Rencana baca:
Tempat :
TUTORIAL KIMIA KLINIK
I. PENDAHULUAN
Sendimen urin adalah unsur yang tidak larut didalam urin yang
berasal dari darah, ginjal dan saluran kemih, sehingga pemeriksaan sendiment
urin sangat penting dalam membantu menegakan diagnosis dan mengikuti
perjalanan penyakit pada kelaianan ginjal dan saluran kemih. (1)
A B
Gambar 2. Gambaran sel Epitel pada sedimen urine
A. Sel epitel tubular ginjal B. Sel epitel skuamous (c)
2. Leukosit
Sel leukosit yang terdapat dalam darah secara teori dapat ditemukan dalam
sedimen urine. Netrofil merupakan jenis leukosit yang paling banyak
ditemukan, adanya netrofil dalam sedimen urine mengindikasikan
terjadinya inflamasi pada satu titik di saluran urinarius. Adanya limfosit
dan eosinofil kemungkinan mempunyai makna klinis. (d)
Leukosit tampak seperti benda bulat yang biasanya berbutir halus. Intinya
lebih jelas bila sendiment diberikan setetes larutan asam asetat 10%.
c. Silinder leukosit
Pada permukaan silinder terdapat leukosit atau yang permukaan
dilapisi leukosit.
d. Silinder epitel
Pada permukaan silinder terdapat epitel
e. Silinder berbutir (silinder granular)
Pada permukaan silinder terdapat granula (butir – butir). Terdiri
dari 2 bentuk, yaitub berbutir halus dan berbutir kasar. Yang
berbutir halus mempunyai bentuk seperti silinder hialin. Yang
berbutir kasar sering lebih pendek dan lebih tebal
f. Silinder lilin
Silinder tidak berwarna atau sedikit abu – abu. Ukuran lebih lebar
dari silinder hialin, bagian pinggir tidak rata karena dapat lekukan
– lekukan sedangkan ujungnya – ujungnya sering bersudut.
g. Silinder lemak
Silinder yang mengadung butir – butir lemak
C D
E F
G
Gambar 4. Silinder Urine. A.Silinder hialin, B.Silinder eritrosit, C. Silinder
leukosit, D. Silinder epitel, E. Silinder berbutir, F.Silinder lilin, G. Silinder lemak
Gambar 5. Bakteri
- Sel Yeast dan Kandida
Saat ini telah dikembangkan suatu cara manual pemeriksaan sendimen urin
menggunakan metode Shih-Yung. Pada metode ini urin disentrifus ,
kemudian sendiment yang diperoleh dimasukan kedalam kamar hitung dan
jumlah sendiment dilaporkan secara kuantitatif per mikroliter urin.
Pada tutorial ini akan dibahas mengenai tes sendimen urin dengan metode Shih –
Yung.
II.METODE
1. Pra anlitik
a. Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b. Persiapan Sampel
1. Sebaiknya urin yang digunakan adalah urin pagi yang segar
2. Wadah penampung urin sebaiknya bersih dan kering
c. Alat dan Bahan
Alat
Kamar hitung Shih yung
Pipet tetes plastik berukuran 1 ml
Mikroskop
Entrifus swing bucket rotor
Rak tabung
Penampung urin
Bahan
Gambar 8
(Sumber : www fuzing.com)
2.ANALITIK
a. Prinsip
Urin disentrifus kemudian sendimen yang diperoleh dimasukan kedalam
kamar hitung dan jumlah unsur sendimen dilaporkan secara kuantitatif per mikro
urin.
b. Cara Kerja
1. Masukan urin sebanyak 12 ml kedalam tabung plastik dan ditutup
dengan penutupnya
2. Lakukan sentrifuse 1500 rpm selama 5 menit
3. Buang supernatan denagn cara membalikkan tabung dengan secara
otomatis urin tersisa 0,6 ml sendimen
4. Lakukan penambahan 1 tetes pewarna sendimen kemudian dilakukan
resuspensi sendimen urin dengan cara mengetukkan jari perlahan pada
di dinding tabung
2. Cara kerja
Untuk membuat sediaan darah malaria dibuat 2 jenis sediaan darah,
yaitu sediaan darah tebal dan sedian darah tipis.
Cara pembuatan :
a. Teteskan 1 tetes darah di bagian tengah object glass untuk sedian
darah tipis. Selanjutnya 2 – 3 tetes darah yang lebih besar untuk
sediaan darah tebal.
b. Untuk membuat sedian darah tipis, ambil object glass baru
( object glass kedua) tapi bukan cover glass. Tempelkan ujungnya
pada tetes darah kecil sampai darah tersebut menyebar sepanjang
object glass.
c. Dengan sudut 450 geser object glass tersebut dengan cepat kearah
yang berlawanan dengan tetes darah tebal, sehingga didapatkan
sedian apus seperti ( bentuk lidah) .
d. Untuk sedian apus tebal, ujung object glass kedua ditempelkan
pada ke tiga tetes darah tebal. Darah dibuat homogen dengan cara
memutar ujung object glass searah jarum jam, sehingga terbentuk
bulatan dengan diameter 1 cm.
3. Nilai rujukan
Tidak ditemukan parasit malaria pada sediaan darah.