Oleh:
Alvin Widya Ananda, S.Ked (1818012057)
Astrid Ananda, S.Ked (1818012091)
Eka Susiyanti, S.Ked (1818012066)
Fina Fatmawati Prayitno, S.Ked (1818012040)
Pembimbing:
dr. Dian Isti Angraini, M.P.H
Dosen Pembimbing,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan karunia yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah diagnosis
komunitas ini.
Makalah dengan judul “Faktor yang berperan sebagai predisposisi tingginya kasus
hipertensi di Puskesmas Simpur periode Januari –Desember 2020” ini
merupakan salah satu bentuk penugasan yang diberikan pada Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
guna mencapai kompetensi yang diharapkan di bidang kedokteran keluarga. Pada
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada dr. Dian Isti Angraini,
M.P.H selaku pembimbing atas bimbingan, ilmu, dan waktu yang diberikan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dr. Liskha Sari Sandiaty, S.Ked, M.Kes, dan
dr. Afia Marlita, S.Ked selaku preseptor di Puskesmas Simpur dan Ibu Rohani
selaku pemegang program hipertensi yang telah bersedia memberikan saran,
bantuan, dan kerjasamanya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan tepat waktu.
Penulis
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................7
1.1 Latar Belakang......................................................................................................7
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................10
1.3 Tujuan Kegiatan..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................64
6
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Simpur
Tahun 2020..........................................................................................................32
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Sasaran di UPT Puskesmas Rawat Inap
Tabel 4. Fasilitas Kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun
2020.....................................................................................................................35
Tabel 5. UKBM di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2020.......36
Desember 2020....................................................................................................40
Tabel 10. Pencapaian Program Penyakit Tidak Menular Hipertensi Januari-Juni 2020. . .52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Fishbone...........................................................................................................54
8
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg.
Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda
gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat
untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent
ketika gejala yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan.
Menurut World Health Organiztion (WHO) pada tahun 2011 menunjukan satu
tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi.
tahunnya, dan 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara dengan 1/3 populasinya
Indonesia adalah sekita 34,1%, sedangkan pada tahun 2013 hasil prevalensi
pengukuran tekanan darah tahun 2013 hingga tahun 2018 dapat dikatakan
pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan
kesadaran menurun (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016). Hipertensi terjadi karena
hipertensi adalah umur, jenis kelamin, obesitas, alkohol, genetik, stres, asupan
garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit ginjal dan diabetes melitus (Sinubu
R.B., 2015).
Hipertensi termasuk salah satu dari 10 penyakit terbesar di puskesmas simpur. Pada
Tahun 2020, jumlah penderita hipertensi di wilayah ini adalah sekitar 1309
hipertensi tertinggi dari ketiga kelurahan yang ada di wilayah puskesmas simpur,
10
penderita sebanyak 931 orang dan kelurahan Kaliawi Persada Sebanyak 769 orang.
gaya hidup, seperti konsumsi junkfood, rokok, alkohol, dan olahraga yang kurang.
Pada makanan junkfood yang tinggi kalori, tinggi lemak, rendah serat, dan tinggi
natrium atau garam (Ridwan & Nurwanti, 2013). Rokok terdapat kandungan nikotin
berat karena tekanan yang lebih tinggi (Murni dalam Andrea G.Y., 2013).
menjadi lebih kental dan jantung menjadi lebih berat dalam memompa (Komaling
J.K., Suba B., Wongkar D., 2013), sedangkan olahraga yang kurang merupakan
faktor risiko independen untuk penyakit kronis dan secara keseluruhan yang
Berdasarkan faktor-faktor tersebut peneliti tertarik untuk meneliti faktor risiko pada
Simpur
Puskesmas Simpur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi adalahpeningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat
menimbulkan kerusakan pada ginjal, jantung, dan otak bila tidak dideteksi secara
(mmHg) (mmHg)
maupun penyakit lainnya, genetic serta ras menjadi bagian dari penyebab
b. Hipertensi sekunder
a. Genetik
kembar monozigot (satu telur) dari pada heterozigot (beda telur). Riwayat
b. Ras
Orang berkulit hitam memiliki resiko yang lebih besar untuk menderita
berlebih.
c. Usia
Faktor usia merupakan salah satu faktor risiko yang berpengaruh pada
hipertensi karena dengan bertambahnya usia maka akan semakin tinggi pula
bertambahnya usia, hal ini disebabkan oleh perubahan alamiah dalam tubuh
d. Lingkungan (stress)
secara intermitten
e. Obesitas
15
dan sirkulasi volume darah yang lebih tingi jika dibandingkan dengan
f. Rokok
g. Kopi
Substansi yang terkandung dalam kopi adalah kafein. Kafein sebagai anti –
tekanan darah.
2.4 Patofisiologi
dalam bentuk impuls bergerak menuju ganglia simpatis melalui saraf simpatis.
16
Mekanisme hormonal sama halnya dengan mekanisme saraf yang juga ikut bekerja
Renin yang dilepaskan oleh ginjal akan memecah plasma menjadi substrat
terjadi selama hormon ini masih menetap didalam darah (Guyton, 2012).
Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer memiliki
pengaruh pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia (Smeltzer &
elastisitas jaringan ikat dan penurunan kemampuan relaksasi otot polos pembuluh
darah akan menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah,
17
tidak mantap.
- Nyeri kepala oksipital yang terjadi saat bangun dipagi hari karena
- Sakit kepala, pusing dan keletihan disebabkan oleh penurunan perfusi darah
seperti tekanan darah yang menunjukkan kenaikan pada dua kali pengukuran
tekanan darah secara berturutan dan bruits (bising pembuluh darah yang terdengar
di daerah aorta abdominalis atau arteri karotis, arteri renalis dan femoralis
disebabkan oleh stenosis atau aneurisma) dapat terjadi. Jika terjadi hipertensi
pasien feokromositoma mengalami sakit kepala, mual, muntah, palpitasi, pucat dan
2.6 Komplikasi
a. Jantung
b. Ginjal
aliran darah ke unit fungsional juga ikut terganggu sehingga tekanan osmotik
menimbulkan nokturia.
c. Otak
Tekanan tinggi di otak disebabkan oleh embolus yang terlepas dari pembuluh
darah di otak, sehingga terjadi stroke. Stroke dapat terjadi apabila terdapat
penebalan pada arteri yang memperdarahi otak, hal ini menyebabkan aliran
darah yang diperdarahi otak berkurang. Hal lain yang dapat terjadi pada
2.7 Penatalaksanaan
sebesar 5 mmHg.
garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/hari (kira-kira 6 gr NaCl atau 2,4
Mengonsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau lebih
dari 1 gelas per hari pada wanita dapat meningkatkan tekanan darah,
(>90 mmol setara 3500 mg/hari) adalah dengan konsumsi diet tinggi
- Menghindari merokok
- Penurunan stress
- Aktivitas fisik
21
- Diuretik (Hidroklorotiazid)
aktifitas sarafsimpatis.
Fungsi dari obat jenis betabloker adalah untuk menurunkan daya pompa
- Vasodilator (Prasosin,Hidralasin)
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain kualitatif yaitu jenis kegiatan dimana peneliti
yang luas, pertanyaan yang bersifat umum, pengumpulan data yang sebagian besar
3.3 Tempat
Teknik pengambilan informan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah purposive
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-
subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas
Informan adalah penderita hipertensi yang tercatat di register poli rawat jalan
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur Bandar Lampung sebanyak 4 orang
4. Ketua RT
tetangga penderita, ketua RT, serta kader. Dengan teknik triangulasi sumber,
Instrumen pengumpulan data adalah peneliti dan rekan yang satu tingkat dengan
peneliti disertai panduan wawancara mendalam, alat perekam, kamera dan catatan
wawancara maka peneliti akan membuat catatan lapangan (field note). Catatan
lapangan (field note) secara garis besar berisi bagian deskriptif dan bagian reflektif.
Bagian deskriptif memuat gambaran tentang latar pengamatan, orang, tindakan, dan
aspek yang harus digali, serta apa yang sudah atau belum ditanyakan. Adanya
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gedong Air, hal-hal yang akan digali dalam
hipertensi?
4. Menurut anda, apa saja yang mempengaruhi hipertensi yang tidak terkontrol?
3.8 Prosedur
Pada tahap persiapan, peneliti akan melakukan sejumlah hal yang diperlukan
dalam kegiatan.
kegiatan.
yang dilakukan.
wawancara.
pelaksanaan kegiatan.
tertulis.
selanjutnya.
perekam sebagai alat bantu, agar data yang diperoleh dapat lebih akurat dan
Kegiatan kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan absolut untuk mengolah dan
menganalisis data. Data yang telah dikumpulkan dilakukan validasi data. Untuk
data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik
sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut
pandang. Pada kegiatan ini dilakukan metode triangulasi sumber, dengan melihat
pengobatan hipertensi.
dipaparkan informan.
growth)
masalah tersebut berkaitan satu dengan yang lainnya dan bila diselesaikan
salah satu masalah yang dianggap paling penting, maka masalah lainnya dapat
teratasi pula. Oleh sebab itu, ditetapkanlah prioritas masalah yang akan dicari
BAB IV
GAMBARAN WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPUR
Tanjung Karang. Pada tahun 1970 Puskesmas ini pindah ke Jl. Batu Sangkar
No.4 Kel. Kelapa Tiga dan Tahun 1982 pindah lokasi ke Jl. Tamin No. 121
Pusat, yaitu
Pusat
Barat
Simpur, 2020).
B. Data Demografi
wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Simpur pada tahun 2020
35
6.605 sehingga rata- rata jiwa dalam rumah tangga adalah 3-4 orang
Tabel 2. Data Jumlah Penduduk, Jumlah KK, Jumlah Rumah dan Luas
Wilayah Per Kelurahan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rawat Inap
Simpur Tahun 2020
4.2.1 Ketenagaan
Jumlah tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Simpur terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga kontrak, baik tenaga kontrak
A. Dokter umum
B. Dokter gigi
C. Perawat
D. Bidan
E. Farmasi
F. Pelaksana Gizi
2020).
39
H. Tenaga Laboratorium
berikut:
4.3.1 Visi
4.3.2 Misi
adalah:
41
dilaksanakan dengan memegang motto dan tata nilai sebagai acuan bagi
c. Mandiri,
d. Profesional,
e. Unggul,
BAB V
ANALISIS PENELITIAN
Kelapa Tiga
2000
1000
0 Jumlah Penderita
mengalami Hipertensi.
46
Umur
a. 50-59 tahun 3
b. 60-69 tahun 1
Jenis Kelamin
a. Laki – laki 3
b. Perempuan 1
Pendidikan terakhir
a. SD 1
b. SMP 2
c. SMA 1
a. Data Primer
Bapak/Ibu tau gejala apa saja yang terjadi jika menderita hipertensi ? bagaimana
langkah pencegahan “Hipertensi”, apakah sudah pernah mengikuti
penyuluhan/promosi kesehatan mengenai Hipertensi dari puskesmas yang pernah
dilakukan disetiap kelurahan ? (dokter)
(Informan 1)
Iya betul pak, lebih tepatnya itu yang sering disebut tekanan darah tinggi atau kadang
ada yang nyebut juga tensi darah tinggi pak (dokter)
Gejalanya biasanya sakit di belakang kepala dok, saya juga sering nyeri kepala.
Kalau umur tua seperti saya sekitar 140 atau 150- an dok tiap kali periksa.
(Informan 1)
Makanya saya langsung berobat ke puskes, dikasih pil kecil yang diminum sekali
sehari dan setelah itu sudah mendingan dok (Informan 1)
(Informan 2)
Hipertensi”.
Untuk pencegahannya sih jangan capek ya dok. jangan ngerokok dan mungkin jangan
marah-marah dok. Saya pernah dapat penyuluhan biasanya saat ada pemeriksaan gitu
dok(Informan 2)
(Informan 3)
“hipertensi itu darah tinggi dok. Jadi emang waktu di tensi tinggi dok.”( Informan 3)
Gejalanya biasanya sih pusing ya dok, kadang penglihatan buram begitu dok. Kadang kalau
ditensi sering dapat 150 atau 160 an gitu dok. (Informan 3)
Iya dok, saya biasanya disuruh keluarga untuk ke puskesmas. Terutama nanti bakal dikasih
obat hipertensi yang pil itu dok.( Informan 3)
Pencegahannya sih kurangin makan asin ya dok.Soalnya saya pernah dengar kalau makan
asin nanti darah tingginya kambuh. Terus Saya juga jarang ikut penyuluhan sih dok.
( Informan 3)
(Informan 4)
Iya dok, awal-awal saya pusing itu langsung ke puskesmas,saya dibilang tensinya tinggi.
Dikasih obat gitu.( Informan 4)
Pencegahannya jangan merokok dok.Rokok itu yang bikin tensi tinggi.( Informan 4)
49
Saya izin bertanya ya. Saat tahu terkena hipertensi itu pada usia berapa ? .. (dokter)
(Informan 1)
(Informan 2)
(Informan 3)
“Saya baru tahu ada darah tinggi itu saat usia 60 dok” (Informan 3)
(Informan 4)
“2 tahun lalu saya didiagnosa darah tinggi dok. usia saya sudah 55 sekarang” (Informan
4)
tahun.
50
(Informan 1)
(Informan 2)
(Informan 3)
“Ibu saya kayaknya dokter. Karena dulu pernah ditensi di puskesmas sama seperti saya
sekarang, sekitar 150 an.” (Informan 3)
(Informan 4)
hipertensi.
51
Pernah timbang berat badan dan tinggi badan, boleh tahu berapa berat dan tinggi badannya?
(Informan 1)
IMT : 29,8 masuk kategori Obesitas tingkat I pak, mulai besok harus diturunin ya pak berat
badannya (dokter)
(Informan 2)
56 kg dokter(Informan 2)
159cm dok(Informan 2)
Berarti IMT ibu : 18,6 masuk kategori normal ya bu, tetap dipertahankan ya (dokter)
(Informan 3)
“Timbangan saya itu pasti antara 50-60 kg dok, barusan tadi nimbang 53 kg (Informan 3)
Berarti IMT bapak : 19,4 masuk normal ya pak ini sudah bagus tapi inget tetep pertahakankan
berat badannya ya pak.(dokter)( Informan 3)
(Informan 4)
62 dok(Informan 9)
158 cm dokter(Informan 9)
Berarti IMT bapak : 24,8 masuk kategori Overweight, mulai besok harus diturunin ya pak berat
badannya , ini kalo ga dikontrol bisa makin gemuk nanti jadi obesitas (dokter)
52
normal.
5. Penderita Hipertensi Suka Makan—Makanan Tinggi Garam
(Informan 1)
“Saya dulu sebelum tahu kena darah tinggi, saya suka makan ikan teri asin dok. Kadang
jeroan juga suka dok, soalnya istri suka masak” (Informan 1)
(Informan 2)
Kalo Asin kebetulan saya gak begitu doyan dok, paling ya makan nasi putih, sama makanan
yang digoreng saja, tapi gak perlu banyak garam dok.( Informan 2)
(Informan 3)
Suka sih dok, soalnya kalau asin lebih gurih.Ikan asin, asinan lobak saya suka dok.( Informan
3)
(Informan 4)
Iya dok, saya sering sekali buat cemilan-cemilan yang manis dan yang seperti asinan itu
dok(Informan 4)
53
garam.
Hipertensi
(Informan 1)
Saya enggak sempet suruh olahraga-olahraga itu dok, Aktivitas biasa aja sih hahaha
(Informan 1)
jalan-jalan santai disekeliling rumah aja pak, selama 15 menit. Lebih praktis
(dokter)
(Informan 2)
Saya masih sempat olahraga hobi dok, main tenis meja atau voli sama teman-teman ,
sekarang udah jarang olahraga dok(Informan 2)
Nah itu, termasuk faktor risiko juga pak, jika kurang olahraga (dokter)
(Informan 3)
Tidak dok, saya engaa suka olahraga, kadang kakinya pegel (Informan 3)
(Informan 4)
(Informan 1)
“ ya saya merokok dari remaja dok. Sudah ada 40 tahunan berarti dok.( Informan 1)
(Informan 2)
(Informan 3)
(Informan 4)
Faktor Resiko
Genetik
a.Laki-laki 3
b.Perempuan 1
IMT
a. Normal 2
b. Overweight 1
c. Obesitas 1
Pola Makan
Merokok 3
a. Laki – laki 0
b. Perempuan
56
b. Data Sekunder
Persentase Penderita
Hipertensi yang Mendapat 2718 2827 104%
Pelayanan Kesehatan
U S G
1. Persebaran 4 4 5 80
di Kelapa Tiga
2. Persebaran 4 4 4 64
Angka Kasus
3. Persebaran 4 4 4 64
Angka Kasus
Hipertensi di Kaliawi
Persada
paling tinggi dengan total nilai akhir 80, menjadi prioritas masalah di
MATERIAL MAN
MONEY MACHINE
METHOD
Gambar 2. Fishbone
59
dominan.
P S RI DU SB PB PC R
1 Man
kurang terkontrol
pada Masyarakat :
Obesitas, Pola
Makan, Kurang
Olahraga, dan
Merokok
Ketidakhadiran
dilakukan
langkah Pencegahan
Hipertensi, dalam
60
kehidupan sehari-
sehari
2 Material
Penyuluhan
Mengenai Hipertensi
Kurang
Menarik/Kurang
Merata
3 Method
kesehatan mengenai
hipertensi belum
efektif
Sempat
Terhambatnya
Kegiatan Posbindu
4 Machine
Kurang Melakukan
Promosi Kesehatan
& Edukasi
Mengenai
Pencegahan
Hipertensi
61
oleh Tenaga
Kesehatan Terhadap
langkah pencegahan
Hipertensi pada
populasi yang
Berisiko
BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
62
pasien datang.
63
4 4 3 3 16
Promosi kesehatan dengan
mengedukasi pasien.
Keterangan :
Berdasarkan tabel cara pemecahan masalah yang terpilih ialah dengan cara
terkait dengan penyakit hipertensi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan hingga
7.3 Advokasi
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
yang kurang terkontrol pada masyarakat : usia, genetik, obesitas, pola makan,
kurang olahraga, dan merokok, sikap dan perilaku masyarakat yang belum
seperti leaflet yang akan diberikan pada saat pasien datang ke puskeskel
yang dapat mengontrol tekanan darah pasien, dari segi pengobatan dan
datang.
66
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Cheung BWY. 2010. Dala: Cheung BMY. 2012. NICE New Hypertension
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. 2014. Profil Kesehatan Kota Bandar
diIndonesia. Maj Kedokt Indon, Volume: 59, Nomor: 12, Desember 2009.
Treatment of High Blood Pressure. 1997. The seventh report of The Joint