Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


WEBINAR VAKSIN (SEBERAPA PENTINGNYA VAKSIN)

PEMBIMBING:
Apt. Yusuf Supriadi, MMKes

KETUA:
Cici Cintami 19208012

ANGGOTA:
Bayu Aditya P 19208010
Bella Tiana 19208011
Dian Nurdiana 19208018
Karisna Nur Ayu N 19208044
Puji Astuti 19208061

AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI


BANDUNG
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : WEBINAR VAKSIN (SEBERAPA PENTINGNYA


VAKSIN)
Nama Pembimbing : Apt.Yusuf Supriadi, MMKes
NIDN : 0424046803
Emali : jusufspriadi@gmail.com
Nama Ketua LPPM : Apt. Vesera Ardhe Gathera.M.Farm
Email : ardhegatera@gmail.com
Nama Ketua : Cici Cintami
NIM : 19208012
Anggota tim : 5 orang
Waktu Pelaksanaan : 19 Mei 2021 jam 09.00-selesai
Biaya yang diajukan :
Keseluruhan : Rp. 1.000.000
(Satu juta Rupiah)
Yang diusulkan: Rp. 1.000.000
(Satu juta Rupiah)
Bandung, 17 Mei 2021
Mengetahui,
Pembimbing Kegiatan Webinar Ketua

--------------------------------- -------------------------
APT.YUSUF SUPRIADI., MMKES CICI CINTAMI
NIDN. 0424056803 NIM.19208012
Menyetujui,
Ketua LPPM Akfar Bumsil

-------------------------------
VESARA ARDHE GATERA,M.FARM.,APT.
NIDN.3411088601
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................5
1.2 Nama Kegiatan ...........................................................................................5
1.3 Maksud dan Tujuan ....................................................................................5
1.4 Hasil yang Diharapkan................................................................................5
BAB II RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN...............................................6
2.1 Rencana Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................6
2.2 Rencana Anggaran Biaya ...........................................................................6
2.3 Susunan Panitia ..........................................................................................7
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN..................................................................8
3.1 Mekanisme dan Realisasi Kegiatan.............................................................8
3.2 Realisasi Anggaran Biaya ...........................................................................8
BAB IV EVALUASI DAN HASIL PELAKSANAAN ...........................................9
4.1 Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................9
4.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan .......................................................................9
BAB V PENUTUP ....................................................................................................10
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan
penyakit pada hewan ataupun juga pada manusia. Di Indonesia, masih
melawan Virus Corona hingga saat ini, begitupun juga di negara-negara
lain. Jumlah kasus Virus Corona terus bertambah dengan beberapa
melaporkan kesembuhan, tapi tidak sedikit yang meninggal. Usaha
penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19
dengan gejala mirip Flu. kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang
paru-paru misterius pada Desember 2019.Kasus infeksi pneumonia
misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus
Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang
dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak
asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang
mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru. Kasus
ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual
berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi
seperti ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Dengan latar belakang
tersebut, Virus Corona bukan kali ini saja memuat warga dunia panik.
Memiliki gejala yang sama-sama mirip Flu, Virus Corona berkembang
cepat hingga mengakibatkan infeks yang lebih parah dan gagal organ.
Pemerintah Indonesia juga menetapkan penyebaran bencana non alam
COVID-19 sebagai bencana nasional berdasarkan Keputusan Presiden No.
12 Tahun 2020.
Merespon tingkat penyebaran COVID-19 yang tinggi, Pemerintah
Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi
penyebaran COVID-19. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dengan
menerapkan kebijakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan
mencuci tangan, kebijakan jaga jarak sosial (social distancing), jaga jarak
aman (physical distancing), kegiatan pembelajaran dan bekerja secara
daring (dalam jaringan), dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berdasarkan pada
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disesase 2019 (COVID-19) yang mengacu pada Undang-Undang No. 6
Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Pada dasarnya, upaya
pemerintah melalui kebijakan-kebijakan tersebut diharapkan dapat
menanggulangi penyebaran dan penularan COVID-19. Namun dalam
kenyataannya, tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan
tersebut masih rendah .
Pada awal tahun 2021, Presiden Joko Widodo telah
menandatangani kontrak pengadaan vaksin COVID-19 dengan Sinovac,
Novavax, AstraZeneca, dan BioNTech-Pfizer4. Vaksinasi merupakan
upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19.
Melalui vaksinasi, diharapkan dapat terbentuk herd immunity, yaitu suatu
kondisi dalam masyarakat yang sebagian besar populasinya telah memiliki
antibodi atau kebal terhadap suatu penyakit menular .
Vaksin adalah sejenis produk biologis yang mengandung unsur
antigen berupa virus atau mikroorganisme yang sudah mati atau sudah
dilemahkan dan juga berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah
menjadi toksid atau protein rekombinan, yang sudah ditambahkan dengan
zat lainnya. Vaksin berguna untuk membentuk kekebalan spesifik secara
aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin merupakan produk yang rentan,
masing -masing mempunyai karakteristik tertentu maka diperlukan
pengelolaan secara khusus sampai di gunakan (WHO, 2015; Proverawati
dan Andhini., 2010).
Melalui vaksin, tubuh akan terlindungi dengan cara membentuk
respons antibodi tanpa harus sakit terlebih dahulu. Artinya, vaksin
COVID-19 mampu melindungi tubuh seseorang dari infeksi virus corona.
Tidak hanya itu, jika terinfeksi virus penyebab COVID-19, vaksin bisa
membantu mencegah tubuh dari sakit parah atau potensi munculnya
komplikasi serius. Melalui vaksinasi, tak hanya melindungi diri sendiri,

2
tetapi juga membantu melindungi orang lain dari paparan virus corona.
Terlebih kelompok orang yang berisiko tinggi terkena masalah medis yang
parah sebagai dampak dari COVID-19.
Dalam SARS-CoV, dari semua protein structural, protein S
dikemukaan untuk memperoleh antibody penetral dan merupakan antigen
target utama untuk pengembangan vaksin. Secara historis, ada kesulitan
dalam pengembangan vaksin virus corona. Vaksin virus corona pada
model hewan yang meniru penyakit manusia bersifat imunogenik tetapi
umumnya tidak terbukti efektif mencegah penularan penyakit (Koirala,
2020)
Mengembangkan dan meningkatkan produksi massal vaksin
dengan cepat dalam pengaturan pandemic global merupakan tantangan
karena memerlukan banyak kegiatan untuk terkoordinasi dengan baik dan
terjadi secara parallel, berbeda dengan proses berurutan yang berlangsung
selama satu decade yang biasa dengan pengujian pra klinis, uji bertahap,
produksi, dan distribusi yang direncanakan. Tantangan-tantangan ini
menghasilkan agregasi sumber daya yang diinvestasikan dan peningkatan
resiko keuangan (Koirala, 2020)
Diberitakan oleh Tim detik com (2021) bahwa pada 26
Januari 2021 telah terjadi penambahan kasus positif COVID-19
sebanyak 13. DKI Jakarta menjadi provinsi yang menyumbang kasus
Corona terbanyak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, yang
dipublikasikan Humas BNPB, Selasa (26/1/2021), total kumulatif
kasus Corona di Indonesia berjumlah 1.012.350. Adapun tiga besar
penyumbang kasus berturut-turut adalah Jawa Barat menyumbang
3.924kasus baru positif Corona, kemudianDKI Jakarta (2.314 kasus)
dan Jawa Tengah (1.678 kasus). Selain tiga provinsi tersebut,
dilaporkan bahwa seluruh provinsi di Indonesia mencatat temuan
kasus baru. Dilaporkan bahwa secara kumulatif sebanyak
820.356orang sembuh dari COVID-19 dan sebanyak 28.468 pasien Covid
meninggal dunia. Mencermati angka 1 juta tersebut Menteri Kesehatan
menyatakan bahwa masyarakat dan pemerintah harus bekeja keras untuk

3
mengatasi pandemi. Laju penularan virus harus ditekan dengan
menjalankan protokol kesehatan secara disiplin yaitu menggunakan
masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga jarak. Kemudian melakukan
testing, tracing, dan isolasi mandiri. Testing dilakukan untuk
mengindentifikasi masyarakat yang diduga terkonfirmasi positif COVID-
19, selanjutnya tracing merupakan program untuk melacak orang-orang
yang telah kontak langsung dengan pasien COVID-19. Berikutnya
adalah progam isolasi mandiri yang merupakan program dari
Kementerian Kesehatan dalam rangka mengurangi laju penyebaran
COVID-19 Anindita, K. (2021). Dalam rangka memutus penularan
COVID-19 pemerintah Indonesia juga akan melakukan vaksinasi kepada
pendudukIndonesia. Menurut Fundrika, B.A. (2021). Pemerintah
Indonesia disebut telah membuat peta jalan untuk vaksinasi COVID-
19 di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan
bahwa rencana vaksinasi di Indonesia akan dilakukandalam dua
periode. Hal tersebut sudah dikonsutasikan kepada Indonesian
Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang bertugas
memberikan nasehat/advice kepada Menteri Kesehatan. Periode pertama
akan dimulai pada Januari sampai dengan April 2021. Pada periode
pertama target yang akan mendapatkan vaksinasi adalah tenaga
kesehatan dengan jumlah 1,3 juta orang, petugas publik 17,4 juta yaitu
petugas yang sulit menjaga jarak secara efektif dan penduduk lanjut
usia di atas usia 60 tahun sebanyak 21,5 juta. Periode kedua adalah
periode April 2021 – Maret 2022 dengan jumlah penerima vaksin
adalah 63,90 juta masyarakat dengan risiko penularan tinggi yang
dikategorikan menurut kategori tempat tinggal atau kelas ekonomi
dan sosial. Selanjutya diikuti,sebanyak 77,4 juta masyarakat umum
dengan pendekatan kluster sesuai ketersediaan vaksinNareza, M. (2021).
Maka berdasarkan penejelasan diatas, kami selaku Mahasiswa
Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung akan memberikan edukasi
dalam program Promosi Kesehatan melalui acara webinar sebagai salah

4
satu cara untuk memberikan edukasi kepada masyarakat berupa seberapa
pentingngnya vaksin.

1.2 Nama Kegiatan


Kegiatan pengabdian pada masyarakat (webinar)

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti webinar kesehatan tentang pentingnya
melakukan vaksinasi ini, diharapkan peserta webinar dapat lebih
memahami dan mengetahui cara vaksinasi bekerja serta dapat
meningkatkan kualitas kesehatannya.
2. Tujuan Khusus
a. Peserta webinar mampu mengetahui penyebab penyakit COVID-
19.
b. Peserta webinar mampu mengetahui tentang vaksinasi
c. Peserta webinar mau melakukan vaksin tanpa rasa khawatir

1.4 Hasil yang Diharapkan


Setelah dilakukan webinar tentang pentingnya vaksin ini diharapkan
dapat meningkatkan dan dapat mengurangi tingginya prevalensi penyakit
COVID-19 sehingga masyarakat dapat lebih produktif secara ekonomi
maupun sosial.

5
6
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Rencana Mekanisme Kegiatan


1. Waktu, Jadwal dan Tempat Kegiatan
Waktu : Rabu, 19 Mei 2021
Jadwal : 09.00 – selesai
Tempat Kegiatan : dalam jaringan
2. Calon Peserta
Mahasiswa Akademi Farmasi Bumi Siliwangi dan untuk umum
3. Materi dan Narasumber
Materi : vaksin
Narasumber : dr. Dwi Radi Salim
4. Fasilitas
Koneksi internet

2.2 Rencana Anggaran Biaya


1. Rencana Pemasukan
Sumber dana berasal dari Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung.
2. Rencana Pengeluaran

Jumlah
Uraian
(Rp)
Honorarium (pemateri) Rp.400.000,-
Bahan dan Peralatan Rp.200.000,-
Biaya konsumsi 7 anggota Rp.200.000,-
Biaya lain-lain (Vocer gopay/ pulsa) Rp.200.000,-
Jumlah Rp.1.000.000,-
Terbilang: Satu Juta Ribu Rupiah
2.3 Susunan Panitia
Pembimbing : Apt. Yusuf Supriadi, MMKes
Ketua Pelaksana : Cici Cintami
Serkertaris : Bella Tiana
Bendahara : Dian Nurdiana
Seksi – seksi
Seksi Perlengkapan : Bayu Aditya Pratama
Seksi Acara : Puji Astuti
Seksi Humas dan Promosi : Karisna Ayu Nabilah

8
9
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Mekanisme dan Realisasi Kegiatan


1. Waktu, Jadwal, Tempat Kegiatan
Waktu : Rabu, 19 Mei 2021
Jadwal : 09.00 – selesai
Tempat Kegiatan : dalam jaringan
2. Peserta
a. Mahasiswa Akademi Farmasi Bumi Siliwangi
b. Dosen Akademi Farmasi Bumi Siliwangi
c. Umum
3. Materi dan Narasumber
Materi : Vaksin
Narasumber : dr. Dwi radi salim
4. Fasilitas
Koneksi Internet
Ruangan kampus Akfar Bumsil

3.2 Realisasi Anggaran Biaya


1. Pemasukan
Sumber dana berasal dari Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung.
2. Pengeluaran
N
Uraian Jumlah (Rp)

1. Honorarium (pemateri) Rp.400.000,-

2. Bahan dan Peralatan Rp.200.000,-

3. Biaya konsumsi 7 anggota Rp.200.000,-

4. Biaya lain-lain (Vocer gopay/ pulsa) Rp.200.000,-

Jumlah Rp.1.000.000,-
Terbilang: Satu Juta Ribu Rupiah
BAB IV
EVALUASI DAN HASIL PELAKSANAAN

4.1 Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


1. Faktor Penghambat
- Tidak ada.
2. Faktor Pendukung
- Koneksi internet yang sangat memadai.
- Pemateri yang sangat interaktif pada peserta.

4.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan yang dilakukan berjalan dengan lancar, antusias peserta
tentang materi yang diberikan oleh narasumber kita yaitu dr, Dwi Radi
Salim meningkatkan pengetahuan tentang vaksin dan COVID-19. Pada
sesi bertanya antusias peserta sangat terlihat dengan banyak nya
pertanyaan yang di lontarkan para peserta dan di jawab dengan jelas oleh
narasumber dengan penjelasan yang sangat menarik hingga peserta pun
tidak bosan mendengarkan materi dari narasumber.
BAB V
PENUTUP

Demikian laporan pertanggung jawaban ini kami buat sebagai sebuah


keharusan bagi kami untuk melaporkan apa yang telak kami kerjakan dan dengan
tujuan untuk menjadikan laporan pertanggung jawaban.
Terima kasih yang sebesar – besarnya kami tunjukkan kepada semua pihak
yang telah membantu panitia pelaksana dalam pelaksanaan kegiatan ini. Terima
kasih kepada ibu Kamelia Agustini, SE.,MM sebagai direktur Akademi Farmasi
Bumi Siliwangi yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan ini, terima kasih kepada bapak Apt. Yusuf Supriadi,
MMKes yang senantiasa membimbing kami untuk melaksanakan kegiatan ini
sebagai pengabdian kepada masyarakat, serta terima kasih yang tak terhingga
kepada semua rekan – rekan panitia pelaksana yang telah meluangkkan waktunya
uuntuuk melaksanakan kegiatan ini hingga berjalan dengan baik.

Bandung, 19 Mei 2021


Ketua Pelaksana

Cici Cintami
NIM.19208012
LAMPIRAN

13
14
15
16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai