BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dengan sifat sosial dan sebagian lagi tidak. Sebagai mahluk yang
untuk berperilaku sesuai dengan harapan sosial yang ada. Proses menuju
arah, komunal. Pada mulanya anak bersifat egosentris, yaitu hanya dapat
memandang dari satu sisi yaitu dirinya sendiri. Ia tidak mengerti bahwa
sosial meliputi dua aspek penting yaitu kompetensi sosial dan tanggung
jawab sosial antara lain ditunjukan oleh komitmen anak terhadap tugas-
seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah (dangkal)
setiap keadaan atau perilaku individu. Yang dimaksud warna afektif ini
hal yang dibutuhkan. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi, akan timbul rasa
yang ditunjukan dengan teriakan suara keras atau tingkah laku yang lain.
tingkat jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua,
dengan orang lain, baik dengan orang tua, teman sebaya dan masyarakat
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan kata lain, membahas
utuh.
Anak
pengembang.
a. Perkembangan awal
2) Faktor Emosi
artinya, anak terlalu dini untuk diberi tanggung jawab atas adik-
adiknya.
5) Faktor keluarga
kemampuannya.
anak usia dini yaitu faktor penghambat yaitu terdiri dari, (a) gizi
belajar, (f) rasa takut dan minder untuk berbeda dengan temannya
untuk bergaul tidak hanya dengan anak yang umur dan tingkat
tentang topik yang dapat dipahami dan menarik bagi orang lain. (3)
lebih cepat dengan hasil akhir yang lebih baik jika mereka diajar
dari luar rumah, Jika hubungan mereka dengan teman sebaya dan
berupa cacat tubuh atau apapun yang dianggap oleh diri anak
emosinya.
tersebut adalah:
1) Lingkungan Keluarga
2) lingkungan sekitarnya
3) Lingkungan Sekolah
teman-teman.
hubungan mereka dengan orang tua, orang lain, dan teman sebaya
karakteristik kemampuan sosial emosi anak yaitu: (a) usia 0-2 tahun.
Pada usia ini anak mampu memberikan reaksi suara yang berbeda pada
suara yang berbeda, anak mampu membalas senyuman pada orang lain
atau senyum sosial, anak mampu tertawa dan menjerit karena gembira
diajak bermain. (b) usia 2-4 tahun, pada usia ini anak mulai senang
mengerjakan tugas. (c) usia 4-6 tahun, pada usia ini kemampuan sosial
emosi anak terlihat bahwa anak dapat melepaskan ikatan emosional, anak
dalam kondisi yang wajar, tidak suka menyerang teman, senang bermain
sikap yang ramah. (d) usia 6-8 tahun , pada usia ini kemampuan sosial
rasa curiga.
ragu-ragu
lepas dari ikatan orang tua, anak harus dapat bergerak bebas
bersalah
ketrampilan tertentu.
diri.
bahwa perkembangan belajar pada nak usia dini memiliki tahapan dan
karakteristik perkembangan anak usia dini yaitu tahap 0-2 tahun pada
tahap ini anak mampu merespon terhadap senyuman orang lain. Tahap 2-
kegiatan orang dewasa. Tahap 4-5 tahun pada tahap ini anak mulai lepas
dari orang tua, anak sudah mampu bermain dengan teman, anak tidak
tugas perkembangan yang khusus. Tugas- tugas ini berkaitan erat dengan
tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat
dengan orang tua, saudara, dan orang lain. (b) belajar mengadakan
hubungan baik dan buruk, yang berarti mengembangkan kata hati. (c)
intensif dengan anak lain. (b) Modelling dan imitating adalah peniruan
sikap, tingkah laku, serta cara pandang orang lain yang dilakukan secara
sengaja. Sejak usia dua sampai tiga tahun anak mulai senang meniru
latihan keterampilan sosial yang sangat baik bagi anak. Melalui kegiatan
ini anak akan belajar berempati terhadap anak lain, belajar bermurah
sebagi berikut:
emosional manusia. Oleh karena itu bermain musik bagi anak sangat
pengembangan emosinya.
b. Bermain peran
tumbuhan yang ada disekitar anak. Dalam pemaianan ini anak dapat
kepercayaan dirinya.
e. Bercerita
sosialnya.
h. Demontrasi
i. Permainan personifikasi
tertentu
2. Pengertian Bermain
lakukan. Bermain adalah suatu aktivitas yang langsung dan spontan yang
tubuhnya.
demikian mereka tidak dapat memberi batasan apa arti yang dimaksud
yaitu:
anak, karena itu dilakukan demi kegiatan itu sendiri dan bukan
sambil lalu, karena itu tidak mengikuti pola atau urutan yang
tertarik pada tingkah laku itu sendiri dari pada keluaran yang
dihasilkan.
Dalam tahapan bermain ini anak sudah mulai timbul rasa ingin
akan bergerak kesana dan kemari hanya untuk memuaskan rasa ingin
lain yang dilihatnya. Pada tahap ini anak sudah mulai mampu untuk
permainannya,
mampu memahami atau berbagi rasa dan kegiatan dengan anak lain.
anak yang bermain, saling tukar alat permainan tetapi bila diamati akan
tampak masing masing anak sebenarnya tidak terlibat dalam kerja sama,
(2005 : 144) antara lain (a) bermain soliter ( sendiri) yaitu bermain
dengan anak yang lain, (c) bermain dengan kelompok yaitu bermain
dari usia 0-10 tahun. Dalam usia ini anak yang hanya mempunyai rasa
4. Manfaat Bermain
dalam situasi yang berbeda dengan orang yang berbeda pula. Anak
membaca huruf cetak yang terter, membuat daftar belanja atau bermain
melainkan kelompok.
bagi banyak anak selama waktu permainan bebas, sementara anak lain
tanpa bergabung, sementara anak lain mungkin butuh bantuan untuk turut
potongan puzzle sebagai harta karun , 20 bola dengan dua warna yang
berbeda misal merah dan hijau (10 merah dan 10 hijau), kemudian
dicari harta karun (bola) atau potongan puzzle. (5) ketika akan di mulai
harus tepat mengambil warna bola atau potongan puzzle sesuai dengan
selesai, (8) anak bersama sama menghitung jumlah bola yang telah
dan motivasi pada anak yang sudah mengikuti permainan ini dengan
memberi bintang.
1. Pedoman penilaian
( )
negatif sampai positif dengan presentase sama atau hampir sama. Dengan
cara itu dapat diperkirakan sebesar 5% diatas dan 15% di bawah. Kalau
sampai 5 orang. Dengan cara tersebut dapat diketahui bahwa dalam kelas
penilaian. Anak-anak tersebut diberi nilai baik dan kurang. Anak yang
berada pada kutub positif diberi nilai baik dan anak yang berada pada
Anak lain yang tidak termasuk dalam 15% di atas dan 15%
dibawah perhatian juga. Hal ini dilakukan terutama jika ada perilaku atau
prestasi yang sepesial/ khusus itu dicatat dalam bentuk deskripsi atau
urian. Kalau tidak ada hal yang istimewa anak-anak tersebut diberi nilai
2. Indikator Keberhasilan
Tabel 2.1
Indikator keberhasilan dalam pengembangan bidang sosial emosi.
KRITERIA PENILAIAN
NO INDIKATOR KET
1. Bersedia bermain
dengan teman sebaya
2. Melakukan permainan
sesuai dengan
peraturan
3. Bekerjasama dalam
menyelesaikan
permainan
4 Tidak berebutan harta
karun dengan
kelompoknya
Keterangan Indikator 1.
Keterangan Indikator 2
perarutan permainan.
peraturan.
Keterangan Indikator 3.
teman sekelompoknya).
permainan
Keterangan Indikator 4.
D. Kerangka Berfikir
tidak enak badan yang tidak suka bermain. Mereka menggunkan sebagian
maupun dengan orang lain yang lebih dewasa. Bentuk bermainnya pun
esensi bermain harus menjadi jiwa dari setiap kegiatan pembelajaran anak
usia dini.
bersama teman. Masa ini disebut tahap perkembangan bermain, yaitu bermain
bersama teman dan terjadi interaksi ketika bermain. Memang di usia 4-5
Pada saat bermain anak berinteraksi dengan anak yang lain. Interaksi
menolak atau setuju ide dan perilaku anak yang lain. Hal itu sedikit demi
kemaampuan sosialnya.
anak, karena guru sudah menggunakan metode bermain mencari harta karun
emosional anak didik akan meningkat. Maka dapat dibuat kerangka berfikir
sebagai berikut:
Siklus I
KBM
Menggunakan Metode
Menggunakan metode Bermain Mencari Harta
Karun Secara
bermain mencari harta
Berkelompok dalam
karun secara meningkatkan
berkelompok kemampuan sosial Emosi
secara berkelompok
kemampuan Sosial
Emosi berkembang
tetapi belum
maksimal
Siklus II
Menggunakan Metode
Siswa mengalami Bermain Mencari
peningkatan Harta Karun Secara
kemampuan sosial berkelompok dalam
Kondisi meningkatkan
Akhir emosi
kemampuan sosial
emosi secara kelompok
E. Hipotesis Tindakan