan efek spesial yang unik dan menarik
yang bisa digunakan oleh para pengguna aplikasi ini dengan mudah untuk membuat video
pendek yang keren dan bisa menarik perhatian banyak orang yang melihatnya. Aplikasi
TikTok adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik tiongkok yang diluncurkan
pada September 2016. Aplikasi ini adalah aplikasi pembuatan video pendek dengan didukung
musik, yang sangat digemari oleh orang banyak termasuk orang dewasa dan anak-anak di
bawah umur. Aplikasi TikTok ini merupakan aplikasi yang juga bisa melihat video-video
pendek dengan berbagai ekspresi masing-masing pembuatnya. Dan pengguna aplikasi ini bisa
juga meniru dari video pengguna lainnya. Indikator media sosial TikTok dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Adanya dampak positif dan Dampak negatif dalam menggunakan aplikasi TikTok.

-dampak negatif tiktok bagi para remaja

Aplikasi TikTok memang sedang populer di masyarakat, yang berdominan para generasi
milenial. Dalam mengaplikasian Tiktok ini ada dua yaitu pembuatan video lipsync maupun
modal scroll video orang. Dari yang terlihat pada masa pandemi ini menonjol adalah sisi
negatif antara lain sebagai berikut:

1. Syndrome

di mana sesorang tidak dapat mengontrol tubuhnya setiap kali mendengar lagu-lagu yang
sedang viral di TikTok. Bahkan bisa saja bergerak sendiri seperti menari di alamhalusinasi
tanpa musik. Akibat dari ini mereka harus mengosumsi obat penenang secara rutin agar
menghilankan syndrome tersebut.

2. Pelecehan seksual

Pelecahan ini sudah banyak sekali tersebar di aplikasi TikTok seperti dengan orang-orang
yang memakai baju yang tidak pantas, melakukan gerakan-gerakan yang tidak pantas
menceritakan dengan bangga aib nya sendiri, sound yang meresahkan dan lain sebagainya. di
sini terjadi pelecehan pada mata, pikiran, serta tubuh mereka yang berlomba-lomba demi
masuk fyp melakukan gerakan yang tidak pantas.

3. Tutorial dalam belajar

Di dalam aplikasi ini banyak video mengajarkan para peserta didik untuk bermalas-malasan
seperti contoh tidak perlu lagi mengerjakan tugas di kertas double folio ternyata dari aplikasi
telegram bisa mengerjakan secara otomatis, kemudian mengajarkan kita untuk tidak perlu
menghafal tigas yang diberi kan guru dikarenakan ada tutorial menempel kertas di arena
kamera depan gadget dan masih banyak lagi yang bisa merusak mental bagi para peserta
didik.

4. Kurangnya pergaulan terhadap orang sekitar

Kalangan remaja pada saat ini menjadi ketagihan dalam menggunakan gadged sampai lupa
dengan waktu. Yang paling parahnya lagi jarang keluar rumah atau dikategorikan dengan
pribadi yang tertutup karena asyik dengan dunia maya. Tercatat di tahun 2019, jumlah
pengguna Tiktok mencapai 700 juta pengguna. Jumlah itu meroket jauh dibandingkan tahun
sebelumnya, di mana pengguna TikTok di Indonesia masih sekitar 10 juta pengguna.

-dampak positif tiktok bagi para remaja

a. Banyaknya edukasi baru dan luas yang didapatkan.

Dengan menggunakan aplikasi Tiktok, setiap orangnya dapat banyak belajar hal baru dari
konten yang berasal dari video pendek dan teks yang ditampilkan, sehingga orang yang malas
untuk membaca teks panjang akan lebih tertarik untuk menyimak karena tampilan di Tiktok
yang menarik dan ringkas.

b. Berkembangnya inovasi, pengetahuan, dan skill.

Dalam pembuatan sebuah konten agar menarik dan banyak dilihat, dibutuhkan semangat
kreatifitas dan inovasi yang dilatih dengan mempelajari dan mengembangkan skill. Hal ini
dapat meningkatkan beragam skill dan inovasi. Saat ini setiap orangnya mulai berani untuk
menunjukkan kemampuannya didalam konten Tiktok.

c. Timbulnya semangat berkompetisi dan tampil didepan umum.

Konten challenge yang ditampilkan membuat setiap orang ingin menampilkan hal yang
terbaik untuk dilihat oleh khalayak luas. Hal ini menjadikan setiap orang akan berlomba-
lomba menampilkan yang terbaik dalam segala hal.

d. Adanya kreatifitas mereka dalam penggunaan aplikasi TikTok.

Dalam aplikasi media sosial TikTok banyak berbagai konten video yang ingin mereka buat
dengan mudah. Tidak hanya melihat dan menirukan, mereka juga dapat membuat video
dengan cara mereka sendiri. Mereka dapat menuangkan berbagai video-video yang kreatif
sesuai dengan ide-ide mereka. Tidak hanya mengenai video-video menarik, joget, lipsync dll,
mereka juga bisa ikut tantangan-tantangan yang dibuat pengguna lain. Aplikasi TikTok
adalah salah satu aplikasi yang membuat pengguna nya terhibur. Aplikasi ini bisa dikatakan
adalah aplikasi penghibur. Beberapa orang pengguna banyak sekali yang mengatakan bahwa
aplikasi ini adalah aplikasi yang dapat membuat si pengguna terhibur. Dalam aplikasi ini
pengguna dapat melihat-lihat berbagai kreatifitas setiap pengguna lain di beranda.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Aplikasi TikTok

Menurut Mulyana, dalam penggunaan TikTok terdapat dua faktor yakni Faktor Internal dan
Faktor Eksternal. Faktor Internal seperti perasaan, sikap dan karakteristik individu,
prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, nilai dan
kebutuhan juga minat, dan motivasi. Faktor eksternal seperti latar belakang keluarga,
informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran,
keberlawanan, hal-hal baru dan familier atau ketidakasingan suatu objek.

a. Faktor Internal

Faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti perasaan. Menurut
Ahmadi, perasaan ialah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami
dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat
subjektif. Jadi menurut Ahmadi, perasaan adalah faktor internal yang memengaruhi
penggunaan aplikasi TikTok. Karena menurutnya jika perasaan atau jiwa seseorang tidak
menyukai atau tidak senang dengan penggunaan aplikasi TikTok ini maka seseorang tersebut
tidak akan menggunakannya. Menurut W. Wundt dalam Ahmadi perasaaan tidak hanya dapat
dilihat atau dialami oleh individu sebagai perasaan senang ataupun tidak senang melainkan
dapat dilihat dari berbagai dimensi. Jadi menurut W. Wundt penggunaan aplikasi TokTok ini
tidak hanya bisa dilihat melalui perasaannya saja melainkan dilihat dari tingkah lakunya juga.
Dalam penggunaan aplikasi TikTok ini cara setiap orang membuatnya berbeda, dengan
berbagai situasi perasaan mereka juga yang berbeda-beda. Jika perasaan sedang senang
tingkah nya. juga penggunaan aplikasi TikTok ini dapat membuat setiap orang memiliki rasa
malas dan lupa dengan segala pekerjaan yang seharusnya dia lakukan.

b. Faktor Eksternal

Dalam aplikasi Tik Tok orang-orang memperoleh informasi dari berbagi video contohnya
kejadian yang bersifat video seperti kapal tenggelam atau dalam bentuk rekaman lainnya
dengan begitu cepat informasi kejadian tersampaikan kepada pengguna lainnya.Nasrullah
mengatakan informasi menjadi identitas media sosial karena media sosial mengkreasikan
representasi identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interaksi berdasarkan
informasi. Jadi informasi adalah sesuatu yang sangat juga berpengaruh terhadap penggunaan
aplikasi TikTok. Jika seseorang tidak mendapatkan informasi tentang TikTok mungkin saja
mereka tidak mengenal aplikasi TikTok, bahkansampai menjadi penggunanya. Maka dari itu
informasi dikatakan penting sekali dalam penggunaan aplikasi TikTok. Pengaruh dari media
sosial yang merupakan bagian dari media informasi salah satunya adalah dapat memengaruhi
pengetahuan seseorang. Jadi dengan informasi juga seseorang bisa terpengaruh
pengetahuannya mengenai media sosial seperti TikTok.
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Pengertian
kuantitatif menurut Punch mengartikan sebagai penelitian berdasarkan pengalaman empiris
yang mengumpulkan data-data berbentuk angka yang dapat dihitung dan berbentuk numeric.
Lain lagi dengan pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim, yang mengartikan sebagai penelitian
yang didasari pada asumsi. Dimana penelitian juga menentukan variabel yang akan dilakukan
analisis menggunakan metode penelitian yang valid.

B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK KESEHATAN AIRLANGGA BALIKPAPAN yaitu di
kelas XI-KESEHATAN2. Peneliti memilih sekolah dan kelas tersebut karena kelas tersebut
banyak yang menggunakan aplikasi TikTok.

C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Februari 2022 yaitu pada hari Rabu.

D. Metode Pengumpulan Data (Angket)


DATA ANGKET XI-KESEHATAN 2 SMK KESEHATAN AIRLANGGA BALIKPAPAN

NO PERTANYAAN S TS SS KR

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

KETERANGAN:

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

SS : Sangat Setuju
KS : Kurang Setuju
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/3563

2. https://caratrikditiktok.blogspot.com/2021/03/tik-tok-adalah-menurut-para-ahli.html?
m=1&c=1

3. http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-perilaku-menurut-
ahli.html

4. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai