Disusun oleh:
Ihsan Otriami NIM: 1710313028
Josi Noviani NIM: 1710333012
Siti Mardhiah El-Khairah NIM: 1710311021
Radilla Syafitri NIM: 1710332007
Monica Lailatul Murarah NIM: 1710333001
Irhamni Nur Afdhila NIM: 1710312046
Rifvia Mustikaweni NIM: 1710313068
Siti Hawa NIM: 1710312092
Cyndi Fajrani NIM: 1710322029
Muhammad Farel Brian Nugraha NIM: 1710322062
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
2
HALAMAN PENGESAHAN
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK
“TANGGAP DARURAT COVID-19”
1. Lokasi KKN : Kota Padang
Kota Padang Panjang
Kabupaten Padang Pariaman
Kabupaten Dharmasraya
Kabupaten Solok Selatan
2. Peserta KKN
No Nama No.BP Fakultas
1 Ihsan Otriami 1710313028 Kedokteran
2 Muhammad Farel Brian 1710312062 Kedokteran
Nugraha
3 Josi Noviani 1710333012 Kedokteran
4 Monica Lailatul 1710333001 Kedokteran
Murarah
5 Radilla Syafitri 1710332007 Kedokteran
6 Siti Mardhiah El- 1710311021 Kedokteran
Khairah
7 Cyndi Fajrani 1710322029 Kedokteran
8 Rifvia Mustikaweni 1710313068 Kedokteran
Zachraina
9 Irhamni Nur Afdhila 1710312046 Kedokteran
10 Siti Hawa 1710312092 Kedokteran
3. Dosen Pembimbing Lapangan
a. Nama Lengkap : Yulizawati, SST.,M.Keb
b. NIP : 198107202014042001
c. Prodi : S1 Kebidanan
d. F a k u l t a s : Kedokteran
4. Waktu Pelaksanaan : 06 April – 06 Mei 2020
Padang, 10 Mei 2020
Mengetahui
Wali Nagari/Kepala Desa/Lurah/Ka.Puskesmas Ketua Kelompok KKN
(Cap dan Tanda Tangan)
Menyetujui:
DPL KKN
(Yulizawati, SST.,M.Keb)
NIP: 198107202014042001
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur khadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan
akhir dari KKN Tematik FK Unand 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 06 April sampai
dengan tanggal 06 Mei 2020.
Ucapan terimakasih tak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing lapangan
Yulizawati, SST.,M.Keb, karena telah mendukung dan selalu memonitoring pembuatan
APD mulai dari awal sampai selesai di distribusikan. Laporan ini berisi kumpulan
kegiatan selama KKN Tematik FK UNAND 2020 yang berjudul “Laporan Akhir Kuliah
Kerja Nyata Tematik Tanggap Darurat Covid-19” yang diajukan sebagai syarat untuk
lulus KKN Tematik FK Unand 2020.
Kami menyadari dalam pembuatan laporan ini melalui banyak hambatan tapi
dengan kemauan, kerja keras dan ketekunan yang kuat, laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik. Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan isi
dari kumpulan laporan ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan isi laporan ini sehingga
bermanfaat bagi setiap orang.
Penulis
4
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu
coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019
(COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berawal dari Wuhan,Tiongkok. Ditemukan
pada akhir Desember 2019. Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat 29 negara yang
telah terjangkit virus satu ini. (Data WHO, 15 Februari 2020)
Penyebaran COVID-19 terjadi cepat dan meluas karena dapat menular melalui
kontak dari manusia ke manusia. Hingga saat ini, berita seputar COVID-19 masih
menjadi perhatian utama semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi
COVID-19 ynang belum ditemukan obat dan vaksinnya.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derjat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dpat memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Untuk
meminimalkan resiko terjadinya infeksi d rumahsakit perlu diterapkan pencegahan dan
pengendalian infeksi yakni kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan, pendidikan dan pelatihan serta monitoring dan evaluasi pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit sangat penting karena menggambarkan mutu
pelayanan rumah sakit.
Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit perlu mendapat perhatian serius
dalam upaya melindungi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh proses
pelayanan kesehatan, keberadaan sarana dan prasarana penunjang seperti penyediaan
APD , obat obatan dan logistik lainnya. Salah satu dampak negatif akibat penyediaan
APD yang menipis saat ini yaitu penularan penyakit infeksi yang akan berdampak bagi
tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam menangani penyakit yang disebabkan
CoVID-19 ini.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan suatu perangkat yang digunakan oleh pekerja
demi melindungi dirinya dari potensi bahaya serta kecelakaan kerja yang kemungkinan
dapat terjadi di temapt kerja. Oleh sebab itu untuk meminimalisir terjadinya infeksi
silang antara pasien dengan petugas, petugas dengan pasien, maka diperlukan untuk
tersedianya APD yang memadai di rumah sakit.
9
Dengan meningkatnya kasus Covid 19 yang sudah ditetapkan oleh WHO sebagai
pademi global dan meningkatnya kasus infeksi Covid 19 khusunya di Indonesia, maka
penyediaan Alat Perlindungan Diri (APD) di rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia
mulai menipis akibat pandemi COVID-19. Pada akhirnya, banyak fasilitas kesehatan dan
tenaga medis yang mengakali kelangkaan dengan menggunakan barang substitusi
seperti jas hujan, ada juga yang mengharapkan sumbangan dari masyarakat. Hal ini jika
terus dibiarkan akan berdampak buruk bagi tenaga medis yang diserukan sebagai garda
terdepan dalam menangani kasus ini.
Menurut data Federasi Nasional Dokter Bedah dan Gigi Italia, sudah ada 18 dokter
yang meninggal akibat terinfeksi virus corona sejak 11 Maret 2020. Di Indonesia
dilaporkan telah terkonfirmasi sejumlah 61 orang tenaga medis yang positif CoVID-19
pada 28 Maret 2020. Beberapa diantaranya terinfeksi karena minimnya APD yang
digunakan ketika bertugas. Untuk mengantisipasi agar tidak meningkatnya jumlah
tenaga medis yang terinfeksi CoVID-19 karena penyediaan APD yang minim, maka
kami berinisiatif untuk melakukan pembuatan APD yang sudah memenuhi standar
kelayakan untuk digunakan oleh tenaga medis dalam menangani kasus CoVID -19.
1.1 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah memenuhi ketersediaan APD bagi petugas medis
untuk menangani kasus CoVID-19
1.2 Hasil yang diharapkan
1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dapat memproduksi APD
yang terstandarisasi secara mandiri untuk tenaga kesehatan dalam menangani
kasus CoVID-19 dan masyarakat.
2. Terpenuhinya ketersediaan APD di RSUD dr. Rasidin Kota Padang, RSUD Solok
Selatan dan membagikan masker non medis kepada masyarakat dengan target
minimal sebagai berikut :
No Alat Jumlah
4 Hazmat 30 buah
10
BAB II
RUMUSAN PERMASALAHAN
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Untuk
meminimalkan resiko terjadinya infeksi d rumah sakit perlu diterapkan pencegahan dan
pengendalian infeksi yakni kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan, pendidikan dan pelatihan serta monitoring dan evaluasi pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit sangat penting karena menggambarkan mutu
pelayanan rumah sakit.
Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit perlu mendapat perhatian serius
dalam upaya melindungi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh proses
pelayanan kesehatan, keberadaan sarana dan prasarana penunjang seperti penyediaan
APD , obat obatan dan logistik lainnya. Salah satu dampak negatif akibat penyediaan
APD yang menipis saat ini yaitu penularan penyakit infeksi yang akan berdampak bagi
tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam menangani penyakit yang disebabkan
CoVID-19 ini.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan suatu perangkat yang digunakan oleh pekerja
demi melindungi dirinya dari potensi bahaya serta kecelakaan kerja yang kemungkinan
dapat terjadi di tempat kerja. Oleh sebab itu untuk meminimalisir terjadinya infeksi
silang antara pasien dengan petugas, petugas dengan pasien, maka diperlukan untuk
tersedianya APD yang memadai di rumah sakit.
Alat pelindung diri (APD) menjadi kebutuhan utama para tenaga medis dalam
menangani pasien corona virus disease atau covid-19. Akan tetapi, di RSUD dr. Rasidin
Kota Padang dan RSUD Solok Selatan justru mengalami kekurangan dalam segi APD.
Pihak RSUD dr. Rasidin Kota Padang merupakan salah satu rumah sakit rujukan covid-
19 namun tenaga medis yang menangani tentu harus di lengkapi APD. Sebab mereka
memiliki resiko yang sangat besar untuk terpapar corona jika tidak mengenakan APD.
Dalam melawan covid-19 pihak RSUD dr. Rasidin Kota Padang juga telah menyiapkan
dokter dan tenaga medis khusus yakni dokter spesialis paru, spesialis saraf, serta
dokter dan tenaga medis lainnya.
Jadi sesuai kebutuhan dan anggaran, kami kelompok 24 APD yang berjumlah 10
orang membuat target pembuatan sebagai berikut :
12
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN
8. LAPORAN KEUANGAN
Total 1.028.500
LAIN-LAIN
NO Kebutuhan Banyak Harga Jumlah
1. Publikasi koran (antara - Rp. Rp. 104.000
sumbar) 104.000
JADI,
. BIAYA KESELURUHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBUAT 117 FACESHIELD,
30 HAZMAT, 160 MASKER MEDIS DAN 250 MASKER MASYARAKAT ADALAH
RP. 6.463.500
18
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
1. Pembuatan faceshield
Dalam program kerja pembuatan faceshield telah tercapai target yang sudah di
tentukan yaitu sebanyak 117 buah. 20 buah di distribusikan ke RSUD Solok
Selatan dan 97 buah di distribusikan di RSUD dr. Rasidin Kota Padang.
(Gambar 1.6 Serah Terima APD ke RSUD Solok Selatan , RSUD dr. Rasidin Kota
Padang dan Wali Nagari Sunur Kabupaten Padang Pariaman)
21
BAB V
KESIMPULAN
Setelah KKN Tematik ini selesai dengan berbagai program kerja yang sudah di
jalankan, maka dapat disimpulkan :
1. Timbulnya kesadaran bahwa sangat penting menjaga kesehatan selama wabah
CoVID-19, bisa dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan stay at home
serta selalu menghindari kerumunan.
2. Timbulnya kesadaran bahwa sangat pentingnya memakai masker jika
berpergian keluar rumah selama pandemi demi memutus rantai penyebaran
CoVID-19. Dimana bagi yang sehat cukup memakai masker non-medis dan bagi
yang sakit gunakanlah masker medis.
3. Mengingat minimnya penyediaan APD, maka timbulnya inisiatif mahasiswa FK
Unand untuk memproduksi APD yang terstandarisasi secara mandiri untuk
tenaga kesehatan dalam menangani kasus CoVID-19 untuk mengantisipasi agar
tidak meningkatnya jumlah tenaga medis yang terinfeksi CoVID-19.
4. Timbulnya inisiatif mahasiswa FK Unand untuk membantu mendistribusikan
APD ke tempat pelayanan kesehatan yang minim penyediaan APD bagi tenaga
kesehatan.
5. Membantu tenaga kesehatan sebagai garda terdepan melawan CoVID-19
dengan berbagai cara yang dapat dilakukan mahasiswa secara maksimal seperti
pembuatan APD, anamnesa klien yang mungkin berkontak dengan pengidap
CoVID-19, serta membantu memberikan KIE kepada masyarakat sekitar tentang
bagaimana cara menjaga kesehatan selama pandemi demi membantu
pemerintah untuk memutus rantai penyebaran CoVID-19.
23
BAB VI
SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil kegiatan yang sudah dilakukan,
yaitu :
1. Sebaiknya dalam pembuatan APD, kampus menyediakan video tutorial
pembuatannya. Sehingga hasil APD nya nanti sama, tidak bervariasi serta
mahasiswa tidak kebingungan lagi harus nyari di youtube mana video yang
paling bagus dan sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.
2. Sebaiknya dalam pembuatan APD dana nya cair terlebih dahulu setidaknya
setengah dari anggaran yang sudah ditetapkan agar mahasiswa tidak
kebingungan harus minta dulu ke orang tua untuk membeli bahan pembuatan
APD. Karena seperti yang kita tahu bahwa selama pandemi keuangan keluarga
masing-masing orang itu menurun.
3. Sebaiknya dalam pendistribusian APD harus di damping oleh DPL agar KKN lebih
terasa berkesan bagi pihak yang menerima APD. Akan tetapi karena sedang
mewabahnya CoVID-19, mungkin tidak bisa di laksanakan karena harus stay at
home.
4. Sebaiknya dalam KKN Tematik ini seluruh mahasiswa Unand semester 6 dari
masing-masing fakultas di libatkan sebagaimana KKN seperti biasanya sehingga
mahasiswa masih merasakan bagaimana rasanya bergabung sama mahasiswa
yang beda fakultas dan dapat bertukar pikiran serta juga dapat menambah
relasi pertemanan.
24
LAMPIRAN
1. Foto-foto saat pendistribusian
25
Masker Medis
26
Face Shield
27
28
29
Hazmat
Publikasi Berita
32