Tempat : POSYANDU LANSIA di Musholla Al-Jalil Serasan Jaya, Perumnas, Sekayu, Musi
Banyuasin (Sabtu, 19 Februari 2022)
Latar Belakang:
Hipertensi merupakan kondisi medis dengan prevalensi tinggi. Kasus hipertensi global
diestimasi sebesar 22% dari total populasi dunia. Sekitar 2/3 dari penderita hipertensi berasal
dari negara ekonomi menengah ke bawah (Kemenkes, 2019). Pada tahun 2015 diperkirakan
bahwa 1 dari 4 laki-laki dan 1 dari 5 perempuan menderita hipertensi (WHO, 2019).
Secara nasional hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penduduk dengan
tekanan darah tinggi sebesar 34,11%. Prevalensi tekanan darah tinggi pada perempuan
36,85% lebih tinggi dibanding dengan laki-laki 31,34%. 2 Prevalensi di perkotaan sedikit
lebih tinggi 34,43% dibandingkan dengan perdesaan 33,72% (Riskesdas, 2018).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai
130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa
memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.
Permasalahan:
Pelaksanaan:
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Februari 2022 pukul 09.00 di Musholla
Al-Jalil Serasan Jaya, Perumnas, Sekayu, Musi Banyuasin.
Monitoring:
2. P2P
Judul: Pelayanan Screening Vaksinasi Covid-19 Booster
Tempat : Auditorium kantor Satpol PP Kabupaten Musi Banyuasin, Kamis 24 Februari 2022
Pukul 08.30-12.00 WIB
Terdiri dari anggota Satpol PP yang berusia 18 tahun keatas dan telah dilakukan vaksinasi
dosis 1 dan 2 dalam kurun waktu 6 bulan sebelumnya
Latar Belakang:
a. Calon penerima vaksin menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK atau melalui
aplikasi Peduli Lindungi;
Pemberian dosis lanjutan (booster) dilakukan melalui dua mekanisme yaitu: a. Homolog,
yaitu pemberian dosis lanjutan (booster) dengan menggunakan jenis vaksin yang sama
dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya b. Heterolog, yaitu
pemberian dosis lanjutan (booster) dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan
vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya
Regimen dosis lanjutan (booster) yang diberikan pada bulan Januari 2022 yaitu:
a. Untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan: • Vaksin Astra Zeneca,
separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml. • Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15
ml.
b. Untuk sasaran dengan dosis primer Astra Zeneca maka diberikan: • Vaksin Modema ,
separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml. • Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15
ml.
c. Bila ada regimen dosis lanjutan yang baru untuk Vaksinasi Program akan disampaikan
kemudian.
Permasalahan:
Pelaksanaan:
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Kamis 24 Februari 2022 Pukul 08.30-12.00 WIB
di Auditorium kantor Satpol PP Kabupaten Musi Banyuasin.
Jumlah peserta yang melakukan vaksinasi adalah 205 peserta yang terdiri dari 201
jajaran dan anggota satpol PP serta 4 orang masyarakat umum.
Kegiatan berjalan dengan sangat lancar, dengan peserta sangat antusias untuk
melakukan vaksinasi.
Monitoring:
Masyarakat mulai mendapatkan vaksin booster untuk perlindungan terhadap virus covid-19
dan omicron
3. P2P
Judul: Vaksinasi dosis ke 2 untuk siswa-siswi Sekolah dasar menurut usia 6-11 tahun
Tempat : Jum’at 25 Februari 2022, pukul 08.00-12.00 WIB di M.I. Istiqomah Sekayu,
KabupatenMusi Banyuasin
Terdiri dari siswa-siswi SD MI Istiqomah dari kelas 1 – 6 yang sudah melakukan vaksin 1
dengan jarak 1 bulan sebelumnya.
Latar Belakang:
Vaksinasi adalah pemberian Vaksin dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan
tidak menjadi sumber penularan.
Saat ini sudah dikeluarkannya izin penggunaan dalam keadaan emergensi vaksin
Coronavac® produksi Sinovac untuk anak berusia 6-11 tahun oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM). Proporsi kasus anak terinfeksi COVID-19 13% (Data Satuan Tugas
COVID-19 Nasional 16 Desember 2021).
Vaksin Coronavac® diberikan secara intramuskular dengan dosis 3µg (0,5 ml) sebanyak dua
kali pemberian dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua yaitu 4 minggu
Anak dapat tertular dan atau menularkan virus corona dari dan ke orang dewasa disekitarnya
(orangtua, orang lain yang tinggal serumah, orang yang datang ke rumah, teman atau guru di
sekolah pada pembelajaran tatap muka) walau tanpa gejala.
Permasalahan:
Pelaksanaan:
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Jum’at 25 Februari 2022, pukul 08.00-12.00 WIB
di M.I. Istiqomah Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin.
Jumlah siswa-siswi yang melakukan vaksinasi adalah 592 orang yang terdiri dari
sekitar 300 perempuan dan sekitar 292 laki-laki.
Terdapat 4 siswi yang harus ditunda vaksinasinya dikarenakan suhu tubuh meningkat
dan disarankan untuk dilakukan vaksinasi selanjutnya di puskesmas terdekat.
Monitoring:
Anak mulai mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk perlindungan terhadap virus covid-19
dan omicron
Tempat : Hari Sabtu tanggal 14 Februari 2022 Pukul 09.00 WIB-11.00 WIB di di Masjid An-Nur
Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin
Sasaran Posyandu Lansia adalah Pasien Lansia yang ada di Posbindu As-Salam di masjid An-Nur
Sekayu
Latar Belakang:
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis
dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi
fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta
Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap
insulin (WHO, 1999).
Diabetes menyebabkan 1,5 juta kematian pada tahun 2012. Gula darah yang lebih tinggi dari batas
maksimum mengakibatkan tambahan 2,2 juta kematian, dengan meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular dan lainnya. Empat puluh tiga persen (43%) dari 3,7 juta kematian ini terjadi sebelum
usia 70 tahun. Persentase kematian yang disebabkan oleh diabetes yang terjadi sebelum usia 70
tahun lebih tinggi di Negara negara berpenghasilan rendah dan menengah daripada di negara-
negara berpenghasilan tinggi. (WHO Global Report, 2016).
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus
diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes. Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita
diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak
makan/ mudah lapar). Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak
anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali
sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
o Pada DM Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia,
penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal
pada kulit).
o Pada DM Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. DM Tipe 2 seringkali
muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika
penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi. Penderita DM Tipe 2 umumnya
lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk, dan
umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada
pembuluh darah dan syaraf.
Permasalahan:
- Dilakukannya pemeriksaan fisik, Pemberian obat, dan konseling peserta Lansia mengenai
Diabetes Mellitus
Pelaksanaan:
Penyuluhan dilaksanakan pada Hari Senin tanggal 14 Februari 2022 Pukul 09.00 WIB-11.00
WIB di di Masjid An-Nur Sekayu, kabupaten Musi Banyuasin
Kegiatan dihadiri oleh 9 orang kader Kesehatan yang terdiri dari 4 kader kesehatan dari
Puskesmas Balai Agung dan 5 orang anggota kader kesehatan di Posbindu As-Salam.
Peserta berjumlah lebih kurang 56 Lansia.
Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 2 jam, dengan melakukan pemeriksaan fisik,
Pemberian obat, dan konseling peserta Lansia mengenai diabetes mellitus
Kegiatan berjalan dengan sangat lancar, beberapa peserta aktif terutama saat dilakukan sesi
konseling Diabetes Mellitus.
Monitoring:
Sasaran adalah WPS yang bekerja dan tinggal di belakang Mako Polsek Sekayu
Latar Belakang:
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh
dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur,
daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS
(acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada
tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma,
cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air,
keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.
HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan menetap di dalam
tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi
HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat
meningkatkan harapan hidup penderita.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat lebih dari 50.000 kasus
infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada
heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik
(penasun), dan pekerja seks.
Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Di tahun 2019,
tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian mencapai lebih dari 600
orang.
Permasalahan:
Penyuluhan dan Pemeriksaan HIV dilaksanakan pada Hari Rabu tanggal 9 Maret
2022 Pukul 14.00 WIB-15.00 WIB di Belakang Mako Polsek Sekayu Jln. Kol. Wahid
Udin Sekayu
Kegiatan dihadiri oleh 5 orang kader Kesehatan dan 2 dokter dan 1 Lembag Swadaya
Masyarakat
Peserta berjumlah 15 orang yang terdiri dari 1 laki-laki dan 14 perempuan.
- Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 1 jam, dengan melakukan penyuluhan
tentang HIV dan pentingnya pencegahan dan pemeriksaan dini HIV/AIDS dan
dilakukan pemeriksaan tes HIV/AIDS pada peserta WPS
Kegiatan berjalan dengan sangat lancar, beberapa peserta sangat kooperatif baik saat
dilakukan pemeriksaan maupun penyuluhan. Bahkan beberapa peserta mengajukan
pertanyaan kepada kader kesehatan.
Monitoring:
Tempat : Hari Sabtu tanggal 12 Maret 2022 Pukul 16.00 WIB-17.30 WIB di POSYANDU
Remaja Milenial Balai Agung, Selarai RT 18 RW 05 Sekayu
Sasaran Posyandu remaja adalah Peserta remaja berusia 10-19 tahun di POSYANDU
Milenial Selarai RT 18 RW 05 Sekayu
Latar Belakang:
Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh, dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait (Departemen Kesehatan RI.2006).
Kegiatan Posyandu Remaja merupakan salah satu kegiatan upaya kesehatan berbasis
masyarakat (remaja), kegiatan dilakukan untuk memantau kesehatan remaja dengan
melibatkan remaja itu sendiri. Tidak hanya itu, posyandu remaja juga merupakan tempat
untuk pemberian informasi kesehatan maupun informasi penting lainnya kepada remaja
secara rutin setiap bulannya.
Berdasarkan data Profil Remaja Indonesia pada tahun 2021 dari 270.203.917 Jumlah populasi
penduduk Indonesia, 2/3 berada di Usia Produktif dan 17% nya yaitu sekitar 46 juta dari
populasi penduduk di Indonesia adalah remaja (Usia 10-19 tahun).
Berdasarkan hasil survey Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia Tahun 2015 didapatkan
bahwa 8,26% pelajar laki-laki dan 4,17% pelajar perempuan usia 12-18 tahun pernah
melakukan hubungan seksual, tentu hal ini akan memberi dampak pada meningkatnya
penyakit kesehatan reproduksi pada remaja.
Permasalahan:
Penyuluhan dilaksanakan pada Hari Sabtu tanggal 12 Maret 2022 Pukul 16.00 WIB-
17.30 WIB di POSYANDU Remaja Milenial Balai Agung, Selarai RT 18 RW 05
Sekayu
Kegiatan dihadiri oleh 4 orang kader Kesehatan, 2 dokter dan Bapak serta Ibu RT 18
RW 05
Peserta berjumlah 8 orang yang terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan.
- Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam, dengan melakukan pemeriksaan
fisik, senam bersama peserta, pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar
lengan atas serta Penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi pada remaja
Kegiatan berjalan dengan sangat lancar, beberapa peserta sangat kooperatif baik saat
dilakukan pemeriksaan maupun penyuluhan dan konseling. Bahkan beberapa peserta
mengajukan pertanyaan kepada kader kesehatan.
Monitoring:
7. P2P
Judul: Penyelenggaraan Vaksinasi Dosis 1,2 dan 3 Serentak Seluruh Indonesia di Mako
Polsek Sekayu
Tempat : Selasa 8 Maret 2022 Pukul 08.00-13.00 WIB di Halaman depan Kantor Mako
Polsek Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin,
Terdiri dari seluruh lapisan masyarakat yang belum melakukan vaksinasi Covid-19 dimulai
dari dosis 1,2 dan 3
Latar Belakang:
Vaksinasi adalah pemberian Vaksin dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan
tidak menjadi sumber penularan.
Klinik
Upaya-upaya pengadaan vaksin ini dilakukan melalui perjanjian bilateral dan perjanjian
multilateral seperti COVAX Facility bersama GAVI dan WHO, ataupun donasi yang
diberikan oleh negara-negara sahabat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia sudah memberikan izin penggunaan darurat
pada 10 jenis vaksin COVID-19, yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer,
Novavax, Sputnik-V, Janssen, Convidencia, dan Zifivax.
Masing-masing dari jenis vaksin ini memiliki mekanisme untuk pemberiannya masing, baik
dari jumlah dosis, interval pemberian, hingga platform vaksin yang berbeda-beda, yakni
inactivated virus, berbasis RNA, viral-vector, dan sub-unit protein.
Sampai saat ini dari.265.720 dosis pertama telah tercapai sasaran target vaksinasi sebesar
93,03% yaitu sebesar 193.758.107208 telah divaksin. Dosis kedua dari.265.720 penduduk
telah tercapai sasaran target vaksinasi sebesar 73,00% dari 152.043.831 telah divaksin.
Permasalahan:
- Dilakukannya Screening, Suntik Vaksinasi Covid-19 dosis 1,2 dan 3 serta edukasi
kepada masyarakat
Pelaksanaan:
Pelaksanaan vaksinasi dilaksanakan pada hari Selasa 8 Maret 2022 Pukul 08.00-13.00
WIB di Halaman depan Kantor Mako Polsek Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin
Kegiatan dihadiri oleh 10 kader kesehatan dan 2 dokter dari puskesmas balai agung
dan sekitar 10 kader kesehatan dan 1 dokter dari Puskesmas Lumpatan
Jumlah masyarakat yang melakukan vaksinasi yang dilakukan oleh puskesmas Balai
Agung adalah 251 masyarakat dari berbagai usia mulai dari anak-anak, remaja,
dewasa dan lansia.
Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 4-5 jam, dengan melakukan screening,
Suntik Vaksinasi Covid-19 dosis 1,2 dan 3 serta edukasi kepada masyarakat
Kegiatan berjalan dengan sangat lancar, dengan masyarakat sangat antusias untuk
melakukan vaksinasi.
Monitoring:
Masyarakat mulai mendapatkan vaksinasi secara keseluruhan muali dari berbagai usia baik
anak, remaja, dewasa maupun lansia.
Tempat : Hari Rabu tanggal 9 Maret 2022 Pukul 10.00 WIB-12.00 WIB Lapas Kelas II B
Sekayu, Musi Banyuasin
Sasaran pemeriksaan dan pembinaan kesehatan WBP adalah para peserta yang berada di
Lapas kelas II B Sekayu
Latar Belakang:
Kesehatan merupakan salah satu hak dasar yang harus dipenuhi oleh Negara bagi seluruh
warga negaranya tanpa terkecuali, begitu juga bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
yang menjadi tanggung jawab Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan Negara
(Lapas/Rutan) yang harus mendapat pelayanan kesehatan dan perawatan yang baik.
Pelayanan Kesehatan tersebut gratis karena merupakan hak WBP sebagaimana diatur juga
dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1999 pasal 14 ayat 1 bahwa setiap
narapidana dan Anak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak
Permasalahan:
Penyuluhan dilaksanakan pada Hari Rabu tanggal 9 Maret 2022 Pukul 10.00 WIB-
12.00 WIB Lapas Kelas II B Sekayu, Musi Banyuasin
Kegiatan ini dihadiri oleh 8 orang kader Kesehatan, 1 dokter Puskesmas Balai Agung
dan 1 kader kesehatan lapas
Peserta berjumlah lebih kurang 61 orang
- Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 2 jam, dengan melakukan pemeriksaan
fisik, pengukuran berat badan, tinggi badan, pemeriksaan sputum TB dan pemberian
obat serta edukasi dan konseling kesehatan kepada peserta Lapas
Kegiatan berjalan dengan sangat lancar, beberapa peserta sangat kooperatif baik saat
dilakukan pemeriksaan.
Monitoring: