Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Najib

Npm   : 71210811089

Tugas : dr. Desi Khairina Tri Murni, M.Ked (Clin.Path)., Sp.PK

Pemeriksaan Laboratorium Urinalisa, Fungsi ginjal dan Infeksi menular


seksual
Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui proses urinalisasi. Ekskresi urin diperlukan untuk membuang molekul sisa dalam
darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Pemeriksaan urin
tidak hanya dapat memberi informasi tentang ginjal dan saluran kemih tetapi juga mengenai faal
berbagai organ dalam tubuh seperti : hati, saluran empedu, pankreas, cortex adrenal dll.
Urinalisa atau analisa urin merupakan pemeriksaan laboratorium dengan sampel urin.
Pemeriksaan ini tampak sebagai suatu pemeriksaan sederhana, karena spesimen mudah didapat
dan teknik pemeriksaan mudah. Tujuan urinalisa dan fungsi ginjal :
- Membantu menegakkan diagnosa.
- Sebagai pemeriksaan penyaring.
- Memantau perjalanan penyakit.
- Memantau efektivitas / komplikasi pengobatan.
Indikasi pemeriksaan urinalisa dan fungsi ginjal:
- Evaluasi kesehatan secara umum.
- Gangguan pada ginjal dan saluran kemih.
- Gangguan endokrin.
- Gangguan hati dan saluran empedu.
A. Pemeriksaan makroskopis
1. Volume urine Dalam keadaan normal volume urine 24 jam sekitar 750-2.500mL dengan rata-
rata 1.500mL/24jam. Volume urin dipengaruhi oleh berbagai faktor :
- Pemasukan cairan
- Pengeluaran keringat
- Aktivitas fisik
- Suhu tubuh
- Umur
- Jenis kelamin
2. Warna urin
• Warna urin normal kuning jernih
• Warna urin dipengaruhi oleh :
- Jumlah diuresis
- Kepekatan urin
- Obat yang dimakan
- Makanan dan minuman tertentu
3. Kejernihan urin Kejernihan urin dinyatakan sebagai jernih, agak keruh,keruh atau sangat
keruh. Kekeruhan urin dapat terjadi pada keadaan normal atau abnormal.Kekeruhan urin keadaan
normal dapat terjadi akibat peningkatan jumlah sel epitel dalam sedimen urin dan kontaminasi
bakteri. Kekeruhan urin abnormal bisa disebabkan :
- Lekosit
- Eritrosit
- pus
- Bakteriuria
- Kristal
- Protein
4. Bau urin Bau urin normal disebabkan oleh asam-asam organik yang mudah menguap.
Beberapa jenis bau urin abnormal :
- Amoniak : bila urin dibiarkan tanpa pengawet dalam suhu kamar
- Aseton : dapat dijumpai pada pasien DM dengan penyulit ketoasidosis
- Bau busuk : pada infeksi traktus urinarius - Lain-lain : dipengaruhi obat2an,makanan dan
minuman.
B. Pemeriksaan Mikroskopik Pada ada pemeriksaan mikroskopik dilakukan pembuatan sedimen
urin.Pemeriksaan sedimen urin dilihat dengan bantuan mikroskop.Sedimen urin bisa tanpa
pewarnaan (natif) maupun dengan pewarnaan (gram,Sternheimer) Unsur-unsur sedimen yang
dinilai:
1.Eritrosit
- Tampak sebagai massa bulat tidak memiliki inti.
- Bentuk eritrosit dapat berbeda, dalam urin pekat dapat mengerut (crenated) dan dalam urin
encer eritrosit akan membengkak.
- Urin yang mengandung eritrosit (hematuria) dapat ditemukan pada keadaan :
 Kelainan pada membran glomerulus
 Trauma vaskular ginjal
Glomerulonefritis
 Infeksi akut ginjal
 Keganasan
 Nefrolitiasis
2. Lekosit
- Tampak sebagai massa bulat ukurannya lebih besar dari eritrosit dan mengandung butirbutir
halus. - Urin yang mengandung banyak lekosit disebut piuria.
- Piuria dapat ditemukan pada keadaan :
 Pielonefritis
 Sistitis
 Prostatitis
 Uretritis
3. Epitel - Tampak sebagai sel berinti satu, ukuran lebih besar dari lekosit dengan bentuk
berbedabeda menurut asal tempatnya.
- Beberapa jenis epitel diurin yang dapat ditemui :
 Epitel skuamous (gepeng), sering ditemukan, berasal dari vagina,uretra distal
 Epitel transisional, ukuran lebih kecil, inti terletak sentral,berbentuk polihedral,berasal dari
pelvis renis,kandung kemih,uretra proksimal.
 Epitel kuboid/tubuli, Paling bermakna, bentuk bulat,ukuran lebih kecil dari skuamous,
jumlahnya meningkat pada keadaan nekrosis tubular, kerusakant
tubular,pielonefritis,glomerulonefritis, reaksi toksik.
4. Silinder/Cast
- Merupakan cetakan protein yang terjadi dalam tubuli ginjal.
- Protein Tamm Horsfall merupakan matriks dasar untuk terbentuknya silinder.
- Pembentukan silinder terjadi bila PH urin asam, mengandung kadar garam tinggi(urin pekat),
dan terdapat stasis urin.
- Pembentukan terjadi pada pars ascendens,lengkung henle,tubuli colectivus atau tubuli distal.
- Silinder urin menunjukkan adannya keadaan abnormal dari parenkim ginjal yang biasa
berhubungan dengan proteinuria.
Bentuk-bentuk silinder :
 Silinder hialin
 Tampak sebagai silinder dengan kedua sisi paralel dengan ujung membulat, homogen dan tidak
berwarna/trasparan.
 Meningkat pada keadaan dehidrasi
 Silinder eritrosit
 Pada permukaan silinder terdapat eritrosit.
 Ditemukan pada glomerulonefritis akut (GNA),lupus nefritis,infark ginjal,trauma
ginjal,pielonefritis.
 Silinder Lekosit
 Pada permukaan silinder terdapat lekosit
 Ditemui pada pielonefritis, nefritis intertisial, lupus nefritis.
 Silinder epitel  Pada permukaan silinder terdapat sel epitel
 Pada infeksi akut tubulus ginjal  Silinder granular
 Pada permukaan silinder terdapat granula (butir-butir) sifat granul dapat halus atau kasar.
 Ditemui pada nefritis kronik, inflamasi akut, peny. Glomerulus & tubulus ginjal.  Silinder lilin
( Waxy)
 Silinder tidak berwarna atau sedikit abu-abu. Ukuran lebih lebar dari silinder hialin bagian
pinggir tidak rata terdapat lekukan sedangkan ujungnya sering bersudut.
 Merupakan degenerasi yang lebih lanjut dari silinder granular
 Ditemui pada gagal ginjal kronik, renal amiloidosis, nefropati diabetik. 74 FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MODUL SALURAN KEMIH
 Silinder lemak
 Silinder mengandung butir-butir lemak, dapat dilihat dengan cara mewarnai sedimen dengan
larutan sudan III.
 Didapati pada sindroma nefrotik, glomerulonefritis kronik Oval Fat bodies - Sel epitel tubulus
dapat terisi oleh banyak tetesan lemak yang berada dalam lumen tubulus (lipoprotein yang
menembus glomerulus), sel-sel seperti ini disebut oval fat bodies / renal tubular fat / renal tubular
fat bodies.
- Oval fat bodies menunjukkan adanya disfungsi glomerulus dengan kebocoran plasma ke dalam
urin dan kematian sel epitel tubulus.
- Oval fat bodies dijumpai terutama pada sindrom nefrotik.

Anda mungkin juga menyukai