PEWARNAAN RUTIN HE
Pewarnaan ini hampir selalu digunakan dalam diagnosis suatu penyakit seabagai
pelayanan rumah sakit atau klinik dan juga digunakan pada penelitian.
Hematoksilin adalah zat yang berwan biru tua dan bersifat basa serta bermuatan positif,
dengan begitu akan memberikan warna kebiruan pada DNA atau RNA yang ada di
dalam sel. Ikatan DNA atau RNA berasal dari asam fosfat yang berada di dalamnya. Inti
berwarna biru karena bersifat basa.
Eosin adalah zat yang berwana pink bersifat asam serta bermuatan negatif, dengan
begitu akan mewarnai protein-protein yang terdapat pada sel. Merah/pink sitoplasma.
TAHAPAN PEWARNAAN HE
TROUBLESOOTING
Evaluasi sitologis adalah analisis sel-sel dari tubuh di bawah mikroskop. Ini
dilakukan untuk menentukan seperti apa sel itu, dan bagaimana mereka terbentuk
dan berfungsi.
Tes ini biasanya digunakan untuk mencari kanker dan perubahan prekanker. Ini
juga dapat digunakan untuk mencari infeksi virus dalam sel. Tes berbeda dari biopsi
karena hanya sel yang diperiksa, bukan potongan jaringan.
Tes sitologi dapat digunakan untuk:
• Tes diagnostik
• Tes skrining
• Sebagai tindak lanjut untuk berbagai penyakit
• Untuk penentuan berbagai faktor prognostik dalam diagnosis neoplasia
JENIS PEMERIKSAAN
TEKNIK SAMPLING
Teknik dasar pengambilan spesimen sitologi eksfoliatif (spontan dan mekanik) dan
aspirasi benang halus (FNA)
Spesimen sel eksfoliatif mekanik antara lain adalah servikal Pap smear,
brushings (bronkial, lambung, empedu, mulut, dan lain-lain).
ASPIRASI (FNA)
Aspirasi jarum halus adalah jenis prosedur biopsi. Pada aspirasi jarum halus, jarum
tipis dimasukkan ke dalam area jaringan atau cairan tubuh yang tampak tidak
normal. Seperti jenis biopsi lain, sampel yang dikumpulkan selama aspirasi jarum
halus dapat membantu membuat diagnosis atau menyingkirkan kondisi seperti
kanker. Aspirasi jarum halus umumnya dianggap sebagai prosedur yang aman.
Komplikasi jarang terjadi.
Biopsi dengan aspirasi, juga dikenal sebagai biopsi aspirasi jarum tipis atau halus
(FNA), telah menjadi teknik diagnostik yang penting, kadang-kadang menggantikan
tetapi sering melengkapi patologi jaringan dalam banyak situasi klinis. Sasaran dari
biopsi aspirasi sekarang mencakup semua organ tubuh manusia. Hanya mereka
yang memiliki keahlian dalam patologi jaringan yang sepenuhnya memenuhi syarat
untuk menafsirkan sampel yang disedot tanpa membahayakan pasien.
Aspirasi menggunakan jarum halus (rentang ukur 21-25) tanpa tekanan negatif atau
jarum suntik. Teknik ini juga dikenal sebagai "teknik Perancis" dan dokter, ahli
radiologi dan ahli patologi yang menggunakan metode ini percaya bahwa itu kurang
traumatis daripada yang lain dan menghasilkan sel diagnostik yang cukup dengan
tekanan kapiler belaka. Aspirasi menggunakan jarum suntik dan jarum tanpa
tekanan negatif. Metode ini memungkinkan tekanan kapiler yang disebutkan di atas
untuk mendorong sel-sel di pusat jarum menghindari trauma tekanan negatif.
Dipercaya bahwa menambahkan jarum suntik akan memungkinkan pengumpulan
cairan jika lesi berubah menjadi kistik. Aspirasi menggunakan jarum suntik dan
jarum dengan pemanfaatan tekanan negatif. Jumlah tekanan negatif bervariasi;
Namun, 2-3 cm. tekanan negatif dalam jarum suntik 10 ml umumnya digunakan. Ini
adalah metode yang digunakan penulis tanpa pistol dan memasukkan jarum secara
melingkar untuk mengambil sampel seluruh area lesi.
EKSPOLIATIF
Sitologi eksfoliatif didasarkan pada pengelupasan spontan sel-sel yang berasal dari
lapisan organ ke dalam rongga tubuh, di mana sel-sel itu dapat dihilangkan dengan
cara non-abrasif. Pengelupasan sel adalah fenomena yang didasarkan pada
pembaruan konstan lapisan epitel organ. Dalam sampel, usia sel-sel ini tidak dapat
ditentukan: beberapa sel mungkin telah dikeluarkan baru-baru ini, yang lain
mungkin telah dikeluarkan beberapa hari atau bahkan beberapa minggu
sebelumnya.
Contoh khasnya adalah apusan vagina yang dibuat dari sel-sel yang dikeluarkan
dari forniks posterior vagina. Sel-sel yang terakumulasi dalam fornix vagina berasal
dari beberapa sumber: epitel skuamosa yang melapisi vagina dan portio vagina
serviks uterus, lapisan epitel kanal endoserviks, dan sumber lain seperti
endometrium, tuba, peritoneum , dan situs yang bahkan lebih jauh. Sel-sel ini
terakumulasi dalam bahan mukoid dan sekresi lain dari rahim dan vagina. Apusan
vagina sering mengandung leukosit dan makrofag yang dapat menumpuk sebagai
respons terhadap proses inflamasi, dan berbagai mikroorganisme seperti bakteri,
jamur, virus, dan parasit yang mungkin menghuni saluran genital bagian bawah.
Contoh lain dari sitologi eksfoliatif adalah sputum. Sputum adalah kumpulan bahan
mukoid yang mengandung sel-sel yang berasal dari rongga bukal, faring, laring,
dan trakea, pohon bronkial dan alveoli paru, serta sel-sel inflamasi,
mikroorganisme, bahan asing, dll
Keuntungan eksfoliatif sitologi
1) Tidak menggunakan anestesi
2) Pengambilan jaringan adalah sel-sel yang terlepas secara fisiologi
3) Pemeriksaan hanya pada lesi epitel saja
Manfaat bagi pasien
1. Secara psikologis lebih mudah diterima dibandingkan biopsi sebab
prosedur klinisnya lebih sederhana
2. Tidak membuat luka dan tidak menakutkan bagi pasien
3. Relatif tidak mahal
4. Metoda diagnosa yang cepat dan mudah
5. Dapat diinterpretasikan dalam waktu cepat
Metode Pengambilan Eksfoliatif Sitologi Mulut
1. Imprint
Cara ini dilakukan terhadap lesi yang letaknya ada dipermukaan dan
mudah dijangkau, misalnya seperti ujung lidah dan mukosa bibir.
Lesi dibersihkan dengan larutan normal saline
Objek glas yang telah diberikan nomor kode ditempelkan ke lesi.
Lesi yang diambil adalah lesi permukaan
Objek glas dibiarkan sebentar
Fiksasi dengan alkohol 96%
Kirim ke laboratorium PA
2. Kapas Lidi
Lesi dibersihkan dengan larutan Normal Saline
Selanjutnya dengan kapas lidi steril, ambil sedimen lesi dengan cara berputar
dari mulai ujung atas sampai ke ujung bawah object glass.
Pemindahan sedimen ke object glass harus rata, tipis dan tidak berulang-
ulang.
Selanjutnya preparat object glass siap untuk difiksasi.
Kirim ke Laboratorium PA
3. Cytobrush
Pengunaan teknik ini merupakan suatu teknik modern sitologi eksfoliasi
rongga mulut yang khusus didesain secara tersendiri dari bulu sikat
berbentuk sirkuler.
Dibandingkan dengan keempat cara sitologi sebelumnya di atas,
penggunaan teknik ini lebih memberikan akurasi yang tinggi mencapai
90%, karena dapat mengambil seluruh lapisan epitel termasul lapisan
basal sel.
Lesi dibersihkan dengan Normal saline.
Sedimen yang diambil dengan menggunakan teknik ini adalah dengan
cara memberus secara berputar 360o.
1. Persiapan pasien
non ginekologi
Ginekologi
1. Konvensional
2. Berbasis Cairan
Non ginekologi
Sputum
Spesimen dahak dapat diperoleh dari pasien baik secara spontan atau dengan
metode yang diinduksi aerosol. Spesimen pagi yang dihasilkan dari akumulasi
sekresi semalam menghasilkan hasil terbaik. Sampel sputum tiga hingga lima
hari berturut-turut harus diperiksa untuk memastikan akurasi diagnostik
maksimum. Spesimen segar yang tidak difiksasi lebih baik daripada prefixed
spesimen dalam 70% etil alkohol atau fiksatif pelapis seperti karbowaks atau
fiksatif sarcoma (Welfare, 2005).
2. Spesimen Bronkoskopi
3. Urin
Untuk evaluasi sitologis kandung kemih, tiga sampel urin pagi hari (masing-
masing 50 - 100 ml) direkomendasikan untuk memperoleh pada hari-hari
berturut-turut. Centrifuge urin selama 10 menit dan tempatkan satu atau dua
tetes sedimen pada kaca slide, sebarkan materialnya dan segera fiksasi. Sampel
yang dikateterisasi juga dapat diterima
4. CSF
CSF dan cairan lain dengan volume kecil memiliki pengaruh yang besar pada
akurasi diagnostik, semakin besar sampel semakin baik hasilnya. Jika beberapa
sampel diperoleh, yang kedua atau ketiga harus digunakan untuk sitologi.
Penambahan jumlah yang sama dari etil alkohol ke CSF direkomendasikan jika
penundaan dalam pemrosesan diantisipasi. Mempertimbangkan volume dan
seluleritas yang rendah, spesimen CSF harus diproses dengan sitosentrifugasi
5. Sikatan bronkus
Non ginekologi
1. Spesimen dengan kadar lendir yang tinggi seperti sputum, aspirasi
bronkial, cairan mukokel dapat disimpan selama 12 hingga 24 jam jika
didinginkan. Pendinginan memperlambat pertumbuhan bakteri yang
menyebabkan kerusakan sel. Lendir tampaknya melapisi sel, melindunginya
dari degenerasi yang cepat. Sel-sel dalam spesimen yang diencerkan dengan
air liur tidak terlindungi dengan baik dan dapat memburuk lebih cepat
(Welfare, 2005).
2. Spesimen dengan kandungan protein tinggi seperti cairan pleural,
peritoneal atau pericardial dapat disimpan selama 24 hingga 48 jam dengan
pendinginan. Cairan kaya protein di mana sel-sel dimandikan bertindak
sebagai media kultur jaringan dalam mempertahankan morfologi seluler
(Welfare, 2005).
3. Spesimen dengan kandungan lendir atau protein yang rendah seperti urin
atau CSF akan dipertahankan hanya 1-2 jam bahkan jika didinginkan. Media
cairan di mana sel-sel ini dimandikan mengandung agen enzimatik yang
mampu menyebabkan kerusakan sel. Pendinginan dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tetapi tidak melindungi sel (Welfare, 2005).
4. Spesimen dengan pH rendah, seperti bahan lambung, harus dikumpulkan
di atas es dan diproses dalam beberapa menit setelah pengumpulan untuk
mencegah kerusakan sel oleh HCl (Welfare, 2005)
3. Troubleshooting
PEMERIKSAAN IMUNOHISTOKIMIA
TUJUAN PEWARNAAN IHC
Metode untuk mendeteksi keberadaan antigen spesifik di dalam sel suatu jaringan
dengan menggunakan prinsip pengikatan antara antibodi (Ab) pada jaringan hidup. Jika
kita membuat irisan dari suatu jaringan lalu kita warnai tidak dapat keliatankarna
preparat histologi atau jaringan hanya dapat melihat morfologi suatu jaringan atau pola
dari epitel saja.sedangkan imonohistokimia dapat melihat pengikatan dari antigen dan
antibodi pada jaringan hidup. Antigen dalam tubuh antibodi yang dimaksud disini adalah
antibodi yang dibuat
PRINSIP IHC
Perpaduan antara reaksi imunologi, kimiawi, dimana reaksi imunologi ditandai reaksi Ab
dan Ag. Reaksi kimiawi ditandai dengan reaksi enzim dan substrat.
PERSIAPAN SAMPEL
1. Fixation
2. Tissue Sectioning
3. Parafin Embedding
4. Inactivation and Bloking
Inaktivaksi jika enzim horseradish atau sistem alkalin pospatase digunakan dalam
IHC, aktifasi enzim endogen harus diblokir atau dihambat untuk menghindari terjadinya
ikatan yang tidak spesifik yang akan menggagu pewarnaan menginkubasi dalam
H202 3% 10 menit
5. Antigen Retrieval
Proses ini bertujuan untuk mengembalikan komponen protein/ antigen yang tertutup
pada proses fiksasi. Metode yang digunakan : Protease induced epitop retrieval (PIER)
dan Heat induced epitop retrieval (HIER)
6. Detention
6. protein yang dituju adalah protein inti sehingga antibodi tidak bisa
menembus inti
9. kontaminasi PBS
High background:
Histologi molekuler ini ditujukan untuk diagnosis molekuler berbasis jaringan atau sel.
Untuk melihat agen penyebab dari suatu penyakit bisa dari bakteri, virus maupun jamur
dan yang dilihat adalah molekulernya yang di lihat adalah nukleuacid nya, DNA, atau
RNA.
Tujuan isolasi molekul (asam nukleat dan protein) dari preparat histologi
Pemeriksaan DNA yang di isolasi dari sediaan jaringan histologi memiliki tujuan isolasi
molekul yang akan di periksa dari preparat histologi untuk mengidentifikasi marker-
marker atau molekul yang lebih spesifik misalnya RNA, DNA maupu pada protein.
Contohnya identifikasi gen: ada tida gen tertentu misalnya pada kejadian kanker
payudara kemudian kita ingin melihat presigennya kita lihat pada level DNA berarti
yang kita harus isolasi adalah DNA nya, kemuadian membandingan gen antara orang
sehat dengan orang yang terkna kanker payudara apakah pada yang sehat itu normal
sedangkan pada yang kanker payudara ada mutasi misalnya juga dapat diperiksa apabila
memisahkan atau mengisolasi molekul-molekul tersebut dari jaringan histologinya.
Kita dapat melihat penanda-penanda tadi etiologi atau kejadian penyakit.
Isolasi DNA dari preparat histologi jika sudah di buat blok parafin, tentu saja blok
parafin tersebut di potong-potong kemudian di letakakan pada slide, untuk pemeriksaan
histologi biasanya pemotongannya 3-5mikron, kalau untuk isolasi sampai 10mikron.
Slide histologi bisa langsung dari slide parafin langsung dii warna, langsung di kerok
kemudian disimpan pada tabung mikrocup itu kalau menurut protokolnya kkita tidak
harus memisahkanbagian tertentu misalnnya pada kanker, tapi pada pemeriksaan kanker-
kanker tertentu harus diambil sel tumornya saja kita harus melakukan yang namanya
anotasi, jika kita memiliki 10 slide dan hanya membutuhkan 6 slide maka 1 slide kita
warnai dengan pewarnaan HE dan dilihat di bawah mikroskop juga bekerja sama dengan
patologi dan meminta untuk menandai bagian yang tejadi tumor, selelah di tandai kita
pindahkan pada slide yang belum di warnai kita blat. Tergantung protokolnya bisa 6 slide
atau 10 slide kemudian di masukan pada mikrocup.