PENDAHULUAN
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti pembelajaran pada Blok ini adalah mahasiswa
Prodi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang telah mendapat
pembelajaran pada
METODE PEMBELAJARAN
I. Aktivitas Pembelajaran.
1.1 Keterampilan Klinik
Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan kebidanan, mulai dari komunikasi,
keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan fisik
diagnostik. Keterampilan klinik ini dilaksanakan satu kali seminggu sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan. Mahasiswa akan dibimbing oleh penanggung jawab
mata kuliah bersangkutan.
EVALUASI
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi topik 80%
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan keterampilan klinik 80%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan Kuliah Pengantar 80%
2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial
satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang
bersangkutan harus mengulang Blok.
4. Untuk ujian praktek, batas lulus adalah 85, Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian
dapat mengulang kembali ujian untuk prosedur tersebut dengan ketentuan:
a. Mengulang 1x dan lulus nilai maksimal 84
b. Mengulang 2x dan lulus nilai maksimal 79
c. Mengulang 3x dan lulus nilai maksimal 74
d. Mengulang 4x dan lulus nilai maksimal 69
e. Mengulang 5x dan lulus nilai maksimal 64
f. Mengulang >5x dinyatakan gagal
5. Tugas setiap minggu dibuat dalam bentuk power point yang disiapkan oleh setiap
mahasiswa, dosen penanggung jawab mata kuliah menunjuk mahasiswa yang akan
melakukan presentasi pada setiap pertemuan.
6. Tugas Akhir (per kelompok untuk setiap modul, jadi mahasiswa dibagi menjadi 6-7
kelompok) yaitu membuat seluruh tujuan pembelajaran dalam bentuk laporan
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
A. PENDAHULUAN
- Deskripsi modul
- Tujuan atau Sasaran Pembelajaran
- Kaitan modul dengan Pengetahuan Awal Mahasiswa
- Kompetensi Khusus
B. PENYAJIAN
- Uraian Materi
- Latihan
- Ringkasan atau Poin Poin Penting
C. PENUTUP
- Evaluasi, Pertanyaan Diskusi, Soal Latihan, Praktek atau Kasus
- Umpan baik dan Tindak Lanjut
TEORI
PRAPROFESI
MODUL 1
Rumusan Masalah:
Ny. Sari baru aja melahirkan secara satu jam yang lalu, setelah dilakukannya IMD selama 60
menit. Bidan melakukan penyuntikan vitamin K dan Hepatitis B. Dan 6 jam kemudian melakukan
pemeriksaan fisik untuk mendeteksi dini kelainan pada bayi dan menilai normal tidaknya refleks
pada bayi. Apakah perawatan bayi baru lahir yang sesuai dengan lebutuhan bayi? Bagaimana
fisiologis dan refleks pada bayi baru lahir? Dan jelaskan prinsip dari IMD!
MODUL 2
Rumusan Masalah:
Risma, mahasiswa S1 Kebidanan membaca sebuah jurnal dengan topik permasalah yang
sering terjadi pada neonatus yaitu BBLR, hipotermia, hipoglikemia, kejang,
hiperbilirubinemia, gangguan pernapasan, dan kelainan kongenital. Hal yang dibahas
dalam jurnal tersebut termasuk etiologi, faktor predisposisi, patofisiologis, tata laksana
awal, persiapan awal dan rujukan pada bayi dengan risiko tersebut. Secara khusus juga
dibahas mengenai kebutuhan nutrisi pada bayi dengan komplikasi tersebut dan gejala
pada bayi dengan ibu pengguna NAPZA, merokok dan HIV. Bagaimana Anda menjelaskan
yang dialami Risma?
MODUL 3
Rumusan Masalah:
Bidan Meri seorang bidan PTT sedang mengisi KMS bayi Ny. Rena yang berusia 12 bulan. Bayi bisa
melangkah beberapa langkah tanpa bantuan dan bisa menyebutkan kata. Dari pengkajian tumbuh
kembang bayi berada dalam keadaan normal, hal ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang mempengaruhi seperti adanya nutrisi dan stimulasi yang baik. Bidan Meri menjelaskan
bahwa bayi Ny. Rena membutuhkan berbagai macam hal termasuk asuh asah dan asih.
MODUL 4
Rumusan Masalah:
Ny. Resa membawa bayinya yang berusia 1 tahun untuk diperiksa ke Bidan. Bidan menjelaskan
bahwa bayi sudah boleh diberikan makanan seperti orang dewasa untuk menambah nutrisi yang
dibutuhkannya. Jika kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi bayi dapat mengalami malnutrisi.
Bagaimana Anda menjelaskan hal yang dialami Ny. Resa?
MODUL 5
Rumusan Masalah:
Bidan Meri melakukan DDST terhadap bayi tersebut, dan menganjurkan ibu serta keluarga untuk
selalu mengajak bayi bercerita. Bidan juga menjelaskan bahwa berat badan bayi harus bertambah
setiap bulannya. Jika bayi mengalami demam serta keadaan abnormal lainnya ibu dan keluarga
harus segera memeriksakannya ke bidan atau puskesmas.
MODUL 6
Rumusan Masalah:
Bidan Ratna seorang bidan PTT melakukan pemeriksaan DDST dan mengisi KMS bayi yang berusia
9 bulan. BBL 3200 gram, BB sekarang 6400 gram. Bidan mengkategorikan pertumbuhan bayi
abnormal. Dari hasil pengkajian diketahui nutrisi bayi tidak adekuat. Pada pemantauan
perkembangan di dapatkan data bayi belum mampu merangkak dan belum bisa menyebutkan
ma-ma.
Bagaimana saudara menjelaskan situasi diatas?
MODUL 7
Rumusan Masalah:
Ny. Ana membawa bayinya yang berusia 12 bulan ke Bidan. Setelah melakukan pemeriksaan,
Bidan menemukan bahwa bayi belum bisa berdiri baik dengan bantuan maupun tanpa bantuan.
Bidan menjelaskan bahwa bayi sudah boleh belajar makanan dewasa untuk menambah nutrisi
yang dibutuhkannya. Jika kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi bayi dapat mengalami KEP. Bidan
mengajarkan ibu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya dari KMS. Jika
keadaan bayi terus berlanjut bidan menjelaskan bahwa bayi perlu di rujuk agar pertumbuhan dan
perkembangannya optimal.
MODUL 8
Rumusan Masalah:
Ny. Febri seorang karyawan swasta membawa anaknya yang berusia 18 bulan ke posyandu. Ny.
Febri tidak memiliki banyak waktu untuk berinteraksi dengan anaknya setiap hari karena
kesibukannya sebagai wanita karir. BB anaknya saat ini 10 Kg TB 100 cm, LK, LL dan IMT anak
normal. Bidan melakukan pemeriksaan fisik lengkap terhadap anak tersebut.
MODUL 9
Rumusan Masalah:
Ny. Febri seorang karyawan swasta membawa anaknya yang berusia 18 bulan ke posyandu. Ny.
Febri tidak memiliki banyak waktu untuk berinteraksi dengan anaknya setiap hari. Bidan
melakukan penilaian pertumbuhan dan perkembangan balita dengan menggunakan KMS. Bidan
juga mengingatkan Ny. Febri agar mempedomani grafik pertumbuhan yang ada pada KMS untuk
memantau pertumbuhan anaknya. Anak Ny.Febri sudah bisa main naik turun tangga,
memasukkan pensil ke dalam botol, bicara dengan lancar dan bermain boneka dengan teman-
temannya. Perkembangan anak tersebut berada dalam keadaan normal.
MODUL 10
Rumusan Masalah:
Raisa mahasiswa S1 Kebidanan semester 4, Raisa membaca sebuah jurnal yang membahas
tentang gangguan pertumbuhan dan perkembangan Balita. Raisa sangat tertarik dengan
informasi dari jurnal tersebut dan berencana untuk membuat tugas akhir dengan topik tersebut.
Bagaimana Anda menjelaskan yang terjadi pada Raisa?
MODUL 11
Rumusan Masalah:
Ny.Sari membawa anaknya yang berusia 3 tahun ke puskesmas karena demam 390C, sesak nafas
dan sempat kejang tadi malam. Dari pengkajian didapat data adanya riwayat penyakit TBC pada
kakeknya yang tinggal serumah dengan mereka dan ayahnya HIV+. Bidan menjelaskan kepada Ny.
Sari penganganan awal jika Anaknya terkena demam atau kejang, dan bagaimana mencegah
penyakit TBC dan HIV bagi anaknya.
Bagaimana Anda menjelaskan situasi diatas?
MODUL 12
Rumusan Masalah:
Ny. Lena membawa anaknya yang berusia 4 tahun ke puskesmas karena demam dan sesak
nafas. Dari pengkajian didapat data bahwa anaknya sempat tersedak biji rambutan namun tidak
dilakukan penanganan karena ibu tidak ti bagaimana tindakan yang dilakukan jika anak tersedak.
Berdasarkan keadaan yang di alami oleh anaknya, Bidan mengeluarkan biji rambutan dan
bidan merujuk anak tersebut ke rumah sakit, dengan didampingi oleh bidan, namun dalam
perjalanan anaknya tidak dapat tertolong lagi. Bidan memberikan menenangkan ibu dalam
melalui proses kehilangan tersebut.
Bagaimanakah saudara menjelaskan tentang skenario diatas?
PRAKTIK
PRAPROFESI
Nama / No.BP :
Kelompok :
Penanggungkawab :
Semester :
No. Langkah Kerja SKALA
0 1 2
1. Menyambut dan menyapa ibu
2 Menanyakan:
a. Biodata ibu dan suami
b. Keluhan
c. Riwayat Keluarga
d. Riwayat Ibu (Penyakit, kehamilan, persalinan, nifas yang
lalu dan sekarang,
e. Pola kegiatan sehari-hari ibu
f. Nutrisi bayi
\3. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan disusun
sesuai urutan penggunaan alat dari awal pemeriksaan
Alat Yang disiapkan :
-timbangan BB - Jam tangan
-Pengukur PB - senter
- pita pengukur - stetoskop
-Lampu sorot - sarung tangan
-Tempat tidur bayi - masker, celemek
-Model /boneka bayi - sabun, handuk
-Thermometer - kapas
-bengkok – selimut bayi
4 -memastikan kecukupan alat
- memastikan alat berfugsi dengan baik
-menempatkan alat sesuai persyaratan
- menjaga alat dalam kondisi bersih
5 -menyiapkan tempat tidur bayi
-mengatur suhu ruangan. Minimal 28 ° C
-memastikan ruangan dalam keadaan bersih
6 -mengucapkan salam
-memperkenalkan diri
-menyampaikan tujuan pemeriksaan
7 Beritahu ibu bahwa akan dilakukan pemeiksaan fisik pada
bayinya dan minta ibu untuk menandatangani informed
concent bila ibu sudah setuju
8 Cuci tangan dibawah air mengalir lalu disabuni dan digosok
selama lebih kurang 30 detik dengan cuci tangan efektif
20 Periksa mulut,:
Labio plato scizis / tidak
Langit –langit ada / tidak
Reflek hisap dan rooting reflek
21 Periksa leher bayi untuk melihat ada pembengkakan dan
pembesaran kelenjar
22 Lakukan pengukuran lila ( 11 cm )
Lakukan pengukuran lingkar dada ( 33-34 cm )
Lakukan pengukuran lingkar perut
23 Periksa dada (perhatikan bentuk dada dan puting susu, ada
benjolan / tidak)
24 Periksa bahu, lengan dan tangan apakah ada fraktur dan
perhatikan gerakan dan kelengkapan jari tangan, serta
periksa refles grasping,
25 Periksa sistem saraf (refleks moro)
26 Periksa bagian perut dan periksa bagaimana bentuknya,
adakah penonjolan sekitar tali pusat pada saat bayi
menangis, adakah perdarahan tali pusat, apakah tali pusat
infeksi / tidak
27 Periksa alat kelamin
Laki-laki
- testis berada di skrotum
- penis berlubang
Perempuan
- vagina berlubang
- uretra berlubang
- labio minora dan mayora
- pseudomenorhe
28 Periksa bagian panggul, apakah ada kelainan
29 Periksa tungkai dan kaki, periksa gerakan dan
kelengkapannya.
30 Periksa punggung
Ada tonjolan / tidak
31 Periksa anus bayi,
Ada lobang / tidak
Ada kelainan / tidak
32 Periksa kulit, perhatikan akan adanya kelainan, verniks atau
bercak hitam serta tanda lahir
33 Lakukan pemeriksaan pada kedua tungkai
Ada kelainan / tidak
Simetris / tidak
34 Pakaikan kembali pakaian bayi dengan lembut dan hati-hati
35 Cuci tangan kembali setelah melakukan pemeriksaan dan
keringkan
36 Berikan kembali bayi pada ibunya dan beritahukan hasil
pemeriksaan
37 Catat hasil pemeriksaan dalam buku asuhan
38 Bereskan alat-alat dan susun kembali secara teratur dalam
keadaan bersih dan lengkap
J U M L A H
Keterangan:
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan dengan perbaikam
2 : Dilakukan dengan baik
Nama / No.BP :
Kelompok :
Penanggung jawab :
Semester / Blok :
Langkah Kerja SKALA
No. 0 1 2
1 Persiapan Alat:
- Spuit (Sesuai kebutuhan)
- Air matang yang dihangatkan
- Alat tulis
- Vaksin DPT
- Kartu imunisasi
- Nierbeken
- Baki
- Perlak dan alasnya
- Kassa / pemotong ampul
- Bak instrumen
- Handscoen
2 Persiapan pasien:
- Memperkenalkan diri dan memberitahukan Ibu bayi
mengenai tindakan yang akan dilakukan
3 Persiapan petugas dan persiapan obat:
- Cuci tangan dan keringkan
4 - Pakai handscoen kanan
5 - Menyiapkan Injeksi dari vial
Buka tutup metal.
Usap tutup karet dengan air hangat
Hisap udara sebanyak 0,6 cc kedalam spuit
sebanyak cairan yang akan di injeksikan.
Suntikkan udara kedalam vial
Balikkan vial, sementara pegang spuit dan
plunger.
Isi vaksin DPT sebanyak 0,6 cc kedalam spuit.
Tunggu sampai vaksin sebanyak 0,6 cc terisikan
ke dalam spuit
Keluarkan udara dari spuit.
Tutup jarum
6 Tentukan lokasi injeksi
7 Ajarkan ibu posisi memegang bayi agak bayi nyaman dan
prosedur berlangsung lancer
8 Letakkan perlak dan pengalas dibawah lokasi injeksi
9 Memasang handscoon kiri
Nama / No.BP :
Kelompok :
Instruktur :
No. Langkah Kerja SKALA
0 1 2
1 Persiapan Alat:
- Spuit disposible 1 cc, dan 5 cc untuk mengoplos
vaksin
- Zat pelarut 4 cc vaksin BCG
- Air matang yang dihangatkan
- Alat tulis
- Obat injeksi
- Kartu imunisasi
- Nierbeken
- Baki
- Perlak dan alasnya
- Kassa / pemotong ampul
- Bak instrumen
- Handscoen
2 Persiapan pasien:
- Memperkenalkan diri dan memberitahukan Ibu bayi
mengenai tindakan yang akan dilakukan beserta efek
samping pemberian imunisasi
3 Persiapan petugas dan persiapan vaksin:
- Cuci tangan dan keringkan
4 - Pakai handscoen kanan
5 - Menyiapkan vaksin dari ampul :
Ketok perlahan-lahan dengan ujung jari ujung
ampul.
Letakkan kasa disekiter leher ampul.
Patahkan leher ampul
6 - Mengoplos vaksin
Masukkan zat pelarut vaksin sebanyak 4 cc
kedalam spuit
Injeksikan zat pelarut ke dalam ampul
Tunggu sebentar sampai semua serbuk larut
Goyang-goyang sedikit sampai vaksin terlarut
merata
Hisap vaksin dari ampul dengan spuit 1 cc,
lebihkan sedikit dari 0,05 cc sehingga pada saat
mengeluarkan udara tidak mengurangi dosis
Keluarkan udara dari spuit
Tutup jarum
Masukkan spuit berisi vaksin ke dalam bak
instrument
7 Tentukan lokasi injeksi, dan mengajarkan ibu posisi
memegang bayi agak bayi nyaman dan prosedur berlangsung
lancar
8 Letakkan perlak dan pengalas dibawah lokasi injeksi
9 Memasang handscoon kiri
10 Mendesinfeksi tempat injeksi dengan air hangatdengan sekali
usap.
11 Menusukkan jarum dengan sudut 5˚ - 15˚pada 1/3 lengan
bagian atas
12 Melakukan aspirasi.
13 Memasukkan vaksin perlahan-lahan.
14 Mencabut jarum.
15 Bila pemberian vaksin BCG tepat, maka akan timbul benjolan
dikulit, kelihatan pucat dan pori-pori jelasdan menjelaskan
kepada ibu untuk tidak menekan bekas suntikan atau memberi
obat apapun pada bekas suntikan
16 Merapikan pasien dan lingkungan
17 Merapikan alat-alat yang sudah digunakan dan
mengembalikan ketempatnya.
18 Mencuci tangan.
19 Mencatat jenis, dosis serta waktu pemberian imunisasi
20 Nilai:
- Kerjakan prosedur secara sistematis
- Perhatikan prinsip pemberian injeksi pada bayi
J U M L A H
Keterangan:
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan dengan perbaikam
2 : Dilakukan dengan baik
Nama / No.BP :
Kelompok :
Instruktur :
No. Langkah Kerja SKALA
0 1 2
1 Persiapan Alat:
- Spuit 1 cc dan spuit 5 cc untuk mengoplos obat
- Air matang yang hangat
- Alat tulis
- Obat injeksi
- Kartu imunisasi
- Nierbeken
- Baki
- Perlak dan alasnya
- Kassa / pemotong ampul
- Bak instrumen
- Handscoen
2 Persiapan pasien:
- Memperkenalkan diri dan memberitahukan Ibu bayi
mengenai tindakan yang akan dilakukan beserta efek
samping pemberian imunisasi
3 Persiapan petugas dan persiapan vaksin:
- Cuci tangan dan keringkan
4 - Pakai handscoen kanan
5 - Menyiapkan vaksin campak dari vial
Cek label flakon vaksin
Ambil spuit 5cc dan jarum aplus yang steril
Spuit dan jarum hanya digunakan untuk aplus
vaksin bkn utk menyuntik
Buka ampul/flakon pelarut yg diperlukan
Sedot pelarut kedalam spuit
Bersihkan tutup flakon dengan kapas basah dan
masukkan pelarut kedalam vaksin campak
Kocok vaksin sampai benar-benar tercampur
6 - Mengisi vaksin dalam spuit
Ambil spuit 1cc yang telah tersedia dengan
jarumnya
Bersihkan tutup karet flakon yang akan digunakan
dengan kapas basah
Isap 0,6 cc vaksin ke dalam spuit
Spuit ditegakluruskan ke atas untuk melihat
gelembung udara bila ada
Gelembung udara diketok-ketok pelan sehingga
gelembungnya naik ke atas, lalu dorong piston
Nama / No.BP :
Kelompok :
Instruktur :
NO KEGIATAN SKALA
0 1 2
1 Beritahu ibu bahwa bayi akan dimandikan
2 Siapkan alat dan bahan
a. Handscoen dan apron
b. Air hangat
c. Sabun cair atau padat untuk bayi
d. Shampoo bayi
e. Bak mandi bayi
f. Perlak
g. Washlap 2 buah
h. Handuk
i. Kapas
j. Kassa steril
k. Bengkok
l. Pakaian bayi
m. Selimut
n. Sisir
3 Pastikan suhu ruangan tetap hangat
4 Cuci tangan
5 Pasang apron dan handscoen
6 Tuangkan air hangat (air matang yang hangat) ke dalam bak mandi
bayi
Periksa kehangatan air dengan menggunakan siku
7 Letakkan bayi diatas perlak
8 Bersihkan muka bayi, dengan waslap bersih dan lembab.
9 Beri shampo atau sabun pada kepala bayi dengan waslap, bilas
dengan air
Letakan bayi di atas handuk, keringkan kepala bayi lalu buka
pakaiannya
10 Periksa apakah terdapat BAB bayi, jika ada BAB, bersihkan dengan
menggunakan kapas
11 Sabuni seluruh tubuh termasuk tali pusat bayi dengan washlap
yang diberi sabun
12 Bersihkan daerah genitalia dengan menggunakan kapas
13 Pindahkan ke dalam bak mandi bayi
14 Bersihkan badan bayi bagian depan
15 Balikkan badan bayi dan bersihkan bagian punggung
16 Angkat bayi
17 Keringkan tubuh bayi dengan handuk, pada tali pusat keringkan
dengan kassa steril, dan rapikan bayi (pasangkan popok, celana, dan
baju bayi, jika perlu beri minyak kayu putih / minyak telon pada bayi),
Keterangan:
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan dengan perbaikam
2 : Dilakukan dengan baik
A. KIE: MPASI
Mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok (1 kelompok terdiri dari 2 orang), 1 orang berperan
sebagai bidan dan 1 orang berperan sebagai klien.
Kasus:Ny. E usia 24 tahun melahirkan anak pertamanya 6 bulan yang lalu di Polindes
anda. Ny. E datang karena ingin bertanya tentang pemberian makan pengganti ASI,
karena selama 6 bulan ini Ny. E sudah memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya.
Berikan KIE kepada Ny. E. Kerjakan dalam kelompok secara bergantian.
Perintah:
1. Baca kasus diatas dengan baik
NAMA MAHASISWA :
No. BP :
KELOMPOK :
mengucapkan istilah kurang tepat. Klien mengucapkan diucapkan benar sehingga semua
kurang tepat, dan kesulitan mendengarkan kebanyakan kata-kata klien dapat mendengarkan KIE.
berbicara terlalu pelan KIE dengan tepat.
Kebanyakan klien dapat
mendengar KIE
7. Alat peraga Mahasiswa tidak Mahasiswa menyediakan Mahasiswa Mahasiswa menyediakan alat
menyediakan alat alat peraga tapi tidak menyediakan alat peraga peraga, sesuai dengan isi KIE,
peraga. sesuai dengan isi KIE. dan sesuai dengan isi menarik dan informatif.
KIE, tapi tidak menarik
dan tidak informatif.
Poin total
Padang,
Instruktur :( )
Nama
Nama :
No. BP :
Kelompok / Blok :
Instruktur :
Key point :
Cuci tangan yang efektif dengan
menggunakan sabun dan air yang
mengalir
8 Membuka jalan
nafas dengan
meletakkan
neonatus dalam
keadaan terlentag
(atau miring)
dengan posisi
kepala setengah
tengadah atau
menghidu. Untuk
mempertahankan
posisi yang benar,
dapat meletakkan
gulungan kain di
bawah bahu.
9 Jika air ketuban tercemar meconium dan bayi tidak bugar, melakukan
penghisapan meconium dari trakea dengan bantuan intubasi endotrakeal.
Pipa ET berfungsi sebagai kateter penghisap
10 Membersihkan jalan nafas
dengan penghisapan yang
sesuai degan panduan :
Hisap dari mulut terlebih
dahulu, kemudian
hidung
Hisapan kontinyu dibatasi
5 detik setiap
penghisapan
Penghisapan secara kuat
atau dalam, harus
dihindari.
11 Megeringkan neonatus
sambil merangsang
dengan memberikan
rangsangan taktil
Tekanan ventilasi :
Nafas pertama
membutuhkan tekanan
30cmH2O atau lebih
Setelah nafas pertama
membutuhkan tekanan
15-20 cmH2O
Bayi dengan compliance
paru yang buruk
membutuhkan tekanan
20-40 cmH2O
17 Meminta asisten
memasang oksimeter
nadi
19 Melakukan tindakan koreksi jika FJ tidak meningkat dan atau dada tidak
bergerak (SR IBTA)
S : sungkup di betulkan
R : Reposisi kepala
I : Isap mulut dan hidung
B : Buka mulut
T : Tekanan ditingkatkan (Jangan melebihi 40cmH2O)
A : Indikasikan kebutuhan jalan nafas Alternatif (Pipa ET)
20 Lakukan VTP
22 Jika FJ < 60 dpm setelah 30 detik VTP adekuat, lanjutkan degan kompresi
dada. Kompresi dada dan VTP dilakukan secara terkoordinasi
III LATIHAN KETERAMPILAN III / KOMPRESI DADA
23 Indikasi Kompresi dada (KD), adalah FJ <60dpm setelah VTP efektif 30 detik
24 Posisi, lokasi dan
kedalaman
Posisi penolong yang
melakukan kompresi
Lokasi kompresi dada,
di tulang dada 1/3
bawah, hindari
menekan sifoid
Kedalam kompresi dada
: 1/3 diameter antero-
posterior dada
25 Kecepatan kompresi dada + VTP :
Rasio KD : VTP adalah 3:1
Satu siklus adalah 3 kompresi dada dan 1 ventilasi dilakukan dalam 2 detik
KD + VTP dilakukan dalam 45-60 detik
26 Menilai FJ, Pernafasan
dan saturasi oksigen
27 Bila bayi bernapas normal, lakukan asuhan pasca resusitasi dan asuhan
BBL seperti biasa
Jaga temperatur tubuh bayi, baik dengan selimut ataupun didekap oleh
ibunya
Minta ibu untuk segera menyusukan bayinya
Cegah infeksi ikutan atau paparan bahan tidak sehat
Pantau kondisi kesehatan bayi secara berkala, termasuk kemampuan
menghisap ASI
Rujuk bila terdapat tanda-tanda gawat darurat (demam tinggi, ikterus,
Key point :
Lakukan cuci tangan
dengan menggunakan
sabun dan air mengalir
30 Lakukan dokumentasi
Keterangan:
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan dengan perbaikan
2 = dilakukan dengan benar
Nilai = (total bobot/58) x 100 =
Padang, 2020
( )
Nama :
No. BP :
Kelompok / Blok :
Instruktur :
NO KRITERIA Nilai
0 1 2
1 Mempersiapkan instrument pemeriksaan dan
formulir
2 Memperkenalkan diri kepada orangtua bayi /
anak
3 Menjelaskan tujuan pemeriksaan KPSP pada
orangtua
4 Mencatat nama anak, tanggal lahir, tanggal
pemeriksaan
5 Menentukan formulir yang sesuai dengan umur
anak
6 Melakukan pemeriksaan KPSP secara berurutan
7 Menentukan hasil pemeriksaan (scoring)
8 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan sbb:
Sesuai :S
Meragukan :M
Penyimpangan : P
9 Memberikan advis / konsultasi kepada orangtua
10 Mengucapkan terimakasih kepada orangtua
Total skor
Keterangan :
Untuk checklist no. 1 dan 2, skor penilaian hanya “0“atau “1”:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan
Nama :
No. BP :
Kelompok / Blok :
Instruktur :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan dengan perbaikan
2 = dilakukan dengan sempurna
Nama :
No. BP :
Kelompok / Blok :
Instruktur :
3. Guntingan huruf E
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan dengan perbaikan
2 = dilakukan dengan sempurna
A ANAMNESIS YA TIDAK
1 Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun
(bounched) di paha anda?
2 Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain?
3 Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti memanjat tangga?
4 Apakah anak suka bermain “ciluk ba”, petak umpet?
5 Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat secangkir the
menggunakan mainan berbentuk cangkir dan teko atau permainan lain?
6 Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan
menunjukkan jari?
7 Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar
anda melihat ke sana?
8 Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil atau kubus)
9 Apakah anak pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan
sesuatu?
B PENGAMATAN YA TIDAK
1 Selama pemeriksaan apakah anak anda menatap (kontak mata) dengan
pemeriksa?
2 Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa menunjuk sesuatu
di ruangan pemeriksaan sambil mengatakan : “Lihat itu ada bola (atau
mainan lain)”
Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk, bukan
melihat tangan pemeriksa.
3 Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/cangkir dan teko.
Katakan pada anak : “Buatkan secangkir susu buat mama!”
4 Tanyakan pada anak : “Tunjukkan mana gelas !” (Gelas dapat diganti
dengan nama benda lain yang dikenal anak dan ada disekitar kita). Apakah
anak menunjukkan benda tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap
wajah anda ketika menunjuk ke sesuatu benda.
5 Apakah anak anda menumpuk beberapa kubus/balok menjadi suatu
menara?
Nama :
No. BP :
Kelompok / Blok :
Instruktur :
Keterlambatan bicara.
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan dengan perbaikan
2 = dilakukan dengan sempurna
KUESIONER
MASALAH MENTAL EMOSIONAL (KMME)
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang jelas?
(Seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi
berlebihan terhadap hal-hal yang sudah biasa dihadapinya)
2 Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman atau
anggota keluarganya?
(Seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau meras sedih
sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa
diminati)
3 Apakah anak anda terlihat berprilaku merusak dan menentang
terhadap lingkungan di sekitarnya?
(Seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, seringkali
melakukan perbuatan yang berbahaya bagi dirinya atau menyiksa
binatang atau anak-anak lainnya serta tampak tidak peduli dengan
nasehat-nasehat yang sudah diberikan kepadanya)
4 Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan ketakutan atau
kecemasan yang berlebihan yang tidak dapat dijelaskan asalnya
atau tidak sebanding dengan anak lain seusianya?
5 Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh karena adanya
konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya sehingga
mengalami penurunan dalam aktivitas sehari-hari atau prestasi
belajarnya?
6 Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan sehingga
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan membuat
keputusan?
7 Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur?
(Seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari, sering
terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi buruk atau
mengigau)
8 Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan?
(Seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau tidak mau
makan sama sekali)
9 Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut
atau keluhan-keluhan fisik lainnya?
10 Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau berkeinginan
untuk mengakhiri hidupnya?
11 Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran perilaku atau
kemampuan yang sudah dimilikinya?
12 Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang-ulang tanpa
alasan yang jelas
Nama :
No. BP :
Kelompok / Blok :
Instruktur :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan dengan perbaikan
2 = dilakukan dengan sempurna
Penilaian SPPAHI:
Jawaban diberi nilai 0-3
Nilai 0 = jawaban di kolom 1 (sama sekali tidak atau sangat jarang)
Nilai 1 = jawaban di kolom 2 (kadang-kadang)
Nilai 2 = jawaban di kolom 3 (sering)
Nilai 3 = jawaban di kolom 4 (selalu)
Total nilai = 0-105
Nama :
No. BP :
Kelompok / Blok :
Instruktur :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan dengan perbaikan
2 = dilakukan dengan sempurna
Lampiran 1 :
TIM PENGELOLA
MATA KULIAH PRAPROFESI
TAHUN AKADEMIK 2020/2020
Lampiran 2 :
LANGKAH PELAKSANAAN DISKUSI TOPIK
• Proses
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan anggota
kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasiswa
harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa
yang mereka tidak mengerti.
• Alasan
Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya
sebagian bisa mengawali proses belajar.
• Output tertulis
Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan
tujuan pembelajaran (learning objectives)
• Proses
Mahasiswa mencoba memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat
relatif hipotesis mereka sebagai penjelasan masalah atau kasus. Dalam konteks ini:
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengan
tujuan untuk saling pengertian
• Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan
memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan
pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak
lengkap dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok,
langkah ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih
dalam.
• Output tertulis
Daftar hipotesis atau penjelasan
• Proses
Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan
secara rinci dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang diajukan,
untuk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini
• Alasan
Tahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada secara
aktif serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan tujuan
pembelajaran terlalu cepat akan menghalangi proses berpikir dan proses intelektual
cepat, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terlalu melebar dan dangkal.
• Output tertulis
Pengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan ide-
ide baru satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks yang
berbeda. Proses ini memberikan output visual hubungan antar potongan informasi
yang berbeda dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam memori jangka
panjang. (Perhatian: Dalam memori, unsur-unsur pengetahuan disusun secara
skematis dalam frameworks atau networks, bukan secara semantis seperti kamus).
• Proses
Proses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang
terkomputerisasi, menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi
pakar, atau apa saja yang dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi
yang dicari. Kegiatan PBL yang terorganisir dengan baik meliputi buku program atau
buku blok yang memuat saran cara memperoleh atau mengontak sumber
pembelajaran spesifik yang mungkin sulit ditemukan atau diakses.
• Alasan
Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh
informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa
• Output tertulis
Catatan individual mahasiswa.
• Proses
Berlangsung pada jadwal yang telah ditetapkan. Pertama, mereka mengidentifikasi
sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar mandiri serta
saling membantu memahami dan mengidentifikasikan area yang sulit untuk
dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk
melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.
• Alasan
Langkah ini mensintesis kerja individual, mengkonsolidasi pembelajaran dan
mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut.
Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini
perlu hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika ’pemicu’ yang tepat
terjadi di masa datang.
• Output tertulis
Catatan individual mahasiswa.
Lampiran 3 :